Konsep dasar dalam pembuatan makalan atau karya tulis ilmiah , yang merupakan suatu presentasi dari kajian literatur yang didalamnya membahas suatu permasalahan tertentu dari hasil kajian pustaka ataupun kajian lapangan . yang di dalamnya ada mengenai ciri, fungsi, syarat, sistematika
Apa itu kerangka karangan?
Apa saja manfaat dalam menyusun kerangka karangan?
Menyusun kerangka karangan
Tipe-tipe susunan kerangka karangan
Macam-macam kerangka karangan
Syarat-syarat kerangka karangan
Konsep dasar dalam pembuatan makalan atau karya tulis ilmiah , yang merupakan suatu presentasi dari kajian literatur yang didalamnya membahas suatu permasalahan tertentu dari hasil kajian pustaka ataupun kajian lapangan . yang di dalamnya ada mengenai ciri, fungsi, syarat, sistematika
Apa itu kerangka karangan?
Apa saja manfaat dalam menyusun kerangka karangan?
Menyusun kerangka karangan
Tipe-tipe susunan kerangka karangan
Macam-macam kerangka karangan
Syarat-syarat kerangka karangan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
3. Tulisan Ilmiah adalah suatu
tulisan hasil dari kegiatan
ilmiah yang berisikan faktafakta ilmiah dan ditulis secara
sistematis sesuai dengan
kaidah keilmiahan dan kaidah
penulisan yang berlaku.
4. Bentuk dan Jenis Tulisan Ilmiah
Tulisan ilmiah dapat berbentuk
tulisan hasil penelitian dan non
penelitian.
Jenis-jenis tulisan ilmiah
diantaranya karya tulis ilmiah
(KTI), makalah, skripsi, tesis,
disertasi, kertas kerja, artikel
ilmiah, dan laporan penelitian.
5. Makalah : karya tulis yang menyajikan suatu
masalah yang pembahasannya didasarkan
pada data yang sudah ada di lapangan yang
bersifat emiris dan objektif.
Kertas Kerja : makalah yang memiliki tingkat
analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam
lokakarya.
Skripsi : Karya tulis ilmiah yang ditulis oleh
mahasiswa program studi sarjana (S1) sebagai
syarat akhir untuk menyelesaikan studinya.
6. Tesis : Karya tulis yang di tulis oleh mahasiswa
program studi magister (S2) sebagai syarat
menyelesaikan studi.
Disertasi : Karya tulis yang disusun oleh
mahasiswa program Doktor (S3) sebagai syarat
akhir menyelesaikan studi.
Artikel Ilmiah : Karya tulis yang berisi hasil
penelitian lapangan, hasil kajian pustaka,
atau hasil pengembangan project yang
dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah.
7. Laporan Penelitian : karya tulis yang
berisi paparan proses dan hasil-hasil
yang diperoleh dari suatu kegiatan
penelitian
8. Bahasa Tulis Ilmiah
Bahasa tulis ilmiah adalah bahasa tulis
yang digunakan dalam penulisan
tulisan-tulisan ilmiah, yang merupakan
perpaduan antara ragam bahasa tulis
dan ragam bahasa ilmiah.
9. Ciri-Ciri Bahasa Tulis Ilmiah
Formal dan cendekia
Lugas, padat, dan jelas
Komunikatif dan tidak bertele-tele
Struktur kalimat lengkap
Sistematis dan padu (koheren dan kohesif)
Konsisten
Objektif
Pemilihan kata cermat dan tepat
10. Langkah Penulisan Tulisan Ilmiah
Secara umum, langkah dasar penulisan sebuah
tulisan ilmiah adalah sebagai beikut.
1) Menentukan topik
2) mengumpulkan bahan
3) Menyusun kerangka karangan
4) Membuat hipotesa
5) Menguji hipotesa dengan eksperimen
6) Menganalisa data
7) Menarik kesimpulan
11. Sistematika Penulisan Tulisan
Ilmiah
Judul
Abstrak dan kata kunci (kecuali pada
makalah biasa)
Pendahuluan, terdiri dari latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
batasan masalah
Dasar teori
Metode penelitian
12. Hasil penelitian
Pembahasan : analisa dan
perbandingan terhadap dasar
teori/hipotesa
Kesimpulan dan saran
Daftar rujukan
13. Cara Menggunakan Kata Dan Frase
Hindari pemakaian kata/frase yang sudah
menjadi perkataan umum
Hindari pemakaian kata/frase yang telah mati
Kata/frase yang bernilai rasa digunakan
secara cermat, sesuai dengan suasana dan
tempat
Kata-kata sinonim dipakai secara cermat pula
Pada tulisan yang lebih bersifat umum,
hindari penggunaan istilah-istilah asing
terlalu banyak
14. Cara Menyusun Kalimat
Menggunakan kalimat-kalimat pendek
Menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti pembaca
Menggunakan bahasa sederhana dan jernih
pengutaraannya
Menggunakan bahasa tanpa kalimat majemuk
Menggunakan kalimat aktif, bukan pasif
Menggunakan kalimat yang padat dan kuat
15. Hal-Hal yang perlu Diperhatikan
Selalu berpegang teguh pada topik yang telah dipilih
Kata-kata dan susunan kalimat sederhana
Tiap kata yang digunakan, ditulis dengan sadar dan
tahu maknanya
Menggunakan tanda baca dan cara penulisan yang
sesuai dengan ejaan yang berlaku
Membaca kembali tulisan yang telah ditulis agar dapat
memahami dengan baik