Makalah ini membahas tentang penulisan karya ilmiah bahasa Indonesia. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) karya ilmiah harus bersumber pada penelitian empiris dan data faktual, (2) penulisan karya ilmiah bahasa Indonesia mengikuti sistematika penulisan makalah ilmiah umumnya, dan (3) unsur-unsur penting dalam penulisan karya ilmiah antara lain empiris, sistematis, objektif, dan dapat diverifikasi.
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain : laporan penelitian, makalah seminar dan artikel jurnal.
Tujuan Karya Ilmiah
Sebagai wahan melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitianya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis
Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusanya.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
. Manfaat Karya Ilmiah
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
Meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis.
Memperoleh kepuasan intelektual.
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.
D. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Pada umumnya penulisan karya ilmiah terdiri dari bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir
Bagian awal karya ilmiah :
Cover
Berisi halaman judul keterangan dan data diri penulis
Pengertian Karya Ilmiah
Karya Ilmiah remaja merupakan tulisan berisi ide kreatif siswa yang disusun secara komprehensi berdasarkan data, dianalisis dan diakhiri dengan kesimpulan yang relevan
Menurut Brotowijoyo karya Ilmiah ialah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain : laporan penelitian, makalah seminar dan artikel jurnal.
Tujuan Karya Ilmiah
Sebagai wahan melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitianya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis
Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusanya.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
. Manfaat Karya Ilmiah
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
Meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis.
Memperoleh kepuasan intelektual.
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.
D. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Pada umumnya penulisan karya ilmiah terdiri dari bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir
Bagian awal karya ilmiah :
Cover
Berisi halaman judul keterangan dan data diri penulis
Pengertian Karya Ilmiah
Karya Ilmiah remaja merupakan tulisan berisi ide kreatif siswa yang disusun secara komprehensi berdasarkan data, dianalisis dan diakhiri dengan kesimpulan yang relevan
Menurut Brotowijoyo karya Ilmiah ialah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Apakah mereka wanita-wanita itu masuk neraka karena kafir (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala)?”
Nabi mengatakan,”Tidak!
يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ
“Akan tetapi mereka kufur (durhaka/melawan) kepada suami mereka.”
وَيَكْفُرْنَالْإِحْسَانَ
“dan mereka mengkufuri (mengingkari) kebaikan-kebaikan (jasa-jasa) suami mereka.” (HR. al-Bukhari no. 29)
Sehingga apabila para suami berbuat baik kepada mereka, lalu mereka melihat sesuatu yang tidak berkenan pada diri kamu (para suami), maka mereka akan mengatakan, “Aku tidak melihat kebaikan pada dirimu sama sekali.”
Di dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan salah satu penyebab kaum wanita banyak menghuni neraka yaitu mereka suka kufur, mereka suka berbuat durhaka kepada suami-suami mereka. Maka dari itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan betapa besar hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Dalam sebuah hadits Nabi mengatakan:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Kalaulah aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain maka niscaya aku akan perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suami.” [Hadits hasan shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 1159), Ibnu Hibban (no. 1291 – al-Mawaarid) dan al-Baihaqi (VII/291), dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Hadits ini diriwayatkan juga dari beberapa Shahabat. Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1998)]
Tentunya tidak boleh seorang manusia sujud kepada manusia yang lain. Ini menunjukkan betapa besar hak seorang suami atas istri, hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kaum wanita agar tidak mengabaikan dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka terhadap suami-suami mereka. Dalam satu hadits ada seorang wanita yang datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk suatu keperluan. Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memenuhi keperluannya tersebut. Setelah itu Nabi bertanya kepadanya, “Bagaimana kedudukanmu di sisi suamimu?” yaitu bagaimana muamalah-mu terhadap suamimu? Maka ia menjawab, “Aku senantiasa melayani suamiku semampu yang aku dapat lakukan.” Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan kepadanya:
انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Perhatikan kedudukanmu di sisi suamimu, karena suamimu itu merupakan surga bagimu ataupun neraka bagimu.” [HR. An-Nasaai dalam As-Sunan Al-Kubro dari Hushain bin Mihshon Radhiyallaahu ’anhu, Shahihut Targhib: 1933]
Maksudnya yaitu bahwa suamimu bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam surga dan bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam neraka. Maka dari itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kita semua khususnya kepada kaum wanita agar melaksanakan hak-hak terutama hak suami. Karena ketika mereka telah berumah-tangga maka tanggung jawab itu telah berpindah dari ibu bapak mereka kepada suami mereka.
Suami adalah orang yang paling bertan
Apakah mereka wanita-wanita itu masuk neraka karena kafir (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala)?”
Nabi mengatakan,”Tidak!
يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ
“Akan tetapi mereka kufur (durhaka/melawan) kepada suami mereka.”
وَيَكْفُرْنَالْإِحْسَانَ
“dan mereka mengkufuri (mengingkari) kebaikan-kebaikan (jasa-jasa) suami mereka.” (HR. al-Bukhari no. 29)
Sehingga apabila para suami berbuat baik kepada mereka, lalu mereka melihat sesuatu yang tidak berkenan pada diri kamu (para suami), maka mereka akan mengatakan, “Aku tidak melihat kebaikan pada dirimu sama sekali.”
Di dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan salah satu penyebab kaum wanita banyak menghuni neraka yaitu mereka suka kufur, mereka suka berbuat durhaka kepada suami-suami mereka. Maka dari itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan betapa besar hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Dalam sebuah hadits Nabi mengatakan:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Kalaulah aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain maka niscaya aku akan perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suami.” [Hadits hasan shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 1159), Ibnu Hibban (no. 1291 – al-Mawaarid) dan al-Baihaqi (VII/291), dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Hadits ini diriwayatkan juga dari beberapa Shahabat. Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1998)]
Tentunya tidak boleh seorang manusia sujud kepada manusia yang lain. Ini menunjukkan betapa besar hak seorang suami atas istri, hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kaum wanita agar tidak mengabaikan dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka terhadap suami-suami mereka. Dalam satu hadits ada seorang wanita yang datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk suatu keperluan. Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memenuhi keperluannya tersebut. Setelah itu Nabi bertanya kepadanya, “Bagaimana kedudukanmu di sisi suamimu?” yaitu bagaimana muamalah-mu terhadap suamimu? Maka ia menjawab, “Aku senantiasa melayani suamiku semampu yang aku dapat lakukan.” Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan kepadanya:
انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Perhatikan kedudukanmu di sisi suamimu, karena suamimu itu merupakan surga bagimu ataupun neraka bagimu.” [HR. An-Nasaai dalam As-Sunan Al-Kubro dari Hushain bin Mihshon Radhiyallaahu ’anhu, Shahihut Targhib: 1933]
Maksudnya yaitu bahwa suamimu bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam surga dan bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam neraka. Maka dari itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kita semua khususnya kepada kaum wanita agar melaksanakan hak-hak terutama hak suami. Karena ketika mereka telah berumah-tangga maka tanggung jawab itu telah berpindah dari ibu bapak mereka kepada suami mereka.
Suami adalah orang yang paling bertan
Berisi berbagai penjelasan mengenai pengertian, batasan-batasan, jenis-jenis, prinsip-prinsip dasar penulisan, sampai pada langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah.
1. Karya Ilmiah: Makalah Bahasa Indonesia
Buruk s ekali
Makalah dapat didefinisikan sebagai sebuah karya tulis ilmiah yang bersumber pada ilmu
pengetahuan. Karya tulis yang dibuat tidak berdasarkan rekaan semata, tetapi dapat diuji secara
empiris berdasarkan fenomena yang terjadi dalam masyarakat dan data-data dari penelitian.
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah bahasa Indonesia merupakan sebuah karya ilmiah yang membahas dan mengangkat
tema yang berhubungan dengan dunia kebahasaan. Makalah ini sudah tentu dibuat dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta berdasarkan ejaan yang
disempurnakan.
Penulisan makalah bahasa Indonesia tidak berbeda dengan makalah-makalah ilmiah lainnya.
Hanya tema saja yang membedakan. Sementara itu, rujukan yang digunakan sama, yaitu
berdasarkan ilmu pengetahuan dan penelitian empiris.
Makalah Bahasa Indonesia dibuat dengan menggunakan bahasa yang baku atau formal. Hal ini
dilakukan sesuai dengan sistematika penulisan makalah, tak terkecuali makalah bahasa
Indonesia. Sistematika penulisan makalah terbagi menjadi dua bagian. Sistematika
penulisanstruktur isi makalah dan sistematika format tulisan dalam makalah.
Sistematika Penulisan Makalah
Setiap karya ilmiah dibuat berdasarkan aturan sistematika penulisan makalah yang telah
ditetapkan. Sistematika yang ada dalam isi sebuah makalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dalam latar belakang berisi alasan yang mendasari pemilihan tema dari makalah. Alasan yang
dibuat bisa dalam bentuk paparan dari penelitian terdahulu yang sifatnya teoritis, juga berupa
paparan yang bersifatpraktis. Yang harus diperhatikan ketika membuat latar belakang adalah
jangan memuat pendapat dari sudut pandang penulis makalah sendiri yang sifatnya subjektif.
2. Tema atau Topik Makalah
Berupa intisari dari permasalahan yang akan diangkat dalam makalah. Dibuat dengan bahasa
yang singkat dan jelas.
3. Sistematika Karangan
Memuat poin-poin singkat apa saja isi dari makalah, mulai dari pendahuluan sampai penutup.
4. Tujuan
Berisi apa yang menjadi tujuan dan sasaran penulis membuat sebuah makalah.
Bab II Pembahasan
Dalam Bab II berisi ulasan teoritis dan praktis dari keseluruhan permasalahan
yang penulis angkat. Dalam bab pembahasan, dikupas solusi atau jawaban yang penulis
kemukakan dalam Bab I.
Bab III Penutup
1. Simpulan
Berisi paparan-paparan hasil pembahasan makalah secara singkat. Harus mendapat perhatian
khusus, jangan sampai kesimpulan yang dibuat bertolak belakang dengan hasil pembahasan.
2. Saran
3. Makalah yang dibuat tak lepas dari kekurangan yang bersumber dariproses pembuatan makalah
dan objek permasalahan. Berisi juga rekomendasi khusus kepada pihak-pihak yang terkait dalam
pembuatan makalah.
3. Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi yang digunakan penulis dalam membantu pembuatan makalah.
4. Lampiran
Berisi dokumentasi yang berhubungan dengan permasalahan makalah yang diangkat, berupa
biodata nara sumber, surat-surat izin dan sebagainya.
Sistematika Format Penulisan
1. Bahasa dan Huruf
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan. Huruf yang digunakan berupa Times New Roman untuk isi makalah. Khusus
tabel dan gambar bisa menggunakan time huruf yang lain.
2. Pengaturan Halaman
Menggunakan kertas berukuran A4, tabel dan gambar disusun secara horisontal, jumlah halaman
dalam pembuatan sebuah makalah minimal10 halaman, terhitung dari pendahuluan sampai daftar
pustaka. Ukuran halaman makalah 2,5cm margin atas, 4,5 margin bawah, kiri 3cm, dan kanan
2,5cm. Bila membutuhkan header dan footer, keduanya dibuat 1,25cm dari atas atau bawah
halaman.
3. Aturan Paragraf
Ukuran huruf dalam sebuah paragraf berukuran 12 pt, jarak spasi antar kalimat 1 spasi dan antar
paragraf 1,5 spasi. Huruf judul bab sebesar 16 pt dengan huruf kapital tebal, untuk
huruf judul sub bab berukuran 12 pt. Terakhir jarak antar bab dan antar sub bab hanya 1 spasi.
4.
5. PENULISAN KARYA ILMIAH BAHASA INDONESIA
Situasi Menulis Karya Ilmiah
Dalam menulis ilmiah, penulis berada dalam situasi formal ilmiah. Tujuan penulisan ilmiah
iniadalah menyampaikan hasil pemikiran logis dan pengkajian empiris dengan prinsip logiko-
hipotetiko-verifikatif. Isi/subjek/topik yang disampaikan berupa (a) kebenaran ilmiah,
(b) pengetahuan, (c) pemahaman, (d) penjelasan, (e) peramalan, dan (f) penerapan.
Lingkungantempat menulis ilmiah adalah lingkungan masyarakat akademik.Pembaca tulisan
ilmiah adalah ilmuwan.
Tahapan Penulisan Ilmiah
1. Tahap Pemilihan Topik atau Pokok Bahasan2. Tahap Pengumpulan Informasi dan Bahan3.
Tahap Evaluasi Informasi dan Bahan4. Tahap Pengelolaan Pokok-pokok Pikiran5. Tahap
Penulisan6. Tahap Penyuntingan
Keterampilan yang diperlukan dalam menulis ilmiah
1. Keterampilan bahasa (ejaan, pilihan dan bentikan kata, kalimat, paragraf)2. Keterampilan
penyajian (sistematika penyajian judul, subjudul, sub-subjudul)3. Keterampilan perwajahan
(format, ukuran kertas, jenis kertas, tipe huruf, penjilidan, bibliografi, apendiks, lampiran)
Hal penting dalam penulisan ilmiah:
1. Gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah harus jelas dan tepat dalam
penyampaian pesan yang bersifat reproduktif dan impersonal.2. Teknik notasi dalam
menyebutkan sumber dari pengetahuan ilmiah yang dipergunakan dalam penulisan3. Penulisan
ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.4. Karena bersifat reproduktif, penerima
pesan harus mendapat kopi yang sama dengan si pemberi pesan.5. Karena bersifat impersonal,
tulisan ilmiah tidak boleh menggunakan pernyataan yangmenggunakan kata ganti penulisnya.6.
Dalam tulisan ilmiah, sering digunakan kalimat pasif.7. Pembahasan secara ilmiah
mengharuskan kita berpaling kepada pengetahuan-pengetahuanilmiah sebagai premis
argumentasi (sumber kutipan).8. Teknik notasi ilmiah dapat menggunakan catatan kaki, tapi
lebih disarankan menggunakanteknik kutipan dan umber rujukan.
Kecenderungan sikap ilmiah
1. Keinginan mengetahui dan memahami2. Kecondongan bertanya semua hal3. Kecondongan
mencari data dan makna4. Kecondongan menuntut pengujian empiris5. Penerapan logika6.
Kecermatan dalam memeriksa pakal pikir
6. Baca selengkapnya…klik –>Ciri Tulisan Ilmiah
1. Empiris: informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh berdasarkan hasil
pengamatan, kajian pustaka, penelitian.2. Sistematis: adanya keteraturan, keterkaitan, dan
ketergantungan antarbagian3. Objektif: bebas dari prasangkan perorangan/pribadi4. Analitis:
berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian yang lebih rinci.5. Verifikatif:
mengandung kebenaran ilmiah yang dapat diuji
Sumber kesesatan dalam berpikir ilmiah
1. Penggunaan istilah yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahan penafsiran2. Hal yang tidak
relevan dicantumkan dalam karya tulis, misalnya mencantumkan perasaan pribadi, sehingga
tidak berpusat pada apa yang dipikir tapi pada siapa yang diajak berpikir.3. Apa yang ada dalam
kausalitas logis, belum tentu ada dalam kausalitas empiris.4. Penggunaan definisi sebagai
pangkal pikir yang salah.5. Penghindaran dari sumber kutipan yang menantang gagasannya,
sehingga tidak maumenerimanya (Kaum pragmatis tidak mau memperhatikan pandangan kaum
analis yangkompleks)Membangun Penerimaan, Penghargaan, dan Kepercayaan Pembaca
Anjuran:
1. Lakukan penelitian/pengamatan untuk mencari bukti penunjang yang mendukung topik
tulisan2. Tunjukkan adanya kematangan berpikir 3. Bersikaplah sadar akan adanya perbedaan
pendapat/ pandangan dari orang lain terhadap topik tulisannya4. Gunakan nada positif dan
menghindari keragu-raguan5. Berasumsilah bahwa pembaca itu pandai
Larangan:
1. Jangan membuat pembaca bosan2. Jangan memberikan informasi yang tidak perlu3. Jangan
membuat bingung pembaca4. Jangan menyerang pembaca yang tidak sependapat5. Jangan
mengecewakan pembaca6. Jangan menggunakan nada yang bersifat apologi terhadap hal yang
ditulisnya7. Jangan menyampaikan masalah/kasus dengan pernyataan yang berlebihan8. Jangan
menggunakan bahasa yang ekstrim dan emosional
Komponen Menulis dapat Berubah
1. Topik tulisan dari situasi yang satu ke situasi yang lain beragam2. Dalam situasi yang berbeda,
topik yang sama dapat ditulis secara berbeda3. Ketika menulis, fokus tulisan sering berubah4.
7. Tujuan menulis banyak dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap penulis terhadap topik
yangditulis5. Pembaca memiliki minat, latar belakang, dan alasan yang berbeda dalam membaca
teks yangsama6. Sikap penulis terhadap pembaca sering mengalami perubahan7.
Lingkungan/situasi/tempat menulis banyak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
Karakteristik Tulisan yang Baik
1. Mengomunikasikan maksud, pikiran, pendapat, dan perasaan secara efektif dan efisien
kepada pembaca2. Signifikan atau Bermakna: (a) menyampaikan informasi yang belum
diketahui pembaca, (b)menghibur dengan memberikan informasi yang menarik, dan (c)
memotivasi pembaca untuk
berpikir/bertindak lebih lanjut3. Jelas: (a) menggunakan struktur kalimat efektif, (b) memilih
kata yang beracuan konkret, bukan acuan abstrak, (c) menghindari jargon yang tidak umum, dan
(d) menyampaikan isidengan bahasa yang sesuai dengan kondisi pembaca4. Utuh atau Lengkap:
(a) semua gagasan dalam paragraf mendukung topik utama, (b) setiapgagasan penjelas
mengembangkan topik utama, dan (c) tidak ada gagasan yang sumbang.5. Hemat/Efisien: tidak
ada kata-kata yang mubazir 6. Kaidah Bahasanya Berterima7. Memiliki Kekuatan/Energi, yakni
menggunakan istilah/kata-kata yang tegas
Macam-macam Karya Ilmiah
1. Artikel ilmiah: karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku
kumpulan artikel,ditulis dengan tatacara ilmiah, dan disesuai dengan konvensi ilmiah yang
berlaku. Artikel dapatdipilah menjadi dua (a) artikel hasil penelitian, dan (b) artikel
nonpenelitian.2. Makalah ilmiah: karya tulis yang memuat hasil pemikiran tentang masalah,
disusun secarasistematis dan runtut, dan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah
dibedakan menjadidua (a) makalah teknis, dan (b) makalah nonteknis3. Laporan Penelitian:
karya tulis yang berisi paparan proses dan hasil penelitian
Ini bukan karya ilmiah
1. Rangkuman dari sebuah artikel2. Pengulangan gagasan orang lain dengan tidak kritis3.
Kumpulan dari kutipan4. Pendapat pribadi yang tidak substansial5. Pengutipan pendapat orang
lain tanpa penyebutan sumber pengambilan
Komponen –komponen Menulis
8. 1. Topik/Subjek/Hal yang akan ditulis2. Pembaca/Audien3. Tujuan Menulis: (a) menyampaikan
informasi, (b) meyakinkan pembaca, (c) mengajak pembaca, (d) menghibur pembaca, (e) dsb.4.
Lingkungan/Situasi/Tempat Menulis: (a) fasilitas yang tersedia, (b) kondisi fisik, (c) waktuyang
tersedia, (d) situasi politik, (e) masalah budaya, (f) bahasa yang digunakan, dan (g) dst