Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pendidikan dan batasan-batasan pendidikan. Tujuan pendidikan secara sempit adalah membimbing anak menuju dewasa, sedangkan secara luas adalah meningkatkan kesejahteraan sepanjang hidup. Ada lima batasan pendidikan yaitu pendidik, siswa, alat pendidikan, waktu, dan lingkungan.
Landasan historis rasional kurikulum 2013 membahas tentang dasar pandangan sejarah yang rasionalis tentang perubahan kurikulum pendidikan Indonesia, yaitu KUurikulum 2013
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Landasan historis rasional kurikulum 2013 membahas tentang dasar pandangan sejarah yang rasionalis tentang perubahan kurikulum pendidikan Indonesia, yaitu KUurikulum 2013
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Pendidikan adalah suatu proses belajar-mengajar yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati serta mengamalkan nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai terpuji, dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi masyarakat, bangsa dan negara.
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Pendidikan adalah suatu proses belajar-mengajar yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati serta mengamalkan nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai terpuji, dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi masyarakat, bangsa dan negara.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Tujuan pendidikan dalam arti sempit adalah
bimbingan yang diberikan orang dewasa
kepada anak yang belum dewasa untuk
mencapai kedewasaannya.
Tujuan pendidikan dalam arti luas adalah
usaha manusia untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya sepanjang hayat.
3. Jenis-Jenis Tujuan Pendidikan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
3. Tujuan insidental/sesewaktu
4. Tujuan sementara
5. Tujuan tak lengkap
6. Tujuan intermedier
4. Pendidikan tidak bisa begitu saja
dilaksanakan tanpa adanya batas-batas
yang mempengaruhinya. Ada lima
pandangan batas-batas pendidikan, yaitu:
1. pendidik
2. aspek pribadi anak didik
3. alat pendidikan
4. waktu pelaksanaan
5. aspek tujuan
6. aspek lingkungan
5. 1. Pendidik
Orang dewasa yang bertanggung jawab
membimbing anak untuk mencapai
kedewasaannya
2. Aspek pribadi anak didik
anak didik adalah sosok manusia/individu
3. Alat Pendidikan
Perlindungan
Kesepahaman
Kesamaan arah da lam pikiran dan
perbuatan
Perasaan bersatu
Pendidikan karena kepentingan diri
sendiri
6. 4. Waktu pelaksanaan
Pendidikan pada anak diawali dengan
cara pembiasaan (pendidikan
pendahuluan) dan diakhiri hingga anak
didik dan pendidik terjadi hubungan
kewibawaan.
5. Aspek Tujuan
Pendidikan akan terhenti apabila
tujuan pendidikan itu telah
tercapai (kedewasaan).
7. 6. Aspek lingkungan
Macam-macam lingkungan pendidikan
anak:
Lingkungan alam fisik
Lingkungan budaya
Lingkungan sosial
Lingkungan spiritual
8. a. Keharusan Pendidikan
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
keharusan mendidik anak :
1. Anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya
2. Anak lahir tidak langsung dewasa
3. Manusia sebagai makhluk sosial
4. Manusia sebagai makhluk individu yang berdiri
sendiri
5. Manusia sebagai makhluk yang dapat
bertanggung jawab
6. Sifat manusia dan kemungkinan terjadinya
pendidikan
9. b. Kemungkinan Dididik
6 prinsip yang melandasi kemungkinan
manusia akan dapat dididik:
1. Prinsip Potensialitas.
2. Prinsip Dinamika.
3. Prinsip Individualitas
4. Prinsip Sosialitas
5. Prinsip Moralitas
6. Prinsip Keberagamaan/religiusitas
c. Nativisme
Anak dilahirkan mempunyai bakat.
lingkungan pendidikan tidak berpengaruh
pada perkembangan anak.
10. d. Empirisme
Anak dilahirkan saperti kertas putih
sehingga lingkungan yang sangat
mempengaruhu perkembangan anak.
e. Naturalisme
Semua anak dilahirkan baik, lingkungan yang
bisa merusak pembawaan baik tersebut.
f. Konvergensi
Pembawaan dan lingkungan yang
mempengaruhi perkembangan manusia.
g. Tut wuri handayani
Pendidikan merupakan hasil interaksi antara
pembawaan potensi dengan bakat yang dimiliki.
Pendidik memiliki peran aktif dalam memantau
semua perkembangan anak
11. 1. Anak lahir tidak langsung dewasa = banyak
orang tua yang mendidik anaknya sesuai
dengan zamannya dulu, mereka
memaksakan kedewasaan anaknya.
2. Manusia sebagai makhluk sosial = nilai,
norma atau aturan dimasyarakat sering
mereka hiraukan karena alasan kemajuan
zaman.
12. 3. Manusia sebagai makhluk individu
yang berdiri sendiri = keunikan
karakter setiap individu dijadikan
sebagai alasan untuk keegoisan
mereka.
4. Manusia sebagai makhluk yang dapat
bertanggung jawab = seringkali apa
yang mereka perbuat sulit untuk
mempertanggung jawabkan.