Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran kooperatif seperti STAD, Jigsaw, Struktural, Group Investigation (GI), Number Head Together (NHT), dan Think-Pair-Share (TPS). Model-model tersebut dirancang untuk meningkatkan interaksi dan kerja sama antar peserta didik dalam kelompok kecil secara kooperatif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. 2. Model NHT melibatkan siswa dalam kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan guru secara acak untuk mengecek pemahaman materi. 3. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dan model kooperatif dapat
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengajarkan keterampilan akademik dan sosial secara bersamaan. Model ini membantu siswa belajar materi pelajaran dari dasar hingga pemecahan masalah yang kompleks secara berkelompok. Terdapat beberapa tipe pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, dan Jigsaw yang masing-masing memiliki sintaks tersendiri.
Tiga metode pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah metode ceramah, diskusi, dan kelompok. Metode ceramah melibatkan penjelasan guru secara lisan kepada siswa, diskusi melibatkan pembahasan kelompok untuk memecahkan masalah, sedangkan metode kelompok melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip pembelajaran
Kebidanan adalah bidang ilmu yang mempelajari persiapan kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui serta memberikan dukungan kepada perempuan dan keluarganya. Bidan adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan berwenang memberikan pelayanan kebidanan secara mandiri, bekerja sama, atau merujuk.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran kooperatif seperti STAD, Jigsaw, Struktural, Group Investigation (GI), Number Head Together (NHT), dan Think-Pair-Share (TPS). Model-model tersebut dirancang untuk meningkatkan interaksi dan kerja sama antar peserta didik dalam kelompok kecil secara kooperatif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. 2. Model NHT melibatkan siswa dalam kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan guru secara acak untuk mengecek pemahaman materi. 3. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dan model kooperatif dapat
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengajarkan keterampilan akademik dan sosial secara bersamaan. Model ini membantu siswa belajar materi pelajaran dari dasar hingga pemecahan masalah yang kompleks secara berkelompok. Terdapat beberapa tipe pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, dan Jigsaw yang masing-masing memiliki sintaks tersendiri.
Tiga metode pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah metode ceramah, diskusi, dan kelompok. Metode ceramah melibatkan penjelasan guru secara lisan kepada siswa, diskusi melibatkan pembahasan kelompok untuk memecahkan masalah, sedangkan metode kelompok melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip pembelajaran
Kebidanan adalah bidang ilmu yang mempelajari persiapan kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui serta memberikan dukungan kepada perempuan dan keluarganya. Bidan adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan berwenang memberikan pelayanan kebidanan secara mandiri, bekerja sama, atau merujuk.
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifZuha Farhana
Dokumen tersebut merupakan resume model pembelajaran kooperatif yang menjelaskan beberapa jenis model pembelajaran kooperatif seperti TAI, STAD, Jigsaw, dan CIRC beserta penjelasan singkat tentang cara kerja masing-masing model.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Artinya, bagaimana pengajar dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik sehingga dapat memberikan fasilitas kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi, ceramah, unit teaching, kerja lapangan, dan kerja kelompok. Setiap metode dijelaskan pengertian, kelebihan, kelemahan, dan langkah pelaksanaannya. Metode-metode tersebut memberikan alternatif bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara efektif.
Suatu cara mengajar yang memungkinkan pertukaran gagasan dan pendapat secara lisan antara guru dan peserta didik atau antara peserta didik sendiri. Metode ini bertujuan untuk membangun pemahaman melalui diskusi.
Makalah ini membahas model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mata pelajaran matematika. Model ini melibatkan siswa belajar dalam kelompok kecil dengan kemampuan beragam sambil saling membantu untuk memahami konsep-konsep matematika. Guru akan menyajikan materi, kemudian siswa bekerja secara kooperatif dalam kelompok untuk memastikan semua anggota menguasai materi tersebut sebelum diuji secara
Model-model pembelajaran yang efektif memberikan ringkasan singkat tentang beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis masalah, diskusi kelompok, dan pembelajaran kooperatif.
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw melibatkan siswa menjadi ahli dalam subtopik dan mengajarkannya kepada teman lain, dengan tujuan meningkatkan hasil belajar akademik dan keterampilan sosial siswa. Pembelajaran Jigsaw terdiri atas beberapa fase seperti membaca, diskusi kelompok ahli, presentasi kelompok asal, tes individu, dan penghargaan kelompok. Model ini memiliki kelebihan seperti membangun tangg
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.New Mubarok
Model pembelajaran koperatif menekankan pada kerja sama kelompok untuk membangun pengetahuan. Metode ini melibatkan pembentukan kelompok heterogen, diskusi kelompok, dan presentasi hasil kelompok. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman siswa melalui saling bantu antar anggota kelompok.
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanrizka_pratiwi
Metode pembelajaran yang menyenangkan meliputi mengajak siswa berkaryawisata ke kebun strawberry, melakukan pengamatan secara kelompok dengan pancaindera, diskusi hasil pengamatan, dan penugasan mengarang cerita. Metode ini bertujuan membuat siswa aktif belajar secara menyenangkan dan mengembangkan karakter melalui kegiatan eksplorasi dan kreativitas.
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifZuha Farhana
Dokumen tersebut merupakan resume model pembelajaran kooperatif yang menjelaskan beberapa jenis model pembelajaran kooperatif seperti TAI, STAD, Jigsaw, dan CIRC beserta penjelasan singkat tentang cara kerja masing-masing model.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Artinya, bagaimana pengajar dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik sehingga dapat memberikan fasilitas kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi, ceramah, unit teaching, kerja lapangan, dan kerja kelompok. Setiap metode dijelaskan pengertian, kelebihan, kelemahan, dan langkah pelaksanaannya. Metode-metode tersebut memberikan alternatif bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara efektif.
Suatu cara mengajar yang memungkinkan pertukaran gagasan dan pendapat secara lisan antara guru dan peserta didik atau antara peserta didik sendiri. Metode ini bertujuan untuk membangun pemahaman melalui diskusi.
Makalah ini membahas model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mata pelajaran matematika. Model ini melibatkan siswa belajar dalam kelompok kecil dengan kemampuan beragam sambil saling membantu untuk memahami konsep-konsep matematika. Guru akan menyajikan materi, kemudian siswa bekerja secara kooperatif dalam kelompok untuk memastikan semua anggota menguasai materi tersebut sebelum diuji secara
Model-model pembelajaran yang efektif memberikan ringkasan singkat tentang beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis masalah, diskusi kelompok, dan pembelajaran kooperatif.
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw melibatkan siswa menjadi ahli dalam subtopik dan mengajarkannya kepada teman lain, dengan tujuan meningkatkan hasil belajar akademik dan keterampilan sosial siswa. Pembelajaran Jigsaw terdiri atas beberapa fase seperti membaca, diskusi kelompok ahli, presentasi kelompok asal, tes individu, dan penghargaan kelompok. Model ini memiliki kelebihan seperti membangun tangg
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.New Mubarok
Model pembelajaran koperatif menekankan pada kerja sama kelompok untuk membangun pengetahuan. Metode ini melibatkan pembentukan kelompok heterogen, diskusi kelompok, dan presentasi hasil kelompok. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman siswa melalui saling bantu antar anggota kelompok.
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanrizka_pratiwi
Metode pembelajaran yang menyenangkan meliputi mengajak siswa berkaryawisata ke kebun strawberry, melakukan pengamatan secara kelompok dengan pancaindera, diskusi hasil pengamatan, dan penugasan mengarang cerita. Metode ini bertujuan membuat siswa aktif belajar secara menyenangkan dan mengembangkan karakter melalui kegiatan eksplorasi dan kreativitas.
Dokumen tersebut membahas konsep dan pelaksanaan Pembelajaran Masteri (PM) dalam proses pengajaran dan pembelajaran. PM adalah pendekatan yang memastikan semua murid menguasai hasil pembelajaran sebelum berpindah ke unit berikutnya, dengan memberikan waktu dan proses pengajaran berkualiti. Dokumen tersebut menjelaskan langkah PM meliputi penentuan hasil pembelajaran, pengajaran dan pembelajaran, penilaian, serta t
Tugasan ini membahaskan isu dan cabaran pendidikan dalam konteks kepelbagaian sosiobudaya di Malaysia dalam dekad mendatang. Beberapa cabaran utama termasuk mengelola kepelbagaian budaya murid, menghindari prasangka, dan memastikan semua murid merasa terwakili dalam pembelajaran. Guru perlu memahami latar belakang murid dan merancang pengajaran yang sesuai untuk semua.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran abad ke-21 dan generasi-generasi murid. Ia menjelaskan ciri-ciri lima generasi murid mulai dari tahun 1945 hingga kini beserta kemahiran yang dibutuhkan murid abad ke-21 seperti berfikir kritis, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Dokumen ini juga menjelaskan elemen-elemen pengajaran dan pembelajaran abad ke-21 seperti teknik set induksi, pembelaj
Dokumen tersebut membahas tentang upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Model ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswa dan pemahaman konsep, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Dedy Wiranto
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa (Hamalik, 2002) dari pendapat ini dapat ditarik sebuah pemahaman bahwa peserta didik dapat menggali dan memperkaya pengetahuan dari berbagai perangkat belajar yang ada. Metode mengajar dapat dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Minat yang rendah dalam belajar dapat dipacu melalui penerapan strategi tersebut. Penerapan metode dalam pembelajaran yang sesuai merupakan tugas utama guru dalam mengolah proses pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Dengan adanya variasi teknik dalam mengajar maka akan menciptakan sebuah hubungan timbal balik yang sangat efektif dari pengajar dan peserta didik. Guru dapat menyampaikan materi secara mudah dan tepat kepada peserta didik, sedangkan peserta didik dapat menerima dan memahami materi secara mendalam dan menyeluruh. Hubungan dua arah seperti inilah yang meningkatkan prestasi belajar dan intelegensi pada siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran matematika dengan metode tutor sebaya. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa karena siswa akan lebih nyaman bertanya kepada teman sebayanya daripada guru, serta tutor sebaya dapat menjelaskan materi dengan bahasa yang lebih mudah dipahami siswa.
Dokumen tersebut merangkum tentang penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 9 Lawa untuk menangani rendahnya capaian nilai rata-rata siswa dalam IPS.
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Dhayu Dayu
Teks tersebut membahas penerapan model pembelajaran Group Investigation untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap sosial siswa kelas X SMA. Model ini diharapkan dapat mengatasi masalah pembelajaran konvensional dan meningkatkan interaksi sosial siswa. Group Investigation melibatkan pengelompokan siswa, perencanaan, penyelidikan kelompok, presentasi hasil, dan evaluasi."
Dokumen tersebut membahas tentang efektivitas pembelajaran dan model Problem Based Learning. Efektivitas diukur dari hasil belajar siswa, apabila hasil belajar meningkat, model pembelajaran dianggap efektif. Model Problem Based Learning mengajak siswa memecahkan masalah secara sistematis dengan menganalisis masalah, mencari data, dan menyimpulkan jawaban. Model ini menuntut peran guru sebagai fasilitator dan membimbing siswa.
Model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) adalah model pembelajaran kooperatif yang terstruktur dengan menggabungkan kegiatan belajar dalam kelompok kecil, permainan instruksional, dan turnamen. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kelas yang efektif dimana semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Andi Rafiah S
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (PBBM) dalam pendidikan fisika. PBBM didasarkan pada teori konstruktivisme dimana siswa membangun pengetahuan melalui interaksi dengan masalah. PBBM memiliki sintaks yang terstruktur dan prinsip sosial yang mendukung kolaborasi siswa. Penelitian empiris menunjukkan bahwa PBBM berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan keterampilan
Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam membuat peta tematik dan SIG. Model ini melibatkan siswa belajar secara kelompok dengan anggota yang beragam kemampuan sambil saling membantu untuk memahami materi. Penggunaan sumber belajar dan media yang tepat juga dapat memotivasi siswa dan meningkatkan penguasaan konsep geografi.
Dokumen tersebut membahas latar belakang penelitian tentang upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV tentang sistem pernapasan pada manusia melalui model pembelajaran make a match. Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya hasil belajar siswa dan kurang menariknya model pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap model pem
Buku ini membahas model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivisme seperti pengajaran langsung, pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah, dan pembelajaran model diskusi. Setiap model dijelaskan langkah-langkah pelaksanaannya beserta refleksi manfaat model tersebut dalam pembelajaran.
Budaya dan pembelajaran (Pelan Tindakan Mewujudkan Persekitaran yang Mesra Bu...Rafiza Diy
Dokumen tersebut membincangkan strategi untuk mewujudkan persekitaran pendidikan yang mesra budaya melalui pelan tindakan yang merangkumi aspek kurikulum, pengajaran, pembelajaran, dan penglibatan komuniti.
Dokumen tersebut membahas prosedur program pendidikan pengayaan termasuk strategi pelaksanaannya, yakni pilihan murid yang berfokus pada pencapaian individu, pilihan guru yang dilaksanakan secara formal, dan masa pelaksanaan sesuai kemampuan siswa. Juga dibahas pengelolaan aktivitas pengayaan yang meliputi objektif, sasaran, tempat, bahan, dan penilaian.
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRIRafiza Diy
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan seksualitas remaja serta beberapa masalah yang berkaitan.
2. Perubahan fisik seperti pertumbuhan otot dan tulang, perkembangan organ seks serta kulit dan bulu dijelaskan.
3. Jenis orientasi seksual dan masalah seperti rogol, seks diluar tabii, sumbang mahram dibahas.
FONETIK DAN FONOLOGI : ALAT-ALAT ARTIKULASIRafiza Diy
Terdapat pembetulan pada bahagian gambar tengkorak semasa membunyikan bunyi vokal iaitu bahagian anak tekak mestilah dalam keadaan rapat pada bahagian rongga tekak/farinks (dlm gambar kedudukan anak tekak salah). Jika anak tekak tidak dirapatkan, bunyi yang dikeluarkan adalah bunyi nasal seperti bunyi [m] <--Kembangkan hidungmuuu..Heee...
#Maaf atas kesulitan :D
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
TUGASAN MTE3107 : KEPENTINGAN KAEDAH KOPERATIF
1. Disediakan Oleh : Rafiza Darus BM 1 (SK)
4
Bagaimanakah Kaedah Koperatif Dapat Membantu Meningkatkan Kefahaman Dalam
Pengajaran Dan Pembelajaran Matematik?
Matematik merupakan sebuah bidang yang sangat luas untuk diterokai
kepentingannya. Ilmu matematik yang dipelajari bukan sahaja digunakan semasa sesi
pengajaran dan pembelajaran di dalam kelas malah ilmu ini turut diaplikasikan dalam
kehidupan seharian. Disebabkan kepentingan mempelajari subjek matematik yang tiada
tolok bandingnya, sudah menjadi tanggungjawab sebagai seorang guru dalam mendirikan
asas yang kukuh dalam menarik minat murid-murid untuk mempelajari subjek matematik di
peringkat rendah. Pembinaan asas yang kukuh ini mestilah menggunakan kaedah-kaedah
yang mencabar serta dapat melibatkan murid-murid secara aktif dalam proses pengajaran
dan pembelajaran matematik, jika tidak murid akan hilang minat dan tumpuan untuk belajar
sepertimana yang dinyatakan oleh Ahmad (1994), pengajaran dan pembelajaran yang
dikatakan menarik ialah pengajaran dan pembelajaran yang mencabar dan berkesan iaitu di
mana pengajaran tersebut berpusatkan murid. Oleh itu, saya telah memilih kaedah koperatif
sebagai salah satu kaedah yang dilihat dapat membantu meningkatkan kefahaman murid
dalam pengajaran dan pembelajaran matematik di dalam kelas memandangkan kaedah ini
mempunyai kelebihannya yang tersendiri.
Jika diteliti dari segi definisi pembelajaran koperatif yang didefinisikan sebagai suatu
strategi pengajaran dimana murid-murid saling membantu di antara satu sama lain di dalam
kumpulan kecil (Efendi, 1998), dapat disimpulkan bahawa kaedah koperatif mampu
menyediakan suatu ruang kepada murid-murid untuk meluahkan idea dan pendapat mereka
dalam menyelesaikan sesuatu tugasan yang diberikan oleh guru. Tambahan pula, kaedah
ini menitikberatkan pembelajaran berstruktur dalam kumpulan kecil untuk memenuhi lima
kriteria, iaitu saling bergantungan positif, kebertanggungjawapan, interaksi bersemuka,
penggunaan kemahiran interpersonal yang bersesuaian dan penilaian kendiri ke atas
matlamat kumpulan yang berterusan sepertimana yang dinyatakan oleh Felder et. al. (2004)
dan Ng Kim Choy (1999). Oleh sebab itu, murid-murid yang kurang memahami sesuatu
topik akan mendapat manfaat melalui bimbingan rakannya yang lebih berpengetahuan
dalam topik tersebut memandangkan kaedah pembelajaran jenis ini memerlukan setiap ahli
kumpulan bekerjasama untuk mencapai matlamat yang sama. Menurut Slavin (1990), selain
daripada idea berkerjasama, murid memberi penekanan kepada penggunaan matlamat
kumpulan dan kejayaan kumpulan dan hal ini boleh dicapai apabila semua ahli dalam
kumpulan tersebut memberi komitmen yang diperlukan.
2. Disediakan Oleh : Rafiza Darus BM 1 (SK)
5
Di samping itu, perkara ini dapat dibuktikan keberkesannya apabila saya sendiri telah
melaksanakan aktiviti pengajaran dan pembelajaran matematik untuk sekumpulan murid
Tahun 4 dengan menggunakan kaedah koperatif sebagai salah satu usaha meningkatkan
kefahaman mereka dalam topik matematik yang diajar. Aktiviti yang saya laksanakan
melibatkan pengajaran dan pembelajaran untuk topik pertama iaitu Nombor dan Operasi di
bawah subtopik Wang hingga RM 100 000. Semasa sesi pengajaran dan pembelajaran
untuk topik ini, sebanyak dua kumpulan telah dibentuk untuk menyelesaikan satu situasi
yang diberikan kepada setiap kumpulan. Penyelesaian masalah ini memerlukan kerjasama
antara ahli kumpulan dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat dan tepat. Tidak
ketinggalan, setiap kumpulan juga mempunyai seorang ketua yang dipilih sebagai wakil bagi
kumpulan tersebut dalam menguruskan sesi perbincangan kumpulan supaya teratur dan
berjalan lancar.
Semasa sesi pengajaran dan pembelajaran, saya dapat lihat bagaimana kerjasama
yang diberikan oleh setiap ahli kumpulan dalam menyelesaikan tugasan yang diberikan
kepada mereka. Pada masa tersebut, saya perhatikan terdapat seorang ahli kumpulan yang
tidak dapat menyelesaikan masalah yang melibatkan operasi darab dengan baik sehingga
meminta bantuan kalkulator daripada saya untuk membantu pengiraannya, tetapi
disebabkan pelaksanaan aktiviti penyelesaian masalah ini dilaksanakan secara koperatif,
ahli kumpulan yang lain telah membantu murid ini bagi menyelesaikan masalah operasi
darab tersebut. Di sini saya dapat lihat bahawa kerjasama antara ahli kumpulan dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan kepada mereka telah melancarkan sesi pengajaran
dan pembelajaran matematik pada masa tersebut.
Tambahan pula, kaedah koperatif yang digunakan ini juga telah membantu
meningkatkan kefahaman murid dengan lebih cepat memandangkan terdapat perbincangan
kumpulan yang dilaksanakan untuk mencapai kata sepakat dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapi. Setiap ahli kumpulan dilihat cuba berkongsi pendapat mereka dalam
memahami kehendak tugasan yang diberikan supaya kesimpulan daripada perbincangan
tersebut dapat mencapai kehendak tugasan. Selain itu, setiap kumpulan juga masing-
masing bersaing antara satu sama lain bagi mempamerkan hasil tugasan yang terbaik
supaya mendapat pengiktirafan atas pencapaian yang ditunjukkan dengan bertungkus-
lumus menyiapkan tugasan dengan kadar cepat selain mengelakkan kesalahan. Hal ini telah
dijelaskan oleh Bonwell dan Eison (1991) yang mengatakan kaedah ini dibuktikan berkesan
kerana ia menghasilkan kesan dorongan, kesan pembangunan kognitif dan kesan perluasan
kognitif yang mendorong kepada sikap yang positif seperti ingin berusaha dengan lebih
gigih, di samping menggalakkan pertumbuhan kognitif di mana cara pemikiran yang lebih
baik boleh dikuasai melalui perkongsian idea antara ahli dalam kumpulan.
3. Disediakan Oleh : Rafiza Darus BM 1 (SK)
6
Tidak ketinggalan, kajian-kajian yang dilaksanakan oleh Johnson dan Johnson
(2000), Felder et. al (2003) dan Slavin et. al (1985) juga mengatakan kaedah ini telah
berjaya meningkatkan pencapaian murid di samping menggalakkan perkembangan generik
seperti motivasi untuk belajar, berinteraksi dan sikap saling bergantungan yang positif,
menerapkan kemahiran asas seperti kepimpinan, keupayaan membuat keputusan,
memupuk kerjasama, sifat toleransi antara kaum dan kepercayaan di antara murid serta
keupayaan berfikir secara kritikal. Berdasarkan kajian-kajian tersebut serta pengalaman
saya sendiri, dapat saya katakan di sini bahawa penggunaan kaedah koperatif
sememangnya mampu meningkatkan kefahaman murid dalam sesi pengajaran dan
pembelajaran matematik memandangkan setiap murid akan lebih mudah mengingati
sesuatu perkara apabila mereka mengajar rakan-rakannya yang lain. Hal ini dapat
dibuktikan apabila kajian yang dijalankan di National Training Laboratories, Bethel, Maine,
purata kadar ingatan pelajar boleh meningkat sehingga 90% jika mereka mengajar sesama
sendiri dan menggunakan pengetahuan itu serta-merta.
Sumber : National Training Laboratories, Bethel, Maine
Rajah 2.0 The Learning Pyramid (Piramid Pembelajaran)
4. Disediakan Oleh : Rafiza Darus BM 1 (SK)
7
Daripada kajian-kajian yang telah dilaksanakan serta pendapat tokoh-tokoh yang
telah dinyatakan, saya sangat yakin jika kaedah ini dapat diaplikasikan dengan baik di dalam
kelas, murid-murid akan lebih berminat dan akan lebih memahami sesuatu topik yang
diajarkan kepada mereka. Melalui pelaksanaan aktiviti secara koperatif, murid-murid akan
lebih selesa dalam meluahkan pandangan dan menonjolkan bakat mereka dalam
menyelesaikan sesuatu permasalahan yang diberikan. Hal ini dapat dibuktikan apabila
murid-murid dilihat lebih selesa belajar dengan rakan seusia mereka berbanding mendapat
bantuan daripada guru yang mungkin disebabkan oleh perasaan malu dan sebagainya.
Menurut Rogers dan Freiberg (1994), murid-murid lebih suka pengajaran yang tidak
terlalu formal dan pembelajaran koperatif ternyata mampu memenuhi syarat ini dalam
mewujudkan sesi pengajaran dan pembelajaran yang santai tetapi penuh dengan manfaat.
Oleh itu, semasa melaksanakan aktiviti yang melibatkan penyelesaian masalah yang rumit,
pemilihan kaedah koperatif dilihat mampu menguji tahap kefahaman murid berkaitan tajuk
yang dipelajari selain memudahkan tugas guru dalam memberi penerangan semula kepada
murid yang kurang memahami tajuk tersebut apabila masalah ini dapat diatasi dengan
bantuan ahli kumpulan yang mampu memberikan penerangan semula kepada rakannya
yang kurang memahami topik tersebut.
Walaupun kaedah koperatif yang digunakan semasa sesi pengajaran dan
pembelajaran matematik ini jika dilaksanakan dengan serius ia akan membawa manfaat
kepada pelajar (Ahmad, 1994), tidak dinafikan terdapat juga beberapa kekangan yang perlu
diberi perhatian agar kaedah ini dapat dilaksanakan dengan cara yang lebih berkesan lagi.
Antaranya adalah aspek kawalan kelas di mana saya lihat pengajaran dan pembelajaran
menggunakan kaedah koperatif ini akan menyukarkan guru untuk mengawal kelas. Suasana
bising yang diwujudkan oleh setiap kumpulan disebabkan perbincangan yang dilaksanakan
sedikit sebanyak akan mengganggu tumpuan murid-murid yang berada di kelas lain. Oleh
sebab itu, aspek kawalan kelas perlu diberi perhatian dengan sebaik mungkin sama ada
dengan cara mewujudkan peraturan semasa melakukan aktiviti ataupun dengan cara lain
yang dapat mengurangkan masalah ini.
Selain itu, semasa pelaksanaan sesi pengajaran dan pembelajaran menggunakan
kaedah koperatif ini juga guru perlu prihatin dari segi merangsang minat murid yang pasif
agar mereka turut bersama-sama melaksanakan aktiviti. Kelemahan yang dikenal pasti ini
adalah berdasarkan pengalaman saya sendiri semasa mengendalikan sesi pengajaran dan
pembelajaran menggunakan kaedah ini apabila terdapat murid yang pasif dalam kumpulan
yang dibentuk. Jika guru tidak prihatin dan terus membiarkan murid pasif semasa
pelaksanaan aktiviti menggunakan kaedah koperatif, hal ini akan menjadikan mereka lebih
5. Disediakan Oleh : Rafiza Darus BM 1 (SK)
8
pasif lagi dan minat mereka terhadap subjek matematik juga akan semakin berkurang.
Setidak-tidaknya dengan cara memberi tumpuan dan motivasi kepada murid yang pasif
semasa melaksanakan aktiviti berkumpulan ini akan membantu merangsang hubungan
interpersonal mereka selain merangsang minat mereka untuk belajar selari dengan
pendapat Chua (2001) yang menyatakan motivasi dan minat serta semangat baru akan
diperolehi dengan pengisian pembelajaran yang positif dan konkrit untuk merangsang minda
murid.
Kesimpulannya, pendidikan adalah proses dan aktiviti yang bertujuan untuk
menghasilkan perubahan yang dikehendaki dalam diri seseorang di mana sistem pendidikan
negara memberikan penekanan kepada perkembangan potensi individu secara menyeluruh
dan bersepadu (Wan Zahid, 2000). Bertitik tolak daripada hasrat ini, tanggungjawab guru
juga menjadi semakin mencabar dan memerlukan pelbagai usaha dalam membantu setiap
murid untuk meningkatkan prestasi mereka dalam pelajaran. Oleh sebab itu, perancangan
pengajaran yang menarik serta mampu meningkatkan kefahaman mereka dalam sesi
pengajaran dan pembelajaran matematik terutamanya adalah ‘pintu’ untuk menemui impian
tersebut. Dan ‘kunci’ yang diperlukan untuk membuka ‘pintu’ tersebut adalah dengan
menggunakan kaedah koperatif semasa sesi pengajaran dan pembelajaran kerana melalui
kaedah ini, kefahaman murid akan lebih meningkat dan kekal lama kerana murid-murid akan
terlibat secara aktif dalam menstrukturkan pengetahuan mereka dan pada masa yang sama,
mereka memberi semangat antara satu sama lain dalam mencapai pembelajaran masing-
masing (Lie, 2004).
Akhir sekali, saya juga berharap dengan pengalaman serta ilmu pengetahuan yang
saya peroleh semasa melaksanakan tugasan ini akan membantu saya menjadi seorang
guru yang berkaliber serta mampu mendepani pelbagai cabaran dalam dunia pendidikan.
Tidak ketinggalan, saya juga berharap dengan ilmu yang diperoleh ini ia akan menjadi
sumber rujukan saya dalam usaha mewujudkan suasana pengajaran dan pembelajaran
yang memberangsangkan terutamanya dalam mata pelajaran matematik ini dari semasa ke
semasa.
(1 503 patah perkataan)
6. Disediakan Oleh : Rafiza Darus BM 1 (SK)
9
RUJUKAN
Ahmad Md. Shariff. (1994). Strategi Pendidikan Bahasa Melayu. Kuala Lumpur : Dewan
Bahasa dan Pustaka.
Bonwell, C.C. & Eison, J.A. (1991). Active Learning: Creating Excitement in the Classroom.
ASHE-ERIC Higher Education Report No. 1. Washington, D.C.: School of Education
and Human Development, George Washington University.
Chua Yock Chuan .(2001). Personaliti dan Motivasi Pelajar. Jurnal Pendidikan : PKPSM
Johor. (hlmn 61-64).
Efendi Zakaria. (1998). Pembelajaran Koperatif. Bangi : Universiti Kebangsaan Malaysia.
Felder, R.M., & Brent, R. (2004). The ABC’s Of Engineering Education : ABET, Bloom’s
Taxonomy, Cooperative Learning. American Soviety for Engineering Eduction.
Session 1375.
Felder, R.M., and Brent, R. (2003). Designing And Teaching Courses To Satisfy ABET
Engineering Criteria. Journal on Engineering Education. 92(1), 7 – 25.
Johnson, D.W, dan Johnson, R.T. (2000). Coperative Learning Methods : A Meta- Analysis.
Dicapai pada 25 Februari 2014, daripada http://www.co-operation.org/pages/cl-
methods.html
Lie. A. (2004). Cooperative Learning : Changing Paradigms of College Teaching. Petra
Christian University, Surabaya, Indonesia.
Ng Kim Choy (1999). Prinsip-prinsip Pembelajaran Koperatif. Sandakan : Maktab
Perguruan Sabah. Tidak Diterbitkan.
Rogers,C & Freiberg,J. (1994). Freedom to Learn. (3rd ed.). New York : Macmillan.
Slavin, R.E (1990). Cooperative Learning: Theory, Research and Practice. Massachussetts:
Simon & Schuster Inc.
Slavin, R.E. & Karweit, N.A. (1985). Effects Of Whole Class, Ability Grouped, And
Individualized Instruction On Mathematics Achievement. American Education
Research Journal. 22(3)., 351 – 367.
Wan Mohd Zahid Wan Nordin (2000). Penekanan Kepada Perkembangan Potensi Individu
Secara Menyeluruh Dan Bersepadu. Berita Harian : m.s 7.