Pak Dudidam mengajarkan materi iklan kepada murid-muridnya dengan menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Guru tersebut menentukan kebutuhan belajar murid melalui diskusi awal dan pengelompokan siswa. Pembelajaran dilakukan secara bervariasi mulai dari diskusi kelas besar, kerja kelompok kecil, hingga tugas individu yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan siswa. Penilaian juga dilakukan
Skenario pembelajaran guru SMP tentang materi iklan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid dengan cara menentukan kesiapan, minat, dan profil belajar murid melalui pertanyaan pemandu dan penugasan berjenjang. Guru menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan konten sesuai kebutuhan, mengatur proses belajar secara individu dan kelompok, serta menilai hasil belajar berdasarkan kes
Pak Dudidam mengajarkan materi iklan kepada murid-muridnya dengan menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Guru tersebut menentukan kebutuhan belajar murid melalui diskusi awal dan pengelompokan siswa. Pembelajaran dilakukan secara bervariasi mulai dari diskusi kelas besar, kerja kelompok kecil, hingga tugas individu yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan siswa. Penilaian juga dilakukan
Skenario pembelajaran guru SMP tentang materi iklan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid dengan cara menentukan kesiapan, minat, dan profil belajar murid melalui pertanyaan pemandu dan penugasan berjenjang. Guru menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan konten sesuai kebutuhan, mengatur proses belajar secara individu dan kelompok, serta menilai hasil belajar berdasarkan kes
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan diskusi kelompok di Posyandu. Diskusi kelompok merupakan metode belajar yang melibatkan peserta secara aktif untuk membahas topik-topik kesehatan. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kader perlu memahami perbedaan antara penyuluhan dan diskusi serta menggunakan berbagai metode dan media untuk memandu diskusi secara efektif
Jurnal ini membahas target pembelajaran guru selama tiga semester, yaitu: (1) efektivitas pengajaran dengan lesson plan, (2) pembelajaran berpusat pada siswa, dan (3) evaluasi pencapaian pembelajaran siswa. Guru berhasil mencapai targetnya dengan menggunakan berbagai metode seperti lesson plan, debate, dan concept mapping untuk meningkatkan partisipasi siswa. Ada ruang untuk perbaikan seperti penyesuaian waktu pelaksanaan
Metode pembelajaran yang digunakan dalam dokumen tersebut meliputi Lesson Study, Examples Non Examples, Picture and Picture, Numbered Heads Together, Skripkooperatif, Problem Based Instruction, Pembelajaran Langsung, Think Pair Share, dan beberapa metode lainnya beserta langkah-langkah pelaksanaannya. Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode juga dijelaskan.
Metode pembelajaran dengan bantuan tongkat melibatkan siswa untuk menjawab pertanyaan guru secara bergilir setelah mempelajari materi, dengan cara menyerahkan tongkat ke siswa berikutnya untuk menjawab apabila siswa sebelumnya tidak dapat menjawab. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan metode tutor sebaya dalam meningkatkan kemampuan dan kreativitas siswa kelas X SMA Islam Al-Azhar BSD dalam pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi siswa dan hasil belajar mereka yang sebelumnya berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh penggunaan tutor sebaya terhadap kemampuan
Berdasarkan dokumen tersebut, beberapa alternatif solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa meliputi model pembelajaran projek, kontekstual, TPACK, serta strategi peer teaching dan pembelajaran kooperatif model STAD dengan menggunakan media seperti prezi.
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxsaibani3
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran berbasis kooperatif learning debate. Pembelajaran ini melibatkan pembentukan dua kelompok yang berdebat tentang suatu topik, satu kelompok setuju dan satu kelompok tidak setuju. Kelompok-kelompok ini beradu argumen untuk meyakinkan kelompok lain. Metode ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan diskusi kelompok di Posyandu. Diskusi kelompok merupakan metode belajar yang melibatkan peserta secara aktif untuk membahas topik-topik kesehatan. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kader perlu memahami perbedaan antara penyuluhan dan diskusi serta menggunakan berbagai metode dan media untuk memandu diskusi secara efektif
Jurnal ini membahas target pembelajaran guru selama tiga semester, yaitu: (1) efektivitas pengajaran dengan lesson plan, (2) pembelajaran berpusat pada siswa, dan (3) evaluasi pencapaian pembelajaran siswa. Guru berhasil mencapai targetnya dengan menggunakan berbagai metode seperti lesson plan, debate, dan concept mapping untuk meningkatkan partisipasi siswa. Ada ruang untuk perbaikan seperti penyesuaian waktu pelaksanaan
Metode pembelajaran yang digunakan dalam dokumen tersebut meliputi Lesson Study, Examples Non Examples, Picture and Picture, Numbered Heads Together, Skripkooperatif, Problem Based Instruction, Pembelajaran Langsung, Think Pair Share, dan beberapa metode lainnya beserta langkah-langkah pelaksanaannya. Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode juga dijelaskan.
Metode pembelajaran dengan bantuan tongkat melibatkan siswa untuk menjawab pertanyaan guru secara bergilir setelah mempelajari materi, dengan cara menyerahkan tongkat ke siswa berikutnya untuk menjawab apabila siswa sebelumnya tidak dapat menjawab. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan metode tutor sebaya dalam meningkatkan kemampuan dan kreativitas siswa kelas X SMA Islam Al-Azhar BSD dalam pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi siswa dan hasil belajar mereka yang sebelumnya berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh penggunaan tutor sebaya terhadap kemampuan
Berdasarkan dokumen tersebut, beberapa alternatif solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa meliputi model pembelajaran projek, kontekstual, TPACK, serta strategi peer teaching dan pembelajaran kooperatif model STAD dengan menggunakan media seperti prezi.
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxsaibani3
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran berbasis kooperatif learning debate. Pembelajaran ini melibatkan pembentukan dua kelompok yang berdebat tentang suatu topik, satu kelompok setuju dan satu kelompok tidak setuju. Kelompok-kelompok ini beradu argumen untuk meyakinkan kelompok lain. Metode ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah
Similar to Tugas Ruang Kolaborasi Kelompok 2 Kasus 3 CGP.05-147.pdf (20)
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. Kelas CGP-05 147 B
Guru SMP Negeri 1 Plumpang
SUBEKTI WAHONO, S.Pd
CGP.05-147 KAB. TUBAN
Tugas Ruang
Kolaborasi Kelompok 3
Kelas CGP-05 147 A
Waka Kurikulum SMP Negeri 2 Bangilan
SYAFI'I, S.Kom, S.Pd, Gr
Kelas CGP-05 147 B
Guru SMP Negeri 1 Plumpang
VERA KHAIRUN NISSA, M.Pd
Modul 2.1 Pembelajaran
Berdiferensiasi
3. Situasi 3 - SMP Pak Dudidam, seorang guru SMP, ingin mengajarkan
murid-muridnya materi tentang iklan. Tujuan pembelajarannya adalah
murid-murid dapat menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari iklan tentang produk
dan jasa. Pak Dudidam lalu membuat skenario pembelajaran sbb:
SITUASI 3:
PAK DUDIDAM, SEORANG
GURU SMP
4. Diskusi Seluruh Kelas Di awal pembelajaran. Pak Dudidam melakukan
diskusi untuk memperkenalkan murid pada topik tentang iklan dengan
menggunakan beberapa Pertanyaan Pemandu seperti: - Apa yang
membedakan antara iklan dengan bentuk tulisan lain? - Iklan apa
yang benar-benar menarik untuk kalian? - Apakah dibutuhkan biaya
untuk membuat sebuah iklan? - Jenis pekerjaan apa yang tersedia
dalam periklanan?
1.
SITUASI 3:
PAK DUDIDAM, SEORANG
GURU SMP
5. SITUASI 3:
PAK DUDIDAM, SEORANG
GURU SMP
Target audiens sasaran
Pesan utama
Mengapa beberapa iklan lebih efektif daripada yang lain.
2. Kerja Individu/Pasangan/Kelompok Kecil Setelah itu, Pak Dudidam meminta
murid melakukan kegiatan Tulis---Berbagi dengan pasangan--Berbagi dengan
pasangan lain. - Secara individu, murid akan diminta menulis tiga hingga lima iklan
yang menarik bagi mereka. - Mereka lalu berbagi apa yang dituliskan dengan satu
teman lain (secara berpasangan). Saat berbagi, mereka boleh menambahkan
pendapat. - Setiap pasangan kemudian berbagi dengan pasangan lain. - Setelah itu
Pak Dudidam melakukan diskusi dengan seluruh Kelas. Ia akan menggunakan
daftar iklan yang ditulis oleh masing-masing kelompok sebagai contoh, kemudian
membahasnya dengan menekankan pada:
Pak Dudidam lalu memperjelas konsep dan istilah periklanan sesuai kebutuhan.
6. SITUASI 3:
PAK DUDIDAM, SEORANG
GURU SMP
3. Kerja kelompok Kecil. - Murid akan diminta untuk membentuk kelompok yang
terdiri dari empat sampai lima orang untuk mendiskusikan kelebihan dan
kekurangan berbagai jenis iklan. - Setiap kelompok akan diberikan selembar kertas
dan bekerja di meja mereka. - Setiap lembar kertas grafik memiliki T-Chart untuk
menuliskan kelebihan dan kekurangan untuk jenis iklan tertentu (misalnya, radio,
TV, Internet, cetak, billboard).
Setiap kelompok akan melakukan brainstorming dan mencatat dua kelebihan dan
dua kekurangan dari jenis iklan tertentu - Dengan menggunakan isyarat yang
diberikan guru, setiap kelompok kemudian pindah ke meja kelompok lain. - Mereka
membaca masukan yang telah ditulis sebelumnya dan menambahkan dua kelebihan
dan kekurangan lagi - Terus berlanjut demikian, sampai setiap kelompok memiliki
kesempatan untuk membahas semua jenis iklan.
7. SITUASI 3:
PAK DUDIDAM, SEORANG
GURU SMP
4. Pak Dudidam lalu mengumpulkan kembali murid sebagai satu kelompok besar. Ia
lalu memfasilitasi diskusi yang diperlukan untuk memperjelas dan/atau memperluas
pemahaman konsep seperti: target audiens, kejelasan pesan, dan penggunaan fitur
kebahasaan dan desain seperti pemilihan judul, teks , gambar, dan format.
5. Pak Dudidam lalu memberikan tugas Individu. Ia membedakan penugasannya
sesuai dengan kemampuan murid. Tugas yang harus dikerjakan murid adalah:
Membuat iklan yang secara efektif akan mempromosikan produk atau jasa atau
acara, sesuai dengan yang dijelaskan dalam skenario yang diberikan
8. SITUASI 3:
PAK DUDIDAM, SEORANG
GURU SMP
6. Pak Dudidam menetapkan skenario tugas yang berjenjang sesuai dengan
pengetahuan dan pemahaman konsep murid-muridnya. Perbedaan skenarionya
adalah: - Skenario 1 bersifat lebih konkret dan terstruktur dengan petunjuk
langkah demi langkah dan mencakup semua informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas; - Skenario 2 kurang terstruktur dan lebih terbuka
dibandingkan Skenario 1; - dan Skenario 3 bersifat konseptual dan terbuka dan
membutuhkan riset.
7. Pak Dudidam mendorong murid untuk memilih lokasi di kelas yang mendukung
cara mereka belajar dengan baik, misalnya, sendirian di tempat yang tenang, dekat
teman untuk memudahkan bertanya jika bingung, atau di area ruangan yang lebih
ramai bersama murid -murid lain yang memungkinkan mereka untuk saling berbagi
ide.
9. Apakah kebutuhan belajar yang berusaha
dipenuhi oleh guru tersebut…?
Kesiapan belajar peserta didik (Nampak di awal
pembelajaran ketika pak dididam melakukan diskusi seluruh
kelas dengan kalimat pertanyaan pemantik)
Minat belajar peserta didik (Nampak pada kegiatan pak
dudidam meminta murid melakukan kegiatan tulis, berbagi
dengan pasangan, kemudian berbagi dengan pasangan lain
sesuai dengan minat iklan yang menarik bagi mereka)
Profile belajar peserta didik (Nampak pada pemberian
tugas individu yang dibedakan sesuai dengan kemampuan
murid)
Kebutuhan belajar yang berusaha dipenuhi oleh Pak Dudidam
adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
Jawaban Studi Kasus 3
10. Bagaimana cara guru tersebut menentukan
kebutuhan belajar muridnya…?
Melalui assemen diagnostik awal dengan pertanyaan
pemantik, melalui pengamatan kinerja pada proses
pembelajaran, dan penugasan baik kelompok maupun individu
berdasarkan kebutuhan murid.
Jawaban Studi Kasus 3
11. Strategi pembelajaran berdiferensiasi apa
yang digunkan…?
Pak dudidam melaksanakan strategi pembelajaran
berdiferensiasi pada proses pembelajaran dan produk
penugasan berasar pada minat dan kemampuan
peserta didik.
Jawaban Studi Kasus 3
12. Bagaimana guru tersebut melakukan
penilaian….?
Melalui 2 tahap penilaian yaitu assessment for
learning dan as learning.
Jawaban Studi Kasus 3
13. Pak Bekti
Pak Syaf
Bu Vera
Tugas Kelompok
3 CGP 05-147
Terima kasih!
Ruang Kolaborasi 2.1
Pembelajaran Berdiferensiasi