SlideShare a Scribd company logo
D.PENGOLAHAN Perlakuan Organik: Budidaya TANAMAN NILAM
(Pogostemon cablin Benth).
Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan salah satu tanaman
penghasil minyak atsiri yang penting, penyumbang devisa lebih dari 50% dari total
ekspor minyak atsiri Indonesia. Hampir seluruh pertanaman nilam di Indonesia
merupakan pertanaman rakyat yang melibatkan 36.461 kepala keluarga petani
(Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2004).
Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar di pasaran dunia dengan
kontribusi 90%. Ekspor minyak nilam pada tahun 2002 sebesar 1.295 ton dengan
nilai US $ 22,5 juta (Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2004) Sebagian besar produk
minyak nilam diekspor untuk dipergunakan dalam industri parfum, kosmetik,
antiseptik dan insektisida (Dummond, 1960 ; Robin, 1982, Mardiningsih et al., 1995).
Dengan berkembangnya pengobatan dengan aromaterapi, penggunaan minyak
nilam dalam aromaterapi sangat bermanfaat selain penyembuhan fisik juga mental
dan emosional. Selain itu, minyak nilam bersifat fixatif (mengikat minyak atsiri
lainnya) yang sampai sekarang belum ada produk substitusinya (Ibnusantoso,
2000).
EKOLOGI
Tanaman nilam dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi dengan ketinggian
optimal 10-400 mdpl, curah hujan antara 2500 - 3500 mm/th dan merata sepanjang
tahun, suhu 24 - 280C, kelembaban lebih dari 75%, intensitas penyinaran matahari
cukup, tanah subur dan gembur kaya akan humus.
PEMBIBITAN
- Stek diambil dari batang atau cabang yang sudah mengayu dari bagian tengah,
berdiameter 0,8-1,0 cm, + 15-23 cm dan paling sedikit 3-5 mata tunas.
- Siapkan bedengan persemaian, ukuran lebar 1,5 m, tinggi 30 cm dan panjang
tergantung kebutuhan, parit selebar 30-40 cm dan dalamnya + 50 cm.
- Tanah bedengan diolah sampai gembur dicampur pasir dengan perbandingan 2:1
dan selanjutnya diberi pupuk kandang matang yang telah dicampur dengan pupuk
organic.
- Buat naungan menghadap ke timur dengan ketinggian 180 cm timur dan 120 cm
barat, letakkan daun kelapa atau alang-alang di atas para-para.
- Stek ditanam posisi miring, bersudut 450 sedalam 10 cm dan jarak tanam 10 x 10
cm
- Setelah umur 3-4 minggu bibit sudah siap dipindahkan ke lapangan (2-4 hari)
sebelum bibit dipindah)dapat disemprot dengan pupuk cair organic..
D. PENGOLAHAN LAHAN
- Lahan dibersihkan dari jenis rumput-rumputan, kayu-kayuan dan semak belukar.
- Tanah dicangkul atau dibajak serta digaru
- Buat parit-parit pembuangan air lebar 30-40 cm dan dalamnya 50 cm
E. JARAK TANAM
- Dataran rendah yang tanahnya subur 100 x 100 cm, tanah yang kandungan liatnya
tinggi 50 x 100 cm
- Pada tanah lipatit, 75 x 75 cm
- Tanah berbukit dengan mengikuti garis contour 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm
F. PENANAMAN
Secara tidak Langsung:
- Bibit stek dicabut dari persemaian umur 3-4 minggu, bila akar terlalu panjang
sebaiknya dipotong supaya tidak mudah terserang busuk akar, Setiap lubang tanam
ditanami 1-2 bibit stek.
~Secara Langsung:
- Tanam stek secara langsung di lahan 2-3 stek per lubang tanam
Catatan : Akan lebih baik pada penanaman secara langsung, sebelum di tanam stek
direndam dulu dalam pupuk cair organic.
G. PEMUPUKAN
Pemupukan dengan cara melingkar di sekililing pangkal tanaman sesuai dengan
dosis yang telah direkomendasikan, baik dalam berbentuk cair maupun padat.
H. PENYULAMAN
Penyulaman dilakukan satu bulan setelah tanam untuk mengganti tanaman yang
mati atau kurang normal
I.PENYIANGAN
Dilakukan 2 bulan setelah tanam atau saat tanaman mencapai tinggi 20-30 cm dan
cabang bertingkat dengan radius 20 cm. Selanjutnya setiap 3 bulan sekali
J.PEMANGKASAN
- Penjarangan dan pemangkasan dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam.
Penjarangan dengan mencabut tanaman yang jaraknya terlalu rapat. -
Pemangkasan pada tanaman yang terlalu rimbun dan menutupi cabang lainnya,
yaitu pada cabang dari tingkat tiga ke atas. Untuk mempercepat tumbuhnya tunas
baru, sebaiknya dalam tiap rumpun dibiarkan satu cabang saja yang tumbuh dan
semprot dengan pupuk cair organik setelah pemangkasan.
K.PEMBUMBUNAN
Dilakukan setelah panen, cabang-cabang yang ditinggalkan setelah panen dan
letaknya dekat dengan tanah ditimbun di dekat ujungnya setinggi 10-15 cm. Sedang
cabang-cabang yang letaknya jauh dari tanah dipatahkan di bagian ujungnya, tetapi
tidak terputus dari batangnya, sesudah itu bagian yang patah ditimbun dengan
tanah.
Tebu adalah tanaman yang dibutuhkan oleh kita semua, karena dari
tanaman ini, dihasilkan gula, yang banyak kita gunakan untuk kebutuhan
sehari-hari. Bila anda ingin membudidayakan tanaman ini, anda harus
mengetahui cara tanam dan budidaya yang benar agar anda bisa
mendapatkan hasil yang baik. Berikut beberapa teknik dan juga cara
menanam tebu yang harus anda ketahui.
Keadaan Tanah
Jenis tanah yang paling baik untuk ditanami tanaman tebu adalah jenis tanah alivial, regosol,
podsolik atau mediteran. Kandungan pH dalam tanah yang paling baik untuk tanaman tebu
adalah antara 6,4 sampai 7,7 atau keadaan keasaman netral. Hal ini penting dalam teknik
budidaya agar bisa menghasilakn tebu yang baik.
Mempersiapkan Lahan
Tanah yang akan ditanami tanaman tebu perlu dipersiapkan dengan dua cara yaitu dibajak
dan reynoso. Proses pembajakan dilakukan pada tanah kering dengan tujuan untuk
menjadikannya gembur. Pada proses ini, dibuat alur-alur untuk menanam bibit tebu sedalam
20 cm. Untuk proses reynoso, proses pengolahan tanah dilakukan pada area yang akan
ditanami pohon tebu dengan kedalaman sekitar 40 cm dan berbentuk seperti cekungan.
Proses ini dilakukan pada tanah yang mengandung banyak air.
Waktu Penanaman Tebu
Waktu yang paling tepat untuk memulai penanaman tebu adalah saat cuaca cerah. Untuk
daerah dengan tipe iklim C dan D menurut Schmidt-Fergusson, atau daerah kering, waktu
yang paling tepat untuk menanam tebu adalah pada bulan Oktober sampai Desember. Untuk
tipe iklim B atau daerah basah, waktu yang paling tepat untuk bercocok tanam tebu adalah
pada awal musim kemarau.
Proses Penanaman
Untuk daerah kering, teknik menanam tebu yang baik adalah menggunakan stek yang
mempunyai 8 sampai 9 mata tunas dengan jarak 1 meter tiap stek. Tiap stek ditanam pada
juringan dengan kedalaman 1,25 sampai 1,35 meter. Untuk daerah dengan iklim basah, stek
yang digunakan adalah stek dengan 3 mata tunas dengan teknik tumpang tindih atau
bersentuh ujung. Satu tips yang bisa anda gunakan bila anda kekurangan tenaga untuk
menanam tebu didaerah ini adalah menggunakan tebu dengan 5 sampai 6 mata tunas yang
dipotong menjadi dua.
Penyiraman
Penyiraman adalah langkah pertama pemeliharaan tanaman tebu. Penyiraman dilakukan pada
tanaman tebu dengan melihat keadaan tanah dan cuaca. Selain itu, penyiraman sebaiknya
dilakukan setelah proses pemupukan dan paling lama adalah 3 hari setelah pemupukan.
Penyulaman
Penyulaman perlu dilakukan untuk mengganti pohon atau bibit tebu yang tidak tumbuh
dengan baik. Proses ini dilakukan pada bibit bagal yang berumur 2 sampai 4 minggu dan bibit
rayungan yang berumur 2 minggu. Proses ini harus segera dilakukan agar tidak mengganggu
produksi dan bila penyulaman tidak berhasil, maka, harus segera dilakukan prose
penyulaman yang baru.
Penyiangan
Proses penyiangan dapat dilakukan dengan mencangkul dan memotong gulma yang
mengganggu. Akan tetapi, pada daerah kering dimana terdapat banyak jenis tanaman gulma
yang mengganggu, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan herbisida, seperti Karmex,
DMA, Amexon, Gesapax, Sanvit dan Gramoxon. Pelaksanaan proses ini dibedakan menjadi
4 bagian, yaitu pre emergence, late pre emergence, post emergence I dan post emergence II.
Pemupukan
Proses memupuk dilakukan dengan menggunakan pedoman pemupukan P3GI. Jenis pupuk
yang digunakan adalah pupuk ZA, SP36 dan KCL. Pemupukan diberikan secara bertahan dan
menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman tebu dan lahan.
Hama dan Penyakit
Hama yang paling sering menyerang tebu, terutama pada masa pembibitan adalah ulat
pengerek. Untuk mencegah hal ini, maka perlu dipilih varietas tebu yang tahan hama. Selain
itu, bisa juga menggunakan predator alam hama ini, yaitu Trichogama sp, Lalat Jatiroto atau
dengan menyemprotkan Thiodan 35 EC.

More Related Content

What's hot

Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Ziemen G. Sasmita
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentang
supriyadispd21
 
Pertanian karet bagi masyakat rimbo bujang
Pertanian karet bagi masyakat rimbo bujangPertanian karet bagi masyakat rimbo bujang
Pertanian karet bagi masyakat rimbo bujang
kartika purwandari
 
Stek bbt kentang
Stek bbt kentangStek bbt kentang
Stek bbt kentang
darmawansusilo
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
Warnet Raha
 
Budidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan keringBudidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan keringWifqon Aidi
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
Monaswasti May
 
Teknologibudidayajagung
TeknologibudidayajagungTeknologibudidayajagung
Teknologibudidayajagung
panwas kalianget
 
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
WidyaHunta
 
Tanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunTanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur Daun
NAUFARA
 
10 budidaya-padi
10 budidaya-padi10 budidaya-padi
10 budidaya-padi
Andrew Hutabarat
 
Teknis Berkebun Dahlia
Teknis Berkebun DahliaTeknis Berkebun Dahlia
Teknis Berkebun Dahlia
Warta Wirausaha
 
Rbt tugasan sem 6
Rbt tugasan sem 6Rbt tugasan sem 6
Rbt tugasan sem 6
Kovarnan varnan
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
Septian Muna Barakati
 
Budidaya tanaman-padi
Budidaya tanaman-padiBudidaya tanaman-padi
Budidaya tanaman-padi
Mahardika Aulia Syafi'i
 
Budidaya pisang
Budidaya pisangBudidaya pisang
Budidaya pisang
Muhammad Khanifulloh
 
Tabulampot
Tabulampot Tabulampot
Tabulampot
desak5
 
Disusun ole1
Disusun ole1Disusun ole1
Disusun ole1
Regina Rachmadayanti
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
Muhammad Danial Machbubi
 

What's hot (19)

Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentang
 
Pertanian karet bagi masyakat rimbo bujang
Pertanian karet bagi masyakat rimbo bujangPertanian karet bagi masyakat rimbo bujang
Pertanian karet bagi masyakat rimbo bujang
 
Stek bbt kentang
Stek bbt kentangStek bbt kentang
Stek bbt kentang
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
 
Budidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan keringBudidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan kering
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
 
Teknologibudidayajagung
TeknologibudidayajagungTeknologibudidayajagung
Teknologibudidayajagung
 
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
 
Tanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunTanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur Daun
 
10 budidaya-padi
10 budidaya-padi10 budidaya-padi
10 budidaya-padi
 
Teknis Berkebun Dahlia
Teknis Berkebun DahliaTeknis Berkebun Dahlia
Teknis Berkebun Dahlia
 
Rbt tugasan sem 6
Rbt tugasan sem 6Rbt tugasan sem 6
Rbt tugasan sem 6
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Budidaya tanaman-padi
Budidaya tanaman-padiBudidaya tanaman-padi
Budidaya tanaman-padi
 
Budidaya pisang
Budidaya pisangBudidaya pisang
Budidaya pisang
 
Tabulampot
Tabulampot Tabulampot
Tabulampot
 
Disusun ole1
Disusun ole1Disusun ole1
Disusun ole1
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 

Similar to Tugas prtn nilam dan tebuh

Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Firdika Arini
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
Operator Warnet Vast Raha
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
Terserah8
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepaya
sujononasa
 
Leaflet jambu merah
Leaflet jambu merahLeaflet jambu merah
Leaflet jambu merah
Tri Kusnanto
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Mahmud Shakespeare
 
Zaras
ZarasZaras
Teknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilamTeknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilamsujononasa
 
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptxANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ahmadsuryadi13
 
pembuatan-kebun-rumput.ppt
pembuatan-kebun-rumput.pptpembuatan-kebun-rumput.ppt
pembuatan-kebun-rumput.ppt
belaputra1
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Febrina Tentaka
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Febrina Tentaka
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
inezya thalita
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Tita16039
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Tugas prtn nilam dan tebuh (20)

Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Penanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon SilvikulturPenanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon Silvikultur
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepaya
 
Leaflet jambu merah
Leaflet jambu merahLeaflet jambu merah
Leaflet jambu merah
 
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
 
Zaras
ZarasZaras
Zaras
 
Teknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilamTeknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilam
 
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptxANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
 
pembuatan-kebun-rumput.ppt
pembuatan-kebun-rumput.pptpembuatan-kebun-rumput.ppt
pembuatan-kebun-rumput.ppt
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 

Tugas prtn nilam dan tebuh

  • 1. D.PENGOLAHAN Perlakuan Organik: Budidaya TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth). Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting, penyumbang devisa lebih dari 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia. Hampir seluruh pertanaman nilam di Indonesia merupakan pertanaman rakyat yang melibatkan 36.461 kepala keluarga petani (Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2004). Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar di pasaran dunia dengan kontribusi 90%. Ekspor minyak nilam pada tahun 2002 sebesar 1.295 ton dengan nilai US $ 22,5 juta (Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2004) Sebagian besar produk minyak nilam diekspor untuk dipergunakan dalam industri parfum, kosmetik, antiseptik dan insektisida (Dummond, 1960 ; Robin, 1982, Mardiningsih et al., 1995). Dengan berkembangnya pengobatan dengan aromaterapi, penggunaan minyak nilam dalam aromaterapi sangat bermanfaat selain penyembuhan fisik juga mental dan emosional. Selain itu, minyak nilam bersifat fixatif (mengikat minyak atsiri lainnya) yang sampai sekarang belum ada produk substitusinya (Ibnusantoso, 2000). EKOLOGI Tanaman nilam dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi dengan ketinggian optimal 10-400 mdpl, curah hujan antara 2500 - 3500 mm/th dan merata sepanjang tahun, suhu 24 - 280C, kelembaban lebih dari 75%, intensitas penyinaran matahari cukup, tanah subur dan gembur kaya akan humus. PEMBIBITAN - Stek diambil dari batang atau cabang yang sudah mengayu dari bagian tengah, berdiameter 0,8-1,0 cm, + 15-23 cm dan paling sedikit 3-5 mata tunas.
  • 2. - Siapkan bedengan persemaian, ukuran lebar 1,5 m, tinggi 30 cm dan panjang tergantung kebutuhan, parit selebar 30-40 cm dan dalamnya + 50 cm. - Tanah bedengan diolah sampai gembur dicampur pasir dengan perbandingan 2:1 dan selanjutnya diberi pupuk kandang matang yang telah dicampur dengan pupuk organic. - Buat naungan menghadap ke timur dengan ketinggian 180 cm timur dan 120 cm barat, letakkan daun kelapa atau alang-alang di atas para-para. - Stek ditanam posisi miring, bersudut 450 sedalam 10 cm dan jarak tanam 10 x 10 cm - Setelah umur 3-4 minggu bibit sudah siap dipindahkan ke lapangan (2-4 hari) sebelum bibit dipindah)dapat disemprot dengan pupuk cair organic.. D. PENGOLAHAN LAHAN - Lahan dibersihkan dari jenis rumput-rumputan, kayu-kayuan dan semak belukar. - Tanah dicangkul atau dibajak serta digaru - Buat parit-parit pembuangan air lebar 30-40 cm dan dalamnya 50 cm E. JARAK TANAM - Dataran rendah yang tanahnya subur 100 x 100 cm, tanah yang kandungan liatnya tinggi 50 x 100 cm - Pada tanah lipatit, 75 x 75 cm - Tanah berbukit dengan mengikuti garis contour 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm F. PENANAMAN Secara tidak Langsung: - Bibit stek dicabut dari persemaian umur 3-4 minggu, bila akar terlalu panjang sebaiknya dipotong supaya tidak mudah terserang busuk akar, Setiap lubang tanam ditanami 1-2 bibit stek. ~Secara Langsung: - Tanam stek secara langsung di lahan 2-3 stek per lubang tanam Catatan : Akan lebih baik pada penanaman secara langsung, sebelum di tanam stek direndam dulu dalam pupuk cair organic.
  • 3. G. PEMUPUKAN Pemupukan dengan cara melingkar di sekililing pangkal tanaman sesuai dengan dosis yang telah direkomendasikan, baik dalam berbentuk cair maupun padat. H. PENYULAMAN Penyulaman dilakukan satu bulan setelah tanam untuk mengganti tanaman yang mati atau kurang normal I.PENYIANGAN Dilakukan 2 bulan setelah tanam atau saat tanaman mencapai tinggi 20-30 cm dan cabang bertingkat dengan radius 20 cm. Selanjutnya setiap 3 bulan sekali J.PEMANGKASAN - Penjarangan dan pemangkasan dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam. Penjarangan dengan mencabut tanaman yang jaraknya terlalu rapat. - Pemangkasan pada tanaman yang terlalu rimbun dan menutupi cabang lainnya, yaitu pada cabang dari tingkat tiga ke atas. Untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru, sebaiknya dalam tiap rumpun dibiarkan satu cabang saja yang tumbuh dan semprot dengan pupuk cair organik setelah pemangkasan. K.PEMBUMBUNAN Dilakukan setelah panen, cabang-cabang yang ditinggalkan setelah panen dan letaknya dekat dengan tanah ditimbun di dekat ujungnya setinggi 10-15 cm. Sedang cabang-cabang yang letaknya jauh dari tanah dipatahkan di bagian ujungnya, tetapi tidak terputus dari batangnya, sesudah itu bagian yang patah ditimbun dengan tanah.
  • 4. Tebu adalah tanaman yang dibutuhkan oleh kita semua, karena dari tanaman ini, dihasilkan gula, yang banyak kita gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Bila anda ingin membudidayakan tanaman ini, anda harus mengetahui cara tanam dan budidaya yang benar agar anda bisa mendapatkan hasil yang baik. Berikut beberapa teknik dan juga cara menanam tebu yang harus anda ketahui. Keadaan Tanah Jenis tanah yang paling baik untuk ditanami tanaman tebu adalah jenis tanah alivial, regosol, podsolik atau mediteran. Kandungan pH dalam tanah yang paling baik untuk tanaman tebu adalah antara 6,4 sampai 7,7 atau keadaan keasaman netral. Hal ini penting dalam teknik budidaya agar bisa menghasilakn tebu yang baik. Mempersiapkan Lahan Tanah yang akan ditanami tanaman tebu perlu dipersiapkan dengan dua cara yaitu dibajak dan reynoso. Proses pembajakan dilakukan pada tanah kering dengan tujuan untuk menjadikannya gembur. Pada proses ini, dibuat alur-alur untuk menanam bibit tebu sedalam 20 cm. Untuk proses reynoso, proses pengolahan tanah dilakukan pada area yang akan ditanami pohon tebu dengan kedalaman sekitar 40 cm dan berbentuk seperti cekungan. Proses ini dilakukan pada tanah yang mengandung banyak air. Waktu Penanaman Tebu Waktu yang paling tepat untuk memulai penanaman tebu adalah saat cuaca cerah. Untuk daerah dengan tipe iklim C dan D menurut Schmidt-Fergusson, atau daerah kering, waktu yang paling tepat untuk menanam tebu adalah pada bulan Oktober sampai Desember. Untuk tipe iklim B atau daerah basah, waktu yang paling tepat untuk bercocok tanam tebu adalah pada awal musim kemarau. Proses Penanaman Untuk daerah kering, teknik menanam tebu yang baik adalah menggunakan stek yang mempunyai 8 sampai 9 mata tunas dengan jarak 1 meter tiap stek. Tiap stek ditanam pada juringan dengan kedalaman 1,25 sampai 1,35 meter. Untuk daerah dengan iklim basah, stek yang digunakan adalah stek dengan 3 mata tunas dengan teknik tumpang tindih atau bersentuh ujung. Satu tips yang bisa anda gunakan bila anda kekurangan tenaga untuk menanam tebu didaerah ini adalah menggunakan tebu dengan 5 sampai 6 mata tunas yang dipotong menjadi dua.
  • 5. Penyiraman Penyiraman adalah langkah pertama pemeliharaan tanaman tebu. Penyiraman dilakukan pada tanaman tebu dengan melihat keadaan tanah dan cuaca. Selain itu, penyiraman sebaiknya dilakukan setelah proses pemupukan dan paling lama adalah 3 hari setelah pemupukan. Penyulaman Penyulaman perlu dilakukan untuk mengganti pohon atau bibit tebu yang tidak tumbuh dengan baik. Proses ini dilakukan pada bibit bagal yang berumur 2 sampai 4 minggu dan bibit rayungan yang berumur 2 minggu. Proses ini harus segera dilakukan agar tidak mengganggu produksi dan bila penyulaman tidak berhasil, maka, harus segera dilakukan prose penyulaman yang baru. Penyiangan Proses penyiangan dapat dilakukan dengan mencangkul dan memotong gulma yang mengganggu. Akan tetapi, pada daerah kering dimana terdapat banyak jenis tanaman gulma yang mengganggu, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan herbisida, seperti Karmex, DMA, Amexon, Gesapax, Sanvit dan Gramoxon. Pelaksanaan proses ini dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu pre emergence, late pre emergence, post emergence I dan post emergence II. Pemupukan Proses memupuk dilakukan dengan menggunakan pedoman pemupukan P3GI. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk ZA, SP36 dan KCL. Pemupukan diberikan secara bertahan dan menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman tebu dan lahan. Hama dan Penyakit Hama yang paling sering menyerang tebu, terutama pada masa pembibitan adalah ulat pengerek. Untuk mencegah hal ini, maka perlu dipilih varietas tebu yang tahan hama. Selain itu, bisa juga menggunakan predator alam hama ini, yaitu Trichogama sp, Lalat Jatiroto atau dengan menyemprotkan Thiodan 35 EC.