Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang penanaman sayuran di sekolah rendah, termasuk pemilihan tapak, persiapan tanah, penanaman benih, penjagaan tanaman, dan pengumpulan hasil. Langkah-langkah penting seperti membersihkan tapak, membuat batas, menanam benih, menyemai, memindahkan anak benih, dan menjaga tanaman dijelaskan secara terperinci. Kaedah penanaman hidroponik dan di dalam pasu juga
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai penanaman sayuran daun seperti sawi, bayam dan kangkung. Ia menjelaskan langkah-langkah penyediaan tanah, penanaman benih, pembajaan, pengairan, kawalan rumpai dan penyakit, serta pemungutan hasil. Dokumen kedua memberi panduan mengenai penanaman bawang merah termasuk pengenalan, penyediaan tanah, jenis benih, hasil, dan analisis kos pengeluaran
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman padi, mulai dari ciri-ciri tanaman padi, lahan yang sesuai untuk budidaya padi, varietas tanaman padi seperti padi hibrida, padi unggul dan padi lokal, serta hasil olahan dari berbagai jenis beras seperti beras putih, merah dan ketan.
Penggolongan teknik budidaya padi didasarkan pada sumber air, musim tanam, dan kedalaman air genangan. Budidaya padi umumnya meliputi pembibitan, pengolahan tanah, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan, dan panen. Faktor lingkungan berpengaruh pada setiap tingkat pertumbuhan tanaman padi.
Budidaya tanaman jagung hibrida BISI-12 membutuhkan pengolahan tanah, pemilihan benih, pemupukan, dan pemeliharaan yang tepat untuk mendapatkan hasil maksimal. Faktor-faktor seperti varietas benih, jarak tanam, dan waktu tanam perlu diperhatikan.
Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang penanaman sayuran di sekolah rendah, termasuk pemilihan tapak, persiapan tanah, penanaman benih, penjagaan tanaman, dan pengumpulan hasil. Langkah-langkah penting seperti membersihkan tapak, membuat batas, menanam benih, menyemai, memindahkan anak benih, dan menjaga tanaman dijelaskan secara terperinci. Kaedah penanaman hidroponik dan di dalam pasu juga
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai penanaman sayuran daun seperti sawi, bayam dan kangkung. Ia menjelaskan langkah-langkah penyediaan tanah, penanaman benih, pembajaan, pengairan, kawalan rumpai dan penyakit, serta pemungutan hasil. Dokumen kedua memberi panduan mengenai penanaman bawang merah termasuk pengenalan, penyediaan tanah, jenis benih, hasil, dan analisis kos pengeluaran
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman padi, mulai dari ciri-ciri tanaman padi, lahan yang sesuai untuk budidaya padi, varietas tanaman padi seperti padi hibrida, padi unggul dan padi lokal, serta hasil olahan dari berbagai jenis beras seperti beras putih, merah dan ketan.
Penggolongan teknik budidaya padi didasarkan pada sumber air, musim tanam, dan kedalaman air genangan. Budidaya padi umumnya meliputi pembibitan, pengolahan tanah, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan, dan panen. Faktor lingkungan berpengaruh pada setiap tingkat pertumbuhan tanaman padi.
Budidaya tanaman jagung hibrida BISI-12 membutuhkan pengolahan tanah, pemilihan benih, pemupukan, dan pemeliharaan yang tepat untuk mendapatkan hasil maksimal. Faktor-faktor seperti varietas benih, jarak tanam, dan waktu tanam perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara budidaya tanaman kentang dan wortel, mulai dari persyaratan tanah dan iklim, pembibitan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga panen. Kentang dapat ditanam di tanah yang subur dengan pH 5,8-7 dan curah hujan 1500 mm/tahun, sedangkan wortel tumbuh baik pada tanah gembur dengan pH 5,5-6,5 dan ketinggian 1200-1500 m dpl.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya cabai merah, mulai dari persyaratan tumbuh, teknologi persemaian, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, hingga pemanenan. Teknologi budidaya cabai merah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi cabai secara lebih efisien dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran di dataran rendah, khususnya di Puspa Lebo. Terdapat penjelasan mengenai jenis sayuran daun dan buah yang dibudidayakan, teknik pembibitan, pengolahan lahan, pemupukan, pengendalian hama, dan cara panen. Proses budidaya dimulai dari persiapan bibit, pengolahan lahan, pembuatan bedengan, pemupukan, penanaman, hingga panen hasil.
Ringkasan dokumen praktikum budidaya tanaman padi:
1. Praktikum budidaya tanaman padi dilakukan di desa Bukit Berlian, Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara. Komoditas yang dibudidayakan adalah padi varietas Ciherang.
2. Praktikum terdiri atas dua unit, yaitu penanaman padi dan pemberantasan hama, penyakit dan gulma. Hama yang diamati adalah kepinding tanah, penyak
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman nilam, mulai dari ekologi tanaman, pembibitan, persiapan lahan, jarak tanam, penanaman, pemupukan, penyulaman, penyiangan, pemangkasan, dan pembumbunan. Tanaman nilam dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah atau tinggi dengan suhu dan kelembaban tertentu.
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman cabai dan tomat. Secara ringkas, cabai dapat tumbuh di berbagai jenis tanah asalkan subur dan memiliki kelembaban 70-80%. Tomat tumbuh baik pada suhu 18-29 derajat Celcius, kelembaban 25%, dan sinar matahari 12-14 jam per hari. Kedua tanaman dapat dibudidayakan di lahan sawah, tegal, atau polybag dengan media tanah yang kaya bahan organik.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara budidaya tanaman kentang dan wortel, mulai dari persyaratan tanah dan iklim, pembibitan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga panen. Kentang dapat ditanam di tanah yang subur dengan pH 5,8-7 dan curah hujan 1500 mm/tahun, sedangkan wortel tumbuh baik pada tanah gembur dengan pH 5,5-6,5 dan ketinggian 1200-1500 m dpl.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya cabai merah, mulai dari persyaratan tumbuh, teknologi persemaian, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, hingga pemanenan. Teknologi budidaya cabai merah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi cabai secara lebih efisien dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran di dataran rendah, khususnya di Puspa Lebo. Terdapat penjelasan mengenai jenis sayuran daun dan buah yang dibudidayakan, teknik pembibitan, pengolahan lahan, pemupukan, pengendalian hama, dan cara panen. Proses budidaya dimulai dari persiapan bibit, pengolahan lahan, pembuatan bedengan, pemupukan, penanaman, hingga panen hasil.
Ringkasan dokumen praktikum budidaya tanaman padi:
1. Praktikum budidaya tanaman padi dilakukan di desa Bukit Berlian, Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara. Komoditas yang dibudidayakan adalah padi varietas Ciherang.
2. Praktikum terdiri atas dua unit, yaitu penanaman padi dan pemberantasan hama, penyakit dan gulma. Hama yang diamati adalah kepinding tanah, penyak
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman nilam, mulai dari ekologi tanaman, pembibitan, persiapan lahan, jarak tanam, penanaman, pemupukan, penyulaman, penyiangan, pemangkasan, dan pembumbunan. Tanaman nilam dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah atau tinggi dengan suhu dan kelembaban tertentu.
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman cabai dan tomat. Secara ringkas, cabai dapat tumbuh di berbagai jenis tanah asalkan subur dan memiliki kelembaban 70-80%. Tomat tumbuh baik pada suhu 18-29 derajat Celcius, kelembaban 25%, dan sinar matahari 12-14 jam per hari. Kedua tanaman dapat dibudidayakan di lahan sawah, tegal, atau polybag dengan media tanah yang kaya bahan organik.
Bab 7 membahaskan tentang kompos, baja organik yang dihasilkan dari sisa tanaman, sisa makanan, dan najis ternakan setelah mereput. Kompos berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan pengudaraan tanah, serta menggantikan baja kimia. Bahan utama kompos adalah sisa tanaman, sisa makanan, dan najis ternakan.
Bab 1 membahaskan haiwan kesayangan. Ia menjelaskan definisi haiwan kesayangan, tujuan pemeliharaan, langkah keselamatan, jenis penyakit yang dibawa haiwan, kumpulan haiwan kesayangan, dan kriteria pemilihan haiwan kesayangan sesuai dengan kemampuan pemilik. Bab itu juga membincangkan aspek perumahan dan penjagaan haiwan termasuk pemakanan, penyakit, dan kebajikan hai
Jika inginkan dokumen MODUL KHB-PK TING 3 2013 INI LENGKAP DENGAN SKEMA JAWAPAN, dengan harga RM 25.00. Bank in ke 512053502615 (Maybank). Sila sertakan :
1. Nama
2. Alamat Email
3. Bukti Pembayaran
kepada : norliza.jais@gmail.com
Analisis Buku Teks Sains Pertanian Tingkatan 4Lynna Fadilah
Buku teks Sains Pertanian Tingkatan 4 ini merupakan sumber utama maklumat mengenai mata
pelajaran Sains Pertanian. Ia disusun secara sistematik dan sesuai dengan tahap kognitif pelajar
serta memenuhi objektif kurikulum. Buku ini mengandungi maklumat yang tepat, terkini dan
disokong oleh ilustrasi yang memudahkan pemahaman pelajar.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
13. FUNGSI SAYURAN
• Membekalkan NUTRIEN utama seperti:-
• PROTEIN: sayur kekacang
• KARBOHIDRAT: sayur jenis ubi / AKAR
• VITAMIN: makan sayur jenis daun
• PELAWAS: sayur jenis buah
17. TANAH RATA
• Mudah penyediaan batas
• Mudah penyenggaran tanaman
• Mudah pengurusan
18.
19. KAWASAN LAPANG
• Menerima cahaya yang cukup sepanjang hari
• Tiada halangan seperti bangunan, pokok besar dan sebagainya
20.
21. BEKALAN AIR MENCUKUPI
• Kawasan tapak ada punca bekalan air mencukupi
• Utuk tujuan penyiraman seluruh kawasan ladang
• Sumber air:- sungai, kolam, tasik, perigi, paip
• Air penting untuk pembesaran tanaman
22.
23. KEMUDAHAN JALANRAYA
• Tapak tanaman sayuran mesti mempunyai sistem jalan raya yang baik
• Mudah untuk mengunjungi semasa proses penanaman.
• Kenderaan senang memasuki kawasan untuk mengangkut hasil tanaman.
• Hasil tanaman tidak tersekat dan boleh dijual dengan segera.
24.
25. PROSES PENYEDIAAN TAPAK
• Menguji pH tanah
• Menggembur tanah
• Membina batas
• Membaja asas
• Letak sungkupan
26. UJI PH TANAH
• pH = nilai asid atau alkali
• Nilai pH ( 0 hingga 6) = ASID
• Nilai pH (8 hingga 14) = ALKALI
• Nilai pH 7 = NEUTRAL
• Tanah yang sesuai untuk tanaman hidup subur
mempunyai nilai pH 5.5 hingga 6.5
• Alat digunakan ialah meter pH
27. MENGGEMBUR TANAH
• Menghancurkan tanah menjadi halus
• Alat: cangkul atau jentera
• Tujuan :-
• Air mudah meresap
• Senang bina batas
• Perosak dan rumpai akan mati
28. MEMBINA BATAS
• Untuk mengelak air bertakung di sekeliling tanaman
• Memudahkan kerja penjagaan
29. MEMBAJA ASAS
• Tabur baja sebelum menanam sayur
• Biasanya menggunakan baja KOMPOS
• 5kg kompos pada setiap 1 meter tanah
• Untuk menambah kesuburan tanah
30. LETAK SUNGKUPAN
• Maksudnya: menutup permukaan batas
• Menggunakan : pelepah, jerami, plastik atau kompos
• Tujuan:
• supaya tanah sentiasa mengekalkan kelembapan
• Suhu tanah sentiasa sejuk
• Kawal pertumbuhan rumpai
• Elak hakisan batas
31. B1 D8 E1
• Nyatakan contoh 4 jenis sayuran.
BUAH
DAUN
AKAR
KEKACANG
32. B2 D8 E1
• TULISKAN FUNGSI SAYURAN YANG BETUL
…………..
DAUN
…………
AKAR
PELAWAS, MENGELAK SEMBELIT
MEMBEKALKAN ……………………………
SUMBER PROTEIN
…………………………………………….