Dokumen tersebut menjelaskan tentang median, kuartil, desil dan persentil sebagai ukuran statistik untuk menggambarkan distribusi data. Secara singkat, median adalah nilai tengah dari data yang telah diurutkan, sedangkan kuartil, desil dan persentil membagi data menjadi 4 bagian, 10 bagian dan 100 bagian yang sama besar.
Dokumen ini membahas sistem produksi pabrik Toyota di Jepang, Thailand, dan Indonesia menggunakan aljabar max-plus. Pabrik-pabrik tersebut saling berhubungan dalam proses produksi mobil. Sistem ini direpresentasikan dalam bentuk matriks dan persamaan aljabar max-plus untuk menganalisis perilaku dinamikanya. Vektor karakteristik digunakan untuk menentukan kondisi awal sistem agar setiap pabrik bekerja secara teratur.
Dokumen tersebut memberikan berbagai trik dan cara cepat untuk menghitung perkalian angka-angka dua digit hingga tiga digit dengan memanfaatkan pola dan urutan angka. Di antaranya meliputi perkalian dengan persamaan digit, perkalian kuadrat, dan trik khusus untuk angka 11 dan kuadrat angka-angka berawalan dan berakhiran tertentu.
Model matematika penyebaran penyakit dengan empat kompartemen (susceptible, exposed, infected, recovered). Model ini merupakan pengembangan model Blyuss dengan menambahkan pergerakan antar lokasi. Dokumen ini menjelaskan analisis keberadaan dan ketunggalan solusi model tersebut dengan mereduksi integral yang menyatakan difusi global dan menyajikan model dalam bentuk persamaan.
Dokumen tersebut membahas tentang grup dan subgrup dalam aljabar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi grup, sifat-sifatnya, contoh grup, teorema tentang grup, order grup dan elemen, serta definisi subgrup beserta teoremanya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang median, kuartil, desil dan persentil sebagai ukuran statistik untuk menggambarkan distribusi data. Secara singkat, median adalah nilai tengah dari data yang telah diurutkan, sedangkan kuartil, desil dan persentil membagi data menjadi 4 bagian, 10 bagian dan 100 bagian yang sama besar.
Dokumen ini membahas sistem produksi pabrik Toyota di Jepang, Thailand, dan Indonesia menggunakan aljabar max-plus. Pabrik-pabrik tersebut saling berhubungan dalam proses produksi mobil. Sistem ini direpresentasikan dalam bentuk matriks dan persamaan aljabar max-plus untuk menganalisis perilaku dinamikanya. Vektor karakteristik digunakan untuk menentukan kondisi awal sistem agar setiap pabrik bekerja secara teratur.
Dokumen tersebut memberikan berbagai trik dan cara cepat untuk menghitung perkalian angka-angka dua digit hingga tiga digit dengan memanfaatkan pola dan urutan angka. Di antaranya meliputi perkalian dengan persamaan digit, perkalian kuadrat, dan trik khusus untuk angka 11 dan kuadrat angka-angka berawalan dan berakhiran tertentu.
Model matematika penyebaran penyakit dengan empat kompartemen (susceptible, exposed, infected, recovered). Model ini merupakan pengembangan model Blyuss dengan menambahkan pergerakan antar lokasi. Dokumen ini menjelaskan analisis keberadaan dan ketunggalan solusi model tersebut dengan mereduksi integral yang menyatakan difusi global dan menyajikan model dalam bentuk persamaan.
Dokumen tersebut membahas tentang grup dan subgrup dalam aljabar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi grup, sifat-sifatnya, contoh grup, teorema tentang grup, order grup dan elemen, serta definisi subgrup beserta teoremanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pernyataan, kalimat terbuka, dan ingkaran (negasi) dari suatu pernyataan. Pernyataan adalah kalimat yang benar atau salah, sedangkan kalimat terbuka memuat variabel sehingga belum dapat ditentukan kebenarannya. Ingkaran dari suatu pernyataan ditulis dengan tanda tilde (~).
Makalah ini membahas analisis kestabilan, kekontrolan, dan keteramatan sistem persamaan gerak roket tipe RKX-200 LAPAN melalui proses linearisasi persamaan gerak nonlinear. Analisis dilakukan untuk kecepatan mach 1 dan mengasumsikan roket sebagai benda tegar dengan massa konstan serta sudut serang nol.
Implikasi dan biimplikasi merupakan hubungan logika antara dua pernyataan. Implikasi ditulis 'p q' yang berarti 'jika p maka q'. Biimplikasi ditulis 'p q' yang berarti 'p jika dan hanya jika q'. Dokumen ini juga membahas penarikan kesimpulan melalui modus ponens, modus tollens, dan silogisme.
Teks tersebut membahas tentang dimensi metrik hasil operasi korona antara graf lintasan dengan graf lengkap (Pn Km) dan graf sikel dengan graf lintasan (Cn mP2). Dimensi metrik graf Pn Km adalah n(m-1) dan dimensi metrik graf Cn mP2 ditentukan dengan menggunakan batas atas dan batas bawah representasi simpul-simpulnya terhadap himpunan pembeda.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas permasalahan perencanaan perenovasian gedung sekolah dengan menerapkan algoritma lintasan terpendek.
2. Dengan menggunakan algoritma Dijkstra, didapatkan bahwa lintasan terpendek untuk meminimalkan waktu perenovasian adalah lintasan OCDGH selama 5,5 bulan dengan anggaran Rp50 juta.
3. Ringkasan ini hanya memberikan informasi inti dari dokumen terse
Dokumen tersebut membahas konsep algoritma Euclid untuk menemukan faktor persekutuan terbesar (fpb) dari dua bilangan bulat, beserta ilustrasinya dan latihan soal.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran persamaan kuadrat satu peubah, mulai dari definisi persamaan kuadrat, cara menentukan akar-akarnya dengan pemfaktoran, melengkapkan kuadrat sempurna, dan rumus abc, serta jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat. Terdapat pula contoh soal dan latihan untuk memperkuat pemahaman materi yang diajarkan.
Dokumen tersebut merupakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika tentang materi bangun ruang yang mencakup penggambaran, penghitungan luas, dan volume bangun ruang. RPP ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah dan mata kuliah Pendidikan Matematika II.
Rencana pembelajaran mata pelajaran matematika dan PKN kelas 2 dan 3 ini membahas:
- Materi pelajaran matematika kelas 2 tentang bilangan dan PKN kelas 3 tentang tata tertib.
- Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan tugas.
- Penilaian dilakukan melalui tes lisan, tes tulis, dan instrumen penilaian berupa soal uraian dan pilihan ganda.
Dokumen tersebut membahas tentang materi persamaan kuadrat, termasuk definisi, rumus, dan cara menentukan akar persamaan kuadrat dengan memfaktorkan, melengkapi kuadrat sempurna, dan menggunakan rumus kuadratik beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pernyataan, kalimat terbuka, dan ingkaran (negasi) dari suatu pernyataan. Pernyataan adalah kalimat yang benar atau salah, sedangkan kalimat terbuka memuat variabel sehingga belum dapat ditentukan kebenarannya. Ingkaran dari suatu pernyataan ditulis dengan tanda tilde (~).
Makalah ini membahas analisis kestabilan, kekontrolan, dan keteramatan sistem persamaan gerak roket tipe RKX-200 LAPAN melalui proses linearisasi persamaan gerak nonlinear. Analisis dilakukan untuk kecepatan mach 1 dan mengasumsikan roket sebagai benda tegar dengan massa konstan serta sudut serang nol.
Implikasi dan biimplikasi merupakan hubungan logika antara dua pernyataan. Implikasi ditulis 'p q' yang berarti 'jika p maka q'. Biimplikasi ditulis 'p q' yang berarti 'p jika dan hanya jika q'. Dokumen ini juga membahas penarikan kesimpulan melalui modus ponens, modus tollens, dan silogisme.
Teks tersebut membahas tentang dimensi metrik hasil operasi korona antara graf lintasan dengan graf lengkap (Pn Km) dan graf sikel dengan graf lintasan (Cn mP2). Dimensi metrik graf Pn Km adalah n(m-1) dan dimensi metrik graf Cn mP2 ditentukan dengan menggunakan batas atas dan batas bawah representasi simpul-simpulnya terhadap himpunan pembeda.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas permasalahan perencanaan perenovasian gedung sekolah dengan menerapkan algoritma lintasan terpendek.
2. Dengan menggunakan algoritma Dijkstra, didapatkan bahwa lintasan terpendek untuk meminimalkan waktu perenovasian adalah lintasan OCDGH selama 5,5 bulan dengan anggaran Rp50 juta.
3. Ringkasan ini hanya memberikan informasi inti dari dokumen terse
Dokumen tersebut membahas konsep algoritma Euclid untuk menemukan faktor persekutuan terbesar (fpb) dari dua bilangan bulat, beserta ilustrasinya dan latihan soal.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran persamaan kuadrat satu peubah, mulai dari definisi persamaan kuadrat, cara menentukan akar-akarnya dengan pemfaktoran, melengkapkan kuadrat sempurna, dan rumus abc, serta jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat. Terdapat pula contoh soal dan latihan untuk memperkuat pemahaman materi yang diajarkan.
Dokumen tersebut merupakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika tentang materi bangun ruang yang mencakup penggambaran, penghitungan luas, dan volume bangun ruang. RPP ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah dan mata kuliah Pendidikan Matematika II.
Rencana pembelajaran mata pelajaran matematika dan PKN kelas 2 dan 3 ini membahas:
- Materi pelajaran matematika kelas 2 tentang bilangan dan PKN kelas 3 tentang tata tertib.
- Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan tugas.
- Penilaian dilakukan melalui tes lisan, tes tulis, dan instrumen penilaian berupa soal uraian dan pilihan ganda.
Dokumen tersebut membahas tentang materi persamaan kuadrat, termasuk definisi, rumus, dan cara menentukan akar persamaan kuadrat dengan memfaktorkan, melengkapi kuadrat sempurna, dan menggunakan rumus kuadratik beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan kuadrat, mulai dari mendefinisikan persamaan kuadrat, menemukan konsepnya, menentukan akar-akar dengan cara pemfaktoran, melengkapkan kuadrat sempurna, dan rumus abc, serta membahas tentang jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.
Bahan ajar ini membahas tentang persamaan kuadrat yang mencakup beberapa poin penting, yaitu:
1. Penjelasan tentang penyelesaian persamaan kuadrat melalui pemfaktorkan, rumus abc, dan melengkapkan kuadrat sempurna.
2. Contoh soal dan penyelesaian untuk masing-masing metode penyelesaian persamaan kuadrat.
3. Latihan soal berupa kuis untuk mengevaluasi pemahaman siswa.
Dokumen tersebut merupakan evaluasi pengajaran matematika kelas 6 semester 1 dan 2 yang mencakup materi bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. Materi bilangan meliputi operasi hitung bilangan bulat dan pecahan, sedangkan geometri dan pengukuran membahas volume, luas, dan sistem koordinat. Terakhir, pengolahan data menjelaskan penyajian data ke dalam tabel, diagram batang, dan diagram lingkaran.
Teks tersebut memberikan 20 soal prediksi ujian bahasa Indonesia SMP tahun 2009 beserta jawabannya. Soal-soal tersebut meliputi materi aljabar, geometri, dan statistik.
Dokumen tersebut membahas tentang materi pembagian suku banyak, termasuk cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian, serta metode substitusi dan Horner untuk menghitung nilai suku banyak. Juga dibahas tentang pembagian suku banyak dengan bentuk kuadrat yang dapat difaktorkan.
Lembar aktivitas siswa berisi soal-soal matematika tentang persamaan, luas bangun datar, dan masalah fisika. Siswa diminta menyelesaikan soal-soal tersebut secara berkelompok.
Similar to pemodelan dengan menggunakan aljabar max-plus (20)
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
pemodelan dengan menggunakan aljabar max-plus
1. Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan
Menggunakan Aljabar Max-Plus
Petrus Fendiyanto
1213201002
Program Pasca Sarjana
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2013
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
2. Guru1
Misalkan ada 3 kelas yang terdiri dari kelas A, kelas B, dan kelas C
yang diajar oleh 3 guru yaitu guru1, guru2, dan guru3. Aktivitas
ketiga guru dapat dinyatakan sebagai berikut:
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
3. Guru1
Misalkan ada 3 kelas yang terdiri dari kelas A, kelas B, dan kelas C
yang diajar oleh 3 guru yaitu guru1, guru2, dan guru3. Aktivitas
ketiga guru dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Guru1 mengajar 3 kelas secara bergantian dengan waktu
sebagai berikut.
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
4. Guru1
Misalkan ada 3 kelas yang terdiri dari kelas A, kelas B, dan kelas C
yang diajar oleh 3 guru yaitu guru1, guru2, dan guru3. Aktivitas
ketiga guru dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Guru1 mengajar 3 kelas secara bergantian dengan waktu
sebagai berikut.
2 jam pertama @45 menit di kelas A, pindah ke kelas C
selama 2 jam pertemuan @45 menit diselingi istirahat selama
30 menit kemudian ke kelas B selama 2 jam pertemuan @45
menit, sehingga grafnya adalah:
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
gambar: Aktivitas mengajar guru1
5. Guru2
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
6. Guru2
b. Guru2 mengajar 3 kelas secara bergantian dengan waktu
sebagai berikut.
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
7. Guru2
b. Guru2 mengajar 3 kelas secara bergantian dengan waktu
sebagai berikut.
2 jam pertama @45 menit di kelas B, pindah ke kelas A
selama 2 jam pertemuan @45 menit diselingi istirahat selama
30 menit kemudian ke kelas C selama 2 jam pertemuan @45
menit, sehingga grafnya adalah:
gambar: Aktivitas mengajar guru2
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
8. Guru3
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
9. Guru3
c. Guru3 mengajar 3 kelas secara bergantian dengan waktu
sebagai berikut.
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
10. Guru3
c. Guru3 mengajar 3 kelas secara bergantian dengan waktu
sebagai berikut.
2 jam pertama @45 menit di kelas C, pindah ke kelas B
selama 2 jam pertemuan @45 menit diselingi istirahat selama
30 menit kemudian ke kelas A selama 2 jam pertemuan @45
menit, sehingga grafnya adalah:
gambar: Aktivitas mengajar guru3
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
11. Kelas A
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
12. Kelas A
1. Kelas A di ajar oleh 3 guru.
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
13. Kelas A
1. Kelas A di ajar oleh 3 guru.
1!2!3!1, sehingga jika lama akti
14. tas guru1 di kelas A
dinamakan x1(k), lama guru2 dinamakan x2(k) dan lamanya
akti
15. tas guru3 dinamakan x3(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
16. Kelas A
1. Kelas A di ajar oleh 3 guru.
1!2!3!1, sehingga jika lama akti
17. tas guru1 di kelas A
dinamakan x1(k), lama guru2 dinamakan x2(k) dan lamanya
akti
18. tas guru3 dinamakan x3(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
x1(k+1) = 90
x3(k)
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
19. Kelas A
1. Kelas A di ajar oleh 3 guru.
1!2!3!1, sehingga jika lama akti
20. tas guru1 di kelas A
dinamakan x1(k), lama guru2 dinamakan x2(k) dan lamanya
akti
21. tas guru3 dinamakan x3(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
x1(k+1) = 90
x3(k)
x2(k+1) = 180
x3(k)
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
22. Kelas A
1. Kelas A di ajar oleh 3 guru.
1!2!3!1, sehingga jika lama akti
23. tas guru1 di kelas A
dinamakan x1(k), lama guru2 dinamakan x2(k) dan lamanya
akti
24. tas guru3 dinamakan x3(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
x1(k+1) = 90
x3(k)
x2(k+1) = 180
x3(k)
x3(k+1) = 300
x3(k)
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
25. Kelas B
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
26. Kelas B
2. Kelas B di ajar oleh 3 guru.
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
27. Kelas B
2. Kelas B di ajar oleh 3 guru.
2!3!1!2, sehingga jika lama akti
28. tas guru2 di kelas B
dinamakan x4(k), lama guru3 dinamakan x5(k) dan lamanya
akti
29. tas guru1 dinamakan x6(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
30. Kelas B
2. Kelas B di ajar oleh 3 guru.
2!3!1!2, sehingga jika lama akti
31. tas guru2 di kelas B
dinamakan x4(k), lama guru3 dinamakan x5(k) dan lamanya
akti
32. tas guru1 dinamakan x6(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
x4(k+1) = 90
x6(k)
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
33. Kelas B
2. Kelas B di ajar oleh 3 guru.
2!3!1!2, sehingga jika lama akti
34. tas guru2 di kelas B
dinamakan x4(k), lama guru3 dinamakan x5(k) dan lamanya
akti
35. tas guru1 dinamakan x6(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
x4(k+1) = 90
x6(k)
x5(k+1) = 180
x6(k)
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
36. Kelas B
2. Kelas B di ajar oleh 3 guru.
2!3!1!2, sehingga jika lama akti
37. tas guru2 di kelas B
dinamakan x4(k), lama guru3 dinamakan x5(k) dan lamanya
akti
38. tas guru1 dinamakan x6(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
x4(k+1) = 90
x6(k)
x5(k+1) = 180
x6(k)
x6(k+1) = 300
x6(k)
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
39. Kelas C
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
40. Kelas C
3. Kelas C di ajar oleh 3 guru.
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
41. Kelas C
3. Kelas C di ajar oleh 3 guru.
3!1!3!2, sehingga jika lama akti
42. tas guru3 di kelas C
dinamakan x7(k), lama guru2 dinamakan x8(k) dan lamanya
akti
43. tas guru3 dinamakan x9(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
44. Kelas C
3. Kelas C di ajar oleh 3 guru.
3!1!3!2, sehingga jika lama akti
45. tas guru3 di kelas C
dinamakan x7(k), lama guru2 dinamakan x8(k) dan lamanya
akti
46. tas guru3 dinamakan x9(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
x7(k+1) = 90
x9(k)
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
47. Kelas C
3. Kelas C di ajar oleh 3 guru.
3!1!3!2, sehingga jika lama akti
48. tas guru3 di kelas C
dinamakan x7(k), lama guru2 dinamakan x8(k) dan lamanya
akti
49. tas guru3 dinamakan x9(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
x7(k+1) = 90
x9(k)
x8(k+1) = 180
x9(k)
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
50. Kelas C
3. Kelas C di ajar oleh 3 guru.
3!1!3!2, sehingga jika lama akti
51. tas guru3 di kelas C
dinamakan x7(k), lama guru2 dinamakan x8(k) dan lamanya
akti
52. tas guru3 dinamakan x9(k), maka dapat dinyatakan
dengan model persamaan max-plus sebagai berikut:
x7(k+1) = 90
x9(k)
x8(k+1) = 180
x9(k)
x9(k+1) = 300
x9(k)
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus
55. Daftar Pustaka
Subiono, (2013), Aljabar Max-Plus dan Terapannya ver. 1.1.1,
Jurusan Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya.
Yustinus Hari Suryanto, (2011), Penjadwalan Kegiatan Belajar
Mengajar Sekolah Menengah Atas Dengan Menggunakan
Aljabar Max-Plus, Tesis Magister ITS, Surabaya.
Petrus Fendiyanto
Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Aljabar Max-Plus