Negara Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang memiliki bahasa daerah masing-masing. Untuk memperkuat persatuan, bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa Indonesia. Pada tanggal 28 Oktober 1928, Sumpah Pemuda menyatakan bahasa persatuan namun tidak menghilangkan bahasa daerah. Bahasa Indonesia dan daerah saling memperkaya satu sama lain sesuai UUD 1945.
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lamabang itu (pemisahan dan penggambungan dalam suatu bahasa), secara teknis yakni dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca.
KASUS BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSANurulbanjar1996
Indonesia merupakan negara yang mempunyai ribuan pulau yang berjejer dari Sabang sampai Merauke. Hal itu lah yang memicu berkembangnya bahasa daerah. Saya pernah membaca buku yang didalam buku tersebut menginformasikan bahwa di negara tercinta kita Indonesia ini terdapat lebih dari 700 bahasa daerah baik yang masih digunakan oleh pemakainya atau sudah punah atau ditinggalkan oleh pemiliknya.
Bahasa Daerah memang merupakan bahasa ibu atau bahasa yang paling banyak dipakai oleh penuturnya di negara Indonesia ini tetapi dengan pemakaian bahasa daerah tersebut kita tidak bisa saling mengerti hal apa yang dibicarakan oleh pembicara atau penutur masing-masing pihak apalagi jika kita temui dalam kasus penutur yang berasal dari pulau kalimantan dan pulau jawa jika bertemu dan menggunakan bahasa asal mereka masing-masing kemungkinan besar pasti mengalami kesulitan untuk memahami bahasa dari masing-masing pihak. Dari kasus tersebut maka penutur tersebut pasti akan mengambil jalan tengahnya atau mencari bahasa yang keduanya saling mengerti yaitu bahasa pemersatu kita bahasa Indonesia.
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lamabang itu (pemisahan dan penggambungan dalam suatu bahasa), secara teknis yakni dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca.
KASUS BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSANurulbanjar1996
Indonesia merupakan negara yang mempunyai ribuan pulau yang berjejer dari Sabang sampai Merauke. Hal itu lah yang memicu berkembangnya bahasa daerah. Saya pernah membaca buku yang didalam buku tersebut menginformasikan bahwa di negara tercinta kita Indonesia ini terdapat lebih dari 700 bahasa daerah baik yang masih digunakan oleh pemakainya atau sudah punah atau ditinggalkan oleh pemiliknya.
Bahasa Daerah memang merupakan bahasa ibu atau bahasa yang paling banyak dipakai oleh penuturnya di negara Indonesia ini tetapi dengan pemakaian bahasa daerah tersebut kita tidak bisa saling mengerti hal apa yang dibicarakan oleh pembicara atau penutur masing-masing pihak apalagi jika kita temui dalam kasus penutur yang berasal dari pulau kalimantan dan pulau jawa jika bertemu dan menggunakan bahasa asal mereka masing-masing kemungkinan besar pasti mengalami kesulitan untuk memahami bahasa dari masing-masing pihak. Dari kasus tersebut maka penutur tersebut pasti akan mengambil jalan tengahnya atau mencari bahasa yang keduanya saling mengerti yaitu bahasa pemersatu kita bahasa Indonesia.
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
Information Extraction and Knowledge management in NewspaperAbdur Rasyid
presentation to make a system to capture information from newspaper. a study task from Computational Research Methodology in Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Tugas Bahasa Indonesia menyunting teks
1. TUGAS MENYUNTING TEKS
[BAHASA INDONESIA]
Abdur Rasyid [11.6503]
Khodijah Kamilatul [11.6742]
Memori Zebua [11.6782]
Kelompok 6
2. Kalimat 1: Negara Indonesia terdiri dari bermacam-
macam suku bangsa.
Koreksi:
Kata “Terdiri dari” masih belum baku, seharusnya “Terdiri
atas”.
Hasil koreksi:
Negara Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa.
3. Koreksi:
Kata “Sudah barang tentu” syarat dengan gaya ragam lisan, sehingga
kata tersebut menyebabkan kalimat berbentuk opini
Kata “Tiap-tiap” diganti menjadi “Setiap”.
Hasil koreksi:
Setiap suku bangsa mempunyai bahasa yang berbeda-beda, bahkan setiap
daerah mempunyai dialek tersendiri.
Kalimat 2: Sudah barang tentu tiap-tiap suku bangsa
mempunyai bahasa yang berbeda-beda pula, bahkan
tiap-tiap daerah mempunyai dialek-dialek tersendiri.
4. Kalimat 3: Tetapi mengingat tujuan negara Indonesia
adalah negara kesatuan, maka penting pula adanya
bahasa kesatuan.
Koreksi:
Tetapi...maka tidak boleh dalam satu kalimat.
Kata “Penting pula” kurang efektif
Bahasa kesatuan seharusnya bahasa persatuan
Hasil Koreksi:
Mengingat tujuan negara Indonesia adalah negara kesatuan maka penting
adanya bahasa persatuan.
5. Kalimat 4: Karena terdorong rasa pentingnya persatuan
bangsa Indonesia, maka tiap-tiap suku bangsa dengan
senang hati bersedia mengangkat dan mengakui bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasionnal.
Koreksi:
Karena...maka tidak boleh dalam satu kalimat.
Kata “Tiap-tiap” diganti menjadi “Setiap”.
Kata “Bahasa Nasionnal” seharusnya ditulis menjadi “Bahasa nasional”.
Hasil Koreksi:
Karena terdorong pentingnya rasa persatuan, setiap suku bangsa dengan senang hati
bersedia mengangkat dan mengakui bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai
bahasa Nasional.
6. Kalimat 5: Karena itulah tanggal 28 Oktober 1928
diikrarkan Sumpah Pemuda.
Koreksi:
Menambahkan keterangan “Pada” sebelum tanggal.
Karena kalimat tersebut merupakan kalimat pasif, kata kerja pasif (diikrarkan)
diletakkan di belakang.
Kata “Karena itulah” diganti menjasi “Oleh karena itu”.
Hasil koreksi:
Oleh karena itu, pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda diikrarkan.
7. Kalimat 6: Meskipun dalam Sumpah Pemuda dinyatakan
bahwa bangsa Indonesia berbahasa satu, yaitu bahasa
Indonesia, tetapi itu bukan berarti menghilangkan atau
mematikan bahasa-bahasa daerah yang ada.
Koreksi:
Kata “Meskipun” tidak diikuti dengan kata “Tetapi”.
Kata “Bukan” diganti menjadi yang lebih baku yaitu “Tidak”.
Hasil koreksi:
Meskipun dalam Sumpah Pemuda dinyatakan bahwa bangsa Indonesia
berbahasa satu, yaitu bahasa Indonesia, tidak berarti menghilangkan bahasa-
bahasa daerah yang ada.
8. Kalimat 7: Antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah
saling isi mengisi untuk memperkaya perbendaharaan
kata dan memperkaya kebudayaan nasional.
Koreksi:
Menambahkan kata “Sebaliknya” dan menghilangkan kata “Antara” agar lebih
padu dengan kalimat sebelumnya.
Kata “Indonesia” diawali dengan huruf kapital
Kata “Isi” dihilangkan agar lebih efektf.
Kata “Memperkaya” yang kedua dihilangkan.
Hasil koreksi:
Sebaliknya, bahasa Indonesia dan bahasa daerah saling mengisi untuk
memperkaya perbendaharaan kata dan kebudayaan nasional.
9. Kalimat 8: Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar
1945 Pasal 36 yang menyatakan “Bahasa Negara adalah
Bahasa Indonesia”.
Koreksi:
Dalam UUD 1945 Pasal 36, kata “Adalah” seharusnya “Ialah”.
Kalimat terakhir seharusnya tidak menggunakan petik, dan
ditambahkan kata bahwa.
Hasil koreksi:
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang
menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
10. Negara Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa [1]. Setiap suku bangsa
mempunyai bahasa yang berbeda-beda, bahkan setiap daerah mempunyai dialek tersendiri
[2]. Mengingat tujuan negara Indonesia adalah negara kesatuan maka penting adanya bahasa
persatuan [3]. Karena terdorong pentingnya rasa persatuan, setiap suku bangsa dengan
senang hati bersedia mengangkat dan mengakui bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia
sebagai bahasa Nasional [4]. Oleh karena itu, pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda
diikrarkan [5]. Meskipun dalam Sumpah Pemuda dinyatakan bahwa bangsa Indonesia
berbahasa satu, yaitu bahasa Indonesia, tidak berarti menghilangkan bahasa-bahasa daerah
yang ada [6]. Sebaliknya, bahasa Indonesia dan bahasa daerah saling mengisi untuk
memperkaya perbendaharaan kata dan kebudayaan nasional [7]. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa
Indonesia [8].
11. TERIMA KASIH.
“Setiap pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban.
Untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan hanya waktu.”
― Dee, supernova: partikel
SILAHKAN PERTANYAAN-NYA