Stoikiometri; membahas tentang hubungan massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi kimia (stoikiometri reaksi).
Stoikiometri; membahas tentang hubungan massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi kimia (stoikiometri reaksi).
Tugas kimia dan pengetahuan lingkunagn industri fix
1. TUGAS KIMIA DAN PENGETAHUAN
LINGKUNAGN INDUSTRI
PENENTUAN RUMUS DARI DATA PERCOBAAN
KELOMPOK
DENI SAPARI
FITRIA NILA RAHMI
UNIVERSITAS MERCU
BUANA
2. 1. APA ITU STOKIOMETRI KIMIA
2 .APA ITU MOL
3.APA SAJA BESARAN – BESARAN YANG
TERKAIT DENGAN MOL
4 .HUBUNGAN – HUBUNGAN MOL
3. PENGERTIAN STOKIOMETRI KIMIA
Stokiometri kimia adalah hubungan kuantitatif dan
partikel.
Pada kenyataannya,bahwa materi tersusun atas atom dan
molekul,karena atom dari berbagai unsur dan molekulmolekul
dari berbagai zat mempunyai berat berbeda,hubungan
kuantitatis yang digunakan dinyatakan dalam mol
4. APA ITU MOL ……?
Mol merupakan suatu istilah yang arti sebenarnya bisa ?
a. GRAT ( Gram Atom ) untuk menyatakan kuantitatif Atom
b. GROL ( Gramol / Gram Permol ) untuk menyatakan kuantitaif
molekul
c. GRION ( Gram Ion ) untuk menyatakan kuantitaif ion / anion
5. BESARAN BESARAN YANG TERKAIT
DENGAN MOL MELIPUTI
Massa atom Relatif
Bilangan Avogadro
Keadaan standar yakni suhu 0°C
Tekanan Satu Atmosfer ( Atom ) untuk fase Gas
6. HUBUNGAN MOL DENGAN MASSA ATOM /
MASA RELATIF
DEFINISI
Suatu mol zat adalah hasil bagi antara massa zat dengan massa
relatif
AR ( Massa Atom Relatif )
MR ( Massa molekul Relatif
MR = Jumlah AR penyusun
Mol Zat = Massa zat
AR atau MR
7. HUBUNGAN MOL ZAT DENGAN MASSA ZAT DAPAT PULA DINYATAKAN
SEBAGAI BERIKUT
Massa Zat = : AR atau MR Mol Zat
X AR atau MS
Menghitumg MR
Jika suatu senyawa dengan rumus molekul AmBn maka dapat dinyatakan
MR = AmBn = M * AR . A + n * AR . B
Example =
Hitung MR H2O
AR H = 1
AR O = 16
Jadi , MR H2O =( 2 * AR .H)+ ( 1* AR . O )
( 2* 1 ) + ( 1*16)
= 2 + 16
= 18
8. HUBUNGAN MOL ZAT DENGAN JUMLAH
PARTIKEL
DEFINISI
Satu mol zat ,mengandung partikel partikel atom atau
molekul sebanyak 6,02*10 ^ 23 ( adalah bilangn
Avogadro )
Mol zat x 6.02 *20 ^ 23 jumpal partikel zat
: 6,02 * 10 ^23
9. EXAMPLE
Carilah jumlah partikel dari 6.2 mg Na2O ?
6.2Mg Na2O : 6.2 Mg = 0.5 Mg = 1*10^-2 mol partikel
62mgmg mol Atom
Jumlah partikel Na2O = ( 1* 10^-2 ) MOL * ( 6.02*10^23 )
= 6.02 * 10^21 partikel (atom)
10. HUBUNGAN MOL TERHADAP GAS PADA
KEADAAN STANDAR
DEFINISI
Satu mol gas ,menurut Avogadro mempunyai volume 22,4 liter pada keadaan
temperatur ( t ) 0°𝐶 dan tekanan ( P ) 1 atm
Hubungan antara mol zat dengan jumlah volume gas pada keadaan standar dapat pula
dinyatakan sbg =
Mol zat = X 22,4 Liter Volume ( 0°𝑐 )
: 22,4 Liter
11. HUBUNGAN ANATAR MOL,PARTIKEL DAN
VOLUME (GAS)DAPAT DITUNJUKAN DENGAN
SKEMA
Massa : AR atau MR X 6,02*10^23
X AR atau MR :6,02 *10^23
: 22,4 X 22,4
Volume Standar ( Liter )
MOL
12. EXAMPLE
3,2 gram gas metana ( CH4 ) pada keadaan standar,Tentukan :
a. Jumlah Mol
b. Jumlah Molekul
c. Volume Gas
PENYELESAIAN =
DIK : AR C = 12 AR H = 1 AR CH4 = ( 1*12 ) + ( 4* 1 ) = 16
Massa gas metana ( CH4 ) = 3.2 Gram
DIT : a. Mol CH4 b. Jumlah Molekul c. Volume gas CH 4
Jawab :
a.Mol CH4 = Massa CH4 = 3,2 g = 0,2 mol
MR CH4 16 g/mol
b.Jumlah Molekul CH4 = ( 2*10^-1 ) Mol ( 6,02 * 10^23 ) MOLEKUl
Mol
= 12,04 * 10^22
c. Volume gas CH4 = ( 0,2 ) Mol * 22,4 Liter = 4,48 liter
Mol
14. 1.Hukum Perbandingan dan
Kekekalan Massa
1. Hukum perbandingan tetap
Unsur-unsur yang membentuk senyawa selalu
bereaksi dalam perbandingan yang sudah
tertentu dan tetap
Dalam senyawa AmBn, perbandingan berat unsur
A dengan unsur B adalah : (m x AR.A) : (n x
AR.B) (J.Louis Proust, 1754-1826)
Contoh:
Terdapat senyawa H2O, tentukan perbandingan
berat H dan O
15. 1. Hukum Perbandingan dan
Kekekalan Massa
2. Hukum Kekekalan Massa
Dalam setiap reaksi kimia, jumlah massa zat-zat
sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
(Antonio L. Lavoisser, 1743-1794)
Contoh :
18 gram karbon (C) direaksikan dengan 8 gran
hidrogen (H) membentuk senyawa metana
(CH4). Berapa gram betana yang dihasilkan?
16. 2. Hukum Avogadro dan Gay-
Lussac
Pada suhu dan tekanan sama (tetap), gas-gas yang
bervolume sama mengandung jumlah mol yang sama
atau jumlah molekul yang sama. (Avogadro,1776-1856)
yang dapat ditulis secara matematika sebagai untuk T,
P, dan V sama maka:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑠 −1
𝑀𝑅 𝑔𝑎𝑠 −1
=
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑠 −2
𝑀𝑅 𝑔𝑎𝑠 −2
Untuk volume gas-gas yang tidak sama, maka
Perbandingan volume gas-gas sama dengan
perbandingan mol gas-gas. (Joseph Gay-Lussac, 1778-
1850)
Dinyatakan sebagai :
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠 −1
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 −1
=
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠−2
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 −2
atau
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠 −1
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠 −2
=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 −1
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 −2
17. Rumus Empiris dan Rumus
Molekul
Rumus empiris adalah perbandingan
terkecil/sederhana atom-atom dari suatu unsur-
unsur yang menyusun senyawa.
Rumus molekul adalah jumla atom-atom dari
unsur-unsur yang menyusun satu
molekul/perbandingan sebenarnya.
Contoh : SENYAWA Rumus Molekul Rumus Empiris
Air H2O H2O
Amonia NH3 NH3
Asetilene C2H2 CH
Benzene C6H6 CH
Glukosa C6H12O6 CH20
18. Rumus Empiris dan Rumus
Molekul
Contoh :
1.Suatu analisa senyawa terdiri dari besi dan
klor, diperoleh hasil 0,1396 gram besi (Fe) dan
0,1773 gram klor (Cl). Bagaimana rumus empiris
senyawa tersebut?
2. Suatu Gas memiliki rumus empiris N02,Jika
MR = 92,tentukan rumus molekulnya
19. HITUNGAN KIMIA
Hitungan kimia yang dimaksud adalah hitungan terkait
dengan terjadinya reaksi kimia. Langkah-langkah
menyelesaikan perhitungan kimia :
1. Menuliskan persamaa reaksi kimia dengan dan
sekaligus menyelesaikan koefisien reaksi
2. Koefisien menunukkan banyaknya mol unsur atau
senyawa
3. Apabila reaktan dan hasil berupa gas, maka
koefisien dapat diartikan sebagai besaran kuantitaif
volume
4. Lanjutkan dengan perhitungan matematika (aljabar)
biasa dengan memperhatikan kaidah hukum kimia
yang berlaku
20. HITUNGAN KIMIA
Contoh:
Logam alumunium (Al) 5,4 gram dimasukkan
kedalam larutan asam sulfat dan terjadi reaksi
Al + H2SO4 --->Al2 (SO4)3 +H2
Dianggap bahwa seluruh asam sulfat bereaksi.
Hitunglah berat seluruh zat sebelum dan
sesudah reaksi.
21. REAKTAN PEMBATAS
Dalam suatu reaksi jika perbandingan mol zat-
zat reaktan (zat yang beraksi) sesuai dengan
perbandingan stoikiometri, maka zat-zat reaktan
pada akhir reaksi akan habis. Akan tetapi jika
seuatu reaksi salah satu reaktan berlebihan
dibandingkan dengan pereaksi lain, maka reaksi
akan selesai jika salah satu pereaksi telah habis.
Reaktan yang tersisa pada akhir reaksi tersebut
adalah reaktan berlebih (excess) sedangkan
reaktan yang habis pada akhir reaksi disebut
reaktan pembatas.
22. REAKTAN PEMBATAS
Contoh:
Biji besi (Fe2O3) sebanyak 320 gram direaksikan
dengan gas carbon monoksida (CO) sebanyak 280
gram. Reaksi berlangsung sempurna sehingga
didapatkan logam besi.
Pertanyaan :
a. Manakah reaktan pembatasnya, Fe2O3 atau CO
b. Berapa berat besi yang diperoleh
Reaksi yang terjadi
Fe2O3 + 3CO ==>2Fe + 3CO2