Pemerataan dan Profesionalisme Guru di Indonesiaputeriaprilianti
Slide ini membahas mengenai masalah yang terjadi di Indonesia seputar pemerataan dan profesionalisme guru. tidak hanya menampilkan masalah, akan tetapi juga solusi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Pemerataan dan Profesionalisme Guru di Indonesiaputeriaprilianti
Slide ini membahas mengenai masalah yang terjadi di Indonesia seputar pemerataan dan profesionalisme guru. tidak hanya menampilkan masalah, akan tetapi juga solusi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Authority matters. As search engines further emphasise brand-related metrics to deliver better search results, how can we integrate building brand authority into our SEO campaigns? More to the point, how can we do this if we are not working with a large, well-established brand in the offline market? And why should we care?
In this webinar, I took a look at how you can build stronger brand signals through simple & sophisticated SEO techniques. We'll learn how emphasising your expertise, trustworthiness and market authority helps build a great website experience, why future SEO campaigns should have branding baked into their foundations, and how brand signals naturally mix with your content and link earning tactics.
Kampusku Sayang merupakan sebuah organisasi belajar tempat dimana orang menimba ilmu untuk masa depan. Untuk mengetahui pelaksanaan Organesasi Belajar di Kampusku Sayang maka digunakan instrument pengukuran berupa Angket dari Michael J. Marquardt dengan 5 subsistem yang hasilnya adalah sebagai berikut : Pada bagian Dinamika Pembelajaran, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40. Artinya 82,5 % dinamika pembelajaran dilakukan oleh individu, group maupun organesasi, dan hasilnya Baik. Pada bagian Transformasi Organesasi, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40, artinya 82,5 % Transformasi Organesasi, Visi, Budaya, Strategi dan Struktur, dengan hasil yang Baik. Pada bagian Pemberdayaan Masyarakat, jumah skor yang diperoleh 34 dari skor total 40, artinya 85% pemberdayaan masyarakat, baik guru, mahasiswa, rekanan, pelanggan, dan supplier sudah menuju sempurna, dan disimpulkan Baik Sekali, atau Sangat Baik. Pada bagian Management Pengetahuan, jumlah skor yang diperoleh 30 dari skor total 40, artinya 75% management pengetahuan berjalan Baik, Pada bagian Aplikasi Teknologi, jumlah skor yang diperoleh sudah Sangat Baik yaitu, mencapai skor 36 dari skor total 40. Artinya indicator-indikator angket yang ditawarkan Michael J. Marquardt terpenuhi dengan Sangat Baik Secara total Skor yang diperoleh dari kelima sub system yang ditawarkan Michael J. Marquardt mencapai angka 166 dari skor total 200. Ini artinya Kampusku Sayang khususnya prodi tempatku berjuang adalah merupakan organesasi belajar yang Sangat Baik dan dapat Diandalkan. (Artikel ini diupload atas permintaan penulisnya)
Artikel ini yang "Bertahannya Sebuah Organisasi Belajar" dipublish atas permintaan penulisnya yaitu Parulian Sibuea.
Bertahannya sebuah organisasi belajar adalah satu ilustrasi real yang cukup ideal dari sebuah sekolah. Organisasi belajar adalah suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self leraning) sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul.
Jurnal ini bertujuan untuk mengukur sekolah sebagai organisasi belajar. Angket yang di adopsi dari buku Building the Learning Organization yang ditulis oleh Marquardt (2002) ini akan mencoba menjawab apakah sebuah sekolah sudah menjadi organisasi belajar. Dalam paparan data yang akan disajikan adalah data yang diambil pada sebuah organisasi di SMA Negeri 1 AP, Kab. Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara. Ada 5 dimensi yang akan diukur yaitu: (1) dinamika pembelajaran, individu, grup atau tim, dan organisasi, (2) transformasi organisasi : visi, budaya, strategi dan struktur, (3) pemberdayaan warga sekolah: manager, karyawan/guru, pelanggan/ siswa, rekanan, suplier dan komunitas, (4) manajemen pengetahuan: akuisisi, kreasi, penyimpanan, pemulihan dan transfer, (5) aplikasi teknologi: sistem pengetahuan informasi, pembelajaran berbasis teknologi dan sistem pendukung kinerja elektronik.
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: DAMPAK PEMANFAATAN SISTEM E-LEARNING PADA ...Gita Oktavianti
Artikel ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas Sistem Informasi Manajemen mengenai Pengenalan E-Learning yang diampu oleh Yananto Mihadi Putra, SE.,M.Si
Universitas Mercu Buana Jakarta 2019
Buku Proker Strategis Carek ITS 2015-2019 by Joni HermanaDhani Sancok
Buku ringkasan program kerja strategis calon rektor ITS 2015-2019 sebagai bahan presentasi di sidang rapat senat tanggal 7 januari 2014 oleh Prof. Ir. Joni Hermana. MScEs. Ph.D.
semoga bermanfaat dan mohon doa restu mari kita wujudkan #ITSRumahKitaBersama :)
Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen Teams Games Tournamen
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Tugas individu artikel_blog_kepemimpinan_dalam_organisasi_belajar_(lamhot)
1. 0
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN ANGKATAN KE-III
PROGRAM DOKTORAL (S3) PASCASARJANA UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA BEKERJASAMA DENGAN PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEMESTER GASAL TA.2013/2014
PENERAPAN LEARNING ORGANIZATION (LO)
DI JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI (FBS)
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Oleh :
Lamhot Basani Sihombing
7117130023
lamhotsihombing51@yahoo.com
2. 1
PENERAPAN LEARNING ORGANIZATION (LO)
DI JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI (FBS)
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Oleh:
Lamhot Basani Sihombing
7117130023
Program Studi Teknologi Pendidikan (S3)
Pascasarjana UNJ Bekerjasama Dengan Unimed
lamhotsihombing51@yahoo.com
Abstrak
Menurut Peter Senge (1990), organisasi belajar adalah organisasi dimana anggota-
anggotanya terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil
yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola-pola berpikir baru dan
berkembang dipupuk, dimana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan anggota-
anggotanya secara terus menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu
secara bersama. Sebagai suatu organisasi, Jurusan Sendratasik FBS Unimed
mempunyai visi dan misi untuk menghasilkan lulusan di bidang seni budaya
(pendidikan seni tari dan seni musik) yang selalu tumbuh dan berkembang serta
beradaptasi dengan pengaruh perubahan. Hasil evaluasi mengenai organisasi
belajar di Jurusan Sendratasik FBS Unimed menunjukkan bahwa organisasi ini
mempunyai landasan yang solid untuk menjadi organisasi belajar (OB). Hal ini
terlihat dari grand total skor adalah 71 dari instrumen Learning Organization
Profile, yang mencakup lima aspek yang diukur sebagai berikut: Dinamika Belajar,
skor total 14 dengan rata-rata 2,8 (35%); Transformasi Organisasi, skor total 15
dengan rata-rata 3,0 (37,5%); Pemberdayaan Masyarakat, skor total 13 dengan
rata-rata 2,6 (32,5%); Manajemen Pengetahuan, skor total 13 dengan rata-rata 2,6
(32,5%); dan Aplikasi Teknologi, skor total 16 dengan rata-rata 3,2 (40%).
Kata Kunci: Organisasi Belajar (OB), Instrumen Learning Organization Profile, Visi
dan Misi Jurusan Sendratasik FBS Unimed
A. PENDAHULUAN
Organisasi belajar (Learning Organization) adalah organisasi yang dianggap mampu
untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self of learning), sehingga
organisasi tersebut memiliki “kecepatan berpikir dan bertindak” dalam merespon beragam
perubahan yang muncul. Menurut Peter Senge (1990), organisasi belajar adalah organisasi
dimana anggota-anggotanya terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan
hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola-pola berpikir baru dan berkembang
dipupuk, dimana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan anggota-anggotanya secara terus
3. 2
menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama. Jadi dalam sebuah
organisasi yang memiliki kinerja dan tujuan, didalamnya pasti memiliki hubungan dan proses
yang diusahakan berkesinambungan (system thinking) antara anggota dengan anggota,
anggota dengan tim, dan antar tim.
Sebagai suatu organisasi, Jurusan Sendratasik FBS Unimed mempunyai visi dan misi
untuk menghasilkan lulusan di bidang seni budaya (pendidikan seni tari dan seni musik) yang
selalu tumbuh dan berkembang serta beradaptasi dengan pengaruh perubahan. Oleh karena
itu, jurusan ini harus mau bertransformasi menjadi sebuah Organisasi Belajar (OB) yang mau
belajar terus menerus. Visi jurusan ini adalah: Menjadi jurusan terbaik di bidang seni budaya
pada tingkat nasional, dan diperhitungkan di tingkat internasional. Sedangkan misi jurusan ini
adalah:
1. Menyelenggarakan pelayanan bermutu dalam pembelajaran seni budaya kepada
mahasiswa dan masyarakat.
2. Menyelenggarakan penelitian, kajian antar disiplin seni budaya untuk pelestarian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembelajaran seni budaya.
3. Menciptakan budaya akademik yang kondusif bagi civitas akademika.
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan lembaga terkait di tingkat lokal, regional, nasional,
dan internasional.
B. PEMBAHASAN
Hasil evaluasi mengenai organisasi belajar di Jurusan Sendratasik FBS Unimed
menunjukkan bahwa organisasi ini mempunyai landasan yang solid untuk menjadi organisasi
belajar (OB). Hal ini terlihat dari grand total skor adalah 71 dari instrumen Learning
Organization Profile, yang mencakup lima aspek yang diukur sebagai berikut:
1. Dinamika Belajar, skor total 14 dengan rata-rata 2,8 (35%)
2. Transformasi Organisasi, skor total 15 dengan rata-rata 3,0 (37,5%)
3. Pemberdayaan Masyarakat, skor total 13 dengan rata-rata 2,6 (32,5%)
4. Manajemen Pengetahuan, skor total 13 dengan rata-rata 2,6 (32,5%)
5. Aplikasi Teknologi, skor total 16 dengan rata-rata 3,2 (40%)
Dari hasil tersebut di atas menunjukkan bahwa organisasi belajar yang dilakukan di
jurusan ini sudah memiliki dinamika belajar, walaupun masih harus ditingkatkan. Kegiatan
4. 3
yang dapat dilakukan antara lain dengan menghidupkan kembali kegiatan workshop, seminar
dan sebagainya.
Banyak pengertian tentang transformasi maupun organisasi. Dari berbagai pengertian
tersebut, transformasi dapat dikatakan sebagai suatu proses perubahan dari suatu kondisi ke
kondisi lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Perubahan ini bisa bermakna luas.
Keinginan berubah bisa diambil dari luar atau merupakan dorongan dalam diri untuk
mencapai suatu situasi yang lebih baik. Dengan demikian, transformasi organisasi merupakan
suatu strategi dan implementasi untuk membawa organisasi dari bentuk dan sistem yang lama
ke bentuk dan sistem yang baru dengan menyesuaikan seluruh elemen ikutannya (sistem,
struktur, people, culture) dalam rangka meningkatkan efektivitas organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan selaras dengan visi dan misi organisasi.
Organisasi ini sudah melakukan pemberdayaan komunitas jurusan dengan baik,
namun belum semua bagian diterapkan dosen dan pegawai menuju organisasi belajar. Jurusan
Sendratasik FBS Unimed masih perlu memberdayakan potensi yang dimiliki oleh deluruh
anggota organisasi, dan peningkatan kapasitas dalam rangka mengembangkan personal
mastery. Sehingga setiap orang memiliki kinerja yang baik. Terkait dengan tujuan
pemberdayaan, Sulistiyani (2004) menjelaskan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari
pemberdayaan masyarakat adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi
mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan
apa yang mereka lakukan.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan. Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pendidikan seni tari
dan seni musik, komputer memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Aplikasi teknologi di jurusan ini sudah baik, hal ini dapat dilihat dari
implementasi pembelajaran berbasis MCL (Multi Channel Learning), walaupun belum semua
dosen mengimplementasikannya. Sejak tahun akademik 2010/2011 dalam kegiatan
pembelajaran di jurusan ini menggunakan MCL sebagai media pembelajaran. MCL
merupakan aplikasi e-learning dengan moodle yang dimodifikasi. Dengan adanya MCL ini,
mahasiswa dapat mengakses informasi secara mudah, fasilitas belajar yang didukung oleh
multimedia, sehingga memungkinkan semua anggota dapat belajar dan bekerja lebih baik.
5. 4
C. PENUTUP
Cara mengembangkan organisasi belajar (OB) dengan menggunakan teori “ The Fifth
Discipline” (Senge, 1990) dan model belajar organisasi (Marquardt, 1996). Teori “The Fifth
Discipline” oleh Peter Senge adalah:
1. System Thinking
2. Surfacing and improving mental models
3. Fostering dialogue
4. Nurturing personal visions
5. Building shared vision
Sedangkan model belajar organisasi menurut Michael J. Marquardt adalah organisasi
belajar sebagai suatu sistem mencakup beberapa subsystem, antara lain:
1. Learning
2. Organization
3. People
4. Knowledge
5. Technology
Pertama, organisasi harus berpikir secara kesisteman, artinya suatu permasalahan
tidak berdiri sendiri terkait satu dengan yang lain, sehingga mental model tiap orang harus
ditingkatkan agar setiap orang dalam organisasi dapat berpikir sistem. Untuk itu, diperlukan
dialog dan benchmarking, baik antar anggota organisasi, anggota organisasi dengan customer
(mahasiswa), dengan supplier (masyarakat dan pemerintah) dan dengan pengguna lulusan.
Mengadakan pertemuan antar anggota organisasi, pimpinan dan stakeholders untuk membuat
visi dan membangun shared vision.
Peningkatan penggunaan teknologi, misalnya (hotspot ditingkatkan, kelas dan ruang
diskusi dilengkapi perangkat multimedia), memperbaiki perpustakaan (melengkapi buku dan
meningkatkan pelayanan). Dari semua anggota organisasi harus memahami dan
melaksanakan pencapaian visi dan misi bersama.
Selain itu, diperlukan juga acara kebersamaan, misalnya acara akhir tahun, seperti
rekreasi bersama, family gathering, dan mungkin liburan bersama. Baik sesama internal
anggota atau bersama stakeholders dan customer. Bisa juga menciptakan hari olahraga
(senam) bersama, atau coffee morning, dan sebagainya.
6. 5
D. DAFTAR PUSTAKA
Marquardt, Michael J. 1996. Building the Learning Organization: A Systems Approach to
Quantum Improvement and Global Success. New York: McBraw-Hill Inc.
Senge, Peter. 1990. The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning Organization.
New York: Doubleday Currency.
Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta:
Gava Media.
E. LAMPIRAN (INSTRUMEN LEARNING ORGANIZATION PROFILE)
Below is a list of various statements about your organization. Read each statement carefully
and decide the extent to which it applies to your organization. Use the following scale:
4 = applies totally
3 = applies to a great extent
2 = applies to a moderate extent
1 = applies to little or no extent
I. Learning Dynamics:
Individual, Group or Team, and Organizational
In this organization . . .
__2__ 1. We see continuous learning by all employees as a high business priority.
__2__ 2. We are encouraged and expected to manage our own learning and development.
__1__ 3. People avoid distorting information and blocking communication channels by
actively listening to others and providing them with effective feedback.
__1__ 4. Individuals are trained and coached in learning how to learn.
__1__ 5. We use various accelerated learning methodologies (mind mapping, mnemonics,
imagery, music).
__2__ 6. People expand knowledge through adaptive, anticipatory, and creative learning
approaches.
__2__ 7. Teams and individuals use the action learning process—that is, they learn from
careful reflection on the problem or situation and apply their new knowledge to future
actions.
__1__ 8. Teams are encouraged to learn from one another and share what they learn in a
variety of ways (via electronic bulletin boards, printed newsletters, or intergroup meetings).
__1__ 9. People are able to think and act with a comprehensive, systems approach.
7. 6
__1__ 10. Teams receive training in how to work and learn in groups.
Total Score (max score: 40) : 14
II. Organization Transformation:
Vision, Culture, Strategy, and Structure
In this organization . . .
__2__ 1. The importance of being a learning organization is understood throughout the
company.
__1__ 2. Top-level management supports the vision of a learning organization.
__2__ 3. There is a climate that supports and recognizes the importance of learning.
__2__ 4. We are committed to continuous learning in pursuit of improvement.
__2__ 5. We learn from failures as well as successes, which means that mistakes are
tolerated.
__2__ 6. We reward people and teams for learning and helping others learn.
__1__ 7. Learning opportunities are incorporated into operations and programs.
__1__ 8. We design ways to share knowledge and enhance learning throughout the
organization (systematic job rotation across divisions, structured on-the-job learning
systems).
__1__ 9. The organization is streamlined, with few levels of management, to maximize the
communication and learning across levels.
__1__ 10. We coordinate our efforts across departments on the basis of common goals and
learnings, rather than maintaining fixed departmental boundaries.
Total Score (max score: 40) : 15
III. People Empowerment:
Manager, Employee, Customer, Partners, Suppliers, and Community
In this organization . . .
__1__ 1. We strive to develop an empowered workforce that is able to learn and perform.
__1__ 2. Authority is decentralized and delegated in proportion to responsibility and learning
capability.
8. 7
__1__ 3. Managers and nonmanagers work in partnership to learn and solve problems
together.
__1__ 4. Managers take on the roles of coaches, mentors, and facilitators of learning.
__1__ 5. Managers generate and enhance learning opportunities as well as encourage
experimentation and reflection on new knowledge so that it can be used.
__1__ 6. We actively share information with our customers and at the same time obtain their
ideas and input in order to learn and improve services and products.
__2__ 7. We give customers and suppliers opportunities to participate in learning and training
products.
__1__ 8. Learning from partners (subcontractors, teammates) is maximized through up-front
planning of resources and strategies devoted to knowledge and skill acquisition.
__2__ 9. We participate in learning events with suppliers, community groups, professional
associations, and academic institutions.
__2__ 10. We actively seek learning partners among customers, vendors, and suppliers.
Total Score (max score: 40) : 13
IV. Knowledge Management:
Acquisition, Creation, Storage, Retrieval, Transfer, and Utilization
In this organization . . .
__2__ 1. We actively seek information that improves the work of the organization by
incorporating products and/or processes that are outside our function.
__2__ 2. We have accessible systems for collecting internal and external information.
__1__ 3. We monitor trends outside our organization by looking at what others do; this
includes benchmarking best practices, attending conferences, and examining published
research.
__1__ 4. People are trained in the skills of creative thinking, innovation, and
experimentation.
__2__ 5. We often create demonstration projects as a means of testing new ways of
developing a product and/or delivering a service.
__1__ 6. We have developed systems and structures to ensure that important knowledge is
coded, stored, and made available to those who need and can use it.
__1__ 7. People are aware of the need to retain important organizational learning and share
such knowledge with others.
9. 8
__1__ 8. Cross-functional teams are used to transfer important learning across groups,
departments, and divisions.
__1__ 9. We continue to develop new strategies and mechanisms for sharing learning
throughout the organization.
__1__ 10. We support specific areas, units, and projects that generate knowledge by
providing people with learning opportunities.
Total Score (max score: 40) : 13
V. Technology Application:
Knowledge Information Systems, Technology-Based Learning, and
Electronic Performance Support Systems
In this organization . . .
__1__ 1. Learning is facilitated by effective and efficient computer-based information
systems.
__2__ 2. People have ready access to the information highway via, for example, local area
networks, the Internet, and an intranet.
__2__ 3. Learning facilities incorporate electronic multimedia support and an environment
based on the powerful integration of art, color, music, and visuals.
__2__ 4. Computer-assisted learning programs and electronic job aids (just-in-time and
flowcharting software) are readily available.
__1__ 5. We use groupware technology to manage group processes such as project, team, and
meeting management.
__1__ 6. We support just-in-time learning, a system that integrates hightech learning systems,
coaching, and actual work on the job into a single process.
__1__ 7. Our electronic performance support systems enable us to learn and perform our jobs
better.
__2__ 8. We design and tailor our electronic performance support systems to meet our
learning requirements.
__2__ 9. People have full access to the data they need in order to do their jobs effectively.
__2__ 10. We can adapt software systems to collect, code, store, create, and transfer
information in ways best suited to meet our needs.
Total Score (max score: 40) : 16
GRAND TOTAL SCORE (max score: 200) : 71