2. Strategi Kebijakan Moneter
• Strategi kebijakan moneter adalah rencana atau
pendekatan sistematis yang digunakan oleh
bank sentral untuk mencapai tujuan-tujuan
kebijakan moneter suatu negara. Tujuan utama
kebijakan moneter biasanya melibatkan
pengendalian inflasi, pertumbuhan ekonomi
yang stabil, dan menciptakan lapangan kerja.
3. Kerangka strategi kebijakan moneter
1. Penargetan nilai tukar
2. Penargetan besaran moneter
3. Penargetan inflasi
4. Strategi kebijakan moneter tanpa
jangka yang jelas
4. 1. Penargetan nilai tukar
• Penargetan nilai tukar, juga dikenal sebagai kebijakan nilai tukar tetap
atau sistem nilai tukar tetap, adalah suatu strategi kebijakan moneter di
mana nilai tukar mata uang suatu negara dipegang teguh terhadap mata
uang lain atau sekumpulan mata uang. Dalam sistem ini, bank sentral aktif
melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga nilai tukar mata
uang nasional pada tingkat yang telah ditentukan
• Karakteristik Penargetan Nilai Tukar:
Nilai Tukar Tetap: Nilai tukar mata uang nasional dipegang pada
tingkat yang tetap terhadap mata uang lain atau sekeranjang mata
uang.
Intervensi Bank Sentral: Bank sentral campur tangan secara aktif di
pasar valuta asing untuk membeli atau menjual mata uang nasional
agar nilai tukarnya tetap.
Stabilitas Nilai Tukar: Menawarkan stabilitas nilai tukar, yang
bermanfaat untuk perdagangan internasional dan investasi asing.
5. • Keuntungan Penargetan Nilai Tukar:
Stabilitas Ekspor dan Impor: Dengan nilai tukar yang stabil, pelaku bisnis dapat
merencanakan ekspor dan impor dengan lebih baik karena mereka tahu harga barang
dan jasa dalam mata uang asing tidak akan berfluktuasi secara besar-besaran.
Menekan Inflasi Impor: Dengan nilai tukar yang stabil, negara dapat mencegah impor
inflasi yang mungkin terjadi karena fluktuasi nilai tukar yang besar.
Menarik Investasi Asing: Stabilitas nilai tukar dapat membuat negara lebih menarik
bagi investor asing karena tingkat risiko investasi lebih rendah.
Pengambilan Keputusan Investasi yang Lebih Baik: Dengan nilai tukar yang stabil,
perusahaan dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dalam jangka panjang
karena mereka tahu kondisi pasar valuta asing akan relatif stabil.
• Tantangan dan Risiko:
Krisis Keuangan: Jika nilai tukar tidak mencerminkan fundamental ekonomi, ini dapat
menyebabkan krisis keuangan jika investor kehilangan kepercayaan terhadap nilai tukar
yang dipegang teguh oleh bank sentral.
Ketidakmampuan Menanggapi Perubahan Ekonomi: Sistem nilai tukar tetap dapat
membuat sulit bagi negara untuk merespons perubahan ekonomi, seperti peningkatan
inflasi atau penurunan pertumbuhan ekonomi, karena nilai tukar tidak dapat
disesuaikan.
6. 2. Penargetan besaran moneter
• Penargetan besaran moneter, atau sering disebut sebagai kebijakan moneter
berbasis moneter, adalah suatu strategi kebijakan moneter di mana bank sentral
berfokus pada mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian.
Tujuan utama dari penargetan besaran moneter adalah menjaga pertumbuhan uang
berada pada tingkat yang konsisten dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang
diinginkan.
• Karakteristik Penargetan Besaran Moneter:
Fokus pada Jumlah Uang: Bank sentral menetapkan target untuk pertumbuhan suatu
besaran moneter, seperti M1 (uang tunai dan deposito berjangka pendek) atau M2 (M1
ditambah deposito berjangka lebih lama).
Intervensi untuk Mencapai Target: Bank sentral menggunakan berbagai instrumen
kebijakan moneter, termasuk suku bunga acuan dan operasi pasar terbuka, untuk
mempengaruhi pertumbuhan besaran moneter.
Pengukuran dan Analisis Data: Bank sentral secara teratur mengukur pertumbuhan
besaran moneter dan menganalisis data untuk memastikan bahwa pertumbuhan
tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
7. • Tujuan Penargetan Besaran Moneter:
Stabilitas Harga: Salah satu tujuan utama penargetan besaran moneter adalah mencapai
dan mempertahankan stabilitas harga dengan mengendalikan inflasi melalui pengendalian
pertumbuhan uang.
Pertumbuhan Ekonomi yang Seimbang: Penargetan besaran moneter juga bertujuan untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan dengan memastikan
pasokan uang mencukupi untuk mendukung aktivitas ekonomi.
Pencegahan Inflasi Berlebihan: Dengan mengendalikan pertumbuhan uang, bank sentral
dapat mencegah inflasi berlebihan yang dapat merugikan daya beli Masyarakat
• Tantangan dan Risiko:
Keterlambatan dalam Respon Ekonomi: Perubahan dalam besaran moneter biasanya
memerlukan waktu untuk mempengaruhi perekonomian. Kebijakan ini mungkin tidak
responsif terhadap perubahan ekonomi yang cepat.
Ketidakpastian dalam Pengukuran Besaran Moneter: Pengukuran besaran moneter bisa
rumit, dan definisi M1, M2, dll., dapat bervariasi antar negara dan lembaga.
Perubahan dalam Pola Perilaku Finansial: Perubahan dalam perilaku keuangan
masyarakat dan lembaga keuangan dapat mempengaruhi hubungan antara besaran moneter
dan aktivitas ekonomi.
8. 3. Penargetan infalasi
• Penargetan inflasi adalah suatu strategi kebijakan moneter di mana bank sentral
sebuah negara menetapkan target inflasi sebagai tujuan utama kebijakan
ekonominya. Bank sentral berkomitmen untuk mencapai dan mempertahankan
tingkat inflasi tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan.
• Karakteristik Penargetan Inflasi:
Target Inflasi: Bank sentral menetapkan tingkat inflasi yang dianggap sebagai tingkat
yang stabil dan sehat untuk perekonomian. Target ini sering kali dinyatakan dalam
bentuk persentase tahunan.
Transparansi: Bank sentral umumnya menjelaskan target inflasi kepada publik,
memberikan transparansi mengenai tujuan kebijakan moneter.
Fleksibilitas dalam Jangka Waktu: Target inflasi dapat diterapkan dalam jangka waktu
pendek, menengah, atau panjang, tergantung pada kebijakan dan preferensi bank
sentral.
9. • Tujuan Penargetan Inflasi:
Stabilitas Harga: Tujuan utama penargetan inflasi adalah mencapai dan
mempertahankan stabilitas harga dalam ekonomi. Ini membantu melindungi daya beli
konsumen dan menciptakan kepastian bagi pelaku ekonomi.
Peningkatan Prediktabilitas: Dengan memiliki target inflasi yang jelas, pelaku
ekonomi, termasuk bisnis dan konsumen, dapat membuat keputusan investasi dan
konsumsi dengan lebih baik karena mereka tahu seberapa besar inflasi yang dapat
diharapkan.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil: Stabilitas harga menciptakan
lingkungan ekonomi yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
karena fluktuasi harga yang besar dapat menciptakan ketidakpastian dan merugikan
investasi.
• Tantangan dan Risiko:
Eksternal Shocks: Perubahan tiba-tiba dalam kondisi ekonomi global atau fluktuasi
harga komoditas dapat membuat sulit bagi bank sentral untuk mencapai target inflasi.
Keterlambatan dalam Efek Kebijakan: Kebijakan moneter membutuhkan waktu untuk
mempengaruhi inflasi. Tindakan bank sentral mungkin tidak langsung menghasilkan
perubahan yang diharapkan.
Ketidakpastian dalam Pengukuran Inflasi: Pengukuran inflasi bisa rumit, dan
berbagai indeks harga konsumen mungkin tidak selalu mencerminkan pengalaman
harga secara akurat oleh semua kelompok masyarakat.
10. 4. Strategi kebijakan moneter tanpa jangka yang
jelas
• Strategi kebijakan moneter tanpa jangka waktu yang jelas, sering disebut sebagai
kebijakan moneter non-transparan, terjadi ketika bank sentral tidak secara terbuka
mengkomunikasikan target atau rencana kebijakan moneter mereka kepada publik.
Dalam konteks ini, bank sentral tidak mengumumkan secara spesifik tujuan inflasi,
pertumbuhan uang, atau parameter lain yang mereka gunakan untuk mengambil
keputusan kebijakan moneter.
• Karakteristik Kebijakan Moneter Tanpa Jangka Waktu yang Jelas:
Ketidakpastian: Kebijakan moneter non-transparan menciptakan tingkat ketidakpastian
yang tinggi di pasar dan di antara pelaku ekonomi, karena mereka tidak tahu persis apa
yang diharapkan oleh bank sentral.
Fleksibilitas: Kebijakan moneter tanpa jangka waktu yang jelas memberikan bank
sentral fleksibilitas untuk menyesuaikan kebijakan mereka sesuai dengan perubahan
kondisi ekonomi dan pasar tanpa harus memberikan penjelasan rinci kepada publik.
11. • Tantangan dan Risiko:
Ketidakpastian Pasar: Kebijakan moneter yang tidak transparan dapat menyebabkan
ketidakpastian di pasar finansial. Pelaku pasar mungkin kesulitan membuat keputusan
investasi yang cerdas karena mereka tidak memiliki panduan yang jelas dari bank
sentral.
Kurangnya Kredibilitas: Kebijakan moneter yang tidak transparan dapat merongrong
kredibilitas bank sentral di mata investor dan masyarakat, karena mereka tidak dapat
memahami atau meramalkan langkah-langkah yang akan diambil oleh bank sentral.
Respon yang Tidak Efisien: Karena pasar dan pelaku ekonomi tidak memiliki
pemahaman yang jelas tentang rencana kebijakan moneter, respon terhadap stimulus
kebijakan bisa menjadi tidak efisien.
• Potensi Manfaat:
Kejutan Kebijakan: Dalam beberapa kasus, kebijakan moneter tanpa jangka waktu yang jelas dapat
memberikan "kejutan" kepada pasar dan ekonomi, yang dapat merangsang aktivitas ekonomi atau
mengurangi ketidakpastian dengan cara tertentu.
12. Kesimpulan
Dalam pengelolaan kebijakan moneter, bank
sentral perlu mempertimbangkan tantangan
eksternal dan internal serta merencanakan
strategi yang fleksibel dan responsif.
Kebijakan moneter yang cerdas dan
berimbang merupakan salah satu pilar penting
dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan stabilitas finansial.