SlideShare a Scribd company logo
LANDASAN ILMIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN<br />Nama : Sawaludin, S.PdNIM : 1006995Mata Kuliah : Perbandingan Civic EducationDosen : Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si<br />,[object Object]
Pendidikan Kewaragangeraan (civic education) merupakan subjek pembelajaran yang mengemban misi untuk membentuk kpribadian bangsa, yakni sebagai upaya sadar dalam “nation and character building”. Dalam konteks ini peran Pendidikan Kewarganegara (PKn) bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara sangat strategis. Suatu negara demokratis pada akhirnya harus berstandar pada pengetahuan, keterampilan dan kebajikan dari warganegaranya dan orang-orang yang mereka pilih untuk menduduki jabatan publik.
Warganegara yang demokratis merupakan salah satu kecenderungan nasional dan menglobal. Upaya tersebut dilakukan melalui Pendidikan Kewarganegaraan, baik dalam pengertian citizenship education maupun civic education. Namun, bagaimana landasan ilmiah Pendidikan Kewarganegaraan tersebut ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut pada bab ini akan dibahas perkembangan citizenship education dan civic education, yang mencakup perkembangan historis epistimologis terutama di Amerika Serikat dan di Indonesia sendiri. Selanjutnya akan dibahas pula unsur-unsur yang menopang Pendidikan Kewarganegaraan sebagai suatu kajian ilmiah, yakni unsur ontologi, epistimologi, maupun aksiologi Pendidikan Kewarganegaraan dan kajian tentang bagamana kaitan PKn dan masyarakat multikultural.
PEMBAHASAN
Perkembangan Citizenship Education dan Civic Education
Perkembangan Historis EpitimologisSecara historis-epistemologis, Amerika Serikat (USA) dapat dicatat sebagai negara perintis kegiatan akademis dan kurikuler dalam pengembangan konsep dan paradigma quot;
citizenship educationquot;
 dan quot;
civic educationquot;
. Untuk pertama kalinya, yakni pada pertengahan tahun 1880-an di USA mulai diperkenalkan mata pelajaran quot;
Civicsquot;
 sebagai mata pelajaran di sekolah yang berisikan materi mengenai pemerintahan. Selanjutnya lahir sebutan-sebutan lain seperti civic education dan citizenship education. Istilah-istilah quot;
civics, dan quot;
civic educationquot;
, lebih cenderung digunakan dalam makna yang serupa untuk mata pelajaran di sekolah yang memiliki tujuan utama mengembangkan siswa sebagai warga negara yang cerdas dan baik (smart and good citizen). quot;
Citizenship educationquot;
 lebih cenderung digunakan dalam visi yang lebih luas untuk menunjukkan quot;
instructional effectsquot;
 dan quot;
nurturant effectsquot;
 dari keseluruhan proses pendidikan terhadap pembentukan karakter individu sebagai warganegara yang cerdas dan baik (smart and good citizen).<br />Menyimak perkembangan “civic” dan “civic education” itu, Winataputra (1978) memandangnya sebagai suatu studi tentang pemerintahan yang dilaksanakan disekolah, yang merupakan mata pelajaran tentang bagaimana pemerintahan demokrasi dilaksanakan dan dikembangkan, serta bagamana warga negara seyogyanya melkasanakan hak dan kewajibannya dan penuh rasa tanggung jawab. Adapun “civic education/citizenship education” merupakan program pembelajaran yang memiliki tujuan utama mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sehingga siswa menajdi warganegara yang baik, melalui pengalaman belajar yang dipilih dan diorganisasikan atas dasar konsep-konsep ilmu politik.<br />Dilihat visi lain perkembangan quot;
citizenship educationquot;
 dan quot;
civic educationquot;
, dalam kenyataannya secara historis-epistemologis tidak bisa dipisahkan dari perkembangan pemikiran tentang quot;
social studies/social studies educationquot;
, seperti dapat dilihat di USA. Mengenai saling keterkaitan antara quot;
citizenship educationquot;
 dan quot;
civic educationquot;
 dan quot;
social studiesquot;
, pada dasarnya ada dua pandangan utama. Pandangan pertama melihat quot;
citizenship educationquot;
 dan quot;
civic educationquot;
 sebagai bagian dari 'social studiesquot;
, dan pandangan kedua melihat quot;
citizenship education' dan quot;
civic educationquot;
 sebagai esensi atau inti dari quot;
social studiesquot;
, sebagaamana Barr, Bart, dan shermis (1978)  mengatakan bahwa “social studies” disikapi sebagai perpaduan ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk tujuan pembelajaran dalam rangka “citizenship education”. Di situ “citizenship education” ditempatkan sebagai esensi atau tujuan akhir dari “social studies”. Sementara itu secara epistemologis, sesungguhnya quot;
social studies' juga memiliki kaitan sangat erat dengan quot;
social sciencesquot;
. Karena itu kedudukannya dan keterkaitannya satu sama lain juga perlu dipahami dengan jelas.<br />,[object Object],Abdulkarim (2011) menggambarkan perkembangan pendidikan kewarganegaraan dari tahun 1960-an sampai saat ini, sebagai berikut: <br />Civics/Kewargaan Negara SMA/SMP 62, SD 68, SMP 1969,  SMA 1969 (Pendidikan Ideologi/Politik)<br /> Pendidikan Kewargaan Negara (PKN) SD 68, PPSP 73 (Pendidikan Ideologi Pancasila dan UUD 1945)<br /> Pendidikan Moral Pancasila (PMP) SD, SMP,SMU 1975, 1984 (Pendidikan Berbasis P-4)<br /> Pendidikan Pancasila DAN Kewarganegaraan (PPKn) SD, SMP, SMU 1994-sekarang (Pendidikan Nilai Pancaasila)<br />Pendidikan Kewarganegaraan PT 2002 – Sekarang (Pendidikan Sistem Ketatanegaraan RI)<br />Pendidikan Kewarganegaraan SD, SMP, SMU, PT<br />(PKn) sesuai UU RI 20 tahun 2003 (Pendidikan Demokrasi Konstitusional dan Kebangsaan Indonesia)<br />Mencermati perkembangan itu, sampai sejauh ini baik istilah yang dipakai, misi dan isi mata pelajaran quot;
Civicsquot;
/Pengetahuan Kewargaan Negara, Pendidikan Kewargaan Negara, Pendidikan Moral Pancasila, dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Pendidikan Kewarganegaraan yang berkembang selama hampir empat dasawarsa (1960-sampai sekarang) menunjukkan terjadinya inkonsistensi pemikiran yang secara mendasar mencerminkan terjadinya krisis konseptual, yang tentunya berdampak pada terjadinya krisis operasional kurikuler. Keadaan ini mirip dengan situasi yang juga pernah dialami di Amerika Serikat, dimana quot;
Civics, Civic Education, Citizenship Education, Social Studies/Social Science Educationquot;
 sejak kelahirannya tahun 1880-an sampai dengan terbitnya dokumen akademis NCSS (1994) 'Curriculum Standards for Social Studies: Expectations of Excellencequot;
 dan dokumen akademis Civitas (1994) ‘National Standards for Civics and Government’. Tampaknya mereka telah berhasil mengatasi krisis konseptual dan kurikuler. Setidaknya mereka kini telah mencapai suatu konsensus akademis dan programatik yang pada gilirannya akan memandu terjadinya proses kurikulum yang Iebih koheren. Bagi Indonesia konsensus serupa sangatlah penting dan didambakan untuk mendapatkan paradigma yang  cocok mengenai pendidikan bidang sosial di sekolah. <br />,[object Object]
Obyek Telaahan PKn
Objek telaah adalah keseluruhan aspek idiil, instrumental, dan praksis pendidikan kewarganegaraan yang secara internal dan eksternal mendukung sistem kurikulum dan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dan di luar sekolah, serta format gerakan sosial-kutural kewarganegaraan masyarakat.

More Related Content

What's hot

Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiPendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiAhmad Dahlan University
 
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnLandsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
yuliantipratifa
 
Hakekat budaya
Hakekat budayaHakekat budaya
Hakekat budaya
bustanulsolikhin
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Kurikulum Merdeka.pptx
Kurikulum Merdeka.pptxKurikulum Merdeka.pptx
Kurikulum Merdeka.pptx
NoorEkaChandra
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalirmasonghyekyo
 
Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMeisin Rahman
 
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docxResume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docx
malbertscool
 
Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasilaPancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasilaahminblack
 
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Novi Kristanti
 
Program remedial dan pengayaan pp kn x
Program remedial dan pengayaan pp kn xProgram remedial dan pengayaan pp kn x
Program remedial dan pengayaan pp kn x
eli priyatna laidan
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanAdhi Panjie Gumilang
 
Kurikulum tahun 1984
Kurikulum tahun 1984Kurikulum tahun 1984
Kurikulum tahun 1984
alexandria iskandar
 
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.ppt
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.pptPPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.ppt
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.ppt
RezaDarmayanti
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Mayawi Karim
 
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara ReseptifMakalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Universitas Negeri Semarang
 
“Perspektif, Defenisi Kurikulum, dan Karakteristik Pendidikan Teknologi dan K...
“Perspektif, Defenisi Kurikulum, dan Karakteristik Pendidikan Teknologi dan K...“Perspektif, Defenisi Kurikulum, dan Karakteristik Pendidikan Teknologi dan K...
“Perspektif, Defenisi Kurikulum, dan Karakteristik Pendidikan Teknologi dan K...e pai
 
Makalah penjaskes
Makalah penjaskes Makalah penjaskes
Makalah penjaskes
Jhon Sijabat
 

What's hot (20)

Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiPendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnLandsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
 
Hakekat budaya
Hakekat budayaHakekat budaya
Hakekat budaya
 
Makalah generasi muda
Makalah generasi mudaMakalah generasi muda
Makalah generasi muda
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
 
Kurikulum Merdeka.pptx
Kurikulum Merdeka.pptxKurikulum Merdeka.pptx
Kurikulum Merdeka.pptx
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 
Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatan
 
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docxResume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docx
 
Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasilaPancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasila
 
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
 
Program remedial dan pengayaan pp kn x
Program remedial dan pengayaan pp kn xProgram remedial dan pengayaan pp kn x
Program remedial dan pengayaan pp kn x
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
 
Kurikulum tahun 1984
Kurikulum tahun 1984Kurikulum tahun 1984
Kurikulum tahun 1984
 
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.ppt
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.pptPPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.ppt
PPT-4-Keterkaitan-PKn-dengan-IPS-dan-Matpel-Lain.ppt
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
 
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara ReseptifMakalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
 
“Perspektif, Defenisi Kurikulum, dan Karakteristik Pendidikan Teknologi dan K...
“Perspektif, Defenisi Kurikulum, dan Karakteristik Pendidikan Teknologi dan K...“Perspektif, Defenisi Kurikulum, dan Karakteristik Pendidikan Teknologi dan K...
“Perspektif, Defenisi Kurikulum, dan Karakteristik Pendidikan Teknologi dan K...
 
Makalah penjaskes
Makalah penjaskes Makalah penjaskes
Makalah penjaskes
 

Viewers also liked

Kreativitas pkm pnb
Kreativitas pkm pnbKreativitas pkm pnb
Kreativitas pkm pnb
Nesri Baidani
 
Pertemuan Pertama
Pertemuan PertamaPertemuan Pertama
Ppksk pedoman penyusunan prakerin kinasih
Ppksk pedoman penyusunan prakerin kinasihPpksk pedoman penyusunan prakerin kinasih
Ppksk pedoman penyusunan prakerin kinasihsmkfarmasi
 
Masalah Perhitungan Y
Masalah Perhitungan YMasalah Perhitungan Y
Masalah Perhitungan Y
Mr. H
 
Kepemimpinan organisasi industri multi nasional
Kepemimpinan organisasi industri multi nasionalKepemimpinan organisasi industri multi nasional
Kepemimpinan organisasi industri multi nasional
Endang Hidayat
 
Pembelajaran Mastery Learning
Pembelajaran Mastery LearningPembelajaran Mastery Learning
Pembelajaran Mastery LearningELce PurWandarie
 
Bahan uji publik kurikulum2013
Bahan uji publik kurikulum2013Bahan uji publik kurikulum2013
Bahan uji publik kurikulum2013sugainanaf
 
Buku1pkbguru 120221185458-phpapp02
Buku1pkbguru 120221185458-phpapp02Buku1pkbguru 120221185458-phpapp02
Buku1pkbguru 120221185458-phpapp02purdiyanto -
 
Membangun kapasitas riset kepala lan..versi ripto
Membangun kapasitas riset kepala lan..versi riptoMembangun kapasitas riset kepala lan..versi ripto
Membangun kapasitas riset kepala lan..versi ripto
National Research and Innovation Agency
 
KAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tolKAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tol
Eri Wibawa
 
Cara penggunaan power point per slide
Cara penggunaan power point per slideCara penggunaan power point per slide
Cara penggunaan power point per slide06081181320036
 
Memperoleh Pegawai
Memperoleh PegawaiMemperoleh Pegawai
Memperoleh Pegawai
Forum Tunas Bangsa (FORTUNA)
 
Lupa password edmodo
Lupa password edmodoLupa password edmodo
Lupa password edmodo
haris5782
 

Viewers also liked (20)

E commerce
E commerceE commerce
E commerce
 
Kreativitas pkm pnb
Kreativitas pkm pnbKreativitas pkm pnb
Kreativitas pkm pnb
 
Pertemuan Pertama
Pertemuan PertamaPertemuan Pertama
Pertemuan Pertama
 
Ppksk pedoman penyusunan prakerin kinasih
Ppksk pedoman penyusunan prakerin kinasihPpksk pedoman penyusunan prakerin kinasih
Ppksk pedoman penyusunan prakerin kinasih
 
Masalah Perhitungan Y
Masalah Perhitungan YMasalah Perhitungan Y
Masalah Perhitungan Y
 
Peran pendidik
Peran pendidikPeran pendidik
Peran pendidik
 
Kepemimpinan organisasi industri multi nasional
Kepemimpinan organisasi industri multi nasionalKepemimpinan organisasi industri multi nasional
Kepemimpinan organisasi industri multi nasional
 
Pembelajaran Mastery Learning
Pembelajaran Mastery LearningPembelajaran Mastery Learning
Pembelajaran Mastery Learning
 
Hatta
HattaHatta
Hatta
 
Judul Masuk Pertama
Judul Masuk PertamaJudul Masuk Pertama
Judul Masuk Pertama
 
124856874 membangun-budaya-birokrasi
124856874 membangun-budaya-birokrasi124856874 membangun-budaya-birokrasi
124856874 membangun-budaya-birokrasi
 
Pro forma bmm3105
Pro forma bmm3105Pro forma bmm3105
Pro forma bmm3105
 
Bahan uji publik kurikulum2013
Bahan uji publik kurikulum2013Bahan uji publik kurikulum2013
Bahan uji publik kurikulum2013
 
Buku1pkbguru 120221185458-phpapp02
Buku1pkbguru 120221185458-phpapp02Buku1pkbguru 120221185458-phpapp02
Buku1pkbguru 120221185458-phpapp02
 
Membangun kapasitas riset kepala lan..versi ripto
Membangun kapasitas riset kepala lan..versi riptoMembangun kapasitas riset kepala lan..versi ripto
Membangun kapasitas riset kepala lan..versi ripto
 
KAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tolKAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tol
 
Cara penggunaan power point per slide
Cara penggunaan power point per slideCara penggunaan power point per slide
Cara penggunaan power point per slide
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Memperoleh Pegawai
Memperoleh PegawaiMemperoleh Pegawai
Memperoleh Pegawai
 
Lupa password edmodo
Lupa password edmodoLupa password edmodo
Lupa password edmodo
 

Similar to Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan

pkn di SD modul 3.ppt
pkn di SD modul 3.pptpkn di SD modul 3.ppt
pkn di SD modul 3.ppt
uniqruhama
 
PPT PENDIDIKAN DASAR.pptx
PPT PENDIDIKAN DASAR.pptxPPT PENDIDIKAN DASAR.pptx
PPT PENDIDIKAN DASAR.pptx
GustiawanSaputra
 
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptx
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptxDIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptx
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptx
NabilaSalsabila99
 
Modul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sdModul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sd
Yoni Mahardhika
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
FirdausSumitro
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Hariyatunnisa Ahmad
 
Analisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKnAnalisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKn
Hariyatunnisa Ahmad
 
Pkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiPkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiAnang Sarbaini
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
LiFluor
 
Pendidikan kewarganegaraan (Pengantar)
Pendidikan kewarganegaraan (Pengantar)Pendidikan kewarganegaraan (Pengantar)
Pendidikan kewarganegaraan (Pengantar)Iqbalrmd
 
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamP kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamAnang Sarbaini
 
PPT 2 PPKN.pdf
PPT 2 PPKN.pdfPPT 2 PPKN.pdf
PPT 2 PPKN.pdf
ng915542
 
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi Nugraha
 
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi Nugraha
 
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
mir_din
 
Tugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempurTugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempur
Armansyah 141611039
 
083911004_bab2.pdf
083911004_bab2.pdf083911004_bab2.pdf
083911004_bab2.pdf
erlyn22
 

Similar to Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan (20)

pkn di SD modul 3.ppt
pkn di SD modul 3.pptpkn di SD modul 3.ppt
pkn di SD modul 3.ppt
 
PPT PENDIDIKAN DASAR.pptx
PPT PENDIDIKAN DASAR.pptxPPT PENDIDIKAN DASAR.pptx
PPT PENDIDIKAN DASAR.pptx
 
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptx
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptxDIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptx
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptx
 
Modul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sdModul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sd
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Mengajar ips di sd
Mengajar ips di sdMengajar ips di sd
Mengajar ips di sd
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
 
Analisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKnAnalisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKn
 
Pkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiPkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilai
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
Pendidikan kewarganegaraan (Pengantar)
Pendidikan kewarganegaraan (Pengantar)Pendidikan kewarganegaraan (Pengantar)
Pendidikan kewarganegaraan (Pengantar)
 
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamP kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
 
PPT 2 PPKN.pdf
PPT 2 PPKN.pdfPPT 2 PPKN.pdf
PPT 2 PPKN.pdf
 
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
 
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
 
Jati diri p kn
Jati diri p knJati diri p kn
Jati diri p kn
 
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
 
Tugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempurTugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempur
 
083911004_bab2.pdf
083911004_bab2.pdf083911004_bab2.pdf
083911004_bab2.pdf
 
Pendidikan nilai-di-era-global 2010
Pendidikan nilai-di-era-global 2010Pendidikan nilai-di-era-global 2010
Pendidikan nilai-di-era-global 2010
 

Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan

  • 1.
  • 2. Pendidikan Kewaragangeraan (civic education) merupakan subjek pembelajaran yang mengemban misi untuk membentuk kpribadian bangsa, yakni sebagai upaya sadar dalam “nation and character building”. Dalam konteks ini peran Pendidikan Kewarganegara (PKn) bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara sangat strategis. Suatu negara demokratis pada akhirnya harus berstandar pada pengetahuan, keterampilan dan kebajikan dari warganegaranya dan orang-orang yang mereka pilih untuk menduduki jabatan publik.
  • 3. Warganegara yang demokratis merupakan salah satu kecenderungan nasional dan menglobal. Upaya tersebut dilakukan melalui Pendidikan Kewarganegaraan, baik dalam pengertian citizenship education maupun civic education. Namun, bagaimana landasan ilmiah Pendidikan Kewarganegaraan tersebut ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut pada bab ini akan dibahas perkembangan citizenship education dan civic education, yang mencakup perkembangan historis epistimologis terutama di Amerika Serikat dan di Indonesia sendiri. Selanjutnya akan dibahas pula unsur-unsur yang menopang Pendidikan Kewarganegaraan sebagai suatu kajian ilmiah, yakni unsur ontologi, epistimologi, maupun aksiologi Pendidikan Kewarganegaraan dan kajian tentang bagamana kaitan PKn dan masyarakat multikultural.
  • 6.
  • 8. Objek telaah adalah keseluruhan aspek idiil, instrumental, dan praksis pendidikan kewarganegaraan yang secara internal dan eksternal mendukung sistem kurikulum dan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dan di luar sekolah, serta format gerakan sosial-kutural kewarganegaraan masyarakat.
  • 9.
  • 10. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan kewarganegaraan merupakan nama mata pelajaran wajib untuk kurikulum pendidikan dasar dan menengah dan mata kuliah wajib untuk kurikulum pendidikan tinggi (Pasal 37). Ketentuan ini lebih jelas dan diperkuat lagi pada Pasal 37 bagian Penjelasan dari Undang-Undang tersebut bahwa “Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Dengan adanya ketentuan UU tersebut maka kedudukan pendidikan kewarganegaraan sebagai basis pengembangan masyarakat multikultural dalam sistem pendidikan di Indonesia semakin jelas dan mantap.
  • 11. Secara epistimologis, pendidikan kewarganegaraan dikembangkan dalam tradisi citizenship education yang tujuannya sesuai dengan tujuan nasional masing-masing negara. Namun secara umum, tujuan negara mengembangkan pendidikan kewarganegaraan adalah agar setiap warganegara menjadi warganegara yang baik (to be good citizenship), yakni warganegara yang memiliki kecerdasan, baik intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual; memiliki rasa bangga dan tanggung jawab; dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara agar tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
  • 12. Terkait dengan pendidikan multikultural, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peranan penting dalam rangka mempersiapkan peserta didik menjadi warganegara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan tujuan pendidikan multikultural di Indonesia sebagaimana dikemukakan oleh Tilaar (2004:192), yaitu membina pribadi-pribadi bangsa Indonesia yang mempunyai kebudayaan sukunya masing-masing, memelihara dan mengembangkannya, serta sekaligus membangun bangsa indonesia dengan kebudayaan Indonesia sebagaimana yang diamanatkan di dalam UUD 1945.
  • 13. Di samping itu, arti penting pendidikan kewarganegaraan bagi pendidikan multikultural di Indonesia didasarkan atas lima dimensi pendidikan multikultural sebagaimana dikemukakan oleh Bank (Tilaar, 2004:138), yaitu:
  • 14. content integration, mengintegrasikan berbagai budaya dan kelompok untuk mengilustrasikan konsep mendasar, generalisasi dan teori dalam mata pelajaran/disiplin ilmu.
  • 15. the knowledge construction process, membawa siswa untuk memahami implikasi budaya ke dalam sebuah mata pelajaran (disiplin)
  • 16. an equity paedagogy, menyesuaikan metode pengajaran dengan cara belajar siswa dalam rangka memfasilitasi prestasi akademik siswa yang beragam baik dari segi ras, budaya ataupun sosial.
  • 17. prejudice reduction, mengidentifikasi karakteristik ras siswa dan menentukan metode pengajaran mereka.
  • 18. empowering school culture, melatih kelompok untuk berpartisipasi, berinteraksi dengan seluruh staf dan siswa yang berbeda etnis dan ras dalam upaya menciptakan budaya akademik.
  • 19. Kelima dimensi tersebut, memerlukan dukungan kompetensi/karakteristik yang harus nampak pada diri warganegara. Cogan (1998:115) mengkonstruksi karakteritik yang harus dimiliki warganegara sebagai berikut:
  • 20. the ability to look at and approach problems as a member of a global society(kemampuan mengenal dan mendekati masalah sebagai warga masyarakat global)
  • 21. the ability to work with others in a cooperative way and to take responsibility for one’s roles/duties within society (kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas peran atau kewajibannya dalam masyarakat)
  • 22. the ability to understand, accept, appreciate and tolerate cultural differences(kemampuan untuk memahami, menerima, dan menghormati perbedaan-perbedaan budaya)
  • 23. the capacity to think in a critical and systemic way (kemampuan berpikir kritis dan sistematis)
  • 24. the willingness to resolve conflict and in a non-violent manner  (kemampuan menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa kekerasan)
  • 25. the willingness to change one’s lifestyle and consumption habits to protect the environment (kemampuan mengubah gaya hidup dan pola makanan pokok yang sudah biasa guna melindungi lingkungan)
  • 26. the ability to be sensitive towards and to defend human rights (eg, rights of women, ethnic minorities, etc), and (memiliki kepekaan terhadap dan mempertahankan hak asasi manusia (seperti hak kaum wanita, minoritas etnis, dsb)
  • 27.
  • 29. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa pengembangan konsep dan paradigma "citizenship education" dan "civic education" dirintis dan dikembangkan sebagai kegiatan akademis dan kurikuler oleh Amerika Serikat (USA) pada tahun 1880-an. Istilah-istilah "civics, dan "civic education", lebih cenderung digunakan dalam makna yang serupa untuk mata pelajaran di sekolah yang memiliki tujuan utama mengembangkan siswa sebagai warga negara yang cerdas dan baik (smart and good citizen). Sedangkan di Indonesia “civic” mulai dikembangkan dan dimasukkan dalam kurikulum sekolah pada tahun 1960-an.
  • 30. Selain itu, berdasarkan uraian diatas juga kita dapat mengetahui pendidikan multikultural melalui pendidikan kewarganegaraan menemukan relevansinya untuk konteks Indonesia. Sebagai sebuah konsep, pendidikan multikultural sejalan dengan semangat semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika”. Semboyan yang sangat adil dan demokratis ini memiliki pengertian bahwa Indonesia merupakan salah satu bangsa di dunia yang terdiri dari beragam suku dan ras, yang mempunyai budaya, bahasa, dan agama yang berbeda-beda tetapi dalam kesatuan Indonesia. Semboyan ini mengandung seni manajemen untuk mengatur keragaman Indonesia (the art of managing diversity).Daftar Pustaka<br />Budimansyah dan Suryadi. (2008). PKn dan masyarakat multikultural. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPs UPI.<br />Winataputra dan Budimansyah. (2007). Civic Education: Konteks, Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPs UPI.<br />Abdulkarim. (2011). Disampaikan pada perkulyahan Inovasi Pendidikan Kewarganegaraan tanggal 06 Februari 2011.<br />