SlideShare a Scribd company logo
Irma Restiyani
292011177
RANGKUMAN
1. RANGKUMAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA
Pemecahan Masalah Matematika
Menurut Polya dalam Nuralam (2009), pemecahan masalah
merupakan suatu usaha untuk menemukan jalan keluar dari
suatu kesulitan dan mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai
dengan segera.
Pemecahan masalah pada dasarnya adalah proses yang
ditempuh oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya sampai masalah itu tidak lagi menjadi masalah
baginya (Hudojo, 1988).
Jadi Pemecahan masalah matematika merupakan proses
yang harus ditempuh untuk menyelesaikan soal-soal
matematis yang memerlukan pemikiran lebih lanjut.
Fungsi Pemecahan Masalah
Matematika
Untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
seseorang, latihan berpikir secara matematis tidaklah cukup,
melainkan perlu dibarengi pengembangan rasa percaya diri
melalui proses pemecahan masalah sehingga memiliki
kesiapan memadai menghadapi berbagai tantangan dalam
kehidupan nyata
Proses pemecahan masalah matematis memungkinkan
berkembangnya kekuatan matematis
Dapat ditumbuhkan kemampuan-kemampuan yang lebih
bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah yang
diperkirakan akan dihadapi peserta didik di masa depan
Pemecahan masalah matematis dapat membantu seseorang
untuk dapat memahami informasi yang tersebar di sekitarnya
secara lebih baik. Dengan pemecahan masalah, dapat
membuat seseorang memiliki kesiapan memadai dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan nyata.
Selain itu pemecahan masalah matematika dapat
meningkatkan daya nalar, daya kreativitas, dan dan rasa ingin
tahu.
Prosedur Pemecahan Masalah
Pada tahap ini , kegiatan pemecahan masalah diarahkan
untuk membantu siswa menetapkan apa yang diketahui
pada permasalahan dan apa yang ditanyakan .
Memahami masalah

Dalam perencanaan pemecahan masalah ,siswa diarahkan
untuk dapat mengidentifikasi strategi-strategi pemecahan
masalah yang sesuai untuk menyelesaikan masalah. Strategi
yang kemungkinan paling tepat digunakan adalah strategi
bekerja mundur dan menggunakan kalimat terbuka
Membuat rencana untuk menyelesaikan masalah
Melaksanakan penyelesaian soal sesuai dengan yang telah
direncanakan. Kemampuan siswa memahami subtansi materi
dan ketrampilan siswa melakukan perhitungan –perhitungan
matematika akan sangat membantu siswa untuk melaksanakan
pada langkah ini.
Melaksanakan penyelesaian soal

Ada empat langkah penting yang dapat dijadikan pedoman
untuk dalam melaksanakan langkah ini ,yaitu :
Mencocokan hasil yang diperoleh dengan hal yang ditanyakan
Menginterpretasikan jawaban yang diperoleh
Mengidentifikasi adakah cara lain untuk mendapatkan
penyelesaian masalah
Mengidentifikasi adakah jawaban atau hasil lain yang
memenuhi.
Memeriksa ulang jawaban yang diperoleh
Bagaimana penerapannya di SD
Menerapkan pendekatan pemecahan masalah dalam
pembelajran matematika di SD, dapat dilakukan secara
klasikal maupun kelompok dengan mengikuti langkah-
langkah pendekatan pemecahan masalah dan langkah-langkah
pembelajaran yang biasa dilakukan di SD,
Pendahuluan
 Memfokuskan pada tijuan pembelajaran
 Mengarahkan siswa membaca cermat suatu permasalahan
Pengembangan
 Membimbing siswa untuk memahami masalah
 Membantu siswa menentukan strategi pemecahan masalah
 Meminta siswa melaksanakan penyelesaian sesuai dengan
yang telah direncanakan
 Guru mendiskusikan jawaban bersama siswa
Penerapan
 Guru memberikan suatu permasalahan untuk menguji
pemahaman siswa
Penutup
 Membantu siswa mengkaji ulang hasil pemecahan masalah
 Menyimpulkan hasil pembelajaran
2. RANGKUMAN LOGIKA
MATEMATIKA
A. PENGANTAR LOGIKA
1. Pengertian LOGIKA
Logika adalah ilmu yang mempelajari secara sistematis kaidah-
kaidah  penalaran yang abstrak atau valid.
Logika/Penalaran terbagi atas 2:
a.Penalaran deduktif: penalaran yang didasarkan pada premis-
premis yang diandaikan benar untuk menarik suatu kesimpulan
dengan mengikuti pola  penalaran tertentu.  
b.Penalaran induktif: penalaran yang didasarkan pada premis-
premis yang  bersifat faktual untuk menarik kesimpulan yang
berlaku.
Contoh kalimat :
3 bilangan kurang dari 7
Jakarta adalah ibukota indonesia
9 adalah bilangan genap
dari beberapa kalimat diatas bernilai benar saja ( kalimat 1 dan 2)
atau salah saja(kalimat 3). Dari ketiga kalimat diatas disebut
dengan pernyataan.
Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau
salah, tapi tidak sekaligus keduanya.
Contoh kalimat:
x+5 = 17.
P adalah bilangan prima.
Ani adalah gadis yang cantik
Jarak antara Jakarta dan Surabaya adalah dekat
dari beberapa kalimat diatas tidak dapat diketahui
kebenarannya. Maka kalimat-kalimat diatas disebut bukan
pernyataan
Contoh :
P adalah bilangan prima
X + 5 = 17
Dua kalimat bukan pernyataan tersebut dapat di ubah menjadi
pernyataan yang benar atau yang salah dengan mengganti x dan p
dengan suatu nilai tertentu
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat di
tentukan nilai kebenarannya karena masih mengandung
variabel atau peubah
Negasi atau ingkaran dari suatu pernyataan adalah
pernyataan yang nilai kebenarannya berlawanan
dengan pernyataan asalnya, negasi dari pernyataan p
dinotasikan dengan ~p.
NEGASI
Tabel kebenaran Negasi
p ~p
B S
S B
Contoh
p = hari ini hujan
~p = hari ini tidak hujan.
Jika p : 30+10 ≤20 , (p) = S
Maka –p : tidak benar bahwa 30+10 ≤20 , (-p)
Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata
hubung logika “dan” sehingga membentuk pernyataan
majemuk “p dan q” yang disebut konjungsi. Konjungsi
“p dan q” dilambangkan dengan ”p^q”̭̭
KONJUNGSI
Tabel kebenaran konjungsi
p q p^q
B B B
B S B
S B S
S S S
Contoh:
Jika p : 7-2 = 5
Dan q : 3+7= 10
Maka p^q= 7-2=5 adalah bilangan prima
Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata
hubung logika “atau” sehingga membentuk pernyataan
majemuk “p atau q” yang disebut disjungsi. Disjungsi
p atau q dilambangkan dengan “pvq”
DISJUNGSI
Tabel Kebenaran disjungsi Logika
Matematika
p q p v q
B B B
B S B
S B B
S S S
Jika p : 2-3 ≠ 3-2 (p)= B
Dan q: 2+3=3+2 (q)=B
Maka p v q : 2-3 ≠ 3-2 atau 2+3=3+2 (pvq)
Dari pernyataan “p” dan “q” dapat dibentuk suatu
pernyataan majemuk yang berbunyi “jika p maka q”
bisa ditulis “p q”.⇒
IMPLIKASI
(Jika.. maka..)
Tabel kebenaran Implikasi
Jika p: segitiga ABC samakaki
Dan q : segitiga ABC mempunyai dua sudut yang sama
Maka p q : jika semua segitiga ABC samakaki, maka segitiga ABC→
mempunyai dua sudut yang sama
Jika kita mempunyai pernyataan “p” dan “q” maka
dapat dibuat pernyataan majemuk yang berbunya “p
jika dan hanya jika q” bisa ditulis “p   q”⇔
BIIMPLIKASI
(Jika dan Hanya Jika)
Tabel kebenaran Biimplikasi.
Jika p: 4<3 ; (S)
Dan q: 4=3 ;(S)
Maka p q : 4<3 jika dan hanya jika 4=3↔
B.PERNYATAAN BERKUANTOR
Kuantor yaitu suatu ucapan yang dibubuhkan pada kalimat
terbuka sedemikian sehingga mengubah kalimat terbuka
tersebut menjadi kalimat tertutup atau pernyataan.
PENGERTIAN
Ada dua jenis kuantor:
1. Kuantor Universal
2. Kuantor Eksistensial
yaitu kuantor yang dinyatakan dengan menggunakan kata
“setiap” atau “semua”
lambang dari kuantor universal yaitu “ “ dibaca “untuk setiap”
1. Kuantor Universal
Perhatikan kalimat berikut ini :
“Semua gajah mempunyai belalai”Maka jika predikat
“mempunyai belalai” diganti dengan simbol B maka dapat
ditulis :
G(x) B(x), dapat dibaca “Jika x adalah gajah, maka x⇒
mempunyai belalai”. Tetapi kalimat di atas belum berupa
kalimat berkuantor karena kalimat diatas belum memuat
kata “semua”. Untuk itu perlu ditambahkan simbul kuantor
universal sehingga menjadi ( x)(G(x) B(x)), jadi sekarang∀ ⇒
dapat dibaca ” Untuk semua x, jika x adalah gajah, maka x
mempunyai belalai”.
contoh
”Semua tanaman hijau membutuhkan air untuk tumbuh”.
Jika x adalah tanaman hijau, maka x membutuhkan air untuk tumbuh
Tanaman hijau(x) membutuhkan air untuk tumbuh(x)⇒
( x) (Tanaman hijau(x) membutuhkan air untuk tumbuh(x))∀ ⇒
( x)(T(x) A(x))∀ ⇒
yaitu kuantor yang dinyatakan dengan menggunakan kata
terdapat,ada beberapa atau sekurang-kurangnya satu.
lambangnya yaitu dibaca “terdapat” …,”ada beberapa”…
“atau sekurang-kurangnya satu”
2. Kuantor Eksistensial
Perhatikan kalimat berikut ini :
” Ada pelajar yang memperoleh beasiswa berprestasi ” langkah-langkah
melakukan pengkuantoran eksternal :
Carilah scope dari kuantor-kuantor eksistensialnya, yaitu:“Ada x yang
adalah pelajar, dan x memperoleh beasiswa berprestasi “.
Selanjutnya akan ditulis :
Pelajar(x) memperoleh beasiswa berprestasi (x)Berilah kuantor∧
eksisitensial di depannya.( x) (Pelajar(x) memperoleh beasiswa∃ ∧
berprestasi(x))
Ubahlah menjadi suatu fungsi.( x)(P(x) B(x))∃ ∧
contoh
“Beberapa orang rajin beribadah”.
Jika ditulis dengan menggunakan logika predikat, maka:
”Ada x yang adalah orang, dan x rajin beribadah”.
( x)(Orang(x) rajin beribadah(x))∃ ∧
( x)(O(x) I(x))∃ ∧
Pernyataan kuantor bisa ditunjukkan dengan diagram venn.negasi
pernyataan yang memuat kuantor universal,yang awalnya
kuantor universal menjadi kuantor eksistensial begitupun
sebaliknnya.
Dalam penarikan Dalam logika
matematika ada beberapa penarikan
kesimpulan yang sah, diantaranya
adalah:
1. Modus Ponen
Premis 1 : p  q
Premis 2 : p
Konklusi : q
Premis 1 : Jika suatu bilangan asli berangka satuan 6 maka bilangan
itu habis dibagi 2
Premis 2 : 126 adalah bilangan asli berangka satuan 6
Konklusi: Maka 126 habis dibagi 2
Contoh:
2. Modus Tollens
Premis 1 : p  q
Premis 2 : ~q
Konklusi : ~p
Premis 1 : Jika 3 adalah bilangan prima, maka 5 adalah bilangan
prima.
Premis 2 : 5 bukan bilangan prima.
Konklusi : Maka 3 bukan bilangan prima.
Contoh:
3. Silogisme Hipotesis
Premis 1 : p  q
Premis 2 : q  r
Konklusi : p  r
Premis 1 : Jika kita belajar matematika maka kita akan pintar.
Premis 2 : Jika kita pintar maka hidup akan lebih nyaman.
Konklusi : Jadi jika kita belajar matematika maka hidup akan lebih
nyaman.
Contoh:
4. Silogisme Disjungtif
Premis 1 : p v q
Premis 2 : ~p
Konklusi : q
Premis 1 : Jika 9 bilangan genap atau 9 bilangan ganjil.
Premis 2 : Jika 9 bukan bilangan genap.
Konklusi : Maka 9 bilangan ganjil.
Contoh:
5. Simplikasi
Premis 1 : p ^ q
Konklusi : q
Premis 1 : 5 adalah bilangan asli dan 3 bilangan asli.
Konklusi : Jadi 5 adalah bilangan asli.
Contoh:
6. Konjungsi
Premis 1 : p
Premis 2 : q
Konklusi : p ^ q
Premis 1 : Jika 3 bilangan asli.
Premis 2 : Jika 3 bilangan ganjil.
Konklusi : Maka 3 bilangan asli dan bilangan ganjil.
Contoh:
6. Konjungsi
Premis 1 : p
Premis 2 : q
Konklusi : p ^ q
Premis 1 : Jika 3 bilangan asli.
Premis 2 : Jika 3 bilangan ganjil.
Konklusi : Maka 3 bilangan asli dan bilangan ganjil.
Contoh:
3.Tes logika matematika
Irma restiyani 292011177 rs11e
Periksalah dengan menggunakan tabel kebenaran manakah
pernyataan yang merupakan TAUTOLOGI dan mana yang
merupakan KONTRADIKSI
a.
b.( ) ( )qpqp ∨⇒∧
qqp ∧∨ )(~
a.
Dilihat dari tabel kebenaran, soal ini merupakan kontradiksi ,
karena semua pernyatan bernilai salah
qqp ∧∨ )(~
p q pvq ~(pvq
)
~(pvq) ^q
B B B S S
B S B S S
S B B S S
S S S B S
b.
Dilihat dari tabel kebenaran, soal ini merupakan TAUTOLOGI. karena
semua pernyataan bernilai benar
( ) ( )qpqp ∨⇒∧
p q p^q pvq (p^q) (pvq→
)
B B B B B
B S S B B
S B S B B
S S S S B
1. p= 51 adalah bilangan prima
q = tidak ada bilangan ganjil yang kelipatan 2
r = tidak benar bahwa ibukota indonesia ada di semarang
Berdasarkan nilai kebenaran pernyataan p,q, dan r diatas,
tentukan nilai kebenaran
( ) ( )p q r p∧ ⇒ ∨: :
p= 51 adalah bilangan prima (b)
q = tidak ada bilangan ganjil yang kelipatan 2(b)
r = tidak benar bahwa ibukota indonesia ada di semarang (b)
P^q = 51 adalah bilangan prima dan tidak ada bilangan ganjil yang kelipatan
2(b)
R v p = tidak benar bahwa ibukota indonesia ada di semarang atau 51
adalah bilangan prima (benar)
P^q R v p = jika 51 adalah bilangan prima dan tidak ada bilangan ganjil
yang kelipatan 2 maka tidak benar bahwa ibukota indonesia ada di
semarang atau 51 adalah bilangan prima (benar)
P^q R v p, bernilai benar
4. SOAL LOGIKA DARI MATERI
PRESENTASI
Soal 1 Slide 81
Di rumah Cecep ada sebuah jam besar. Jam itu
berbunyi setiap jarum menit menunjukkan angka
12 sebanyak angka yang ditunjukkan oleh jarum
jam. Selain itu, jam juga berbunyi satu kali setiap
jarum menit menunjukkan angka 6.
Misalnya: Pada pukul 5.00 jam berbunyi 5 kali. Pada
pukul 5.30 jam berbunyi 1 kali. Pada pukul 6.00
jam berbunyi 6 kali. Pada pukul 6.30 jam
berbunyi 1 kali Demikian seterusnya. Suatu hari
Cecep pulang ke rumah.
Ketika ia masuk, ia mendengar jamnya berbunyi 1
kali. Setelah itu ia makan. Tidak lama kemudian ia
mendengar jamnya berbunyi 1 kali. Kemudian
Cecep membaca buku sebentar dan setelah
beberapa waktu ia mendengar jamnya berbunyi
satu kali lagi. Selesai membaca buku, Cecep
bersiap-siap untuk tidur. Sebelum ia benar-benar
terlelap, ia mendengar jamnya berbunyi satu kali
lagi. Pukul berapakah itu?
Masuk berbunyi 1x diperkirakan pukul
13.00
makan berbunyi 1x berarti pukul 13.30
lalu membaca buku sebentar ( sebentarnya
kita tidak tahu berapa lama entah baru
membaca berapa kalimat kita tidak tahu jadi
diasumsikan tidak berjarak lama dengan
dentingan yang berikutntya ) dan lalu
berbunyi satu kali lagi (jadi berbunyi 2x)
yaitu pukul 14.00
Jadi Cecep mendengarkan jam terakhir
berbunyi pukul 13.30
3 2
2 13 3
21 31
2 1
5. Susunlah angka-angka 1, 1, 2, 2, 3, 3 sebagai sebuah
bilangan 6 angka, di mana angka 1 dipisahkan oleh
sebuah angka, angka 2 dipisahkan oleh dua buah
angka, dan angka 3 dipisahkan oleh tiga angka. Ada
dua jawaban yang berbeda.
Susunan pertama
Susunan kedua
3. Tentukan jumlah 100 bilangan pertama dari
barisan bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 1, 0, 1, 1, 1,
2, 1, 3, 1, 4, 1, 5, 1, 6, .
Lihat dulu polanya lalu data angka-
angkanya!
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0 1 1 1 2 1 3 1 4 1
5 1 6 1 7 1 8 1 9 2
0 2 1 2 2 2 3 2 4 2
5 2 6 2 7 2 8 2 9 3
0 3 1 3 2 3 3 3 4 3
5 3 6 3 7 3 8 3 9 4
0 4 1 4 2 4 3 4 4 4
5 4 6 4 7 4 8 4 9 5
0 5 1 5 2 5 3 5 4 5
Sekarang hitung jumlah angkanya!
banyaknya angka 0 ada 5 Jumlah angka 0 =
0 x 5 = 0
banyaknya angka 1 ada 16
Jumlah angka 1 =
1 x 16 = 16
banyaknya angka 2 ada 16
Jumlah angka 2 =
2 x 16 = 32
banyaknya angka 3 ada 16
Jumlah angka 3 =
3 x 16 = 48
banyaknya angka 4 ada 16 Jumlah angka 4 =
4 x 16 = 64
banyaknya angka 5 ada 11 Jumlah angka 5 =
5 x 11 = 55
banyaknya angka 6 ada 5
Jumlah angka 6 =
6 x 5 = 30
banyaknya angka 7 ada 5
Jumlah angka 7 =
7 x 5 = 35
banyaknya angka 8 ada 5
Jumlah angka 8 =
8 x 5 = 40
banyaknya angka 9 ada 5 Jumlah angka 9 =
9 x 5 = 45
Kemudian hitung jumlah 100 bilangan pertama
0 + 16 + 32 + 48 + 64 + 55 + 30 + 35 + 40 + 45 = 365
3. Chandra dan Dewi mempunyai kebiasaan unik.
Chandra selalu berbohong setiap hari Kamis, Jumat,
dan Sabtu. Sedangkan Dewi selalu berbohong setiap
hari Senin, Selasa, dan Rabu. Namun mereka selalu
bicara jujur pada hari lainnya. Suatu hari terjadi
percakapan berikut:
Dewi : Kemarin saya berbohong.
Chandra : Saya juga tuh!
Pada hari apa percakapan ini terjadi?
Ayo kita data dulu!
NAMA BERBOHONG JUJUR
CHANDRA Kamis, Jumat,
Sabtu
Senin, Selasa,
Rabu, Minggu
DEWI Senin, Selasa,
Rabu
Kamis, Jumat,
Sabtu, Minggu
1. Hari Senin
 Pada hari senin Chandra jujur (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari minggu Chandra
berbohong
 Padahal pada hari minggu Chandra berkata jujur (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut salah
NAMA BERBOHONG JUJUR
CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu
DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu
 Pada hari senin Dewi berbohong (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari minggu Dewi
jujur
 Pada hari minggu Dewi berkata jujur (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut benar
2. Hari Selasa
 Pada hari selasa Chandra jujur (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari senin Chandra
berbohong
 Padahal pada hari senin Chandra berkata jujur (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut salah
NAMA BERBOHONG JUJUR
CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu
DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu
 Pada hari selasa Dewi berbohong (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari senin Dewi
jujur
 Padahal pada hari senin Dewi berbohong (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut salah
3. Hari Rabu
 Pada hari rabu Chandra jujur (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari selasa Chandra
berbohong
 Padahal pada hari selasa Chandra berkata jujur (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut salah
NAMA BERBOHONG JUJUR
CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu
DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu
 Pada hari rabu Dewi berkata jujur (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari selasa Dewi
berbohong
 Padahal pada hari selasa Dewi berbohong (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut salah
4. Hari Kamis
 Pada hari kamis Chandra berbohong (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari rabu Chandra
jujur
 Pada hari rabu Chandra jujur (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut benar
NAMA BERBOHONG JUJUR
CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu
DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu
 Pada hari kamis Dewi jujur (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari rabu Dewi
berbohong
 Pada hari rabu Dewi berbohong (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut benar
5. Hari Jumat
 Pada hari jumat Chandra berbohong (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari kamis Chandra
jujur
 Padahal pada hari kamis Chandra berbohong (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut salah
NAMA BERBOHONG JUJUR
CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu
DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu
 Pada hari jumat Dewi jujur (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari kamis Dewi
berbohong
 Padahal pada hari kamis Dewi jujur (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut salah
6. Hari Sabtu
 Pada hari sabtu Chandra berbohong (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari jumat Chandra jujur
 Padahal pada hari jumat Chandra berbohong (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut salah
NAMA BERBOHONG JUJUR
CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu
DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu
 Pada hari sabtu Dewi jujur (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari jumat Dewi
berbohong
 Padahal pada hari jumat Dewi jujur (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut salah
7. Hari Minggu
 Pada hari minggu Chandra jujur (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari sabtu Chandra
berbohong
 Pada hari sabtu Chandra berbohong (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut benar
NAMA BERBOHONG JUJUR
CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu
DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu
 Pada hari minggu Dewi jujur (lihat tabel)
 Ia berkata “kemarin saya berbohong”
 Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari sabtu Dewi
berbohong
 Padahal pada hari sabtu Dewi jujur (lihat tabel)
 Jadi pernyataan tersebut salah
Jadi kesimpulannya percakapan tersebut terjadi
pada hari kamis.
 
5. Pita berkata kepada Goras,
” Enam hari sebelum besok
lusa adalah hari Sabtu.”
Hari apa kemarin?
Soal8 slide 52Soal8 slide 52
Cara : menggunakan kalender
6 hari
sebelum
besok
lusa
adalah
sabtukemarin Har
i ini
Besok
lusa
Rino, Oca, dan Aci bermain teka-teki.
Masing-masing mempunyai sebuah kantong
hitam berisi tepat satu buah benda : permen,
cokelat, atau kue. Mereka memberikan tiga
pernyataan. Ada dua pernyataan salah dan satu
pernyataan benar.
(a) Rino tidak mempunyai permen
(b) Oca mempunyai permen
(c) Aci tidak mempunyai kue
Pernyataan mana yang benar?
Slide 93 soal 2
Cara 1
Pembuktian soal dengan kontradiksi,
maka pernyataan yang dimaksud adalah
sebaliknya dari yang ditulis
Permisalannya Pernyataan B / S
Rino mempunyai permen
Oca mempunyai coklat
Aci mempunyai kue
Rino mempunyai permen
Aci mempunyai kue
Oca tidak mempunyai permen
B
B
B
1
Permisalannya Pernyataan B / S
Rino mempunyai coklat Rino mempunyai permen S
Oca mempunyai kue
Aci mempunyai permen
Oca tidak mempunyai permen
Aci mempunyai kue
B
S
Permisalannya Pernyataan B / S
Rino mempunyai kue
Oca mempunyai permen
Aci mempunyai coklat
Rino mempunyai permen
Oca tidak mempunyai permen
Aci mempunyai kue
S
S
S
3
2
Jadi dari tabel no.2 dapat
dibuktikan pernyataan yang salah
yaitu Rino tidak mempunyai
permen dan Aci tidak mempunyai
kue. Sedangkan pernyataan benar
yaitu Oca mempunyai permen.
Cara 2
Pembuktian soal dengan menggunakan Tabel
dan Gambar
Nama Isi kantong Keterangan
Rino
Oca
Aci
B
S
B
Isi kantong Keterangan
B
B
B
1 2
Nama Isi kantong Keterangan
Rino
Oca
Aci
B
S
B
Isi kantong Keterangan
S
S
S
Nama
Rino
Oca
Aci
Isi kantong Keterangan Isi kantong Keterangan
S
S
B
B
B
S
3 4
5 6
Rino tidak mempunyai permen
Data pada tabel kedua kolom 4 dan 5 yaitu iso kantong
Rino adalah permen, isi kantong Oca adalah kue dan isi
kantong Aci adalah coklat.
Maka Pernyataan:
Oca mempunyai permen
Aci tidak mempunyai kue
S
B
S
Toleh lahir pada abad ke-19. Pada hari ulang
tahun pertamanya Toleh telah berusia 8
tahun.
Tanggal, bulan, dan tahun berapa Toleh
lahir?
84
Soal Latihan
2.
Pikirkan sudut
pandang yang
unik dari soal
Abad 1  1 – 100
Abad 2  101 – 200
Abad 3  201 – 300
Abad 4  301 – 400
Abad 5  401 – 500
Abad 6  501 – 600
Abad 7  601 – 700
Abad 8  701 – 800
Abad 9  801 – 900
Abad 10  901 – 1000
Abad 1  1 – 100
Abad 2  101 – 200
Abad 3  201 – 300
Abad 4  301 – 400
Abad 5  401 – 500
Abad 6  501 – 600
Abad 7  601 – 700
Abad 8  701 – 800
Abad 9  801 – 900
Abad 10  901 – 1000
86
Kurun Waktu dalam Abad...Kurun Waktu dalam Abad...
Abad 11  10001 – 1100
Abad 12  1101 – 1200
Abad 13  1201 – 1300
Abad 14  1301 – 1400
Abad 15  1401 – 1500
Abad 16  1501 – 1600
Abad 17  1601 – 1700
Abad 18  1701 – 1800
Abad 19  1801 – 1900
Abad 20  1901 – 2000
Abad 21  2001 – 2100
Abad 11  10001 – 1100
Abad 12  1101 – 1200
Abad 13  1201 – 1300
Abad 14  1301 – 1400
Abad 15  1401 – 1500
Abad 16  1501 – 1600
Abad 17  1601 – 1700
Abad 18  1701 – 1800
Abad 19  1801 – 1900
Abad 20  1901 – 2000
Abad 21  2001 – 210087
Lanjutan...
Tahun Kabisat adalah tahun dimana jumlah
harinya 366 hari dan berulang setiap 4 tahun
sekali.
Tanggal yang tidak
muncul setiap tahun
adalah
Tanggal ini muncul
pada tahun kabisat
Syarat Tahun Kabisat
1. Tahunnya habis dibagi 41. Tahunnya habis dibagi 4
2. Tahunnya kelipatan 100, apabila tidak bisa dibagi 400
maka BUKAN tahun kabisat
2. Tahunnya kelipatan 100, apabila tidak bisa dibagi 400
maka BUKAN tahun kabisat
3. Apabila tidak kelipatan 100 dan tidak habis dibagi 400
tetapi habis dibagi 4 maka tahun kabisat
3. Apabila tidak kelipatan 100 dan tidak habis dibagi 400
tetapi habis dibagi 4 maka tahun kabisat
4. Apabila tidak kelipatan 100 dan tidak habis dibagi
400, serta tidak habis dibagi 4 maka pasti BUKAN tahun
kabisat
4. Apabila tidak kelipatan 100 dan tidak habis dibagi
400, serta tidak habis dibagi 4 maka pasti BUKAN tahun
kabisat
Karena Toleh lahir
pada abad ke-19 atau
tahun 1800-1900
Syarat kedua:
Tahunnya kelipatan 100, apabila
tidak bisa dibagi 400 maka
BUKAN tahun kabisat
Maka berdasarkan syarat kedua
yang bisa diambil adalah tahun
1900,
karena Toleh tidak mungkin lahir
sebelum tahun 1800
Karena 1900 adalah kelipatan 100 tetapi tidak
habis dibagi 400, maka berdasarkan syarat kedua
tahun 1900 bukanlah tahun kabisat
Jadi tanggal Toleh lahir adalah 29 Februari
1896, dan ulang tahun pertamanya adalah 29
Februari 1904 pada saat Toleh berumur 8
tahun.
92
Umur
Toleh
0 tahun
1896
2 tahun
1898
1 tahun
1897
3 tahun
1899
6 tahun
1902
5 tahun
1901
8 tahun
1904
7 tahun
1903
1900
1904
(Ultah
pertama)
1896
(Toleh
lahir)
Karena tahun 1900 adalah tahun yang dapat dijadikan patok agar
dapat menemukan tahun Toleh lahir dan ulang tahun pertama
Toleh. Jadi diambil tahun 1900 (bukan tahun kabisat) yang
mengapit tengah-tengah dari 8 tahun tersebut.
4 tahun
Tanggal yang muncul empat tahun
sekali adalah 29 Februari, Sehingga
tanggal Toleh lahir adalah 29
Februari 1896, dan ulang tahun
pertamanya adalah 29 Februari 1904
pada saat Toleh berumur 8 tahun.
Setiap hari Pak Ucup menjemput Soleh anaknya di sekolah. Pelajaran di sekolah berakhir
pukul 13.00. Pak Ucup selalu tiba di sekolah pukul 13.00 tepat juga. Ia selalu mengendarai
mobilnya melalui rute yang sama dan kecepatan yang sama.
Suatu hari pelajaran di sekolah berakhir pukul 12.00 siang. Soleh memutuskan untuk berjalan
kaki sepanjang rute yang biasa dilalui ayahnya. Ia bertemu ayahnya dalam perjalanan tersebut
lalu masuk ke mobil, dan mereka pulang ke rumah. Mereka tiba di rumah sepuluh menit
lebih cepat dari biasanya.
Berapa lama Soleh telah berjalan?
Biasanya pulang = 13.00
Pulang lebih awal = 12.00
Sampai di rumah  10 menit lebih awal
Permisalan 1
Misalnya waktu tempuh Pak Ucup dari rumah ke sekolah yaitu 2 jam.
Jadi butuh waktu pergi dan pulang 2 x 2 jam = 4 jam
Karena butuh waktu 2 jam untuk pergi maka Pak Ucup berangkat jam 11.00
agar sampai disekolah tepat pukul 13.00.
Biasanya mereka sampai di rumah pukul 15.00. Karena tiba di rumah 10 menit
lebih awal maka mereka tiba di rumah pukul 14.50.
Waktu dari berangkat dari rumah sampai tiba di rumah
= 11.00 – 14.50
= 3 jam 50 menit / 230 menit (waktu pulang pergi).
Maka, waktu tempuh pergi Pak Ucup sampai bertemu Soleh adalah 230 : 2
= 115 menit / 1 jam 55 menit.
Maka, mereka bertemu pada 11.00 + 1.55 = 12.55
Jadi anaknya telah berjalan 12.55 – 12.00 = 55 menit.
SOAL 9
SLIDE 42
Dewi dan Titin diberikan sebatang cokelat oleh Pak
Cokelat.
Bentuknya seperti gambar berikut.
Dewi dan Titin diberikan sebatang cokelat oleh Pak
Cokelat.
Bentuknya seperti gambar berikut.
Cokelat terdiri dari 8 potongan cokelat. Mereka
makan cokelat dengan aturan yang unik. Mereka
memotong cokelat secara bergantian.
Pada setiap gilirannya, setiap anak memotong
cokelat tersebut dan ia hanya boleh memakan
potongan cokelat tunggal yang tidak menempel pada
potongan cokelat lainnya. Dewi mulai duluan.
Cokelat terdiri dari 8 potongan cokelat. Mereka
makan cokelat dengan aturan yang unik. Mereka
memotong cokelat secara bergantian.
Pada setiap gilirannya, setiap anak memotong
cokelat tersebut dan ia hanya boleh memakan
potongan cokelat tunggal yang tidak menempel pada
potongan cokelat lainnya. Dewi mulai duluan.
BERAPA POTONGAN COKLAT YANG DAPAT DIMAKAN
DEWI ?
DE
WI
DE
WI
TITI
N
TITI
N
44
SOAL 3
SLIDE 79
Cari sebuah bilangan prima dua angka terbesar,
yang mana angka-angka penyusun bilangan
tersebut jika dijumlahkan, hasilnya juga adalah
bilangan prima.
BILANGAN PRIMA
2 ANGKA
11 13 17 19 23 29
534743413731
797371676159
83 89 97
97
9 + 7 = 16
89
8 + 9 = 17
Slide 91 soal nomor 1Slide 91 soal nomor 1
6. Ada lima anak yang bermain sepak bola. Tiba-tiba seorang anak
menendang bola sehingga bola tersebut mengenai kaca jendela kelas. Bu
Wati bertanya kepada kelima anak tersebut. Berikut adalah jawaban
kelima anak itu.
Ahmad: Basuki atau Cuplis yang melakukannya, Bu!
Basuki : Enak saja! Bukan saya yang melakukannya, Bu!
Saya yakin pelakunya juga bukanlah Elis.
Cuplis : Huh, kalian berdua bohong!
Dapot : Hmm, tidak juga Bu. Menurut saya, salah satu antara
Ahmad atau Basuki berkata jujur.
Elis : Dapot, kamu salah!
Bu Wati mengetahui bahwa tiga di antara mereka tidak pernah
berbohong sedangkan dua yang lain adalah anak-anak yang tidak pernah
jujur. Siapa yang memecahkan kaca jendela?
1. Karena ini soal penyelesaian dengan kontradiksi maka pernyataan
ditulis sebaliknya.
2. Kita lambangkan
Ahmad = A
Basuki = B
Cuplis = C
Dapot = D
Elis = E
3. Tanda X untuk menandakan bukan.
4. Dan tanda V untuk menandakan iya.
Slide 91 soal nomor 1Slide 91 soal nomor 1
Kontradiksi dari masing-masing pernyataan adalah:
A : B (x) / C (x)
B : B (v) E (v)
C : B (x) C (x)
B (v) E (v)
D : B (x) C (x) / B (v) E (v)
E : D kamu benar
Slide 91 soal nomor 1Slide 91 soal nomor 1
A : B (x) / C (x)
B : B (v) E (v)
C : B (x) C (x)
B (v) E (v)
D : B (x) C (x) / B (v) E (v)
E : D kamu benar
Basuki yang awalnya dituduh mendapatkan pembelaan dari
pernyataan yang lain, jadi bukan basuki pelakunya.
Cuplis pun bukan karena semua pernyataan tidak menuduh dia.
Jadi pelakunya adalah Elis.
Slide 91 soal nomor 1Slide 91 soal nomor 1
Slide 94 soal nomor 4Slide 94 soal nomor 4
7. Ayo baca enam pernyataan berikut dengan seksama
(a) Ada tepat satu pernyataan yang salah pada soal ini.
(b) Ada tepat dua pernyataan yang salah pada soal ini.
(c) Ada tepat tiga pernyataan yang salah pada soal ini.
(d) Ada tepat empat pernyataan yang salah pada soal ini.
(e) Ada tepat lima pernyataan yang salah pada soal ini.
(f) Ada tepat enam pernyataan yang salah pada soal ini.
Pernyataan mana yang benar? 
a) Ada tepat satu pernyataan yang salah pada soal ini.
Ini salah, karena peryataan c, d, e, dan f juga salah. Berarti jawaban a tidak mungkin jawaban benarIni salah, karena peryataan c, d, e, dan f juga salah. Berarti jawaban a tidak mungkin jawaban benar
b) Ada tepat dua pernyataan yang salah pada soal ini.
Ini salah, karena peryataan d, e, dan f juga salah. Berarti jawaban b tidak mungkin jawaban benarIni salah, karena peryataan d, e, dan f juga salah. Berarti jawaban b tidak mungkin jawaban benar
Slide 94 soal nomor 4Slide 94 soal nomor 4
c) Ada tepat tiga pernyataan yang salah pada soal ini.
Ini salah, karena peryataan e, dan f juga salah. Berarti jawaban c tidak mungkin jawaban benarIni salah, karena peryataan e, dan f juga salah. Berarti jawaban c tidak mungkin jawaban benar
d) Ada tepat empat pernyataan yang salah pada soal ini.
Ini salah, karena peryataan f juga salah. Berarti jawaban d tidak mungkin jawaban benarIni salah, karena peryataan f juga salah. Berarti jawaban d tidak mungkin jawaban benar
Slide 94 soal nomor 4Slide 94 soal nomor 4
Slide 94 soal nomor 4Slide 94 soal nomor 4
e) Ada tepat lima pernyataan yang salah pada soal ini.
Ini benar karena selain pernyataan e ini kelima pernyataan lain yang dituliskan salah.
Jadi e adalah jawaban yang benar.
Ini benar karena selain pernyataan e ini kelima pernyataan lain yang dituliskan salah.
Jadi e adalah jawaban yang benar.
f) Ada tepat enam pernyataan yang salah pada soal ini.
Ini salah, karena bila keenam pernyataan salah maka pernyataan f ini juga salah. Padahal yang
ditanyakan pernyataan mana yang benar.
Ini salah, karena bila keenam pernyataan salah maka pernyataan f ini juga salah. Padahal yang
ditanyakan pernyataan mana yang benar.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
Rudi Hartono
 
Persamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasaPersamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasa
Pramudita nurul kartika aji
 
Buku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakBuku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyak
HapizahFKIP
 
Persamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabelPersamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabel
Nuurwashilaah -
 
Tugas pertama persamaan linear satu variabel
Tugas pertama persamaan linear satu variabelTugas pertama persamaan linear satu variabel
Tugas pertama persamaan linear satu variabelPian Aifa
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
Pertidaksamaan linear satu variabel
Pertidaksamaan linear satu variabelPertidaksamaan linear satu variabel
Pertidaksamaan linear satu variabel
Tria Wulandari
 
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
fitri mhey
 
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan KuadratRPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Yani Pieter Pitoy
 
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
vivi agustin
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematikaWawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematikaDavid Sigalingging
 
Wawasan matematika
Wawasan matematikaWawasan matematika
Wawasan matematika
David Sigalingging
 
Rps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sdRps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sd
Widiarso Cahyoadi
 
Persamaan dan pertidaksamaan linear satu variable fina yuanita
Persamaan dan pertidaksamaan linear satu  variable fina yuanitaPersamaan dan pertidaksamaan linear satu  variable fina yuanita
Persamaan dan pertidaksamaan linear satu variable fina yuanita
Fina Yuanita
 
Panduan Persiapan UN 2013 Matematika SMP
Panduan Persiapan UN 2013 Matematika SMPPanduan Persiapan UN 2013 Matematika SMP
Panduan Persiapan UN 2013 Matematika SMPSukirno Berau
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematikaPemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika
Tree Myutz
 

What's hot (17)

10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
 
Persamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasaPersamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasa
 
Buku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakBuku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyak
 
Persamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabelPersamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabel
 
Tugas pertama persamaan linear satu variabel
Tugas pertama persamaan linear satu variabelTugas pertama persamaan linear satu variabel
Tugas pertama persamaan linear satu variabel
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Pertidaksamaan linear satu variabel
Pertidaksamaan linear satu variabelPertidaksamaan linear satu variabel
Pertidaksamaan linear satu variabel
 
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
 
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan KuadratRPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
 
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
 
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematikaWawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
 
Wawasan matematika
Wawasan matematikaWawasan matematika
Wawasan matematika
 
Rps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sdRps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sd
 
Persamaan dan pertidaksamaan linear satu variable fina yuanita
Persamaan dan pertidaksamaan linear satu  variable fina yuanitaPersamaan dan pertidaksamaan linear satu  variable fina yuanita
Persamaan dan pertidaksamaan linear satu variable fina yuanita
 
Panduan Persiapan UN 2013 Matematika SMP
Panduan Persiapan UN 2013 Matematika SMPPanduan Persiapan UN 2013 Matematika SMP
Panduan Persiapan UN 2013 Matematika SMP
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematikaPemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika
 

Similar to Tugas akhir rs11 e irma restiyani

Logika
LogikaLogika
Logika
Asrullah Muh
 
Implikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasiImplikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasi
SuciSR
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
kusnadiyoan
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
Diana Permatasari
 
BAB 3 LOGIKA.pptx
BAB 3 LOGIKA.pptxBAB 3 LOGIKA.pptx
BAB 3 LOGIKA.pptx
NiLuhMadeAgustini221
 
logika-matematika.ppt
logika-matematika.pptlogika-matematika.ppt
logika-matematika.ppt
ssuser2693661
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
Suryo Wedo Susilo
 
4-rpp-logika.doc
4-rpp-logika.doc4-rpp-logika.doc
4-rpp-logika.doc
EllianiElliani
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
Hana Zainab Mukarromah
 
8. rpp1
8. rpp18. rpp1
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
Diandra Devikha
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
Darvin Try Ananda
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
Nasifah LasMana
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
Nasifah LasMana
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Fahrul Usman
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
Ndank Suanda
 

Similar to Tugas akhir rs11 e irma restiyani (20)

Logika
LogikaLogika
Logika
 
Implikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasiImplikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasi
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
 
BAB 3 LOGIKA.pptx
BAB 3 LOGIKA.pptxBAB 3 LOGIKA.pptx
BAB 3 LOGIKA.pptx
 
logika-matematika.ppt
logika-matematika.pptlogika-matematika.ppt
logika-matematika.ppt
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 
4-rpp-logika.doc
4-rpp-logika.doc4-rpp-logika.doc
4-rpp-logika.doc
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
 
8. rpp1
8. rpp18. rpp1
8. rpp1
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
Pp. matek new
Pp. matek newPp. matek new
Pp. matek new
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
 

Tugas akhir rs11 e irma restiyani

  • 3. Pemecahan Masalah Matematika Menurut Polya dalam Nuralam (2009), pemecahan masalah merupakan suatu usaha untuk menemukan jalan keluar dari suatu kesulitan dan mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai dengan segera. Pemecahan masalah pada dasarnya adalah proses yang ditempuh oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sampai masalah itu tidak lagi menjadi masalah baginya (Hudojo, 1988). Jadi Pemecahan masalah matematika merupakan proses yang harus ditempuh untuk menyelesaikan soal-soal matematis yang memerlukan pemikiran lebih lanjut.
  • 4. Fungsi Pemecahan Masalah Matematika Untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah seseorang, latihan berpikir secara matematis tidaklah cukup, melainkan perlu dibarengi pengembangan rasa percaya diri melalui proses pemecahan masalah sehingga memiliki kesiapan memadai menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan nyata Proses pemecahan masalah matematis memungkinkan berkembangnya kekuatan matematis Dapat ditumbuhkan kemampuan-kemampuan yang lebih bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah yang diperkirakan akan dihadapi peserta didik di masa depan
  • 5. Pemecahan masalah matematis dapat membantu seseorang untuk dapat memahami informasi yang tersebar di sekitarnya secara lebih baik. Dengan pemecahan masalah, dapat membuat seseorang memiliki kesiapan memadai dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan nyata. Selain itu pemecahan masalah matematika dapat meningkatkan daya nalar, daya kreativitas, dan dan rasa ingin tahu.
  • 6. Prosedur Pemecahan Masalah Pada tahap ini , kegiatan pemecahan masalah diarahkan untuk membantu siswa menetapkan apa yang diketahui pada permasalahan dan apa yang ditanyakan . Memahami masalah
  • 7.  Dalam perencanaan pemecahan masalah ,siswa diarahkan untuk dapat mengidentifikasi strategi-strategi pemecahan masalah yang sesuai untuk menyelesaikan masalah. Strategi yang kemungkinan paling tepat digunakan adalah strategi bekerja mundur dan menggunakan kalimat terbuka Membuat rencana untuk menyelesaikan masalah
  • 8. Melaksanakan penyelesaian soal sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan siswa memahami subtansi materi dan ketrampilan siswa melakukan perhitungan –perhitungan matematika akan sangat membantu siswa untuk melaksanakan pada langkah ini. Melaksanakan penyelesaian soal
  • 9.  Ada empat langkah penting yang dapat dijadikan pedoman untuk dalam melaksanakan langkah ini ,yaitu : Mencocokan hasil yang diperoleh dengan hal yang ditanyakan Menginterpretasikan jawaban yang diperoleh Mengidentifikasi adakah cara lain untuk mendapatkan penyelesaian masalah Mengidentifikasi adakah jawaban atau hasil lain yang memenuhi. Memeriksa ulang jawaban yang diperoleh
  • 10. Bagaimana penerapannya di SD Menerapkan pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajran matematika di SD, dapat dilakukan secara klasikal maupun kelompok dengan mengikuti langkah- langkah pendekatan pemecahan masalah dan langkah-langkah pembelajaran yang biasa dilakukan di SD,
  • 11. Pendahuluan  Memfokuskan pada tijuan pembelajaran  Mengarahkan siswa membaca cermat suatu permasalahan Pengembangan  Membimbing siswa untuk memahami masalah  Membantu siswa menentukan strategi pemecahan masalah  Meminta siswa melaksanakan penyelesaian sesuai dengan yang telah direncanakan  Guru mendiskusikan jawaban bersama siswa
  • 12. Penerapan  Guru memberikan suatu permasalahan untuk menguji pemahaman siswa Penutup  Membantu siswa mengkaji ulang hasil pemecahan masalah  Menyimpulkan hasil pembelajaran
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 18. 1. Pengertian LOGIKA Logika adalah ilmu yang mempelajari secara sistematis kaidah- kaidah  penalaran yang abstrak atau valid. Logika/Penalaran terbagi atas 2: a.Penalaran deduktif: penalaran yang didasarkan pada premis- premis yang diandaikan benar untuk menarik suatu kesimpulan dengan mengikuti pola  penalaran tertentu.   b.Penalaran induktif: penalaran yang didasarkan pada premis- premis yang  bersifat faktual untuk menarik kesimpulan yang berlaku.
  • 19. Contoh kalimat : 3 bilangan kurang dari 7 Jakarta adalah ibukota indonesia 9 adalah bilangan genap dari beberapa kalimat diatas bernilai benar saja ( kalimat 1 dan 2) atau salah saja(kalimat 3). Dari ketiga kalimat diatas disebut dengan pernyataan. Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tapi tidak sekaligus keduanya.
  • 20. Contoh kalimat: x+5 = 17. P adalah bilangan prima. Ani adalah gadis yang cantik Jarak antara Jakarta dan Surabaya adalah dekat dari beberapa kalimat diatas tidak dapat diketahui kebenarannya. Maka kalimat-kalimat diatas disebut bukan pernyataan
  • 21. Contoh : P adalah bilangan prima X + 5 = 17 Dua kalimat bukan pernyataan tersebut dapat di ubah menjadi pernyataan yang benar atau yang salah dengan mengganti x dan p dengan suatu nilai tertentu Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat di tentukan nilai kebenarannya karena masih mengandung variabel atau peubah
  • 22. Negasi atau ingkaran dari suatu pernyataan adalah pernyataan yang nilai kebenarannya berlawanan dengan pernyataan asalnya, negasi dari pernyataan p dinotasikan dengan ~p. NEGASI
  • 23. Tabel kebenaran Negasi p ~p B S S B Contoh p = hari ini hujan ~p = hari ini tidak hujan. Jika p : 30+10 ≤20 , (p) = S Maka –p : tidak benar bahwa 30+10 ≤20 , (-p)
  • 24. Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata hubung logika “dan” sehingga membentuk pernyataan majemuk “p dan q” yang disebut konjungsi. Konjungsi “p dan q” dilambangkan dengan ”p^q”̭̭ KONJUNGSI
  • 25. Tabel kebenaran konjungsi p q p^q B B B B S B S B S S S S Contoh: Jika p : 7-2 = 5 Dan q : 3+7= 10 Maka p^q= 7-2=5 adalah bilangan prima
  • 26. Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata hubung logika “atau” sehingga membentuk pernyataan majemuk “p atau q” yang disebut disjungsi. Disjungsi p atau q dilambangkan dengan “pvq” DISJUNGSI
  • 27. Tabel Kebenaran disjungsi Logika Matematika p q p v q B B B B S B S B B S S S Jika p : 2-3 ≠ 3-2 (p)= B Dan q: 2+3=3+2 (q)=B Maka p v q : 2-3 ≠ 3-2 atau 2+3=3+2 (pvq)
  • 28. Dari pernyataan “p” dan “q” dapat dibentuk suatu pernyataan majemuk yang berbunyi “jika p maka q” bisa ditulis “p q”.⇒ IMPLIKASI (Jika.. maka..)
  • 29. Tabel kebenaran Implikasi Jika p: segitiga ABC samakaki Dan q : segitiga ABC mempunyai dua sudut yang sama Maka p q : jika semua segitiga ABC samakaki, maka segitiga ABC→ mempunyai dua sudut yang sama
  • 30. Jika kita mempunyai pernyataan “p” dan “q” maka dapat dibuat pernyataan majemuk yang berbunya “p jika dan hanya jika q” bisa ditulis “p   q”⇔ BIIMPLIKASI (Jika dan Hanya Jika)
  • 31. Tabel kebenaran Biimplikasi. Jika p: 4<3 ; (S) Dan q: 4=3 ;(S) Maka p q : 4<3 jika dan hanya jika 4=3↔
  • 33. Kuantor yaitu suatu ucapan yang dibubuhkan pada kalimat terbuka sedemikian sehingga mengubah kalimat terbuka tersebut menjadi kalimat tertutup atau pernyataan. PENGERTIAN
  • 34. Ada dua jenis kuantor: 1. Kuantor Universal 2. Kuantor Eksistensial
  • 35. yaitu kuantor yang dinyatakan dengan menggunakan kata “setiap” atau “semua” lambang dari kuantor universal yaitu “ “ dibaca “untuk setiap” 1. Kuantor Universal
  • 36. Perhatikan kalimat berikut ini : “Semua gajah mempunyai belalai”Maka jika predikat “mempunyai belalai” diganti dengan simbol B maka dapat ditulis : G(x) B(x), dapat dibaca “Jika x adalah gajah, maka x⇒ mempunyai belalai”. Tetapi kalimat di atas belum berupa kalimat berkuantor karena kalimat diatas belum memuat kata “semua”. Untuk itu perlu ditambahkan simbul kuantor universal sehingga menjadi ( x)(G(x) B(x)), jadi sekarang∀ ⇒ dapat dibaca ” Untuk semua x, jika x adalah gajah, maka x mempunyai belalai”.
  • 37. contoh ”Semua tanaman hijau membutuhkan air untuk tumbuh”. Jika x adalah tanaman hijau, maka x membutuhkan air untuk tumbuh Tanaman hijau(x) membutuhkan air untuk tumbuh(x)⇒ ( x) (Tanaman hijau(x) membutuhkan air untuk tumbuh(x))∀ ⇒ ( x)(T(x) A(x))∀ ⇒
  • 38. yaitu kuantor yang dinyatakan dengan menggunakan kata terdapat,ada beberapa atau sekurang-kurangnya satu. lambangnya yaitu dibaca “terdapat” …,”ada beberapa”… “atau sekurang-kurangnya satu” 2. Kuantor Eksistensial
  • 39. Perhatikan kalimat berikut ini : ” Ada pelajar yang memperoleh beasiswa berprestasi ” langkah-langkah melakukan pengkuantoran eksternal : Carilah scope dari kuantor-kuantor eksistensialnya, yaitu:“Ada x yang adalah pelajar, dan x memperoleh beasiswa berprestasi “. Selanjutnya akan ditulis : Pelajar(x) memperoleh beasiswa berprestasi (x)Berilah kuantor∧ eksisitensial di depannya.( x) (Pelajar(x) memperoleh beasiswa∃ ∧ berprestasi(x)) Ubahlah menjadi suatu fungsi.( x)(P(x) B(x))∃ ∧
  • 40. contoh “Beberapa orang rajin beribadah”. Jika ditulis dengan menggunakan logika predikat, maka: ”Ada x yang adalah orang, dan x rajin beribadah”. ( x)(Orang(x) rajin beribadah(x))∃ ∧ ( x)(O(x) I(x))∃ ∧
  • 41. Pernyataan kuantor bisa ditunjukkan dengan diagram venn.negasi pernyataan yang memuat kuantor universal,yang awalnya kuantor universal menjadi kuantor eksistensial begitupun sebaliknnya.
  • 42.
  • 43. Dalam penarikan Dalam logika matematika ada beberapa penarikan kesimpulan yang sah, diantaranya adalah:
  • 44. 1. Modus Ponen Premis 1 : p  q Premis 2 : p Konklusi : q Premis 1 : Jika suatu bilangan asli berangka satuan 6 maka bilangan itu habis dibagi 2 Premis 2 : 126 adalah bilangan asli berangka satuan 6 Konklusi: Maka 126 habis dibagi 2 Contoh:
  • 45. 2. Modus Tollens Premis 1 : p  q Premis 2 : ~q Konklusi : ~p Premis 1 : Jika 3 adalah bilangan prima, maka 5 adalah bilangan prima. Premis 2 : 5 bukan bilangan prima. Konklusi : Maka 3 bukan bilangan prima. Contoh:
  • 46. 3. Silogisme Hipotesis Premis 1 : p  q Premis 2 : q  r Konklusi : p  r Premis 1 : Jika kita belajar matematika maka kita akan pintar. Premis 2 : Jika kita pintar maka hidup akan lebih nyaman. Konklusi : Jadi jika kita belajar matematika maka hidup akan lebih nyaman. Contoh:
  • 47. 4. Silogisme Disjungtif Premis 1 : p v q Premis 2 : ~p Konklusi : q Premis 1 : Jika 9 bilangan genap atau 9 bilangan ganjil. Premis 2 : Jika 9 bukan bilangan genap. Konklusi : Maka 9 bilangan ganjil. Contoh:
  • 48. 5. Simplikasi Premis 1 : p ^ q Konklusi : q Premis 1 : 5 adalah bilangan asli dan 3 bilangan asli. Konklusi : Jadi 5 adalah bilangan asli. Contoh:
  • 49. 6. Konjungsi Premis 1 : p Premis 2 : q Konklusi : p ^ q Premis 1 : Jika 3 bilangan asli. Premis 2 : Jika 3 bilangan ganjil. Konklusi : Maka 3 bilangan asli dan bilangan ganjil. Contoh:
  • 50. 6. Konjungsi Premis 1 : p Premis 2 : q Konklusi : p ^ q Premis 1 : Jika 3 bilangan asli. Premis 2 : Jika 3 bilangan ganjil. Konklusi : Maka 3 bilangan asli dan bilangan ganjil. Contoh:
  • 51. 3.Tes logika matematika Irma restiyani 292011177 rs11e
  • 52. Periksalah dengan menggunakan tabel kebenaran manakah pernyataan yang merupakan TAUTOLOGI dan mana yang merupakan KONTRADIKSI a. b.( ) ( )qpqp ∨⇒∧ qqp ∧∨ )(~
  • 53. a. Dilihat dari tabel kebenaran, soal ini merupakan kontradiksi , karena semua pernyatan bernilai salah qqp ∧∨ )(~ p q pvq ~(pvq ) ~(pvq) ^q B B B S S B S B S S S B B S S S S S B S
  • 54. b. Dilihat dari tabel kebenaran, soal ini merupakan TAUTOLOGI. karena semua pernyataan bernilai benar ( ) ( )qpqp ∨⇒∧ p q p^q pvq (p^q) (pvq→ ) B B B B B B S S B B S B S B B S S S S B
  • 55. 1. p= 51 adalah bilangan prima q = tidak ada bilangan ganjil yang kelipatan 2 r = tidak benar bahwa ibukota indonesia ada di semarang Berdasarkan nilai kebenaran pernyataan p,q, dan r diatas, tentukan nilai kebenaran ( ) ( )p q r p∧ ⇒ ∨: :
  • 56. p= 51 adalah bilangan prima (b) q = tidak ada bilangan ganjil yang kelipatan 2(b) r = tidak benar bahwa ibukota indonesia ada di semarang (b) P^q = 51 adalah bilangan prima dan tidak ada bilangan ganjil yang kelipatan 2(b) R v p = tidak benar bahwa ibukota indonesia ada di semarang atau 51 adalah bilangan prima (benar) P^q R v p = jika 51 adalah bilangan prima dan tidak ada bilangan ganjil yang kelipatan 2 maka tidak benar bahwa ibukota indonesia ada di semarang atau 51 adalah bilangan prima (benar) P^q R v p, bernilai benar
  • 57. 4. SOAL LOGIKA DARI MATERI PRESENTASI
  • 58. Soal 1 Slide 81 Di rumah Cecep ada sebuah jam besar. Jam itu berbunyi setiap jarum menit menunjukkan angka 12 sebanyak angka yang ditunjukkan oleh jarum jam. Selain itu, jam juga berbunyi satu kali setiap jarum menit menunjukkan angka 6. Misalnya: Pada pukul 5.00 jam berbunyi 5 kali. Pada pukul 5.30 jam berbunyi 1 kali. Pada pukul 6.00 jam berbunyi 6 kali. Pada pukul 6.30 jam berbunyi 1 kali Demikian seterusnya. Suatu hari Cecep pulang ke rumah.
  • 59. Ketika ia masuk, ia mendengar jamnya berbunyi 1 kali. Setelah itu ia makan. Tidak lama kemudian ia mendengar jamnya berbunyi 1 kali. Kemudian Cecep membaca buku sebentar dan setelah beberapa waktu ia mendengar jamnya berbunyi satu kali lagi. Selesai membaca buku, Cecep bersiap-siap untuk tidur. Sebelum ia benar-benar terlelap, ia mendengar jamnya berbunyi satu kali lagi. Pukul berapakah itu?
  • 60. Masuk berbunyi 1x diperkirakan pukul 13.00 makan berbunyi 1x berarti pukul 13.30 lalu membaca buku sebentar ( sebentarnya kita tidak tahu berapa lama entah baru membaca berapa kalimat kita tidak tahu jadi diasumsikan tidak berjarak lama dengan dentingan yang berikutntya ) dan lalu berbunyi satu kali lagi (jadi berbunyi 2x) yaitu pukul 14.00 Jadi Cecep mendengarkan jam terakhir berbunyi pukul 13.30
  • 61. 3 2 2 13 3 21 31 2 1 5. Susunlah angka-angka 1, 1, 2, 2, 3, 3 sebagai sebuah bilangan 6 angka, di mana angka 1 dipisahkan oleh sebuah angka, angka 2 dipisahkan oleh dua buah angka, dan angka 3 dipisahkan oleh tiga angka. Ada dua jawaban yang berbeda. Susunan pertama Susunan kedua
  • 62. 3. Tentukan jumlah 100 bilangan pertama dari barisan bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 1, 0, 1, 1, 1, 2, 1, 3, 1, 4, 1, 5, 1, 6, . Lihat dulu polanya lalu data angka- angkanya!
  • 63. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8 3 9 4 0 4 1 4 2 4 3 4 4 4 5 4 6 4 7 4 8 4 9 5 0 5 1 5 2 5 3 5 4 5
  • 64. Sekarang hitung jumlah angkanya! banyaknya angka 0 ada 5 Jumlah angka 0 = 0 x 5 = 0 banyaknya angka 1 ada 16 Jumlah angka 1 = 1 x 16 = 16 banyaknya angka 2 ada 16 Jumlah angka 2 = 2 x 16 = 32 banyaknya angka 3 ada 16 Jumlah angka 3 = 3 x 16 = 48 banyaknya angka 4 ada 16 Jumlah angka 4 = 4 x 16 = 64
  • 65. banyaknya angka 5 ada 11 Jumlah angka 5 = 5 x 11 = 55 banyaknya angka 6 ada 5 Jumlah angka 6 = 6 x 5 = 30 banyaknya angka 7 ada 5 Jumlah angka 7 = 7 x 5 = 35 banyaknya angka 8 ada 5 Jumlah angka 8 = 8 x 5 = 40 banyaknya angka 9 ada 5 Jumlah angka 9 = 9 x 5 = 45 Kemudian hitung jumlah 100 bilangan pertama 0 + 16 + 32 + 48 + 64 + 55 + 30 + 35 + 40 + 45 = 365
  • 66. 3. Chandra dan Dewi mempunyai kebiasaan unik. Chandra selalu berbohong setiap hari Kamis, Jumat, dan Sabtu. Sedangkan Dewi selalu berbohong setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu. Namun mereka selalu bicara jujur pada hari lainnya. Suatu hari terjadi percakapan berikut: Dewi : Kemarin saya berbohong. Chandra : Saya juga tuh! Pada hari apa percakapan ini terjadi?
  • 67. Ayo kita data dulu! NAMA BERBOHONG JUJUR CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu
  • 68. 1. Hari Senin  Pada hari senin Chandra jujur (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari minggu Chandra berbohong  Padahal pada hari minggu Chandra berkata jujur (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut salah NAMA BERBOHONG JUJUR CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu  Pada hari senin Dewi berbohong (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari minggu Dewi jujur  Pada hari minggu Dewi berkata jujur (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut benar
  • 69. 2. Hari Selasa  Pada hari selasa Chandra jujur (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari senin Chandra berbohong  Padahal pada hari senin Chandra berkata jujur (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut salah NAMA BERBOHONG JUJUR CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu  Pada hari selasa Dewi berbohong (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari senin Dewi jujur  Padahal pada hari senin Dewi berbohong (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut salah
  • 70. 3. Hari Rabu  Pada hari rabu Chandra jujur (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari selasa Chandra berbohong  Padahal pada hari selasa Chandra berkata jujur (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut salah NAMA BERBOHONG JUJUR CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu  Pada hari rabu Dewi berkata jujur (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari selasa Dewi berbohong  Padahal pada hari selasa Dewi berbohong (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut salah
  • 71. 4. Hari Kamis  Pada hari kamis Chandra berbohong (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari rabu Chandra jujur  Pada hari rabu Chandra jujur (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut benar NAMA BERBOHONG JUJUR CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu  Pada hari kamis Dewi jujur (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari rabu Dewi berbohong  Pada hari rabu Dewi berbohong (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut benar
  • 72. 5. Hari Jumat  Pada hari jumat Chandra berbohong (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari kamis Chandra jujur  Padahal pada hari kamis Chandra berbohong (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut salah NAMA BERBOHONG JUJUR CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu  Pada hari jumat Dewi jujur (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari kamis Dewi berbohong  Padahal pada hari kamis Dewi jujur (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut salah
  • 73. 6. Hari Sabtu  Pada hari sabtu Chandra berbohong (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari jumat Chandra jujur  Padahal pada hari jumat Chandra berbohong (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut salah NAMA BERBOHONG JUJUR CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu  Pada hari sabtu Dewi jujur (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari jumat Dewi berbohong  Padahal pada hari jumat Dewi jujur (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut salah
  • 74. 7. Hari Minggu  Pada hari minggu Chandra jujur (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Chandra berkata kalau pada hari sabtu Chandra berbohong  Pada hari sabtu Chandra berbohong (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut benar NAMA BERBOHONG JUJUR CHANDRA Kamis, Jumat, Sabtu Senin, Selasa, Rabu, Minggu DEWI Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu  Pada hari minggu Dewi jujur (lihat tabel)  Ia berkata “kemarin saya berbohong”  Itu artinya Dewi berkata kalau pada hari sabtu Dewi berbohong  Padahal pada hari sabtu Dewi jujur (lihat tabel)  Jadi pernyataan tersebut salah
  • 75. Jadi kesimpulannya percakapan tersebut terjadi pada hari kamis.
  • 76.   5. Pita berkata kepada Goras, ” Enam hari sebelum besok lusa adalah hari Sabtu.” Hari apa kemarin? Soal8 slide 52Soal8 slide 52
  • 77. Cara : menggunakan kalender 6 hari sebelum besok lusa adalah sabtukemarin Har i ini Besok lusa
  • 78. Rino, Oca, dan Aci bermain teka-teki. Masing-masing mempunyai sebuah kantong hitam berisi tepat satu buah benda : permen, cokelat, atau kue. Mereka memberikan tiga pernyataan. Ada dua pernyataan salah dan satu pernyataan benar. (a) Rino tidak mempunyai permen (b) Oca mempunyai permen (c) Aci tidak mempunyai kue Pernyataan mana yang benar? Slide 93 soal 2
  • 79. Cara 1 Pembuktian soal dengan kontradiksi, maka pernyataan yang dimaksud adalah sebaliknya dari yang ditulis Permisalannya Pernyataan B / S Rino mempunyai permen Oca mempunyai coklat Aci mempunyai kue Rino mempunyai permen Aci mempunyai kue Oca tidak mempunyai permen B B B 1
  • 80. Permisalannya Pernyataan B / S Rino mempunyai coklat Rino mempunyai permen S Oca mempunyai kue Aci mempunyai permen Oca tidak mempunyai permen Aci mempunyai kue B S Permisalannya Pernyataan B / S Rino mempunyai kue Oca mempunyai permen Aci mempunyai coklat Rino mempunyai permen Oca tidak mempunyai permen Aci mempunyai kue S S S 3 2 Jadi dari tabel no.2 dapat dibuktikan pernyataan yang salah yaitu Rino tidak mempunyai permen dan Aci tidak mempunyai kue. Sedangkan pernyataan benar yaitu Oca mempunyai permen.
  • 81. Cara 2 Pembuktian soal dengan menggunakan Tabel dan Gambar Nama Isi kantong Keterangan Rino Oca Aci B S B Isi kantong Keterangan B B B 1 2
  • 82. Nama Isi kantong Keterangan Rino Oca Aci B S B Isi kantong Keterangan S S S Nama Rino Oca Aci Isi kantong Keterangan Isi kantong Keterangan S S B B B S 3 4 5 6
  • 83. Rino tidak mempunyai permen Data pada tabel kedua kolom 4 dan 5 yaitu iso kantong Rino adalah permen, isi kantong Oca adalah kue dan isi kantong Aci adalah coklat. Maka Pernyataan: Oca mempunyai permen Aci tidak mempunyai kue S B S
  • 84. Toleh lahir pada abad ke-19. Pada hari ulang tahun pertamanya Toleh telah berusia 8 tahun. Tanggal, bulan, dan tahun berapa Toleh lahir? 84 Soal Latihan 2.
  • 86. Abad 1  1 – 100 Abad 2  101 – 200 Abad 3  201 – 300 Abad 4  301 – 400 Abad 5  401 – 500 Abad 6  501 – 600 Abad 7  601 – 700 Abad 8  701 – 800 Abad 9  801 – 900 Abad 10  901 – 1000 Abad 1  1 – 100 Abad 2  101 – 200 Abad 3  201 – 300 Abad 4  301 – 400 Abad 5  401 – 500 Abad 6  501 – 600 Abad 7  601 – 700 Abad 8  701 – 800 Abad 9  801 – 900 Abad 10  901 – 1000 86 Kurun Waktu dalam Abad...Kurun Waktu dalam Abad...
  • 87. Abad 11  10001 – 1100 Abad 12  1101 – 1200 Abad 13  1201 – 1300 Abad 14  1301 – 1400 Abad 15  1401 – 1500 Abad 16  1501 – 1600 Abad 17  1601 – 1700 Abad 18  1701 – 1800 Abad 19  1801 – 1900 Abad 20  1901 – 2000 Abad 21  2001 – 2100 Abad 11  10001 – 1100 Abad 12  1101 – 1200 Abad 13  1201 – 1300 Abad 14  1301 – 1400 Abad 15  1401 – 1500 Abad 16  1501 – 1600 Abad 17  1601 – 1700 Abad 18  1701 – 1800 Abad 19  1801 – 1900 Abad 20  1901 – 2000 Abad 21  2001 – 210087 Lanjutan...
  • 88. Tahun Kabisat adalah tahun dimana jumlah harinya 366 hari dan berulang setiap 4 tahun sekali. Tanggal yang tidak muncul setiap tahun adalah Tanggal ini muncul pada tahun kabisat
  • 89. Syarat Tahun Kabisat 1. Tahunnya habis dibagi 41. Tahunnya habis dibagi 4 2. Tahunnya kelipatan 100, apabila tidak bisa dibagi 400 maka BUKAN tahun kabisat 2. Tahunnya kelipatan 100, apabila tidak bisa dibagi 400 maka BUKAN tahun kabisat 3. Apabila tidak kelipatan 100 dan tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 4 maka tahun kabisat 3. Apabila tidak kelipatan 100 dan tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 4 maka tahun kabisat 4. Apabila tidak kelipatan 100 dan tidak habis dibagi 400, serta tidak habis dibagi 4 maka pasti BUKAN tahun kabisat 4. Apabila tidak kelipatan 100 dan tidak habis dibagi 400, serta tidak habis dibagi 4 maka pasti BUKAN tahun kabisat
  • 90. Karena Toleh lahir pada abad ke-19 atau tahun 1800-1900 Syarat kedua: Tahunnya kelipatan 100, apabila tidak bisa dibagi 400 maka BUKAN tahun kabisat Maka berdasarkan syarat kedua yang bisa diambil adalah tahun 1900, karena Toleh tidak mungkin lahir sebelum tahun 1800 Karena 1900 adalah kelipatan 100 tetapi tidak habis dibagi 400, maka berdasarkan syarat kedua tahun 1900 bukanlah tahun kabisat
  • 91. Jadi tanggal Toleh lahir adalah 29 Februari 1896, dan ulang tahun pertamanya adalah 29 Februari 1904 pada saat Toleh berumur 8 tahun.
  • 92. 92 Umur Toleh 0 tahun 1896 2 tahun 1898 1 tahun 1897 3 tahun 1899 6 tahun 1902 5 tahun 1901 8 tahun 1904 7 tahun 1903 1900 1904 (Ultah pertama) 1896 (Toleh lahir) Karena tahun 1900 adalah tahun yang dapat dijadikan patok agar dapat menemukan tahun Toleh lahir dan ulang tahun pertama Toleh. Jadi diambil tahun 1900 (bukan tahun kabisat) yang mengapit tengah-tengah dari 8 tahun tersebut. 4 tahun
  • 93. Tanggal yang muncul empat tahun sekali adalah 29 Februari, Sehingga tanggal Toleh lahir adalah 29 Februari 1896, dan ulang tahun pertamanya adalah 29 Februari 1904 pada saat Toleh berumur 8 tahun.
  • 94. Setiap hari Pak Ucup menjemput Soleh anaknya di sekolah. Pelajaran di sekolah berakhir pukul 13.00. Pak Ucup selalu tiba di sekolah pukul 13.00 tepat juga. Ia selalu mengendarai mobilnya melalui rute yang sama dan kecepatan yang sama. Suatu hari pelajaran di sekolah berakhir pukul 12.00 siang. Soleh memutuskan untuk berjalan kaki sepanjang rute yang biasa dilalui ayahnya. Ia bertemu ayahnya dalam perjalanan tersebut lalu masuk ke mobil, dan mereka pulang ke rumah. Mereka tiba di rumah sepuluh menit lebih cepat dari biasanya. Berapa lama Soleh telah berjalan?
  • 95. Biasanya pulang = 13.00 Pulang lebih awal = 12.00 Sampai di rumah  10 menit lebih awal
  • 96. Permisalan 1 Misalnya waktu tempuh Pak Ucup dari rumah ke sekolah yaitu 2 jam. Jadi butuh waktu pergi dan pulang 2 x 2 jam = 4 jam Karena butuh waktu 2 jam untuk pergi maka Pak Ucup berangkat jam 11.00 agar sampai disekolah tepat pukul 13.00. Biasanya mereka sampai di rumah pukul 15.00. Karena tiba di rumah 10 menit lebih awal maka mereka tiba di rumah pukul 14.50.
  • 97. Waktu dari berangkat dari rumah sampai tiba di rumah = 11.00 – 14.50 = 3 jam 50 menit / 230 menit (waktu pulang pergi). Maka, waktu tempuh pergi Pak Ucup sampai bertemu Soleh adalah 230 : 2 = 115 menit / 1 jam 55 menit. Maka, mereka bertemu pada 11.00 + 1.55 = 12.55 Jadi anaknya telah berjalan 12.55 – 12.00 = 55 menit.
  • 98. SOAL 9 SLIDE 42 Dewi dan Titin diberikan sebatang cokelat oleh Pak Cokelat. Bentuknya seperti gambar berikut. Dewi dan Titin diberikan sebatang cokelat oleh Pak Cokelat. Bentuknya seperti gambar berikut. Cokelat terdiri dari 8 potongan cokelat. Mereka makan cokelat dengan aturan yang unik. Mereka memotong cokelat secara bergantian. Pada setiap gilirannya, setiap anak memotong cokelat tersebut dan ia hanya boleh memakan potongan cokelat tunggal yang tidak menempel pada potongan cokelat lainnya. Dewi mulai duluan. Cokelat terdiri dari 8 potongan cokelat. Mereka makan cokelat dengan aturan yang unik. Mereka memotong cokelat secara bergantian. Pada setiap gilirannya, setiap anak memotong cokelat tersebut dan ia hanya boleh memakan potongan cokelat tunggal yang tidak menempel pada potongan cokelat lainnya. Dewi mulai duluan. BERAPA POTONGAN COKLAT YANG DAPAT DIMAKAN DEWI ?
  • 100. SOAL 3 SLIDE 79 Cari sebuah bilangan prima dua angka terbesar, yang mana angka-angka penyusun bilangan tersebut jika dijumlahkan, hasilnya juga adalah bilangan prima.
  • 101. BILANGAN PRIMA 2 ANGKA 11 13 17 19 23 29 534743413731 797371676159 83 89 97
  • 102. 97 9 + 7 = 16
  • 103. 89 8 + 9 = 17
  • 104. Slide 91 soal nomor 1Slide 91 soal nomor 1 6. Ada lima anak yang bermain sepak bola. Tiba-tiba seorang anak menendang bola sehingga bola tersebut mengenai kaca jendela kelas. Bu Wati bertanya kepada kelima anak tersebut. Berikut adalah jawaban kelima anak itu. Ahmad: Basuki atau Cuplis yang melakukannya, Bu! Basuki : Enak saja! Bukan saya yang melakukannya, Bu! Saya yakin pelakunya juga bukanlah Elis. Cuplis : Huh, kalian berdua bohong! Dapot : Hmm, tidak juga Bu. Menurut saya, salah satu antara Ahmad atau Basuki berkata jujur. Elis : Dapot, kamu salah! Bu Wati mengetahui bahwa tiga di antara mereka tidak pernah berbohong sedangkan dua yang lain adalah anak-anak yang tidak pernah jujur. Siapa yang memecahkan kaca jendela?
  • 105. 1. Karena ini soal penyelesaian dengan kontradiksi maka pernyataan ditulis sebaliknya. 2. Kita lambangkan Ahmad = A Basuki = B Cuplis = C Dapot = D Elis = E 3. Tanda X untuk menandakan bukan. 4. Dan tanda V untuk menandakan iya. Slide 91 soal nomor 1Slide 91 soal nomor 1
  • 106. Kontradiksi dari masing-masing pernyataan adalah: A : B (x) / C (x) B : B (v) E (v) C : B (x) C (x) B (v) E (v) D : B (x) C (x) / B (v) E (v) E : D kamu benar Slide 91 soal nomor 1Slide 91 soal nomor 1
  • 107. A : B (x) / C (x) B : B (v) E (v) C : B (x) C (x) B (v) E (v) D : B (x) C (x) / B (v) E (v) E : D kamu benar Basuki yang awalnya dituduh mendapatkan pembelaan dari pernyataan yang lain, jadi bukan basuki pelakunya. Cuplis pun bukan karena semua pernyataan tidak menuduh dia. Jadi pelakunya adalah Elis. Slide 91 soal nomor 1Slide 91 soal nomor 1
  • 108. Slide 94 soal nomor 4Slide 94 soal nomor 4 7. Ayo baca enam pernyataan berikut dengan seksama (a) Ada tepat satu pernyataan yang salah pada soal ini. (b) Ada tepat dua pernyataan yang salah pada soal ini. (c) Ada tepat tiga pernyataan yang salah pada soal ini. (d) Ada tepat empat pernyataan yang salah pada soal ini. (e) Ada tepat lima pernyataan yang salah pada soal ini. (f) Ada tepat enam pernyataan yang salah pada soal ini. Pernyataan mana yang benar? 
  • 109. a) Ada tepat satu pernyataan yang salah pada soal ini. Ini salah, karena peryataan c, d, e, dan f juga salah. Berarti jawaban a tidak mungkin jawaban benarIni salah, karena peryataan c, d, e, dan f juga salah. Berarti jawaban a tidak mungkin jawaban benar b) Ada tepat dua pernyataan yang salah pada soal ini. Ini salah, karena peryataan d, e, dan f juga salah. Berarti jawaban b tidak mungkin jawaban benarIni salah, karena peryataan d, e, dan f juga salah. Berarti jawaban b tidak mungkin jawaban benar Slide 94 soal nomor 4Slide 94 soal nomor 4
  • 110. c) Ada tepat tiga pernyataan yang salah pada soal ini. Ini salah, karena peryataan e, dan f juga salah. Berarti jawaban c tidak mungkin jawaban benarIni salah, karena peryataan e, dan f juga salah. Berarti jawaban c tidak mungkin jawaban benar d) Ada tepat empat pernyataan yang salah pada soal ini. Ini salah, karena peryataan f juga salah. Berarti jawaban d tidak mungkin jawaban benarIni salah, karena peryataan f juga salah. Berarti jawaban d tidak mungkin jawaban benar Slide 94 soal nomor 4Slide 94 soal nomor 4
  • 111. Slide 94 soal nomor 4Slide 94 soal nomor 4 e) Ada tepat lima pernyataan yang salah pada soal ini. Ini benar karena selain pernyataan e ini kelima pernyataan lain yang dituliskan salah. Jadi e adalah jawaban yang benar. Ini benar karena selain pernyataan e ini kelima pernyataan lain yang dituliskan salah. Jadi e adalah jawaban yang benar. f) Ada tepat enam pernyataan yang salah pada soal ini. Ini salah, karena bila keenam pernyataan salah maka pernyataan f ini juga salah. Padahal yang ditanyakan pernyataan mana yang benar. Ini salah, karena bila keenam pernyataan salah maka pernyataan f ini juga salah. Padahal yang ditanyakan pernyataan mana yang benar.