SlideShare a Scribd company logo
Perubahan Pola Tidur Pada Mahasiswa Studi Kasus :
Mahasiswa FMIPA UNLAM
Fhadilla Muhammad/J1F11226
Program Studi S1 Ilmu Komputer,Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Jendral Ahmad Yani Km. 35,800 Banjarbaru Telp/fax (0511) 4773112
Fhadillam@gmaiL.com

Abstrak—Kebanyakan dari mahasiswa FMIPA Unlam banyak
mengaku perubahan pola tidur dikarenakan banyaknya
kegiatan dan tugas- tuigas dari kampus yang tidak sama saat
sekolah menengah. Terdapat perbedaan antara perubahan pola
tidur dengan insomnia. Hal ini yang sering salah artikan oleh
mahasiswa. Oleh karena itu, dengan adanya penelitian ini maka
akan dapat diketahui
Mahasiswa FMIPA UNLAM yang
mengalami perubahan pola tidur
Kata Kunci— insomnia, jadwal, pola, perubahan

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyaknya mahasiswa yang mengaku berkurangnya jam tidur
dikarenakan menyelesaikan tugas perkuliahan hingga larut
malam. Dan sebagian dari beberapa mahasiswa mengaku
perubahan jam tidur dikarenakan ada beberapa kegiatan nonakademik seperti rapat organisasi berlangsung hingga larut
malam, membuat mahasiswa mau tidak mau merubah jam
tidur mereka.
Hal ini kebanyakan terjadi pada mahasiswa tingkat awal yang
notabene
sebagai
mahasiswa
mempunya
jadwal
praktikum dan mata kuliah lebih banyak daripada mahasiswa
tingkat menengah. Mahasiwa tingkat akhir pun tak luput dari
perubahan jam tidur mereka dikarenakan mereka harus
mengejar deadline untuk Tugas Akhir Mereka. Dan para
mahasiswa sering menybut kondisi mereka ini sebagai gejala
insomnia
Dan perubahan jadwal jam istirahat ini biasanya terbawa
sampai ke weekend . Jadwal yang biasanya bisa untuk tidur
lebih awal, tetapi mahasiswa yang biasanya begadang akan
sulit untuk tidur lebih awal. Biasanya mereka akan
menyibukkan diri dan menyesuaikan jam tidur seperti hari
biasa ketika hendak ber- istirahat, entah itu membuka
berulang kali jejaring sosial atau pun menonton film hingga
larut malam sehingga jam tidur pun sama ketika hari- hari
biasa. Kebiasaan- kebiasaan seperti ini membuat mahasiswa
mengalami perubahan pola tidur mereka.
B. Perumusan Masalah
Adakah hubungan antara Tugas perkuliahan dengan
Perubahan pola jam Tidur
Seberapa besarnya pengaruhnya membuka smartphone
ketika hendak tidur

Kebiasaaan- kebiasaan yang dilakukan ketika mendapat
waktu Luang
Kebiasaaan mahasiswa yang dilakukan sebelum tidur?
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah mahasiswa dapat
membedakan antara insomnia dan perubahan pola tidur
pada mahasiswa. Dengan melakukan penelitian ini maka
dapat diketahui berapa banyak mahasiswa yang
mengalami perubahan tidur dan penyebabnya
D. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya ditujukan untuk kepada mahasiswa
Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam yang aktif
dan masih mengerjakan tugas tugas akademik
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pola Tidur Normal pada Remaja
Tidur merupakan suatu fenomena yang umum, terjadi
kehilangan kesadaran yang bersifat sementara dan merupakan
suatu keadaan fisiologik aktif yang ditandai dengan adanya
fluktuasi yang dinamik pada parameter susunan syaraf pusat,
hemodinamik, ventilasi dan metabolik.
Fase tidur terbagi menjadi dua macam yaitu rapid eye
movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM).
Berdasarkan studi pola gelombang otak NREM terbagi
menjadi beberapa tingkat dimulai dari keadaan mengantuk
sampai tidur nyenyak. Tingkat awal (tingkat I dan II) adalah
mudah terbangun dan bahkan tidak menyadari bila sedang
tertidur. Tingkat lanjutan (tingkat III dan IV) ialah sangat sulit
dibangunkan, dan apabila dibangunkan akan disorientasi dan
bingung. [2]
Kegunaan tidur belum sepenuhnya diketahui, tetapi tidur
merupakan proses penting dalam konsolidasi ingatan serta
proses penyembuhan. Lamanya kebutuhan tidur bervariasi
antara tiap orang dan sangat sulit untuk menilai berapa lama
tidur yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berfungsi
optimal.
Pola tidur remaja perlu perhatian lebih karena berhubungan
pada performa sekolah. Pada 20 tahun terakhir ini, para
peneliti mengenai tidur menyadari perbedaan perubahan pola
tidur pada remaja. Perubahan tersebut ialah jam biologis
remaja atau disebut irama sirkadian. Pada permulaan masa
pubertas, fase tidurnya menjadi telat. Untuk terjatuh tidur
menjadi lebih malam dan bangun tidur lebih telat pada pagi
hari. Dan remaja tersebut lebih waspada pada malam hari dan
menjadi lebih susah tidur.
B. Remaja
WHO mendefinisikan remaja (adolescent) sebagai individu
berusia 10 sampai 19 tahun dan dewasa muda (youth) 15
sampai 24 tahun. Dua kelompok umur yang tumpang-tindih
ini digolongkan sebagai pemuda (young people) yang
mencakup usia 10 sampai 24 tahun. [3]
Secara garis besar, fase remaja dibagi menjadi tiga periode
penting, yaitu fase awal, pertengahan, dan lanjut; yang
masing-masing memiliki karakteristik dalam hal biologis,
psikologis, dan isu sosial. Berdasarkan Nelson dkk,
penggolongan fase remaja dibagi menjadi fase remaja awal,
yaitu usia 10 sampai 13 tahun; fase remaja pertengahan, yaitu
usia 14 sampai 16 tahun dan fase remaja lanjut, yaitu usia 17
samapi 20 tahun hingga seterusnya.
C. Defenisi Gangguan Tidur
Gangguan tidur merupakan suatu kumpulan kondisi yang
dicirikan dengan adanya gangguan dalam jumlah, kualitas,
atau waktu tidur pada seorang individu. Pada kelompok
remaja, kurangnya durasi tidur juga dapat terjadi akibat
adanya perubahan gaya hidup. Kualitas tidur inadekuat adalah
fragmentasi dan terputusnya tidur akibat periode singkat
terjaga di malam hari yang sering dan berulang. [1]
D. Epidemiologi Gangguan Tidur
Studi yang dilaksanakan oleh Liu X dkk di SMU di provinsi
Shandong, Cina. Hasil studi menyatakan rata-rata lama tidur
di malam hari adalah 7,64 jam dan menurun dengan
meningkatnya usia. [1]
Penelitian yang dilakukan oleh Johnson EO dkk pada remaja
13 hingga 16 tahun mengenai epidemiologi insomnia sesuai
DSM-IV pada remaja menunjukkan bahwa prevalensi
insomnia adalah 10,7% dengan usia median timbulnya
insomnia adalah 11 tahun.Penelitian Halbower dan Marcus
yang menyatakan gangguan tidur yang paling banyak
ditemukan pada remaja adalah insomnia.
E. Klasifikasi Gangguan Tidur
Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan
Jiwa di Indonesia III WHO (PPDGJ III), gangguan tidur
secara garis besar dibagi dua, yaitu dissomnia dan parasomnia.
[1]
Dissomnia merupakan suatu kondisi psikogenik primer
dengan ciri gangguan utama pada jumlah, kualitas, atau waktu
tidur yang terkait faktor emosional. Termasuk dalam golongan
ini antara lain adalah insomnia, hipersomnia, dan gangguan
jadwal tidur. Parasomnia merupakan peristiwa episodik
abnormal yang terjadi selama masa tidur. Termasuk dalam
golongan ini adalah somnabulisme, teror tidur, dan mimpi

buruk. Penggolongan gangguan tidur lain berdasarkan PPDGJ
III adalah gangguan tidur organik, gangguan nonpsikogenik
termasuk narkolepsi dan katapleksi, apne waktu tidur,
gangguan pergerakan episodik termasuk mioklonus nokturnal,
dan enuresis. [1]
Menurut
DSM
IV-TR
(American
Psychiatric
Association)gangguan tidur dibagi menjadi insomnia primer,
hipersomnia primer, narkolepsi, gangguan tidur yang
berhubungan dengan pernapasan, gangguan tidur irama
sirkadian, gangguan mimpi buruk, gangguan teror tidur,
gangguan tidur berjalan, gangguan tidur terkait kondisi medis,
dan gangguan tidur yang diinduksi zat.Sedangkan, Nelson dkk
membuat klasifikasi gangguan tidur spesifik pada anak dan
remaja, karena pola gangguan tidur pada anak berbeda dengan
pola gangguan tidur pada dewasa. Pola tidur mengalami
perubahan yang progresif seiring bertambahnya usia; dari masa
bayi, anak, hingga remaja; kearah pola tidur dewasa, yaitu
durasi tidur yang berkurang, siklus tidur yang lebih panjang,
dan berkurangnya waktu tidur siang.
F. Etiologi dan Faktor Resiko
Gangguan tidur pada remaja dipengaruhi berbagai faktor baik
medis maupun nonmedis. Penelitian di Jepang oleh Ohida T
dkk pada tahun 2004 menunjukkan beberapa faktor risiko
terjadinya gangguan tidur, yaitu jenis kelamin perempuan,
siswa tingkat SMU, dan gaya hidup yang tidak sehat (stres
psikologis, merokok dan minum alkohol). Penelitian di Cina
oleh Liu X pada tahun 2000 juga menunjukkan hal yang
serupa.
Pubertas sebagai salah satu ciri yang dialami oleh remaja juga
memberikan pengaruh terhadap timbulnya gangguan tidur.
Hipersomnia adalah lebih sering terjadi pada remaja dan
dewasa muda sedangkan insomnia lebih umum terjadi pada
orang dewasa. Pada analisis eksploratif insomnia dan
perkembangan pubertas oleh Johnson EO dkk, didapatkan
hasil bahwa menstruasi meningkatkan risiko insomnia.
Anak perempuan mengalami gangguan tidur dan kelelahan di
siang hari lebih tinggi dari laki-laki. Hal ini diperkirakan
karena perempuan memiliki risiko lebih tinggi dalam
mengalami kelelahan terkait pubertas, prevalensi gangguan
mental yang lebih tinggi serta lebih sensitif terhadap masalah
keluarga, dan tingginya tuntutan dalam kehidupan keluarga
dan pergaulan.
Patten dkk melakukan penelitian berbasis populasi secara
longitudinal dengan Teenage Attitudes and Practices Survey
pada remaja berusia 12 hingga 18 tahun untuk mengevaluasi
faktor yang berkaitan dengan perkembangan dan persistensi
gangguan tidur pada remaja.Hasil penelitian menunjukkan
jenis kelamin perempuan dan gejala depresi yang jelas
berhubungan dengan perkembangan, persistensi serta
frekuensi dari gangguan tidur. Merokok menunjukkan
hubungan yang bergantung dosis dalam perkembangan dan
frekuensi gangguan tidur. [1]
Kualitas tidur juga dapat dipengaruhi berbagai hal di
lingkungan sekitar. Rangsangan sensorik dari lingkungan
seperti bunyi, cahaya, pergerakan, dan bau dapat
mempengaruhi inisiasi dan kualitas tidur. Lokasi tidur juga
mempengaruhi kualitas tidur seperti dikamar atau pada
transportasi umum. Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan
adalah keadaan sosial ekonomi dan lingkungan sekitar seperti
kelembaban, suhu dingin, kumuh, kepadatan dan bising.
Johnson dkk melakukan penelitian untuk mengetahui
hubungan antara menonton televisi dengan gangguan tidur
pada remaja dan dewasa muda dengan metode penelitian
prostektif longitudinal dengan cara wawancara. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menonton televisi
lebih atau sama dengan 3 jam per hari memiliki peningkatan
risiko gangguan tidur yang bermakna pada saat dewasa,
sedangkan remaja yang membatasi menonton televisi hingga 1
jam atau kurang mengalami penurunan risiko gangguan tidur
saat dewasa yang bermakna. [1] Berbagai keadaan medis juga
dapat menyebabkan timbulnya gangguan tidur. Sebanyak 3550% individu dengan kelainan neuropsikiatri mengalami
gangguan tidur.
G. Dampak Gangguan Tidur pada Remaja
Tidur berhubungan dengan kualitas dan kuantitas morbiditas
dan mortalitas. Menurut data epidemiologi tidur yang kurang
dari 6 jam atau tidur yang lebih dari 9 jam perhari, erat
hubungannya dengan peningkatan mortalitas. [2]
Kualitas dan kuantitas tidur yang kurang pada anak dapat
mengakibatkan terjadinya rasa kantuk yang berlebihan di
siang hari dan penurunan tingkat atensi di siang
hari.Gangguan pola tidur berupa pola tidur yang berlebihan
dapat menimbulkan efek negatif pada performa di sekolah,
fungsi kognitif, dan mood sehingga dapat menimbulkan
konsekuensi serius lainnya seperti peningkatan angka kejadian
kecelakaan mobil dan motor. [2]
Dari hasil penelitian disebutkan bahwa berkurangnya waktu
tidur dan jadwal tidur yang tidak teratur terkait erat dengan
performa sekolah yang buruk pada remaja. Selain itu, pada
penelitian sebelumnya terhadap siswa SMU didapatkan bahwa
siswa yang mendapat peringkat akademik yang baik memiliki
jadwal tidur yang lebih teratur dan waktu tidur yang lebih
panjang dengan waktu tidur lebih awal dibandingkan dengan
siswa dengan peringkat akademik yang lebih rendah.Dari hasil
penelitian didapatkan bahwa terdapat keterkaitan antara pola
tidur atau bangun dan kemampuan persepsi mereka di sekolah
dan mempengaruhi hasil peringkat akademik dan nilai ujian
mereka.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Fakultas FMIPA Universitas
Lambung Mangkurat. Sampel dari penelitian ini adalah remaja
yang berusia 16 – 21 tahun yang juga Mahasiswa aktif.
Sampel diambil dari 15 orang laki- laki dan juga 15 orang
perempuan secara isi. Dari sampel juga diberikan kuesioner
yang berisikan Penilaian pola Tidur. Kuesioner langsung diisi
di Sekolah dan Kampus. Penilaian gangguan tidur dilakukan
dengan menggunakan kuesioner Sleep Disturbances Scale for
Children yang dimodifikasi berupa terjemahan ke dalam
bahasa Indonesia yang sudah divalidasi dan dinilai
realibilitasnya. Data yang sudah didapat di lakukan proses
perhitungan dengan metode perbandingan dengan SPSS.

Mahasiswa FMIPA Unlam secara acak dengan tahun
angkatan, Program Studi, dan juga Indeks Prestasi (IP) yang
diraih selama perkuliahan di Fakultas MIPA Unlam. Metode
pengambilan sampel yang digunakan pada Penelitian kali ini
adalah menggunakan Metode Pemilihan sampel non
Probabilitas.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini adalah hasil dari pembagian kuesioner untuk
mengetahui mahasiswa FMIPA mengalami perubahan pola
tidur selama mengikuti kegiatan perkuliahandan kegiatan non
akademik lainnya
A. Hasil
Pengumpulan data menghasilkan 30 responden saja dari
responden yang ditentukan yaitu 56 orang responden dari
seluruh program studi yang ada di Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini dikarenakan mahasiswa yang
jadi responden sibuk mengerjakan tugas akhir perkuliahan dan
juga banyak yang bersedia mengisi Kuesioner yang sudah
disediakan.
Ada 26,67 pemilih berusia dari 19 20 tahun dan 70%
diantaranya tidak tidur siang. Sebanyak 86,67% responden
memiliki kebiasaan bermain gadget sebelum tidur. Pada
TABEL.III diketahui sebanyak 93,33% hanya mengalami
perubahan pola tidur
TABLE I. TABEL RESPONDEN MAHASISWA
Tabel Karakteristik koresponden
Karakteristik

Jenis Kelamin

Laki- laki

Perempuan
Kelompok Usia

Usia17

Usia 18

Usia 19

Usia 20

Usia 21

Usia 22
Merupakan anggota UKM

Ya

Tidak/Belum
Kebiasaan Tidur Siang

Ya

Tidak
Memiliki TV di kost/rumah

Ya

Tidak
Memiliki kebiasaan bermain
gadget sebelum tidur

Ya

Tidak

n

%

17
13

56,68
43,33

2
9
8
8
3
0
16
14

6,666667
30
26,666667
26,666667
10
0

53,333333
46,666667
30
70

9
21

43,33
56,68

13
17
26
4

86,666667
13,333333

TABLE II. TABEL HASIL KUESIONER
Table Pertanyaaan Hasil Kuesioner
Pertanyaan Kuesioner

n

%
Table Pertanyaaan Hasil Kuesioner
Pertanyaan Kuesioner

n

Table Pertanyaaan Hasil Kuesioner
%



Kesulitan untuk memulai tidur





Tidak pernah
Kadang kadang
Sering
Selalu

9
8
9
4

30
26,666667
30
13,333333

Tiba-tiba terbangun pada malam
hari





Tidak pernah
Kadang kadang
Sering
Selalu

26
2
1
1

86,666667
6,6666667
3,3333333
3,3333333

Bisa terbangun lebih awal/dini

Tidak pernah
Kadang kadang
Sering
Selalu

21
7
1
1

70
23,333333
3,3333333
3,3333333

Merasa mengantuk di siang hari





Tidak pernah
Kadang kadang
Sering
Selalu

n

%

Selalu

Mendapat mimpi buruk





Tidak pernah
Kadang kadang
Sering
Selalu

Badan terasa lemah, letih,
kurang tenaga setelah tidur

Tidak pernah

Kadang kadang

Sering

Selalu

6
23
0
1

20
76,666667
3,3333333

13
15
0
2

43,333333
50

4
9
16
1

13,333333
30
53,333333
3,3333333

6,6666667

Jadwal jam tidur sampai bangun

hari





Pertanyaan Kuesioner

5
13
7
5

16,666667
43,333333
23,333333
16,666667

tidak beraturan





Tidak pernah
Kadang kadang
Sering
Selalu

Tidur selama 6 jam dalam
semalam





Tidak pernah
Kadang kadang
Sering
Selalu

3
8
10
9

10
26,666667
33,333333
30

Sakit kepala pada siang hari





Tidak pernah
Kadang kadang
Sering
Selalu

24
6
0
0

80
20

TABLE III. TABEL HASIL PENELITIAN
Table Column Head
Hasil

n

Perubahan Pola Tidur
Insomnia

Merasa kurang puas dengan
tidur anda





Tidak pernah
Kadang kadang
Sering
Selalu

1
3
13
13

3,3333333
10
43,333333
43,333333

Merasa kurang nyaman/gelisah
saat tidur




Tidak pernah
Kadang kadang
Sering

15
10
2
3

50
33,333333
6,6666667
10

27
3

%

93,333333
10

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil kuesioner dan beberapa pertanyaan lisan.
Dari 56 orang yang telah ditentukan menjadi koresponden.
Hanya 30 orang saja yang bersedia untuk menjadi responden
pada penelitian kali ini. Hal ini dikarenakan banyak responden
yang memiliki kesibukan lain dan juga sudah pulang ke
kampung halaman
Pada pengambilan responden diambil dengan menggunakan
survey research. Dengan Setiap program studi diambil dari
angkatan 2010,2011,201 dan angkatan 2013. Dengan setiap
angkatan mendapat dua lembar kuesioner, sehingga di total
menjadi 56 responden.
Dari responden terdapat 17 responden laki- laki dan 13 orang
responden peremuan dari setiap prodi. Sebanyak 30%
responden mengaku tidak tidur siang selama berkuliah di
MIPA. Dan Sebanyak 56,68 % tidak mempunyai TV karena
kebanyak responden anak kost. Dan sebanyak 86,6667%
responden memiliki kebiasaan bermain gadget sebelum tidur.
Dari kuesioner yang di berikan sebanyak 26 orang mengaku
tidak pernah terbangun pada saat malam har dan sebanyak
76,6667% mengaku hanya kadang kadang mengalami mimpi
buruk. Hal ini merupaakan tanda bahwa responden tidak
memiliki insomnia hanya saja mengalami pola perubahan
tidur saja.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Jadi dari penelitian yang dilakukan, para mahasiswa
Fakultas FMIPA UNLAM Banjarbaru hanya mengalami
perubahan pola tidur yang biasa terjadi pada akhir masa puber
(17-21 tahun) . Perubahan pola tidur ini akan berakhir seiring
berjalannya waktu
B. Saran
Untuk mencari koresponden dan pembagian kuesioner
sebaiknya sesuai dengan target yang ditentukan. Dan
pembagian kuesioner sebaiknya jangan saat akhir masa
perkuliahan karena koresponden akan sulit mengisi
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dawson P. Sleep and sleep disorders in children and
adolescents: information for parents and educators. Dalam:
National Association of School Psychologists. Helping children
at home and school II: handouts for familiesand educators.
Bethesda: NASP; 2004.h.301-10.
[2] LeBourgeois MK, Giannotti F, Cortesi F, Wolfson AR, Harsh J.
The relationship between reported sleep quality and sleep
hygiene in Italian and American adolescents. Pediatrics 2005
;115:257-65.
Didapat
dari:http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/full/115/1/
S1/257.
[3] Nutter DA. Sleep disorder: problems associated with other
disorders. Updated: Apr 4, 2007. Available from URL:
http://emedicine.medscape.com/article/916611-overview

.

More Related Content

What's hot

Global warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan GlobalGlobal warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan Global
Desy Fadjar
 
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa sma
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa smaProposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa sma
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa sma
jonniyanra1
 
Menjaga kesehatan jantung
Menjaga kesehatan jantung Menjaga kesehatan jantung
Menjaga kesehatan jantung
Bany_31
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
Anto Freistyawan
 
SK-KD PKN SD-MI
SK-KD PKN SD-MISK-KD PKN SD-MI
SK-KD PKN SD-MI
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantungLaporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
Polytechnic State Semarang
 
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT Siti Jum'atun
 
Contoh paragraf deduktif
Contoh paragraf deduktifContoh paragraf deduktif
Contoh paragraf deduktif
Warnet Raha
 
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemen
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemenBab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemen
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemenIdris Miaus
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaksmi_Perwira
 
Makalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarnaMakalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarna
Septian Muna Barakati
 
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANLATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
almansyahnis .
 
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasar
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasarMateri pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasar
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasarIhsan Sulistyawan
 
Sejarah perekonomian-indonesia
Sejarah perekonomian-indonesiaSejarah perekonomian-indonesia
Sejarah perekonomian-indonesia
ifa_talita
 
PoA 2 - Week 2_Akuntansi Persekutuan.pptx
PoA 2 - Week 2_Akuntansi Persekutuan.pptxPoA 2 - Week 2_Akuntansi Persekutuan.pptx
PoA 2 - Week 2_Akuntansi Persekutuan.pptx
CindyTanesia
 
Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.ppt
Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.pptKontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.ppt
Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.ppt
BintiIstifarida
 
Kelompok 5 data observasi kamar mandi di_SMA N 1 Kejayan Kab.pasuruan
Kelompok 5 data observasi kamar mandi di_SMA N 1 Kejayan Kab.pasuruanKelompok 5 data observasi kamar mandi di_SMA N 1 Kejayan Kab.pasuruan
Kelompok 5 data observasi kamar mandi di_SMA N 1 Kejayan Kab.pasuruan
cholil_ryan
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
Septian Muna Barakati
 
137665355 laporan-kegiatan-bakti-sosial
137665355 laporan-kegiatan-bakti-sosial137665355 laporan-kegiatan-bakti-sosial
137665355 laporan-kegiatan-bakti-sosialAbine Saidah
 

What's hot (20)

Global warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan GlobalGlobal warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan Global
 
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa sma
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa smaProposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa sma
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa sma
 
Menjaga kesehatan jantung
Menjaga kesehatan jantung Menjaga kesehatan jantung
Menjaga kesehatan jantung
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
SK-KD PKN SD-MI
SK-KD PKN SD-MISK-KD PKN SD-MI
SK-KD PKN SD-MI
 
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantungLaporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
 
Contoh paragraf deduktif
Contoh paragraf deduktifContoh paragraf deduktif
Contoh paragraf deduktif
 
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemen
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemenBab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemen
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemen
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paru
 
Makalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarnaMakalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarna
 
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANLATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
 
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasar
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasarMateri pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasar
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasar
 
Sejarah perekonomian-indonesia
Sejarah perekonomian-indonesiaSejarah perekonomian-indonesia
Sejarah perekonomian-indonesia
 
PoA 2 - Week 2_Akuntansi Persekutuan.pptx
PoA 2 - Week 2_Akuntansi Persekutuan.pptxPoA 2 - Week 2_Akuntansi Persekutuan.pptx
PoA 2 - Week 2_Akuntansi Persekutuan.pptx
 
Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.ppt
Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.pptKontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.ppt
Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.ppt
 
Kelompok 5 data observasi kamar mandi di_SMA N 1 Kejayan Kab.pasuruan
Kelompok 5 data observasi kamar mandi di_SMA N 1 Kejayan Kab.pasuruanKelompok 5 data observasi kamar mandi di_SMA N 1 Kejayan Kab.pasuruan
Kelompok 5 data observasi kamar mandi di_SMA N 1 Kejayan Kab.pasuruan
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
137665355 laporan-kegiatan-bakti-sosial
137665355 laporan-kegiatan-bakti-sosial137665355 laporan-kegiatan-bakti-sosial
137665355 laporan-kegiatan-bakti-sosial
 

Similar to Tugas akhir kuliah

iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
Universitas Katolik Musi Charitas
 
Akhir masa kanak
Akhir masa kanakAkhir masa kanak
Akhir masa kanakReni Dian
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptx
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptxPerkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptx
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptx
BellaDwiLestari2
 
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docxGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
josen sembiring
 
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia   cdk kalbeGangguan tidur pd lansia   cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Agus Mulyawan
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Padjadjaran University
 
Kualitas tidur pd Lansia
Kualitas tidur pd LansiaKualitas tidur pd Lansia
Kualitas tidur pd LansiaReni Rn Fauziah
 
Insom 13
Insom 13Insom 13
Insom 13
ICha Maidinah
 
remaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdfremaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdf
LiaDjanbie
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)
syarifah irmadani
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Arni Arnotz
 
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
makalahPERKEMBANGANREMAJA-doc.doc
makalahPERKEMBANGANREMAJA-doc.docmakalahPERKEMBANGANREMAJA-doc.doc
makalahPERKEMBANGANREMAJA-doc.doc
OtoySamidi
 
PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah
PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah
PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah
Swadaya Gunung Jati University
 
Tugas embriologi
Tugas embriologiTugas embriologi
Tugas embriologiREISA Class
 
Faktor faktor risiko yang berkaitan dengan prevalensi kurang tidur kronis pa...
Faktor faktor risiko yang berkaitan  dengan prevalensi kurang tidur kronis pa...Faktor faktor risiko yang berkaitan  dengan prevalensi kurang tidur kronis pa...
Faktor faktor risiko yang berkaitan dengan prevalensi kurang tidur kronis pa...Operator Warnet Vast Raha
 
Karya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatanKarya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatanRiana Apriliia
 

Similar to Tugas akhir kuliah (20)

Laporan tahap 1
Laporan tahap 1Laporan tahap 1
Laporan tahap 1
 
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
 
Akhir masa kanak
Akhir masa kanakAkhir masa kanak
Akhir masa kanak
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptx
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptxPerkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptx
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptx
 
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docxGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
 
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia   cdk kalbeGangguan tidur pd lansia   cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
 
Latar belakang
Latar belakangLatar belakang
Latar belakang
 
Kualitas tidur pd Lansia
Kualitas tidur pd LansiaKualitas tidur pd Lansia
Kualitas tidur pd Lansia
 
18
1818
18
 
Insom 13
Insom 13Insom 13
Insom 13
 
remaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdfremaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdf
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
 
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
makalahPERKEMBANGANREMAJA-doc.doc
makalahPERKEMBANGANREMAJA-doc.docmakalahPERKEMBANGANREMAJA-doc.doc
makalahPERKEMBANGANREMAJA-doc.doc
 
PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah
PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah
PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah
 
Tugas embriologi
Tugas embriologiTugas embriologi
Tugas embriologi
 
Faktor faktor risiko yang berkaitan dengan prevalensi kurang tidur kronis pa...
Faktor faktor risiko yang berkaitan  dengan prevalensi kurang tidur kronis pa...Faktor faktor risiko yang berkaitan  dengan prevalensi kurang tidur kronis pa...
Faktor faktor risiko yang berkaitan dengan prevalensi kurang tidur kronis pa...
 
Karya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatanKarya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatan
 

More from Fhadilla Muhammad

Jaringan multimedia
Jaringan multimediaJaringan multimedia
Jaringan multimedia
Fhadilla Muhammad
 
Laporan akhir Metodologi Penelitian
Laporan akhir Metodologi PenelitianLaporan akhir Metodologi Penelitian
Laporan akhir Metodologi PenelitianFhadilla Muhammad
 
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...Fhadilla Muhammad
 
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswa
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswaRingkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswa
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswaFhadilla Muhammad
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Fhadilla Muhammad
 
V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106Fhadilla Muhammad
 
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanPenelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanFhadilla Muhammad
 
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanPenelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanFhadilla Muhammad
 

More from Fhadilla Muhammad (10)

Jaringan multimedia
Jaringan multimediaJaringan multimedia
Jaringan multimedia
 
Laporan akhir Metodologi Penelitian
Laporan akhir Metodologi PenelitianLaporan akhir Metodologi Penelitian
Laporan akhir Metodologi Penelitian
 
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...
 
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswa
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswaRingkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswa
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswa
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
 
V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106
 
3. jurnal hasil penelitian
3. jurnal hasil penelitian3. jurnal hasil penelitian
3. jurnal hasil penelitian
 
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanPenelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
 
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanPenelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
 
Mjlh9
Mjlh9Mjlh9
Mjlh9
 

Tugas akhir kuliah

  • 1. Perubahan Pola Tidur Pada Mahasiswa Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA UNLAM Fhadilla Muhammad/J1F11226 Program Studi S1 Ilmu Komputer,Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat Jalan Jendral Ahmad Yani Km. 35,800 Banjarbaru Telp/fax (0511) 4773112 Fhadillam@gmaiL.com Abstrak—Kebanyakan dari mahasiswa FMIPA Unlam banyak mengaku perubahan pola tidur dikarenakan banyaknya kegiatan dan tugas- tuigas dari kampus yang tidak sama saat sekolah menengah. Terdapat perbedaan antara perubahan pola tidur dengan insomnia. Hal ini yang sering salah artikan oleh mahasiswa. Oleh karena itu, dengan adanya penelitian ini maka akan dapat diketahui Mahasiswa FMIPA UNLAM yang mengalami perubahan pola tidur Kata Kunci— insomnia, jadwal, pola, perubahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya mahasiswa yang mengaku berkurangnya jam tidur dikarenakan menyelesaikan tugas perkuliahan hingga larut malam. Dan sebagian dari beberapa mahasiswa mengaku perubahan jam tidur dikarenakan ada beberapa kegiatan nonakademik seperti rapat organisasi berlangsung hingga larut malam, membuat mahasiswa mau tidak mau merubah jam tidur mereka. Hal ini kebanyakan terjadi pada mahasiswa tingkat awal yang notabene sebagai mahasiswa mempunya jadwal praktikum dan mata kuliah lebih banyak daripada mahasiswa tingkat menengah. Mahasiwa tingkat akhir pun tak luput dari perubahan jam tidur mereka dikarenakan mereka harus mengejar deadline untuk Tugas Akhir Mereka. Dan para mahasiswa sering menybut kondisi mereka ini sebagai gejala insomnia Dan perubahan jadwal jam istirahat ini biasanya terbawa sampai ke weekend . Jadwal yang biasanya bisa untuk tidur lebih awal, tetapi mahasiswa yang biasanya begadang akan sulit untuk tidur lebih awal. Biasanya mereka akan menyibukkan diri dan menyesuaikan jam tidur seperti hari biasa ketika hendak ber- istirahat, entah itu membuka berulang kali jejaring sosial atau pun menonton film hingga larut malam sehingga jam tidur pun sama ketika hari- hari biasa. Kebiasaan- kebiasaan seperti ini membuat mahasiswa mengalami perubahan pola tidur mereka. B. Perumusan Masalah Adakah hubungan antara Tugas perkuliahan dengan Perubahan pola jam Tidur Seberapa besarnya pengaruhnya membuka smartphone ketika hendak tidur Kebiasaaan- kebiasaan yang dilakukan ketika mendapat waktu Luang Kebiasaaan mahasiswa yang dilakukan sebelum tidur? C. Manfaat dan Tujuan Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah mahasiswa dapat membedakan antara insomnia dan perubahan pola tidur pada mahasiswa. Dengan melakukan penelitian ini maka dapat diketahui berapa banyak mahasiswa yang mengalami perubahan tidur dan penyebabnya D. Batasan Masalah Penelitian ini hanya ditujukan untuk kepada mahasiswa Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam yang aktif dan masih mengerjakan tugas tugas akademik II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Tidur Normal pada Remaja Tidur merupakan suatu fenomena yang umum, terjadi kehilangan kesadaran yang bersifat sementara dan merupakan suatu keadaan fisiologik aktif yang ditandai dengan adanya fluktuasi yang dinamik pada parameter susunan syaraf pusat, hemodinamik, ventilasi dan metabolik. Fase tidur terbagi menjadi dua macam yaitu rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM). Berdasarkan studi pola gelombang otak NREM terbagi menjadi beberapa tingkat dimulai dari keadaan mengantuk sampai tidur nyenyak. Tingkat awal (tingkat I dan II) adalah mudah terbangun dan bahkan tidak menyadari bila sedang tertidur. Tingkat lanjutan (tingkat III dan IV) ialah sangat sulit dibangunkan, dan apabila dibangunkan akan disorientasi dan bingung. [2] Kegunaan tidur belum sepenuhnya diketahui, tetapi tidur merupakan proses penting dalam konsolidasi ingatan serta proses penyembuhan. Lamanya kebutuhan tidur bervariasi antara tiap orang dan sangat sulit untuk menilai berapa lama tidur yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berfungsi optimal. Pola tidur remaja perlu perhatian lebih karena berhubungan pada performa sekolah. Pada 20 tahun terakhir ini, para peneliti mengenai tidur menyadari perbedaan perubahan pola tidur pada remaja. Perubahan tersebut ialah jam biologis remaja atau disebut irama sirkadian. Pada permulaan masa
  • 2. pubertas, fase tidurnya menjadi telat. Untuk terjatuh tidur menjadi lebih malam dan bangun tidur lebih telat pada pagi hari. Dan remaja tersebut lebih waspada pada malam hari dan menjadi lebih susah tidur. B. Remaja WHO mendefinisikan remaja (adolescent) sebagai individu berusia 10 sampai 19 tahun dan dewasa muda (youth) 15 sampai 24 tahun. Dua kelompok umur yang tumpang-tindih ini digolongkan sebagai pemuda (young people) yang mencakup usia 10 sampai 24 tahun. [3] Secara garis besar, fase remaja dibagi menjadi tiga periode penting, yaitu fase awal, pertengahan, dan lanjut; yang masing-masing memiliki karakteristik dalam hal biologis, psikologis, dan isu sosial. Berdasarkan Nelson dkk, penggolongan fase remaja dibagi menjadi fase remaja awal, yaitu usia 10 sampai 13 tahun; fase remaja pertengahan, yaitu usia 14 sampai 16 tahun dan fase remaja lanjut, yaitu usia 17 samapi 20 tahun hingga seterusnya. C. Defenisi Gangguan Tidur Gangguan tidur merupakan suatu kumpulan kondisi yang dicirikan dengan adanya gangguan dalam jumlah, kualitas, atau waktu tidur pada seorang individu. Pada kelompok remaja, kurangnya durasi tidur juga dapat terjadi akibat adanya perubahan gaya hidup. Kualitas tidur inadekuat adalah fragmentasi dan terputusnya tidur akibat periode singkat terjaga di malam hari yang sering dan berulang. [1] D. Epidemiologi Gangguan Tidur Studi yang dilaksanakan oleh Liu X dkk di SMU di provinsi Shandong, Cina. Hasil studi menyatakan rata-rata lama tidur di malam hari adalah 7,64 jam dan menurun dengan meningkatnya usia. [1] Penelitian yang dilakukan oleh Johnson EO dkk pada remaja 13 hingga 16 tahun mengenai epidemiologi insomnia sesuai DSM-IV pada remaja menunjukkan bahwa prevalensi insomnia adalah 10,7% dengan usia median timbulnya insomnia adalah 11 tahun.Penelitian Halbower dan Marcus yang menyatakan gangguan tidur yang paling banyak ditemukan pada remaja adalah insomnia. E. Klasifikasi Gangguan Tidur Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III WHO (PPDGJ III), gangguan tidur secara garis besar dibagi dua, yaitu dissomnia dan parasomnia. [1] Dissomnia merupakan suatu kondisi psikogenik primer dengan ciri gangguan utama pada jumlah, kualitas, atau waktu tidur yang terkait faktor emosional. Termasuk dalam golongan ini antara lain adalah insomnia, hipersomnia, dan gangguan jadwal tidur. Parasomnia merupakan peristiwa episodik abnormal yang terjadi selama masa tidur. Termasuk dalam golongan ini adalah somnabulisme, teror tidur, dan mimpi buruk. Penggolongan gangguan tidur lain berdasarkan PPDGJ III adalah gangguan tidur organik, gangguan nonpsikogenik termasuk narkolepsi dan katapleksi, apne waktu tidur, gangguan pergerakan episodik termasuk mioklonus nokturnal, dan enuresis. [1] Menurut DSM IV-TR (American Psychiatric Association)gangguan tidur dibagi menjadi insomnia primer, hipersomnia primer, narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernapasan, gangguan tidur irama sirkadian, gangguan mimpi buruk, gangguan teror tidur, gangguan tidur berjalan, gangguan tidur terkait kondisi medis, dan gangguan tidur yang diinduksi zat.Sedangkan, Nelson dkk membuat klasifikasi gangguan tidur spesifik pada anak dan remaja, karena pola gangguan tidur pada anak berbeda dengan pola gangguan tidur pada dewasa. Pola tidur mengalami perubahan yang progresif seiring bertambahnya usia; dari masa bayi, anak, hingga remaja; kearah pola tidur dewasa, yaitu durasi tidur yang berkurang, siklus tidur yang lebih panjang, dan berkurangnya waktu tidur siang. F. Etiologi dan Faktor Resiko Gangguan tidur pada remaja dipengaruhi berbagai faktor baik medis maupun nonmedis. Penelitian di Jepang oleh Ohida T dkk pada tahun 2004 menunjukkan beberapa faktor risiko terjadinya gangguan tidur, yaitu jenis kelamin perempuan, siswa tingkat SMU, dan gaya hidup yang tidak sehat (stres psikologis, merokok dan minum alkohol). Penelitian di Cina oleh Liu X pada tahun 2000 juga menunjukkan hal yang serupa. Pubertas sebagai salah satu ciri yang dialami oleh remaja juga memberikan pengaruh terhadap timbulnya gangguan tidur. Hipersomnia adalah lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa muda sedangkan insomnia lebih umum terjadi pada orang dewasa. Pada analisis eksploratif insomnia dan perkembangan pubertas oleh Johnson EO dkk, didapatkan hasil bahwa menstruasi meningkatkan risiko insomnia. Anak perempuan mengalami gangguan tidur dan kelelahan di siang hari lebih tinggi dari laki-laki. Hal ini diperkirakan karena perempuan memiliki risiko lebih tinggi dalam mengalami kelelahan terkait pubertas, prevalensi gangguan mental yang lebih tinggi serta lebih sensitif terhadap masalah keluarga, dan tingginya tuntutan dalam kehidupan keluarga dan pergaulan. Patten dkk melakukan penelitian berbasis populasi secara longitudinal dengan Teenage Attitudes and Practices Survey pada remaja berusia 12 hingga 18 tahun untuk mengevaluasi faktor yang berkaitan dengan perkembangan dan persistensi gangguan tidur pada remaja.Hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin perempuan dan gejala depresi yang jelas berhubungan dengan perkembangan, persistensi serta frekuensi dari gangguan tidur. Merokok menunjukkan hubungan yang bergantung dosis dalam perkembangan dan frekuensi gangguan tidur. [1] Kualitas tidur juga dapat dipengaruhi berbagai hal di lingkungan sekitar. Rangsangan sensorik dari lingkungan seperti bunyi, cahaya, pergerakan, dan bau dapat mempengaruhi inisiasi dan kualitas tidur. Lokasi tidur juga
  • 3. mempengaruhi kualitas tidur seperti dikamar atau pada transportasi umum. Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah keadaan sosial ekonomi dan lingkungan sekitar seperti kelembaban, suhu dingin, kumuh, kepadatan dan bising. Johnson dkk melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara menonton televisi dengan gangguan tidur pada remaja dan dewasa muda dengan metode penelitian prostektif longitudinal dengan cara wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menonton televisi lebih atau sama dengan 3 jam per hari memiliki peningkatan risiko gangguan tidur yang bermakna pada saat dewasa, sedangkan remaja yang membatasi menonton televisi hingga 1 jam atau kurang mengalami penurunan risiko gangguan tidur saat dewasa yang bermakna. [1] Berbagai keadaan medis juga dapat menyebabkan timbulnya gangguan tidur. Sebanyak 3550% individu dengan kelainan neuropsikiatri mengalami gangguan tidur. G. Dampak Gangguan Tidur pada Remaja Tidur berhubungan dengan kualitas dan kuantitas morbiditas dan mortalitas. Menurut data epidemiologi tidur yang kurang dari 6 jam atau tidur yang lebih dari 9 jam perhari, erat hubungannya dengan peningkatan mortalitas. [2] Kualitas dan kuantitas tidur yang kurang pada anak dapat mengakibatkan terjadinya rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dan penurunan tingkat atensi di siang hari.Gangguan pola tidur berupa pola tidur yang berlebihan dapat menimbulkan efek negatif pada performa di sekolah, fungsi kognitif, dan mood sehingga dapat menimbulkan konsekuensi serius lainnya seperti peningkatan angka kejadian kecelakaan mobil dan motor. [2] Dari hasil penelitian disebutkan bahwa berkurangnya waktu tidur dan jadwal tidur yang tidak teratur terkait erat dengan performa sekolah yang buruk pada remaja. Selain itu, pada penelitian sebelumnya terhadap siswa SMU didapatkan bahwa siswa yang mendapat peringkat akademik yang baik memiliki jadwal tidur yang lebih teratur dan waktu tidur yang lebih panjang dengan waktu tidur lebih awal dibandingkan dengan siswa dengan peringkat akademik yang lebih rendah.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat keterkaitan antara pola tidur atau bangun dan kemampuan persepsi mereka di sekolah dan mempengaruhi hasil peringkat akademik dan nilai ujian mereka. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Fakultas FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Sampel dari penelitian ini adalah remaja yang berusia 16 – 21 tahun yang juga Mahasiswa aktif. Sampel diambil dari 15 orang laki- laki dan juga 15 orang perempuan secara isi. Dari sampel juga diberikan kuesioner yang berisikan Penilaian pola Tidur. Kuesioner langsung diisi di Sekolah dan Kampus. Penilaian gangguan tidur dilakukan dengan menggunakan kuesioner Sleep Disturbances Scale for Children yang dimodifikasi berupa terjemahan ke dalam bahasa Indonesia yang sudah divalidasi dan dinilai realibilitasnya. Data yang sudah didapat di lakukan proses perhitungan dengan metode perbandingan dengan SPSS. Mahasiswa FMIPA Unlam secara acak dengan tahun angkatan, Program Studi, dan juga Indeks Prestasi (IP) yang diraih selama perkuliahan di Fakultas MIPA Unlam. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada Penelitian kali ini adalah menggunakan Metode Pemilihan sampel non Probabilitas. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah hasil dari pembagian kuesioner untuk mengetahui mahasiswa FMIPA mengalami perubahan pola tidur selama mengikuti kegiatan perkuliahandan kegiatan non akademik lainnya A. Hasil Pengumpulan data menghasilkan 30 responden saja dari responden yang ditentukan yaitu 56 orang responden dari seluruh program studi yang ada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini dikarenakan mahasiswa yang jadi responden sibuk mengerjakan tugas akhir perkuliahan dan juga banyak yang bersedia mengisi Kuesioner yang sudah disediakan. Ada 26,67 pemilih berusia dari 19 20 tahun dan 70% diantaranya tidak tidur siang. Sebanyak 86,67% responden memiliki kebiasaan bermain gadget sebelum tidur. Pada TABEL.III diketahui sebanyak 93,33% hanya mengalami perubahan pola tidur TABLE I. TABEL RESPONDEN MAHASISWA Tabel Karakteristik koresponden Karakteristik Jenis Kelamin  Laki- laki  Perempuan Kelompok Usia  Usia17  Usia 18  Usia 19  Usia 20  Usia 21  Usia 22 Merupakan anggota UKM  Ya  Tidak/Belum Kebiasaan Tidur Siang  Ya  Tidak Memiliki TV di kost/rumah  Ya  Tidak Memiliki kebiasaan bermain gadget sebelum tidur  Ya  Tidak n % 17 13 56,68 43,33 2 9 8 8 3 0 16 14 6,666667 30 26,666667 26,666667 10 0 53,333333 46,666667 30 70 9 21 43,33 56,68 13 17 26 4 86,666667 13,333333 TABLE II. TABEL HASIL KUESIONER Table Pertanyaaan Hasil Kuesioner Pertanyaan Kuesioner n %
  • 4. Table Pertanyaaan Hasil Kuesioner Pertanyaan Kuesioner n Table Pertanyaaan Hasil Kuesioner %  Kesulitan untuk memulai tidur     Tidak pernah Kadang kadang Sering Selalu 9 8 9 4 30 26,666667 30 13,333333 Tiba-tiba terbangun pada malam hari     Tidak pernah Kadang kadang Sering Selalu 26 2 1 1 86,666667 6,6666667 3,3333333 3,3333333 Bisa terbangun lebih awal/dini Tidak pernah Kadang kadang Sering Selalu 21 7 1 1 70 23,333333 3,3333333 3,3333333 Merasa mengantuk di siang hari     Tidak pernah Kadang kadang Sering Selalu n % Selalu Mendapat mimpi buruk     Tidak pernah Kadang kadang Sering Selalu Badan terasa lemah, letih, kurang tenaga setelah tidur  Tidak pernah  Kadang kadang  Sering  Selalu 6 23 0 1 20 76,666667 3,3333333 13 15 0 2 43,333333 50 4 9 16 1 13,333333 30 53,333333 3,3333333 6,6666667 Jadwal jam tidur sampai bangun hari     Pertanyaan Kuesioner 5 13 7 5 16,666667 43,333333 23,333333 16,666667 tidak beraturan     Tidak pernah Kadang kadang Sering Selalu Tidur selama 6 jam dalam semalam     Tidak pernah Kadang kadang Sering Selalu 3 8 10 9 10 26,666667 33,333333 30 Sakit kepala pada siang hari     Tidak pernah Kadang kadang Sering Selalu 24 6 0 0 80 20 TABLE III. TABEL HASIL PENELITIAN Table Column Head Hasil n Perubahan Pola Tidur Insomnia Merasa kurang puas dengan tidur anda     Tidak pernah Kadang kadang Sering Selalu 1 3 13 13 3,3333333 10 43,333333 43,333333 Merasa kurang nyaman/gelisah saat tidur    Tidak pernah Kadang kadang Sering 15 10 2 3 50 33,333333 6,6666667 10 27 3 % 93,333333 10 B. Pembahasan Berdasarkan hasil kuesioner dan beberapa pertanyaan lisan. Dari 56 orang yang telah ditentukan menjadi koresponden. Hanya 30 orang saja yang bersedia untuk menjadi responden pada penelitian kali ini. Hal ini dikarenakan banyak responden yang memiliki kesibukan lain dan juga sudah pulang ke kampung halaman Pada pengambilan responden diambil dengan menggunakan survey research. Dengan Setiap program studi diambil dari angkatan 2010,2011,201 dan angkatan 2013. Dengan setiap angkatan mendapat dua lembar kuesioner, sehingga di total menjadi 56 responden.
  • 5. Dari responden terdapat 17 responden laki- laki dan 13 orang responden peremuan dari setiap prodi. Sebanyak 30% responden mengaku tidak tidur siang selama berkuliah di MIPA. Dan Sebanyak 56,68 % tidak mempunyai TV karena kebanyak responden anak kost. Dan sebanyak 86,6667% responden memiliki kebiasaan bermain gadget sebelum tidur. Dari kuesioner yang di berikan sebanyak 26 orang mengaku tidak pernah terbangun pada saat malam har dan sebanyak 76,6667% mengaku hanya kadang kadang mengalami mimpi buruk. Hal ini merupaakan tanda bahwa responden tidak memiliki insomnia hanya saja mengalami pola perubahan tidur saja. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Jadi dari penelitian yang dilakukan, para mahasiswa Fakultas FMIPA UNLAM Banjarbaru hanya mengalami perubahan pola tidur yang biasa terjadi pada akhir masa puber (17-21 tahun) . Perubahan pola tidur ini akan berakhir seiring berjalannya waktu B. Saran Untuk mencari koresponden dan pembagian kuesioner sebaiknya sesuai dengan target yang ditentukan. Dan pembagian kuesioner sebaiknya jangan saat akhir masa perkuliahan karena koresponden akan sulit mengisi DAFTAR PUSTAKA [1] Dawson P. Sleep and sleep disorders in children and adolescents: information for parents and educators. Dalam: National Association of School Psychologists. Helping children at home and school II: handouts for familiesand educators. Bethesda: NASP; 2004.h.301-10. [2] LeBourgeois MK, Giannotti F, Cortesi F, Wolfson AR, Harsh J. The relationship between reported sleep quality and sleep hygiene in Italian and American adolescents. Pediatrics 2005 ;115:257-65. Didapat dari:http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/full/115/1/ S1/257. [3] Nutter DA. Sleep disorder: problems associated with other disorders. Updated: Apr 4, 2007. Available from URL: http://emedicine.medscape.com/article/916611-overview .