Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah dan dampaknya bagi lingkungan. Terdapat beberapa poin penting yaitu definisi sampah, jenis-jenis sampah, cara pengelolaan sampah, serta dampak sampah bagi kesehatan dan lingkungan. Dokumen ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Daur ulang yang merupakan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R
(Reuse, Reduce, and Recycle)
dan dapat dilakukan pada sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, maupun barang elektronik.
3R terdiri dari Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
Fungsi daur ulang ..
file ini berisi metode dan segala hal yang berkaitan dengan perkuliahan kesehatan lingkungan dalam mata kuliah pengelolaan sampah, semua terangkum dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami untuk informasi yang kurang dipahami dapat menghubungi saya secara langsung via email risaastriani@yahoo.com
Daur ulang yang merupakan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R
(Reuse, Reduce, and Recycle)
dan dapat dilakukan pada sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, maupun barang elektronik.
3R terdiri dari Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
Fungsi daur ulang ..
file ini berisi metode dan segala hal yang berkaitan dengan perkuliahan kesehatan lingkungan dalam mata kuliah pengelolaan sampah, semua terangkum dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami untuk informasi yang kurang dipahami dapat menghubungi saya secara langsung via email risaastriani@yahoo.com
MANFAAT PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DENGAN KONSEP MEGALABINOVASI
1. Dapat mengatasi persoalan sampah organik yang apabila tidak dicarikan solusi yang tepat maka akan menjadi beban bagi para pelaku usaha baik itu perusahaan, instansi dan juga bagi lingkungan sekitar.
2. Keberadaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep MEGALABINOVASI ini sangat ramah terhadap lingkungan, dikarenakan tidak menimbulkan bau, sehingga dapat di install pada lokasi yang berdekatan dengan warga.
3. Unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini sangat unik dan bermanfaat, sehingga dapat menumbuhkan citra yang positif bagi warga sebagai komunitas pecinta lingkungan.
4. Beban pemeliharaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini sangat ringan, maka secara jangka panjang akan memberikan penghematan beban pengolahan sampah yang cukup signifikan.
5. Konsep ini tidak mengandung unsur kimia dalam proses pengolahannya.
6. Proses yang dihasilkan berupa biogas bertekanan rendah, sehingga sangat aman di gunakan.
7. Desain dari unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini dirancang secara customized sesuai citra yang diharapkan sehingga tidak terkesan sebagai tempat pengolahan sampah.
PRINSIP KERJA BIODIGESTER DENGAN KONSEP
Memanfaatkan proses pencernaan yang dilakukan oleh bakteri methanogen yang akan menghasilkan gas methana (CH4)
Gas methana yang dihasilkan bisa mencapai hingga 60% dari keseluruhan gas hasil reaktor, sisanya didominasi oleh CO2
Bakteri methanogen bekerja dalam lingkungan yang tidak ada udara (an aerob), sehingga proses ini bisa disebut pencernaan an aerob (an aerob digestion)
Bakteri methanogen akan secara natural berada dalam sampah yang yang mengandung bahan organik, seperti kotoran ternak, manusia dan sampah organik
Proses Pemasukan Sampah Organik Kedalam Biodigester MEGALABINOVASI
Sampah organik dimasukan kedalam lubang input digester
Tambahkan air secukupnya untuk membersihkan lubang input
Kocoklah digester setiap hari untuk meningkatkan kinerja bakteri pengurai
Dilakukan setiap hari dengan jumlah yang disesuaikan
Hindari pemasukan sampah anorganik kedalam digester
Pengelolaan Pupuk Cair Organik
Limbah cair biogas (slurry) akan keluar dari lubang output digester dengan sendirinya, disaat pemasukan sampah organik kedalam lubang input
Slurry ditampung kedalam drum penampung dibiarkan beberapa minggu sebelum digunakan
Slurry atau pupuk cair organik ini akan berbeda kandungan nutrisinya, tergantung dari sampah organik yang dimasukan
Biogas sama dengan sumber energi alternatif, maka asumsinya adalah 1m3 biogas setara dengan :
0,4 Kg LPG
0,52 Lt solar
0,62 Lt minyak tanah
4,7 KWH listrik
3,5 Kg kayu bakar
Asupan sampah 500 Kg/ha ri
Kapasitas Biodigester 54 m3
Produksi biogas perhari ± 12,5 m atau setara 10 Lt Bensin (kondisional
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Bab i
1. BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya
aktifitas manusia, setiap aktifitas manusia pasti
menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah
sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap
barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian
juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis
material yang kita konsumsi.
Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa
lepas juga dari pengelolaannya terhadap masyarakat.
Masalah sampah sudah menjadi topik utama yang ada
pada bangsa kita, mulai dari lingkungan terkecil sampai
kepada lingkup yang besar. Banyak hal yang
2. menyebabkan terjadinya penumpukan sampah ini. Namun
yang pasti faktor individu sangatlah berpengaruh dalam
hal ini.
Rumusan Masalah
Mengkaji latar belakang diatas dapat diambil beberapa
permasalahan sebagai kajian dari pembuatan makalah ini
yakni diantaranya :
1) Pengertian sampah
2) Cara Pengolahan sampah
3) Faktor yang mempengaruhi siswa membuang
sampah sembarangan
4) Solusi membiasakan murid agar membuang
sampah pada tempatnya.
3. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan tugas dan amanat yang diberikan Kepala
SMA Negeri 9 Garut agar para murid membuang sampah
pada tempatnya, pembahasan dalam makalah ini
bertujuan untuk memotifasi para murid agar
menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan bersih
dari sampah. Serta mengetahui dampak dari membuang
sampah sembarangan.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1) Kami sebagi peneliti menjadi tahu dan sadar akan
kebersihan lingkungan khususnya di lingkungan sekolah
2) Memberikan pengetahuan tentang dampak
membuang sampah sembarangan
4. 3) Akan memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk
membuang sampah pada tempatnya.
BAB II
KERANGKA TEORI
Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai
atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama
5. dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau
bercacat dalam pembuatan manufaktur atau materi
berlebihan atau ditolak atau dibuang. (Kamus Istilah
Lingkungan, 1994). Sampah adalah sisa suatu usaha atau
kegiatan yang berwujud padat, baik berupa zat organik
maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun
tidak terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi
sehingga dibuang ke lingkungan. (Menteri Negara
Lingkungan Hidup, 2003).
Segala macam organisme yang ada di alam ini
selalu menghasilkan sampah atau bahan buangan.
Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh organisme
yang ada di alam ini bersifat organik, kecuali sampah
yang berasal dari aktifitas manusia yang dapat bersifat
organik maupun anorganik. Contoh sampah organik
adalah sisa-sisa bahan makanan yang berasal dari
6. tumbuhan atau hewan, kertas, kayu, bambu dan lain-
lain. Sedangkan sampah anorganik misalnya plastik,
logam, gelas-gelas bekas minuman dan karet. Tempat
penampungan sampah yang disebut dengan Tempat
Pembuangan Akhir sebaiknya pewadahan sampah
dilakukan pemilihan-pemilihan berdasarkan sifat dan
jenisnya untuk macam buangan organik dan anorganik.
Ini dapat bermanfaat untuk proses daur ulang bahan
buangan sehingga menjadi bermanfaat.
Jenis-jenis Sampah
Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi
dua yaitu :
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah
membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun
kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih
lanjut menjadi kompos.
7. 2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah
membusuk, seperti plastik, wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah
komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan
produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat
dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol
dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik
kertas koran, HVS, maupun karton.
Pengelolaan Sampah
Ada tiga kemungkinan pengelolaan sampah yaitu
dikubur, dibakar, dan sanitary landfill. Sistem dikubur
yaitu dengan membuat galian pada kedalaman tertentu
lalu diberi penadah plastik dan diisi tanah setinggi 0,5
(setengah) meter. Resiko dari sistem ini adalah
8. hancurnya plastik oleh pelarut kimia. Sistem pembakaran
dengan suhu yang ditentukan, lama pembakaran dan
pencampuran oksigen yang tepat dapat menghancurkan
99% sampah. Asap yang dibentuk diolah lebih dahulu
sebelum dibuang ke udara. Resiko sistem pembakaran
yang tidak mencapai suhu tersebut adalah timbulnya
dioksin yang sangat beracun dan menimbulkan berbagai
jenis kanker. Sistem sanitary landfill adalah metode
pembuangan akhir sampah dengan metode tertentu
sehingga tidak menimbulkan pencemaran dan
membahayakan kesehatan. Sistem ini membuang dan
menumpuk sampah pada suatu lokasi yang cekung,
memadatkan sampah tersebut kemudian menutupnya
dengan tanah. Metode ini dapat menghilangkan polusi
udara, sedangkan polusi di tanah dan air dapat
9. diminimalisir dengan melekatkan lapisan geotextile untuk
mencegah meresapnya air lindi ke air tanah.
Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan
Dari dampak yang luas sampah di berbagai sumber
dapat mencemari lingkungan baik lingkungan darat yang
dapat ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat
bersarangnya dan menyebarnya bibit penyakit,
sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja
menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).
Macam pencemaran udara yang ditimbulkan
misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu, gas-
gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan
karbonmonoksida (CO)2, karbondioksida (CO2), nitrogen
10. (NO), gas belerang amoniak dan asap di udara. Asap
diudara adalah asap yang ditimbulkan dari bahan plastik
ada yang bersifat karsinogen artinya dapat menimbulkan
kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.
Penanggulangan Sampah
Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang
sama atau fungsi lainnya.
Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan
berulang-ulang.
Gunakan baterai yang dapat diisi kembali.
Kembangkan manfaat lain dari sampah.
Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-
ulang.
Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat
dihapus dan ditulis kembali.
11. Gunakan kembali sampah yang masih dapat
dimanfaatkan untuk produk lain, seperti pakan ternak.
Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah
sendiri, atau wadah belanjaan yang diproduksi oleh
swalayan yang bersangkutan sebagai bukti pelanggan
setia.
Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk
umum isi ulang.
Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulang
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebersihan merupakan komponen terpenting
12. bagi manusia yang harus dijaga dengan baik. Dengan
demikian akan tercipta suatu keselarasan. Kebersihan
merupakan sebagian dari iman seseorang. Oleh karena
itu marilah kita menjaga kebersihan dengan baik.
Lingkungan yang bersih menjauhkan diri kita dari
berbagai macampenyakit, dengan demikian kita akan
menjadi manusia yang sehat, dan di dalam diri manusia
yang sehat terdapat akal yang sehat.
SARAN
Dalam pembuatan makalah ini, kita selaku
penyusun menyarankan agar kebersihan lingkungan
hendaknya dilakukan oleh seluruh individu masyarakat.
Karena jika tidak ada kerjasama yang baik, maka
kerbersihan lingkungan tidak akan terwujud.
13. DAFTAR PUSTAKA
Kompas, (10 Januari 2004), Sampah Dan Pemerintah.
http://www.kompas.com
Wardhana, Wisnu Arya, (1995), Dampak Pencemaran
Lingkungan, Andi Offset,Yogyakarta.
Supardi, I. 1994. LINGKUNGAN HIDUP dan
KELESTARIANNYA. Bandung: Alumni.
14. Sumaatmadja, H Nursid. 2000. Manusia dalam Konteks
Sosial Budaya dan Lingkungan Hidup. Bandung:
CV Alfabet.
http://www.jala-sampah.or.id/index.htm.
http://www.walhi.or.id/kampanye/cemar/sampah/peng
_sampah_info/