Dokumen tersebut membahas tentang hak atas kekayaan intelektual (HAKI) di Indonesia, termasuk definisi, sejarah, jenis-jenis, konsep dasar, tujuan, dan pengaturannya. HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada individu atau lembaga atas kekayaan intelektual yang dimiliki, dan mencakup hak cipta, paten, merek, desain industri, rahasia dagang, dan lainnya. Pengaturan
HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RA...ZahraKamila4
ZAHRA KAMILA (43217010112), HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RAHASIA DAGANG, DAN PELANGGARAN HAK MEREK DAN RAHASIA DAGANG SERTA HAK PATEN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
Dokumen tersebut membahas tentang hak kekayaan intelektual (HKI) yang mencakup pengertian, prinsip-prinsip, klasifikasi, dan dasar hukum HKI di Indonesia. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa HKI meliputi hak cipta, paten, merek dagang, desain industri, dan rahasia dagang. HKI dimaksudkan untuk melindungi hasil karya intelektual manusia secara ekonomi dan hukum
13, hbl, digna adya, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, universitas me...DignaAdyaPratiwi
Dokumen tersebut membahas mengenai hukum bisnis dan lingkungan terkait hak kekayaan intelektual (HAKI) di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis HAKI seperti hak cipta, paten, merek, desain industri, rahasia dagang, dan lainnya beserta pengaturannya di Indonesia.
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...megiirianti083
Dokumen tersebut membahas tentang hak kekayaan intelektual (HAKI) yang mencakup hak cipta, paten, merek, rahasia dagang, dan pelanggaran hak merek serta paten. Dibahas pula definisi HAKI, jenis-jenis hak yang termasuk dalam HAKI, konsep dan bentuk dari kekayaan intelektual, serta undang-undang yang mengatur perlindungan HAKI di Indonesia.
13. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univ...Maghfira Arsyfa Ganivy
Dokumen tersebut membahas tentang hak kekayaan intelektual (HAKI) yang mencakup definisi, sejarah, jenis, konsep, dasar, bentuk, tujuan dan implementasi HAKI. Dokumen tersebut juga menjelaskan penolakan permohonan paten sistem mesin motor Bajaj di Indonesia.
HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RA...ZahraKamila4
ZAHRA KAMILA (43217010112), HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RAHASIA DAGANG, DAN PELANGGARAN HAK MEREK DAN RAHASIA DAGANG SERTA HAK PATEN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
Dokumen tersebut membahas tentang hak kekayaan intelektual (HKI) yang mencakup pengertian, prinsip-prinsip, klasifikasi, dan dasar hukum HKI di Indonesia. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa HKI meliputi hak cipta, paten, merek dagang, desain industri, dan rahasia dagang. HKI dimaksudkan untuk melindungi hasil karya intelektual manusia secara ekonomi dan hukum
13, hbl, digna adya, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, universitas me...DignaAdyaPratiwi
Dokumen tersebut membahas mengenai hukum bisnis dan lingkungan terkait hak kekayaan intelektual (HAKI) di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis HAKI seperti hak cipta, paten, merek, desain industri, rahasia dagang, dan lainnya beserta pengaturannya di Indonesia.
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...megiirianti083
Dokumen tersebut membahas tentang hak kekayaan intelektual (HAKI) yang mencakup hak cipta, paten, merek, rahasia dagang, dan pelanggaran hak merek serta paten. Dibahas pula definisi HAKI, jenis-jenis hak yang termasuk dalam HAKI, konsep dan bentuk dari kekayaan intelektual, serta undang-undang yang mengatur perlindungan HAKI di Indonesia.
13. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univ...Maghfira Arsyfa Ganivy
Dokumen tersebut membahas tentang hak kekayaan intelektual (HAKI) yang mencakup definisi, sejarah, jenis, konsep, dasar, bentuk, tujuan dan implementasi HAKI. Dokumen tersebut juga menjelaskan penolakan permohonan paten sistem mesin motor Bajaj di Indonesia.
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...Novi Siti
Modul ini membahas tentang hak kekayaan intelektual (HKI) yang mencakup hak cipta, paten, merek dagang, rahasia dagang, dan lainnya. HKI merupakan hak eksklusif atas hasil karya intelektual seseorang yang memiliki nilai ekonomi dan perlu dilindungi. Ruang lingkup HKI dibagi menjadi hak cipta dan hak kekayaan industri yang masing-masing memiliki cakupan perlindungan yang berbed
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) meliputi hak cipta, paten, merek dagang, desain industri, dan rahasia dagang. HKI memberikan perlindungan hukum bagi hasil karya intelektual seperti teknologi, seni, sastra, dan desain untuk mendorong kreativitas dan inovasi.
Dokumen tersebut membahas peluang dan tantangan perlindungan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional sebagai bagian dari hak kekayaan intelektual. Dokumen menjelaskan latar belakang perdebatan mengenai perlindungan ini di tingkat internasional serta faktor-faktor yang mendukung peluang perlindungan hukum, seperti konvensi-konvensi internasional. Dokumen juga menjelaskan pengertian dasar mengenai h
Dokumen tersebut membahas tentang Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM yang berupaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, memasyarakatkan kekayaan intelektual, dan menjamin kepastian hukum. Buku Panduan HKI ini merupakan penyempurnaan terhadap buku sebelumnya dan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sistem HKI di Indonesia.
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Indonesia, meliputi pengertian, tujuan, prinsip, jenis-jenis hak kekayaan intelektual seperti hak cipta, paten, merek, dan dasar hukumnya.
Dokumen tersebut membahas pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) di Indonesia, termasuk hak cipta, paten, merek dagang, dan perlindungan varietas tanaman. Dokumen ini menjelaskan bagaimana rendahnya pemahaman masyarakat Indonesia akan HKI telah menyebabkan banyak karya cipta dan varietas tanaman lokal dibajak tanpa izin. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pemerintah untuk
Hak Kekayaan Intelektual, disingkat “HKI” atau akronim “HaKI”, adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Makalah ini membahas tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) meliputi pengertian, konsep, prinsip, klasifikasi, dasar hukum, dan sejarah HAKI di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang mencakup hak cipta, paten, dan merek. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa HAKI merupakan hak eksklusif atas hasil karya cipta manusia dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang diberikan peraturan untuk melindunginya.
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektualaliyahzahra
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman hak kekayaan intelektual, yang mencakup sejarah, konsep dasar, jenis, lembaga terkait, perkembangan perlindungan hukum di Indonesia. Hak kekayaan intelektual memberikan perlindungan hukum kepada karya intelektual di bidang industri dan karya cipta. Indonesia telah meratifikasi berbagai konvensi internasional terkait hak kekayaan intelektual.
Dokumen tersebut membahas tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang mencakup hak cipta, paten, merek, desain industri, dan rahasia dagang. HAKI merupakan hak yang berasal dari hasil karya intelektual manusia yang dilindungi oleh undang-undang.
Dokumen tersebut merupakan panduan pengenalan hak kekayaan intelektual (HKI) yang membahas latar belakang, pengertian, manfaat, dan landasan hukum HKI di Indonesia serta penjelasan lebih rinci mengenai hak cipta. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa HKI melindungi karya intelektual manusia dalam berbagai bidang dan memberikan kepastian hukum bagi pemegang hak atas karyanya.
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan IntelektualAbu Tholib
Dokumen tersebut membahas tentang pelanggaran hak kekayaan intelektual (HKI) di Indonesia. Beberapa poin utama yang diangkat adalah budaya masyarakat yang membenarkan pelanggaran HKI, dampak negatif pelanggaran HKI bagi pelaku bisnis dan masyarakat, serta kasus pelanggaran paten antara Apple dan Samsung.
Dokumen tersebut membahas tentang hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang meliputi hak cipta, paten, merek, desain industri, dan rahasia dagang. HAKI memberikan perlindungan hukum bagi ide dan karya cipta manusia agar tidak diklaim oleh pihak lain. Ada beberapa prinsip dan undang-undang yang mengatur HAKI di Indonesia.
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...Novi Siti
Modul ini membahas tentang hak kekayaan intelektual (HKI) yang mencakup hak cipta, paten, merek dagang, rahasia dagang, dan lainnya. HKI merupakan hak eksklusif atas hasil karya intelektual seseorang yang memiliki nilai ekonomi dan perlu dilindungi. Ruang lingkup HKI dibagi menjadi hak cipta dan hak kekayaan industri yang masing-masing memiliki cakupan perlindungan yang berbed
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) meliputi hak cipta, paten, merek dagang, desain industri, dan rahasia dagang. HKI memberikan perlindungan hukum bagi hasil karya intelektual seperti teknologi, seni, sastra, dan desain untuk mendorong kreativitas dan inovasi.
Dokumen tersebut membahas peluang dan tantangan perlindungan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional sebagai bagian dari hak kekayaan intelektual. Dokumen menjelaskan latar belakang perdebatan mengenai perlindungan ini di tingkat internasional serta faktor-faktor yang mendukung peluang perlindungan hukum, seperti konvensi-konvensi internasional. Dokumen juga menjelaskan pengertian dasar mengenai h
Dokumen tersebut membahas tentang Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM yang berupaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, memasyarakatkan kekayaan intelektual, dan menjamin kepastian hukum. Buku Panduan HKI ini merupakan penyempurnaan terhadap buku sebelumnya dan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sistem HKI di Indonesia.
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Indonesia, meliputi pengertian, tujuan, prinsip, jenis-jenis hak kekayaan intelektual seperti hak cipta, paten, merek, dan dasar hukumnya.
Dokumen tersebut membahas pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) di Indonesia, termasuk hak cipta, paten, merek dagang, dan perlindungan varietas tanaman. Dokumen ini menjelaskan bagaimana rendahnya pemahaman masyarakat Indonesia akan HKI telah menyebabkan banyak karya cipta dan varietas tanaman lokal dibajak tanpa izin. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pemerintah untuk
Hak Kekayaan Intelektual, disingkat “HKI” atau akronim “HaKI”, adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Makalah ini membahas tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) meliputi pengertian, konsep, prinsip, klasifikasi, dasar hukum, dan sejarah HAKI di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang mencakup hak cipta, paten, dan merek. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa HAKI merupakan hak eksklusif atas hasil karya cipta manusia dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang diberikan peraturan untuk melindunginya.
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektualaliyahzahra
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman hak kekayaan intelektual, yang mencakup sejarah, konsep dasar, jenis, lembaga terkait, perkembangan perlindungan hukum di Indonesia. Hak kekayaan intelektual memberikan perlindungan hukum kepada karya intelektual di bidang industri dan karya cipta. Indonesia telah meratifikasi berbagai konvensi internasional terkait hak kekayaan intelektual.
Dokumen tersebut membahas tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang mencakup hak cipta, paten, merek, desain industri, dan rahasia dagang. HAKI merupakan hak yang berasal dari hasil karya intelektual manusia yang dilindungi oleh undang-undang.
Dokumen tersebut merupakan panduan pengenalan hak kekayaan intelektual (HKI) yang membahas latar belakang, pengertian, manfaat, dan landasan hukum HKI di Indonesia serta penjelasan lebih rinci mengenai hak cipta. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa HKI melindungi karya intelektual manusia dalam berbagai bidang dan memberikan kepastian hukum bagi pemegang hak atas karyanya.
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan IntelektualAbu Tholib
Dokumen tersebut membahas tentang pelanggaran hak kekayaan intelektual (HKI) di Indonesia. Beberapa poin utama yang diangkat adalah budaya masyarakat yang membenarkan pelanggaran HKI, dampak negatif pelanggaran HKI bagi pelaku bisnis dan masyarakat, serta kasus pelanggaran paten antara Apple dan Samsung.
Dokumen tersebut membahas tentang hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang meliputi hak cipta, paten, merek, desain industri, dan rahasia dagang. HAKI memberikan perlindungan hukum bagi ide dan karya cipta manusia agar tidak diklaim oleh pihak lain. Ada beberapa prinsip dan undang-undang yang mengatur HAKI di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang mencakup hak cipta, paten, merek, desain industri, dan rahasia dagang. HAKI memberikan perlindungan hukum terhadap hasil karya intelektual manusia di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan sastra. Dokumen tersebut juga menjelaskan ruang lingkup perlindungan HAKI serta undang-undang terkait di Indonesia.
Modul ini membahas tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang mencakup Hak Cipta, Hak Kekayaan Industri seperti Paten, Merk, Rancangan, Informasi Rahasia, Indikasi Geografis, Denah Rangkaian, dan Perlindungan Varietas Tanaman. Modul ini juga menjelaskan sejarah, definisi, konsep dan jenis-jenis HAKI.
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...Muhammad Ramadhan
Modul ini membahas tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang mencakup pengertian, sejarah, dan jenis-jenis HAKI. HAKI merupakan hak eksklusif atas kekayaan intelektual yang diberikan negara kepada individu atau lembaga. Sejarah HAKI dimulai di Italia pada 1470 dan berkembang ke berbagai negara. Jenis-jenis HAKI antara lain hak cipta, paten, merek, desain industri,
Hbl 1, riny triana savitri, hapzi ali , hak atas kekayaan intelektual, univer...Rinytrianas21
Modul ini membahas tentang hak kekayaan intelektual (HKI) yang mencakup hak cipta, paten, merek, desain industri, dan rahasia dagang. Beberapa poin utama meliputi pengertian dan prinsip-prinsip HKI serta contoh kasus sengketa merek antara Tossa Krisma dan Honda Karisma.
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MER...febrysaragih
Dokumen tersebut membahas tentang hak kekayaan intelektual (HAKI) yang mencakup pengertian, jenis, konsep, dasar perlindungan, dan undang-undang yang mengatur HAKI di Indonesia, khususnya perlindungan hukum bagi kesenian tradisional.
13, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...Ferdy123456789
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) memberi hak eksklusif kepada individu atau lembaga untuk mengendalikan dan memperoleh manfaat dari karya intelektual mereka. Terdapat berbagai jenis HAKI seperti hak cipta, merek dagang, paten, desain industri, dan rahasia dagang. Pelanggaran HAKI dapat terjadi jika pihak lain menggunakan atau meniru karya intelektual tanpa izin pemil
13. hbl,chives radin, hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual, hak merk, raha...Chives Radin
Modul ini membahas tentang hak kekayaan intelektual seperti hak cipta, merek dagang, rahasia dagang, dan paten. Modul ini menjelaskan definisi dan jenis-jenis hak kekayaan intelektual beserta contoh penerapannya dalam kasus sengketa merek antara produsen helm dengan merek mobil Lexus.
AN NISA RIZKI YULIANTI
UNIVERSITAS MERCU BUANA (mercu buana university) 2019 JAKARTA, INDONESIA
Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA (Dosen Pengampu)
HUKUM BISNIS dan LINGKUNGAN
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis hak atas kekayaan intelektual yang dilindungi hukum, termasuk hak cipta, paten, merek, desain industri, dan rahasia dagang. Jenis-jenis hak tersebut masing-masing memiliki ciri khas dan ruang lingkup perlindungan yang diatur dalam undang-undang.
Dokumen tersebut membahas tentang hak kekayaan intelektual (HaKI) yang meliputi pengertian, sejarah, dan jenis-jenis HaKI. Kekayaan intelektual adalah hasil karya intelektual manusia seperti teknologi, ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Undang-undang HaKI pertama kali diterapkan di Italia pada abad ke-15 untuk melindungi penemu dan karya intelektual. Jenis-jenis HaKI ant
Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...Hefti Juliza
Teks tersebut membahas tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) di Indonesia. Teks tersebut menjelaskan definisi HAKI, prinsip-prinsipnya, jenis-jenis HAKI yang dilindungi di Indonesia seperti hak cipta, paten, merek, dan lainnya, serta undang-undang terkait pengaturan HAKI di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), tujuan, dan sifat-sifat HAKI. HAKI merupakan hak yang berasal dari hasil kegiatan intelektual manusia yang memiliki manfaat ekonomi. Tujuan HAKI antara lain mencegah pelanggaran hak milik orang lain dan meningkatkan daya saing. HAKI bersifat eksklusif dan memiliki jangka waktu tertentu.
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...Rinytrianas21
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, rahasia dagang, dan pelanggaran hak merk dan rahasia dagang serta y hak patent, universitas mercu buana, 2018
Similar to Tugas 11. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan hak atas kekayaan intelektual, universitas mercu buana, 2018. (20)
Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...Hayyu Safitri
Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan hukum lingkungan di Indonesia, mulai dari pengertian hukum lingkungan, konferensi-konferensi internasional tentang lingkungan hidup, hingga undang-undang terkait yang dikeluarkan. Dokumen ini juga menjelaskan dasar-dasar hukum dalam mengelola lingkungan hidup di Indonesia.
Tugas 8. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis t...Hayyu Safitri
Dokumen tersebut membahas tentang anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Secara khusus membahas tentang pengertian, kegiatan yang dilarang seperti monopoli dan persekongkolan, serta contoh kasus Telkomsel dan Indosat yang diduga melakukan praktek monopoli.
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...Hayyu Safitri
Dokumen tersebut membahas mengenai hukum perburuhan di Indonesia. Secara ringkas:
1. Hukum perburuhan mengatur hubungan antara pekerja dan pemberi kerja.
2. Terdapat perkembangan hukum perburuhan di era reformasi dengan diberlakukannya tiga undang-undang terkait.
3. Terdapat berbagai pendapat ahli mengenai pengertian hukum ketenagakerjaan.
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Hayyu Safitri
Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Jenis lembaga pembiayaan meliputi perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura, dan perusahaan pembiayaan infrastruktur. Perusahaan pembiayaan melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan kartu kredit.
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...Hayyu Safitri
Modul ini membahas tentang hukum bisnis dan lingkungan. Modul ini menjelaskan tentang pengertian perseroan terbatas, mekanisme pendirian perseroan terbatas, aspek hukum perseroan terbatas menurut UU No. 40 tahun 2007, bentuk-bentuk badan usaha seperti firma dan perseroan komanditer.
Tindak pidana pencucian uang adalah upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang/harta yang berasal dari kejahatan melalui transaksi keuangan. Terdapat tiga tahapan pencucian uang yaitu placement, layering, dan integration untuk menghilangkan jejak uang kotor sehingga tampak sah. Unsur tindak pidana pencucian uang terdiri atas pelaku, perbuatan keuangan, dan merupakan hasil kejahat
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...Hayyu Safitri
Dokumen tersebut membahas tentang lembaga pembiayaan dan asuransi. Lembaga pembiayaan meliputi perusahaan pembiayaan, modal ventura, dan infrastruktur yang memberikan pembiayaan untuk modal kerja dan investasi. Asuransi berfungsi mengalihkan risiko kepada penanggung, menghimpun dana dari premi, dan menyediakan perlindungan. Jenis asuransi meliputi jiwa, kesehatan, kendaraan, properti, dan pendidikan. Perjanjian asuransi
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...Hayyu Safitri
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi asuransi pada PT Garuda Indonesia untuk menanggung risiko kecelakaan pesawat. Dokumen juga menjelaskan proses klaim ganti rugi yang diterima korban kecelakaan pesawat Garuda Indonesia pada insiden jatuhnya pesawat Boeing 737-300 di Sungai Bengawan Solo pada 2002. Proses klaim meliputi pengisian formulir, pengajuan bukti kerugian, dan pembayaran langsung kepada ahli waris kor
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...Hayyu Safitri
Quiz Minggu 4
Jawablah Quiz ini dengan baik dan benar:
Setelah Sadara pelajari modul dan slide minggu ini, buat executive summary dan Jelaskan:
1. Definisi dan jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnva
2. Peran kegiatan bisnis.
3. Fungsi, jenis dan tujuan asuransi
4. Konsekuensi hukum yang timbul dari perjanjian Asuransi
Selamat menjawab Quiz.
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...Hayyu Safitri
Ada beberapa bentuk badan usaha yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, termasuk firma, CV, perseroan terbatas, BUMN, perusahaan daerah, dan koperasi. Perseroan terbatas adalah badan hukum yang memiliki modal terbagi dalam saham-saham dan memisahkan kekayaan perusahaan dari pemiliknya. UU No. 40/2007 mengatur organ perseroan, tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta tanggung jaw
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hayyu Safitri
Jawablah Forum ini dengan baik dan benar:
Berdasarkan soal Quiz diatas bagaimanakah implementasinya: 1) Resolusi Sengketa secara umum; dan 2) Resolusi Sengketa Ekonomi, pada kantor saudara atau pada kantor atau organosasi yang saudara amati
Selamat menjawab Forum.
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hayyu Safitri
Quiz Minggu 2
Jawablah Quiz ini dengan baik dan benar:
Jelaskan menurut pakar dan atau Undang-unndang yang berlaku tentang:
1. Resolusi Sengketa secara umum
2. Resolusi Sengketa Ekonomi
3. Dan hal-hal lain yang berhubungan dari materi minggu 2 berdasarkan RPS
Selamat menjawab Quiz.
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...Hayyu Safitri
Dokumen tersebut membahas tentang anti monopoli dan persaingan tidak sehat. Secara singkat, dibahas mengenai definisi anti monopoli, teori-teori yang terkait, kegiatan dan perjanjian yang dilarang serta sanksi yang diberikan bagi pelanggaran anti monopoli.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
Tugas 11. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan hak atas kekayaan intelektual, universitas mercu buana, 2018.
1. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)
A. Definisi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada seseorang, sekelompok
orang, maupun lembaga untuk memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan
manfaat dari kekayaan intelektual yang dimiliki atau diciptakan. Istilah HAKI merupakan
terjemahan dari Intellectual Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang
No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World Trade
Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman mengenai
hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai
hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human right).
Istilah HAKI sebelumnya bernama Hak Milik Intelektual yang selama ini digunakan.
Menurut Bambang Kesowo, istilah Hak Milik Intelektual belum menggambarkan unsur-unsur
pokok yang membentuk pengertian Intellectual Property Right, yaitu hak kekayaan dari
kemampuan Intelektual. Istilah Hak Milik Intelektual (HMI) masih banyak digunakan karena
dianggap logis untuk memilih langkah yang konsisten dalam kerangka berpikir yuridis
normatif. Istilah HMI ini bersumber pada konsepsi Hak Milik Kebendaan yang tercantum
pada KUH Perdata Pasal 499, 501, 502, 503, 504.
B. Sejarah HAKI
Undang-undang mengenai HAKI pertama kali ada di Venice, Italia yang menyangkut
masalah paten pada tahun 1470. Penemu-penemu yang muncul dalam kurun waktu tersebut
dan mempunyai hak monopoli atas penemuan mereka diantaranya adalah Caxton, Galileo dan
Guttenberg. Hukum-hukum tentang paten tersebut kemudian diadopsi oleh kerajaan Inggris
tahun 1500-an dan kemudian lahir hukum mengenai paten pertama di Inggris yaitu Statute of
Monopolies (1623). Amerika Serikat baru mempunyai undang-undang paten tahun 1791.
Upaya harmonisasi dalam bidang HAKI pertama kali terjadi tahun 1883 dengan lahirnya
Paris Convention untuk masalah paten, merek dagang dan desain. Kemudian Berne
Convention 1886 untuk masalah copyright atau hak cipta. Tujuan dari konvensi-konvensi
tersebut antara lain standarisasi, pembahasan masalah baru, tukar menukar informasi,
perlindungan mimimum dan prosedur mendapatkan hak. Kedua konvensi itu kemudian
membentuk biro administratif bernama The United International Bureau For The Protection
of Intellectual Property yang kemudian dikenal dengan nama World Intellectual Property
Organisation (WIPO).
C. Macam-macam HAKI
Terdapat macam-macam HAKI yang ada di dunia ini, khususnya di Indonesia. Pada
Prinsipnya HAKI dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
1) Hak Cipta
· Sejarah Hak Cipt
Pada jaman dahulu tahun 600 SM, seseorang dari Yunani bernama Peh Riad menemukan 2
tanda baca yaitu titik (.) dan koma (,). Anaknya bernama Apullus menjadi pewarisnya dan
pindah ke Romawi. Pemerintah Romawi memberikan Pengakuan, Perlindungan dan Jaminan
3. 2. Rancangan (Industrial Design)
Rancangan dapat berupa rancangan produk industri, rancangan industri. Rancanangan
industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi, garis atau warna,
atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi yang
mengandung nilai estetika dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi
serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang atau komoditi industri dan
kerajinan tangan.
3. Informasi Rahasia (Trade Secret)
Informasi rahasia adalah informasi di bidang teknologi atau bisnis yang tidak diketahui oleh
umum, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga
kerahasiannya oleh pemiliknya.
4. Indikasi Geografi (Geographical Indications)
Indikasi geografi adalah tanda yang menunjukkn asal suatu barang yang karena faktor
geografis (faktor alm atau faktor manusia dan kombinasi dari keduanya telah memberikan ciri
dri kualitas tertentu dari barang yang dihasilkan).
5. Denah Rangkaian (Circuit Layout)
Denah rangkaian yaitu peta (plan) yang memperlihatkan letak dan interkoneksi dari
rangkaian komponen terpadu (integrated circuit), unsur yang berkemampun mengolah
masukan arus listrik menjadi khas dalam arti arus, tegangan, frekuensi, serta prmeter fisik
linnya.
6. Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
Perlindungan varietas tanamn adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemulia
tanaman dan atau pemegang PVT atas varietas tanaman yang dihasilkannya untuk selama
kurun waktu tertentu menggunakan sendiri varietas tersebut atau memberikan persetujun
kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya.
Kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh masyarakat asli tradisional ini menjadi menarik
karena rejim ini masih belum terakomodasi oleh pengaturan mengenai hak kekayaan
intelektual, khususnya dalam lingkup intenasional. Pengaturan hak kekayaan intelektual
dalam lingkup internasional sebagaimana terdapat dalam Trade Related Aspects of
Intellectual Property Rights (TRIPs), misalnya hingga saat ini belum mengakomodasi
kekayaanintelektual masyarakat asli/tradisional. Adanya fenomena tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa perlindungan hukum terhadap kekayaan intelektual yang dihasilkan
masyarakat asli tradisional hingga saat ini masih lemah. Joseph E. Stiglitz (2007), dalam
Making Globalization Work, mengatakan bahwa hak kekayaan intelektual memiliki
perbedaan mendasar dengan hak penguasaan lainnya.1 Jika rambu hak penguasaan lainnya
adalah tidak memonopoli, mengurangi efisiensi ekonomi, dan mengancam kesejahteraan
masyarakat, maka hak kekayaan intelektual pada dasarnya menciptakan monopoli. Kekuatan
monopoli menciptakan persewaan monopoli (laba yang berlebih), dan laba inilah yang
seharusnya digunakan untuk melakukan penelitian. Ketidakefisienan yang berkaitan dengan
4. kekuatan monopoli dalam memanfaatkan pengetahuan sangatlah penting, karena ilmu
pengetahuan dalam ekonomi disebut komoditas umum. Joseph E. Stiglitz dalam Andri TK,
Nasib HAKI Tradisional Kita, Hukum kekayaan intelektual bersifat asing bagi kepercayaan
yang mendasari hukum adat, sehingga kemungkinan besar tidak akan berpengaruh atau
kalaupun ada pengaruhnya kecil di kebanyakan wilayah di Indonesia. Hal inilah yang
barangkali menjadi halangan terbesar yang dapat membantu melegitimasi. Ganjar dalam
Andri TK, Ibid, 2007 mengatakan penolakan terhadap kekayaan intelektual di Indonesia yaitu
konsep yang sudah lamadiakui kebanyakan masyarakat Indonesia sesuai dengan hukum adat.
Prinsip hukum adat yang universal dan mungkin yang paling fundamental adalah bahwa
hukum adat lebih mementingkan masyarakat dibandingkan individu. Dikatakan bahwa
pemegang hak harus dapat membenarkan penggunaan hak itu sesuai dengan fungsi hak di
dalam suatu masyarakat.
D. Konsep HAKI
Setiap hak yang termasuk kekayaan intelektual memiliki konsep yang bernama
konsep HAKI. Berikut ini merupakan konsep HAKI:
· Haki kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (UU & wewenang menurut
hukum).
· Kekayaan hal-hal yang bersifat ciri yang menjadi milik orang.
· Kekayaan intelektual kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia
(karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra) – dihasilkan atas kemampuan
intelektual pemikiran, daya cipta dan rasa yang memerlukan curahan tenaga, waktu dan biaya
untuk memperoleh “produk” baru dengan landasan kegiatan penelitian atau yang sejenis2.
E. Dasar HAKI Karya Intelektual
Berbagai karya intelektual memiliki dasar-dasar tersendiri. Berikut ini merupakan
dasar dari HAKI Karya Intelektual:
· Hasil suatu pemikiran dan kecerdasan manusia, yang dapat berbentuk penemuan,
desain, seni, karya tulis atau penerapan praktis suatu ide.
· Dapat mengandung nilai ekonomis, dan oleh karena itu dianggap suatu aset komersial.
F. Bentuk (Karya) Kekayaan Intelektual
Terdapat berbagai macam bentuk karya intelektual yang dapat digolongkan ke dalam
bentuk HAKI. Berikut ini merupakan bentuk (karya) kekayaan intelektual:
· Penemuan
· Desain Produk
· Literatur, Seni, Pengetahuan, Software
· Nama dan Merek Usaha
5. · Know-How & Informasi Rahasia
· Desain Tata Letak IC
· Varietas Baru Tanaman
G. Tujuan Penerapan HAKI
Setiap hak yang digolongkan ke dalam HAKI harus mendapat kekuatan hukum atas
karya atau ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HAKI. Berikut ini merupakan
tujuan penerapan HAKI:
1. Antisipasi kemungkinan melanggar HAKI milik pihak lain
2. Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektual
3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha
dan industri di Indonesia.
H. Pengaturan HAKI di Indonesia
Pengaturan HAKI secara pokok (dalam UU) dapat dikatakan telah lengkap dan
memadai. Dikatakan lengkap, karena menjangkau ke-7 jenis HAKI yang telah disebutkan di
atas. Dikatakan memadai, karena dalam kaitannya dengan kondisi dan kebutuhan nasional,
dengan beberapa catatan, tingkat pengaturan tersebut secara substantif setidaknya telah
memenuhi syarat minimal yang ditentukan pada Perjanjian Internasional yang pokok di
bidang HAKI.
Sejalan dengan masuknya Indonesia sebagi anggota WTO/TRIP’s dan diratifikasinya
beberapa konvensi internasional di bidang HAKI sebagaimana dijelaskan pada pengaturan
HAKI di internasional tersebut di atas, maka Indonesia harus menyelaraskan peraturan
perundang-undangan di bidang HAKI. Untuk itu, pada tahun 1997 Pemerintah merevisi
kembali beberapa peraturan perundangan di bidang HAKI, dengan mengundangkan:
· Undang-undang No. 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6
Tahun 1982 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1987 tentang
Hak Cipta
· Undang-undang No. 13 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6
Tahun 1989 tentang Paten
· Undang-undang No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 19
Tahun 1992 tentang Merek
Selain ketiga undang-undang tersebut di atas, undang-undang HAKI yang menyangkut ke-7
HAKI antara lain:
6. 1) Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
2) Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten
3) Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merk
4) Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
5) Undang-undang No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
6) Undang-undang No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
7) Undang-undang No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
Dengan pertimbangan masih perlu dilakukan penyempurnaan terhadap undang-
undang tentang hak cipta, paten, dan merek yang diundangkan tahun 1997, maka ketiga
undangundang tersebut telah direvisi kembali pada tahun 2001. Selanjutnya telah
diundangkan:
· Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten
· Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek (khusus mengenai revisi UU
tentang Hak Cipta saat ini masih dalam proses pembahasan di DPR)
I. Lingkup Perlindungan HAKI
HAKI memiliki ruang lingkup untuk mengetahui berbagai jenis hak intelektual yang
dilindungi. Berikut ini merupakan lingkup perlindungan HAKI:
a. Hak Cipta (Copyright) World Intellectual Property Organization (WIPO) pada tahun 2001
telah menetapkan tanggal 26 April sebagai Hari Hak Kekayaan Intelektual Sedunia:
b. Hak Milik Industri (Industrial Property)
c. Paten
d. Paten Sederhana
e. Merek & Indikasi Geografis
f. Desain Industri
g. Rahasia Dagang
h. Desain Tata Letak Sirkit Terpadu
i. Perlindungan Varietas Tanaman Hak Cipta (copyright)
j. Melindungi sebuah karya
k. Hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin
l. untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut Peraturan
Perundangundangan yang berlaku.
m. Orang lain berhak membuat karya lain yang fungsinya sama asalkan tidak dibuat
berdasarkan karya orang lain yang memiliki hak cipta.
7. Hukum Kekayaan Intelektual (HAKI) di bidang hak cipta memberikan sanksi jika
terjadi pelanggaran terhadap tindak pidana di bidang hak cipta yaitu pidana penjara dan/atau
denda, hal ini sesuai dengan ketentuan pidana dan/atau denda dalam UU No. 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta sebagai berikut:
1. Pasal 72 ayat (1) : Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling
sedikit Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
2. Pasal 72 ayat (2) : Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak
terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
3. Pasal 72 ayat (3) : Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan
untuk kepentingan komersial suatu program komputer, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah).
4. Pasal 72 ayat (4) : Barangsiapa melanggar Pasal 17 dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).
5. Pasal 72 ayat (5) : Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49
ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah).
J. Perlindungan Hukum HAKI Dalam Kesenian Tradisional di Indonesia
1. Pelindungan Preventif
Kebudayaan (seni dan budaya) semakin disadari sebagai sebuah fenomena kehidupan
manusia yang paling progresif, baik dalam hal pertemuan dan pergerakan manusia secara
fisik ataupun ide/gagasan serta pengaruhnya dalam bidang ekonomi. Karenanya banyak
negara yang kini menjadikan kebudayaan (komersial atau non komersial) sebagai bagian
utama strategi pembangunannya. Selanjutnya, dalam jangka panjang akan terbentuk sebuah
sistem industri budaya. Dimana kebudayaan bertindak sebagai faktor utama pembentukan
pola hidup, sekaligus mewakili citra sebuah komunitas. Di Indonesia, poros-poros seni dan
budaya seperti Jakarta, Bandung, Jogja, Denpasar (Bali) telah menyadari hal ini dan mulai
membangun sistem industri budayanya masing-masing. Meski dalam beberapa kasus, industri
8. budaya lebih merupakan ekspansi daripada pengenalan kebudayaan, tetapi dalam beberapa
pengalaman utama,industri budaya justru merangsang kehidupan masyarakat pendukungnya.
Industri budaya akan merangsang kesadaran masyarakat untuk melihat kembali dirinya
sebagai aktor penting kebudayaannya.
2. Perlindungan Represif
Perlindungan represif hak kekayaan intelektual terhadap kesenian tradisional di Indonesia
terdapat juga dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Pencipta atau
ahli warisnya atau pemegang hak cipta, dimana dalam hal kesenian tradisional hak ciptanya
dipegang oleh Negara, berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada Pengadilan Niaga atas
pelanggaran hak ciptanya dan meminta penyitaan terhadap benda yang diumumkan atau hasil
perbanyakan ciptaan itu. Pemegang hak cipta juga berhak memohon kepada Pengadilan
Niaga agar memerintahkan penyerahan seluruh atau sebagian penghasilan yang diperoleh dari
penyelenggaraan ceramah, pertemuan ilmiah, pertunjukan atau pameran karya ciptaan atau
barang yang merupakan hasil pelanggaran hak cipta. Gugatan pencipta atau ahli warisnya
yang tanpa persetujuannya itu diatur dalam Pasal 55 UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak
Cipta, yang menyebutkan bahwa penyerahan hak cipta atas seluruh ciptaan kepada pihak lain
tidak mengurangi hak pencipta atau ahli warisnya untuk menggugat yang tanpa
persetujuannya.
EXECUTIVE SUMMARY
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk,
Rahasia Dagang, dan Pelanggaran Hak Merk dan Rahasia Dagang serta Hak Patent yang
sudah saya baca dan pelajari, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Rahasia dagang dapat tetap tejaga meskipun perjanjian kerja telah berakhir, dijelaskan
bahwa salah satu langkah awal yang penting dilakukan pengusaha dalam melindungi rahasia
dagang perusahaanya adalah dengan cara melakukan pengaturan dalam perjanjian kerja
dengan pekerjanya namun setelah kontrak kerja berakhir maka tidak ada lagi hak dan
kewajiban dari para pihak. Pengakhiran perjanjian atau kontrak terjadi karena habisnya
jangka waktu perjanjian, maka tanggal pengakhiran kontrak atau perjanjian ditetapkan adalah
hari terakhir perjanjian ini masih berlaku, kemudian setelah berakhirnya kontrak atau
perjanjian tersebut maka para pihak sudah tidak terikat lagi dan tidak mempunyai kewajiban
apapun.
2. Perlindungan hukum Rahasia dagang setelah berakhirnya perjanjian kerja ini dapat
disimpulkan bahwasecara hukum perlindungan rahasia dagang akan tetap terlindungi
meskipun perjanjian kerja telah berakhir karena Undang-Undang secara langsung melindungi
rahasia dagang tersebut apabila informasi tersebut bersifat rahasia, mempunyai nilai ekonomi,
dan dijaga kerahasiaanya melalui upaya sebagaimana mestinya, upaya yang dimaksud adalah
dengan membuat aturan baku dalam suatu 75 perusahaan yang mana dalam aturan tersebut
mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan perlindungan rahasia dagang baik disaat
masih berlangsung bahkan sampai berakhirnya aturan tersebut karena dalam Undang-Undang
Rahasia dagang bersifat seterusnya selama rahasia tersebut bisa terjaga kerahaisaanya .
9. B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Perlu aturan yang jelas mengenai perlindungan rahasia dagang setelah berakhirnya
perjanjian kerja baik itu dari Undang-Undang Rahasia Dagang maupun Undang-Undang
Ketenagakerjaan, karena tidak ada aturan yang mengatur secara eksplisit.
2. Untuk mencegah terjadinya pelanggaran sebaiknya perjanjian dibuat secara tertulis
sehingga mempunyai kekuatan hukum tetap.
3. Undang-Undang Rahasia Dagang sudah ada sejak dahalu tetapi implementasinya masih
sangat kurang karena pola pikir masyarakat tentang rahasia dagang belum ada sehingga perlu
dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya Perlindungan Rahasia Dagang.
4. Setiap perusahaan yang memiliki rahasia dagang disarankan harus mempunyai perjanjian
kerja yang jelas dan rinci atau bahkan antara 76 perjanjian kerja dan perjanjian rahasia
dagang dibuat terpisah agar tidak ada celah untuk pihak lain mengetahuinya.
5. Sebaiknya dibuat aturan mengenai pendaftaran rahasia dagang, rahasia dagang didaftarkan
di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, tetapi hanya garis besar dari rahasia dagang
tersebut agar ada bukti tertulis yang mengikat antara kedua belah pihak.