PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...Debora Elluisa Manurung
Perhitungan metode analitis pada penelitian ini menggunakan program KENPAVE. Langkah awal perencanaan ini adalah dengan mengasumsikan tebal lapis perkerasan. Dan juga dibutuhkan parameter modulus elastisitas dan poisson ratio. Dari data tersebut maka akan didapatkan nilai tegangan dan regangan pada struktur perkerasan. Dengan menggunakan analisa kerusakan struktur perkerasan, dari nilai regangan tarik horisontal dapat diperoleh jumlah repetisi beban yang terjadi dengan menggunakan persamaan retak fatik (Nf). Dari nilai regangan tekan vertikal juga dapat diperoleh jumlah repetisi beban dengan menggunakan persamaan kerusakan rutting (Nd). Hasil nilai Nf dan Nd harus lebih besar dari Nrencana.
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...Debora Elluisa Manurung
Perhitungan metode analitis pada penelitian ini menggunakan program KENPAVE. Langkah awal perencanaan ini adalah dengan mengasumsikan tebal lapis perkerasan. Dan juga dibutuhkan parameter modulus elastisitas dan poisson ratio. Dari data tersebut maka akan didapatkan nilai tegangan dan regangan pada struktur perkerasan. Dengan menggunakan analisa kerusakan struktur perkerasan, dari nilai regangan tarik horisontal dapat diperoleh jumlah repetisi beban yang terjadi dengan menggunakan persamaan retak fatik (Nf). Dari nilai regangan tekan vertikal juga dapat diperoleh jumlah repetisi beban dengan menggunakan persamaan kerusakan rutting (Nd). Hasil nilai Nf dan Nd harus lebih besar dari Nrencana.
Fantastic tutorial, shared with us by Dario Ilardi, of Grafica2d3d.com, I recommend to see.
The website is in Italian, but it is full of excellent tutorials, understandable in any language.
This great tutorial, explain, step by step, how to obtain, by using vray 2.0 for sketchup, a render, clear and clean as what we see in the picture below.
Dario say : " I'm experimenting with the use of brute force as a substitute of irradiance map and I must say that in terms of speed and quality impressed me positively "
Thanks so much Dario for this one, the result is really good !
berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan proyek konstruksi dalam bidang teknik jalan, pemeliharaan jalan, struktur badan jalan, dan lapisan muka jalan. adapun lampiran-lampiran dalam presntasi ini adalah berupa gambar kerja, peta tofografi, dan photo-photo saat pelaksanaan pekerjaan pembangunan badan jalan. presentasi ini adalah diperuntukkan sebagai contoh dalam pembuatan presntasi dengan sertifikasi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 (tujuh).
subtansi yang dibahas adalah bagaimana cara menyusun project overview/ Project Charter, Survey Pendahuluan (Reconnaissance Survey), data primer dan data sekunder, RAB (RENCANA ANGGARAN BIAYA) SCHEDULE PEKERJAAN, GAMBAR KERJA DAN METODE KERJA, SERTA STRUKTUR BAWAH DAN ATAS JALAN. kemudian sarana prasarana bangunan pelengkap jalan.
pre construction meeting (PCM) , pelaksanaan K3, laporan-laporan pelaksanaan kegiatan.
Terkait status lahan yang menjadi trase jalan ada sebagian yang dimiliki perusahaan kelapa sawit.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, status lahan harus dipastikan sudah tidak bermasalah dengan pihak mana pun sehingga pekerjaan dapat berlangsung sesuai dengan time schedule yang dibuat oleh kontaktor pelaksana.
Fantastic tutorial, shared with us by Dario Ilardi, of Grafica2d3d.com, I recommend to see.
The website is in Italian, but it is full of excellent tutorials, understandable in any language.
This great tutorial, explain, step by step, how to obtain, by using vray 2.0 for sketchup, a render, clear and clean as what we see in the picture below.
Dario say : " I'm experimenting with the use of brute force as a substitute of irradiance map and I must say that in terms of speed and quality impressed me positively "
Thanks so much Dario for this one, the result is really good !
berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan proyek konstruksi dalam bidang teknik jalan, pemeliharaan jalan, struktur badan jalan, dan lapisan muka jalan. adapun lampiran-lampiran dalam presntasi ini adalah berupa gambar kerja, peta tofografi, dan photo-photo saat pelaksanaan pekerjaan pembangunan badan jalan. presentasi ini adalah diperuntukkan sebagai contoh dalam pembuatan presntasi dengan sertifikasi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 (tujuh).
subtansi yang dibahas adalah bagaimana cara menyusun project overview/ Project Charter, Survey Pendahuluan (Reconnaissance Survey), data primer dan data sekunder, RAB (RENCANA ANGGARAN BIAYA) SCHEDULE PEKERJAAN, GAMBAR KERJA DAN METODE KERJA, SERTA STRUKTUR BAWAH DAN ATAS JALAN. kemudian sarana prasarana bangunan pelengkap jalan.
pre construction meeting (PCM) , pelaksanaan K3, laporan-laporan pelaksanaan kegiatan.
Terkait status lahan yang menjadi trase jalan ada sebagian yang dimiliki perusahaan kelapa sawit.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, status lahan harus dipastikan sudah tidak bermasalah dengan pihak mana pun sehingga pekerjaan dapat berlangsung sesuai dengan time schedule yang dibuat oleh kontaktor pelaksana.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
1. TUGAS 01
TA-5102 METODOLOGI PENELITIAN
“KLASIFIKASI PENELITIAN”
PROGRAM MAGISTER REKAYASA PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
Kelompok III - Geomekanika
Muhammad Choirul Viqri M. (12116016)
Agustinus Yosef Sianipar (22120010)
Reza Wardhani Tonang (22120011)
2. TESIS 1
PERHITUNGAN PROBABILITAS KELONGSORAN DARI BENTUK LONGSORAN
BIDANG DAN BAJI PADA LERENG BATUAN
Oleh : Haslen Oktarianty (22114002)
Abstrak singkat :
Masalah kestabilan lereng merupakan masalah penting karena menyangkut masalah
keselamatan manusia, peralatan dan bangunan serta kelancaran produksi. Faktor Keamanan yang
besar tidak menggambarkan lereng yang lebih stabil, karena besaran ketidakpastian yang implisit
tidak ditangkap oleh nilai FK. Lereng dengan nilai FK = 3 bukan berarti 2 kali lebih stabil daripada
FK= 1.5 maka dari itu digunakan probabilitas kelongsoran yang dibentuk dari beberapa parameter
mekanika. Berdasarkan perhitungan analitik menggunakan metode point estimate didapatkan
probabilitas kelongsoran bidang sebesar 14.06% dan probabilitas kelongsoran baji sebesar 32.5%.
2
3. Klasifikasi Penelitian Alasan
Manfaat Penelitian:
Applied Research
Penelitian tersebut dilakukan untuk memecahkan
suatu permasalahan probabilitas kelongsoran
yang dialami pada lokasi penelitian setelah
didapatkan Faktor Keamanan.
Tujuan Penelitian:
Deskriptif
Penelitian tersebut tidak hanya meneliti tentang
faktor keamanan yang menggambarkan kestabilan
lereng tetapi juga meneliti lebih rinci mengenai
probabilitas kelongsoran tersebut.
Dimensi Waktu:
Cross-Sectional
Pengambilan data dilakukan suatu waktu tertentu.
Teknik Pengumpulan Data:
Eksperimental
Data-data penelitian (parameter mekanika)
diperoleh dari uji laboratorium.
3
4. TESIS 2
ANALISIS KESTABILAN DAN REKOMENDASI PENYANGGAAN PADA MASSA BATUAN
LEMAH DI CROSS CUT XC 662 CIURUG PT. ANTAM UBPE PONGKOR
Oleh : Bimbi Cahyaningsih (22116018)
Abstrak singkat : :
PT. Antam UBPE Pongkor melakukan aktivitas penambangan emas di bawah tanah dengan menerapkan
metode mechanized cut and fill dimana pada metode ini akses menuju bijih tersebut melalui suatu cross cut.
Dari hasil pemantauan konvergen cross cut XC 662 Ciurug selama periode 14 September 2017 hingga 18
April 2018, cross cut sudah mengalami displacement horizontal sebesar 64 mm sehingga diperlukan analisis
kestabilan untuk cross cut XC 662 Ciurug. Pemodelan numerik dilakukan menggunakan perangkat lunak
Phase2 dengan metode elemen hingga, material properties didapatkan dari pendekatan nilai klasifikasi
massa batuan RMR dan kemudian dilakukan analisis balik secara trial and error yang disesuaikan dengan
hasil pemantauan konvergen. Hasil pemodelan menunjukan bahwa cross cut XC 662 ini mengalami
ketidaksabilan dengan faktor keamanan 1 dan membutuhkan penyangga tambahan dengan kekuatan 2 MPa.
4
5. Klasifikasi Penelitian Alasan
Manfaat Penelitian:
Applied Research
Penelitian tersebut dilakukan untuk
memecahkan suatu permasalahan yaitu
rekomendasi penyanggaan yang disebabkan
oleh displacement horizontal sebesar 64 mm di
lokasi penelitian.
Tujuan Penelitian:
Eksplanatif
Penelitian tersebut dilakukan analisis untuk
mengetahui penyebab displacement horizontal
yang terjadi pada lokasi penelitian sehingga
dapat memberikan rekomendasi penyangaan
untuk mendapatkan kestabilan lubang bukaan.
Dimensi Waktu:
Longitudinal
Penelitian tersebut menggunakan data
pemantauan konvergen dalam kurun waktu 14
September 2017 hingga 18 April 2018.
Teknik Pengumpulan Data:
Eksperimental
Penelitian tersebut memerlukan data
pemantauan konvergen dari konvergenmeter
serta material properties di lokasi penelitian.
5
6. TESIS 3
STUDY AMBLESAN PERMUKAAN AKIBAT PENAMBANGAN PANEL BATUBARA
BAWAH TANAH
Oleh : Tri Karian (22110028)
Abstrak singkat : :
Sebagai akibat dari ambrukan tersebut, maka permukaan di atas tambang bawah tanah yang menggunakan
metode longwall berpotensi untuk mengalami amblesan. Mengingat hal tersebut, maka diperlukan suatu kajian
untuk dapat memprediksi amblesan dan karakteristiknya. Prediksi karakteristik amblesan dilakukan dengan tiga
metode, yaitu metode numerik menggunakan model distinct element 3D, metode empirik menggunakan grafik UK
National Coal Board dan model fisik menggunakan alat centrifuge. Terdapat perbedaan antara nilai amblesan
maksimum yang diprediksi oleh metode numerik dan empirik, yaitu terdapat rata-rata penurunan sebesar 30-40%
nilai amblesan maksimum hasil metode numerik terhadap metode empirik. Metode empirik selalu memberikan nilai
maksimum yang lebih tinggi daripada metode numerik namun luas daerah amblesannya lebih sedikit. Adapun dari
hasil perbandingan dengan model fisik, metode numerik relatif lebih mendekati hasil dari model fisik dibandingkan
dengan metode empirik.
6
7. Klasifikasi Penelitian Alasan
Manfaat Penelitian:
Applied Research
Hasil prediksi amblesan akibat penambangan
dengan metode longwall dapat digunakan untuk
mengantisipasi dampak terhadap lingkungan di
permukaan agar menjadi minimum.
Tujuan Penelitian:
Eksplanatif
Penelitian tersebut bertujuan memprediksi
karakteristik amblesan yang diakibatkan oleh
penambangan longwall yang terdiri dari nilai
maksimum amblesan, profil amblesan dan luas
area amblesan.
Dimensi Waktu:
Longitudinal
Dilakukan pemantauan amblesan permukaan
pada kurun waktu tertentu
Teknik Pengumpulan Data:
Analisis Isi dan Lapangan
Data yang diambil berupa data-data sekunder
seperti sifat fisik dan mekanik batuan, data bor
dan lainnya diperoleh dari draft laporan akhir
kajian geoteknik tambang bawah tanah PT.
Gerbang Daya Mandiri dan literatur lain
sedangkan data lapangan meliputi data peta
topografi, scanline dan peta situasi penambangan
diambil langsung di lapangan.
7
8. TESIS 4
PENGARUH PENGGUNAAN INJEKSI SEMEN PADA BATUAN BERKEKAR
TERHADAP KEKUATAN GESER BATUAN
Oleh : Rizto Salia Zakri (22116003)
:
Astrak singkat :
Pada kondisi alamiah, kestabilan sebuah masa batuan akan selalu dipengaruhi oleh keberadaan kekar dan struktur, dimana
kondisi ini akan menurunkan kekuatan masa batuan. Selain keberadaan kekar pada masa batuan, kekasaran permukaan kekar juga
memberikan pengaruh terhadap penurunan kekutan geser batuan, oleh karena itu penguatan pada batuan perlu dilakukan. Salah satu
dari banyak metode penguatan batuan adalah injeksi semen. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan merupakan sampel buatan
dengan bahan dasar gips berjenis moldano tara, material ini digunakan untuk mempermudah dan mempercepat proses pencetakan
yang dilakukan dengan karet silikon. Masing-masing sampel memiliki kekasaran berbeda dengan nilai JRC 8-10, 12-14, 16-18, dan 18-
20. Kemudian sampel ini diinjeksi semen pada rekahannya dengan perbandingan air: semen 4:5 dan 3:2. Hasil dari penelitian ini
menyatakan bahwa untuk sampel dengan JRC 8-10, komposisi air : semen 4:5 paling efektif untuk menaikkan nilai kohesi sebesar 398%
dan sudut geser dalam sebeasr 3%, sementara untuk JRC 12-14,16-18, dan 18-20 komposisi paling optimal adalah 3W:2C yang mampu
menaikkan nilai kohesi 6%-45%, sementara nilai sudut geser dalam sebessar 21%-26%. Sementara untuk aplikasi pada masa batuan,
perlu memperhitungkan nilai geological strength index (GSI), pengaruh dari nilai GSI akan menurunkan nilai kohesi, dan sebaliknya akan
menaikkan nilai sudut geser dalam massa batuan.
8
9. Klasifikasi Penelitian Alasan
Manfaat Penelitian:
Basic Research
Pengujian masih berskala laboratorium dan
perlu divalidasi melalui pengujian di
lapangan.
Tujuan Penelitian:
Eksplanatif
Penelitian tersebut bertujuan untuk
mengetahui pengaruh komposisi semen pada
beberapa sampel yang berbeda terhadap nilai
kohesi dan sudut geser dalam.
Dimensi Waktu:
Cross-Sectional
Pengujian setiap sampel dilakukan dalam
waktu yang sama.
Teknik Pengumpulan Data:
Eksperimental
Pengujian dan pengambilan data
menggunakan instumen (alat laboratorium)
seperti alat uji geser langsung untuk
mendapatkan data kohesi dan sudut geser
dalam pada sampel batuan.
9
10. TESIS 5
PERHITUNGAN BASIC FRICTION ANGLE ROCK JOINT MENGGUNAKAN
TILT TEST
Oleh : Rio nikher kilikily (22117306)
Abstrak singkat :
:
Menurut Bartion dan Choubey (1977), parameter penting untuk mengestimasi kekuatan geser batuan pada
batuan terkekarkan adalah joint roughness coefficient (JRC), joint compressive strength (JCS) dan basic friction
angle (φb). Untuk memperoleh nilai basic friction angle dapat dilakukan dengan pengujian tilt pada skala
laboratorium. Beberapa Peneliti telah menunjukkan bahwa hal ini dapat dilakukan. Dalam penelitian ini akan
dipakai 3 metode pengujian tilt yang disarankan oleh ISRM Suggested Method yaitu metode saw-cut, metode two-
core dan metode three-core. Objek penelitian yang digunakan dalam uji tilt terdiri dari material beton (concrete)
dengan 3 komposisi rasio semen: pasir yang berbeda yaitu 1:1, 1:2, dan 1:3. Setelah dilakukan pengujian tilt skala
laboratorium untuk menentukan nilai basic friction angle (φb), maka didapat perbandingan (φb mulai dari terkecil
φb saw-cut < φb two-core < φb three-core).
10
11. Klasifikasi Penelitian Alasan
Manfaat Penelitian:
Basic Research
Penelitian ini masih skala laboratorium
sehingga perlu divalidasi melalui pengujian di
lapangan.
Tujuan Penelitian:
Deskriptif
Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh
nilai basic friction angle dengan tilt test
menggunakan tiga metode yang berbeda.
Dimensi Waktu:
Cross-Sectional
Data penelitian diambil dari suatu waktu
yang sama.
Teknik Pengumpulan Data:
Eksperimental
Data penelitian diperoleh dari penggunaan
alat laboratorium.
11
12. DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningsih, B. (2019) : Tesis Analisa Kestabilan Dan Rekomendasi Penyanggaan Pada Massa
Batuan Lemah Cross Cut XC 662 Ciurug PT Antam UBPE Pongkor. Bandung. ITB.
Karian, T. (2017) : Studi Amblesan Permukaan Akibat Penambangan Panel Batubara Bawah
Tanah. Bandung. ITB.
Kilikily, R. N. (2019): Tesis Perhitungan Basic Friction Rock Joint Menggunakan Tilt Test.
Bandung. ITB.
Oktarianty, H. (2018) : Perhitungan Probabilitas Kelongsoran Dari Bentuk Longsoran Bidang
Dan Baji Pada Lereng Batuan. Bandung.ITB.
Zakri, R.S.(2018): Pengaruh Penggunaan Injeksi Semen Pada Batuan Berkekar Terhadap
Kekuatan Geser Batuan. Bandung. ITB.
:
12