Dokumen tersebut membahas tentang transmisi asynchronous dan synchronous serta metode deteksi kesalahan pada transmisi data. Transmisi asynchronous mengirim data per karakter dengan menambahkan bit start dan stop, sedangkan synchronous mengirim data dalam blok yang disinkronisasi antara pengirim dan penerima. Metode deteksi kesalahan mencakup parity checking, longitudinal redundancy checking, dan cyclic redundancy checking.
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...Rivalri Kristianto Hondro
Saluran komunikasi secara fisik menghubungkan dua mesin secara konseptual bekerja seperti halnya kabel. Dalam mengecek atau memeriksa kebenaran suatu data informasi yang ditransfer dalam komputer, diperlukan suatu tanda. Tanda yang dimaksud adalah tanda untuk pengecekan yang disebut parity. Parity adalah suatu bit yang ditambahkan pada data yang berfungsi sebagai pengecekan untuk mendeteksi bit yang error. Untuk memeriksa kesalahan ini digunakannya metode parity LRC (Longitudinal redundancy Check) yaitu pengiriman data yang di lakukan secara per blok. Setiap blok terdiri dari 8 byte dan setiap blok memiliki block check character (BCC) atau karakter pemeriksa blok yang diletakan pada akhir blok Metode sederhan dengan sistem interaktif operator memasukan data melalui terminal dan mengirimkan ke komputer akan menampilkan kembali ke terminal, sehingga dapat memeriksa apakah data yang dikirimkan dengan benar. Error Otomatis / Parity Check Penambahan parity bit untuk akhir masing-masing kata dalam frame. Tetapi problem dari parity bit adalah inplus noise yang cukup panjang merusak lebih dari satu bit, pada rate yang tinggi.
Presentasi tentang pembahasan multiplexing pada mata kuliah komunikasi data, dimulai dari pengertian multiplexing, keuntungan multiplexing, dan teknik multipelxing.
=================================
untuk makalah multiplexing dapat dilihat disini
http://www.academia.edu/31574223/MAKALAH_KOMUNIKASI_DATA_Multiplexing
Sandi Playfair ditemukan oleh ahli Fisika berkebangsaan Inggris bernama Sir Charles Wheatstone (1802 - 1875) namun dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair (1819 - 1898) pada tahun 1854. Sandi Playfair pertama kali digunakan untuk tujuan-tujuan taktis oleh pasukan Inggris dalam Perang Boer II dan Perang Dunia I. Australia dan Jerman juga menggunakan sandi ini untuk tujuan yang sama dalam Perang Dunia II. Pada perkembangan selanjutnya, sandi ini tidak lagi digunakan oleh pasukan militer karena telah muncul berbagai perangkat enkripsi digital untuk menerjemahkannya.
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)KuliahKita
Materi pengenalan algoritma kriptografi klasik seperti caesar cipher, dan cipher-cipher sederhana lain yang juga pernah dipakai di jaman perang dulu di http://kuliahkita.com/kelas/kriptografi/
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...Rivalri Kristianto Hondro
Saluran komunikasi secara fisik menghubungkan dua mesin secara konseptual bekerja seperti halnya kabel. Dalam mengecek atau memeriksa kebenaran suatu data informasi yang ditransfer dalam komputer, diperlukan suatu tanda. Tanda yang dimaksud adalah tanda untuk pengecekan yang disebut parity. Parity adalah suatu bit yang ditambahkan pada data yang berfungsi sebagai pengecekan untuk mendeteksi bit yang error. Untuk memeriksa kesalahan ini digunakannya metode parity LRC (Longitudinal redundancy Check) yaitu pengiriman data yang di lakukan secara per blok. Setiap blok terdiri dari 8 byte dan setiap blok memiliki block check character (BCC) atau karakter pemeriksa blok yang diletakan pada akhir blok Metode sederhan dengan sistem interaktif operator memasukan data melalui terminal dan mengirimkan ke komputer akan menampilkan kembali ke terminal, sehingga dapat memeriksa apakah data yang dikirimkan dengan benar. Error Otomatis / Parity Check Penambahan parity bit untuk akhir masing-masing kata dalam frame. Tetapi problem dari parity bit adalah inplus noise yang cukup panjang merusak lebih dari satu bit, pada rate yang tinggi.
Presentasi tentang pembahasan multiplexing pada mata kuliah komunikasi data, dimulai dari pengertian multiplexing, keuntungan multiplexing, dan teknik multipelxing.
=================================
untuk makalah multiplexing dapat dilihat disini
http://www.academia.edu/31574223/MAKALAH_KOMUNIKASI_DATA_Multiplexing
Sandi Playfair ditemukan oleh ahli Fisika berkebangsaan Inggris bernama Sir Charles Wheatstone (1802 - 1875) namun dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair (1819 - 1898) pada tahun 1854. Sandi Playfair pertama kali digunakan untuk tujuan-tujuan taktis oleh pasukan Inggris dalam Perang Boer II dan Perang Dunia I. Australia dan Jerman juga menggunakan sandi ini untuk tujuan yang sama dalam Perang Dunia II. Pada perkembangan selanjutnya, sandi ini tidak lagi digunakan oleh pasukan militer karena telah muncul berbagai perangkat enkripsi digital untuk menerjemahkannya.
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)KuliahKita
Materi pengenalan algoritma kriptografi klasik seperti caesar cipher, dan cipher-cipher sederhana lain yang juga pernah dipakai di jaman perang dulu di http://kuliahkita.com/kelas/kriptografi/
3. Sinkronisasi
• Sinkronisasi adalah proses pengaturan jalannya
beberapa proses pada saat yang bersamaan.
• Tujuannya adalah menghindari terjadinya
inkonsistensi data karena pengaksesan oleh
beberapa proses yang berbeda (mutual
exclusion) serta untuk mengatur urutan
jalannya proses-proses sehingga dapat berjalan
dengan lancar dan terhindar dari deadlock atau
starvation.
4. Sinkronisasi
• Transmisi data dengan kecepatan 10000 bitspersecond
(bps)
• 1 bit ditransmisikan setiap 1/10000 = 0.1 ms.
• Sampling akan dilakukan setiap interval 0.1 ms
• Akan terjadi masalah jika masing-masing pihak (transmitter
atau reciever) menggunakan clock-nya sendiri dan tidak
disamakan dengan tepat.
• Jika ada perbedaan 1 persen (lebih cepat atau lebih
lambat), smapling akan meleset 0.001 ms dari tengah bit.
• Ketika bit yang ditransmisikan sudah mencapai 50 bit atau
lebih, maka reciever akan error karena pen-sampling-annya
dalam bit yang salah (50 x 0.001 = 0.05 ms)
5. TRANSMISI ASYNCHRONOUS
• Pada transmisi Asinkron, sebelum terjadi
komunikasi, tdk diadakan sinkronisasi clock
antara pengirim dan penerima
• Data dikirim per karakter dan masing masing
karakter memiliki bit start (biasanya 0) dan bit
stop (biasanya 1)
• Start bit berfungsi untuk menandakan adanya
rangkaian bit karakter yang siap dicuplik.
• Stop bit berfungsi untuk melakukan proses
menunggu karakter berikutnya
7. Framming Error
• Jika bit ke 7 adalah 1 dan bit ke 8 adalah 0 maka bit 8
akan dianggap suatu start bit. Kondisi ini diistilahkan
framing error.
• Kondisi dimana karakter plus start dan stop bit yang
kadang-kadang dinyatakan suatu frame.
• Framing error juga jika beberapa kondisi noise
menyebabkan munculnya kesalahan dari suatu start bit
selama kondisi idle
8. TRANSMISI SYNCHRONOUS
• Dengan transmisi synchronous, ada level lain
dari sinkronisasi yang perlu agar receiver
dapat menentukan awal dan akhir dari suatu
blok data.
• Untuk itu, tiap blok dimulai dengan suatu pola
preamble bit dan diakhiri dengan pola
postamble bit. Pola-pola ini adalah kontrol
informasi.
9. SYNCHRONOUS
• Pada transmisi sinkron, sebelum terjadi komunikasi,
diadakan sinkronisasi clock antara pengirim dan
penerima.
• Data dikirim dalam satu blok data (disebut Frame) yang
berisi bit bit pembuka (preamble bit), bit data itu
sendiri dan bit bit penutup (postamble bit).
Ditambahkan juga bit-bit kontrol pada blok tersebut.
• Dengan kata lain synchronous adalah sistem operasi
untuk kejadian yang terjadi pada waktu bersamaan,
berkelanjutan dan dapat diprediksi. contoh: chating
10. TRANSMISI SYNCHRONOUS
• Preamble Bit Flag Berisi tanda awal frame
• Control Fields Berisi informasi control (cont : address)
• Data Field Berisi data dari transmitter
• Control Fields Berisi informasi control (cont : deteksi
kesalahan)
• Postamble Bit Flag Berisi tanda akhir frame
11. Transmisi Serial
• Transmisi serial adalah transmisi
data dimana dalam satu satuan
waktu hanya satu bit yang
disalurkan.
12. Transmisi Paralel
• Transmisi paralel adalah transmisi data
dimana dalam satu satuan waktu beberapa bit
(biasanya 8-bit) bisa disalurkan bersamaan.
13. Deteksi Kesalahan
• Pengiriman informasi selalu mengalami
perubahan yang diakibatkan oleh :
– Media pengiriman itu sendiri
– Gangguan terhadap sinyal
– Sinyal melemah
– Peralatan tambahan yang digunakan
14. Metode
• Metode deteksi kesalahan
– Vertical-redundancy-checking
– Longitudinal-redundancy-checking
– Cyclic-redundancy-checking
15. Vertical-Redudancy-Checking
• Biasa disebut dengan parity-checking karena
menggunakan sistem pengecek'kan paritas dan
merupakan sistem untuk mencari kesalahan data
yang paling sederhana
• Odd parity (Paritas Ganjil) :
• Jumlah bit satu dalam setiap byte harus ganjil
• Bila jumlah bit satu dalam 7 bit pertama adalah genap ,
maka parity-bit diubah jadi 1 dan sebaliknya
• Even Parity (Paritas Genap)
– Jumlah bit satu dalam setiap byte harus genap
16. Vertical-Redudancy-Checking
• Contoh :
– Odd-parity :
• Jika huruf A disusun dalam kombinasi data biner berupa
"1000001",dimana jumlah bit satu dalam 7 bit pertama
adalah genap, maka parity-bit diubah menjadi 1
– Even Parity
• Huruf M disusun dalam kode biner adalah "1001101",
dimana didalam 7 bit pertama jumalh bit 1 adalah
genap,maka parity-bit ini diubah menjadi 0
17. Longitudinal-Redudancy-Checking
• Biasa digunakan untuk memperbaiki kelemahan pada
VRC (parity-checking)
• Data dikirim secara per blok (frame) berisi 8 byte dan
setiap frame terdapat satu parity-bit
• Fungsi parity bit disini adalah sebagai kontrol seperti
pada parity checking
• Parity-bit ini membuat 7 parity-bit dari byte sebelumnya
• Kelemahan :
– Terjadi overhead akibat penambahan bit pariti per 7 bit
untuk karakter
• Kelebihan :
– Lebih baik jika dibandingkan dengan VRC
18. Cyclic-Redudancy-Checking
• Prosesnya cukup sederhana dan tidak banyak
membutuhkan tambahan bit berupa parity-bit
• Data dikirim per-frame dan setiap frame
terdiri dari bit yang panjang
• Pada akhir blok ditambahkan beberapa
control-bit untuk menjamin kebenaran data
• Control-bit dibentuk oleh komputer pengirim
berdasarkan perhitungan atas data yang
dikirim