SlideShare a Scribd company logo
Transmisi DATA
Terminologi Transmisi
 Point to Point
Direct link antara dua device, dan hanya
2 peralatan sama-sama memakai media.
 Multipoint
Konfigurasi multipoint dimana dapat lebih
dari dua device pada medium yang sama.
Data : sesuatu yang bisa diolah menjadi informasi
 Data analog - mempunyai nilai kontinyu untuk
interval tertentu
Contoh : data suara, gambar
 Data digital - mempunyai nilai diskrit
Contoh: data biner (komputer), teks(ASCII)
Sinyal: gelombang listrik dan elektromagnetis untuk
encoding data.
 Sinyal analog: gelombang elektromagnetis
kontinyu
 Sinyal digital: pulsa tegangan, positif=1,
negatif=0.
Transmisi: cara pengiriman data melalui propagasi
gelombang sinyal pada media transmisi.
Transmisi Analog
 Dapat berupa data analog atau data digital
 Menggunakan amplifier untuk memperbaiki
kualitas.
Transmisi Digital
 Dapat berupa data analog atau data digital
 Menggunakan repeater untuk
mendapatkan kembali sinyal digital
Kode Transmisi
 ASCII 7-bit (American Standard Code for
Information Interchange)
 ASCII 8-bit (American Standard Code for
Information Interchange)
 SBCDIS (Standard Binary Coded Decimal
Interchange Code)
 EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal
Interchange Code)
Satuan Transmisi
 Baud (bd) : kecepatan modulasi
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu
gelombang periodik sehingga menjadikan suatu
sinyal mampu membawa suatu informasi.
 Bit per second (bps) : kecepatan transmisi
per Bit
jumlah data dalam bit yang melewati suatu medium
dalam satu detik.
 Character per second (cps) : kecepatan
transmisi per Karakter
Satuan untuk mengukur kecepatan pengiriman data
dalam sistem komputer. CPS dapat dijadikan
sebagai satuan pengukur kecepatan printer.
Kapasitas Jalur Transmisi
 NarrowBand
Bandwidth rendah
 VoiceBand
Bandwidth Sedang
 WideBand
Bandwidth besar
Jenis Channel Kapasitas
Transmisi
Biaya
Total
Biaya
Rata-rata
Tingkat
Kesalahan
NarrowBand 50-300 bps Rendah Tinggi Tinggi
VoiceBand 300-500 bps Sedang Sedang Sedang
WideBand 1 juta bps Tinggi Rendah Rendah
Klasifikasi Transmisi Data
Untuk dapat lebih menjelaskan mengenai
transmisi data, maka transmisi data dapat
dikelompokkan ke dalam tiga hal utama :
1. Bagaimana data mengalir melalui peralatan
2. Jenis hubungan fisik
3. Jenis waktu yang digunakan untuk transmisi
Metode Transmisi Data
1. Bagaimana data mengalir melalui peralatan
 Simplex
Transmisi data dimana data hanya
mengalir dalam satu arah pada jalur
komunikasi data
Contoh yang sering ditemukan menggunakan mode ini adalah siaran
televisi dan siaran radio. Mode ini dapat diaplikasikan saat media
transmisi yang digunakan dikuasai penuh oleh pihak pengirim.
Keseluruhan bandwidth digunakan oleh pengirim.
Simplex Duplex
 Half-Duplex
Transmisi data dimana data dapat
mengalir dalam dua arah pada jalur
komunikasi data, dengan kondisi saling
bergantian
Contoh media yang menggunakan media
ini adalah radio walkie talkie.
 Full-Duplex
Transmisi data dimana data mengalir
dalam dua arah pada jalur komunikasi
data secara serempak
Contoh telephone, handphone, dan
sebagainya.
Metode Transmisi Data
2. Jenis hubungan fisik
 Pengiriman paralel
Bit-bit data yang membentuk karakter
dikirim secara serempak melalui jumlah
penghantar yang terpisah.
 Pengiriman serial
Bit-bit data yang membentuk karakter dikirim
secara berurutan dan tidak serempak jalur
penghantar
contoh seperti seorang pengguna
menghubungkan terminal ke host komputer
yang berada pada bangunan yang lain.
 Pengiriman data Synchronous
Pengiriman sejumlah blok data secara kontinyu
tanpa bit awal dan bit akhir, dimana waktu
penerimaan bit-bit data dari sumber harus sama
dengan waktu penerimaan bit-bit data oleh
penerima.
Terdapat dua jenis synchronous :
1. Bit synchronous
2. Character synchronous
Metode Transmisi Data
3. Jenis waktu yang digunakan untuk transmisi
1. Bit Synchronous
Penerima
100 bps 100 bps
clock clock
100 bps 100 bps
Sumber
2. Character Synchronous
01010110 00010110 00010110
Sumber Penerima
SYN SYN
Pada transmisi ini menggunakan bit pengontrol
SYN. Umumnya dua buah karakter kontrol SYN
dapat digunakan di awal blok data yang akan
ditransmisikan.
 Pengiriman data Asynchronous
Pengiriman satu karakter data tiap satu
waktu tertentu.
Untuk dapat mengenali karakter yang
dikirimkan dari sumber, maka tiap karakter
ditambahkan start bit (0) di awal dan stop
bit (1) di akhir karakter.
Perubahan informasi saat pengiriman
disebabkan :
 Keadaan media pengirim
 Gangguan terhadap media
 Sinyal informasi lemah
 Jarak yang ditempuh
 Peralatan pembantu
Pertemuan 5
Cara mencegah kesalahan
 Memperbaiki peralatan pengirim dan
penerimaan data
 Memperbaiki media pengirim data
Contoh Metoda deteksi kesalahan
1. Echo check
2. Parity check
3. Cyclic Redudancy Check
1. Echo Checking
Adalah dengan mengirim kembali data yang
diterima oleh penerima ke pengirim.Untuk
dibandingkan dg data awal. Jika data
keduanya sama maka tidak terjadi
kesalahan.
Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk
menyakinkan bahwa alat-alat input/output
seperti misalnya card reader, printer, tape
drive, disk drive dan lain-lain masi tetap
berfungsi dengan memuaskan bila akan
dipergunakan.
2. Parity Check
 menambahkan bit pendeteksi pada akhir
karakter yg ditansmisikan. Bit tersebut
dinamakan Bit Paritas
ASCII 7 bit
P
Bit Paritas
-Parity check-
Ada 2 jenis Parity check
1. Paritas ganjil (Odd Parity)
Bit paritas=0 jika bit 1 jumlah ganjil
=1 jika bit 1 jumlah genap
2. Paritas genap (Even Parity)
Bit paritas=0 jika bit 1 jumlah genap
=1 jika bit 1 jumlah ganjil
Contoh :
1. Representasikan karakter B dalam ASCII
dengan pariti ganjil!
B = 42 (heks) = 1000010 (7 bit)
jumlah "1" adalah 2 (genap)
maka pariti diset ( = 1)
Maka representasi B dalam ASCII sistem
pariti ganjil adalah 11000010
2. Sama dengan di atas, tetapi untuk pariti
genap
B = 01000010
Ilustrasi pendeteksian
.
DATA
Generate
Bit paritas
DATA
Generate
Bit paritas
P
P=0
P’=1
DATA
P
P ≠ P’
 Pengirim dan Penerima menggunakan
sistem pariti bit yang sama . Asumsi pariti
genap
 Pengirim men-generate bit pariti dan
mengirimkan karakter beserta bit
paritinya, total 8 bit
 Pada Penerima, setiap karakter (8 bit)
yang diterima diperiksa apakah bit "1"
berjumlah genap atau tidak. Bila genap,
dianggap tidak ada kesalahan. Bila ganjil
karakter tersebut ditolak
Keterbatasan:
 hanya mampu mendeteksi (bukan
mengoreksi kesalahan), karena tidak
dapat menunjukkan posisi bit yang salah
 hanya mampu mendeteksi satu (atau
sejumlah ganjil) kesalahan. Bila ada dua
kesalahan akan dianggap benar
Contoh:
1. Pengirim transmit karakter B (dalam
pariti genap)
0100 0010
Bit ke-3 dari kanan berubah menjadi 1
karena derau (misalnya)
Penerima mendapat :
0100 0110
Karena jumlah bit "1" berjumlah 3
(ganjil), maka Penerima menolak
karakter yang baru saja diterima
2. Pengirim transmit karakter B (dalam
pariti genap)
0100 0010
Bit ke-3 dan 4 dari kanan berubah
menjadi 1 karena derau (misalnya)
Penerima mendapat :
0100 1110
Karena jumlah bit "1" berjumlah 4
(genap), maka Penerima menganggap
karakter yang baru saja diterima valid.
3. Cyclic Redudancy Checking
 Pendeteksian kesalahan dengan cara
membagi nilai bilangan binari dari data
dengan suatu nilai bilangan lainnya
(constanta). Pengecekkan dilakukan
dengan mencocokkan sisa bagi.
 Teknik CRC dapat menggunakan : modulo
arithmetic atau polynomials.
Modulo arithmetic menggunakan penambahan
biner tanpa pembawa, yang hanya merupakan
operasi XOR. Pengurangan biner tanpa pembawa
juga diterjemahkan sebagai operasi XOR. Sebagai
contoh:
1. Modulo Arithmetic
Contoh:
 Sisi Pengirim
Misal: Data dikirim 1001 bit #m = 4
Misal: constant 101 #r = 3
Tambahkan data yang dikirim dengan r-1 bit 0
#100100
Bagi bilangan ini (100100) dengan constant
(101), maka akan didapat hasil bagi (quotient)
dan sisa pembagian (remainder)
Tambahkan remainder ke data asal: 100111
 Sisi penerima:
Bagi data (100111) yang diterima dengan
constant (101).
Jika sisanya 0, berarti tidak terjadi kesalahan,
Jika sisanya bukan 0, berarti terjadi kesalahan.
sesuai dengan kriteria generator yang digunakan.
ex: m=110101, r=1001

More Related Content

Similar to Transmisi Data.ppt

Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5Enchenk
 
Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22
Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22
Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22
Ainurifky Fadli Aulia II Aulia
 
Tugas pti Komunikasi processor
Tugas pti Komunikasi processor Tugas pti Komunikasi processor
Tugas pti Komunikasi processor
Zainuddin Ibadurrohman
 
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...
Rivalri Kristianto Hondro
 
Presentasi Komdat Kelompok 2.pptx
Presentasi Komdat Kelompok 2.pptxPresentasi Komdat Kelompok 2.pptx
Presentasi Komdat Kelompok 2.pptx
hafizhGamers
 
Transmisidata
TransmisidataTransmisidata
Transmisidata
ackat
 
Rangkuman 1
Rangkuman 1Rangkuman 1
Metode transmisi 5
Metode transmisi 5Metode transmisi 5
Metode transmisi 5wahyu101192
 
Week 13 Error Correction.pdf
Week 13 Error Correction.pdfWeek 13 Error Correction.pdf
Week 13 Error Correction.pdf
LembayungSenja7
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
MaulanaAzriel1
 
Komunikasi asinkronet
Komunikasi asinkronetKomunikasi asinkronet
Komunikasi asinkronet
nur janah
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasiBeny Nugraha
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digitalBeny Nugraha
 
ASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptx
ASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptxASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptx
ASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptx
DeliaRizkiRahmadiant
 
2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx
materiunama
 
Per 2
Per 2Per 2
Per 2
lukee11
 
Sistem komunikasi-data-dan-network
Sistem komunikasi-data-dan-networkSistem komunikasi-data-dan-network
Sistem komunikasi-data-dan-networksyarahuda938
 
teknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptxteknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptx
kalisalam
 
Presentasi modul 8 komunikasi data
Presentasi modul 8 komunikasi dataPresentasi modul 8 komunikasi data
Presentasi modul 8 komunikasi dataParis Dkc
 

Similar to Transmisi Data.ppt (20)

Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22
Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22
Tugas "KOMUNIKASI PROCESSOR" NIM:14-110-00-22
 
Tugas pti Komunikasi processor
Tugas pti Komunikasi processor Tugas pti Komunikasi processor
Tugas pti Komunikasi processor
 
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...
 
Presentasi Komdat Kelompok 2.pptx
Presentasi Komdat Kelompok 2.pptxPresentasi Komdat Kelompok 2.pptx
Presentasi Komdat Kelompok 2.pptx
 
Transmisidata
TransmisidataTransmisidata
Transmisidata
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Rangkuman 1
Rangkuman 1Rangkuman 1
Rangkuman 1
 
Metode transmisi 5
Metode transmisi 5Metode transmisi 5
Metode transmisi 5
 
Week 13 Error Correction.pdf
Week 13 Error Correction.pdfWeek 13 Error Correction.pdf
Week 13 Error Correction.pdf
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
 
Komunikasi asinkronet
Komunikasi asinkronetKomunikasi asinkronet
Komunikasi asinkronet
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digital
 
ASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptx
ASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptxASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptx
ASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptx
 
2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx
 
Per 2
Per 2Per 2
Per 2
 
Sistem komunikasi-data-dan-network
Sistem komunikasi-data-dan-networkSistem komunikasi-data-dan-network
Sistem komunikasi-data-dan-network
 
teknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptxteknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptx
 
Presentasi modul 8 komunikasi data
Presentasi modul 8 komunikasi dataPresentasi modul 8 komunikasi data
Presentasi modul 8 komunikasi data
 

Transmisi Data.ppt

  • 2. Terminologi Transmisi  Point to Point Direct link antara dua device, dan hanya 2 peralatan sama-sama memakai media.  Multipoint Konfigurasi multipoint dimana dapat lebih dari dua device pada medium yang sama.
  • 3. Data : sesuatu yang bisa diolah menjadi informasi  Data analog - mempunyai nilai kontinyu untuk interval tertentu Contoh : data suara, gambar  Data digital - mempunyai nilai diskrit Contoh: data biner (komputer), teks(ASCII)
  • 4. Sinyal: gelombang listrik dan elektromagnetis untuk encoding data.  Sinyal analog: gelombang elektromagnetis kontinyu  Sinyal digital: pulsa tegangan, positif=1, negatif=0. Transmisi: cara pengiriman data melalui propagasi gelombang sinyal pada media transmisi.
  • 5. Transmisi Analog  Dapat berupa data analog atau data digital  Menggunakan amplifier untuk memperbaiki kualitas. Transmisi Digital  Dapat berupa data analog atau data digital  Menggunakan repeater untuk mendapatkan kembali sinyal digital
  • 6. Kode Transmisi  ASCII 7-bit (American Standard Code for Information Interchange)  ASCII 8-bit (American Standard Code for Information Interchange)  SBCDIS (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code)  EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
  • 7. Satuan Transmisi  Baud (bd) : kecepatan modulasi Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi.  Bit per second (bps) : kecepatan transmisi per Bit jumlah data dalam bit yang melewati suatu medium dalam satu detik.  Character per second (cps) : kecepatan transmisi per Karakter Satuan untuk mengukur kecepatan pengiriman data dalam sistem komputer. CPS dapat dijadikan sebagai satuan pengukur kecepatan printer.
  • 8. Kapasitas Jalur Transmisi  NarrowBand Bandwidth rendah  VoiceBand Bandwidth Sedang  WideBand Bandwidth besar Jenis Channel Kapasitas Transmisi Biaya Total Biaya Rata-rata Tingkat Kesalahan NarrowBand 50-300 bps Rendah Tinggi Tinggi VoiceBand 300-500 bps Sedang Sedang Sedang WideBand 1 juta bps Tinggi Rendah Rendah
  • 9. Klasifikasi Transmisi Data Untuk dapat lebih menjelaskan mengenai transmisi data, maka transmisi data dapat dikelompokkan ke dalam tiga hal utama : 1. Bagaimana data mengalir melalui peralatan 2. Jenis hubungan fisik 3. Jenis waktu yang digunakan untuk transmisi
  • 10. Metode Transmisi Data 1. Bagaimana data mengalir melalui peralatan  Simplex Transmisi data dimana data hanya mengalir dalam satu arah pada jalur komunikasi data Contoh yang sering ditemukan menggunakan mode ini adalah siaran televisi dan siaran radio. Mode ini dapat diaplikasikan saat media transmisi yang digunakan dikuasai penuh oleh pihak pengirim. Keseluruhan bandwidth digunakan oleh pengirim. Simplex Duplex
  • 11.  Half-Duplex Transmisi data dimana data dapat mengalir dalam dua arah pada jalur komunikasi data, dengan kondisi saling bergantian Contoh media yang menggunakan media ini adalah radio walkie talkie.
  • 12.  Full-Duplex Transmisi data dimana data mengalir dalam dua arah pada jalur komunikasi data secara serempak Contoh telephone, handphone, dan sebagainya.
  • 13. Metode Transmisi Data 2. Jenis hubungan fisik  Pengiriman paralel Bit-bit data yang membentuk karakter dikirim secara serempak melalui jumlah penghantar yang terpisah.
  • 14.  Pengiriman serial Bit-bit data yang membentuk karakter dikirim secara berurutan dan tidak serempak jalur penghantar contoh seperti seorang pengguna menghubungkan terminal ke host komputer yang berada pada bangunan yang lain.
  • 15.  Pengiriman data Synchronous Pengiriman sejumlah blok data secara kontinyu tanpa bit awal dan bit akhir, dimana waktu penerimaan bit-bit data dari sumber harus sama dengan waktu penerimaan bit-bit data oleh penerima. Terdapat dua jenis synchronous : 1. Bit synchronous 2. Character synchronous Metode Transmisi Data 3. Jenis waktu yang digunakan untuk transmisi
  • 16. 1. Bit Synchronous Penerima 100 bps 100 bps clock clock 100 bps 100 bps Sumber
  • 17. 2. Character Synchronous 01010110 00010110 00010110 Sumber Penerima SYN SYN Pada transmisi ini menggunakan bit pengontrol SYN. Umumnya dua buah karakter kontrol SYN dapat digunakan di awal blok data yang akan ditransmisikan.
  • 18.  Pengiriman data Asynchronous Pengiriman satu karakter data tiap satu waktu tertentu. Untuk dapat mengenali karakter yang dikirimkan dari sumber, maka tiap karakter ditambahkan start bit (0) di awal dan stop bit (1) di akhir karakter.
  • 19. Perubahan informasi saat pengiriman disebabkan :  Keadaan media pengirim  Gangguan terhadap media  Sinyal informasi lemah  Jarak yang ditempuh  Peralatan pembantu
  • 21. Cara mencegah kesalahan  Memperbaiki peralatan pengirim dan penerimaan data  Memperbaiki media pengirim data
  • 22. Contoh Metoda deteksi kesalahan 1. Echo check 2. Parity check 3. Cyclic Redudancy Check
  • 23. 1. Echo Checking Adalah dengan mengirim kembali data yang diterima oleh penerima ke pengirim.Untuk dibandingkan dg data awal. Jika data keduanya sama maka tidak terjadi kesalahan. Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk menyakinkan bahwa alat-alat input/output seperti misalnya card reader, printer, tape drive, disk drive dan lain-lain masi tetap berfungsi dengan memuaskan bila akan dipergunakan.
  • 24. 2. Parity Check  menambahkan bit pendeteksi pada akhir karakter yg ditansmisikan. Bit tersebut dinamakan Bit Paritas ASCII 7 bit P Bit Paritas
  • 25. -Parity check- Ada 2 jenis Parity check 1. Paritas ganjil (Odd Parity) Bit paritas=0 jika bit 1 jumlah ganjil =1 jika bit 1 jumlah genap 2. Paritas genap (Even Parity) Bit paritas=0 jika bit 1 jumlah genap =1 jika bit 1 jumlah ganjil
  • 26. Contoh : 1. Representasikan karakter B dalam ASCII dengan pariti ganjil! B = 42 (heks) = 1000010 (7 bit) jumlah "1" adalah 2 (genap) maka pariti diset ( = 1) Maka representasi B dalam ASCII sistem pariti ganjil adalah 11000010 2. Sama dengan di atas, tetapi untuk pariti genap B = 01000010
  • 28.  Pengirim dan Penerima menggunakan sistem pariti bit yang sama . Asumsi pariti genap  Pengirim men-generate bit pariti dan mengirimkan karakter beserta bit paritinya, total 8 bit  Pada Penerima, setiap karakter (8 bit) yang diterima diperiksa apakah bit "1" berjumlah genap atau tidak. Bila genap, dianggap tidak ada kesalahan. Bila ganjil karakter tersebut ditolak
  • 29. Keterbatasan:  hanya mampu mendeteksi (bukan mengoreksi kesalahan), karena tidak dapat menunjukkan posisi bit yang salah  hanya mampu mendeteksi satu (atau sejumlah ganjil) kesalahan. Bila ada dua kesalahan akan dianggap benar
  • 30. Contoh: 1. Pengirim transmit karakter B (dalam pariti genap) 0100 0010 Bit ke-3 dari kanan berubah menjadi 1 karena derau (misalnya) Penerima mendapat : 0100 0110 Karena jumlah bit "1" berjumlah 3 (ganjil), maka Penerima menolak karakter yang baru saja diterima
  • 31. 2. Pengirim transmit karakter B (dalam pariti genap) 0100 0010 Bit ke-3 dan 4 dari kanan berubah menjadi 1 karena derau (misalnya) Penerima mendapat : 0100 1110 Karena jumlah bit "1" berjumlah 4 (genap), maka Penerima menganggap karakter yang baru saja diterima valid.
  • 32. 3. Cyclic Redudancy Checking  Pendeteksian kesalahan dengan cara membagi nilai bilangan binari dari data dengan suatu nilai bilangan lainnya (constanta). Pengecekkan dilakukan dengan mencocokkan sisa bagi.  Teknik CRC dapat menggunakan : modulo arithmetic atau polynomials.
  • 33. Modulo arithmetic menggunakan penambahan biner tanpa pembawa, yang hanya merupakan operasi XOR. Pengurangan biner tanpa pembawa juga diterjemahkan sebagai operasi XOR. Sebagai contoh: 1. Modulo Arithmetic
  • 34. Contoh:  Sisi Pengirim Misal: Data dikirim 1001 bit #m = 4 Misal: constant 101 #r = 3 Tambahkan data yang dikirim dengan r-1 bit 0 #100100 Bagi bilangan ini (100100) dengan constant (101), maka akan didapat hasil bagi (quotient) dan sisa pembagian (remainder) Tambahkan remainder ke data asal: 100111
  • 35.  Sisi penerima: Bagi data (100111) yang diterima dengan constant (101). Jika sisanya 0, berarti tidak terjadi kesalahan, Jika sisanya bukan 0, berarti terjadi kesalahan. sesuai dengan kriteria generator yang digunakan. ex: m=110101, r=1001