f 
 f 
  
f 
 f
ϱϬϬ Ŭs
dZ K ^dW hW
ϮϬͬϱϬϬ Ŭs
ϭϱϬ Ŭs
ϮϬ Ŭs
/^E/^
/Eh^dZ/ϭϱϬ Ŭs
WD E'/d
dZ K
/^dZ/h^/
dZ K '/dd
ϱϬϬͬϭϱϬ Ŭs dZ K '/
ϭϱϬͬϮϬ Ŭs
^K^/ 
ϮϮϬ s
/^E/^
ZhD ,
Wh/
ϮϮϬ sWd
Wd
WdW
Wd'
Wdh
Wd'h
WKK  , ^ E
• KE^dZh^/
• WZ/E^/W Z:
D  DͲD  D• D  DͲD  D
• t d  d' E' E  E Zh^
• /^/E^/
KE^dZh^/
• hDW Z E WZ/DZ
• hDW Z E ^hEZ
• /Ed/ ^/
WZ/E^/W Z:
ƵŵƉĂƌĂŶ
ƉƌŝŵĞƌ
/Ŷƚŝ ďĞƐŝ ƵŵƉĂƌĂŶ
ƐĞŬƵŶĚĞƌ
ƌƵƐ ůŝƐƚƌŝŬ  ŵĞŶŐĂůŝƌ
ƉĂĚĂ ŬƵŵƉĂƌĂŶ
ŵĞŶŝŵďƵůŬĂŶ ĨůƵŬƐ
ĨůƵŬƐ ŵĂŐŶĞƚ LJĂŶŐ
ďĞƌƵďĂŚͲƵďĂŚ
ƵŵƉĂƌĂŶ ƚĞƌŬĞŶĂ
ĨůƵŬƐ ŵĂŐŶĞƚ LJĂŶŐ
ďĞƌƵďĂŚͲƵďĂŚ
WZ/E^/W Z:
ŵĞŶŝŵďƵůŬĂŶ ĨůƵŬƐ
ŵĂŐŶĞƚ LJĂŶŐ ďĞƌƵďĂŚͲ
ƵďĂŚ
ďĞƌƵďĂŚͲƵďĂŚ
ŵĞŶŐĂůŝƌ ƉĂĚĂ ŝŶƚŝ
ďĞƐŝ
ďĞƌƵďĂŚͲƵďĂŚ
ŵĞŶŝŵďƵůŬĂŶ
ƚĞŐĂŶŐĂŶ ŝŶĚƵŬƐŝ 
'ĞũĂůĂ ĞůĞŬƚƌŽŵĂŐŶĞƚŝŬ
;ůŝƐƚƌŝŬ ŵĂŐŶĞƚͿ
'ĞũĂůĂ ŝŶĚƵŬƐŝ
ĞůĞŬƚƌŽŵĂŐŶĞƚŝŬ
;ŵĂŐŶĞƚ ůŝƐƚƌŝŬ Ϳ
D  DͲD  D
• dƌĂĨŽ ĂƵĚŝŽ͗ ƉĂĚĂ ƌĂŶŐŬĂŝĂŶ ĂŵƉůŝĨŝĞƌ
• dƌĂĨŽ ƌĂĚŝŽ͗ ƉĂĚĂ ƌĂŶŐŬĂŝĂŶ ƉĞŵĂŶĐĂƌ
• dƌĂĨŽ ŵĂƚĐŚŝŶŐ ŝŵƉĞĚĂŶƐ ͗ ƉĂĚĂ ƐƉĞĂŬĞƌ ͬ ŚŽƌŶ
• dƌĂĨŽ ĚĂLJĂ ϭ ĨĂƐĞ ͗ ĂĚĂƉƚŽƌ͕ ũĂƌŝŶŐĂŶ ůŝƐƚƌŝŬ ϭ ĨĂƐĞ
• dƌĂĨŽ ĚĂLJĂ ϯ ĨĂƐĞ͗ ŐĂƌĚƵ ŝŶĚƵŬ͕ ũĂƌŝŶŐĂŶ ůŝƐƚƌŝŬ ϯ ĨĂƐĞ
• ƵƚŽƚƌĂĨŽ͗ ƚĞŐĂŶŐĂŶ ŽƵƚƉƵƚŶLJĂ ǀĂƌŝĂďĞů
• dƌĂĨŽ ƉĞŶŐƵŬƵƌĂŶ͗ ƚƌĂĨŽ ĂƌƵƐ ĚĂŶ ƚƌĂĨŽ ƚĞŐĂŶŐĂŶ
D  DͲD  D
dƌĂĨŽ ϭ ĨĂƐĞ
dƌĂĨŽ ϯ ĨĂƐĞ
ƵƚŽ ƚƌĂŶƐĨŽƌŵĞƌ
t d  d' E' E  E Zh^
• dƌĂĨŽ ŝĚĞĂů
/^/E^/
 E
ŽƵƚƉƵƚŝŶƚƉƵƚ
‹’—– α ’ š
’ ‘—–’—– α • š
•
KEdK, ^K 
dƌĂĨŽ ĚĂLJĂ ƐĞďƵĂŚ ĂŵƉůŝĨŝĞƌ ĚŝŐƵŶĂŬĂŶ
ƵŶƚƵŬ ŵĞŶƵƌƵŶŬĂŶ ƚĞŐĂŶŐĂŶ ĚĂƌŝ ϮϮϬ ǀŽůƚ
ŵĞŶũĂĚŝ ϯϬ ǀŽůƚ͘ ƌƵƐ LJĂŶŐ ŵĞŶŐĂůŝƌ ĚĂƌŝ
ƚƌĂĨŽ ŵĞŶƵũƵ ĂŵƉůŝĨŝĞƌ ƚĞƌƐĞďƵƚ ϮϬ ĂŵƉĞƌĞ͘
ŝůĂ ĞĨŝƐŝĞŶƐŝ ƚƌĂĨŽ ϴϬ й͕ ŚŝƚƵŶŐůĂŚ͗
–ĂLJĂ ŝŶƉƵƚ ƚƌĂĨŽ ƚĞƌƐĞďƵƚ͘
– ƌƵƐ ŝŶƉƵƚ ƚƌĂĨŽ ƚĞƌƐĞďƵƚ͘
1
JENIS-JENIS DAN PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR
Disadur dari tulisan: Gizha Ardizha Efendi Nasution
Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Jakarta
Email : Giya_kumeh@yahoo.com
I. Pendahuluan
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan
dan mengubah energy listrik satu atau lebih rangkaian listrik satu
atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui
suatu gendeng magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet.
Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah
tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita
inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder.
Gambar 1. Transformator
Perkembangan dan penerapan system transformator pada
perumahan, perkantoran maupun pada kendaran yaitu mobil dewasa
ini mengalami peningkatan yang pesat. Buktinya adalah banyak
industry, perkantoran maupun kendaran dilengkapi dengan
penggunaan transformator yang bertujuan untuk mengetahui
informasi dan dapat menambah pengetahuan.
System pesawat telepon yang paling sederhana memiliki komponen
utama yaitu ISDN EXCHANGE, ISDN PRA, ISDN BRA, ISDN PHONE,
ISDN PBX dan ISDN DATA TERMINAL.
2
II. Jenis-jenis Transformator
Berkaitan dengan topic yang dikaji yakni kegunaan transformator
adalah alat untuk mengubah tegangan arus bolak balik menjadi le
tinggi atau rendah. Transformator terdiri dari pasangan kumpara
primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan
dililitkan pada inti besi lunak. Inti besi lunak dibuat dari pelat yan
berlapis-lapis untuk mengurangi daya yang hilang karena arus pu
Kumparan primer dan sekunder dililitkan pada kaki inti besi yang
terpisah. Bagian fluks magnetic bocor tampak bahwa pada pasang
kumparan terdapat fluks magnetic bocor disisi primer dan sekund
Secara lebih lengkap bisa dicermati pada gambar 2.[1]
Gambar 2. Bagan fluks magnetic bocor pada pasangan kumparan
Hasil diatas untuk mengurangi fluks magnet bocor pada pasangan
kumparan digunakan pasangan kumparan seperti gambar diatas.
Kumparan sekunder dililitkan pada kaki inti besi yang sama (kaki
yang tengah), dengan lilitan kumparan sekunder terletak diatas
lilitan kumparan primer, ditunjukkan pada fluks magnet bocornya
maka dapat dicermati pada gambar dibawah ini.
Gambar 3. Hubungan primer dan sekunder
sformator
menjadi lebih
kumparan
trik dan
i pelat yang
na arus pusar.
i besi yang
da pasangan
an sekunder.
umparan
pasangan
ar diatas.
ama (kaki
k diatas
t bocornya,
3
Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer
adalah[2]:
δΦ = Є x δt (1)
Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi dililitan sekunder adal
Є = N δΦ/δt (2)
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, m
δΦ/δt = Vp/Np = Vs/Ns (3)
Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat
Vp/Np = Vs/Ns (4)
Sedemikian sehingga
Vp.Ip = Vs.Is (5)
Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan
tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan
primer dengan lilitan sekunder.
Jenis-jenis transformator adalah [3]:
1. Step-Up
Gambar 4. Lambang transformator step-up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan
sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungs
sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada
pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilka
generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transm
jarak jauh.
2. Step-down
Gambar 5. Skema transformator step-down
nder adalah
g sama, maka
ah lilitan
iliki lilitan
berfungsi
ui pada
dihasilkan
m transmisi
4
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun
tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutam
dalam adaptor AC-DC.
3. Autotransformator
Gambar 6. Skema transformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanj
secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini,
sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa aru
dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer,
sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat
dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.
Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang
kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan.
Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi sec
listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu,
autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik teganga
lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
4. Autotransformator Variabel
Gambar 7. Skema Autotransformator Variabel
ih sedikit
i, terutama
ng berlanjut
ator ini,
. Fasa arus
rimer,
sa dibuat
tor biasa.
nya yang
lilitan.
isolasi secara
itu,
ik tegangan
1,5 kali).
5
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator
biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan
perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
5. Transformator Isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama
dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan
tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder
dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian.
Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang.
Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak
digantikan oleh kopling kapasitor.
6. Transformator Pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus
untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis
ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah
arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.
Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika
terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan
keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer
berbalik arah.
7. Transformator Tiga Fasa
Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang
dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya
dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan
secara delta (Δ).
III. Prinsip Kerja Transformator
Komponen Transformator (trafo)
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan
atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri
6
dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang
bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak
sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat
medan magnet yang dihasilkan.[4]
Gambar 8. Bagian-Bagian Transformator
Gambar 9. Lambang Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut.
Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer
menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang
berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke
kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder
akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik
(mutual inductance).[5]
7
Gambar 10. Skema transformator kumparan primer dan kumparan
sekunder terhadap medan magnet
Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber
tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah
(berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah
arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder
akan berubah polaritasnya.
Gambar 11. Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer,
tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan
sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam
persamaan[6]:
Vp/Vs = Np/Ns (6)
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer

Trafo dan-jenisnya

  • 1.
    f f f f
  • 2.
    ϱϬϬ Ŭs dZ K^dW hW ϮϬͬϱϬϬ Ŭs ϭϱϬ Ŭs ϮϬ Ŭs /^E/^ /Eh^dZ/ϭϱϬ Ŭs WD E'/d dZ K /^dZ/h^/ dZ K '/dd ϱϬϬͬϭϱϬ Ŭs dZ K '/ ϭϱϬͬϮϬ Ŭs ^K^/ ϮϮϬ s /^E/^ ZhD , Wh/ ϮϮϬ sWd Wd WdW Wd' Wdh Wd'h
  • 3.
    WKK ,^ E • KE^dZh^/ • WZ/E^/W Z: D DͲD D• D DͲD D • t d d' E' E E Zh^ • /^/E^/ KE^dZh^/ • hDW Z E WZ/DZ • hDW Z E ^hEZ • /Ed/ ^/
  • 4.
    WZ/E^/W Z: ƵŵƉĂƌĂŶ ƉƌŝŵĞƌ /Ŷƚŝ ďĞƐŝƵŵƉĂƌĂŶ ƐĞŬƵŶĚĞƌ ƌƵƐ ůŝƐƚƌŝŬ ŵĞŶŐĂůŝƌ ƉĂĚĂ ŬƵŵƉĂƌĂŶ ŵĞŶŝŵďƵůŬĂŶ ĨůƵŬƐ ĨůƵŬƐ ŵĂŐŶĞƚ LJĂŶŐ ďĞƌƵďĂŚͲƵďĂŚ ƵŵƉĂƌĂŶ ƚĞƌŬĞŶĂ ĨůƵŬƐ ŵĂŐŶĞƚ LJĂŶŐ ďĞƌƵďĂŚͲƵďĂŚ WZ/E^/W Z: ŵĞŶŝŵďƵůŬĂŶ ĨůƵŬƐ ŵĂŐŶĞƚ LJĂŶŐ ďĞƌƵďĂŚͲ ƵďĂŚ ďĞƌƵďĂŚͲƵďĂŚ ŵĞŶŐĂůŝƌ ƉĂĚĂ ŝŶƚŝ ďĞƐŝ ďĞƌƵďĂŚͲƵďĂŚ ŵĞŶŝŵďƵůŬĂŶ ƚĞŐĂŶŐĂŶ ŝŶĚƵŬƐŝ 'ĞũĂůĂ ĞůĞŬƚƌŽŵĂŐŶĞƚŝŬ ;ůŝƐƚƌŝŬ ŵĂŐŶĞƚͿ 'ĞũĂůĂ ŝŶĚƵŬƐŝ ĞůĞŬƚƌŽŵĂŐŶĞƚŝŬ ;ŵĂŐŶĞƚ ůŝƐƚƌŝŬ Ϳ
  • 5.
    D DͲD D • dƌĂĨŽ ĂƵĚŝŽ͗ ƉĂĚĂ ƌĂŶŐŬĂŝĂŶ ĂŵƉůŝĨŝĞƌ • dƌĂĨŽ ƌĂĚŝŽ͗ ƉĂĚĂ ƌĂŶŐŬĂŝĂŶ ƉĞŵĂŶĐĂƌ • dƌĂĨŽ ŵĂƚĐŚŝŶŐ ŝŵƉĞĚĂŶƐ ͗ ƉĂĚĂ ƐƉĞĂŬĞƌ ͬ ŚŽƌŶ • dƌĂĨŽ ĚĂLJĂ ϭ ĨĂƐĞ ͗ ĂĚĂƉƚŽƌ͕ ũĂƌŝŶŐĂŶ ůŝƐƚƌŝŬ ϭ ĨĂƐĞ • dƌĂĨŽ ĚĂLJĂ ϯ ĨĂƐĞ͗ ŐĂƌĚƵ ŝŶĚƵŬ͕ ũĂƌŝŶŐĂŶ ůŝƐƚƌŝŬ ϯ ĨĂƐĞ • ƵƚŽƚƌĂĨŽ͗ ƚĞŐĂŶŐĂŶ ŽƵƚƉƵƚŶLJĂ ǀĂƌŝĂďĞů • dƌĂĨŽ ƉĞŶŐƵŬƵƌĂŶ͗ ƚƌĂĨŽ ĂƌƵƐ ĚĂŶ ƚƌĂĨŽ ƚĞŐĂŶŐĂŶ D DͲD D dƌĂĨŽ ϭ ĨĂƐĞ dƌĂĨŽ ϯ ĨĂƐĞ ƵƚŽ ƚƌĂŶƐĨŽƌŵĞƌ
  • 6.
    t d d' E' E E Zh^ • dƌĂĨŽ ŝĚĞĂů /^/E^/ E ŽƵƚƉƵƚŝŶƚƉƵƚ ‹’—– α ’ š
  • 7.
  • 8.
  • 9.
    KEdK, ^K dƌĂĨŽĚĂLJĂ ƐĞďƵĂŚ ĂŵƉůŝĨŝĞƌ ĚŝŐƵŶĂŬĂŶ ƵŶƚƵŬ ŵĞŶƵƌƵŶŬĂŶ ƚĞŐĂŶŐĂŶ ĚĂƌŝ ϮϮϬ ǀŽůƚ ŵĞŶũĂĚŝ ϯϬ ǀŽůƚ͘ ƌƵƐ LJĂŶŐ ŵĞŶŐĂůŝƌ ĚĂƌŝ ƚƌĂĨŽ ŵĞŶƵũƵ ĂŵƉůŝĨŝĞƌ ƚĞƌƐĞďƵƚ ϮϬ ĂŵƉĞƌĞ͘ ŝůĂ ĞĨŝƐŝĞŶƐŝ ƚƌĂĨŽ ϴϬ й͕ ŚŝƚƵŶŐůĂŚ͗ –ĂLJĂ ŝŶƉƵƚ ƚƌĂĨŽ ƚĞƌƐĞďƵƚ͘ – ƌƵƐ ŝŶƉƵƚ ƚƌĂĨŽ ƚĞƌƐĞďƵƚ͘
  • 10.
    1 JENIS-JENIS DAN PRINSIPKERJA TRANSFORMATOR Disadur dari tulisan: Gizha Ardizha Efendi Nasution Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Jakarta Email : Giya_kumeh@yahoo.com I. Pendahuluan Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik satu atau lebih rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gendeng magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder. Gambar 1. Transformator Perkembangan dan penerapan system transformator pada perumahan, perkantoran maupun pada kendaran yaitu mobil dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat. Buktinya adalah banyak industry, perkantoran maupun kendaran dilengkapi dengan penggunaan transformator yang bertujuan untuk mengetahui informasi dan dapat menambah pengetahuan. System pesawat telepon yang paling sederhana memiliki komponen utama yaitu ISDN EXCHANGE, ISDN PRA, ISDN BRA, ISDN PHONE, ISDN PBX dan ISDN DATA TERMINAL.
  • 11.
    2 II. Jenis-jenis Transformator Berkaitandengan topic yang dikaji yakni kegunaan transformator adalah alat untuk mengubah tegangan arus bolak balik menjadi le tinggi atau rendah. Transformator terdiri dari pasangan kumpara primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan dililitkan pada inti besi lunak. Inti besi lunak dibuat dari pelat yan berlapis-lapis untuk mengurangi daya yang hilang karena arus pu Kumparan primer dan sekunder dililitkan pada kaki inti besi yang terpisah. Bagian fluks magnetic bocor tampak bahwa pada pasang kumparan terdapat fluks magnetic bocor disisi primer dan sekund Secara lebih lengkap bisa dicermati pada gambar 2.[1] Gambar 2. Bagan fluks magnetic bocor pada pasangan kumparan Hasil diatas untuk mengurangi fluks magnet bocor pada pasangan kumparan digunakan pasangan kumparan seperti gambar diatas. Kumparan sekunder dililitkan pada kaki inti besi yang sama (kaki yang tengah), dengan lilitan kumparan sekunder terletak diatas lilitan kumparan primer, ditunjukkan pada fluks magnet bocornya maka dapat dicermati pada gambar dibawah ini. Gambar 3. Hubungan primer dan sekunder sformator menjadi lebih kumparan trik dan i pelat yang na arus pusar. i besi yang da pasangan an sekunder. umparan pasangan ar diatas. ama (kaki k diatas t bocornya,
  • 12.
    3 Rumus untuk fluksmagnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah[2]: δΦ = Є x δt (1) Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi dililitan sekunder adal Є = N δΦ/δt (2) Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, m δΦ/δt = Vp/Np = Vs/Ns (3) Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat Vp/Np = Vs/Ns (4) Sedemikian sehingga Vp.Ip = Vs.Is (5) Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder. Jenis-jenis transformator adalah [3]: 1. Step-Up Gambar 4. Lambang transformator step-up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungs sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilka generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transm jarak jauh. 2. Step-down Gambar 5. Skema transformator step-down nder adalah g sama, maka ah lilitan iliki lilitan berfungsi ui pada dihasilkan m transmisi
  • 13.
    4 Transformator step-down memilikililitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutam dalam adaptor AC-DC. 3. Autotransformator Gambar 6. Skema transformator Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanj secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa aru dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi sec listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik teganga lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali). 4. Autotransformator Variabel Gambar 7. Skema Autotransformator Variabel ih sedikit i, terutama ng berlanjut ator ini, . Fasa arus rimer, sa dibuat tor biasa. nya yang lilitan. isolasi secara itu, ik tegangan 1,5 kali).
  • 14.
    5 Autotransformator variabel sebenarnyaadalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah. 5. Transformator Isolasi Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor. 6. Transformator Pulsa Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah. 7. Transformator Tiga Fasa Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ). III. Prinsip Kerja Transformator Komponen Transformator (trafo) Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri
  • 15.
    6 dari 3 komponenpokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.[4] Gambar 8. Bagian-Bagian Transformator Gambar 9. Lambang Transformator Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).[5]
  • 16.
    7 Gambar 10. Skematransformator kumparan primer dan kumparan sekunder terhadap medan magnet Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya. Gambar 11. Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan[6]: Vp/Vs = Np/Ns (6) Vp = tegangan primer (volt) Vs = tegangan sekunder (volt) Np = jumlah lilitan primer
  • 17.
    8 Ns = jumlahlilitan sekunder Simbol Transformator Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu[7]: 1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns Np). 2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np Ns). Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah: 1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns). 2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP). 3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer, Vs ~ 1/Np (7) Sehingga dapat dituliskan: Vs = Ns/Np x Vp (8) Penggunaan transformator Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak- balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.[8] IV. Kesimpulan Kesimpulan dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
  • 18.
    9 energy dipindahkan darikumparan primer ke kumparan sekunder oleh magnetisasi dalam inti. NOTASI Vı tegangan primer (ggl induksi V2 tegangan sekunder (ggl induksi) Nı jumlah lilitan primer N2 jumlah lilitan sekunder V. Referensi [2, 3] wiki. Rumus yang digunakan, dan Jenis-jenis transformator. Wikipedia; Jakarta. Rumus yang digunakan yaitu fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer. Jenis-jenis transformator adalah step-up, step-down, autotransformator, autotransformator variabel, transformator isolasi, transformator pulsa, dan transformator tiga fasa. [4, 5, 7, 8] edukasi.net. Prinsip kerja transformator, dan Penggunaan transformator. Edukasi.net; Jakarta. Prinsip kerja transformator adalah kumparan primer yang dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, sehingga terjadi perubahan arus listrik pada kumparan primer yang menimbulkan medan magnet berubah. Penggunaan transformator pada kehidupan sehari-hari adalah transformator yang dapat mengubah tegangan listrik bolak-balik yang dari 220volt menjadi 120volt. [1, 6] Kanginan, Marthen. Fisika 2B, Erlangga; Jakarta, 1994. Kegunaan transformator adalah suatu alat yang berguna untuk mengubah tegangan arus bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah. Transformator terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik. Mejelaskanp persamaan hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder.