Dokumen tersebut membahas biografi dan teori-teori pendidikan dari beberapa tokoh besar pendidikan dunia seperti Paulo Freire, John Locke, Georg Kerschensteiner, Maria Montessori, Lev Vygotsky, dan John Dewey. Tokoh-tokoh tersebut memiliki pandangan berbeda tentang tujuan pendidikan, peran guru dan s
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
Marigo Raftopoulos for Gamification World Congress, Barcelona 2015Dr. Marigo Raftopoulos
This is the presentation I made at the Gamification World Congress 2015 in Barcelona, Spain. It is titled: Win Conditions for Enterprise Gamification, and is based on my extensive PhD research on enterprise gamification.
Il n'est guère de période historique où les cartes de la géopolitique sont aussi rapidement rebattues qu'aujourd'hui. Dans les années 1960, l'affrontement était est-ouest et la domination nord-sud. Voyez le basculement du monde : après la première vague des BRICS (Brésil, Inde, Russie, Chine, Afrique du Sud), il s'en présente déjà une autre : Mexique, Turquie, Indonésie, Malaisie, Vietnam, Argentine, Iran, Maghreb, Afrique subsaharienne.
Ouvrage que j'ai bien volontiers préfacé
Hair Extensions courses are important for the beautician or hair craftsman who wishes to take in the specialty of applying hair Extensions and furthermore to be ensured as a Professional. This is to some degree troublesome strategy and requirements the course of a coach. http://www.manchesterhairextensions.org/
Infocomm Webinar 08/03/17 - Sistemas audiovisuais aplicados em avisos de emer...Andre Stern, CTS
Os grandes edifícios tornam-se cada vez mais complexos.
O fluxo de pessoas cresce todos os dias, e nem todo mundo está familiarizado com o local - não sabem quais são as rotas de fuga e onde estão localizadas as saídas de emergência.
Em um incidente grave, há um alto risco não serem capaz de escapar com segurança.
Em nossa sociedade moderna são feitos grandes esforços para minimizar os riscos que ameaçam a vida, sendo que os proprietários e operadores de edifícios são responsáveis legal e moralmente pela segurança das pessoas em seus empreendimentos.
A implantação de sistemas de segurança com detecção e alarmes, devem ser associados a conceitos de orientação de emergência combinados com sistemas de intercomunicação, de avisos de voz e de comunicação multimídia.
Este webinar foi apresentado por Eng. André Renê Stern, CTS®.
The Trove database is an excellent tool for family historians, especially its collection of digitised Australian newspapers. Newspapers help you find births, deaths and marriages, while also documenting the social lives of everyday folk through mentions in sporting pages, legal notices, accidents and educational achievements.
Librarian Alex Miller introduces Trove to those who haven’t yet investigated this resource, or who are having difficulty searching this large database.
Why Demand Generation Funnels Are a Limiting ApproachTechTarget
There’s a whole world of potential buyers that marketers are missing out on using traditional demand generation techniques to fill their funnels. New data and marketing tools allow marketers to see prospects who are exhibiting buying signals beyond just what they’re getting from their own efforts.
This presentation explores why today’s marketers need to take an integrated approach to demand generation – one that combines elements of lead generation and intent-data-based solutions – in order to give their sales team a chance at every deal in the market.
To learn more about how your marketing team can mitigate the risk of missing out on deals happening in your market with an integrated demand generation approach, email: integrate@techtarget.com.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. PAULO FREIRE
• Lahir di Recife,
Brasil, 19 September
1921 dan wafat pada
tanggal 2 Mei 1997 di
Sao Paulo, Brasil
3. RIWAYAT HIDUP
• 1929 - Terjadi kemiskinan dan kelaparan besar
• 1943 - Mahasiswa hukum Universitas Recife
• 1944 - Menikah dan memiliki 5 anak
• 1946 - Direktur Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dari
dinas sosial di Negara bagian Pernambuco (Ibukotanya
adalah Recife)
• 1961 - Direktur dari departemen perluasan Budaya dari
Universitas Recife
4. RIWAYAT HIDUP
• 1962 - kesempatan pertama untuk menerapkan teori-teorinya
• 1964 - upaya berakhir atas tuduhan penghianat
• 1967 - Pedagogy of the Oppressed
• 1991 - Institut Paulo Freire
• 1997 - wafat
5. DAFTAR ANTAGONISME
PENDIDIKAN
Guru
1. Mengajar
2. Mengatur
3. Memilih dan memaksakan pilihannya
4. Bertindak
5. Memilih apa yang diajarkan
6. Mengacaukan wewenang ilmu
pengetahuan dengan wewenang
profesionlismenya
7. Subyek proses belajar
Murid
1. Belajar
2. Diatur
3. Menuruti
4. Membayangkan bagaimana bertindak
sesuai dengan tindakan gurunya
5. Menyesuaikan diri
6. Kebebasannya ditentang
7. Obyek proses belajar
6. PENDIDIKAN KAUM TERTINDAS
“HUMANISASI”
• Sistem pendidikan yang ditempa dan dibangun kembali bersama
dengan, dan bukan diperuntukkan bagi, kaum tertindas
• keduanya (murid dan guru) saling belajar satu sama lain, saling
memanusiakan.
• langkah awal yang paling menentukan dalam upaya pendidikan
pembebasannya Freire yakni suatu proses yang terus-menerus
yang selalu “mulai dan mulai lagi”
7. JOHN LOCKE
• Lahir di Wrington, Somerset,
Inggris pada 29 Agustus 1632
dan wafat pada 28 October
1704 (usia 72 tahun) di High
Laver, Essex, Inggris.
• Seorang filsuf dari Inggris yang
menjadi salah satu tokoh utama
dari pendekatan empirisme.
• Dikenal sebagai filsuf negara
liberal.
8. TEORI EMPIRISME
• Ia berteori bahwa anak kecil yang baru lahir itu ibarat
”kertas putih” (=tabula rasa), artinya ia masih bersih-
polos. Ia akan menjadi manusia macam apa, amat
ditentukan oleh orang lain (orangtua, para pendidik,
dan lingkungannya). Jadi, orang-lain/lingkungan
merupakan penentu perkembangan diri seorang anak.
9. RAGAM PENGALAMAN MANUSIA
Locke menyatakan ada dua macam pengalaman
manusia, yakni:
• pengalaman lahiriah (sense atau external sensation)
• pengalaman batiniah (internal sense atau reflection).
10. RAGAM PENGALAMAN MANUSIA
Pengalaman lahiriah
• Pengalaman yang
menangkap aktivitas indrawi
yaitu segala aktivitas material
yang berhubungan dengan
panca indra manusia.
Pengalaman batiniah
• Pengalaman ini terjadi ketika
manusia memiliki kesadaran
terhadap aktivitasnya sendiri
dengan cara 'mengingat',
'menghendaki', 'meyakini',
dan sebagainya.
11. PROSES MANUSIA
MENDAPATKAN PENGETAHUAN
• Dari perpaduan dua bentuk pengalaman manusia, pengalaman
lahiriah dan pengalaman batiniah, diperoleh apa yang Locke
sebut 'pandangan-pandangan sederhana' (simple ideas) yang
berfungsi sebagai data-data empiris.
12. PROSES MANUSIA
MENDAPATKAN PENGETAHUAN
• Ada empat jenis pandangan sederhana:
1. Pandangan yang hanya diterima oleh satu indra manusia saja.
Misalnya, warna diterima oleh mata, dan bunyi diterima oleh telinga.
2. Pandangan yang diterima oleh beberapa indra, misalnya saja ruang
dan gerak.
3. Pandangan yang dihasilkan oleh refleksi kesadaran manusia,
misalnya ingatan.
4. Pandangan yang menyertai saat-saat terjadinya proses penerimaan
dan refleksi. Misalnya, rasa tertarik, rasa heran, dan waktu.
13. GEORG KERSCHENSTEINER
• Lahir di Munchen, Jerman pada
29 Juli 1854 dan wafat tanggal
15 Januari 1932.
• Seorang profesor dan perintis
teori pendidikan Jerman.
• Direktur sekolah umum di
Munich tahun 1895-1919 dan
menjadi profesor di University
of Munich pada tahun 1920.
14. GEORG KERSCHENSTEINER
• Beliau berpendapat bahwa tujuan pendidikan ialah pembentukan
watak dan pembentukan warga negara yang baik.
• Georg Kerschensteiner berpendapat bahwa kewajiban utama
sekolah adalah mempersiapkan anak-anak untuk dapat bekerja.
15. TUJUAN SEKOLAH MENURUT
GEORG KERSCHENSTEINER
1. Menambah pengetahuan anak
2. Agar anak mendapat memiliki kemampuan dan kemahiran
baru.
3. Agar anak memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan
mengabdi kepada negara.
16. MARIA MONTESSORI
• Maria Montessori lahir di Italia pada
tahun 1870 di Chiaravalle, sebuah
propinsi kecil di Ancona.
• Maria mempunyai minat dan bakat
yang besar terhadap matematika,
sehingga orangtuanya mengirimnya
ke Roma agar mendapat pendidikan
yang lebih baik.
• Pada tahun 1896, ia menjadi wanita
pertama di Italia yang mendapatkan
gelar Doctor of Medicine.
17. MARIA MONTESSORI
• Montessori berpendapat bahwa pendidikan harus berdasar
kepada prinsip :
1. Semua pendidikan adalah mendidik diri sendiri.
2. Kodrat alam
3. Kemerdekaan (kebebasan)
18. “SEMUA PENDIDIKAN ADALAH
MENDIDIK DIRI SENDIRI”
• Beliau berpendapat bahwa prinsip pertama di dalam pendidikan
adalah mendidik diri sendiri, ia berpendirian bahwa pendidik
hanya berfungsi sebagai pembantu, atau penolong anak di
dalam perkembangan. Ketika anak mengerjakan sesuatu secara
sendirian maka anak akan semakin maju.
19. “KODRAT ALAM”
• Prinsip kedua tentang kodrat alam Montesori berpendapat bahwa
menurut alam kodratnya anak itu selalau berkembang.
Perkembangan itu selalau datangnya dari alam. Pandangannya
ini berdampak kepada pemberian reward and punishment dia
mengatakan bahwa pemberian hukuman atau hadia diberikan
oleh alam juga. Alamlah yang akan memebrikan balasan atas
segala yang dilakukan oleh peserta didik. Kegiatan kerja mereka
timbul dari diri anak-anak dan apabila waktunya telah tiba, itulah
yang disebut dengan masa peka ana telah datang. Dan
semuanya telah diatur oleh alam.
20. “KEMERDEKAAN (KEBEBASAN)”
• Dalam prinsip kemerdekaan, kemerdekaan adalah milik semua
makhluk, bahwa setiap makhluk ingin memiliki kemerdekaan
(kebebasan), dalam hal anak dapat dibedakan kemerdekaan
lahir atau kemerdekaan batin
21. LEV VYGOTSKY
Riwayat
• (17 November 1896 – 11 Juni
1934)
• Berkebangsaan Rusia
• Seorang Psikolog
Pendidikan:
Universitas Moskow (FH)
22. 4 PRINSIP DASAR YANG
MENDASARI KERANGKA
VYGOTSKIAN
• Children construct their knowledge
• Development can not be separated from its social context
• Learning can lead development
• Language plays a central role in mental development
23. “CHILDREN CONSTRUCT THEIR
KNOWLEDGE”
• Anak-anak akan mendapatkan cara berpikir dan berperilaku yang
membentuk suatu budaya dengan berinteraksi dengan orang
yang lebih luas.
24. “DEVELOPMENT CAN NOT BE
SEPARATED FROM ITS SOCIAL
CONTEXT”
• Interaksi sosial menyebabkan perubahan pada pemikiran dan
perilaku anak-anak.
• Perkembangan bergantung pada interaksi dengan orang-orang
dan alat-alat budaya yang memberikan membentuk pandangan
mereka sendiri tentang dunia.
25. “LEARNING CAN LEAD
DEVELOPMENT”
• Ini adalah konsep bahwa seorang anak menyelesaikan tugas
yang ia / dia tidak bisa melakukan sendiri, dengan bantuan dari
orang yang lebih terampil.
26. “LANGUAGE PLAYS A CENTRAL
ROLE IN MENTAL DEVELOPMENT”
• Pertimbangkan pidato pribadi, di mana anak-anak berbicara
kepada diri mereka sendiri untuk merencanakan atau
mengarahkan perilaku mereka sendiri.
27. JOHN DEWEY
• Ia dilahirkan di Burlington
Amerika pada tanggal 20
Oktober 1859, dan meninggal
pada tanggal 1 Juni 1952, di
New York.
28. JOHN DEWEY
• Menurut Dewey, sekolah harus menjadi tempat persiapan anak
untuk terjun ke dalam masyarakat.
• Seluruh pendidikan Dewey didasarkan atas aliran pragmatisme.
• Artinya sesuatu pengetahuan berdasarkan atas berguna atau
tidak berguna dalam kehidupan manusia.
29. JOHN DEWEY
• Dia juga berpendapat bahwa anak didik harus selalau dilatih
untuk mengembangkan kegiatannya sendiri, yang ada
hubungannya dengan masyarakat. Dan semua itu harus ada di
dalam sekolah. Dewey juga terkenal dengan sebutan metode
proyek. Di dalam proyek itu anak bebas menentukan pilihan
terhadap pekerjaan merancang serta memimpinnya.
30. PERTANYAAN
• Asthy/092: Apa maksud dari mulai dan mulai lagi?
• Danar/127:Lebih mengena yang mana, lahiriah atau batiniah?
• Andre/103: 3 Pertanyaan:
• bagaimana Freire bisa menjalani hidup berkeluarga sekaligus kuliah?
• pembentukan watak dan pembentukan warga negara yang baik, dijelaskan!
• teori yang paling berpengaruh/sumbangan terbesar dari masing2 tokoh?
• Amara/101: Anak lebih bisa berkembang sendiri atau didampingi
orang lain?