SlideShare a Scribd company logo
TITIK KRITIS DALAM PRAKTIK AUDIT
Titik Kritis Kata ini merupakan terjemahan dari kata critical dalam bahasa inggris. Dalam
lema di kamus Webster, critical dijelaskan dengan beberapa makna, dua diantaranya digunakan
dalammateri ini
1. Makna pertama “crucial, decisive” atau penting”, menentukan misalnya dalam kalimat
“pidato yang critical dalam pemilihan umum tahun ini”. Kalimat itu menekankan pentingnya
pidato itu. Pidato itu menentukan apakah calon pejabat dapat merebut suara dari pemilih
yang belummenentukansikap.
2. Makna kedua, “being in or approaching a state of crisis” atau “gawat”. Kata ini sering
digunakan dalam menggambarkan kondisi seorang penderita penyakit, seperti : kondisinya
krisis sekali, seluruh keluarga sudah berkumpul. Makna ini dekat “characterized by risk or
uncertainly”atauditandai denganrisikoatauketidakpastian”(rawan).
Titik Krisis dalam Praktik Audit Secara garis besar ada tiga lingkaran atau kegiatan kritis
dalam praktik audit, yakni kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia, proses
audit ,dan situasi pasca – audit. Mahasiswa auditing dan praktisi audit sangat akrab dengan
kegiatan kedua (proses audit) namun tidak banyak pembahasan mengenai kegiatan pertama
(yang berhubungan dengan sumber daya manusia) dan kegiatan ketiga (yang berhubungan
denganpenanganansituasi pasca-audit)
TitikKritisdalamSDMStandar AudityangBerkaitanLangsungdenganSDM
1. Standar Umum
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknisyangcukupsebagai auditor
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi, dalam sikap
mental harusdipertahankanolehauditor
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiranprofesionalnyadengancermatdanseksama
2. Standar pekerjaanLapangan
a. Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik – baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengansemestinya
b. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
auditdan menentukansifat,saat,danlingkuppengujianyangakandilakukan.
Titik Krisis dalam Proses Audit Menerima dan Mempertahankan Klien. Dalam tahap ini
auditordan KAPmemutuskanuntuk:
a) Menerimaataumenolaksuatupenugasan auditbaru(clientacceptance)
b) Menerima atau menolak suatu penugasan audit ulang (client retention atau client
continueance).
Ini adalah keputusan sebelum proses perencanaan dimulai. Keputusan untuk menerima
atau menolak penugasan baru merupakan keputusan yang krusial. Di satu pihak ia berhubungan
langsung dengan peningkatan pendapatan KAP. Di pihak lain, ia berhubungan dengan berbagai
risiko yang berpotensi mengancam kelangsungan KAP. KAP tidak berkewajiban memberi jasa
audit kepada perusahaan apa pun. KAP berkewajiban menyeleksi perusahaan mana yang akan
diterumanya sebagai klien, dan mana yang harus ditolaknya. KAP berkewajiban menolak
penugasan ulang yang tidak memenuhi persyaratan KAP itu. Ini adalah esensi dari keputusan
mengenai clientacceptance danclientretention.
Ada duapertimbanganbesaryangmenentukankeputusanini:
1. Persyaratan yang berkenaan dengan KAP itu sendiri. Apakah para partner dan staf
mempunyai benturan kepentingan atau alasan lain yang membuat KAP tidak independen
(independencyinfact) atauterkesantidakindependen(independencyinappearance)
2. Keadaan yang berkenaan dengan perusahaan yang laporan keuangannya akan diaudit.
Apakah ada hal – hal khusus mengenai perusahaan itu, pemegang sahamnya, atau
eksekutifpuncaknya,yangdapatmenimbulkanrisikoluarbiasa.
Integritas Manajemen dan Pemegang Saham Pengendali Tujuan utama mengaudit
laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat (mengenai kewajaran penyajian) laporan
keuangan yang disampaikan manajemen (dan pemegang saham pengendali). Oleh karena itu,
auditor hanya menerima perusahaan itu sebagai kliennya, kalau ada reasonable assurance
bahwa manajemen perusahaan itu dapat dipercaya, jika manajemen tidak mempunyai integritas,
ada potensi yang cukup besar untuk terjadinya material errors dan material irregularities dalam
proses akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan. Dari mana KAP mengetahui integritas
manajemen? KAP bisa mengetahui dengan bertanya kepada KAP atau auditor terdahulu. KAP
bisa menanyakan kepada mereka yang bekerja atau pernah bekerja dengan manajemen puncak.
Banyak pihak bisa menjadi sumber informasi yang baik, kadang – kadang secara sukarela dan
informal memberi keterangan berharga. Hal Khusus dan Risiko Luar Biasa Unsur penting dalam
audit ialah menilai adanya risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan. Auditor juga
harus peduli dengan risiko bisnis yang dihadapi perusahaan dalam kesulitan keuangan, atau
masalah kelangsungan hidup perusahaan (going-concern problems). Apakah ada alasan bagi
penggugat untuk menyatakan bahwa ia adalah pemakai laporan keuangan (yang diaudit) dan
yang dianggapnyamenyesatkan,kemudianmenuntutKAP(yangdianggapnyaberkantongtebal).
Dalam tahap client acceptance,hal khusus seperti ini perlu ditelisik lebih lanjut. Siapa
yang berpotensi menjadi pemakai laporan keuangan yang diaudit, apa kepentingannya degan
perusahaan ini, keadaan keuangan dan keadaan legal-nya (apakah ada ancaman hukum, dari
siapa saja, mengenai hal apa,berapa besar), apakah ada pembatasan lingkup audit, apakah
laporan keuangannya layak audit (auditable)? Kompetensi KAP Persyaratan mengenai
kompetensi KAP dapat dilihat dalam sandar umum nomor 1. KAP mungkin memerlukan tenaga
ahli dari luar organisasinya, seperti ahli hukum (tergantung masalah hukum yang dihadapi
auditee, aktuari (untuk perusahaan asuransi jiwa dan dana pensiun), ahli mengenai transaksi
valas dan derivatif (untuk bank devisa), ahli geologi (untuk perusahaan minyak), ahli lingkungan
hidup( untukberbagai industri) dansebagainya.
Sering kali klien bukan saja memerlukan jasa audit, tetapi juga jasa – jasa lain yang
lazimnya diberikan KAP dan tidak dilarang atau dibatasi oleh ketentuan perundang – undangan.
Kemampuan memberikan jasa – jasa lain yang juga perlu dipertimbangkan. Apakah KAP
Independen? Persyaratan mengenai independensi KAP dapat dilihat dalam standar umum
nomor 2. Karena pertimbanganindependensi ini, dan pertimbanganlain, nama calon klien harus
diberi tahu kepada partner dan manajer di KAP tersebut. Partner yang melakukan penjajakan
mungkin saja independen, tetapi mitra dan rekan sejawatnya bisa mempunyai hubungan yang
membuat KAP itu tidak independen. Menerima atau Menolak Klien? Dalam mengambil
keputusan mengenai client acceptance dan client retention. Pada dasarnya KAP membuat
keputusan bisnis dengan pertimbangan bisnis dan perhitungan risiko bisnis. Menerima klien
baru ada risiko bisnis, tidak menerima klien tentu juga ada risiko bisnisnya. Mempertahankan
klien lama ada risiko bisnis, menolak melanjutkan klien itu juga ada risiko bisnisnya. Keputusan
untuk menerima klien baru atau memperbarui kontrak dengan klien lama, mungkin berakhir
dengan pengunduran diri dari penugasan audit yang telah diterima (resignation from an audit
engagement).
Alasanpengundurandiri bisabermacam –macam, misalnyakarena:
1. Masalah integritasmanajemenyangbsrudiketahui kemudian
2. Klienmenolakmemperbaiki kesalahanyangmaterial dalamlaporankeuangan
3. Klien tidak bersedia mengambil langkah – langkah yang diperlukan untuk
menyelesaikanfraudatauillegal actsyangditemukandalamaudit.
Memahami Bisnis Klien dan Industrinya. Tahapan ini berkenaan dengan dua
pemahaman, yakni pemahaman mengenai seluk beluk bisnis klien dan pemahaman mengenai
industri dimana bisnis klien itu berada. Pemahaman ini sangat berguna bagi KAP, auditor yang
bersangkutan,danklien.
1. KAP yang memahami bisnis kliennya dan industri yang brsangkutan, yang
mendapat pengakuan dari anggota industri tersebut. Pengakuan ini mempunyai
nilai ekonomis.
2. Auditor yang mendalami bisnis klien dan industrinya juga mempunyai nilai
tambah.Ini terlihatdalamperpindahanstaf dari KAPke kliennya.
3. Klien lebih senang berhubungan dengan KAP dan auditor yang menguasai
bisnisnya untuk alasan yang sederhana, yakni ia tidak usah susah – susah
“mendidik”orangbaru.
Dalam daftar istilah (glossary) Financial Accounting Standards Board (FASB) Statement
of Financial Accounting Concepts No. 2 Qualitative Characteristic of Accounting Information,
materialitas didefinisikan sebagai “Besarnya suatu kepalan atau salah saji dalam informasi
akuntansi, yang dalam keadaan dimana perusahaan berada, mungkin membuat seorang normal
yang mengandalkan informasi tadi berubah pikiran atau terpengaruh oleh kealpaan atau salah
saji tersebut.”
Untuk memahami FASBStatementNo.2ada beberapapenjelasan:
1. Omission or misstatement diterjemahkan dengan “kealpaan atau salah saji”. Kealpaan
disini diartikansebagai sesuatuyangharus ada,tetapi ditiadakan.
2. A resonable person diterjemahkan sebagai “seorang normal” adalah orang yang tidak
mengetahui keadaan keuangan perusahaan dan mengandalkan informasi yang
diberikankepadanya.

More Related Content

What's hot

Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
sony4de
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Propaningtyas Windardini
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
Khatijah Parewa
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
gitathiananda
 
Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable) Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable)
Anna Septiyani
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Stephanie Isvirastri
 
Kelompok 1 Pengauditan 1
Kelompok 1 Pengauditan 1Kelompok 1 Pengauditan 1
Kelompok 1 Pengauditan 1
nurindah_nurisa
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
Ilham Sousuke
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
STMIK Widya Utama
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosa
YABES HULU
 
SISTEM BUKU BESAR UMUM, PELAPORAN KEUANGAN, DAN PELAPORAN MANAJEMEN - SISTEM ...
SISTEM BUKU BESAR UMUM, PELAPORAN KEUANGAN, DAN PELAPORAN MANAJEMEN - SISTEM ...SISTEM BUKU BESAR UMUM, PELAPORAN KEUANGAN, DAN PELAPORAN MANAJEMEN - SISTEM ...
SISTEM BUKU BESAR UMUM, PELAPORAN KEUANGAN, DAN PELAPORAN MANAJEMEN - SISTEM ...
Falanni Firyal Fawwaz
 
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
Farazola Lan
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
YABES HULU
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Ilham Akbar
 
Kecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemenKecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemenn0ysk1
 
MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)
MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)
MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)
iyaa
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publik
Mubarok Syahrul
 

What's hot (20)

Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
 
Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable) Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable)
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Kelompok 1 Pengauditan 1
Kelompok 1 Pengauditan 1Kelompok 1 Pengauditan 1
Kelompok 1 Pengauditan 1
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosa
 
SISTEM BUKU BESAR UMUM, PELAPORAN KEUANGAN, DAN PELAPORAN MANAJEMEN - SISTEM ...
SISTEM BUKU BESAR UMUM, PELAPORAN KEUANGAN, DAN PELAPORAN MANAJEMEN - SISTEM ...SISTEM BUKU BESAR UMUM, PELAPORAN KEUANGAN, DAN PELAPORAN MANAJEMEN - SISTEM ...
SISTEM BUKU BESAR UMUM, PELAPORAN KEUANGAN, DAN PELAPORAN MANAJEMEN - SISTEM ...
 
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
 
Kewajiban jangka-pendek
Kewajiban jangka-pendekKewajiban jangka-pendek
Kewajiban jangka-pendek
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
 
Kecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemenKecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemen
 
MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)
MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)
MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publik
 

Similar to Titik kritis dalam praktik audit 1

Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia
Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusiaRisiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia
Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia
Ahnaf Ma'ruf Mahendra
 
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
DZATIHYASMINNURHAWA1
 
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang AuditorEtika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Farrel Aditya
 
Legal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional EthicsLegal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional Ethics
RianiDewiAstuty
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
PPT Praktek Audit.pptx
PPT Praktek Audit.pptxPPT Praktek Audit.pptx
PPT Praktek Audit.pptx
hadyanLUTHFI3
 
Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)
Eka Wahyuliana
 
Pra audit
Pra auditPra audit
Pra audit
yusi pertiwi
 
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability AuditSummary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
ssuser1d6e37
 
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
Ilham Sousuke
 
PPT The risk-based approach to audit.pptx
PPT The risk-based approach to audit.pptxPPT The risk-based approach to audit.pptx
PPT The risk-based approach to audit.pptx
RATIKAANINDIATY
 
Kewajiban Hukum Audit
Kewajiban Hukum AuditKewajiban Hukum Audit
Kewajiban Hukum Audit
DindaRamadhaniAprila
 
6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan
Ikke Balwell
 
Tugas akuntansi
Tugas akuntansiTugas akuntansi
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuanganlyanez123
 
resiko audit
resiko auditresiko audit
resiko audit
mas ijup
 
UAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdfUAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdf
yuki darma
 

Similar to Titik kritis dalam praktik audit 1 (20)

Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia
Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusiaRisiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia
Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia
 
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
 
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang AuditorEtika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
audit3.docx
audit3.docxaudit3.docx
audit3.docx
 
audit3.docx
audit3.docxaudit3.docx
audit3.docx
 
Legal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional EthicsLegal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional Ethics
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
PPT Praktek Audit.pptx
PPT Praktek Audit.pptxPPT Praktek Audit.pptx
PPT Praktek Audit.pptx
 
Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)
 
Pra audit
Pra auditPra audit
Pra audit
 
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability AuditSummary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
 
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
 
PPT The risk-based approach to audit.pptx
PPT The risk-based approach to audit.pptxPPT The risk-based approach to audit.pptx
PPT The risk-based approach to audit.pptx
 
Kewajiban Hukum Audit
Kewajiban Hukum AuditKewajiban Hukum Audit
Kewajiban Hukum Audit
 
6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan
 
Tugas akuntansi
Tugas akuntansiTugas akuntansi
Tugas akuntansi
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
resiko audit
resiko auditresiko audit
resiko audit
 
UAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdfUAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdf
 

Recently uploaded

PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
azfikar96
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 

Recently uploaded (15)

PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 

Titik kritis dalam praktik audit 1

  • 1. TITIK KRITIS DALAM PRAKTIK AUDIT Titik Kritis Kata ini merupakan terjemahan dari kata critical dalam bahasa inggris. Dalam lema di kamus Webster, critical dijelaskan dengan beberapa makna, dua diantaranya digunakan dalammateri ini 1. Makna pertama “crucial, decisive” atau penting”, menentukan misalnya dalam kalimat “pidato yang critical dalam pemilihan umum tahun ini”. Kalimat itu menekankan pentingnya pidato itu. Pidato itu menentukan apakah calon pejabat dapat merebut suara dari pemilih yang belummenentukansikap. 2. Makna kedua, “being in or approaching a state of crisis” atau “gawat”. Kata ini sering digunakan dalam menggambarkan kondisi seorang penderita penyakit, seperti : kondisinya krisis sekali, seluruh keluarga sudah berkumpul. Makna ini dekat “characterized by risk or uncertainly”atauditandai denganrisikoatauketidakpastian”(rawan). Titik Krisis dalam Praktik Audit Secara garis besar ada tiga lingkaran atau kegiatan kritis dalam praktik audit, yakni kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia, proses audit ,dan situasi pasca – audit. Mahasiswa auditing dan praktisi audit sangat akrab dengan kegiatan kedua (proses audit) namun tidak banyak pembahasan mengenai kegiatan pertama (yang berhubungan dengan sumber daya manusia) dan kegiatan ketiga (yang berhubungan denganpenanganansituasi pasca-audit) TitikKritisdalamSDMStandar AudityangBerkaitanLangsungdenganSDM 1. Standar Umum a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknisyangcukupsebagai auditor b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi, dalam sikap mental harusdipertahankanolehauditor c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiranprofesionalnyadengancermatdanseksama 2. Standar pekerjaanLapangan a. Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik – baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengansemestinya
  • 2. b. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan auditdan menentukansifat,saat,danlingkuppengujianyangakandilakukan. Titik Krisis dalam Proses Audit Menerima dan Mempertahankan Klien. Dalam tahap ini auditordan KAPmemutuskanuntuk: a) Menerimaataumenolaksuatupenugasan auditbaru(clientacceptance) b) Menerima atau menolak suatu penugasan audit ulang (client retention atau client continueance). Ini adalah keputusan sebelum proses perencanaan dimulai. Keputusan untuk menerima atau menolak penugasan baru merupakan keputusan yang krusial. Di satu pihak ia berhubungan langsung dengan peningkatan pendapatan KAP. Di pihak lain, ia berhubungan dengan berbagai risiko yang berpotensi mengancam kelangsungan KAP. KAP tidak berkewajiban memberi jasa audit kepada perusahaan apa pun. KAP berkewajiban menyeleksi perusahaan mana yang akan diterumanya sebagai klien, dan mana yang harus ditolaknya. KAP berkewajiban menolak penugasan ulang yang tidak memenuhi persyaratan KAP itu. Ini adalah esensi dari keputusan mengenai clientacceptance danclientretention. Ada duapertimbanganbesaryangmenentukankeputusanini: 1. Persyaratan yang berkenaan dengan KAP itu sendiri. Apakah para partner dan staf mempunyai benturan kepentingan atau alasan lain yang membuat KAP tidak independen (independencyinfact) atauterkesantidakindependen(independencyinappearance) 2. Keadaan yang berkenaan dengan perusahaan yang laporan keuangannya akan diaudit. Apakah ada hal – hal khusus mengenai perusahaan itu, pemegang sahamnya, atau eksekutifpuncaknya,yangdapatmenimbulkanrisikoluarbiasa. Integritas Manajemen dan Pemegang Saham Pengendali Tujuan utama mengaudit laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat (mengenai kewajaran penyajian) laporan keuangan yang disampaikan manajemen (dan pemegang saham pengendali). Oleh karena itu, auditor hanya menerima perusahaan itu sebagai kliennya, kalau ada reasonable assurance bahwa manajemen perusahaan itu dapat dipercaya, jika manajemen tidak mempunyai integritas, ada potensi yang cukup besar untuk terjadinya material errors dan material irregularities dalam proses akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan. Dari mana KAP mengetahui integritas manajemen? KAP bisa mengetahui dengan bertanya kepada KAP atau auditor terdahulu. KAP bisa menanyakan kepada mereka yang bekerja atau pernah bekerja dengan manajemen puncak. Banyak pihak bisa menjadi sumber informasi yang baik, kadang – kadang secara sukarela dan
  • 3. informal memberi keterangan berharga. Hal Khusus dan Risiko Luar Biasa Unsur penting dalam audit ialah menilai adanya risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan. Auditor juga harus peduli dengan risiko bisnis yang dihadapi perusahaan dalam kesulitan keuangan, atau masalah kelangsungan hidup perusahaan (going-concern problems). Apakah ada alasan bagi penggugat untuk menyatakan bahwa ia adalah pemakai laporan keuangan (yang diaudit) dan yang dianggapnyamenyesatkan,kemudianmenuntutKAP(yangdianggapnyaberkantongtebal). Dalam tahap client acceptance,hal khusus seperti ini perlu ditelisik lebih lanjut. Siapa yang berpotensi menjadi pemakai laporan keuangan yang diaudit, apa kepentingannya degan perusahaan ini, keadaan keuangan dan keadaan legal-nya (apakah ada ancaman hukum, dari siapa saja, mengenai hal apa,berapa besar), apakah ada pembatasan lingkup audit, apakah laporan keuangannya layak audit (auditable)? Kompetensi KAP Persyaratan mengenai kompetensi KAP dapat dilihat dalam sandar umum nomor 1. KAP mungkin memerlukan tenaga ahli dari luar organisasinya, seperti ahli hukum (tergantung masalah hukum yang dihadapi auditee, aktuari (untuk perusahaan asuransi jiwa dan dana pensiun), ahli mengenai transaksi valas dan derivatif (untuk bank devisa), ahli geologi (untuk perusahaan minyak), ahli lingkungan hidup( untukberbagai industri) dansebagainya. Sering kali klien bukan saja memerlukan jasa audit, tetapi juga jasa – jasa lain yang lazimnya diberikan KAP dan tidak dilarang atau dibatasi oleh ketentuan perundang – undangan. Kemampuan memberikan jasa – jasa lain yang juga perlu dipertimbangkan. Apakah KAP Independen? Persyaratan mengenai independensi KAP dapat dilihat dalam standar umum nomor 2. Karena pertimbanganindependensi ini, dan pertimbanganlain, nama calon klien harus diberi tahu kepada partner dan manajer di KAP tersebut. Partner yang melakukan penjajakan mungkin saja independen, tetapi mitra dan rekan sejawatnya bisa mempunyai hubungan yang membuat KAP itu tidak independen. Menerima atau Menolak Klien? Dalam mengambil keputusan mengenai client acceptance dan client retention. Pada dasarnya KAP membuat keputusan bisnis dengan pertimbangan bisnis dan perhitungan risiko bisnis. Menerima klien baru ada risiko bisnis, tidak menerima klien tentu juga ada risiko bisnisnya. Mempertahankan klien lama ada risiko bisnis, menolak melanjutkan klien itu juga ada risiko bisnisnya. Keputusan untuk menerima klien baru atau memperbarui kontrak dengan klien lama, mungkin berakhir dengan pengunduran diri dari penugasan audit yang telah diterima (resignation from an audit engagement).
  • 4. Alasanpengundurandiri bisabermacam –macam, misalnyakarena: 1. Masalah integritasmanajemenyangbsrudiketahui kemudian 2. Klienmenolakmemperbaiki kesalahanyangmaterial dalamlaporankeuangan 3. Klien tidak bersedia mengambil langkah – langkah yang diperlukan untuk menyelesaikanfraudatauillegal actsyangditemukandalamaudit. Memahami Bisnis Klien dan Industrinya. Tahapan ini berkenaan dengan dua pemahaman, yakni pemahaman mengenai seluk beluk bisnis klien dan pemahaman mengenai industri dimana bisnis klien itu berada. Pemahaman ini sangat berguna bagi KAP, auditor yang bersangkutan,danklien. 1. KAP yang memahami bisnis kliennya dan industri yang brsangkutan, yang mendapat pengakuan dari anggota industri tersebut. Pengakuan ini mempunyai nilai ekonomis. 2. Auditor yang mendalami bisnis klien dan industrinya juga mempunyai nilai tambah.Ini terlihatdalamperpindahanstaf dari KAPke kliennya. 3. Klien lebih senang berhubungan dengan KAP dan auditor yang menguasai bisnisnya untuk alasan yang sederhana, yakni ia tidak usah susah – susah “mendidik”orangbaru. Dalam daftar istilah (glossary) Financial Accounting Standards Board (FASB) Statement of Financial Accounting Concepts No. 2 Qualitative Characteristic of Accounting Information, materialitas didefinisikan sebagai “Besarnya suatu kepalan atau salah saji dalam informasi akuntansi, yang dalam keadaan dimana perusahaan berada, mungkin membuat seorang normal yang mengandalkan informasi tadi berubah pikiran atau terpengaruh oleh kealpaan atau salah saji tersebut.” Untuk memahami FASBStatementNo.2ada beberapapenjelasan: 1. Omission or misstatement diterjemahkan dengan “kealpaan atau salah saji”. Kealpaan disini diartikansebagai sesuatuyangharus ada,tetapi ditiadakan. 2. A resonable person diterjemahkan sebagai “seorang normal” adalah orang yang tidak mengetahui keadaan keuangan perusahaan dan mengandalkan informasi yang diberikankepadanya.