Dokumen tersebut membahas tentang struktur pertanian Indonesia yang saat ini didominasi oleh petani skala kecil dengan modal dan teknologi yang terbatas, mengakibatkan produktivitas dan pendapatan petani rendah. Dokumen tersebut juga membahas tantangan yang dihadapi pertanian Indonesia akibat perubahan ekonomi, iklim, kebijakan, dan globalisasi."
KESIAPAN PERTANIAN INDONESIA DALAM KERJASAMA INTERNASIONAL DI KAWASAN ASIA P...Hermanto .
Ā
Setiap negara memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, maka tidak bisa dipungkiri bahwa setiap negara perlu menjalin kerjasama dengan negara lain dalam rangka terciptanya perdamaian dunia dan kesejahteraan hidup
KESIAPAN PERTANIAN INDONESIA DALAM KERJASAMA INTERNASIONAL DI KAWASAN ASIA P...Hermanto .
Ā
Setiap negara memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, maka tidak bisa dipungkiri bahwa setiap negara perlu menjalin kerjasama dengan negara lain dalam rangka terciptanya perdamaian dunia dan kesejahteraan hidup
Materi ini disampaikan Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA. dalam Kuliah Kedaulatan Pangan yang diselenggarakan Yayasan Abdurrahman Baswedan, di sekretariat yayasan, Perumahan Timoho Asri IV, Yogyakarta.
Materi ini disampaikan Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA. dalam Kuliah Kedaulatan Pangan yang diselenggarakan Yayasan Abdurrahman Baswedan, di sekretariat yayasan, Perumahan Timoho Asri IV, Yogyakarta.
Konsep Program Pertanian Terpadu Dompet DhuafaDompet Dhuafa
Ā
Konsep Program Pertanian Terpadu Dompet Dhuafa merupakan sebuah konsep pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi. Program ini memberdayakan petani mikro dan ekonomi bawah.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Ā
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. NAWACITA
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh warga negara.
2. Membangun tata kelola pemerintahan bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggir dalam kerangka negara kesatuan.
4. Melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan
terpercaya.terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, melalui peningkatan kualitas pendidikan dan
pelatihan
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional,
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa, melalui kebijakan penataan kembali kurikulum
pendidikan nasional ļ aspek pendidikan kewarganegaraan.
9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia, melalui kebijakan
memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
4. Brief Economic Condition
TIONGKOK
DEVALUASI
YUAN
ļ PERKUAT
KOMPETISI
US TARIK
US$ ļ
PERKUAT
NILAI
Komoditi
Ekspor
Semakin
Mahal
Nilai Tukar
US$
Meningkat
Komoditi
Asal
Tiongkok
Murah
Infiltrasi
Produk
Tiongkok
Meningkat
Indonesia
- Kandungan Lokal
- Subtitusi Impor
- Komoditi Unggulan
- Pola Konsumsi Lokal
Efek
- Harga Barang Normal
- Produksi Nasional Menguat
- Devisa Meningkat ļ Nilai Tukar
- Daya Beli Kuat
5. Brief Economic Condition
TIONGKOK
DEVALUASI
YUAN
ļ PERKUAT
KOMPETISI
US TARIK
US$ ļ
PERKUAT
NILAI
Komoditi
Impor
Semakin
Mahal
Nilai Tukar
US$
Meningkat
Komoditi
Asal
Tiongkok
Murah
Infiltrasi
Produk
Tiongkok
Meningkat
Indonesia
- Produktifitas Rendah
- Perilaku Konsumsi ?
- Ketergantungan Impor
- Daya Saing Rendah
Efek
- Harga Barang Mahal
- Daya Beli Turun
- Produksi Berbasis Impor Shutdown
- Industri Dalam Negeri Lemah
6. Brief Economic Condition
Thatās Why Indonesia :
- Paket Kebijakan 1
- Daya Saing Industri by Deregulation, Hukum
dan Kepastian Usaha
- Proyek Stranas
- Investasi Sektor Publik
- Paket Kebijakan 2
Efek
- Peningkatan Produktivitas
Nasional
- Peningkatan Ruang Gerak- Paket Kebijakan 2
- Kemudahan Layanan Investasi
- Tax Holiday
- No PPN untuk Transportasi
- Insentif Kawasan Logistik Berikat
- Pengurangan Pajak Deposito
- Paket Kebijakan 3
- Reduksi BBM dan Penurunan TDL
- Reduksi Bunga KUR
- Deregulasi Pertanahan
- Paket Kebijakan 4
- Ketenagakerjaan
- Peningkatan Ruang Gerak
Produsen dan Produk Lokal
- Peningkatan Daya Beli
- Peningkatan Produktivitas
Sektor Unggul Ekspor
- Penguatan Nilai Tukar Rupiah
8. PERTANIAN
ā¢ Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-
bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4%
dari PDB dunia.
KONTRIBUSI PDB
LAPANGAN dan TENAGA
KERJA
TINGGI
KONTRIBUSI PDB
RENDAH
9. PERTANIAN
ā¢ Demikian pula Indonesia, Sensus Pertanian 2013 menunjukkan walaupun
terdapat tren menurun lapangan usaha pertanian Indonesia,
10. PERTANIAN
ā¢ tetapi pertanian tetap memegang peran penting sebagai sumber mata
pencaharian bagi 40 juta kepala keluarga Indonesia (49
juta kepala keluarga pada tahun 2003).
11. Ketahanan Pangan
ā¢ Keadaan akses pangan bernutrisi yang mencukupi untuk semua (RICE
BOWL), yang dapat disediakan melalui produksi dari dalam negeri
maupun dari impor
ā¢ Korporasi Pangan ļ efisiensi dan produktivitas dalam penyediaanā¢ Korporasi Pangan ļ efisiensi dan produktivitas dalam penyediaan
kecukupan pangan
12. Kedaulatan Pangan
ā¢ Hak seseorang / bangsa untuk mendefinisikan sistem pangan untuk
mereka sendiri (by your own resurce / your self) ā bukan sekedar
menentukan sistemnya yang mandiri. Tetapi SISTEM nya yang
MANDIRI
13. Keadaan Pangan Indonesia
ā¢ Pola konsumsi pangan membentuk ketergantungan
pada pertanian sangat tinggi.
ā¢ Pada tahun 2012 Indonesia mengkonsumsi :
ā¢ 65,7 juta ton gabah,
ā¢ 3,1 juta ton kedele,ā¢ 3,1 juta ton kedele,
ā¢ 5,5 juta ton gula dan
ā¢ 18,8 juta ton jagung
(BPS, 2012).
14. Fakta Pangan Indonesia
ā¢ Komposisi Pangan Pada tahun 2012 Indonesia
mengkonsumsi :
ā¢ 65,7 jt ton gabah dan 0,6 jt ton beras Impor
ā¢ 2,9 jt ton kedele dan 2,1 jt ton kedele impor
ā¢ 17,6 jt ton jagung dan 3,3 jt ton jagung imporā¢ 17,6 jt ton jagung dan 3,3 jt ton jagung impor
(BPS, 2012).
15. Fakta Pangan dan Pertanian
ā¢ Masyarakat miskin di negara-negara berkembang sering
menghabiskan 60-80% dari pendapatan mereka untuk makanan,
sementara Amerika Serikat menghabiskan kurang dari 10%.
ā¢ Sebanyak 75% makanan dunia dihasilkan dari hanya 12 tanaman danā¢ Sebanyak 75% makanan dunia dihasilkan dari hanya 12 tanaman dan
5 spesies hewan
16. Fakta Pangan dan Pertanian
ā¢ Amerika membuang kalori makanan sekitar 141 trilyun setiap hari
yang seharga sekitar 165 milyar dolar, 4 kali jumlah makanan impor
benua Afrika per tahun.
ā¢ Biji-bijian membentuk 45 % dari diet duniaā¢ Biji-bijian membentuk 45 % dari diet dunia
ā¢ Pertanian menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 40% dari
penduduk dunia. Itu berarti pertanian adalah bisnis terbesar di dunia
ini.
18. STRUKTUR PERTANIAN
MENURUT KLASIFIKASI SENSUS PERTANIAN
ā¢STRUKTUR didominasi oleh Pertanian
Rakyat ļ Skala Rumah Tangga (sole
propertiorship)
ā¢Ciri-Ciri Pertanian Rakyat
1. Modal Kecil
2. Sistem dan Cara Pengolahan Lahan yang Sederhana
3. Tanaman yang Ditanam Adalah Tanaman Pangan
4. Tidak Memiliki Sistem Administrasi yang Baik
25. ā¢ Perbandingan antara nilai (harga) yang harus
dibayar petani (untuk memenuhi kebutuhan produksinya) dengan
nilai (harga) yang diterima petani (sebagai bentuk
pendapatannya).
STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Pendapatan ā Nilai Tukar Petani
pendapatannya).
ā¢ Besaran yang digunakan sebagai nilai keseimbangan
adalah 100
ā¢ Apabila NTP berada di bawah 100 = nilai yang diterima petani < nilai
yang harus dibayarkan (merugi).
ā¢ Apabila NTP lebih dari 100 maka pendapatan yang diterima dapat
memenuhi keseluruhan kebutuhannya, bahkan masih terdapat
kelebihan (untung).
26. ā¢ DAPAT diperbandingkan dalam Sektor Pertanian (TETAPI RELATIF
karena perbedaan harga secara geografis)
ā¢ TIDAK DAPAT diperbandingkan dengan sektor diluar Pertanian
STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Pendapatan ā Nilai Tukar Petani
32. PERMASALAHAN STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Implikasi Perubahan ā Peran
1950-1970
ā¢ Pangan
ā¢ Lapangan
1970-1990
ā¢ Pangan
ā¢ Lapangan
1990-
Sekarang
ā¢ Panganā¢ Lapangan
Kerja
ā¢ Lapangan
Kerja
ā¢ Bahan Baku
Industri
ā¢ Pangan
ā¢ Ketahanan
ā¢ Kedaulatan
33. PERMASALAHAN STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Implikasi Perubahan ā Peran
Masa Depan
ā¢ Penyedia Pangan bagi 250 juta masyarakat Indonesia
ā¢ Penyedia lapangan kerja yang layak bagi 40 juta orang
ā¢ Penyedia bahan dasar industry
ā¢ Penyedia 5% Energi pada tahun 2025ā¢ Penyedia 5% Energi pada tahun 2025
ā¢ Menghasilkan Penerimaan Pemerintah melalui Ekspor
34. PERMASALAHAN STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Implikasi Perubahan ā Ekonomi
Perubahan Ekonomi
ā¢ Harga Produk
ā¢ Harga Inputā¢ Harga Input
ā¢ Sistem Pembiayaan
ā¢ Orientasi Efisiensi
ā¢ Skala Usaha Eknomis
ā¢ Preferensi Pasar (WTP Impor Tinggi)
35. PERMASALAHAN STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Implikasi Perubahan ā Iklim
Perubahan Iklim
ā¢ Perubahan Suhu
ā¢ Pergeseran Musim
Implikasi Perubahan Iklim
ā¢ Penciutan Lahan
ā¢ Perubahan Kalender Tanamā¢ Pergeseran Musim
ā¢ Hujan dan Hidrologi
ā¢ Perubahan Kalender Tanam
ā¢ Perubahan Pola Tanam
ā¢ Serangan Hama
ā¢ Resiko dan Ketidakpastian
36. PERMASALAHAN STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Implikasi Kebijakan
ā¢ Kebijakan pemerintah di beberapa kabupaten Kalimantan Selatan untuk
mempermudah ijin penggalian Batu Bara pada periode tahun 2000-2012
telah mendorong pertumbuhan sektor pertambangan. Seiring dengan
peningkatan permintaan Batu Bara dan harga Batu Bara yang tinggi sektor ini
telah mendegradasi struktru pertanian di Wilayah Kalimantan Selatan
37. PERMASALAHAN STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Implikasi Kebijakan
ā¢ Kebijakan Investasi dan Otonomi Daerah ļ
keberlangsungan pertanian Rakyat
ā¢ Kebijakan Agraria ļ Degradasi struktru
Pertanian RekyatPertanian Rekyat
ā¢ Kebijakan Harga Input Pertanian ļ Perubahan
Struktur NTP
ā¢ Kebijakan UMR ļ Kompetisi Tenaga Kerja ļ
Perubahan Struktur NTP
38. PERMASALAHAN STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Implikasi Globalisasi
ā¢ Pasar Terbuka ļ Harga Internasional ļ
Penurunan Produksi (Sinaga, 2007 dan Napitupulu
2008, FTA ļ penurunan produksi buah-buahan lokal,
penurunan produksi karet)
Preferensi Konsumenā¢ Preferensi Konsumen ļ
Sinaga dkk, 2015
WTP Produk Impor Lebih
Tinggi disbanding lokal
39. PERMASALAHAN STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Melawan Kemiskinan Menuju Kesejahteraan
Prinsip Utama Melawan Kemiskinan Struktural :
ā¢ Melakukan perubahan atas elemen struktural
ā¢ PERUBAHAN STRUKTURAL ļ PERUBAHAN
KESEJAHTERAAN
40. PERMASALAHAN STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Melawan Kemiskinan Menuju Kesejahteraan
Cara yang dilakukan petani dalam mencapai
kesejahteraan adalah :
ā¢ Human resources allocation-based strategy atau
biasa dikenal dengan multiple employment strategy.
ā¢ Kombinasi antara out migration, nonfarm economicā¢ Kombinasi antara out migration, nonfarm economic
based activities dan asset accuisition strategy.
ā¢ Investment-based Livelihood strategy.
ā¢ Stradling Strategies.(luar Jawa)
ā¢ Farm and non Farm Combination. (luar Jawa)
42. PERMASALAHAN STRUKTUR PERTANIAN INDONESIA
Melawan Kemiskinan Menuju Kesejahteraan
Konsekwensi Logis Perubahan struktur akibat upaya
petani meningkatkan kesejahteraan :
ā¢ Perubahan pengrorganisasian tenaga kerja terutama
peran suami dan Istri dalam RT Petani
ā¢ Pertumbuhan penerimaan atau pendapatan non
farm yang cederung meningkat secara signifikan
ā¢ Pertumbuhan penerimaan atau pendapatan non
farm yang cederung meningkat secara signifikan
ā¢ Peningkatan mobilitas spasial dari tenaga kerja
pertanian ke aktivitas non pertanian pada periode-
periode tertentu
ā¢ Polarisasi sosial ekonomi yang mulai mengedepankan
āgain and lossā terkait curahan waktu untuk
pekerjaan dan kapasitas pengendalian asset
pertanian.
50. SOLUSI PERMASALAHAN STRUKTUR PERTANIAN
Strategi Perubahan Struktrur Pertanian Indonesia
ā¢ Modernisasi dan Formalisasi
Pertanian
ā¢ Mobilisasi Tenaga Kerja Pertanian
ā¢ Pengembangan sistem Pembiayaan
dan Penjaminan Resiko Pertanian
52. Brief Economic Condition
Paket Kebijakan 1
- Daya Saing Industri by
Deregulation, Hukum dan
Efek
- Harga Barang Lokal Lebih
Murah dari Impor
- Ruang Lebih luas bagiDeregulation, Hukum dan
Kepastian Usaha
- Proyek Stranas (termasuk
bendungan)
- Investasi Sektor Publik
- Ruang Lebih luas bagi
Pemasok Lokal + Luas lahan
Pertanian
- Peningkatan Produktivitas
Nasional
53. Brief Economic Condition
Paket Kebijakan 2
- Kemudahan Layanan Investasi
- Tax Holiday
Efek
- Peningkatan Produktivitas
Nasional
- Harga Barang Lokal Lebih
Murah dari Impor- Tax Holiday
- No PPN untuk Transportasi
- Insentif Kawasan Logistik Berikat
- Pengurangan Pajak Deposito
Murah dari Impor
- Distribusi Murah
- Kemudahan Direct Export
- Menarik Rupiah ke BI ļ Nilai
Tukar
54. Brief Economic Condition
Paket Kebijakan 3
- Reduksi BBM dan Penurunan
Efek
- Peningkatan Daya Beli
- Produktivitas lebih Tinggi
- Reduksi BBM dan Penurunan
TDL
- Reduksi Bunga KUR
- Deregulasi Pertanahan
- Produktivitas lebih Tinggi
Harga Komoditi Lokal Lebih
Murah (Reduksi Beban Biaya)
- Produktivitas Sektor Agraris
55. Brief Economic Condition
Paket Kebijakan 4
Efek
- Biaya Produksi yang lebihPaket Kebijakan 4
- Ketenagakerjaan
- Biaya Produksi yang lebih
Pasti / Fair
- Pengurangan Pengangguran
ļ Peningkatan Daya Beli
57. NAWACITA terkait PANGAN
1. Membangunan infrastruktur jalan baru sepanjang 2000 km2.
2. Membangun 10 pelabuhan baru dan merenovasi yang lama
3. Membangun 10 bandara baru dan merenovasi yang lama
4. Membangun 10 kawasan industri dan pengembangan hunian buruhnya4. Membangun 10 kawasan industri dan pengembangan hunian buruhnya
5. Membangun 5000 pasar tradisional yang telah ada
6. Menciptakan layanan satu atap untuk investasi, efesiensi perijinan bisnis
menjadi 15 hari
7. Membangun sejumlah science and techno park di kawasan politeknis
dan setiap SMK dengan Prasarana dan Sarana dengan Terknologi terkini.
58. Capaian NAWACITA terkait PANGAN
PRODUKSI PADI
ā¢ 2013 ļ 71,28 juta ton GKG
ā¢ 2014 ļ 70,85 juta ton GKG
ā¢ 2015 ļ 75,55 juta ton GKG*)ā¢ 2015 ļ 75,55 juta ton GKG*)
ā¢ Kenaikan sebanyak 4,70 juta ton (6,64 persen).
ā¢ Kenaikan produksi di Pulau Jawa sebanyak 1,83 juta ton dan
di luar Pulau Jawa sebanyak 2,88 juta ton. Kenaikan produksi
diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 0,51 juta
hektar (3,71 persen) dan kenaikan produktivitas sebesar 1,45
kuintal/hektar (2,82 persen). (BPS, Juli 2015)
59. Capaian NAWACITA terkait PANGAN
PRODUKSI JAGUNG
ā¢ 2013 ļ 18,56 juta ton PK
ā¢ 2014 ļ 19,01 juta ton PK
ā¢ 2015 ļ 20,67 juta ton PK*)
ā¢ Kenaikan sebanyak 1,66 juta ton (8,72 persen)
ā¢ Peningkatan karena kenaikan luas panen seluas 160,48 ribu hektar
(4,18 persen) dan kenaikan produktivitas sebesar 2,16 kuintal/hektar
(4,36 persen). (BPS, Juli 2015)
60. Capaian NAWACITA terkait PANGAN
PRODUKSI KEDELAI
ā¢ 2013 ļ 779,99 juta ton
ā¢ 2014 ļ 955,00 juta ton
ā¢ 2015 ļ 998,87 juta ton*)
ā¢ Meningkat sebanyak 43,87 ribu ton (4,59 persen)
ā¢ Peningkatan produksi karena kenaikan luas panen seluas 24,67 ribu
hektar (4,01 persen) dan peningkatan produktivitas sebesar 0,09
kuintal/hektar (0,58 persen). (BPS, Juli 2015)
61. Capaian NAWACITA terkait PANGAN
ā¢Relatif (sudut pandang beragam keberhasilan vs fenomena iklim)
ā¢Belum mencapai Sendi Kritis (Misal : KUR ada tetapi secara
structural sangat sedikit kelembagaan petani yang memiliki kualifikasi)
ā¢On The Right Track (mis: problem iklim Asuransi Pertanianā¢On The Right Track (mis: problem iklim ļ Asuransi Pertanian
(2016), distribusi ļ Pasar dan infrastruktur, Luas Panen ļ deregulasi
pertanahan dan bendungan irigasi)
ā¢ Terkendala Orientasi Masyarakat Belum Menjangkau
Perubahan Mental (Pertanian tidak pernah mendapat SDM
terbaik)
62. DoAllThe GoodsYou Canā¦
AllThe BestYou Canā¦AllThe BestYou Canā¦
In AllTimesYou Canā¦
In All PlacesYou Canā¦
For AllThe MatterYou Canā¦