SlideShare a Scribd company logo
Strategi Pembangunan
Pertanian di Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesia
Hubungan Internasional
“Bahaya kelaparan…?
Di pulau Jawa yang subur dan kaya itu, bahaya kelaparan? Ya,
saudara pembaca. Beberapa tahun yang lalu ada distrik-
distrik yang seluruh penduduknya mati kelaparan,…ibu-ibu
menjual anak-anak untuk makan,…ibu-ibu memakan anaknya
sendiri”
(Multatuli, Max Havelaar, 1972 (asli 1860): 64)
Jika negara menghendaki pembangunan yang
berkesinambungan, maka harus dimulai dari daerah
pedesaan dan sektor pertanian.
Hampir 70% penduduk dunia termiskin berada di wilayah
pedesaan yang penghidupan pokoknya bersumber dari
pola pertanian subsisten.
Pentingnya Pembangunan Pertanian
• Potensi sumber dayanya yang besar dan beragam
• Pangsa terhadap pendapatan nasional cukup
besar
• Besarnya penduduk yang menggantungkan
hidupnya pada sektor pertanian
• Perannya dalam penyediaan pangan masyarakat
• Menjadi basis pertumbuhan di pedesaan
(Hanani et al.,2003 :31)
Kontribusi Sektor Pertanian
sumber
devisa
bahan
pangan&
serat; bahan baku
industri
fungsi pelestarian
lingkungan
pasar potensial dan
sumber pendapatan
tenaga kerja
& akumulasi kapital
kontribusi sektor
pertanian
Kontribusi pertanian dalam pembangunan
Ekonomi (Kuznets,1964; Todaro,2000):
• Pertanian sebagai
penyerap tenaga kerja
• Kontribusi terhadap
pendapatan
• Kontribusi dalam
penyediaan pangan
• Pertanian sebagai penyedia
bahan baku
• Kontribusi dalam bentuk
kapital
• Pertanian sebagai sumber
devisa
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
Tantangan Pembangunan Pertanian di Indonesia
• Pembangunan pertanian di masa lalu mempunyai
kelemahan yang hanya berfokus pada usaha tani,
lemahnya dukungan kebijakan makro, serta
pendekatannya yang sentralistik. Akibatnya usaha
pertanian saat ini masih banyak didominasi oleh usaha
dengan ciri :
Skala kecil, Modal terbatas, Teknologi Sederhana, Sangat
dipengaruhi musim, Wilayah pasarnya lokal, Involusi
pertanian (pengangguran tersembunyi), Akses terhadap
kredit, teknologi dan pasar sangat rendah, Pasar
komoditas pertanian pertanian sifatnya monopsoni
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
SEKTOR PERTANIAN
1. Perkembangan Kebijakan Pangan
Kebijakan pangan terutama beras telah menjadi bagian kebijakan
politik pemerintah semenjak zaman penjajahan Belanda.
a. Tahun 1930-an : masa depresi ekonomi & awal
kebijakan pengendalian langsung harga beras oleh pemerintah
Belanda.
b. Tahun 1933 : dibentuknya badan pemerintah yg bertugas
melaksanakan pengawasan terhadap produksi & pemasaran
beras yaitu Stichting Het Voedingsmidlenfonds (VMF). Inilah cikal
bakalnya berdirinya BULOG pada masa orde baru.
Dimana keterlibatan pemerintah cukup besar dalam
mengendalikan stabilitas pangan. Hal ini mengindikasikan
betapa pentingnya permasalahan pangan khususnya beras untuk
menjamin stabilitas ekonomi & politik nasional.
c. Tahun 1952 : digulirkan program kesejahteraan
KASIMO untuk mencapai tujuan swasembada pangan
d. Tahun 1959 : digulirkan program BIMAS yakni
dengan pendekatan penyuluhan dan percontohan.
Namun tidak semua program pengembangan pangan
berhasil mencapai sasaran yakni swasembada pangan.
Akan tetapi berhasil mewariskan pengalaman betapa
pentingnya lembaga penyediaan kredit pertanian pada
masa Orde Baru dan perlunya merumuskan kebijakan
yg hati-hati dlm menetapkan ceiling price & floor price
beras di pasaran.
Kebijakan Pangan di Era Orde Baru
Catatan emas dalam pembangunan ekonomi Indonesia yaitu sebagai negara
pengimpor beras dan mampu berswasembada pangan. Keberhasilan
tersebut didasari atas penerapan program-program seperti :
Program BIMAS melalui Panca Usaha Tani yaitu penggunaan air
yg baik, pengguanaan bibit unggul, penggunaan pupuk dan
pestisida yg rasional, cara bercocok tanam yg tepat dan
lembaga koperasi yg kuat.
Program KLOGNAS yaitu suatu badan yg bertugas utk
menangani masalah distribusi bahan kebutuhan pokok dan
diberi wewenang tambahan yaitu menyalurkan dana kredit
pertanian kepada peserta BIMAS melalui Gubernur & Bupati
Program Intensifikasi Massal (INMAS) dan kebijakan Rumusan
Tani yaitu pengendalian harga beras agar sama dengan harga
pupuk.
Kebijakan Pertanian dan Pangan di
Era Reformasi
Mengambil pelajaran dari masa Orba yg dapat menghasilkan
swasembada beras dengan penerapan program BIMAS/INMAS.
Di era Reformasi ini konsep swasembada pangan yg
sebelumnya di pahami dengan berbasis pada produksi, namun
bergeser ke KONSEP BERBASIS KONSUMSI. Konsep ini
memberikan pengertian bahwa: kebijakan pangan jangan
hanya diartikan secara monokultur artinya beras sebagai satu-
satunya alternatif bahan makanan pokok & mengabaikan jenis
makanan pokok lainnya seperti jagung, ubi jalar, sagu dsb.
Pengembangan Sektor Pertanian Indonesia
(Setahun Era Jokowi)
Visi : Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan yang
menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah
tinggi berbasis sumberdaya lokal untuk kedaulatan pangan dan
kesejahteraan petani
Capaian :
• Harga pangan relatif stabil
• Pemerintah tidak mengimpor beras
• Inovasi dan Teknologi (bibit unggul, tanam pada lahan rawa lebak,dsb)
• Produktivitas, Swasembada Pangan (pajale)
• Pendanaan  APBN 2015 Rp 15.879.311.657.000.
• Koordinasi dan Dukungan Sinergi Lintas Sektor
• Kerjasama Pertanian dengan negara lain seperti pertukaran informasi,
transfer teknologi, penelitian bersama, promosi produk pertanian
• Pertumbuhan Penduduk berdampak kepada naiknya volume
konsumsi pangan
Keterangan:
1)
Angka Ramalan II
2)
Angka Sementara
3)
Angka Sementara produksi sapi dan kerbau dalam bentuk karkas (konversi karkas ke daging: 0,8)
4)
Data s.d Bulan Okt 2014 (Sumber: Pusdatin-Kementan)
CAPAIAN SWASEMBADA DAN SWASEMBADA PANGAN BERKELANJUTAN
14
14
KOMODITAS
CAPAIAN
(Juta Ton)
KETERANGAN
Padi 70,611)
Capaian produksi padi tahun 2014 turun sebesar 0,94%
dibanding tahun 2013 (71,28 juta ton)
Impor Beras 2014 = 405 ribu ton4)
Jagung 19,131)
Capaian produksi jagung tahun 2014 naik sebesar 3,35%
dibanding tahun 2013 (18,51 juta ton)
Impor Jagung 2014 = 2,62 juta ton4)
Kedelai 0,921)
Capaian produksi kedelai tahun 2014 naik sebesar 17,95%
dibanding tahun 2013 (0,78 juta ton)
Impor Kedelai 2014 = 5,02 juta ton4)
Gula 2,582)
Capaian produksi gula tahun 2014 naik sebesar 1,18%
dibanding tahun 2013 (2,55 juta ton)
Impor Gula 2014 = 149,31 ribu ton4)
Daging sapi dan
Kerbau
0,373)
Capaian produksi daging sapi dan kerbau tahun 2014 naik
sebesar 7,14% dibanding tahun 2013 (0,34 juta ton)
Impor Daging 2014 = 63,55 ribu ton4)
• Swasembada padi, jagung, kedelai serta Peningkatan
produksi daging dan gula
1
• Peningkatan Diversifikasi Pangan
2
• Peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan
substitusi impor
3
• Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi
4
• Peningkatan kesejahteraan petani
5
SASARAN STRATEGIS
Kementerian Pertanian 2015-2019
15

More Related Content

Similar to Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf

Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
ghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
ghaibgp
 
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
AriesMIqbal
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Enchink Qw
 
majalah
majalahmajalah
majalah
rin26
 
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Akademi Desa 4.0
 
Peran sektor Pertanian
Peran sektor PertanianPeran sektor Pertanian
Peran sektor Pertanian
Eem Masitoh
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Faharuddin Fahar
 
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017Eka Spollediest Aa-moree
 
Dasar agromakanan negara
Dasar agromakanan negaraDasar agromakanan negara
Dasar agromakanan negara
JANGAN TINGGAL DAKU
 
Lipi daya saing inklusif (yuti)
Lipi   daya saing inklusif (yuti)Lipi   daya saing inklusif (yuti)
Lipi daya saing inklusif (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Bitranet edisi 44
Bitranet edisi 44Bitranet edisi 44
Bitranet edisi 44
BitraIndonesia
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganHerry Mulyadie
 
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang PadiKajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Moh Hasan Rizal
 
Kedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat SejahteraKedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
YayasanAbdurrahmanBa
 
(Sindonews.com) Opini ekonomi 1 september 2015-12 Oktober 2015
(Sindonews.com) Opini ekonomi 1 september 2015-12 Oktober 2015(Sindonews.com) Opini ekonomi 1 september 2015-12 Oktober 2015
(Sindonews.com) Opini ekonomi 1 september 2015-12 Oktober 2015
ekho109
 
8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian
muhammad muhaimin
 

Similar to Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf (20)

Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
 
Project kpk pt psi
Project kpk pt psiProject kpk pt psi
Project kpk pt psi
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
 
majalah
majalahmajalah
majalah
 
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
 
Peran sektor Pertanian
Peran sektor PertanianPeran sektor Pertanian
Peran sektor Pertanian
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
 
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
 
Dasar agromakanan negara
Dasar agromakanan negaraDasar agromakanan negara
Dasar agromakanan negara
 
Lipi daya saing inklusif (yuti)
Lipi   daya saing inklusif (yuti)Lipi   daya saing inklusif (yuti)
Lipi daya saing inklusif (yuti)
 
Bitranet edisi 44
Bitranet edisi 44Bitranet edisi 44
Bitranet edisi 44
 
konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
 
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang PadiKajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
 
Kedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat SejahteraKedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
 
(Sindonews.com) Opini ekonomi 1 september 2015-12 Oktober 2015
(Sindonews.com) Opini ekonomi 1 september 2015-12 Oktober 2015(Sindonews.com) Opini ekonomi 1 september 2015-12 Oktober 2015
(Sindonews.com) Opini ekonomi 1 september 2015-12 Oktober 2015
 
8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian
 

Recently uploaded

SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 

Recently uploaded (10)

SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 

Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf

  • 1. Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia Sistem Ekonomi Indonesia Hubungan Internasional
  • 2. “Bahaya kelaparan…? Di pulau Jawa yang subur dan kaya itu, bahaya kelaparan? Ya, saudara pembaca. Beberapa tahun yang lalu ada distrik- distrik yang seluruh penduduknya mati kelaparan,…ibu-ibu menjual anak-anak untuk makan,…ibu-ibu memakan anaknya sendiri” (Multatuli, Max Havelaar, 1972 (asli 1860): 64) Jika negara menghendaki pembangunan yang berkesinambungan, maka harus dimulai dari daerah pedesaan dan sektor pertanian. Hampir 70% penduduk dunia termiskin berada di wilayah pedesaan yang penghidupan pokoknya bersumber dari pola pertanian subsisten.
  • 3. Pentingnya Pembangunan Pertanian • Potensi sumber dayanya yang besar dan beragam • Pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar • Besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian • Perannya dalam penyediaan pangan masyarakat • Menjadi basis pertumbuhan di pedesaan (Hanani et al.,2003 :31)
  • 4. Kontribusi Sektor Pertanian sumber devisa bahan pangan& serat; bahan baku industri fungsi pelestarian lingkungan pasar potensial dan sumber pendapatan tenaga kerja & akumulasi kapital kontribusi sektor pertanian
  • 5. Kontribusi pertanian dalam pembangunan Ekonomi (Kuznets,1964; Todaro,2000): • Pertanian sebagai penyerap tenaga kerja • Kontribusi terhadap pendapatan • Kontribusi dalam penyediaan pangan • Pertanian sebagai penyedia bahan baku • Kontribusi dalam bentuk kapital • Pertanian sebagai sumber devisa
  • 8. • Pembangunan pertanian di masa lalu mempunyai kelemahan yang hanya berfokus pada usaha tani, lemahnya dukungan kebijakan makro, serta pendekatannya yang sentralistik. Akibatnya usaha pertanian saat ini masih banyak didominasi oleh usaha dengan ciri : Skala kecil, Modal terbatas, Teknologi Sederhana, Sangat dipengaruhi musim, Wilayah pasarnya lokal, Involusi pertanian (pengangguran tersembunyi), Akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat rendah, Pasar komoditas pertanian pertanian sifatnya monopsoni
  • 9. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN 1. Perkembangan Kebijakan Pangan Kebijakan pangan terutama beras telah menjadi bagian kebijakan politik pemerintah semenjak zaman penjajahan Belanda. a. Tahun 1930-an : masa depresi ekonomi & awal kebijakan pengendalian langsung harga beras oleh pemerintah Belanda. b. Tahun 1933 : dibentuknya badan pemerintah yg bertugas melaksanakan pengawasan terhadap produksi & pemasaran beras yaitu Stichting Het Voedingsmidlenfonds (VMF). Inilah cikal bakalnya berdirinya BULOG pada masa orde baru. Dimana keterlibatan pemerintah cukup besar dalam mengendalikan stabilitas pangan. Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya permasalahan pangan khususnya beras untuk menjamin stabilitas ekonomi & politik nasional.
  • 10. c. Tahun 1952 : digulirkan program kesejahteraan KASIMO untuk mencapai tujuan swasembada pangan d. Tahun 1959 : digulirkan program BIMAS yakni dengan pendekatan penyuluhan dan percontohan. Namun tidak semua program pengembangan pangan berhasil mencapai sasaran yakni swasembada pangan. Akan tetapi berhasil mewariskan pengalaman betapa pentingnya lembaga penyediaan kredit pertanian pada masa Orde Baru dan perlunya merumuskan kebijakan yg hati-hati dlm menetapkan ceiling price & floor price beras di pasaran.
  • 11. Kebijakan Pangan di Era Orde Baru Catatan emas dalam pembangunan ekonomi Indonesia yaitu sebagai negara pengimpor beras dan mampu berswasembada pangan. Keberhasilan tersebut didasari atas penerapan program-program seperti : Program BIMAS melalui Panca Usaha Tani yaitu penggunaan air yg baik, pengguanaan bibit unggul, penggunaan pupuk dan pestisida yg rasional, cara bercocok tanam yg tepat dan lembaga koperasi yg kuat. Program KLOGNAS yaitu suatu badan yg bertugas utk menangani masalah distribusi bahan kebutuhan pokok dan diberi wewenang tambahan yaitu menyalurkan dana kredit pertanian kepada peserta BIMAS melalui Gubernur & Bupati Program Intensifikasi Massal (INMAS) dan kebijakan Rumusan Tani yaitu pengendalian harga beras agar sama dengan harga pupuk.
  • 12. Kebijakan Pertanian dan Pangan di Era Reformasi Mengambil pelajaran dari masa Orba yg dapat menghasilkan swasembada beras dengan penerapan program BIMAS/INMAS. Di era Reformasi ini konsep swasembada pangan yg sebelumnya di pahami dengan berbasis pada produksi, namun bergeser ke KONSEP BERBASIS KONSUMSI. Konsep ini memberikan pengertian bahwa: kebijakan pangan jangan hanya diartikan secara monokultur artinya beras sebagai satu- satunya alternatif bahan makanan pokok & mengabaikan jenis makanan pokok lainnya seperti jagung, ubi jalar, sagu dsb.
  • 13. Pengembangan Sektor Pertanian Indonesia (Setahun Era Jokowi) Visi : Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi berbasis sumberdaya lokal untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani Capaian : • Harga pangan relatif stabil • Pemerintah tidak mengimpor beras • Inovasi dan Teknologi (bibit unggul, tanam pada lahan rawa lebak,dsb) • Produktivitas, Swasembada Pangan (pajale) • Pendanaan  APBN 2015 Rp 15.879.311.657.000. • Koordinasi dan Dukungan Sinergi Lintas Sektor • Kerjasama Pertanian dengan negara lain seperti pertukaran informasi, transfer teknologi, penelitian bersama, promosi produk pertanian • Pertumbuhan Penduduk berdampak kepada naiknya volume konsumsi pangan
  • 14. Keterangan: 1) Angka Ramalan II 2) Angka Sementara 3) Angka Sementara produksi sapi dan kerbau dalam bentuk karkas (konversi karkas ke daging: 0,8) 4) Data s.d Bulan Okt 2014 (Sumber: Pusdatin-Kementan) CAPAIAN SWASEMBADA DAN SWASEMBADA PANGAN BERKELANJUTAN 14 14 KOMODITAS CAPAIAN (Juta Ton) KETERANGAN Padi 70,611) Capaian produksi padi tahun 2014 turun sebesar 0,94% dibanding tahun 2013 (71,28 juta ton) Impor Beras 2014 = 405 ribu ton4) Jagung 19,131) Capaian produksi jagung tahun 2014 naik sebesar 3,35% dibanding tahun 2013 (18,51 juta ton) Impor Jagung 2014 = 2,62 juta ton4) Kedelai 0,921) Capaian produksi kedelai tahun 2014 naik sebesar 17,95% dibanding tahun 2013 (0,78 juta ton) Impor Kedelai 2014 = 5,02 juta ton4) Gula 2,582) Capaian produksi gula tahun 2014 naik sebesar 1,18% dibanding tahun 2013 (2,55 juta ton) Impor Gula 2014 = 149,31 ribu ton4) Daging sapi dan Kerbau 0,373) Capaian produksi daging sapi dan kerbau tahun 2014 naik sebesar 7,14% dibanding tahun 2013 (0,34 juta ton) Impor Daging 2014 = 63,55 ribu ton4)
  • 15. • Swasembada padi, jagung, kedelai serta Peningkatan produksi daging dan gula 1 • Peningkatan Diversifikasi Pangan 2 • Peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan substitusi impor 3 • Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi 4 • Peningkatan kesejahteraan petani 5 SASARAN STRATEGIS Kementerian Pertanian 2015-2019 15