Tuntunan wudhu dan tayammum disertai adab untuk tingkat dasar sd mi tematik k...gemailmu
Â
tata cara wudhu dan tayammum yang benar sesuai tuntunan disertai adab untunk tingkat dasar sebagai pendukung pembelajaran SD MI islam kurikulum terbaru, download gratis kurikulum fikih ibadah
Tuntunan wudhu dan tayammum disertai adab untuk tingkat dasar sd mi tematik k...gemailmu
Â
tata cara wudhu dan tayammum yang benar sesuai tuntunan disertai adab untunk tingkat dasar sebagai pendukung pembelajaran SD MI islam kurikulum terbaru, download gratis kurikulum fikih ibadah
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. PENGERTIAN
• Bahasa : kebersihan,
kesucian
• Syari’at : membersihkan
diri dari segala hadast dan
najis.
3. MACAM-MACAM AIR
• Air Suci mensucikan : air hujan, laut, es,
embun, mata air.
• Air suci tapi tidak menyucikan.
- Air yang telah berubah sifatnya.
- Air yang sedikit, < 0,60 m3
- Air pohon, buah.
• Air yang bernajis : sudah berubah karena
najis.
• Air yang makruh : terjemur di terik matahari
dalam bejana (logam) selain emas, perak.
4. HADAST
PENGERTIAN
• Bahasa : sesuatu
yang baru terjadi.
• Istilah : sesuatu
yang menimpa
anggota badan dan
mencegah sahnya
shalat.
5. Macam hadast
• Hadast besar : mandi wajib –
tayammum, haidh, nifas, mimpi
basah, bersetubuh.
• Hadast kecil : berwudhu –
tayammum ; semua yang
membatalkan wudhu.
6. NAJIS
• Bahasa : kotor
• Istilah : benda yang
dianggap kotor dan dapat
mencegah sahnya shalat.
7. Macam NAJIS
• Mukhaffafah (ringan) : air kencing bayi laki-laki berumur 0-
2 th yang hanya makan ASI.
cara: memercikkan air.
• Mutawassithah (sedang) :
a. Hukmiyyah : yakin ada tapi tidak nyata ; air kencing yang
telah lama kering.
cara : mengalirkan air.
b. Ainiyyah : najis yang terlihat ; kotoran hewan, muntah,
minuman keras, dll.
Cara : menyucikan dengan menghilangkan wujud najis baik
bau, rasa, warna.
• Mughaladzah (berat) : air liur, jilatan, kencing anjing dan
babi.
Cara : menghilangkan najis- basuh dengan air 7x salah
satunya dicampur dengan debu suci (dibasuhan
pertama/akhir)
8. NAJIS YANG DIMAAFKAN
• Darah binatang yang tidak mengalir darahnya ;
darah nyamuk, dll.
• Najis yang sukar dihindari: debu di jalanan.
Masalah seputar najis
- Air sedikit yang terkena najis maka dianggap
najis.
- Air banyak yang terkena najis dianggap suci
asal tidak berubah sifatnya.
9. WUDHU
SYARAT- SYARAT WUDHU
1. Islam.
2. Mumayyis (baligh).
3. Tidak berhadast besar.
4. Mengunakan air suci dan menyucikan.
5. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke
kulit.
10. RUKUN WUDHU
1. Niat.
2. Membasuh muka.
3. Membasuh 2 tangan sampai siku.
4. Mengusap sebagian kepala.
5. Membasuh 2 telapak kaki sampai
kedua mata kaki.
6. Menertibkan rukun-rukun diatas.
11. Sunnah WUDHU
1. Membaca basmalah.
2. Membasuh 2 telapak tangan hingga pergelangan.
3. Berkumur-kumur.
4. Membersihkan dalam hidung.
5. Mengusapkan seluruh kepala.
6. Mengusap kedua telinga luar dalam.
7. Menyela-nyela kedua tangan dengan berpanca.
8. Mendahulukan anggota kanan dari yang kiri.
9. Membasuh setiap anggota tiga kali.
10. Berturut-turut antara anggota yang dibasuh.
11. Tidak bercakap-cakap sewaktu berwudhu.
12. Menjaga supaya percikan air tidak kembali ke badan.
13. Berdo’a sesudah wudhu.
12. YANG MEMBATALKAN WUDHU
1. Keluarnya sesuatu dari dua pintu atau salah
satunya, baik berupa zat atau angin.
2. Hilangnya akal karena mabuk atau gila.
3. Tidur terlentang dengan posisi tempat keluar
angin yang tidak tertutup.
4. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit
perempuan yang bukan mahram dan sudah
baligh.
5. Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan
telapak tangan.
13. HIKMAH WUDHU
1. Membersihkan anggota wudhu.
2. Menggugurkan dosa.
3. Membangkitkan semangat.
4. Menghilangkan rasa kantuk.
5. Wajah bersih dan terang.
14. TAYAMMUM
PENGERTIAN
Bahasa : al-Qashdu ; menyengaja
Syar’i : mengusapkan tanah ke
muka dan tangan sampai siku
untuk menghilangkan hadast kecil
ataupun besar.
15. SEBAB TAYAMMUM
Tayammum sebagai rukhsah (keringanan)
untuk orang yang tidak dapat memakai air
karena beberapa uzur yaitu :
1. Sakit
2. Dalam perjalanan
3. Tidak ada air
16. SYARAT-SYARAT TAYAMMUM
1. Sudah masuk waktu shalat.
2. Tidak ada air ketika sudah diusahakan.
3. Dengan tanah yang suci dan berdebu.
4. Menghilangkan najis lebih dahulu
bila ada.
17. RUKUN TAYAMMUM
1. NIAT.
2. MENGUSAP WAJAH DENGAN DEBU.
3. MENGUSAP KEDUA TANGAN
SAMPAI SIKU DENGAN
MENDAHULUKAN YANG KANAN.
4. MENERTIBKAN RUKUN-
RUKUNNYA.
19. MANDI BESAR
• Mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan
niat menghilangkan hadast besar.
SEBAB-SEBAB MANDI BESAR
1. Bersetubuh.
2. Keluar mani.
3. Meninggal dunia.
4. Haidh
5. Nifas
20. SUNNAH-SUNNAH MANDI
• Baca Bismillah
• Berwudhu sebelum mandi.
• Menggosok-nggosok seluruh badan.
• Mendahulukan yang kanan daripada
yang kiri.
• Berturut-turut.
21. MANDI SUNNAH
1. Mandi Hari Jum’at.
2. Mandi hari Raya Idhul Fitri dan hari
Raya Kurban.
3. Mandi sembuh dari gila.
4. Mandi tatkala hendak ihram atau
umroh.
5. Mandi sehabis memandikan mayat.
6. Mandi muallaf.
22. ISTINJA’
Apabila keluar kotoran dari
salah satu dua pintu tempat
maka wajib bersuci dengan air
atau istinja’ 3x dengan batu,
tissue, atau benda lain yang
dapat menghilangkannya.
23. ADAB BUANG AIR
1. Mendahulukan kaki kiri katika masuk dan
mendahulukan kaki kanan ketika keluar.
2. Jangan berkata-kata selama di KM/WC.
3. Hendaklah memakai sandal atau terompah.
4. Jauh dari orang lain.
5. Jangan buang air kecil/besar di air yang tenang
kecuali air banyak menggenang.
6. Jangan buang air di lubang-lubang tanah karena
mungkin ada binatang yang tersakiti di lubang itu.
7. Jangan buang air di tempat pemberhentian, tempat
yang dilewati manusia, tempat berteduh.
24. HIKMAH THAHARAH
1. Mendidik manusia agar selalu
hidup bersih dan suci.
2. Dicintai Allah SWT.
3. Menjaga badan tetap segar,
nyaman, dan sehat.
4. Memelihara keindahan.
5. Memelihara keimanan dan
keislaman.
6. Memotivasi diri untuk lebih
bisa membersihkan diri dari
noda dosa dan kemaksiatan.