1. Mazmur 88: (6 menit)
• Pemazmur menampilkan seorang pendoa yang sedang sekarat, seseorang
yang sedang sakit parah, disingkirkan, terbuang, yang kekuatannya telah
memudar, dan dia sedang berada di ambang kematian, dan tinggalnya
barangkali disekitar pekuburan seperti orang sakit yang dijumpai YESUS,
dapat saja tinggalnya di gua2 kuburan yang gelap. Kurus kering bagaikan
mayat berjalan.
• Dalam Mazmur ini, tidak ada catatan TUHAN mendengar atau menjawab
doa pemazmur.
• Namun ditampilkan bahwa pemazmur adalah sosok pendoa yang terus
menerus berdoa dalam penderitaannya itu, dan ini mengajarkan aspek
Iman yang sejati kepada pembacanya.
Mazmur 88:1-2 Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan.
Menurut lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi. (88-
2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru,
pada waktu malam aku menghadap Engkau.
• Merujuk kepada 1 Taw. 6:31-38. Pemazmur disini adalah Heman bin
Yoel (cucu dari Samuel bin Elkana), seorang penyanyi yang ditempatkan
Daud untuk melayani sebagai Pemimpin Nyanyi di rumah Tuhan
• Sehingga kita dapat menyebut Mazmur ini sebagai Mazmur Heman.
Ada 3 sesi doa ditampilkan dalam perikop ini, dimana masing-masing dimulai
dengan seruan kepada TUHAN (ya TUHAN), dan frase mengenai waktu
berdoa.
2
Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru,
pada waktu malam aku menghadap Engkau.
10b
ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.
14
Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan
pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
SESI I
Nama TUHAN
• Mazmur 88 dimulai dengan sebuah pengakuan, sebutan nama TUHAN.
“Ya TUHAN, ALLAH yang menyelamatkan” -- “Adonai Elohim
Yesuatih”
• Pernyataan ini menunjukkan harapannya yang kuat dan iman pendoa
bahwa ALLAH sanggup menyelamatkan dia dari krisis.
• Dengan menyebut NAMA TUHAN ini, Pemazmur ingin membujuk
TUHAN untuk bertindak sesuai dengan namaNya (Elohim Yehosua
Allah yang Menyelamatkan atau Allah Keselamatan.
2. • Sayang sekali, faktanya, peryataan-pernyataan pada ayat-ayat berikutnya
bertolak belakang antara kenyataan hidup yang sedang dialaminya
dengan nama yang diseruhkannya.
Mengenai Waktu Berdoa
2
Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru,
pada waktu malam aku menghadap Engkau.
10b
ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.
14
Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan
pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
• Berdoa pada siang hari dan di waktu malam menunjukkan pemazmur
belum mendapat jawaban. Berdoa sepanjang hari. Berdoa diwaktu pagi.
• Barangkali dia sedang menuntut janji TUHAN seperti yang dipercaya
oleh Israel.
➢ Mazmur 16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu
ada nikmat senantiasa.
• Doa yang dilayangkan bukan dengan halus, santun tetapi dengan teriakan
di penghujung kekuatannya.
• Siapa tahu dihujung teriakannya itu akan menyentuh telinga TUHAN…
dan TUHAN akan memperhatikannya.
• Disaat hidup dalam penderitaan, dia datang, berpaling kepada TUHAN
dan berpegang pada TUHAN dalam pengharapan yang teguh.
• Pemazmur disini telah meletakkan dasar theologis yang paling dalam
mengenai Allah dan mengenai Doa.
KENYANG DENGAN MALAPETAKA
Mazmur 88:4 sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah
dekat dunia orang mati.
• Heman tidak munafik, dia berdoa dengan transparan, tidak berpura-pura.
Dia menyampaikan persoalannya apa-adanya.
• Heman menampilkan pendoa yang sedang penuh dengan masalah… “my
soul is full of troubles” . . . Jiwaku kenyang dengan malapetaka (ay 4).
• “Aku ditimpa banyak kesusahan.” (BIS).
• Dan merasa dirinya seperti orang mati yg berjalan—“hidupku sudah
dekat dunia orang mati.” (ay. 4)
• “maut sudah di ambang pintu”” (BIS).
• Nyawaku mendekati alam maut. MILT
• Hidupku sudah dekat kuburan.
3. • Hidupku diujung tanduk.
• Hidupku selangka dengan maut.
• Hidupku telah hampir malam.
MERASA DITINGGALKAN DAN DILUPAKAN
Mazmur 88:5-6 -- Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke
liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan. 6
Aku harus tinggal di
antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring
dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
Heman merasa:
➢ lemah tidak berkekuatan… dan
➢ merasa telah ditinggalkan TUHAN …
➢ merasa tidak diingat TUHAN…
➢ merasa diabaikan TUHAN…
Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, (ay. 6 bagian awal)
Free among the dead, like the slain that lie in the grave, (KJV)
• Artinya – Dilepaskan diantara orang mati, dibebaskan diantara orang mati…
• Versi Alkitab yang lain: Bebas dari antara orang-orang yang mati.
• Bebas – bebas dari tanggung jawab rumah tangga, bebas dari tanggung
jawab pelayanan, bebas dari pajak tertentu, bebas dari tanggung jawab
pekerjaan, tetapi sedang sekarat…
• Tetapi lebih baik terikat dalam pelayanan, daripada terbebas di antara orang
mati, bagaimana?
Ada Sahabat Pendeta menulis seperti ini:
• Tuhan... bolehkah aku bertanya?
Kemana lagi Engkau akan membawaku? beserta Keluargaku di sisa waktu
pelayananku? Tuhan... sejujurnya.... aku lelah. aku sudah semakin tua...,
waktuku hampir habis... Tuhan...Rasanya ingin berhenti dari rutinitas
panjang dan tak berujung... tapi selalu saja Engkau berkata: "Belum
saatnya"....
• Pelayanan kita tidak mudah, kita seperti tidak bebas—ada saja mereka yang
suka membicarakan hal buruk mengenai pelayanan kita, ada banyak waktu
terserap dalam pelayanan yang tidak memandang waktu, dan sering telah
mengorbankan anggota keluarga sendiri, rutinitas pelayanan—bangun pagi
melawat, dapat saja ada banyak sakit hatinya karena sering menghadapi
pertentangan, keluhan, dll. tetapi yakinlah sahabat2 dalam pelayanan, ada
berkat besar di sana—kalau bukan sekarang, barangkali diwaktu yang akan
datang, kalau bukan generasi sekarang, barangkali di generasi anak cucu
kita, kalau bukan didunia ini, sudah pasti upahmu besar di Surga. Amin!
4. SESI II (3 menit)
Mazmur 88:10b - 13
10b
Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah
mengulurkan tanganku kepada-Mu.
11
Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati? Masakan arwah
bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? Sela
12
Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat
kebinasaan?
13
Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-
Mu di negeri segala lupa?
• Pada bagian ini, Pemazmur memberikan beberapa pertanyaan retorik… yang
sudah pasti jawabannya TIDAK. (Baca ay. 11, 12, dan 13)
➢ Pemazmur dalam perrmohonannya bermaksud supaya TUHAN segera
menjawab doanya…
➢ karena baginya tidak ada yang dapat dibuat di dunia orang mati.
➢ Tidak ucapan syukur, tidak ada pemberitaan Kasih Allah,
➢ tidak ada KKR Kasih Karunia Allah di kubur,
➢ tidak ada kesaksian kesetiaan, keajaiban, keadilan TUHAN di dunia
orang mati, di tempat kebinasaan, di negeri segala lupa.
➢ Sekaranglah waktu kita untuk bersyukur
➢ Sekarang adalah waktunya mempraktekkan KASIH itu, mulai dari rumah
tangga, dengan suami, isteri, anak-anak, birman-birman, satu jemaat.
➢ Sekarang adalah waktunya untuk memberitakan kasih ALLAH.
➢ Sekarang adalah waktunya untuk menjadi SETIA, dalam tugas pelayanan,
dalam hubungan suami isteri.
➢ Sekarang adalah waktunya untuk memberitakan Kasih Karunia ALLAH.
Spiritual Gift Vol. 4b hlm. 58.
Saya melihat bahwa umat Tuhan harus diperingatkan sehingga dapat
membedakan tanda-tanda zaman. Tanda-tanda kedatangan Kristus terlalu jelas
untuk diragukan; dan mengingat hal-hal ini setiap orang yang mengaku
kebenaran harus menjadi pengkhotbah yang hidup. Tuhan memanggil semua
untuk bangun; pengkhotbah dan umat harus bangun. Semua surga sedang
giat. Adegan-adegan dari sejarah bumi ini akan ditutup dengan cepat. Kita
berada di tengah bahaya hari-hari terakhir. Bahaya yang lebih besar ada di
depan kita, namun kita tidak bangun. Kurangnya aktivitas dan kesungguhan
dalam pekerjaan Tuhan ini mengerikan. Kematian-kematian ini berasal dari
Setan. Dia mengendalikan pikiran pemelihara Sabat yang tidak
dikuduskan, dan menuntun mereka untuk saling cemburu, mencari-cari
kesalahan, dan suka mengkritik. Adalah pekerjaan khusus Setan untuk
5. memecah bela, agar pengaruh, kekuatan, dan kerja keras, hamba-hamba
Allah tertahan di antara pemelihara Sabat yang tidak dikuduskan, dan waktu
yang berharga digunakan untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan kecil,
yang seharusnya digunakan untuk memberitakan kebenaran kepada
orang-orang yang tidak percaya. Spiritual Gift Vol. 4b hlm. 58.
SESI III (8 menit)
Mazmur 88:14-19
14
Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada
waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
15
Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari
padaku?
16
Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung
kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.
17
Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan
aku,
18
mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.
19
Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah
kegelapan.
Mazmur 88:14 -- Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak
minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
Pemazmur tetap datang dalam doa di pagi hari.
Pagi adalah waktu untuk awal yang baru, dan waktu dimana Tuhan
diharapkan untuk menunjukkan lagi kasih setia-Nya kepada umat-Nya.
Mazmur 90:14 -- Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu,
supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.
Mazmur 143:8 -- Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi,
sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus
kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.
Tetapi, pada situasi dimana doa subuh sekalipun tidak mendapat jawaban
TUHAN, malahan nampaknya jarak antara Dia dengan TUHAN malah
bertambah jauh…
Mazmur 88:15 – Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan
wajah-Mu dari padaku? – Oh TUHAN so buang muka akang pa kita…
6. Bukankah bahasa ini mengingatkan kita akan kata2 YESUS di salib dalam
pengorbanan dan kematian demi kita, umat manusia.
Matius 27:46 "Eli, Eli, lama sabakhtani?" (Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?) (Mat 27:46).
Ditinggalkan Orang Banyak, Sahabat-Sahabat, dalam penderitaanyang tinggal
hanyalah KEGELAPAN … Bahasa yang menyiratkan pengalaman YESUS
demi kita.
Padahal setiap hari dia mendengar doa Imam berdoa bagi bangsanya:
ULANGAN 6:24-26
24
TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; 25
TUHAN menyinari
engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; 26
TUHAN
menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Saudara-saudara, bukankah ini semua dapat menjadi pengalaman kita, Ketika
semua telah pergi dan tinggal kegelapan menjadi sahabat kita.
2. Mazmur Heman menampilkan sosok pendoa yang tidak berdiam diri saja
dalam kesengsaraannya. Seruannya tetap saja, walaupun baginya ALLAH
KESELAMATAN sepertinya sedang tidak setia kepada janjinya, pada
saat TUHAN mengabaikannya, dia tidak berhenti menyampaikan keluh
kesanya.
➢ Doa harus terus berlanjut walaupun hanya kegelapan yang tersisah.
➢ Doa harus terus dilayangkan sekalipun ketika ALLAH hanya
membisu, mengabaikan, melakukan yang tidak masuk akal, dan
seperti tidak ada jawaban sama sekali,
➢ Pendoa sejati, mencurahkan rasa sakit dan kepedihan hati, kepahitan
hidup, pengalaman kelam gelap dan diabaikan kepada TUHAN,
walaupun jawabannya bukan seperti yang kita mintakan.
Mazmur Heman sedang mengajarkan kepada kita mengenai IMAN itu.
1. Pemazmur memberikan resep realita iman dalam menghadapi situasi
yang tidak realistis dan romantis seperti yang dialami kebanyakan orang.
2. Pemazmur tidak menyembunyikan aspek iman ketika berada dalam
kegelapan hidup sekalipun (ini berbeda dengan Prosperity Theology atau
Prosperity Gospel).
Realitas kehidupan adalah seperti yang dinyatakan pemazmur disini.
➢ Hidup orang beriman di dunia berdosa ini, tidak dapat diprediksi, bisa
sangat keras, penuh penderitaan, kehilangan kekasih, kematian, dapat
7. menghadapi malam-malam kehidupan yang dingin dan gelap
sendirian, dan tidak ada kehangatan keluarga atau sahabat, dan tidak
selalu berakhir dengan happy ending.
➢ Bahwa “Kegelapan” memiliki tempat dalam kehidupan orang beriman
sekalipun.
➢ Theologi apapun yang tidak mau menghadapi kelam kabut dan
kegelapan hidup adalah teology yang salah.
Inilah iman itu. Disinilah yang Namanya IMAN yang sejati.
➢ Ketika berada dalam kegelapan total sekalipun dan dalam keputus
asaan. Umat TUHAN percaya bahwa hal itu tetap ada hubungan
dengan TUHAN, bukan sebaliknya.
➢ Ketika nampaknya TUHAN dapat tidak melalukan apa-apa sekalipun,
bagi orang beriman tidak ada pilihan lain kecuali tetap berseru kepada
TUHAN saja.
➢ Kita telah berdoa 100 hari, kita telah berdoa 10 hari, kita telah
melewati beberapa kali Doa Puasa sedunia, kita sedang berdoa sebulan
lebih, dan kita terus berdoa…. Namun COVID belum berakhir, malah
terus merenggut nyawa semakin banyak orang, bahkan mereka yang
kita kasihi. Apakah kita akan berhenti berdoa? Tentu saja tidak, kita
terus berdoa.
➢ Walaupun sepertinya TUHAN tidak tertarik dengan doa kita. Teruslah
berdoa.
➢ Teruslah berdoa Itulah IMAN sejati.
3. Ketika seorang terus berbicara kepada TUHAN pada saat TUHAN
sedang berdiam diri, itu adalah iman yang berani, Iman yang maju tak
gentar, Iman yang pantang mundur. Bagian dari bentuk iman yang sejati.
Karena bagi orang yang kehilangan iman, yang kendor imannya, dia akan
lalai berdoa, berhenti berdoa dan memilih untuk tidak berbicara lagi
dengan TUHAN. Pemazmur menghadapi kebisuan ini, dengan doa yang
tanpa henti-hentinya. Itulah Iman UMAT TUHAN.
Kita terus berdoa supaya badai COVID 19 segera berlalu. Supaya saudara-
saudara kita yang terpapar, disembuhkan, dipulihkan, yang berduka dikuatkan
dan dihiburkan. Dan supaya kita selamat melewati waktu sulit ini dengan tetap
setia. Kita terus berdoa supaya kita dapat menuntun jiwa-jiwa kepada
keselamatan melalui KKR yang akan dilaksanakan, setidaknya one church one
soul. Semoga TUHAN mendengarkan doa kita. Amin.