Relin yesika 1201022 ganguan fungsi hatirelin yesika
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang gangguan fungsi hati dan penyebabnya seperti virus, kimia, dan genetik.
2. Jenis penyakit hati yang dijelaskan adalah hepatitis, sirosis hati, kanker hati, perlemakan hati, kolestasis, dan jaundice, abses hati, serta hemochromatosis.
3. Tes laboratorium untuk mengetahui gangguan fungsi hati diantaranya adal
Fosfatase dan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) merupakan enzim-enzim penting yang digunakan untuk mendeteksi penyakit hati. Fosfatase alkali meningkat pada penyakit hati dan tulang, sementara GGT lebih sensitif mendeteksi kerusakan hati akibat alkohol atau penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar. Uji enzim-enzim ini sangat berguna untuk pemeriksaan fungsi hati.
Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis atau analisis urine untuk tujuan diagnosis penyakit. Urinalisis meliputi pemeriksaan fisik, kimiawi, dan mikroskopik urine untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan kehamilan. Pemeriksaan urine merupakan uji penyaring yang bermanfaat untuk skrining awal berbagai penyakit.
Fungsi ginjal meliputi filtrasi darah, reabsorpsi selektif zat-zat terfiltrasi, dan sekresi produk metabolisme. Proses ini mempertahankan homeostasis cairan, elektrolit, dan status asam basa tubuh.
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
Dokumen tersebut membahas anatomi organ-organ pencernaan seperti hati, limpa, pankreas, vaskularisasi abdomen, dan kelainan kongenital yang dapat terjadi pada sistem pencernaan. Organ-organ tersebut dijelaskan fungsi dan strukturnya, serta bagaimana perdarahannya. Kelainan yang disebutkan antara lain atresia esofagus, stenosis duodenum, fibrosis kistik, divertikula, hernia, dan kelainan kongenital lainnya seperti at
Relin yesika 1201022 ganguan fungsi hatirelin yesika
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang gangguan fungsi hati dan penyebabnya seperti virus, kimia, dan genetik.
2. Jenis penyakit hati yang dijelaskan adalah hepatitis, sirosis hati, kanker hati, perlemakan hati, kolestasis, dan jaundice, abses hati, serta hemochromatosis.
3. Tes laboratorium untuk mengetahui gangguan fungsi hati diantaranya adal
Fosfatase dan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) merupakan enzim-enzim penting yang digunakan untuk mendeteksi penyakit hati. Fosfatase alkali meningkat pada penyakit hati dan tulang, sementara GGT lebih sensitif mendeteksi kerusakan hati akibat alkohol atau penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar. Uji enzim-enzim ini sangat berguna untuk pemeriksaan fungsi hati.
Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis atau analisis urine untuk tujuan diagnosis penyakit. Urinalisis meliputi pemeriksaan fisik, kimiawi, dan mikroskopik urine untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan kehamilan. Pemeriksaan urine merupakan uji penyaring yang bermanfaat untuk skrining awal berbagai penyakit.
Fungsi ginjal meliputi filtrasi darah, reabsorpsi selektif zat-zat terfiltrasi, dan sekresi produk metabolisme. Proses ini mempertahankan homeostasis cairan, elektrolit, dan status asam basa tubuh.
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
Dokumen tersebut membahas anatomi organ-organ pencernaan seperti hati, limpa, pankreas, vaskularisasi abdomen, dan kelainan kongenital yang dapat terjadi pada sistem pencernaan. Organ-organ tersebut dijelaskan fungsi dan strukturnya, serta bagaimana perdarahannya. Kelainan yang disebutkan antara lain atresia esofagus, stenosis duodenum, fibrosis kistik, divertikula, hernia, dan kelainan kongenital lainnya seperti at
Urine merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal dan dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine berfungsi untuk membuang zat sisa dan sebagai penunjuk dehidrasi. Pengambilan sampel urine harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, yaitu dengan mengumpulkan urine tengah. Sampel urine perlu dijaga kemurniannya dan dikirim ke laboratorium dalam waktu 2 jam atau ditambah pengawet. Berbag
1. Sistem komplemen adalah kumpulan protein plasma yang berperan melengkapi sistem pertahanan tubuh dengan mengikat, mengaktifkan, dan membentuk kompleks pada permukaan patogen untuk difagositosis atau dilisisi.
2. Terdiri dari 9 komponen utama (C1-C9) yang dapat diaktifkan lewat jalur klasik, alternatif, atau lektin untuk memicu respons inflamasi dan membentuk kompleks serangan membran.
3. Berperan dalam op
Dokumen tersebut membahas tentang hemostasis dan mekanisme pengendalian darah. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga hal utama: 1) Hemostasis mempertahankan aliran darah yang cair dengan mencegah perdarahan berlebihan melalui pembentukan sumbat darah, 2) Sistem hemostasis melibatkan trombosit, faktor koagulasi, pembuluh darah, dan inhibitor, 3) Kelainan hemostasis dapat menyebabkan perdarahan atau t
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi klinis dan laboratorium pada pasien gagal ginjal kronik. Pemeriksaan yang dibutuhkan antara lain pemeriksaan laboratorium seperti kadar kreatinin, urea, elektrolit, dan urinalisis; pemeriksaan pencitraan seperti USG dan CT Scan; serta pemeriksaan histopatologi melalui biopsi ginjal untuk melihat kerusakan jaringan secara mikroskopis. Hasil p
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk pengertian, jenis, gejala, diagnosis, dan pengobatan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar glukosa darah yang tinggi akibat produksi insulin yang tidak normal. Terdapat beberapa jenis diabetes melitus seperti tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Gejala dan diagnosis diabetes melitus ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah. Pengobatan
Dokumen tersebut menjelaskan mekanisme pembentukan dan transportasi bilirubin di hati dan usus, serta mekanisme patofisiologi yang menyebabkan ikterus. Bilirubin dibentuk dari degradasi heme di hati, lalu dikonjugasi dan ditransportasi ke empedu. Di usus, bilirubin dihidrolisis menjadi senyawa lain dan sebagian kecil diserap kembali ke hati (siklus enterohepatik). Ikterus disebabkan oleh pemb
Komplemen dan sitokin merupakan mediator penting dalam sistem kekebalan tubuh. Komplemen terdiri dari protein-protein yang teraktivasi secara berurutan untuk melakukan lisis sel, opsonisasi, dan memicu respon inflamasi. Sedangkan sitokin adalah polipeptida yang dihasilkan sel sebagai respon terhadap antigen untuk mengatur respon imun dan inflamasi. Beberapa sitokin utama meliputi IL-1, IL-2, IL-6, TNF, dan IFN yang memiliki peran
Ulkus peptikum adalah kerusakan mukosa lambung dan duodenum akibat asam lambung. Terdapat 4 jenis ulkus gaster berdasarkan lokasi. Faktor risiko termasuk infeksi H. pylori, NSAIDs, merokok, dan alkohol. Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil endoskopi. Pengobatan meliputi diet, obat netralisir asam dan proteksi mukosa, serta operasi untuk komplikasi atau gagal pengobatan.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, fisiologi, dan kelainan fungsi hati, kandung empedu, dan pankreas. Organ-organ tersebut saling berhubungan dalam proses pencernaan. Hati memiliki peran penting dalam metabolisme, produksi empedu, dan pertahanan tubuh. Kelainan fungsi hati yang dijelaskan antara lain ikterus, hepatitis virus, dan sirosis hati.
Urine merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal dan dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine berfungsi untuk membuang zat sisa dan sebagai penunjuk dehidrasi. Pengambilan sampel urine harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, yaitu dengan mengumpulkan urine tengah. Sampel urine perlu dijaga kemurniannya dan dikirim ke laboratorium dalam waktu 2 jam atau ditambah pengawet. Berbag
1. Sistem komplemen adalah kumpulan protein plasma yang berperan melengkapi sistem pertahanan tubuh dengan mengikat, mengaktifkan, dan membentuk kompleks pada permukaan patogen untuk difagositosis atau dilisisi.
2. Terdiri dari 9 komponen utama (C1-C9) yang dapat diaktifkan lewat jalur klasik, alternatif, atau lektin untuk memicu respons inflamasi dan membentuk kompleks serangan membran.
3. Berperan dalam op
Dokumen tersebut membahas tentang hemostasis dan mekanisme pengendalian darah. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga hal utama: 1) Hemostasis mempertahankan aliran darah yang cair dengan mencegah perdarahan berlebihan melalui pembentukan sumbat darah, 2) Sistem hemostasis melibatkan trombosit, faktor koagulasi, pembuluh darah, dan inhibitor, 3) Kelainan hemostasis dapat menyebabkan perdarahan atau t
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi klinis dan laboratorium pada pasien gagal ginjal kronik. Pemeriksaan yang dibutuhkan antara lain pemeriksaan laboratorium seperti kadar kreatinin, urea, elektrolit, dan urinalisis; pemeriksaan pencitraan seperti USG dan CT Scan; serta pemeriksaan histopatologi melalui biopsi ginjal untuk melihat kerusakan jaringan secara mikroskopis. Hasil p
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk pengertian, jenis, gejala, diagnosis, dan pengobatan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar glukosa darah yang tinggi akibat produksi insulin yang tidak normal. Terdapat beberapa jenis diabetes melitus seperti tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Gejala dan diagnosis diabetes melitus ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah. Pengobatan
Dokumen tersebut menjelaskan mekanisme pembentukan dan transportasi bilirubin di hati dan usus, serta mekanisme patofisiologi yang menyebabkan ikterus. Bilirubin dibentuk dari degradasi heme di hati, lalu dikonjugasi dan ditransportasi ke empedu. Di usus, bilirubin dihidrolisis menjadi senyawa lain dan sebagian kecil diserap kembali ke hati (siklus enterohepatik). Ikterus disebabkan oleh pemb
Komplemen dan sitokin merupakan mediator penting dalam sistem kekebalan tubuh. Komplemen terdiri dari protein-protein yang teraktivasi secara berurutan untuk melakukan lisis sel, opsonisasi, dan memicu respon inflamasi. Sedangkan sitokin adalah polipeptida yang dihasilkan sel sebagai respon terhadap antigen untuk mengatur respon imun dan inflamasi. Beberapa sitokin utama meliputi IL-1, IL-2, IL-6, TNF, dan IFN yang memiliki peran
Ulkus peptikum adalah kerusakan mukosa lambung dan duodenum akibat asam lambung. Terdapat 4 jenis ulkus gaster berdasarkan lokasi. Faktor risiko termasuk infeksi H. pylori, NSAIDs, merokok, dan alkohol. Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil endoskopi. Pengobatan meliputi diet, obat netralisir asam dan proteksi mukosa, serta operasi untuk komplikasi atau gagal pengobatan.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, fisiologi, dan kelainan fungsi hati, kandung empedu, dan pankreas. Organ-organ tersebut saling berhubungan dalam proses pencernaan. Hati memiliki peran penting dalam metabolisme, produksi empedu, dan pertahanan tubuh. Kelainan fungsi hati yang dijelaskan antara lain ikterus, hepatitis virus, dan sirosis hati.
Farmakoterapi pada pasien dengan kondisi patologis penyakitajengninda
Dokumen tersebut membahas tentang farmakoterapi pada pasien dengan kondisi patologis penyakit hati. Hati memainkan peran penting dalam homeostasis tubuh melalui berbagai fungsi. Penyakit hati dapat disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, toksin, dan lainnya. Penyakit hati dapat mempengaruhi farmakokinetika obat karena perubahan fungsi metabolisme hati. Prinsip penatalaksanaan obat pada pasien penyakit hat
Dokumen tersebut membahas tentang kolestasis intrahepatik dan ekstrahepatik, termasuk definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, dan panduan pengobatan kolestasis menurut Pedoman Praktik Klinis Departemen Anak."
Dokumen tersebut membahas tentang diet yang dianjurkan untuk berbagai kondisi penyakit ginjal, mulai dari gagal ginjal akut, penyakit ginjal kronik, hingga gagal ginjal dengan dialisis. Diet dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien serta mencegah progresi penyakit, dengan mengatur asupan protein, karbohidrat, lemak, cairan, dan elektrolit sesuai kondisi pasien. Terdapat beberapa
1. Sirosis hati adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kerusakan arsitektur hati akibat pembentukan jaringan ikat dan nodula regenerasi.
2. Terdapat 3 jenis sirosis: alkoholik, pasca hepatitis akut, dan bilier.
3. Gejala awal sering samar seperti kelelahan. Komplikasi berat termasuk perdarahan saluran cerna, asites, dan ensefalopati hepatik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronik yang ditandai dengan distorsi arsitektur hati normal dan pembentukan nodula regenerasi hati;
(2) Penyebab utama sirosis hepatis adalah pemakaian alkohol kronik dan hepatitis virus kronik;
(3) Gejala dan tanda sirosis hepatis meliputi gangguan fungsi hati, hipertensi portal, dan komplikasinya seperti asites dan varises esofagus
Tinjauan pustaka mengenai ikterus (jaundice) yang membahas: (1) Definisi ikterus adalah perubahan warna kulit menjadi kuning akibat peningkatan bilirubin dalam darah, (2) Patofisiologi ikterus terjadi karena gangguan produksi, penyerapan, konjugasi, atau ekskresi bilirubin di hati, (3) Diagnosis ikterus memerlukan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium se
Organ retroperitoneal berbentuk kacang yang terletak di sisi kolom vertebral dan berfungsi mengekresi limbah metabolisme, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta mengatur tekanan darah dan keseimbangan asam basa."
Ginjal berfungsi menyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama air dalam bentuk urin. Cabang kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidwarjoyo susilo
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien An. F yang menderita demam tifoid di ruang Cempaka Puskesmas Kluwut.
2. Tujuannya adalah untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan.
3. Dokumen ini berisi pengkajian kasus, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang kista ovarium, termasuk definisi, penyebab, klasifikasi, dan jenis-jenis kista. Kista ovarium adalah benjolan yang berada di ovarium yang dapat menyebabkan pembesaran abdomen dan gejala lain. Kista dapat disebabkan gangguan hormon dan diklasifikasikan menjadi kista normal, kista abnormal jinak seperti kistadenoma dan dermoid, serta kista abnormal berbahaya seperti endometriosis.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja. Terdapat tugas-tugas perkembangan keluarga seperti menyeimbangkan kebebasan dan tanggung jawab remaja serta memfokuskan kembali hubungan perkawinan orang tua. Dokumen juga menjelaskan masalah kesehatan yang mungkin terjadi seperti kecelakaan pada remaja, penyalahgunaan obat-obatan, dan gangguan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak untuk membangun masa depan yang lebih baik. Pendidikan dapat memberdayakan anak-anak untuk mengembangkan potensi mereka penuh dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. HATI
organ terbesar, terletak di kuadran kanan
atas
rongga abdomen.
Hati tertutupi kapsul fibroelastik berupa
kapsul
glisson.
Hati terbagi menjadi lobus kanan dan lobus kiri.
Tiap lobus tersusun atas unit-unit kecil yang disebut
lobulus. Lobulus terdiri sel-sel hati, disebut hepatosit
3. Hati menerima darah dari 2 sumber, yaitu
arteri hepatika (banyak mengandung oksigen)
vena porta (kurang kandungan oksigen tapi kaya
zat
gizi, dan mungkin berisi zat toksik dan bakteri) yangmenerima darah dari lambung, usus, pankreas dan
limpa
Kedua sumber tersebut mengalir ke kapiler hati
yang
disebut sinusoid lalu diteruskan ke vena sentralis
ditiap lobulus -> ke vena hepatika berlanjut ke vena
kava inferior.
4. FUNGSI HATI
Amoniak, bilirubin
Fungsi sintetis
Albumin, kolesterol, faktor koagulasi, asam empedu
Fungsi ekskresi
Kolesterol, asam empedu, bilirubin, obat
Fungsi detoksifikasi
Fungsi penyimpanan
Vitamin A, D, mineral Fe dan Cu
Fungsi filtrasi dan fagositosis
Zat toksik dan bakteri oleh sel Kupffer
Fungsi katabolisme
Hormon estrogen dan obat-obatan
5. ALBUMIN
Nilai Normal : 3,5 – 5,0 g% SI: 35-50g/L
Albumin di sintesa oleh hati
Fungsi : mempertahankan keseimbangan distribusi
air
dalam tubuh (tekanan onkotik koloid), membantu
transport komponen darah, seperti: ion, bilirubin,
hormon, enzim, obat.
meningkat pada keadaan dehidrasi
menurun pada keadaan: malnutrisi, sindroma
absorpsi,
hipertiroid, kehamilan, gangguan fungsi hati, infeksi
kronik, luka bakar, edema, asites, sirosis, nefrotik
sindrom, SIADH, dan perdarahan.
6. Prothrombin Time
Nilai normal: 10 – 15 detik
untuk mengetahui kemampuan hati dalam mensintesa
faktor-faktor koagulasi (faktor I, II, V, VII, IX, X) kecuali
faktor VIII.
Nilai meningkat pada defisiensi faktor tromboplastin
ekstrinsik, defisiensi vit.K, hemorrhragia pada bayi baru
lahir, penyakit hati, obstruksi bilier, absorpsi lemak yang
buruk, lupus, intoksikasi salisilat.
Obat yang perlu diwaspadai: antikoagulan
(warfarin, heparin)
Nilai menurun apabila konsumsi vit.K meningkat
7. Alanin Aminotransferase (ALT)/SGPT
Nilai normal : 5-35 U/L
Konsentrasi enzim ALT yang tinggi terdapat
pada
hati.
ALT juga terdapat pada jantung, otot dan ginjal. ALT lebih banyak terdapat dalam hati
dibandingkan jaringan otot jantung dan lebih
spesifik menunjukkan fungsi hati daripada AST.
ALT berguna untuk diagnosa penyakit hati dan
memantau lamanya pengobatan penyakit hepatik,
sirosis dan efek hepatotoksik obat.
8. ALT/SGPT, Implikasi klinik:
Peningkatan kadar ALT dapat terjadi pada
penyakit
hepatoseluler, sirosis aktif, obstruksi bilier dan
hepatitis.
Banyak obat dapat meningkatkan kadar ALT
Nilai peningkatan yang signifikan adalah dua kali
lipat dari nilai normal.
Nilai juga meningkat pada keadaan:
obesitas,
preeklamsi berat, acute lymphoblastic
leukemia(ALL)
9. Aspartat Aminotransferase (AST)/SGOT
Nilai normal : 5 – 35 U/L
AST adalah enzim yang memiliki
aktivitas
metabolisme yang tinggi
ditemukan di jantung, hati, otot rangka, ginjal, otak,limfa, pankreas dan paru-paru.
kerusakan atau kematian sel pada jaringan
tersebut
akan mengakibatkan terlepasnya enzim ini ke
sirkulasi.
10. AST, implikasi klinik
Peningkatan kadar AST dapat terjadi pada MI,
penyakit hati, pankreatitis akut, trauma, anemia
hemolitik akut, penyakit ginjal akut, luka bakar
parah dan penggunaan berbagai obat, misalnya:
isoniazid, eritromisin, kontrasepsi oral
Penurunan kadar AST dapat terjadi pada pasien
asidosis dengan diabetes mellitus.
Obat-obat yang meningkatkan serum transaminase
: Asetominofen, Co-amoksiklav, statin, INH,
Antiinflamasi nonsteroid, Fenitoin, Valproat
11. Gamma Glutamil transferase (GGT)
Nilai normal :
Laki-laki ≤94 U/L
Perempuan ≤70 U/L
GGT terutama terdapat pada hati, ginjal; terdapat
dalam jumlah yang lebih rendah pada prostat, limfa,
dan jantung.
merupakan penanda spesifik untuk fungsi hati
dan kerusakan kolestatis dibandingkan ALP.
GGT adalah enzim yang diproduksi di saluran
empedu sehingga meningkat nilainya pada gangguan
empedu
Laki-laki memiliki kadar yang lebih tinggi
daripada perempuan karena juga ditemukan pada
prostat
12. GGT, implikasi klinis
Peningkatan kadar GGT dapat terjadi pada
kolesistitis, koletiasis, sirosis, pankreatitis, atresia
billier, obstruksi bilier, penyakit ginjal kronis,
diabetes mellitus, pengggunaan barbiturat, obat-
obat hepatotoksik (khususnya yang menginduksi
sistem P450).
Jika terjadi peningkatan hanya kadar GGT (bukan
AST, ALT) bukan menjadi indikasi kerusakan hati.
Obat-obat yang menyebabkan peningkatan GGT
antara lain karbamazepin, barbiturat, fenitoin,
serta obat yang menginduksi sistem sitokrom P450
13. Alkalin Fosfatase (ALP)
Nilai normal : 30 - 130 U/L
Enzim ini berasal terutama dari tulang, hati dan
plasenta. Konsentrasi tinggi dapat ditemukan dalam
kanakuli bilier, ginjal dan usus halus.
Pelepasan enzim ini terkait dengan produksi sel
tulang dan deposisi kalsium pada tulang.
Pada penyakit hati kadar alkalin fosfatase
darah
akan meningkat karena ekskresinya terganggu
akibat obstruksi saluran empedu.
14. Peningkatan ALP : faktor hati atau non-
hati. faktor hati terjadi pada
kondisi
: obstruksi sal
limfoma, beberapa malignancy,
empedu, sirosis, hepatitis metastase, hepatitis,
kolestasis
faktor non-hati terjadi pada kondisi :
penyakit
tulang, kehamilan, penyakit ginjal kronik,
inflamasi/infeksi, peny. jantung kongestif
Peningkatan kadar ALT dapat terjadi pada
penyakit metastase tulang, osteomalasis,
hiperparatiroidisme, infus nutrisi parenteral dan
hiperfosfatemia.
Penurunan kadar ALT dapat terjadi pada
hipofosfatemia, malnutrisi dan hipotiroidisme
15. Bilirubin
merupakan produk antara dalam proses hemolisis.
Nilai normal :
Bilirubin Total ≤1,4 mg/dL SI = <24 μmmol/L
Bilirubin direct ≤0,40 mg/dL SI = <7 μmmol/L
Bilirubin terjadi dari hasil peruraian hemoglobin dan
Bilirubin dimetabolisme oleh hati dan diekskresi
ke dalam empedu.
Peningkatan bilirubin terjadi jika terdapat
pemecahan sel darah merah berlebihan atau jika hati
tidak dapat mensekresikan bilirubin yang dihasilkan.
16. Bilirubin
terdapat dalam serum.
Terdapat dua bentuk bilirubin:
a) tidak langsung atau tidak terkonjugasi atau indirect
(terikat dengan protein).
b) langsung atau terkonjugasi atau direct yang
Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi
lebih sering terjadi akibat peningkatan
pemecahan eritrosit,
Peningkatan bilirubin tidak terkonjugasi lebih
cenderung akibat disfungsi atau gangguan fungsi
hati.
17. Bilirubin, implikasi klinik
dapat terjadi pada anemia hemolitik, hematoma
Peningkatan bilirubin yang disertai penyakit hati
dapat terjadi pada gangguan hepatoseluler,
penyakit sel parenkim, obstruksi saluran empedu
atau hemolisis sel darah merah.
Peningkatan kadar bilirubin tidak terkonjugasi
dan infark pulmonal.
Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi
dapat terjadi pada kanker pankreas dan
kolelitiasis
Peningkatan kadar keduanya dapat terjadi pada
metastase hepatik, hepatitis, sirosis dan kolestasis
akibat obat – obatan
18. Bilirubin, obat yang meningkatkan..
Obat-obat yang dapat meningkatkan bilirubin:
obat
yang bersifat hepatotoksik (antimalaria primakuin,
sulfa, streptomisin, rifampisin, teofilin, asam
askorbat, epinefrin, dekstran, metildopa) Obat-obat yang meningkatkan serum bilirubin dan
ALP : Allopurinol, karbamazepin, kaptopril,
klorpropamid, siproheptadin, diltiazem, eritromisin,
co-amoxiclav, estrogen, nevirapin, quinidin,
kotrimoksazol