SlideShare a Scribd company logo
DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)
I. LATAR BELAKANG
Penyakit Dengue Hemoragic Fever ( DHF ) merupakan salah satu
penyakit yang sudah populer dikalangan masyarakat. Penyakit DHF adalah
penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu
yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Setiap anggota keluarga dalam
masyarakat memiliki risiko terserang penyakit ini mulai dari bayi sampai orang
tua. Penyakit DHF ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh
nyamukAedes aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat
umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor dan lain- lain.
Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World
Health Organization ( WHO ) mencatat negara Indonesia sebagai negara
dengan kasus demam berdarah dengue tertinggi di Asia Tenggara, dengan
jumlah kematian sekitar 1.317 orang tahun 2010. Dari jumlah keseluruhan
tersebut, sekitar 95% terjadi pada anak di bawah 15 tahun. Berdasarkan data
P2B2, Jumlah kasus DBD di Indonesia tahun 2010 ada 150.000 kasus.
Sepanjang tahun 2010, Dengue Hemoragic Fiver atau demam berdarah
dengue ( DBD) tetap menjadi penyakit infeksi yang menduduki peringkat
pertama untuk pasien rawat inap di RS sanglah. Sementara untuk rawat jalan,
DBD menduduki peringkat ketiga. Setiap harinya, pasien DBD yang dirawat
inap di RS Sanglah mencapai 40 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2009,
jumlahnya meningkat dua kali lipat. Tahun 2009 pasien DBD yang dirawat
hanya 20 orang per hari. Permasalahan utama dalam menekan angka penyakit
ini adalah masih belum berhasilnya upaya pergerakan peran serta masyarakat
dalam PSN ( Pembersihan Sarang Nyamuk ) DHF.
Agar kita dan keluarga terbebas dari ancaman DHF, seluruh masyarakat
harus diajak memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu,
partisipasi masyarakat dalam PSN DHF, dan gerakan 3 M itu perlu
ditingkatkan.
II. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah di berikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu
mengetahui dan memahami tentang bahaya penyakit demam berdarah
yang bisa mengancam jiwa kita dan keluarga dengan baik.
B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan sasaran
mampu :
1. Menjelaskan pengertian Dengue Hemoragic Fiver dengan tepat.
2. Menjelaskan cara- cara penularan penyakit DHF dengan tepat.
3. Menyebutkan tanda- tanda penyakit DHF dengan tepat.
4. Menjelaskan cara- cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit
DHF dengan baik.
5. Menjelaskan ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti dengan tepat.
6. Menjelaskan siklus hidup dan tempat perkembangbiakan
nyamuk Aedes aegypti dengan baik.
7. Menjelaskan cara – cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat.
III. MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
1. Pengertian DHF
2. Cara penularan penyakit DHF
3. Tanda-tanda penyakit DHF
4. Pertolongan pertama bagi penderita DHF
5. Ciri- ciri nyamuk Aedes aegypti
6. Siklus hidup dan tempat perkembang biakan aedes aegypti
7. Cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat.
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. MEDIA, ALAT / BAHAN, SUMBER YANG DI GUNAKAN
A. Media: leaflet, poster, lembar balik dan Ms. Power Point
B. Alat: komputer, layar, dan LCD
C. Sumber:
Anonim.2010. DBD Peringkat Pertama Rawat Inap Di RS
Sanglah. www.Balipost.com. (diakses 5 Mei 2011 )
Anonim.2011. Kasus DBD di Indonesia tertinggi di
ASEAN. Http://www.kompas.com (diakses 5 Mei 2011)
Asih, Yasmin.1999.Demam Berdarah Dengue.Jakarta:EGC
Sudarianto.2010.Demam_Berdarah.Http://datinkessulsel.woedpress.com/20
10/01/15/waspada-demam-berdarah/ ( diakses 5 Mei 2011 ).
VI. SASARAN
SMP Negeri 1 Semarapura, Semarapura Kelod.
VII. WAKTU
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 Mei 2011
Jam : 10.00 WITA
VIII. TEMPAT : Aula SMP Negeri 1 Semarapura
Setting Tempat :
IX. RENCANA EVALUASI
A. Struktur :
1. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap
dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah presentasi Ms.
Power Point leaflet,lembar balik dan poster.
2. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan telah disiapkandan
dpresentasikan melalui Ms. Power Point serta akan disebarluaskan
dalam bentuk leaflet, yang berisi gambar dan tulisan.
B. Proses Penyuluhan :
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar
2. Sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan
3. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan
4. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
5. Sasaran diharapkan kehadirannya 80 % dan tidak ada yang
meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung
C. Hasil Penyuluhan :
1. Jangka pendek
a. Sasaran mengerti sekitar 60 % dari materi yang diberikan
b. Sasaran memahami tentang bahaya demam berdarah dengue
2. Jangka panjang
a. Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai bahaya demam
berdarah sehingga angka kematian akibat penyakit ini dapat
ditekan
I. PENGERTIAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)
Penyakit Dengue Hemoragic Fever ( DHF ) adalah penyakit yang
berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat
dan sering menimbulkan wabah. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini tersebar luas
dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran,
kantor, dan lain-lain.. Setiap anggota keluarga memiliki risiko terkena
penyakit ini, mulai dari bayi, sampai orang tua. Demam berdarah dengue
ditandai dengan 4 manifestasi klinis utama : demam tinggi, fenomena
hemoragik, sering dengan hepatomegali dan pada kasus berat, tanda- tanda
kegagalan sirkulasi.
II. CARA PENULARAN PENYAKIT DHF
a. Penyakit DHF ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti betina. Di
lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang
dapat menularkan penyakit DHF adalah nyamuk Aedes Aegypti.
b. Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit / menghisap
darah orang yang : sakit DHF atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya
terdapat virus dengue.
c. Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar
keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
d. Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain virus
itu akan akan dipindahkan bersama air liur nyamuk
e. Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya ( umumnya
anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan
merusak dingding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya terjadi
perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah
tersebut.
f. Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan tubuh yang
cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang tersebu tidak
sakit.
g. Dalam darah manusia, Virus engue akan mati dengan sendirinya dalam
waktu kurang lebih 1 minggu.
III. TANDA- TANDA PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Orang yang menderita penyakit DHF, tanda – tanda umum yang bisa dilihat
adalah sebagai berikut :
a. Mendadak panas tinggi selama 2- 7 hari, tampak lemas dan lesu
b. Tampak bintik – bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk. Hal ini
disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah kulit.
c. Kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan )
d. Seringkali ulu hati terasa nyeri bila sudah parah karena perdarahan di
lambung, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.
IV. TINDAKAN / PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PENDERITA DHF
Bila dalam keluarga atau di masyarkat ditemukan penyakit dengan gejala
seperti di atas maka hendaknya agar segera diberikan pertolongan. Adapun
tindakan / pertolongan pertama bila menjumpai seseorang yang diduga
menderita penyakit demam berdarah dengan gejala awal maka berikanlah
petunjuk – petunjuk seperti di bawah ini :
a. Beri minum sebanyak – banyaknya dengan air yang sudah dimasak,
susu, tea atau air minum lainnya. Tindakan ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ), dan berguna
untuk membantu mempercepat menurunkan panas tubuh.
b. Berikan kompres air hangat.
c. Berikan obat penurun panas sesuai dosis
d. Segera di bawa ke Rumah Sakit, Dokter, atau petugas kesehatan lainnya
untuk memastikan penyakitnya dan mendapatkan pertolongan yang
tepat
V. CIRI – CIRI NYAMUK AEDES AEGYPTI
a. Nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dengan belang – belang ( loreng
) putih pada seluruh tubuhnya
b. Berkembang biak di tempat penampungan air dan barang – barang yang
memungkinkan air tergenang
c. Hidup di dalam dan sekitar rumah, juga ditemukan di tempat – tempat
umum
d. Aedes aegypti juga dapat berkembang biak di sumur atau kolam yang
airnya langsung kontak dengan tanah
e. Kebiasaan menggigit / menghisap darah pada pagi hari sampai sore.
f. Mampu terbang sampai jarak 100 meter
g. Nyamuk betina aktif menggigit ( menghisap ) darah pada pagi hari
sampai sore hari. Nyamuk jantan biasa menghisap sari bunga /
tumbuhan yang mengandung gula.
h. Umur nyamuk Aedes aegypti rata- rata 2 minggu tetapi sebagian
diantaranya dapat hidup 2-3 bulan
VI. SIKLUS HIDUP DAN TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN AEDES
AEGYPTI
Adapun siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti yaitu :
Telur, menjadi Jentik, berubah menjadi kepompong, berkembang
menjadi nyamuk. Perkembangbiakan dari telur sampai menjadi nyamuk
kurang lebih 9- 10 hari, siklus hidup nyamuk Aedes aegypti sebagai berikut
A. Nyamuk
1. Nyamuk Aedes aegypti betina menghisap darah manusia setiap 2 hari
dan
2. mengambil protein dari darah tersebut
3. Setelah menghisap darah, nyamuk ini akan mencari tempat hinggap
(beristirahat )
4. Tempat hinggap yang disenangi adalah benda – benda yang
tergantung seperti : pakaian, kelambu, atau tumbuh – tumbuhan di
dekat tempat berkembang biaknya. Biasanya tempat yang agak
gelap dan lembap
5. Setelah masa istirahat selesai nyamuk itu akan meletakan telurnya
pada dingding, bak mandi, / wc, tempayan,drum, kaleng, ban bekas,
dll. Biasanya sedikit diatas permukaan air , selanjutnya nyamuk akan
mencari mangsanya (menghisap darah) lagi dan seterusnya.
B. Telur
1. Setiap kali bertelur nyamuk betina dapat mengeluarkan telur
sebanyak 100 butir
2. Telur nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dangan ukuran kurang
lebih 0,80 mm.
3. Telur ini di tempat kering ( tanpa air ) dapat bertahan sampai 6 bulan
4. Telur itu akan menetas menjadi jentik dalam waktu lebih kurang 2
hari setelah terendam air
C. Jentik
1. Jentik kecil yang menetas dari telur itu akan tumbuh menjadi besar
yang panjangnya 0,5 – 1 cm.
2. Jentik Aedes aegypti akan selalu bergerak aktif dalam air.
Gerakannya berulang ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk
bernafas (mengambil udara ) kemudian turun, kembali ke bawah
dan seterusnya
D. Kepompong
1. Berbentuk seperti koma,
2. Gerakannya lambat
3. Sering berada di permukaan air
4. Setelah 1-2 hari akan menjadi nyamuk dewasa.
Adapun tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti pada
umumnya adalah sebagai berikut : Nyamuk Aedes
aegypti berkembang biak di tempat – tempat penampungan air untuk
keperluan sehari – hari dan barang – barang lain yang
memungkinkan air tergenang yang tidak beralaskan tanah, misalnya :
1. Bak mandi , WC, tempayan, drum
2. Tempat minum burung
3. Vas bunga, pot tanaman air
4. Kaleng bekas dan ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik, dll
yang di buang disembarang tempat
VII. CARA MEMBERANTAS NYAMUK AEDES AEGYPTI
A. Penyemprotan / Fogging
Nyamuk Aedes aegypti dapat di berantas dengan menyemprotkan racun
serangga sehingga termasuk racun serangga yang di gunakan sehari –
hari di rumah tangga. Melakukan penyemprotan saja tidak cukup karena
dengan penyemprotan itu yang akan mati hanya nyamuk ( dewasa saja
). Selama jentiknya tidak di basmi setiap hari akan muncul nyamuk
yang baru menetap dari tempat perkembangbiakannya
B. Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengue Hemoragic Fiver (PSN DHF)
PSN DHF dilakukan dengan cara 3 M yaitu :
1. Menguras tempat – tempat penampungan air sekurang – kurang
nya seminggu sekali ( bak mandi, WC, drum)
2. Menutup rapat – rapat tempat penampungan air agar nyamuk DHF
tidak dapat masuk dan bertelur di situ
3. Menguburkan atau menyingkirkan barang – barang bekas yang
dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas dll.
Selain itu di tambah dengan cara lainnya ( yang di kenal dengan istilah
3 M plus ) yaitu :
1. Ganti air vas bunga, minuman burung dan tempat – tempat lainnya
yang memungkinkan tergenang air seminggu sekali
2. Perbaiki saluran dan talang air yang tidak Lancar / rusak
3. Tutup lubang – lubang pada potongan bambu, pohon dan lain –lain
misalnya dengan menggunakan tanah.
4. Bersihkan / keringkan tempat – tempat yang dapat menampung air
seperti : pelepah pisang atau tanaman lainnya termasuk tempat lain
yang menampung air hujan, di pekarangan, kebun, pemakaman ,
rumah – rumah kosong dan lain lain.
5. Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk
6. Pasang kawat kasa di rumah
7. Pencahayaan dan ventilasi memadai
8. Jangan biasakan menggantung pakaian dalam rumah.
9. Tidur menggunakan kelambu
10. Gunakan obat nyamuk ( bakar, gosok ) untuk mencegah gigitan
nyamuk
Larvasida adalah menaburkan bubuk abate atau altosid kedalam tempat
penampungan air. Bila menggunakan abate maka sering di
sebut abatisasi. Adapaun cara – cara melakukan larvasida adalah
sebagai berikut :
C. Menggunakan bubuk abate
Takaran penggunaan bubuk abate adalah sebagai berikut : Untuk 100
liter cukup dengan 10 gram abate dan seterusnya. Bila tidak ada alat
untuk penakar gunakan sendok makan. Satu sendok makan peres ( yang
diratakan diatasnya ) berisi 10 gram abate. Selanjutnya tinggal
membagikan / menambahkannya sesuai dengan banyaknya air yang
akan di abatisasi. Takaran tidak perlu tepat betul.
D. Menggunakan altosid
Takaran penggunaan altosi adalah sebagai berikut : Untuk 100 liter air
cukup 2,5 gram bubuk altosid atau 5 gram untuk 200 liter air. Gunakan
takaran khusus yang sudah tersedia dalam setiap kantong altosid. Bila
tidak ada alat penakar gunakan sendok tea. 1 sendok tea peres ( yang di
ratakan diatasnya ) berisi 5 gram altosid. Selanjutnya tinggal
membagikan / menambahkannya sesuai dengan banyaknya air. Takaran
tidak perlu tepat betul.
VIII. EVALUASI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas
1. Apakah pengertian DHF ?
2. Bagaimana cara penularan penyakit DHF ?
3. Bagaimana tanda-tanda penyakit DHF ?
4. Bagaimana tindakan pertolongan pertama bagi penderita DHF ?
5. Bagaimana ciri- ciri nyamuk Aedes aegypti ?
6. Bagaimana siklus hidup dan tempat perkembangbiakan aedes aegypti ?
7. Bagaimana cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat ?
KUNCI JAWABAN
1. Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan
aedes albopictus.
2. Cara penularan penyakit DHF adalah :
a. Penyakit DHF ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti betina. Di
lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun
yang dapat menularkan penyakit DHF adalah nyamuk Aedes
Aegypti.
b. Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit /
menghisap darah orang yang : sakit DHF atau tidak sakit, tetapi
dalam darahnya terdapat virus dengue.
c. Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan
menyebar keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
d. Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang
lain virus itu akan akan dipindahkan bersama air liur nyamuk
e. Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya
( umumnya anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel
pembeku darah dan merusak dingding pembuluh darah kecil
( kapiler ). Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan
yang ada di dalam pembuluh darah tersebut.
f. Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan tubuh
yang cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang
tersebu tidak sakit.
g. Dalam darah manusia, Virus engue akan mati dengan sendirinya
dalam waktu kurang lebih 1 minggu.
3. Ciri – ciri nyamuk aedes aegypti:
a. Ukuran tubuh sedang, berwarna hitam dengan gelang – gelang
putih pada tubuhnya, bercak – bercak putih di badan, sayap dan
kakinya.
b. Tempat hinggap yang disenangi adalah benda – benda yang
tergantung seperti pakaian
c. Telurnya biasanya diletakkan pada bak mandi, tempayan,
telurnya berwarna hitam.
d. Menggigit pada pagi dan sore hari
e. Mampu terbang sampai 100 meter
4. Gejala penderita demam berdarah :
a. Hari pertama panas biasanya mendadak, suhu mencapai 38 -
40o
C, badan lemah dan lesu.
b. Hari kedua timbul bintik-bintik merah pada kulit lengan, kaki
dan badan seperti bekas gigitan nyamuk, nyeri uluhati, lemah,
kadang-kadang keluar darah dari hidung dan berak darah atau
muntah darah.
c. Hari ketiga sampai ketujuh penderita sembuh tapi ada juga yang
menjadi memburuk ditandai dengan gelisah, ujung tangan dan
kaki dingin, dapat terjadi renjatan, kesadaran menurun. Bila
tidak segera ditolong dia dapat meninggal dunia.
5. Cara pencegahan demam berdarah :
a. Penyemprotan menggunakan racun serangga
b. Program 3 M plus
c. Menggunakan abate
d. Foging
6. Usaha pertolongan pertama :
a. Beri minum sebanyak-banyaknya
b. Berikan kompres dingin atau es
c. Berikan obat penurun panas
d. Menganjurkan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau RS
atau Dokter atau unit pelayanan kesehatan lainnya
7. Cara memberantas nyamuk aedes aegypti yaitu :
Penyemprotan / Fogging
Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengue Hemoragic Fiver (PSN
DHF)
Larvasida adalah menaburkan bubuk abate atau altosid kedalam
tempat penampungan air. Bila menggunakan abate maka sering di
sebut abatisasi.
semaraputraadjoezt.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
Heni Yuniarti
 
Phbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umumPhbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umum
Ratna Arditya
 
Kb 3 family centered care
Kb 3 family centered careKb 3 family centered care
Kb 3 family centered care
pjj_kemenkes
 
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
Dini Rohmah
 
Makalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anakMakalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anak
Septian Muna Barakati
 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasan
Nona Zesifa
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada AnakNs. Lutfi
 
Asuhan Keperawatan Enchepalitis
Asuhan Keperawatan EnchepalitisAsuhan Keperawatan Enchepalitis
Asuhan Keperawatan Enchepalitis
Fransiska Oktafiani
 
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIV
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIVPeran perawat sebagai konselor & edukator pada HIV
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIV
Ahmad Kholid
 
Makalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoidMakalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoidNova Ci Necis
 
DHF
DHFDHF
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Sulistia Rini
 

What's hot (20)

Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
 
Phbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umumPhbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umum
 
Power Point PHBS
Power Point PHBSPower Point PHBS
Power Point PHBS
 
Kb 3 family centered care
Kb 3 family centered careKb 3 family centered care
Kb 3 family centered care
 
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
 
Askep polio mielitis
Askep polio mielitisAskep polio mielitis
Askep polio mielitis
 
Makalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anakMakalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anak
 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasan
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada Anak
 
Asuhan Keperawatan Enchepalitis
Asuhan Keperawatan EnchepalitisAsuhan Keperawatan Enchepalitis
Asuhan Keperawatan Enchepalitis
 
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIV
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIVPeran perawat sebagai konselor & edukator pada HIV
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIV
 
Makalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoidMakalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoid
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Penyuluhan dbd
Penyuluhan dbdPenyuluhan dbd
Penyuluhan dbd
 
DHF
DHFDHF
DHF
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
 

Viewers also liked

Satuan acara penyuluha tb paru
Satuan acara penyuluha tb paruSatuan acara penyuluha tb paru
Satuan acara penyuluha tb paruMJM Networks
 
SAP
SAPSAP
Satuanacarapenyuluhan tb paru edit
Satuanacarapenyuluhan tb paru editSatuanacarapenyuluhan tb paru edit
Satuanacarapenyuluhan tb paru editMJM Networks
 
Leaflet tb paru akper pemkab muna
Leaflet  tb paru  akper pemkab munaLeaflet  tb paru  akper pemkab muna
Leaflet tb paru akper pemkab munaWarnet Raha
 
52887349 sap-diet-tbc
52887349 sap-diet-tbc52887349 sap-diet-tbc
52887349 sap-diet-tbcPutri Haryani
 
Leaflet Demam Berdarah Dengue
Leaflet Demam Berdarah DengueLeaflet Demam Berdarah Dengue
Leaflet Demam Berdarah Dengue
Oky Octaviani
 
SAP Demam Berdarah + Leaflet
SAP Demam Berdarah + LeafletSAP Demam Berdarah + Leaflet
SAP Demam Berdarah + Leaflet
Baihaqi Abie Naufal
 
Penyuluhan tentang bagaimana pencegah dbd
Penyuluhan tentang bagaimana pencegah dbdPenyuluhan tentang bagaimana pencegah dbd
Penyuluhan tentang bagaimana pencegah dbdejjariza
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
Oliviafebrimarchantia
 

Viewers also liked (12)

Satuan acara penyuluha tb paru
Satuan acara penyuluha tb paruSatuan acara penyuluha tb paru
Satuan acara penyuluha tb paru
 
Sap demam berdarah
Sap demam berdarahSap demam berdarah
Sap demam berdarah
 
SAP
SAPSAP
SAP
 
Satuanacarapenyuluhan tb paru edit
Satuanacarapenyuluhan tb paru editSatuanacarapenyuluhan tb paru edit
Satuanacarapenyuluhan tb paru edit
 
Leaflet tb paru akper pemkab muna
Leaflet  tb paru  akper pemkab munaLeaflet  tb paru  akper pemkab muna
Leaflet tb paru akper pemkab muna
 
52887349 sap-diet-tbc
52887349 sap-diet-tbc52887349 sap-diet-tbc
52887349 sap-diet-tbc
 
Leaflet tbc akper muna raha
Leaflet tbc akper muna rahaLeaflet tbc akper muna raha
Leaflet tbc akper muna raha
 
Leaflet Demam Berdarah Dengue
Leaflet Demam Berdarah DengueLeaflet Demam Berdarah Dengue
Leaflet Demam Berdarah Dengue
 
Leaflet tbc akper muna 2
Leaflet tbc akper muna 2Leaflet tbc akper muna 2
Leaflet tbc akper muna 2
 
SAP Demam Berdarah + Leaflet
SAP Demam Berdarah + LeafletSAP Demam Berdarah + Leaflet
SAP Demam Berdarah + Leaflet
 
Penyuluhan tentang bagaimana pencegah dbd
Penyuluhan tentang bagaimana pencegah dbdPenyuluhan tentang bagaimana pencegah dbd
Penyuluhan tentang bagaimana pencegah dbd
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
 

Similar to Sap dbd

Health literacy
Health literacyHealth literacy
Health literacy
ade indriani safitri
 
Dengue Hemorargic Fever
Dengue Hemorargic FeverDengue Hemorargic Fever
Dengue Hemorargic Fever
Fitria Anwarawati
 
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docx
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docxkajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docx
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docx
NURUL AIRIN DZILWANI
 
DBD
DBDDBD
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENE
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENELaporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENE
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENE
MuhtaSyam1
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
DwiBhaktiPertiwi1
 
177339731 case-dhf
177339731 case-dhf177339731 case-dhf
177339731 case-dhf
homeworkping10
 
Makalah DHF demam berdarah dengue
Makalah DHF demam berdarah dengueMakalah DHF demam berdarah dengue
Makalah DHF demam berdarah dengueMJM Networks
 
Tugas Kelompok 2
Tugas Kelompok 2Tugas Kelompok 2
Tugas Kelompok 2Dwi Karyadi
 
Penyakit DBD
Penyakit DBDPenyakit DBD
Penyakit DBD
Dari Kalimantan Timur
 
Demam Berdarah
Demam BerdarahDemam Berdarah
Demam Berdarah
Uswatun Fitriani
 
Demam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbdDemam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbd
Ferry Saputra
 
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
AlbarFirdaus
 
Demam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbdDemam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbdMardia Nelisna
 
Difteri
DifteriDifteri

Similar to Sap dbd (20)

Health literacy
Health literacyHealth literacy
Health literacy
 
Dengue Hemorargic Fever
Dengue Hemorargic FeverDengue Hemorargic Fever
Dengue Hemorargic Fever
 
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docx
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docxkajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docx
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docx
 
DBD
DBDDBD
DBD
 
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENE
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENELaporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENE
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENE
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
177339731 case-dhf
177339731 case-dhf177339731 case-dhf
177339731 case-dhf
 
Abd rahman
Abd rahmanAbd rahman
Abd rahman
 
Makalah DHF demam berdarah dengue
Makalah DHF demam berdarah dengueMakalah DHF demam berdarah dengue
Makalah DHF demam berdarah dengue
 
Demam berdarah
Demam berdarahDemam berdarah
Demam berdarah
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
 
Bab ii,dbd
Bab ii,dbdBab ii,dbd
Bab ii,dbd
 
Tugas Kelompok 2
Tugas Kelompok 2Tugas Kelompok 2
Tugas Kelompok 2
 
Penyakit DBD
Penyakit DBDPenyakit DBD
Penyakit DBD
 
Demam Berdarah
Demam BerdarahDemam Berdarah
Demam Berdarah
 
Demam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbdDemam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbd
 
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
 
Demam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbdDemam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbd
 
Tugas seminar
Tugas seminarTugas seminar
Tugas seminar
 
Difteri
DifteriDifteri
Difteri
 

More from warjoyo susilo

Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidKti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
warjoyo susilo
 
Test fungsi hati
Test fungsi hatiTest fungsi hati
Test fungsi hati
warjoyo susilo
 
Konsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiKonsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiwarjoyo susilo
 
Spesifikasi bisnis
Spesifikasi bisnisSpesifikasi bisnis
Spesifikasi bisnis
warjoyo susilo
 
Power point cbr
Power point cbrPower point cbr
Power point cbr
warjoyo susilo
 
KTI Asuhan Kebidanan Kehamilan fisiologis
KTI Asuhan Kebidanan Kehamilan fisiologisKTI Asuhan Kebidanan Kehamilan fisiologis
KTI Asuhan Kebidanan Kehamilan fisiologis
warjoyo susilo
 
KTI Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Normal
KTI Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas NormalKTI Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Normal
KTI Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Normal
warjoyo susilo
 
Kata pengantar, daftar isi protesio sisa plasenta
Kata pengantar, daftar isi protesio sisa plasentaKata pengantar, daftar isi protesio sisa plasenta
Kata pengantar, daftar isi protesio sisa plasentawarjoyo susilo
 

More from warjoyo susilo (13)

Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidKti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
 
Test fungsi hati
Test fungsi hatiTest fungsi hati
Test fungsi hati
 
Konsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiKonsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologi
 
Leaflet asma
Leaflet asmaLeaflet asma
Leaflet asma
 
Bab i bab ii
Bab i bab iiBab i bab ii
Bab i bab ii
 
Askep remaja
Askep remajaAskep remaja
Askep remaja
 
Sn
SnSn
Sn
 
Spesifikasi bisnis
Spesifikasi bisnisSpesifikasi bisnis
Spesifikasi bisnis
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Power point cbr
Power point cbrPower point cbr
Power point cbr
 
KTI Asuhan Kebidanan Kehamilan fisiologis
KTI Asuhan Kebidanan Kehamilan fisiologisKTI Asuhan Kebidanan Kehamilan fisiologis
KTI Asuhan Kebidanan Kehamilan fisiologis
 
KTI Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Normal
KTI Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas NormalKTI Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Normal
KTI Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Normal
 
Kata pengantar, daftar isi protesio sisa plasenta
Kata pengantar, daftar isi protesio sisa plasentaKata pengantar, daftar isi protesio sisa plasenta
Kata pengantar, daftar isi protesio sisa plasenta
 

Sap dbd

  • 1. DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) I. LATAR BELAKANG Penyakit Dengue Hemoragic Fever ( DHF ) merupakan salah satu penyakit yang sudah populer dikalangan masyarakat. Penyakit DHF adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Setiap anggota keluarga dalam masyarakat memiliki risiko terserang penyakit ini mulai dari bayi sampai orang tua. Penyakit DHF ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamukAedes aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor dan lain- lain. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization ( WHO ) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus demam berdarah dengue tertinggi di Asia Tenggara, dengan jumlah kematian sekitar 1.317 orang tahun 2010. Dari jumlah keseluruhan tersebut, sekitar 95% terjadi pada anak di bawah 15 tahun. Berdasarkan data P2B2, Jumlah kasus DBD di Indonesia tahun 2010 ada 150.000 kasus. Sepanjang tahun 2010, Dengue Hemoragic Fiver atau demam berdarah dengue ( DBD) tetap menjadi penyakit infeksi yang menduduki peringkat pertama untuk pasien rawat inap di RS sanglah. Sementara untuk rawat jalan, DBD menduduki peringkat ketiga. Setiap harinya, pasien DBD yang dirawat inap di RS Sanglah mencapai 40 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2009, jumlahnya meningkat dua kali lipat. Tahun 2009 pasien DBD yang dirawat hanya 20 orang per hari. Permasalahan utama dalam menekan angka penyakit ini adalah masih belum berhasilnya upaya pergerakan peran serta masyarakat dalam PSN ( Pembersihan Sarang Nyamuk ) DHF. Agar kita dan keluarga terbebas dari ancaman DHF, seluruh masyarakat harus diajak memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam PSN DHF, dan gerakan 3 M itu perlu ditingkatkan.
  • 2. II. TUJUAN A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Setelah di berikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu mengetahui dan memahami tentang bahaya penyakit demam berdarah yang bisa mengancam jiwa kita dan keluarga dengan baik. B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan sasaran mampu : 1. Menjelaskan pengertian Dengue Hemoragic Fiver dengan tepat. 2. Menjelaskan cara- cara penularan penyakit DHF dengan tepat. 3. Menyebutkan tanda- tanda penyakit DHF dengan tepat. 4. Menjelaskan cara- cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit DHF dengan baik. 5. Menjelaskan ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti dengan tepat. 6. Menjelaskan siklus hidup dan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dengan baik. 7. Menjelaskan cara – cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat. III. MATERI PENYULUHAN Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah : 1. Pengertian DHF 2. Cara penularan penyakit DHF 3. Tanda-tanda penyakit DHF 4. Pertolongan pertama bagi penderita DHF 5. Ciri- ciri nyamuk Aedes aegypti 6. Siklus hidup dan tempat perkembang biakan aedes aegypti 7. Cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat. IV. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab
  • 3. V. MEDIA, ALAT / BAHAN, SUMBER YANG DI GUNAKAN A. Media: leaflet, poster, lembar balik dan Ms. Power Point B. Alat: komputer, layar, dan LCD C. Sumber: Anonim.2010. DBD Peringkat Pertama Rawat Inap Di RS Sanglah. www.Balipost.com. (diakses 5 Mei 2011 ) Anonim.2011. Kasus DBD di Indonesia tertinggi di ASEAN. Http://www.kompas.com (diakses 5 Mei 2011) Asih, Yasmin.1999.Demam Berdarah Dengue.Jakarta:EGC Sudarianto.2010.Demam_Berdarah.Http://datinkessulsel.woedpress.com/20 10/01/15/waspada-demam-berdarah/ ( diakses 5 Mei 2011 ). VI. SASARAN SMP Negeri 1 Semarapura, Semarapura Kelod. VII. WAKTU Hari : Sabtu Tanggal : 28 Mei 2011 Jam : 10.00 WITA VIII. TEMPAT : Aula SMP Negeri 1 Semarapura Setting Tempat :
  • 4. IX. RENCANA EVALUASI A. Struktur : 1. Persiapan Media Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah presentasi Ms. Power Point leaflet,lembar balik dan poster. 2. Persiapan Materi Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan telah disiapkandan dpresentasikan melalui Ms. Power Point serta akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet, yang berisi gambar dan tulisan. B. Proses Penyuluhan : 1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar 2. Sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan 3. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan 4. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan 5. Sasaran diharapkan kehadirannya 80 % dan tidak ada yang meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung C. Hasil Penyuluhan : 1. Jangka pendek a. Sasaran mengerti sekitar 60 % dari materi yang diberikan b. Sasaran memahami tentang bahaya demam berdarah dengue 2. Jangka panjang a. Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai bahaya demam berdarah sehingga angka kematian akibat penyakit ini dapat ditekan
  • 5. I. PENGERTIAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) Penyakit Dengue Hemoragic Fever ( DHF ) adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor, dan lain-lain.. Setiap anggota keluarga memiliki risiko terkena penyakit ini, mulai dari bayi, sampai orang tua. Demam berdarah dengue ditandai dengan 4 manifestasi klinis utama : demam tinggi, fenomena hemoragik, sering dengan hepatomegali dan pada kasus berat, tanda- tanda kegagalan sirkulasi. II. CARA PENULARAN PENYAKIT DHF a. Penyakit DHF ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti betina. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang dapat menularkan penyakit DHF adalah nyamuk Aedes Aegypti. b. Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit / menghisap darah orang yang : sakit DHF atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue. c. Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya. d. Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain virus itu akan akan dipindahkan bersama air liur nyamuk e. Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya ( umumnya anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dingding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah tersebut. f. Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan tubuh yang cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang tersebu tidak sakit.
  • 6. g. Dalam darah manusia, Virus engue akan mati dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 1 minggu. III. TANDA- TANDA PENYAKIT DEMAM BERDARAH Orang yang menderita penyakit DHF, tanda – tanda umum yang bisa dilihat adalah sebagai berikut : a. Mendadak panas tinggi selama 2- 7 hari, tampak lemas dan lesu b. Tampak bintik – bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk. Hal ini disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah kulit. c. Kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan ) d. Seringkali ulu hati terasa nyeri bila sudah parah karena perdarahan di lambung, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat. IV. TINDAKAN / PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PENDERITA DHF Bila dalam keluarga atau di masyarkat ditemukan penyakit dengan gejala seperti di atas maka hendaknya agar segera diberikan pertolongan. Adapun tindakan / pertolongan pertama bila menjumpai seseorang yang diduga menderita penyakit demam berdarah dengan gejala awal maka berikanlah petunjuk – petunjuk seperti di bawah ini : a. Beri minum sebanyak – banyaknya dengan air yang sudah dimasak, susu, tea atau air minum lainnya. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ), dan berguna untuk membantu mempercepat menurunkan panas tubuh. b. Berikan kompres air hangat. c. Berikan obat penurun panas sesuai dosis d. Segera di bawa ke Rumah Sakit, Dokter, atau petugas kesehatan lainnya untuk memastikan penyakitnya dan mendapatkan pertolongan yang tepat
  • 7. V. CIRI – CIRI NYAMUK AEDES AEGYPTI a. Nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dengan belang – belang ( loreng ) putih pada seluruh tubuhnya b. Berkembang biak di tempat penampungan air dan barang – barang yang memungkinkan air tergenang c. Hidup di dalam dan sekitar rumah, juga ditemukan di tempat – tempat umum d. Aedes aegypti juga dapat berkembang biak di sumur atau kolam yang airnya langsung kontak dengan tanah e. Kebiasaan menggigit / menghisap darah pada pagi hari sampai sore. f. Mampu terbang sampai jarak 100 meter g. Nyamuk betina aktif menggigit ( menghisap ) darah pada pagi hari sampai sore hari. Nyamuk jantan biasa menghisap sari bunga / tumbuhan yang mengandung gula. h. Umur nyamuk Aedes aegypti rata- rata 2 minggu tetapi sebagian diantaranya dapat hidup 2-3 bulan VI. SIKLUS HIDUP DAN TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN AEDES AEGYPTI Adapun siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti yaitu : Telur, menjadi Jentik, berubah menjadi kepompong, berkembang menjadi nyamuk. Perkembangbiakan dari telur sampai menjadi nyamuk kurang lebih 9- 10 hari, siklus hidup nyamuk Aedes aegypti sebagai berikut A. Nyamuk 1. Nyamuk Aedes aegypti betina menghisap darah manusia setiap 2 hari dan 2. mengambil protein dari darah tersebut 3. Setelah menghisap darah, nyamuk ini akan mencari tempat hinggap (beristirahat )
  • 8. 4. Tempat hinggap yang disenangi adalah benda – benda yang tergantung seperti : pakaian, kelambu, atau tumbuh – tumbuhan di dekat tempat berkembang biaknya. Biasanya tempat yang agak gelap dan lembap 5. Setelah masa istirahat selesai nyamuk itu akan meletakan telurnya pada dingding, bak mandi, / wc, tempayan,drum, kaleng, ban bekas, dll. Biasanya sedikit diatas permukaan air , selanjutnya nyamuk akan mencari mangsanya (menghisap darah) lagi dan seterusnya. B. Telur 1. Setiap kali bertelur nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 butir 2. Telur nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dangan ukuran kurang lebih 0,80 mm. 3. Telur ini di tempat kering ( tanpa air ) dapat bertahan sampai 6 bulan 4. Telur itu akan menetas menjadi jentik dalam waktu lebih kurang 2 hari setelah terendam air C. Jentik 1. Jentik kecil yang menetas dari telur itu akan tumbuh menjadi besar yang panjangnya 0,5 – 1 cm. 2. Jentik Aedes aegypti akan selalu bergerak aktif dalam air. Gerakannya berulang ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafas (mengambil udara ) kemudian turun, kembali ke bawah dan seterusnya D. Kepompong 1. Berbentuk seperti koma, 2. Gerakannya lambat 3. Sering berada di permukaan air 4. Setelah 1-2 hari akan menjadi nyamuk dewasa.
  • 9. Adapun tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti pada umumnya adalah sebagai berikut : Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat – tempat penampungan air untuk keperluan sehari – hari dan barang – barang lain yang memungkinkan air tergenang yang tidak beralaskan tanah, misalnya : 1. Bak mandi , WC, tempayan, drum 2. Tempat minum burung 3. Vas bunga, pot tanaman air 4. Kaleng bekas dan ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik, dll yang di buang disembarang tempat VII. CARA MEMBERANTAS NYAMUK AEDES AEGYPTI A. Penyemprotan / Fogging Nyamuk Aedes aegypti dapat di berantas dengan menyemprotkan racun serangga sehingga termasuk racun serangga yang di gunakan sehari – hari di rumah tangga. Melakukan penyemprotan saja tidak cukup karena dengan penyemprotan itu yang akan mati hanya nyamuk ( dewasa saja ). Selama jentiknya tidak di basmi setiap hari akan muncul nyamuk yang baru menetap dari tempat perkembangbiakannya B. Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengue Hemoragic Fiver (PSN DHF) PSN DHF dilakukan dengan cara 3 M yaitu : 1. Menguras tempat – tempat penampungan air sekurang – kurang nya seminggu sekali ( bak mandi, WC, drum) 2. Menutup rapat – rapat tempat penampungan air agar nyamuk DHF tidak dapat masuk dan bertelur di situ 3. Menguburkan atau menyingkirkan barang – barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas dll. Selain itu di tambah dengan cara lainnya ( yang di kenal dengan istilah 3 M plus ) yaitu :
  • 10. 1. Ganti air vas bunga, minuman burung dan tempat – tempat lainnya yang memungkinkan tergenang air seminggu sekali 2. Perbaiki saluran dan talang air yang tidak Lancar / rusak 3. Tutup lubang – lubang pada potongan bambu, pohon dan lain –lain misalnya dengan menggunakan tanah. 4. Bersihkan / keringkan tempat – tempat yang dapat menampung air seperti : pelepah pisang atau tanaman lainnya termasuk tempat lain yang menampung air hujan, di pekarangan, kebun, pemakaman , rumah – rumah kosong dan lain lain. 5. Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk 6. Pasang kawat kasa di rumah 7. Pencahayaan dan ventilasi memadai 8. Jangan biasakan menggantung pakaian dalam rumah. 9. Tidur menggunakan kelambu 10. Gunakan obat nyamuk ( bakar, gosok ) untuk mencegah gigitan nyamuk Larvasida adalah menaburkan bubuk abate atau altosid kedalam tempat penampungan air. Bila menggunakan abate maka sering di sebut abatisasi. Adapaun cara – cara melakukan larvasida adalah sebagai berikut : C. Menggunakan bubuk abate Takaran penggunaan bubuk abate adalah sebagai berikut : Untuk 100 liter cukup dengan 10 gram abate dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk penakar gunakan sendok makan. Satu sendok makan peres ( yang diratakan diatasnya ) berisi 10 gram abate. Selanjutnya tinggal membagikan / menambahkannya sesuai dengan banyaknya air yang akan di abatisasi. Takaran tidak perlu tepat betul.
  • 11. D. Menggunakan altosid Takaran penggunaan altosi adalah sebagai berikut : Untuk 100 liter air cukup 2,5 gram bubuk altosid atau 5 gram untuk 200 liter air. Gunakan takaran khusus yang sudah tersedia dalam setiap kantong altosid. Bila tidak ada alat penakar gunakan sendok tea. 1 sendok tea peres ( yang di ratakan diatasnya ) berisi 5 gram altosid. Selanjutnya tinggal membagikan / menambahkannya sesuai dengan banyaknya air. Takaran tidak perlu tepat betul. VIII. EVALUASI Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas 1. Apakah pengertian DHF ? 2. Bagaimana cara penularan penyakit DHF ? 3. Bagaimana tanda-tanda penyakit DHF ? 4. Bagaimana tindakan pertolongan pertama bagi penderita DHF ? 5. Bagaimana ciri- ciri nyamuk Aedes aegypti ? 6. Bagaimana siklus hidup dan tempat perkembangbiakan aedes aegypti ? 7. Bagaimana cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat ? KUNCI JAWABAN 1. Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. 2. Cara penularan penyakit DHF adalah : a. Penyakit DHF ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti betina. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang dapat menularkan penyakit DHF adalah nyamuk Aedes Aegypti.
  • 12. b. Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit / menghisap darah orang yang : sakit DHF atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue. c. Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya. d. Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain virus itu akan akan dipindahkan bersama air liur nyamuk e. Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya ( umumnya anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dingding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah tersebut. f. Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan tubuh yang cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang tersebu tidak sakit. g. Dalam darah manusia, Virus engue akan mati dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 1 minggu. 3. Ciri – ciri nyamuk aedes aegypti: a. Ukuran tubuh sedang, berwarna hitam dengan gelang – gelang putih pada tubuhnya, bercak – bercak putih di badan, sayap dan kakinya. b. Tempat hinggap yang disenangi adalah benda – benda yang tergantung seperti pakaian c. Telurnya biasanya diletakkan pada bak mandi, tempayan, telurnya berwarna hitam. d. Menggigit pada pagi dan sore hari e. Mampu terbang sampai 100 meter
  • 13. 4. Gejala penderita demam berdarah : a. Hari pertama panas biasanya mendadak, suhu mencapai 38 - 40o C, badan lemah dan lesu. b. Hari kedua timbul bintik-bintik merah pada kulit lengan, kaki dan badan seperti bekas gigitan nyamuk, nyeri uluhati, lemah, kadang-kadang keluar darah dari hidung dan berak darah atau muntah darah. c. Hari ketiga sampai ketujuh penderita sembuh tapi ada juga yang menjadi memburuk ditandai dengan gelisah, ujung tangan dan kaki dingin, dapat terjadi renjatan, kesadaran menurun. Bila tidak segera ditolong dia dapat meninggal dunia. 5. Cara pencegahan demam berdarah : a. Penyemprotan menggunakan racun serangga b. Program 3 M plus c. Menggunakan abate d. Foging 6. Usaha pertolongan pertama : a. Beri minum sebanyak-banyaknya b. Berikan kompres dingin atau es c. Berikan obat penurun panas d. Menganjurkan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau RS atau Dokter atau unit pelayanan kesehatan lainnya 7. Cara memberantas nyamuk aedes aegypti yaitu : Penyemprotan / Fogging Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengue Hemoragic Fiver (PSN DHF)
  • 14. Larvasida adalah menaburkan bubuk abate atau altosid kedalam tempat penampungan air. Bila menggunakan abate maka sering di sebut abatisasi. semaraputraadjoezt.blogspot.com