Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan usaha peternakan babi. Secara ringkas, dibahas mengenai pemilihan bibit babi yang baik berdasarkan standar umum dan ciri fisik, manajemen pakan dan perkandangannya, serta pemeliharaan babi mulai dari induk, anak hingga dewasa beserta pengendalian penyakitnya.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak sapi penggemukan, termasuk jenis sapi yang digunakan, pemilihan bakalan, persyaratan kandang, pakan penggemukan, dan suplemen mineral. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menggemukkan sapi secara efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan usaha peternakan babi. Secara ringkas, dibahas mengenai pemilihan bibit babi yang baik berdasarkan standar umum dan ciri fisik, manajemen pakan dan perkandangannya, serta pemeliharaan babi mulai dari induk, anak hingga dewasa beserta pengendalian penyakitnya.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak sapi penggemukan, termasuk jenis sapi yang digunakan, pemilihan bakalan, persyaratan kandang, pakan penggemukan, dan suplemen mineral. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menggemukkan sapi secara efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor penentu keberhasilan budidaya ternak babi, yang meliputi lingkungan (kandang, air), ternak (bibit, pakan, penyakit), serta tatalaksana pemeliharaan yang meliputi umur kawin, melahirkan, pertambahan berat badan, dan jenis pakan yang diberikan."
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pakan dalam penggemukan sapi secara intensif, termasuk cara meningkatkan mutu jerami sebagai pakan utama, penyusunan ransum pakan yang seimbang, dan penggunaan suplemen untuk mempercepat pertambahan berat badan sapi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian pakan ternak, termasuk zat gizi penting untuk ternak, jenis-jenis pakan, cara pemberian pakan, pengawetan pakan seperti silase dan fermentasi jerami, serta hasil analisis kandungan zat jerami sebelum dan sesudah difermentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kambing dan domba, mulai dari perbedaan fisik dan karakteristik, jenis, asam nukleat, sistem genitalia, hingga manajemen pemeliharaan yang sesuai dengan prinsip kesrawanan dan norma agama. Kambing dan domba memiliki hubungan kekerabatan yang tinggi yang didukung oleh adanya beberapa gen yang sama pada kedua hewan tersebut.
Dokumen tersebut memberikan panduan asas tentang penternakan kambing. Ia menjelaskan tiga sistem penternakan kambing (intensif, semi intensif dan ekstensif) serta parameter penting untuk merancang projek penternakan kambing termasuk jenis kandang yang sesuai. Dokumen ini juga menyentuh aspek penting seperti makanan, pengurusan dan pemasaran ternakan.
Usaha peternakan babi telah lama dikenal masyarakat Kalimantan Barat karena babi merupakan sumber protein murah dan efisien. Walaupun menguntungkan secara ekonomi, usaha ini juga menghadapi tantangan seperti budaya masyarakat yang tidak semua mengkonsumsi daging babi dan kerentanan babi terhadap penyakit. Dokumen ini menjelaskan aspek-aspek penting dalam usaha ternak babi seperti pemilihan bibit,
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pemilihan bibit kambing, konstruksi kandang ternak kambing, sistem perkawinan ternak kambing, pakan ternak kambing, pemeliharaan anak kambing sebelum dan sesudah kelahiran, serta pemeliharaan selama masa pertumbuhan. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak kambing mulai dari pemilihan bibit, konstruksi fasilitas
Teknologi pengolahan hijauan pakan membahas tentang pemanfaatan limbah pertanian seperti tebon jagung untuk pembuatan pakan fermentasi yang lebih murah serta bermanfaat bagi masyarakat dan peternakan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem produksi daging sapi, mulai dari pengertian daging sapi, penggolongan, bagian-bagian daging sapi, pemilihan bibit dan bakalan, perencanaan lokasi dan perkandangan, pakan, pengendalian penyakit, perkawinan, dan pengelolaan daging sapi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang produktivitas berbagai jenis ternak seperti sapi, unta, domba, kambing, kelinci, babi, dan ayam. Juga membahas faktor-faktor yang menentukan keberhasilan peternakan kelinci seperti seleksi induk, pakan, perkandangan, masalah dan tantangan, serta manajemen dan pencatatan. Terdapat pula informasi mengenai jumlah populasi dan anggota kelinci di Kabupaten Malang
Dokumen tersebut membahas tentang pemeliharaan ternak kambing, mulai dari jenis kambing seperti Boer, Saanen, PE, dan Kacang, persyaratan pakan dan kandang, reproduksi, tanda-tanda kebuntingan dan kelahiran, serta gangguan kesehatan yang mungkin terjadi.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem pertanian presisi berbasis teknologi Internet of Things (IoT) untuk budidaya cabai di lahan Balai Pelatihan Pertanian Lampung. Sistem ini menggunakan sensor untuk memantau kondisi tanah dan tanaman serta modul alat yang dapat mengontrol irigasi dan pemupukan secara otomatis dan tepat guna untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya cabai.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor penentu keberhasilan budidaya ternak babi, yang meliputi lingkungan (kandang, air), ternak (bibit, pakan, penyakit), serta tatalaksana pemeliharaan yang meliputi umur kawin, melahirkan, pertambahan berat badan, dan jenis pakan yang diberikan."
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pakan dalam penggemukan sapi secara intensif, termasuk cara meningkatkan mutu jerami sebagai pakan utama, penyusunan ransum pakan yang seimbang, dan penggunaan suplemen untuk mempercepat pertambahan berat badan sapi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian pakan ternak, termasuk zat gizi penting untuk ternak, jenis-jenis pakan, cara pemberian pakan, pengawetan pakan seperti silase dan fermentasi jerami, serta hasil analisis kandungan zat jerami sebelum dan sesudah difermentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kambing dan domba, mulai dari perbedaan fisik dan karakteristik, jenis, asam nukleat, sistem genitalia, hingga manajemen pemeliharaan yang sesuai dengan prinsip kesrawanan dan norma agama. Kambing dan domba memiliki hubungan kekerabatan yang tinggi yang didukung oleh adanya beberapa gen yang sama pada kedua hewan tersebut.
Dokumen tersebut memberikan panduan asas tentang penternakan kambing. Ia menjelaskan tiga sistem penternakan kambing (intensif, semi intensif dan ekstensif) serta parameter penting untuk merancang projek penternakan kambing termasuk jenis kandang yang sesuai. Dokumen ini juga menyentuh aspek penting seperti makanan, pengurusan dan pemasaran ternakan.
Usaha peternakan babi telah lama dikenal masyarakat Kalimantan Barat karena babi merupakan sumber protein murah dan efisien. Walaupun menguntungkan secara ekonomi, usaha ini juga menghadapi tantangan seperti budaya masyarakat yang tidak semua mengkonsumsi daging babi dan kerentanan babi terhadap penyakit. Dokumen ini menjelaskan aspek-aspek penting dalam usaha ternak babi seperti pemilihan bibit,
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pemilihan bibit kambing, konstruksi kandang ternak kambing, sistem perkawinan ternak kambing, pakan ternak kambing, pemeliharaan anak kambing sebelum dan sesudah kelahiran, serta pemeliharaan selama masa pertumbuhan. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak kambing mulai dari pemilihan bibit, konstruksi fasilitas
Teknologi pengolahan hijauan pakan membahas tentang pemanfaatan limbah pertanian seperti tebon jagung untuk pembuatan pakan fermentasi yang lebih murah serta bermanfaat bagi masyarakat dan peternakan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem produksi daging sapi, mulai dari pengertian daging sapi, penggolongan, bagian-bagian daging sapi, pemilihan bibit dan bakalan, perencanaan lokasi dan perkandangan, pakan, pengendalian penyakit, perkawinan, dan pengelolaan daging sapi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang produktivitas berbagai jenis ternak seperti sapi, unta, domba, kambing, kelinci, babi, dan ayam. Juga membahas faktor-faktor yang menentukan keberhasilan peternakan kelinci seperti seleksi induk, pakan, perkandangan, masalah dan tantangan, serta manajemen dan pencatatan. Terdapat pula informasi mengenai jumlah populasi dan anggota kelinci di Kabupaten Malang
Dokumen tersebut membahas tentang pemeliharaan ternak kambing, mulai dari jenis kambing seperti Boer, Saanen, PE, dan Kacang, persyaratan pakan dan kandang, reproduksi, tanda-tanda kebuntingan dan kelahiran, serta gangguan kesehatan yang mungkin terjadi.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem pertanian presisi berbasis teknologi Internet of Things (IoT) untuk budidaya cabai di lahan Balai Pelatihan Pertanian Lampung. Sistem ini menggunakan sensor untuk memantau kondisi tanah dan tanaman serta modul alat yang dapat mengontrol irigasi dan pemupukan secara otomatis dan tepat guna untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya cabai.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman cabai rawit domba dengan pengaplikasian beberapa jenis pupuk organik dan mengetahui dosis pemupukan yang tepat.
2. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan pupuk (kandang, kompos, cair) dan 3 ulangan. Penelitian dilakukan selama 4 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui peningkatan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan hidup. Metode yang digunakan adalah intensifikasi lahan pekarangan untuk menyediakan gizi keluarga dan meningkatkan pendapatan, serta pengembangan tanaman obat keluarga.
Ternak unggas seperti ayam dan itik memegang peranan penting dalam penyediaan protein hewani murah di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Populasi unggas lokal di provinsi ini mencapai 17 juta ekor yang terdiri dari berbagai jenis unggas. Pengembangan ternak unggas di pesantren diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian pesantren. Pemeliharaan ayam arab dan anak ayam membutuhkan persiapan kand
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Ternak_Kambing.pptx
1. Ternak Kambing
Pembekalan Padat Karya Produktif
Kegiatan Pembentukan dan Pembinaan
Wirausaha Baru
Dinsonakertrans Kab. Kudus
TA. 2013
2. Pendahuluan
Kambing adalah jenis ternak yang digemari
dan menyatu di kehidupan masyarakat,
namun skala usahanya masih terbatas sistem
pemeliharaan dan perkembangbiakan yang
masih tradisional.
Jika pemeliharaannya ditingkatkan
pertambahan berat badan mencapai 50-150
gr/hari atau dilakukan pemerahan susu,
hasilnya akan meningkat dan dapat dijadikan
cabang usaha tani ataupun usaha pokok.
3. Keuntungan Ternak Kambing
• Kambing memiliki daya reproduksi yang tinggi
yang mampu beranak sepanjang tahun dan
menghasilkan 2-5 anak sekali lahir.
• Prospeknya sangat terbuka lebar. Permintaan
pasar terus meningkat, terutama kebutuhan
pada hari-hari besar Islam.
• Tidak membutuhkan pakan yang relatif mahal
dan pakan mudah didapat.
4. Yang dibutuhkan untuk ternak
kambing
• Pemilihan Bibit
• Pakan yang bergizi
• Kandang yang baik dan sehat
5. Pemilihan Bibit Kambing
• Mata ( mata bening dan tidak kemerahan )
• Mulut ( bersih dan tidak berlendir)
• Tulang belakang (bentuk lurus, tidak
melengkung ke bawah)
• Wilayah dada (bentuknya agak menonjol)
• Ekor (bentuk melebar, bukan berbentuk
seperti cambuk)
6. Pakan Kambing
• Pakan hijau-hijauan (rumput, kacang-kacangan
& dedaunan)
Misal : rumput (gajah, benggala)
dedaunan ( daun nangka, daun jagung dll.)
• Pakan Limbah Industri dan Pertanian
Misal : ampas tahu/tempe, dedak padi/jagung,
jerami padi/jagung.
• Pakan Tambahan
Misal : garam dapur, kapur, konsentrat.
7. Kriteria Kandang yang Baik
• Bahan yang kuat dan murah.
• Segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari,
bersih, minimal berjarak 5 meter dari
pemukiman warga)
• Dibelakang kandang dibuat penampungan
kotoran dan sisa pakan.
• Ada lampu penerang didalam kandang.
• Sebaiknya dibuat kandang dalam bentuk
kandang panggung dengan sekat dan dapat
bongkar pasang.
8. Ukuran Kandang
Sebagai patokan ukuran luas kandang
Jenis Kambing Ukuran Kandang
Jantan Dewasa 1,5 m2
Betina Dewasa 1 m2
Betina Menyusui 1,5 m2
Kambing Muda 0,75 m2
9. Alokasi Sederhana Ternak Kambing
Bibit * 5 ekor x 20 Kg x Rp 25.000 Rp 2.500.000
Kandang Rp 750.000
Peralatan Rp 100.000
Total Rp 3.350.000
Susut Rp 170.000
Biaya Awal
10. Alokasi Sederhana Ternak Kambing
Konsentrat 0,5 Kg x 5 ekor x Rp 1.000 x 120
hari
Rp 300.000
Rumput 5 kg x 5 ekor x Rp 100 x 120 hari Rp 300.000
Obat Rp 200.000
Tenaga kerja x 4 bulan x Rp 300.000 Rp 1.200.000
Total Rp 2.000.000
Biaya Pemeliharaan
11. Alokasi Sederhana Ternak Kambing
0,3 kg x 5 ekor x 120 hari x Rp. 40.000 Rp 300.000
Kompos* 5 ekor x 120 hari x 0,5 kg x Rp 800 Rp 180.000
Total Rp 7.440.000
Penjualan
Penambahan bobot badan
Keuntungan Bersih = Penjualan – (biaya awal + biaya perawatan)
= 7.440.000 – 2.170.000
= Rp 5.270.000 / 4 bulan
= Rp 1.317.500 / bulan
12. Penyakit Pada Kambing
• Kudis (Kurap/Scabies)
• Cacingan
• Kembung perut (Bloat/Thympani)
• Diare
• Keracunan
13. Kudis (Kurap/Scabies)
• Tanda-tanda :
Gelisah, bulu rontok dan kulit merah.
Tempat yg diserang : muka, telinga, leher dll.
• Pencegahan :
Kebersihan dan pemisahan ternak sakit.
• Pengobatan :
3 sdm belerang + 1 sdm minyak goreng
oleskan 2x sehari.
14. Cacingan
• Penyebab : cacing gilig/pipih/pita
• Tanda-tanda :
kambing kurus, bulu berdiri & kusam,
nafsu makan berkurang, pucat,
kotoran lembek/mencret
• Pengobatan :
Daun nanas 600 mg x kg berat kambing
10 hari sekali ( Jangan pada ternak bunting)
15. Cacingan
Pencegahan :
• Jaga kebersihan kandang
• Buang kotoran & sisa pakan jauh dari kandang.
• Jangan menggembalakan kambing pada pagi hari
dan pada satu area (berpindah-pindah).
• Jangan berikan rumput yang berembun.
• Sabitlah rumput 2-3 cm di atas permukaan tanah.
16. Kembung perut (Bloat/Thympani)
• Penyebab : gas dari makanan (rumput muda)
• Tanda-tanda :
Perut kiri membesar, napas pendek & cepat,
tidak mau makan.
• Pencegahan : jangan diberi rumput muda.
• Pengobatan :
Larutan gula merah & asam jawa
diurutkan ke perut kambing.
17. Diare
• Penyebab :
Pakan berjamur, bakteri, virus dan protozoa.
• Tanda-tanda :
Kotoran encer berwarna hijau terang/gelap,
Kambing lemas.
• Pencegahan :
Hindari pakan yang menyebabkan diare dan
Jaga kandang tetap bersih
• Pengobatan :
2 sdm garam + 2 sdm gula pada 2,5 ltr air.