SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
TERMODINAMIKA


HUKUM I TERMODINAMIKA.


Dalam suatu sistem yang mendapat panas sebanyak         Q akan terdapat perubahan
energi dalam ( U ) dan melakukan usaha luar ( W ).


                                    Q=    U+     W
  Q = kalor yang masuk/keluar sistem
  U = perubahan energi dalam
  W = Usaha luar.


PROSES - PROSES PADA HUKUM TERMODINAMIKA I.


1. Hukum I termodinamika untuk Proses Isobarik.
Pada proses ini gas dipanaskan dengan tekanan tetap.
( lihat gambar ).




                     sebelum dipanaskan        sesudah dipanaskan


Dengan demikian pada proses ini berlaku persamaan Boyle-GayLussac




Jika grafik ini digambarkan dalam hubungan P dan V maka dapat grafik sebagai
berikut :




                    Pemanasan                          Pendinginan
Usaha luar yang dilakukan adalah : W = p ( V2 - V1 ). karena itu hukum I
termodinamika dapat dinyatakan :


                                Q=         U + p ( V2 - V1 )


Panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu gas pada tekanan tetap dapat
dinyatakan dengan persamaan :


                                      Q = m cp ( T2 - T1 )


Pertambahan energi dalam gas dapat pula dinyatakan dengan persamaan :


                                      U = m cv ( T2 - T1 )


Karena itu pula maka usaha yang dilakukan pada proses isobarik dapat pula
dinyatakan dengan persamaan :


                         W=     Q-       U = m ( cp - cv ) ( T2 - T1 )
m = massa gas
cp = kalor jenis gas pada tekanan tetap
cv = kalor jenis pada volume tetap.




2. Hukum I Termodinamika untuk Proses Isokhorik ( Isovolumik )


Pada proses ini volume Sistem konstan. ( lihat gambar )




                   Sebelum dipanaskan.            Sesudah dipanaskan.
Dengan demikian dalam proses ini berlaku Hukum Boyle-Gay Lussac dalam bentuk :




Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka grafiknya sebagai berikut :




                   Pemanasan                                Pendinginan


Karena    V = 0 maka W = p .         V
                           W = 0 ( tidak ada usaha luar selama proses )
                   Q = U2 - U1


Kalor yang diserap oleh sistem hanya dipakai untuk menambah energi dalam ( U )
  Q=     U
  U = m . cv ( T2 - T1 )




3. Hukum I termodinamika untuk proses Isothermik.
Selama proses suhunya konstan.
( lihat gambar )




                    Sebelum dipanaskan.           Sesudah dipanaskan.
Oleh karena suhunya tetap, maka berlaku Hukum BOYLE.


                                         P1 V2 = P2 V2


Jika digambarkan grafik hubungan P dan V maka grafiknya berupa :
Pemanasan                            Pendinginan


Karena suhunya konstan T2 = T1 maka :


   U = U2 - U1

     =    n R T2 -     n R T1 = 0 ( Usaha dalamnya nol )


Kalor yang diserap sistem hanya dipakai untuk usaha luar saja.




                                  ln x =2,303 log x




4. Hukum I Termodinamika untuk proses Adiabatik.


Selama proses tak ada panas yang masuk / keluar sistem jadi Q = 0


( lihat gambar )
Sebelum proses               Selama/akhir proses


oleh karena tidak ada panas yang masuk / keluar sistem maka berlaku Hukum Boyle-
Gay Lussac




Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka berupa :




                 Pengembangan                               Pemampatan


Karena     Q = 0 maka O =      U+      W
U2 -U1 = - W


Bila     W negatif ( -W = sistem ditekan ) usaha dalam sistem (          U ) bertambah.
Sedangkan hubungan antara suhu mutlak dan volume gas pada proses adibatik, dapat
dinyatakan dengan persamaan :
                    T.Vγ-1 = konstan       atau    T1.V1γ-1 = T2.V2γ-1
Usaha yang dilakukan pada proses adiabatik adalah :



             W = m . cv ( T1 - T2 )   atau        W=        ( V2γ-1 - V1γ-1 )
Juga berlaku persamaan : P1.V1γ = P2.V2γ




          PENERAPAN HUKUM I TERMODINAMIKA .


PENGERTIAN SIKLUS .


Suatu pesawat yang dapat mengubah seluruh kalor yang diserapnya menjadi usaha
secara terus menerus belum pernah kita jumpai. yang ada hanya pengubahan kalor
menjadi usaha melalui satu tahap saja. Misalnya : proses isothermis.
Agar sistem ini dapat bekerja terus-menerus dan hasilnya ada kalor yang diubah
menjadi usaha, maka harus ditempuh cara-cara tertentu. Perhatikan gambar di bawah
ini.




- Mulai dari ( P1 , V1 ) gas mengalami proses isothermis sampai ( P2 , V2 ).
- Kemudian proses isobarik mengubah sistem dari ( P2 , V2 ) sampai ( P2 , V1 ).
- Akhirnya proses isobarik membuat sistem kembali ke ( P1 , V1 ).


Usaha yang dilakukan sama dengan luas bagian gambar yang diarsir proses seperti
yang ditunjukkan pada gambar diatas disebut : SIKLUS. Pada akhir proses sistem
kembali ke keadaan semula. Ini berarti pada akhir siklus energi dalam sistem sama
dengan energi dalam semula. Jadi untuk melakukan usaha secara terus menerus, suatu
siklus harus melakukan usaha secara terus menerus, suatu siklus harus bekerja dalam
suatu siklus.




HUKUM II TERMODINAMIKA .


Effisiensi (daya guna mesin)
Dalam hukum II Termodinamika akan dibahas perubahan kalor menjadi energi
mekanik melalui sebuah mesin, dan ternyata belum ada sebuah mesinpun yang dapat
mengubah sejumlah kalor menjadi energi mekanik seluruhnya.
Sebuah mesin diberi energi berupa kalor Q1 pada suhu tinggi T1, sehingga mesin
melakukan usaha mekanik W. Energi yang dibuang berupa kalor Q2 pada suhu T2,
maka effisiensi mesin adalah :




Menurut Carnot untuk effisiensi mesin carnot berlaku pula :




Sebenarnya tidak ada mesin yang mempunyai effisiensi 100 % dan dalam praktek
effisiensi mesin kurang dari 50 %.


                   PERUMUSAN KELVIN-PLANK
          TENTANG HUKUM II TERMODINAMIKA


Pada dasarnya perumusan antara Kelvin dan Plank mengenai suatu hal yang sama,
sehingga perumusan keduanya dapat digabungkan dan sering disebut : Perumusan
Kelvin-Plank Tentang Hukum Ii Termodinamika.
Perumusan Kelvin-Plank secara sederhana dapat dinyatakan sebagai berikut :


           “Tidak Mungkin Membuat Pesawat Yang Kerjanya
          Semata-Mata Menyerap Kalor Dari Sebuah Reservoir
                    Dan Mengubahnya Menjadi Usaha”
Sebagai contoh marilah kita perhatikan proses yang sebenarnya terjadi pada motor
bakar dan motor bensin.
−     Mula-mula campuran uap bensin dan udara dimasukkan ke dalam silinder dengan
     cara menarik penghisap.
−     Kemudian penghisap ditekan, dengan demikian campuran tadi dimampatkan
     sehingga temperatur dan tekanannya naik.
−     Campuran tadi kemudian dibakar dengan loncatan bunga api listrik. Proses
     pembakaran ini menghasilkan campuran dengan temperatur dan tekanan yang
     sangat tingi, sehinga volume campuran tetap (proses isokhorik)
−     Hasil pembakaran tadi mengembang, mendorong penghisap, sedangkan tekanan
     dan temperaturnya turun, tetapi masih lebih tinggi dari tekanan dan temperatur di
     luar.
−     Katub terbuka, sehingga sebagian campuran itu ada yang keluar sedangkan
     penghisap masih tetap ditempatnya.


−     Akhirnya penghisap mendorong hampir seluruhnya campuran hasil pembakaran
     itu keluar.




                        PERUMUSAN CLAUSIUS
             TENTANG HUKUM II TERMODINAMIKA .


Perumusan Clausius tentang hukum II Termodinamika secara sederhana dapat
diungkapkan sebagai berikut :
 “Tidak Mungkin Membuat Pesawat Yang Kerjanya Hanya Menyerap
    Dari Reservoir Bertemperatur Rendah Dan Memindahkan Kalor Itu
Ke Reservoir Yang Bersuhu Tinggi, Tanpa Disertai Perubahan Lain.
Sebagai contoh marilah kita lihat proses pada lemari pendingin (lemari es) yang
bagannya pada gambar di bawah ini.
−    Zat cair di dalam wadahnya pada tekanan tinggi harus melalui saluran yang
    sempit, menuju ke ruang yang lapang (Avoporator). Proses ini disebut : Proses
    Joule-Kelvin.
−   Tiba di ruang yang lapang, temperatur dan tekanan zat cair tadi berkurang, dan
    zat cair juga menguap. Untuk menguap maka zat cair ini memerlukan kalor yang
    diserap dari reservoir T2 (suhu reservoir dingin = suhu benda yang akan
    didinginkan).
−   Kemudian uap pada tekanan rendah ini masuk ke dalam kompresor,
    dimampatkan, sehingga tekanannya dan temperaturnya naik. Temperatur uap ini
    lebih tingi dari temperatur reservoir T1 (temperatur suhu tingi) dan T1 > T2
−    Di dalam kondensor uap ini memberikan kalor pada reservoir T1. Sebagai
    reservoir T1 dapat digunakan udara dalam kamar atau air. Zat yang sering dipakai
    pada pesawat pendingin adalah : Amoniak. Pada proses ini selain pemindahan
    kalor dari reservoir dingin T2 ke reservoir T1, terjadi pula perubahan usaha
    menjadi kalor yang ikut dibuang di T1.

More Related Content

What's hot

Perhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnotPerhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnotDanny Danny
 
Rangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mjRangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mjicasutika
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1APRIL
 
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)Ryan Rori
 
Hukum i termodinamika untuk proses isobarik
Hukum i termodinamika untuk proses isobarikHukum i termodinamika untuk proses isobarik
Hukum i termodinamika untuk proses isobarikAinia D'forezth
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKAlichor ch
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamikarossanty
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
TermodinamikaStudent
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamikaaldi1997
 
Pertemuan siklus rankine ideal
Pertemuan siklus rankine idealPertemuan siklus rankine ideal
Pertemuan siklus rankine idealFatlan Yuhendra
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaIskandar Tambunan
 
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasHukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasJefris Okdean
 
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panasTermodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panasjayamartha
 

What's hot (18)

Perhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnotPerhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnot
 
Rangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mjRangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mj
 
Hukum termodinamika-i
Hukum termodinamika-iHukum termodinamika-i
Hukum termodinamika-i
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1
 
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
 
Hukum i termodinamika untuk proses isobarik
Hukum i termodinamika untuk proses isobarikHukum i termodinamika untuk proses isobarik
Hukum i termodinamika untuk proses isobarik
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKA
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamika
 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
 
Pertemuan siklus rankine ideal
Pertemuan siklus rankine idealPertemuan siklus rankine ideal
Pertemuan siklus rankine ideal
 
25 hukum-termodinamika
25 hukum-termodinamika25 hukum-termodinamika
25 hukum-termodinamika
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasHukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
 
Thermo mklh 1
Thermo mklh 1Thermo mklh 1
Thermo mklh 1
 
Sde tm6
Sde tm6Sde tm6
Sde tm6
 
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panasTermodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
 

Viewers also liked

Makalah termodinamika
Makalah termodinamikaMakalah termodinamika
Makalah termodinamikaIntan Dwisari
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Dewi Ponco
 
Panas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPanas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPeddek
 
Hukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamikaHukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamikarossanty
 

Viewers also liked (10)

Makalah termodinamika
Makalah termodinamikaMakalah termodinamika
Makalah termodinamika
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)
 
Panas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPanas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamika
 
Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Hukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamikaHukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 

Similar to Termodinamika

Resume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaResume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaIsrail Ibrahim
 
25 hukum-termodinamika
25 hukum-termodinamika25 hukum-termodinamika
25 hukum-termodinamikaAnne Maryani
 
Hukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaHukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaAnpriyan
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKASiti Avirda
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamikarossanty
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasNuRul Emi
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamikacucucuit
 
Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)auliarika
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2rossanty
 
2. TERMODINAMIKA II-.pptx
2. TERMODINAMIKA II-.pptx2. TERMODINAMIKA II-.pptx
2. TERMODINAMIKA II-.pptxssuser997570
 
Gas Ideal-Hk-1 dan 2.ppt
Gas Ideal-Hk-1 dan 2.pptGas Ideal-Hk-1 dan 2.ppt
Gas Ideal-Hk-1 dan 2.pptYudiNugroho14
 
TERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptxTERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptxcendy12
 
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptxFisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptxmurniatimurni9
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Fitri Andayani
 

Similar to Termodinamika (20)

Resume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaResume materi termodinamika
Resume materi termodinamika
 
25 hukum-termodinamika
25 hukum-termodinamika25 hukum-termodinamika
25 hukum-termodinamika
 
25 hukum-termodinamika
25 hukum-termodinamika25 hukum-termodinamika
25 hukum-termodinamika
 
Hukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaHukum i termodinamika
Hukum i termodinamika
 
ppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdfppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdf
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gas
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamika
 
Dasar kerja motor
Dasar kerja motor Dasar kerja motor
Dasar kerja motor
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamika
 
Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)
 
Termodinamika
Termodinamika Termodinamika
Termodinamika
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2
 
2. TERMODINAMIKA II-.pptx
2. TERMODINAMIKA II-.pptx2. TERMODINAMIKA II-.pptx
2. TERMODINAMIKA II-.pptx
 
Gas Ideal-Hk-1 dan 2.ppt
Gas Ideal-Hk-1 dan 2.pptGas Ideal-Hk-1 dan 2.ppt
Gas Ideal-Hk-1 dan 2.ppt
 
Thermodinamika Kimia
Thermodinamika KimiaThermodinamika Kimia
Thermodinamika Kimia
 
TERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptxTERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptx
 
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptxFisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
 

More from Agoeng R Aiueo

Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa PeningCerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa PeningAgoeng R Aiueo
 
Brosur sekolah, TK, SD,
Brosur sekolah, TK, SD, Brosur sekolah, TK, SD,
Brosur sekolah, TK, SD, Agoeng R Aiueo
 
Contoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaranContoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaranAgoeng R Aiueo
 
Legenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
Legenda, Cerita Rakyat Malin KundangLegenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
Legenda, Cerita Rakyat Malin KundangAgoeng R Aiueo
 
Cerita dongeng Narrative Text Rapunzel dalam bahasa Inggris
Cerita dongeng Narrative Text Rapunzel dalam bahasa InggrisCerita dongeng Narrative Text Rapunzel dalam bahasa Inggris
Cerita dongeng Narrative Text Rapunzel dalam bahasa InggrisAgoeng R Aiueo
 
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella Agoeng R Aiueo
 
Tata cara mengubur jenazah dalam Islam
Tata cara mengubur jenazah dalam IslamTata cara mengubur jenazah dalam Islam
Tata cara mengubur jenazah dalam IslamAgoeng R Aiueo
 
Lirik lagu ibu sud tanah airku
Lirik lagu ibu sud tanah airkuLirik lagu ibu sud tanah airku
Lirik lagu ibu sud tanah airkuAgoeng R Aiueo
 
Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan bawang merah
Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan bawang merahMakalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan bawang merah
Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan bawang merahAgoeng R Aiueo
 
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...Agoeng R Aiueo
 
Tenses, Tense, Tensis, Bahasa Inggris
Tenses, Tense, Tensis, Bahasa InggrisTenses, Tense, Tensis, Bahasa Inggris
Tenses, Tense, Tensis, Bahasa InggrisAgoeng R Aiueo
 

More from Agoeng R Aiueo (17)

Makalah kwu
Makalah kwuMakalah kwu
Makalah kwu
 
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa PeningCerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
 
Brosur sekolah, TK, SD,
Brosur sekolah, TK, SD, Brosur sekolah, TK, SD,
Brosur sekolah, TK, SD,
 
Contoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaranContoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaran
 
Legenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
Legenda, Cerita Rakyat Malin KundangLegenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
Legenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
 
Cerita dongeng Narrative Text Rapunzel dalam bahasa Inggris
Cerita dongeng Narrative Text Rapunzel dalam bahasa InggrisCerita dongeng Narrative Text Rapunzel dalam bahasa Inggris
Cerita dongeng Narrative Text Rapunzel dalam bahasa Inggris
 
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella
 
Tata cara mengubur jenazah dalam Islam
Tata cara mengubur jenazah dalam IslamTata cara mengubur jenazah dalam Islam
Tata cara mengubur jenazah dalam Islam
 
Lirik lagu ibu sud tanah airku
Lirik lagu ibu sud tanah airkuLirik lagu ibu sud tanah airku
Lirik lagu ibu sud tanah airku
 
Cldc
CldcCldc
Cldc
 
Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan bawang merah
Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan bawang merahMakalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan bawang merah
Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan bawang merah
 
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...
 
Tabel periodik
Tabel periodikTabel periodik
Tabel periodik
 
Tenses, Tense, Tensis, Bahasa Inggris
Tenses, Tense, Tensis, Bahasa InggrisTenses, Tense, Tensis, Bahasa Inggris
Tenses, Tense, Tensis, Bahasa Inggris
 
Pengertian bandwith
Pengertian bandwithPengertian bandwith
Pengertian bandwith
 
Rhizopoda
RhizopodaRhizopoda
Rhizopoda
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Termodinamika

  • 1. TERMODINAMIKA HUKUM I TERMODINAMIKA. Dalam suatu sistem yang mendapat panas sebanyak Q akan terdapat perubahan energi dalam ( U ) dan melakukan usaha luar ( W ). Q= U+ W Q = kalor yang masuk/keluar sistem U = perubahan energi dalam W = Usaha luar. PROSES - PROSES PADA HUKUM TERMODINAMIKA I. 1. Hukum I termodinamika untuk Proses Isobarik. Pada proses ini gas dipanaskan dengan tekanan tetap. ( lihat gambar ). sebelum dipanaskan sesudah dipanaskan Dengan demikian pada proses ini berlaku persamaan Boyle-GayLussac Jika grafik ini digambarkan dalam hubungan P dan V maka dapat grafik sebagai berikut : Pemanasan Pendinginan
  • 2. Usaha luar yang dilakukan adalah : W = p ( V2 - V1 ). karena itu hukum I termodinamika dapat dinyatakan : Q= U + p ( V2 - V1 ) Panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu gas pada tekanan tetap dapat dinyatakan dengan persamaan : Q = m cp ( T2 - T1 ) Pertambahan energi dalam gas dapat pula dinyatakan dengan persamaan : U = m cv ( T2 - T1 ) Karena itu pula maka usaha yang dilakukan pada proses isobarik dapat pula dinyatakan dengan persamaan : W= Q- U = m ( cp - cv ) ( T2 - T1 ) m = massa gas cp = kalor jenis gas pada tekanan tetap cv = kalor jenis pada volume tetap. 2. Hukum I Termodinamika untuk Proses Isokhorik ( Isovolumik ) Pada proses ini volume Sistem konstan. ( lihat gambar ) Sebelum dipanaskan. Sesudah dipanaskan.
  • 3. Dengan demikian dalam proses ini berlaku Hukum Boyle-Gay Lussac dalam bentuk : Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka grafiknya sebagai berikut : Pemanasan Pendinginan Karena V = 0 maka W = p . V W = 0 ( tidak ada usaha luar selama proses ) Q = U2 - U1 Kalor yang diserap oleh sistem hanya dipakai untuk menambah energi dalam ( U ) Q= U U = m . cv ( T2 - T1 ) 3. Hukum I termodinamika untuk proses Isothermik. Selama proses suhunya konstan. ( lihat gambar ) Sebelum dipanaskan. Sesudah dipanaskan. Oleh karena suhunya tetap, maka berlaku Hukum BOYLE. P1 V2 = P2 V2 Jika digambarkan grafik hubungan P dan V maka grafiknya berupa :
  • 4. Pemanasan Pendinginan Karena suhunya konstan T2 = T1 maka : U = U2 - U1 = n R T2 - n R T1 = 0 ( Usaha dalamnya nol ) Kalor yang diserap sistem hanya dipakai untuk usaha luar saja. ln x =2,303 log x 4. Hukum I Termodinamika untuk proses Adiabatik. Selama proses tak ada panas yang masuk / keluar sistem jadi Q = 0 ( lihat gambar )
  • 5. Sebelum proses Selama/akhir proses oleh karena tidak ada panas yang masuk / keluar sistem maka berlaku Hukum Boyle- Gay Lussac Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka berupa : Pengembangan Pemampatan Karena Q = 0 maka O = U+ W U2 -U1 = - W Bila W negatif ( -W = sistem ditekan ) usaha dalam sistem ( U ) bertambah. Sedangkan hubungan antara suhu mutlak dan volume gas pada proses adibatik, dapat dinyatakan dengan persamaan : T.Vγ-1 = konstan atau T1.V1γ-1 = T2.V2γ-1 Usaha yang dilakukan pada proses adiabatik adalah : W = m . cv ( T1 - T2 ) atau W= ( V2γ-1 - V1γ-1 ) Juga berlaku persamaan : P1.V1γ = P2.V2γ PENERAPAN HUKUM I TERMODINAMIKA . PENGERTIAN SIKLUS . Suatu pesawat yang dapat mengubah seluruh kalor yang diserapnya menjadi usaha secara terus menerus belum pernah kita jumpai. yang ada hanya pengubahan kalor menjadi usaha melalui satu tahap saja. Misalnya : proses isothermis.
  • 6. Agar sistem ini dapat bekerja terus-menerus dan hasilnya ada kalor yang diubah menjadi usaha, maka harus ditempuh cara-cara tertentu. Perhatikan gambar di bawah ini. - Mulai dari ( P1 , V1 ) gas mengalami proses isothermis sampai ( P2 , V2 ). - Kemudian proses isobarik mengubah sistem dari ( P2 , V2 ) sampai ( P2 , V1 ). - Akhirnya proses isobarik membuat sistem kembali ke ( P1 , V1 ). Usaha yang dilakukan sama dengan luas bagian gambar yang diarsir proses seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas disebut : SIKLUS. Pada akhir proses sistem kembali ke keadaan semula. Ini berarti pada akhir siklus energi dalam sistem sama dengan energi dalam semula. Jadi untuk melakukan usaha secara terus menerus, suatu siklus harus melakukan usaha secara terus menerus, suatu siklus harus bekerja dalam suatu siklus. HUKUM II TERMODINAMIKA . Effisiensi (daya guna mesin) Dalam hukum II Termodinamika akan dibahas perubahan kalor menjadi energi mekanik melalui sebuah mesin, dan ternyata belum ada sebuah mesinpun yang dapat mengubah sejumlah kalor menjadi energi mekanik seluruhnya.
  • 7. Sebuah mesin diberi energi berupa kalor Q1 pada suhu tinggi T1, sehingga mesin melakukan usaha mekanik W. Energi yang dibuang berupa kalor Q2 pada suhu T2, maka effisiensi mesin adalah : Menurut Carnot untuk effisiensi mesin carnot berlaku pula : Sebenarnya tidak ada mesin yang mempunyai effisiensi 100 % dan dalam praktek effisiensi mesin kurang dari 50 %. PERUMUSAN KELVIN-PLANK TENTANG HUKUM II TERMODINAMIKA Pada dasarnya perumusan antara Kelvin dan Plank mengenai suatu hal yang sama, sehingga perumusan keduanya dapat digabungkan dan sering disebut : Perumusan Kelvin-Plank Tentang Hukum Ii Termodinamika. Perumusan Kelvin-Plank secara sederhana dapat dinyatakan sebagai berikut : “Tidak Mungkin Membuat Pesawat Yang Kerjanya Semata-Mata Menyerap Kalor Dari Sebuah Reservoir Dan Mengubahnya Menjadi Usaha”
  • 8. Sebagai contoh marilah kita perhatikan proses yang sebenarnya terjadi pada motor bakar dan motor bensin. − Mula-mula campuran uap bensin dan udara dimasukkan ke dalam silinder dengan cara menarik penghisap. − Kemudian penghisap ditekan, dengan demikian campuran tadi dimampatkan sehingga temperatur dan tekanannya naik. − Campuran tadi kemudian dibakar dengan loncatan bunga api listrik. Proses pembakaran ini menghasilkan campuran dengan temperatur dan tekanan yang sangat tingi, sehinga volume campuran tetap (proses isokhorik) − Hasil pembakaran tadi mengembang, mendorong penghisap, sedangkan tekanan dan temperaturnya turun, tetapi masih lebih tinggi dari tekanan dan temperatur di luar. − Katub terbuka, sehingga sebagian campuran itu ada yang keluar sedangkan penghisap masih tetap ditempatnya. − Akhirnya penghisap mendorong hampir seluruhnya campuran hasil pembakaran itu keluar. PERUMUSAN CLAUSIUS TENTANG HUKUM II TERMODINAMIKA . Perumusan Clausius tentang hukum II Termodinamika secara sederhana dapat diungkapkan sebagai berikut : “Tidak Mungkin Membuat Pesawat Yang Kerjanya Hanya Menyerap Dari Reservoir Bertemperatur Rendah Dan Memindahkan Kalor Itu Ke Reservoir Yang Bersuhu Tinggi, Tanpa Disertai Perubahan Lain. Sebagai contoh marilah kita lihat proses pada lemari pendingin (lemari es) yang bagannya pada gambar di bawah ini.
  • 9. Zat cair di dalam wadahnya pada tekanan tinggi harus melalui saluran yang sempit, menuju ke ruang yang lapang (Avoporator). Proses ini disebut : Proses Joule-Kelvin. − Tiba di ruang yang lapang, temperatur dan tekanan zat cair tadi berkurang, dan zat cair juga menguap. Untuk menguap maka zat cair ini memerlukan kalor yang diserap dari reservoir T2 (suhu reservoir dingin = suhu benda yang akan didinginkan). − Kemudian uap pada tekanan rendah ini masuk ke dalam kompresor, dimampatkan, sehingga tekanannya dan temperaturnya naik. Temperatur uap ini lebih tingi dari temperatur reservoir T1 (temperatur suhu tingi) dan T1 > T2 − Di dalam kondensor uap ini memberikan kalor pada reservoir T1. Sebagai reservoir T1 dapat digunakan udara dalam kamar atau air. Zat yang sering dipakai pada pesawat pendingin adalah : Amoniak. Pada proses ini selain pemindahan kalor dari reservoir dingin T2 ke reservoir T1, terjadi pula perubahan usaha menjadi kalor yang ikut dibuang di T1.