Terapi kelompok terapeutik untuk anak usia sekolah berpengaruh positif terhadap perkembangan mental dan kemampuan kognitif dan psikomotor anak. Faktor usia berkontribusi terhadap perkembangan anak, sedangkan jenis kelamin dan latar belakang sosial orang tua tidak. Dinam kesehatan dan perawat diharapkan bekerja sama dalam melaksanakan terapi kelompok ini.
Dokumen tersebut membahas berbagai cara dan konteks untuk memberikan pelayanan kesehatan mental pada anak-anak, termasuk intervensi individu, keluarga, sekolah, dan komunitas serta mempertimbangkan faktor budaya dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga. Beberapa poin utama adalah keperawatan berfokus pada keluarga dan pencegahan trauma, serta manajemen kasus secara komprehensif melalui pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Paradigma keperawatan anak menekankan pada manusia (anak), sehat-sakit, keperawatan, dan lingkungan sebagai komponen utama.
Dokumen ini membahas tentang mekanisme koping pada ibu hamil, yang mencakup pengertian koping menurut para ahli, faktor yang mempengaruhi koping ibu hamil, gejala ketidakmampuan koping, contoh masalah yang dialami ibu hamil, dan penanganan untuk meningkatkan koping ibu hamil seperti mengatur pola hidup sehat dan mencari dukungan tenaga kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi dan kebijakan yang terkait. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) kesehatan reproduksi mencakup kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang berhubungan dengan sistem reproduksi, (2) diperlukan kebijakan untuk menjamin hak reproduksi seperti pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas, dan (3) paket pelayanan kesehatan reproduksi esensial dan k
Dokumen ini membahas tentang program kolaborasi kesehatan dan model kolaborasi antar berbagai profesi tenaga medis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Program kolaborasi kesehatan meliputi berbagai aspek seperti perawatan kehamilan, kesehatan jiwa, paliatif, penyakit kronis, promosi kesehatan, dan lainnya. Sedangkan model kolaborasinya terdiri atas training kelompok, kelompok alami, dan setting tugas laborator
Dokumen tersebut membahas berbagai cara dan konteks untuk memberikan pelayanan kesehatan mental pada anak-anak, termasuk intervensi individu, keluarga, sekolah, dan komunitas serta mempertimbangkan faktor budaya dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga. Beberapa poin utama adalah keperawatan berfokus pada keluarga dan pencegahan trauma, serta manajemen kasus secara komprehensif melalui pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Paradigma keperawatan anak menekankan pada manusia (anak), sehat-sakit, keperawatan, dan lingkungan sebagai komponen utama.
Dokumen ini membahas tentang mekanisme koping pada ibu hamil, yang mencakup pengertian koping menurut para ahli, faktor yang mempengaruhi koping ibu hamil, gejala ketidakmampuan koping, contoh masalah yang dialami ibu hamil, dan penanganan untuk meningkatkan koping ibu hamil seperti mengatur pola hidup sehat dan mencari dukungan tenaga kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi dan kebijakan yang terkait. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) kesehatan reproduksi mencakup kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang berhubungan dengan sistem reproduksi, (2) diperlukan kebijakan untuk menjamin hak reproduksi seperti pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas, dan (3) paket pelayanan kesehatan reproduksi esensial dan k
Dokumen ini membahas tentang program kolaborasi kesehatan dan model kolaborasi antar berbagai profesi tenaga medis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Program kolaborasi kesehatan meliputi berbagai aspek seperti perawatan kehamilan, kesehatan jiwa, paliatif, penyakit kronis, promosi kesehatan, dan lainnya. Sedangkan model kolaborasinya terdiri atas training kelompok, kelompok alami, dan setting tugas laborator
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaNuranisah D.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku seksual pada remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat beberapa tahapan perkembangan perilaku seksual remaja yang dipengaruhi oleh perubahan biologis, pengaruh lingkungan seperti teman sebaya dan orang tua, serta prestasi akademik. Dokumen tersebut juga memberikan beberapa upaya untuk mencegah perilaku seksual pada remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang tunalaras (gangguan emosi tingkat lanjut) dan layanan pendidikan bagi anak tunalaras. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan klasifikasi tunalaras, penyebab, karakteristik, alat pendidikan, hambatan, dampak, model layanan, dan kondisi penyelenggaraan pendidikan untuk anak tunalaras di Indonesia dan Banten.
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - TunalarasCindy Loventa
Dokumen tersebut membahas tentang anak tunalaras, termasuk pengertian, penyebab, klasifikasi, karakteristik psikologis, perkembangan emosi, perilaku hiperaktif, motorik kasar, dan permainan. Dokumen ini memberikan informasi mengenai ciri-ciri dan penanganan anak yang mengalami gangguan emosi dan sosial.
Modul anticipatory guidance terhadap perubahan pola asuh orang tua yangyaya' Suryaningsih
Modul ini menganalisis pengaruh pemberian modul bimbingan antisipatif terhadap perubahan pola asuhan orang tua yang otoriter dalam stimulasi perkembangan anak. Hasil studi menunjukkan bahwa modul bimbingan antisipatif berpengaruh signifikan terhadap perubahan pola asuhan orang tua, sedangkan kelompok kontrol tidak menunjukkan perbedaan. Oleh karena itu, modul ini bermanfaat untuk membantu orang tua meng
Health Belief Model (HBM) digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan dengan mempertimbangkan keyakinan seseorang terhadap ancaman penyakit dan manfaat tindakan pencegahan, serta faktor-faktor lain seperti dukungan lingkungan. Model ini berdasarkan pada tiga faktor utama yaitu kesiapan untuk mengubah perilaku, dorongan dari lingkungan, dan perilaku itu sendiri.
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatansiakadurban
Dokumen tersebut membahas tentang perspektif keperawatan anak, mulai dari definisi anak, perkembangan keperawatan anak, paradigma keperawatan anak, masalah kesehatan anak terkini seperti cacingan, prinsip-prinsip keperawatan anak, peran perawat dalam keperawatan anak, serta metode penelitian tentang status gizi dan perkembangan anak prasekolah.
Terdapat empat tahap revolusi dalam penanganan kesehatan mental, yaitu: 1) Gangguan kekuatan ghaib, 2) Sakit mental, 3) Faktor psikologis, 4) Multifaktor. Gerakan kesehatan mental yang diprakarsai oleh Clifford Beers menekankan pentingnya pencegahan gangguan mental melalui empat hal: perbaikan perawatan, penyebaran informasi, riset penyebab, dan praktik pencegahan. Pengaruh gerakan ini sangat luas karena masal
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi pjj_kemenkes
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan kesehatan reproduksi sejak konferensi PBB pada 1960-an hingga Millenium Development Goals pada 2000. Beberapa konferensi internasional penting membahas isu-isu seperti kependudukan, hak reproduksi perempuan, dan target-target untuk meningkatkan akses layanan kesehatan reproduksi hingga 2015. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan secar
Kesehatan mental bagi anak hingga lansiaYudiSiswanto5
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental untuk berbagai kelompok usia, mulai dari anak hingga lanjut usia. Pada anak, gangguan kesehatan mental dapat disebabkan faktor biologis, psikologis, dan sosial, dengan contohnya gangguan kecemasan, bipolar, autisme. Sedangkan pada lanjut usia, gangguan seperti depresi dan demensia dapat timbul akibat faktor kesehatan, kesepian, hil
Buku petunjuk pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa di sekolah ini bertujuan untuk membantu pengelolaan UKS dalam mendeteksi dini dan menangani masalah emosi serta perilaku pada siswa, mengingat masalah tersebut dapat berdampak buruk pada perkembangan siswa dan prestasi belajar. Buku ini diharapkan dapat mengintegrasikan pelayanan kesehatan jiwa ke dalam program UKS di sekolah.
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaNuranisah D.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku seksual pada remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat beberapa tahapan perkembangan perilaku seksual remaja yang dipengaruhi oleh perubahan biologis, pengaruh lingkungan seperti teman sebaya dan orang tua, serta prestasi akademik. Dokumen tersebut juga memberikan beberapa upaya untuk mencegah perilaku seksual pada remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang tunalaras (gangguan emosi tingkat lanjut) dan layanan pendidikan bagi anak tunalaras. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan klasifikasi tunalaras, penyebab, karakteristik, alat pendidikan, hambatan, dampak, model layanan, dan kondisi penyelenggaraan pendidikan untuk anak tunalaras di Indonesia dan Banten.
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - TunalarasCindy Loventa
Dokumen tersebut membahas tentang anak tunalaras, termasuk pengertian, penyebab, klasifikasi, karakteristik psikologis, perkembangan emosi, perilaku hiperaktif, motorik kasar, dan permainan. Dokumen ini memberikan informasi mengenai ciri-ciri dan penanganan anak yang mengalami gangguan emosi dan sosial.
Modul anticipatory guidance terhadap perubahan pola asuh orang tua yangyaya' Suryaningsih
Modul ini menganalisis pengaruh pemberian modul bimbingan antisipatif terhadap perubahan pola asuhan orang tua yang otoriter dalam stimulasi perkembangan anak. Hasil studi menunjukkan bahwa modul bimbingan antisipatif berpengaruh signifikan terhadap perubahan pola asuhan orang tua, sedangkan kelompok kontrol tidak menunjukkan perbedaan. Oleh karena itu, modul ini bermanfaat untuk membantu orang tua meng
Health Belief Model (HBM) digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan dengan mempertimbangkan keyakinan seseorang terhadap ancaman penyakit dan manfaat tindakan pencegahan, serta faktor-faktor lain seperti dukungan lingkungan. Model ini berdasarkan pada tiga faktor utama yaitu kesiapan untuk mengubah perilaku, dorongan dari lingkungan, dan perilaku itu sendiri.
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatansiakadurban
Dokumen tersebut membahas tentang perspektif keperawatan anak, mulai dari definisi anak, perkembangan keperawatan anak, paradigma keperawatan anak, masalah kesehatan anak terkini seperti cacingan, prinsip-prinsip keperawatan anak, peran perawat dalam keperawatan anak, serta metode penelitian tentang status gizi dan perkembangan anak prasekolah.
Terdapat empat tahap revolusi dalam penanganan kesehatan mental, yaitu: 1) Gangguan kekuatan ghaib, 2) Sakit mental, 3) Faktor psikologis, 4) Multifaktor. Gerakan kesehatan mental yang diprakarsai oleh Clifford Beers menekankan pentingnya pencegahan gangguan mental melalui empat hal: perbaikan perawatan, penyebaran informasi, riset penyebab, dan praktik pencegahan. Pengaruh gerakan ini sangat luas karena masal
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi pjj_kemenkes
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan kesehatan reproduksi sejak konferensi PBB pada 1960-an hingga Millenium Development Goals pada 2000. Beberapa konferensi internasional penting membahas isu-isu seperti kependudukan, hak reproduksi perempuan, dan target-target untuk meningkatkan akses layanan kesehatan reproduksi hingga 2015. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan secar
Kesehatan mental bagi anak hingga lansiaYudiSiswanto5
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental untuk berbagai kelompok usia, mulai dari anak hingga lanjut usia. Pada anak, gangguan kesehatan mental dapat disebabkan faktor biologis, psikologis, dan sosial, dengan contohnya gangguan kecemasan, bipolar, autisme. Sedangkan pada lanjut usia, gangguan seperti depresi dan demensia dapat timbul akibat faktor kesehatan, kesepian, hil
Buku petunjuk pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa di sekolah ini bertujuan untuk membantu pengelolaan UKS dalam mendeteksi dini dan menangani masalah emosi serta perilaku pada siswa, mengingat masalah tersebut dapat berdampak buruk pada perkembangan siswa dan prestasi belajar. Buku ini diharapkan dapat mengintegrasikan pelayanan kesehatan jiwa ke dalam program UKS di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan dasar asuh dan asih pada neonatus. Kebutuhan asuh meliputi nutrisi, kebersihan, pakaian, dan kesehatan. Kebutuhan asih meliputi kasih sayang orang tua, rasa aman, harga diri, dan dukungan. Dokumen juga membahas mengenai jenis-jenis imunisasi dasar yang diberikan pada bayi.
Dokumen ini memberikan informasi tentang kesehatan jiwa, gangguan jiwa seperti skizofrenia, faktor penyebabnya, serta peran keluarga dan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama psikologis bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan jiwa."
Dokumen ini memberikan informasi tentang kesehatan jiwa, gangguan jiwa seperti skizofrenia, faktor penyebabnya, serta peran keluarga dan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama psikologis bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan jiwa."
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNyesintabella
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia 2-3 tahun. Terdapat penjelasan mengenai definisi pertumbuhan dan perkembangan, teori-teori perkembangan anak, prinsip pertumbuhan dan perkembangan, serta gangguan yang mungkin terjadi pada anak usia 2-3 tahun.
Dokumen tersebut membahasikan kepentingan Pendidikan Kesihatan Reproduktif dan Sosial (PEERS) dalam Kurikulum Pendidikan Kesihatan di Malaysia. PEERS bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesedaran murid dalam aspek kesihatan reproduktif dan sosial, serta memainkan peranan dalam membentuk kesejahteraan keluarga. Implikasinya terhadap perkembangan kognitif, psikomotor dan afektif murid juga dibincangkan
Modul ini membahas konsep dasar tumbuh kembang anak, meliputi tahap-tahap tumbuh kembang, ciri-ciri tumbuh kembang, dan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang. Tumbuh kembang terjadi secara terus menerus dari masa janin hingga dewasa dan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan faktor pra serta pasca kelahiran.
Modul ini membahas konsep dasar tumbuh kembang anak, meliputi tahap-tahap tumbuh kembang, ciri-ciri tumbuh kembang, dan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang. Tumbuh kembang terjadi secara terus menerus dari masa janin hingga dewasa dan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan faktor pra serta pasca kelahiran.
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahWarnet Raha
Makalah ini membahas upaya promosi kesehatan yang dilakukan bidan terhadap kelompok pranikah, ibu hamil, dan ibu bersalin. Promosi kesehatan pranikah bertujuan meningkatkan kesehatan calon ibu melalui pemeriksaan kesehatan, konseling tentang sistem reproduksi, dan persiapan menghadapi perkawinan dan kehamilan. Upaya ini dilakukan bidan melalui penyuluhan kelompok remaja dan calon pengant
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman guru terhadap stimulasi perkembangan emosi pada anak usia dini, di mana guru dipandang memahami perkembangan emosi anak namun teknik stimulasinya lebih didasarkan pada aturan dan persepsi guru.
Dokumen tersebut membahas peraturan dan undang-undang terkait pelayanan kesehatan bidan di Indonesia, termasuk PP 32/1996 tentang standar profesi bidan, UU 36/2009 tentang kesehatan, dan PP tentang aborsi dan bayi tabung. Dokumen ini menjelaskan hak dan tanggung jawab bidan serta pasien dalam pelayanan kebidanan.
Makalah ini membahas teori kebidanan Reva Rubin. Reva Rubin adalah perawat bidan Amerika yang mengembangkan penelitian tentang kesehatan ibu dan anak. Ia mengembangkan teori tentang proses pelaksanaan peran ibu selama kehamilan hingga 6 bulan pasca melahirkan yang terdiri dari tiga tahapan: ideal image, self image, dan body image. Teori Reva Rubin menjelaskan usaha wanita untuk memastikan kesehatan dirinya
Makalah ini membahas pengaruh aspek budaya Karo dalam proses pernikahan, kehamilan, persalinan dan nifas. Proses pernikahan pada suku Karo meliputi lima tahap yaitu melamar, memberitahukan tanggal pesta pernikahan, pendidikan calon suami istri, upacara adat pernikahan, dan masa penyesuaian. Aspek budaya juga mempengaruhi proses kehamilan dan persalinan seperti pelarangan makanan dan aktivitas tertentu bagi i
Tinjauan pustaka membahas pemenuhan gizi yang seimbang pada balita, termasuk kebutuhan gizi, karakteristik balita, peran makanan, dan faktor yang mempengaruhi status gizi balita seperti pengetahuan keluarga, prasangka terhadap makanan, jarak kelahiran, dan kondisi sosial ekonomi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang standar profesi bidan dalam aspek hukum praktek bidan. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bidan, standar asuhan kebidanan, registrasi praktek bidan, kewenangan bidan di komunitas, dan aspek hukum perdata terkait tanggung jawab hukum bidan."
Makalah ini membahas tentang teori Florence Nightingale dan sikap perawat Kristen dalam pelayanannya. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan latar belakang teori Nightingale yang menekankan pentingnya lingkungan bagi pemulihan pasien, serta bagaimana perawat Kristen dapat menerapkan sikap-sikap seperti kasih, kesabaran, dan kerendahan hati dalam pelayanan kesehatan berdasarkan ajaran agama.
Dokumen ini membahas kebiasaan pernikahan, kehamilan, persalinan, dan masa nifas dalam adat Jawa. Beberapa kebiasaan yang disebutkan adalah tingkepan pada usia kehamilan 7 bulan, pertunangan sebelum pernikahan, ijab kabul sebagai pengesahan pernikahan, larangan bayi keluar rumah sampai berusia 40 hari, pemakaian kemben bagi ibu nifas, dan pemberian nama pada bayi saat berusia 7 hari.
1. TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK ANAK USIA SEKOLAH
PADA ANAK - ORANG TUA DAN ANAK - GURU
MENGINGKATKAN PERKEMBANGAN
MENTAL ANAK USIA SEKOLAH
(School Aged Therapeutic Group Therapy in Children – Parent and
Childern – Teachers Increased Mental Development of School - Age)
Pendahuluan
Undang – undang No 3 Tahun 1966 menyatakan bahwa kesehatan jiwa
adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkebangan fisik, intelektual dan
emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras
dengan keadaan orang lain (Suliswati et al,….5 ). Kesehatan jiwa dipengaruhi
oleh bebagai faktor antara lain otonomi dan kemandirian, memaksimalkan potensi
diri, menoleransi ketidakpastian hidup, harga diri, menguasai lingkungan,
orienstasi realitas, serta manajemen stress(jhonson, 1997 dalam Videbeck, 2010).
Faktor – faktor tersebut berinteraksi secara tetap sehingga kesehatan jiwa
seseorang merupakan keadaan yang dinamik atau selalu berubah karena
dipengaruhi pula oleh lingkungan, pengalaman seseorang dalam menghadapi
masalah, mekanisme koping serta dukungan sosial.
Indonesia dari sekitar 1000 anak berusia 4 – 15 tahun yang mengalami
mental dan emosional sebanyak 140 anak. Jawa Barat sendiri menduduki tingkat
tertinggi untuk masalah kesehatan jiwa dibandingkan daerah – daerah lain di
indonesia, presentase penderita gangguan mental emosional sebesar 20% dengan
kata lain bahwa dari setiap 100 penduduk di Jawa Barat terdapat 20 orang yang
mengalami gangguan mental emosional (Riskesda, 2007).
Perkembangan individu dimulai sejak dalam kandungan kemudian
dilanjutkan ke -8 tahap mulai bayi (0 – 18 bulan), todder (1,5 – 3tahun), pra
sekolah (3 – 6 tahun), sekolah (6 – 12 tahun), remaja (12 – 18 tahun), dewasa
muda (18 – 35 tahun), dewasa tengah (35 – 65 Tahun) dan tahap terakhir yaitu
dewasa akhir (>65 tahun), erik erikson (1950) dalam Wong (2009). Hambatan
atau kegagalan dalam mencapai kemampuan tugas perkembangan di atas dapat
2. dapat menyebabkan anak merasa rendah diri sehingga pada masa dewasa, anak
dapat mengalami hambatan dalam bersosialiasi (Keliat, Helena, dan Farida, 2011)
Upaya pemerintah indonesia terkait dalam mengoptimalkan perkembangan
anak usia sekolah yaitu memberikan pelayanan kesehatan non-formal, fasilitas
pelayanan yang melaksanakan posyandu, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
(Depkes, 1995). Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu mata rantai yang
penting dalam mengingkatkan kualitas fisik penduduk dengan ruang lingkup
tercermin dalam Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS)
meliputi penyelenggaraan pendidikan kesehatan; pelayanan kesehatan di sekolah;
pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat baik fisik, mental, sosial maupun
lingkungan (Tim Pemina UKS, 2007). Upaya pemerintah tersebut tidak dapat
berjalan dengan baik tanpa ditnjang oelj peran peserta guru seabagai pendidikan
di sekolah dan orang tua asebagai pendidikan dirumah. Pelayanan kesehatan
dalam perawatan mulai diarahkan bukan hanya pada setting rumah sakit dan
pelayanan kesehatan di masyarakat (Puskesmas) yang lebih berorientasi pada
upaya promotif dan preventif. Pada setting komunitas, perawat Community
Mental Health Nursing (CMHN) bertanggung jawab memberikan asuhan
keperawatan jiwa, keluarga yang berisiko mengalami gangguan jiwa serta
keluarga yang memiliki angota keluarga yang mengalami gangguan jiwa (Keliat,
Panjaitan dan Riasmini, 2010).
3. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Terapi Kelompok Terapeutik anak usia sekolah berpengaruh terhadap
kemampuan pengetahuan anak usia sekolah tentang stimulasi perkembangan
sedangkan yang tidak dilakukan terapo kelompok terapeutik tidak berpengaruh
terjadap kemampuan pengetahuan anak dalam kurang waktu 1 bulan. Terapi
kelompok terapeutik anak usia sekolah berpengaruh terhadap kemampuan
psikomotor anak usia sekolah tentang stimulasi perkembangan sedangkan yang
tidak dilakukan terapi kelompok terapeutik tidak berpengaruh terhadap
psikomotor anak dalam kurun waktu 1 bulan.
Faktor yang berkonstribusi terhadap kemampuan pengetahuan, psikomotor
dan perkembangan industri adalah usia anak sedangkan jenis kelamin, pendidikan
orang tua, pekerjaan orang tua, jumlah saudara kandung tidak berkontribusi
dengan kemampuan pengetahuan, psikomotor dan perkembangan industri anak
usia sekolah.
Saran
Sara untuk dinas kesehatan adalah sebaiknya dinas bekerja sama dengan
mahasiswa spesialis keperawatan jiwa melakukan perlahtihan kepada perawat
puskesmas khususnya yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan jiwa
untuk diterapkan diwilayah kerja masing – masing dan adanya supervisi yang
berjenjang dan terjadwal untuk pelaksanaan terapi kelompok terapeutik.
Perawat spesialis keperawatan jiwa hendaknya menjadikan terapi
kelompok terapeutik sebagai salah satu kompetensi yang harus dilakukan pada
pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat khususnya klien yang sehat jiwa berbasis
komunitas.