SlideShare a Scribd company logo
AKALAH PROMOSI KESEHATAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN
PRANIKAH, IBU HAMIL DAN IBU BERSALIN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
karunia-NYA kepada kita semua karena dengan izin-Nya-lah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Topik Makalah kami adalah “Upaya Promosi Kesehatan Pada Pranikah,
Ibu Hamil Dan Ibu Bersalin”. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan dimana masih terdapat kekurangan-kekurangan yang tentunya
masih diharapkan perbaikannya, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari dosen
pembimbing serta teman-teman semua guna perbaikan dan kesempurnaan isi makalah ini.
Terima kasih kami ucapkan untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Yogyakarta,19 Mei 2012
Penulis
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan kebutuhan dan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang
melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu
maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan
upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar
dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan
peran serta masyarakat.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya sendiri
dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh bidan sendiri
antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita,
keluarga dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
dapat meningkat.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat,
dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan
bebas di era globalisasi. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut memerlukan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sektor
terkait termasuk swasta dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan
pemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (prevent), penyembuhan
penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat
serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan strategi promosi kesehatan
baik kepada pemerintah, tokoh masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat.
A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN PRANIKAH
Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat
reproduktif pranikah. Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon
ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya.
Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental
dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan,
pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan. Promosi kesehatan pada masa pra
nikah disampaikan kepada kelompok remaja wanita atau pada wanita yang akan menikah.
Penyampaian nasehat tentang kesehatan pada masa pranikah ini disesuaikan dengan
tingkat intelektual para calon ibu. Nasehat yang di berikan menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti karena informasi yang di berikan bersifat pribadi dan sensitif.
Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya
segera di tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat
berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila masalah
kesehatan remaja tersebut sangat komplek, perlu dikonsultasikan keahli yang relevan atau
dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang fasilitas pelayanannya lebih lengkap. Faktor keluarga
juga turut mempengaruhi kondisi kesehatah para remaja yang akan memasuki masa pernikahan.
Bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga untuk memperkuat mental remaja dalam
memasuki masa perkawianan dan kehamilan.
Pemeriksaan kesehatan bagi remaja yang akan menikah sangat dianjurkan. Tujuan dari
pemeriksaan tersebut adalah untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para
remaja. Bila di temukan penyakit atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan
dapat segera dilakukan. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka upayakan pada
remaja tersebut untuk berupaya menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau menular
kepada pasangannya. Misalnya remaja yang menderita penyakit jantung, bila nantinya hamil
secara teratur harus memeriksakan kesehatannya kepada dokter. Remaja yang menderita AIDS
harus menjaga pasanganya agar tidak terkena virus HIV. Caranya adalah di anjurkan
menggunakan kondom saat besrsenggama. Upaya pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu ini
dapat dilakukan melalui kelompok atau kumpulan para remaja seperti karang taruna, pramuka,
organisaai wanita remaja dan sebagainya. Para remaja yang terhimpun di dalam organisasi
masyarakat perlu diorganisasikan agar pelayanan kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi
untuk menjadi istri dapat di lakukan dengan baik.
Pembinaan kesehatan remaja terutama wanitanya, tidak hanya ditujukan semata kepada
masalah gangguan kesehatan (penyakit sistem reproduksi). Fakta perkembangan psikologis dan
sosial perlu diperhatikan dalam membina kesehatan remaja.
Remaja yang tumbuh kembang secara biologis diikuti oleh perkembangan psikologis dan
sosialnya. Alam dan pikiran remaja perlu diketahui. Remaja yang berjiwa muda memiliki sifat
menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan kolot serta ingin akan kebebasan dapat
menimbulkan konflik di dalam diri mereka. Pendekatan keremajaan di dalam membina
kesehatan diperlukan. Penyampaian pesan kesehatan dilakukan melalui bahasa remaja.
Bimbingan terhadap remaja antara lain mencakup :
1. Perkawinan yang sehat
Bagaimana mempersiapkan diri ditinjau dari sudut kesehatan , menghadapi perkawinan,
disampaikan kepada remaja. Pekawinan bukan hanya sekedar hubungan antara suami dan istri.
Perkawinan memberikan buah untuk menghasilkan keturunan. Bayi yang dilahirkan adalah bayi
yang sehat dan direncanakan.
2. Keluarga yang sehat
Kepada remaja disampaikan tentang keluarga sehat dan cara mewujudkan serta membinanya.
Keluarga yang diidamkan adalah keluarga yang memiliki norma keluaga kecil, bahagia dan
sejahtera. Jumlah keluaga yang ideal adalah suami, istri dan 2 anak. Keluarga bahagia adalah
keluarga yang aman, tentram disertai rasa ketakwaan kepada Tuhan YME. Keluarga sejahtera
adalah keluarga yang sosial ekonominya mendukung kehidupan anggota keluarganya.dan
mampu menabung untuk persiapan masa depan. Selain itu keluarga sejahtera juga dapat
membantu dan mendorong peningkatan taraf hidup keluarga lain.
3. Sistem reproduksi dan masalahnya
Tidak semua remaja memahami sistem reproduksi manusia. Membicarakan sistem reproduksi
dianggap tabu dibeberapa kalangan remaja.
Perubahan yang terjadi pada sistem reproduksi pada masa kehamilan, persalinan, pasca
persalinan dijelaskan.Penjelasan juga diberikan mengenai perawatan bayi. Gangguan sistem
reproduksi yang dijelaskan seperti gangguan menstruasi, kelainan sistem reproduksi dan
penyakit. Penyakit sistem reproduksi yang dimaksud seperti penyakit-penyakiit hubungan
seksual, HIV /AIDS dan tumor.
4. Penyakit yang berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan atau sebaliknya.
Remaja yang siap sebagai ibu harus dapat mengetahui penyakit- penyakit yang memberatkan
kehamilan atau persalinan atau juga penyakit yang akan membahayakan dalam masa kehamilan
atau persalianan. Penyakit-penyakit tersebut perlu dijelaskan. Penyakit yang perlu dan penting
dijelaskan sewaktu mengadakan bimbingan antara lain penyakit jantung, penyakit ginjal,
hipertensi, DM, anemia, tumor.
5. Sikap dan perilaku pada masa kehamilan dan persalinan
Perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi pada masa kehamilan dan persalinan. Akibat
perubahan sikap dan perilaku akan mengganggu kesehatan, misalnya pada masa hamil muda
terjadi gangguan psikologi misalnya benci terhadap seseorang (suami) atau benda tertentu.
Emosi yang berlebihan dimungkinkan akibat perubahan perilaku.
Pada masa persalinan atau pasca persalinan gangguan jiwa mungkin terjadi.
Disamping hal tersebut diatas masih ada lagi permasalahn remaja dan dikaitkan dengan
kesehatan keluarga. Bidan harus dapat memberikan bimbingan sewaktu remaja berkonsultasi
atau memberikan penyuluhan. Bila masalah remaja menyangkut bidang lain maka dapat dirujuk
pada yang lebih ahli. Misalnya bila remaja merasa ketakutan yang amat sangat dalam
menghadapi kehamilan dapat dirujuk kedokter spesialis jiwa atau ke psikolog. Bimbingan remaja
dilakukan melalui organisasi remaja seperti karang taruna , pramuka, organisasi pelajar,
mahasiswa dan pemuda.
Dalam menghadapi proses perkawinan banyak hal ynag harus dipersiapkan oleh pasangan calon
pengantin. Baik fisik, mental maupun biaya. Bidan mempunyai peran sebagai penyedia
kesehatan antara lain dengan memberikan promosi kesehatan sebagai berikut :
1. Hakikat atau manfaaat perkawinan
Hubungan suami istri yang elibatkan aspek kejiwaan oleh karena itu sebuah pernikahan haruslah
sehat agar tercipta keharmonisan dalam rumah tangga.
Manfaat perkawinan untuk kesehatan :
a. Menikah dapat mengurangi stress
Orang yang sudah menikah memiliki kadar kortisol (hormon stress) yang lebih rendah di
bandingkan dengan orang yang belum menikah. Penelitian di laksanakan oleh univercity of
california dengan cara mengambil sempel air liur orang yang sudah dan belum menikah
b. Menikah dapat mengurangi kemungkinan mengalami stroke
Studi penelitian ini dilakukan oleh Tel aviv univercity yang menunjukkan pernikahan yang
bahagia bisa membentu mencegah stroke fatal pada pria.
c. Menikah menjauhkan seseorang dari depresi
Persoalan terkadang membutuhkan tempat curhat, orang yang sudah mrnikah akan lebih mudah
menemukan teman curhatnya sehingga persoalan tidak lagi menjadi sebuah tekanan. Berbeda
dengan orang yang belum menikah, setiap masalah akan ia pendam sendiri karena tidak
menemukan teman curhat. Jika setiap permasalahan selalu terpendam maka akan mengakibatkan
rasa stress dan semakin meningkat menjadi depresi.
2. Penyuluhan pranikah
a. Hakikat perkawinan
b. Persiapan kehamilan pertama
c. Pemeliharaan kehamilan dan nifas
d. Pemberian ASI
e. Imunusasi
Imunisasi yang diberikan adalan imunisasi tetenus toksoid (TT), yang diberikan menjelang hari
perkawinan.
f. Keluarga berencana
Pasangan muda yang belum menikah informasi yang dikehendaki mungkin mengenai infeksi
menular seksual, informasi mengenai penjarangan kehamilan, dan penundaan kehamilan.
Petugas membentu klien membuat keputusan mengenai pilihannya , dan harus tanggap terhadap
pilihan klien meskipun klien menolak memutuskan atau menangguhkan menggunakan
kontrasepsi. Dalam melakukan konseling, petugas mengkaji apakah klien sudah mengenal jenis
kontrasepsi termasuk keuntungan dan kerugian, serta bagaimana menggunakannya. Konseling
mengenai kontrasepsi yang dipilih dimulai dengan mengenalkan berbagai jenis kontrasepsi
dalam program KB. Petugas mendorong klien untuk berfikir, melihat persamaan yang ada. Dan
membendingkan antar jenis kontrasepsi tersebut.dengan cara ini petugas membentu klien
mengambil suatu keputusan. Jika tidak ada halangan dalam bidang kesehatan sebaiknya klien
mempunyai pilihan kontrasepsi sesuai dengan pilihannya. Bila memilih pelayanan kontrasepsi
yang sesuai dengan yang dipilihnya, klien akan menggunakan kontrasepsi tersebut lebih lama
dan lebih efektif.
3. Persiapan calon pengantin.
Dalam pernikahan dua manusia dua pribadi akan dipersatukan oleh satu ikatan yang di abadikan
melalui pernikahan. Kedua pribadi ini masing-masing memiliki kepribadian, keinginan, dan
tujuan hidup sendiri. Persiapan-persiapan yang di perlukan bagi calon penganten adalah sebagai
berikut :
a. Persiapan fisik
1) Sehat
Pasangan calon pengantin diharapkan sehat sehingga mampu menghasilkan keturunan yang sehat
pula. Jika diperlukan, pasangan calon pengantin dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara
umum sehimgga jika ditemukan salah satu pasangan mempunyai penyakit pasangan yang
lainnya mampu menerima keadaan pasangannya.
2) Umur
Usia menikah yang paling baik adalah dalam masa reproduksi sehat yaitu umur 20 tahun sampai
dengan 30 tahun. Hal ini dilakukan dalam upaya persiapan kehamilan sehingga kehamilan
nantinya bukanlah kehamilan dengan risiko.
3) Istirahat dan lain lain
b. Persiapan mental
1) Nilai-nilai agama
2) Cinta kasih
3) Sikap sosial dalam keluaraga
4) Keluarga harmonis
5) Menjaga ketahanan keluarga
Hubungan antara anggota keluarga harus dipupuk dan dipelihara dengan baik. Hubungan yang
baik dan kesatuan sikap ayah dan ibu merupakan jalinan yang memberikan rasa aman dan
nyaman bagi anak-anak. Hubungan serasi ayah dan ibu memberi rasa tenang dan keteladanan
bagi anak, serta keluarga yang kelak dibentuknya. Anak yang menghadapi masalah, baik kecil
maupun besar mengidamkan tempat bernaung pada orang tua yang menampung, yang
diperolehnya melalui komunikasi yang baik. Komunikasi terbentuk bila hubungan timbal balik
selalu terjalin antara ayah ibu dan anak.
c. Persiapan ekonomi
Sejalan dengan tuntutan kebutuhan yang semakin hari semakin besar, maka diharapkan calon
suami telah mempunyai pekerjaan tetap agar dapat menafkahi seluruh anggota keluarga.
d. Persiapan perilaku : tidak merokok, tidak narkoba, dan sebagainya.
Dampak fisiologis dari merokok adalah berupa dampak rokok terhadap fungsi kerja organ tubuh
akibat kandungan 4000 bahan kimia dimana 40 diantaranya merusak dan menghancurkan sistem
organ tubuh. Rokok juga memberikan dampak negatif terhadap bukan perokok. Rokok yang di
bakar, menghasilkan asap yang keluar duakali lebih banyak dibanding asap yang dihisap oleh
perokok. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa kadar bahan berbahaya dari asap yang keluar
ternyata lebih tinngi dibanding asap yang dihisap perokok. Kadar CO sekitar 2-4 kali lebih
tinggi, kadar nikotin 2-3 kali lebih tinggi dan kadar nitrosamine 50 kali lebih tinggi.
Perokok pasif akan menderita sakit karena terpapar bahan berbahaya dalam asap rokok. Perokok
pasif mempunyai kemungkinan terkena kanker paru 30% lebih tinggi dibanding yang tidak
terpapar asap rokok. Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa istri dari seorang perokok
mempunyai kemungkinan terkena kanker paru sebesar 20-50% lebih tinggi dari istri bukan
perokok.
Batuk pilek pada anak perokok 20-80% lebih sering dibanding anak bukan perokok. Bronkitis
pada anak perokok 2 kali lebih sering daripada anak bukan perokok.
4. Informasi lain yang perlu diketahui adalah sebagai berikut
a. Imunisasi TT
b. Memahami jenis kontrasepsi.
c. Penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS.
Setiap pasangan yang datang ke pelayanan kesehatan hendaknya juga mendapatkan informasi
tentang PMS , bukan hanya jenisnya tetapi juga cara penuluarannya dan juga cara untuk
menghindarinya. Di harapkan setiap pasangan yang ingin menikah melakukan tes HIV/AIDS
terlebih dahulu sehingga dapat diketahui apakah pasangannya mengidap HIV/AIDS atau tidak.
Tujuannya adalah mendeteksi dan mencari jalan pemecahannya.
d. Penyakit genetik : diabetes melitus, buta warna.
e. Mengetahui status gizi.
f. Hak-hak reproduksi : menentukan jumlah anak bukan hanya menjadi hak laki-laki, namun juga
hak perempuan. Hendaknya setiap pasangan membicarakan terlebih dahulu berapa jumlah anak
yang akan diinginkan kelak.
g. Mengetahui alat reproduksi.
B. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN KEHAMILAN
1. Perencanaan dan pengaturan kehamilan
a. Merencanakan suatu kehamilan yang sehat dan aman.
Anak adalah anugerah yang selalu didambakan setiap pasangan yang telah menikah, namun pada
berbagai kondisi tidak semua pasangan yang telah menikah ingin lalngsung memiliki anak. Ada
yang ingin menunda karena alasan umur (terlalu muda), ada juga yang belum siap memiliki anak
baik lahir maupun bathinnya. Pada saat inilah peran bidan untuk membantu dan mengarahkan
dalam menentukan waktu yang tepat untuk memiliki anak.
b. Mengatur kehamilan dengan alat kontrasepsi.
Alat kontrasepsi terdiri atas berbagai macam, mulai dari yang sederhana hingga metode
kontrasepsi mantap. Bidan dapat membantu pasangan untuk memilih kontrasepsi mana yang
lebih cocok. Jika ingin menunda kehamilan, maka dapat diperkenankan berbagai jenis metode
kontrasepsi hormonal, mulai dari pil suntik, alat kontrasepsi bawah kulit(AKBK), dan alat
kontrasepsi dalam rahim(AKDR).
Hal lain, jika pasangan sudah tidak ingin punya anak lagi tapi belum mau untuk kontrasepsi
mantap, maka pasangan dapat dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi AKDR.
2. Persiapan kehamilan dan saat kehamilan
a. Tanda-tanda kehamilan.
1) Tanda mungkin hamil
2) Tanda pasti hamil
b. Tujuan pemeriksaan kehamilan
c. Pelayanan pada saat antenatal care (ANC)
Adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar
pelayanan kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi : anamnesis,
pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan) pemeriksaan laboratorium khusus dan rutin, serta
intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam
penerapannya terdiri atas :
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2) Ukur tekanan darah
3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4) Ukur tinggi fundus uteri
5) Tentukan presentasi janin dan DJJ
6) Skrining status imunisasi TT dan berikan imunisasi TT bila diperlukan
7) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8) Tes laboratorium (rutin dan khusus)
9) Tata laksana kasus
10) Temu wicara, termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi serta KB
pascapersalinan.
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan golongan darah, hemoglobin, protein
urin, dan gula darah puasa. Pemeriksaan khusus dilakukan di daerah prevalensi tinggi dan atau
kelompok berisiko, pemeriksaan yang dilakukan adalah hepatitis B, HIV, sifilis, malaria,
tuberkolosis, cacingan dan thalasemia.
d. Kehamilan risiko tinggi
Hal-hal yang termasuk ke dalam kelompok kehamilan risiko tinggi adalah :
1) Umur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2) Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun
3) Pernah melahirkan dari 4 kali
4) Mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu
5) Tinggi badan kurang dari 145 cm
6) Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm
7) Mempunyai penyakit menahun.
e. Kunjungan ulang
Menurut WHO seorang ibu hamil minimal memeriksakan dirinya 4 kali selama hamil yaitu 1
kali trimester 1 (saat ia merasa bahwa ia hamil), 1 kali pada trimester 2. Dan 2 kali pada trimester
3. Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil
adalah dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan, dan perawat.
f. Tempat dan penolong persalinan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Pada kenyataannya di lapangan masih ada
penolong persalinan yang bukan tenaga kesehatan dan dilakukan di luar fasilitas pelayanan
kesehatan. Tenaga kesehatan yang kompeten memberikan pelayanan pertolongan persalinan
adalah dokter spesialis kebidanan, dokter, dan bidan.
g. Senam hamil
h. Perawatan payudara
i. Kehamilan yang tidak diinginkan
3. Peranan gizi
a. Asupan gizi seimbang
b. Masalah yang timbul akibat kekurangan gizi
4. Peranan suami
a. Dukungan suami semasa kehamilan
b. Peran suami dalam mendukung pola makan bagi ibu
c. Dukung psikologis
d. Dukungan fisik yaitu suami siaga
e. Dukungan ekonomi
C. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN IBU
BERSALIN
1. Mengkaji Kesejahteraan Wanita Selama Persalinan
Ketika wanita persalinannya spontan, biasanya wanita tersebut yang memulai
perawatannya sendiri, baik dengan meminta penolong kelahiran datang atau dengan melakukan
persiapan ke fasilitas kesehatan. Tanggung jawab penolong persalinan untuk mengkaji perawatan
yang paling tepat pada awal persalinan telah dibicarakan dan pentingnya pemberian dukungan
sepanjang persalinan. Di manapun kelahiran terjadi, terbinanya hubungan yang baik antara
wanita dan pemberi perawatan sangat penting baik mereka pernah atau belum bertemu
sebelumnya. Kualitas penerimaan yang di tawarkan kepada wanita yang mencari perawatan
institusi akan sangat menentukan tingkat kepercayaan yang di berikan oleh wanita tersebut dan
keluarganya kepada pemberi perawatan.
Selama persalinan dan melahirkan, kesejahteraan fisik dan emosional wanita harus di kaji secara
teratur, meliputi pengukuran suhu, nadi, dan tekanan darah, memeriksa asupan cairan dan
keluaran urine, mengkaji nyeri dan kebutuhan akan dukungan. Pemantauan ini harus di
pertahankan sampai proses kelahiran berakhir. Pengkajian kesejahteraan wanita juga di lakukan
dengan memperhatikan privasi selama persalinan, menghormati orang yang di pilih untuk
menyertainya, dan menghindari kehadiran orang yang tidak perlu dalam ruang bersalin.
2. Prosedur Rutin
Persiapan kelahiran saat masuk rumah sakit atau pusat kesehatan sering kali meliputi
beberapa prosedur ” rutin “. Seperti mengukur suhu, nadi dan tekanan darah, enema. Prosedur
rutin ini tidak boleh di hilangkan meskipun hal tersebut harus di perkenalkan dan di jelaskan
kepada wanita dan pasangannya karena untuk mencegah atau mendeteksi secara dini komplikasi
yang mungkin dapat terjadi.
3. Nutrisi
Nutrisi adalah subjek yang sangat penting dan pada saat yang sama sangat bervariasi.
Pendekatan yang tepat tampaknya tidak menghambat keinginan wanita untuk makan dan minum
selama persalinan dan melahirkan. Namun ada beberapa ibu yang menghadapi persalinan dengan
ketakutan yang luar biasa. Dengan dilakukan promosi kesehatan tentang nutrisi pada ibu bersalin
inilah di harapkan akan mampu mengurangi rutinitas pemenuhan nutrisi dengan ketakutan
makan makanan tertentu.
4. Tempat Melahirkan
Praktik persalinan dirumah yang benar memerlukan beberapa persiapan yang esensial.
Penolong persalinan harus memastikan bahwa tersedia air bersih dan ruangan untuk tempat
melahirkan yang hangat. Mencuci tangan harus di lakukan dengan cermat. Pakaian atau handuk
hangat harus di siapkan untuk membungkus bayi agar tetap hangat. Jadi paling tidak harus ada
beberapa bentuk peralatan melahirkan yang bersih sesuai rekomendasi WHO, yang bertujuan
menciptakan lapangan persalinan sebersih mungkin dan memberi perawatan tali pusat yang
adekuat.
5. Nyeri Persalinan
Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, tetapi respon setiap wanita
terhadap nyeri persalinan berbeda-beda. Ada beberapa metode non-invasif sekaligus non-
farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri yang dapat digunakan selama persalinan. Banyak
wanita merasa nyeri berkurang dengan mandi, sentuhan dan pijatan. Ada pula wanita yang
mengatasi nyeri dengan cara relaksasi yang di lakukan secara verba, menjauhkan wanita dari
nyerinya secara hipnotis, musik dan umpan balik biologic. Semua budaya mempunyai cara
masing-masing untuk membantu dan memimpin persalinan. Beberapa budaya tersebut
menjelaskan kebiasaannya dengan mitos dalam keluarga, bidan mencoba memberi penjelasan
yang lebih masuk akal tentang sistem yang di terapkan. Ciri umum dari metode-metode ini
adalah pemberian perhatian yang intens kepada wanita selama persalinan dan melahirkan.
Mungkin inilah alasan mengapa begitu banyak wanita hamil merasa metode ini nyaman dan
banyak membantu. Pelatihan dalam melakukan konseling atau promosi kesehatan dan
keterampilan komunikasi interpersonal sangat penting untuk semua yang merawat wanita usia
reproduktif (Kwast, 1995).
6. Kebersihan
Di manapun proses persalinan dan melahirkan ditangani, kebersihan adalah kebutuhan
yang paling penting dan utama. Sterilisasi yang biasa di gunakan di kamar operasi tidak
diperlukan tetapi kuku harus pendek dan bersih serta tangan harus di cuci dengan air dan sabun
secara cermat. Beberapa tindakan harus diambil selama persalinan untuk mencegah
kemungkinan infeksi pada wanita dan penolong persalinan. Tindakan ini meliputi penghindaran
kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh lain, penggunaan sarung tangan selama
pemeriksaan vagina dan pelahiran bayi, serta dalam penanganan plasenta. Penting untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dengan mempertahankan teknik invasif misalnya
episiotomi seminimal mungkin dan jika melakukan perawatan tambahan.
DAFTAR PUSTAKA
Novita, Nesi. Franciska,Y. (2011). Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika
http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/03/upaya-promosi-kesehatan.html
Diposkan oleh Ayu Z. Waanapuspa di 02.40

More Related Content

What's hot

Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
milanurmilayanti
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normal
Warnet Raha
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Hetty Astri
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Hetty Astri
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
Hendrik Sutopo
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Hetty Astri
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
midwifery care
midwifery caremidwifery care
midwifery care
Aprillia Indah Fajarwati
 
(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas
yusria izza
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Maya Nurhayati
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
Anna Nisa
 
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidananCara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
Aprillia Indah Fajarwati
 
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGANASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanom_wiez
 
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahir
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normal
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
midwifery care
midwifery caremidwifery care
midwifery care
 
(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
 
Pubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPTPubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPT
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidananCara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
Cara cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
 
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGANASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
 
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
 

Viewers also liked

Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
icaa__02
 
Makalah puskesmas
Makalah  puskesmasMakalah  puskesmas
Makalah puskesmas
Operator Warnet Vast Raha
 
MAKALAH KESEHATAN DARURAT
MAKALAH KESEHATAN DARURAT MAKALAH KESEHATAN DARURAT
MAKALAH KESEHATAN DARURAT
Darliana Darwis
 
PROMOSI KESEHATAN KELUARGA-Family health promotion
PROMOSI KESEHATAN KELUARGA-Family health promotionPROMOSI KESEHATAN KELUARGA-Family health promotion
PROMOSI KESEHATAN KELUARGA-Family health promotion
swarjana2012
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
Zakiah dr
 

Viewers also liked (8)

Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Makalah puskesmas
Makalah  puskesmasMakalah  puskesmas
Makalah puskesmas
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
 
MAKALAH KESEHATAN DARURAT
MAKALAH KESEHATAN DARURAT MAKALAH KESEHATAN DARURAT
MAKALAH KESEHATAN DARURAT
 
PROMOSI KESEHATAN KELUARGA-Family health promotion
PROMOSI KESEHATAN KELUARGA-Family health promotionPROMOSI KESEHATAN KELUARGA-Family health promotion
PROMOSI KESEHATAN KELUARGA-Family health promotion
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 

Similar to Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah

8 ISU KESEHATAN REMAJA(1).pptx
8 ISU KESEHATAN REMAJA(1).pptx8 ISU KESEHATAN REMAJA(1).pptx
8 ISU KESEHATAN REMAJA(1).pptx
WahyuSriharini1
 
Makalah kesmas
Makalah kesmasMakalah kesmas
Makalah kesmas
Septian Muna Barakati
 
Yuyun
YuyunYuyun
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A TM E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A TBebaskita Ginting
 
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
Norma Gadaffi Duallo
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Warnet Raha
 
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiKonsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksi
Asih Astuti
 
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
pjj_kemenkes
 
Makalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anakMakalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anak
Septian Muna Barakati
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
Operator Warnet Vast Raha
 
Pendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakatPendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakat
pjj_kemenkes
 

Similar to Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah (20)

Sosbud 3
Sosbud 3Sosbud 3
Sosbud 3
 
8 ISU KESEHATAN REMAJA(1).pptx
8 ISU KESEHATAN REMAJA(1).pptx8 ISU KESEHATAN REMAJA(1).pptx
8 ISU KESEHATAN REMAJA(1).pptx
 
Makalah kesmas
Makalah kesmasMakalah kesmas
Makalah kesmas
 
Yuyun
YuyunYuyun
Yuyun
 
Makalah kesmas AKBID PARAMATA RAHA
Makalah kesmas AKBID PARAMATA RAHA Makalah kesmas AKBID PARAMATA RAHA
Makalah kesmas AKBID PARAMATA RAHA
 
prinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu giziprinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu gizi
 
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A TM E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
 
PJK2102W
PJK2102WPJK2102W
PJK2102W
 
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiKonsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksi
 
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
 
Makalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anakMakalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anak
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
 
Pendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakatPendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakat
 
Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 

More from Warnet Raha

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
Warnet Raha
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
Warnet Raha
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
Warnet Raha
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Warnet Raha
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
Warnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
Warnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
Warnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
Warnet Raha
 
Ipink
IpinkIpink
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
Warnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
Warnet Raha
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
Warnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Warnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Warnet Raha
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
Warnet Raha
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
Warnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptxPENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
SRIWIDOWATI5
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CAREGerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
liamasliha1
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 

Recently uploaded (9)

PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptxPENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CAREGerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 

Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah

  • 1. AKALAH PROMOSI KESEHATAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PRANIKAH, IBU HAMIL DAN IBU BERSALIN KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-NYA kepada kita semua karena dengan izin-Nya-lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Topik Makalah kami adalah “Upaya Promosi Kesehatan Pada Pranikah, Ibu Hamil Dan Ibu Bersalin”. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dimana masih terdapat kekurangan-kekurangan yang tentunya masih diharapkan perbaikannya, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari dosen pembimbing serta teman-teman semua guna perbaikan dan kesempurnaan isi makalah ini. Terima kasih kami ucapkan untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Yogyakarta,19 Mei 2012 Penulis PENDAHULUAN Kesehatan merupakan kebutuhan dan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat. Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana dapat meningkat.
  • 2. Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas di era globalisasi. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sektor terkait termasuk swasta dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (prevent), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada pemerintah, tokoh masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat. A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN PRANIKAH Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat reproduktif pranikah. Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan. Promosi kesehatan pada masa pra nikah disampaikan kepada kelompok remaja wanita atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian nasehat tentang kesehatan pada masa pranikah ini disesuaikan dengan tingkat intelektual para calon ibu. Nasehat yang di berikan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti karena informasi yang di berikan bersifat pribadi dan sensitif. Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya segera di tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila masalah kesehatan remaja tersebut sangat komplek, perlu dikonsultasikan keahli yang relevan atau dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang fasilitas pelayanannya lebih lengkap. Faktor keluarga juga turut mempengaruhi kondisi kesehatah para remaja yang akan memasuki masa pernikahan. Bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga untuk memperkuat mental remaja dalam memasuki masa perkawianan dan kehamilan. Pemeriksaan kesehatan bagi remaja yang akan menikah sangat dianjurkan. Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para
  • 3. remaja. Bila di temukan penyakit atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka upayakan pada remaja tersebut untuk berupaya menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya. Misalnya remaja yang menderita penyakit jantung, bila nantinya hamil secara teratur harus memeriksakan kesehatannya kepada dokter. Remaja yang menderita AIDS harus menjaga pasanganya agar tidak terkena virus HIV. Caranya adalah di anjurkan menggunakan kondom saat besrsenggama. Upaya pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu ini dapat dilakukan melalui kelompok atau kumpulan para remaja seperti karang taruna, pramuka, organisaai wanita remaja dan sebagainya. Para remaja yang terhimpun di dalam organisasi masyarakat perlu diorganisasikan agar pelayanan kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi untuk menjadi istri dapat di lakukan dengan baik. Pembinaan kesehatan remaja terutama wanitanya, tidak hanya ditujukan semata kepada masalah gangguan kesehatan (penyakit sistem reproduksi). Fakta perkembangan psikologis dan sosial perlu diperhatikan dalam membina kesehatan remaja. Remaja yang tumbuh kembang secara biologis diikuti oleh perkembangan psikologis dan sosialnya. Alam dan pikiran remaja perlu diketahui. Remaja yang berjiwa muda memiliki sifat menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan kolot serta ingin akan kebebasan dapat menimbulkan konflik di dalam diri mereka. Pendekatan keremajaan di dalam membina kesehatan diperlukan. Penyampaian pesan kesehatan dilakukan melalui bahasa remaja. Bimbingan terhadap remaja antara lain mencakup : 1. Perkawinan yang sehat Bagaimana mempersiapkan diri ditinjau dari sudut kesehatan , menghadapi perkawinan, disampaikan kepada remaja. Pekawinan bukan hanya sekedar hubungan antara suami dan istri. Perkawinan memberikan buah untuk menghasilkan keturunan. Bayi yang dilahirkan adalah bayi yang sehat dan direncanakan. 2. Keluarga yang sehat Kepada remaja disampaikan tentang keluarga sehat dan cara mewujudkan serta membinanya. Keluarga yang diidamkan adalah keluarga yang memiliki norma keluaga kecil, bahagia dan sejahtera. Jumlah keluaga yang ideal adalah suami, istri dan 2 anak. Keluarga bahagia adalah keluarga yang aman, tentram disertai rasa ketakwaan kepada Tuhan YME. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang sosial ekonominya mendukung kehidupan anggota keluarganya.dan mampu menabung untuk persiapan masa depan. Selain itu keluarga sejahtera juga dapat membantu dan mendorong peningkatan taraf hidup keluarga lain. 3. Sistem reproduksi dan masalahnya Tidak semua remaja memahami sistem reproduksi manusia. Membicarakan sistem reproduksi dianggap tabu dibeberapa kalangan remaja. Perubahan yang terjadi pada sistem reproduksi pada masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan dijelaskan.Penjelasan juga diberikan mengenai perawatan bayi. Gangguan sistem
  • 4. reproduksi yang dijelaskan seperti gangguan menstruasi, kelainan sistem reproduksi dan penyakit. Penyakit sistem reproduksi yang dimaksud seperti penyakit-penyakiit hubungan seksual, HIV /AIDS dan tumor. 4. Penyakit yang berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan atau sebaliknya. Remaja yang siap sebagai ibu harus dapat mengetahui penyakit- penyakit yang memberatkan kehamilan atau persalinan atau juga penyakit yang akan membahayakan dalam masa kehamilan atau persalianan. Penyakit-penyakit tersebut perlu dijelaskan. Penyakit yang perlu dan penting dijelaskan sewaktu mengadakan bimbingan antara lain penyakit jantung, penyakit ginjal, hipertensi, DM, anemia, tumor. 5. Sikap dan perilaku pada masa kehamilan dan persalinan Perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi pada masa kehamilan dan persalinan. Akibat perubahan sikap dan perilaku akan mengganggu kesehatan, misalnya pada masa hamil muda terjadi gangguan psikologi misalnya benci terhadap seseorang (suami) atau benda tertentu. Emosi yang berlebihan dimungkinkan akibat perubahan perilaku. Pada masa persalinan atau pasca persalinan gangguan jiwa mungkin terjadi. Disamping hal tersebut diatas masih ada lagi permasalahn remaja dan dikaitkan dengan kesehatan keluarga. Bidan harus dapat memberikan bimbingan sewaktu remaja berkonsultasi atau memberikan penyuluhan. Bila masalah remaja menyangkut bidang lain maka dapat dirujuk pada yang lebih ahli. Misalnya bila remaja merasa ketakutan yang amat sangat dalam menghadapi kehamilan dapat dirujuk kedokter spesialis jiwa atau ke psikolog. Bimbingan remaja dilakukan melalui organisasi remaja seperti karang taruna , pramuka, organisasi pelajar, mahasiswa dan pemuda. Dalam menghadapi proses perkawinan banyak hal ynag harus dipersiapkan oleh pasangan calon pengantin. Baik fisik, mental maupun biaya. Bidan mempunyai peran sebagai penyedia kesehatan antara lain dengan memberikan promosi kesehatan sebagai berikut : 1. Hakikat atau manfaaat perkawinan Hubungan suami istri yang elibatkan aspek kejiwaan oleh karena itu sebuah pernikahan haruslah sehat agar tercipta keharmonisan dalam rumah tangga. Manfaat perkawinan untuk kesehatan : a. Menikah dapat mengurangi stress Orang yang sudah menikah memiliki kadar kortisol (hormon stress) yang lebih rendah di bandingkan dengan orang yang belum menikah. Penelitian di laksanakan oleh univercity of california dengan cara mengambil sempel air liur orang yang sudah dan belum menikah b. Menikah dapat mengurangi kemungkinan mengalami stroke Studi penelitian ini dilakukan oleh Tel aviv univercity yang menunjukkan pernikahan yang bahagia bisa membentu mencegah stroke fatal pada pria. c. Menikah menjauhkan seseorang dari depresi
  • 5. Persoalan terkadang membutuhkan tempat curhat, orang yang sudah mrnikah akan lebih mudah menemukan teman curhatnya sehingga persoalan tidak lagi menjadi sebuah tekanan. Berbeda dengan orang yang belum menikah, setiap masalah akan ia pendam sendiri karena tidak menemukan teman curhat. Jika setiap permasalahan selalu terpendam maka akan mengakibatkan rasa stress dan semakin meningkat menjadi depresi. 2. Penyuluhan pranikah a. Hakikat perkawinan b. Persiapan kehamilan pertama c. Pemeliharaan kehamilan dan nifas d. Pemberian ASI e. Imunusasi Imunisasi yang diberikan adalan imunisasi tetenus toksoid (TT), yang diberikan menjelang hari perkawinan. f. Keluarga berencana Pasangan muda yang belum menikah informasi yang dikehendaki mungkin mengenai infeksi menular seksual, informasi mengenai penjarangan kehamilan, dan penundaan kehamilan. Petugas membentu klien membuat keputusan mengenai pilihannya , dan harus tanggap terhadap pilihan klien meskipun klien menolak memutuskan atau menangguhkan menggunakan kontrasepsi. Dalam melakukan konseling, petugas mengkaji apakah klien sudah mengenal jenis kontrasepsi termasuk keuntungan dan kerugian, serta bagaimana menggunakannya. Konseling mengenai kontrasepsi yang dipilih dimulai dengan mengenalkan berbagai jenis kontrasepsi dalam program KB. Petugas mendorong klien untuk berfikir, melihat persamaan yang ada. Dan membendingkan antar jenis kontrasepsi tersebut.dengan cara ini petugas membentu klien mengambil suatu keputusan. Jika tidak ada halangan dalam bidang kesehatan sebaiknya klien mempunyai pilihan kontrasepsi sesuai dengan pilihannya. Bila memilih pelayanan kontrasepsi yang sesuai dengan yang dipilihnya, klien akan menggunakan kontrasepsi tersebut lebih lama dan lebih efektif. 3. Persiapan calon pengantin. Dalam pernikahan dua manusia dua pribadi akan dipersatukan oleh satu ikatan yang di abadikan melalui pernikahan. Kedua pribadi ini masing-masing memiliki kepribadian, keinginan, dan tujuan hidup sendiri. Persiapan-persiapan yang di perlukan bagi calon penganten adalah sebagai berikut : a. Persiapan fisik 1) Sehat Pasangan calon pengantin diharapkan sehat sehingga mampu menghasilkan keturunan yang sehat pula. Jika diperlukan, pasangan calon pengantin dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum sehimgga jika ditemukan salah satu pasangan mempunyai penyakit pasangan yang lainnya mampu menerima keadaan pasangannya.
  • 6. 2) Umur Usia menikah yang paling baik adalah dalam masa reproduksi sehat yaitu umur 20 tahun sampai dengan 30 tahun. Hal ini dilakukan dalam upaya persiapan kehamilan sehingga kehamilan nantinya bukanlah kehamilan dengan risiko. 3) Istirahat dan lain lain b. Persiapan mental 1) Nilai-nilai agama 2) Cinta kasih 3) Sikap sosial dalam keluaraga 4) Keluarga harmonis 5) Menjaga ketahanan keluarga Hubungan antara anggota keluarga harus dipupuk dan dipelihara dengan baik. Hubungan yang baik dan kesatuan sikap ayah dan ibu merupakan jalinan yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak. Hubungan serasi ayah dan ibu memberi rasa tenang dan keteladanan bagi anak, serta keluarga yang kelak dibentuknya. Anak yang menghadapi masalah, baik kecil maupun besar mengidamkan tempat bernaung pada orang tua yang menampung, yang diperolehnya melalui komunikasi yang baik. Komunikasi terbentuk bila hubungan timbal balik selalu terjalin antara ayah ibu dan anak. c. Persiapan ekonomi Sejalan dengan tuntutan kebutuhan yang semakin hari semakin besar, maka diharapkan calon suami telah mempunyai pekerjaan tetap agar dapat menafkahi seluruh anggota keluarga. d. Persiapan perilaku : tidak merokok, tidak narkoba, dan sebagainya. Dampak fisiologis dari merokok adalah berupa dampak rokok terhadap fungsi kerja organ tubuh akibat kandungan 4000 bahan kimia dimana 40 diantaranya merusak dan menghancurkan sistem organ tubuh. Rokok juga memberikan dampak negatif terhadap bukan perokok. Rokok yang di bakar, menghasilkan asap yang keluar duakali lebih banyak dibanding asap yang dihisap oleh perokok. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa kadar bahan berbahaya dari asap yang keluar ternyata lebih tinngi dibanding asap yang dihisap perokok. Kadar CO sekitar 2-4 kali lebih tinggi, kadar nikotin 2-3 kali lebih tinggi dan kadar nitrosamine 50 kali lebih tinggi. Perokok pasif akan menderita sakit karena terpapar bahan berbahaya dalam asap rokok. Perokok pasif mempunyai kemungkinan terkena kanker paru 30% lebih tinggi dibanding yang tidak terpapar asap rokok. Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa istri dari seorang perokok mempunyai kemungkinan terkena kanker paru sebesar 20-50% lebih tinggi dari istri bukan perokok. Batuk pilek pada anak perokok 20-80% lebih sering dibanding anak bukan perokok. Bronkitis pada anak perokok 2 kali lebih sering daripada anak bukan perokok. 4. Informasi lain yang perlu diketahui adalah sebagai berikut a. Imunisasi TT
  • 7. b. Memahami jenis kontrasepsi. c. Penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS. Setiap pasangan yang datang ke pelayanan kesehatan hendaknya juga mendapatkan informasi tentang PMS , bukan hanya jenisnya tetapi juga cara penuluarannya dan juga cara untuk menghindarinya. Di harapkan setiap pasangan yang ingin menikah melakukan tes HIV/AIDS terlebih dahulu sehingga dapat diketahui apakah pasangannya mengidap HIV/AIDS atau tidak. Tujuannya adalah mendeteksi dan mencari jalan pemecahannya. d. Penyakit genetik : diabetes melitus, buta warna. e. Mengetahui status gizi. f. Hak-hak reproduksi : menentukan jumlah anak bukan hanya menjadi hak laki-laki, namun juga hak perempuan. Hendaknya setiap pasangan membicarakan terlebih dahulu berapa jumlah anak yang akan diinginkan kelak. g. Mengetahui alat reproduksi. B. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN KEHAMILAN 1. Perencanaan dan pengaturan kehamilan a. Merencanakan suatu kehamilan yang sehat dan aman. Anak adalah anugerah yang selalu didambakan setiap pasangan yang telah menikah, namun pada berbagai kondisi tidak semua pasangan yang telah menikah ingin lalngsung memiliki anak. Ada yang ingin menunda karena alasan umur (terlalu muda), ada juga yang belum siap memiliki anak baik lahir maupun bathinnya. Pada saat inilah peran bidan untuk membantu dan mengarahkan dalam menentukan waktu yang tepat untuk memiliki anak. b. Mengatur kehamilan dengan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi terdiri atas berbagai macam, mulai dari yang sederhana hingga metode kontrasepsi mantap. Bidan dapat membantu pasangan untuk memilih kontrasepsi mana yang lebih cocok. Jika ingin menunda kehamilan, maka dapat diperkenankan berbagai jenis metode kontrasepsi hormonal, mulai dari pil suntik, alat kontrasepsi bawah kulit(AKBK), dan alat kontrasepsi dalam rahim(AKDR). Hal lain, jika pasangan sudah tidak ingin punya anak lagi tapi belum mau untuk kontrasepsi mantap, maka pasangan dapat dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi AKDR. 2. Persiapan kehamilan dan saat kehamilan a. Tanda-tanda kehamilan. 1) Tanda mungkin hamil 2) Tanda pasti hamil b. Tujuan pemeriksaan kehamilan c. Pelayanan pada saat antenatal care (ANC)
  • 8. Adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi : anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan) pemeriksaan laboratorium khusus dan rutin, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya terdiri atas : 1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 2) Ukur tekanan darah 3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas) 4) Ukur tinggi fundus uteri 5) Tentukan presentasi janin dan DJJ 6) Skrining status imunisasi TT dan berikan imunisasi TT bila diperlukan 7) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan 8) Tes laboratorium (rutin dan khusus) 9) Tata laksana kasus 10) Temu wicara, termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi serta KB pascapersalinan. Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan golongan darah, hemoglobin, protein urin, dan gula darah puasa. Pemeriksaan khusus dilakukan di daerah prevalensi tinggi dan atau kelompok berisiko, pemeriksaan yang dilakukan adalah hepatitis B, HIV, sifilis, malaria, tuberkolosis, cacingan dan thalasemia. d. Kehamilan risiko tinggi Hal-hal yang termasuk ke dalam kelompok kehamilan risiko tinggi adalah : 1) Umur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun 2) Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun 3) Pernah melahirkan dari 4 kali 4) Mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu 5) Tinggi badan kurang dari 145 cm 6) Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm 7) Mempunyai penyakit menahun. e. Kunjungan ulang Menurut WHO seorang ibu hamil minimal memeriksakan dirinya 4 kali selama hamil yaitu 1 kali trimester 1 (saat ia merasa bahwa ia hamil), 1 kali pada trimester 2. Dan 2 kali pada trimester 3. Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil adalah dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan, dan perawat. f. Tempat dan penolong persalinan Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Pada kenyataannya di lapangan masih ada
  • 9. penolong persalinan yang bukan tenaga kesehatan dan dilakukan di luar fasilitas pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan yang kompeten memberikan pelayanan pertolongan persalinan adalah dokter spesialis kebidanan, dokter, dan bidan. g. Senam hamil h. Perawatan payudara i. Kehamilan yang tidak diinginkan 3. Peranan gizi a. Asupan gizi seimbang b. Masalah yang timbul akibat kekurangan gizi 4. Peranan suami a. Dukungan suami semasa kehamilan b. Peran suami dalam mendukung pola makan bagi ibu c. Dukung psikologis d. Dukungan fisik yaitu suami siaga e. Dukungan ekonomi C. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN IBU BERSALIN 1. Mengkaji Kesejahteraan Wanita Selama Persalinan Ketika wanita persalinannya spontan, biasanya wanita tersebut yang memulai perawatannya sendiri, baik dengan meminta penolong kelahiran datang atau dengan melakukan persiapan ke fasilitas kesehatan. Tanggung jawab penolong persalinan untuk mengkaji perawatan yang paling tepat pada awal persalinan telah dibicarakan dan pentingnya pemberian dukungan sepanjang persalinan. Di manapun kelahiran terjadi, terbinanya hubungan yang baik antara wanita dan pemberi perawatan sangat penting baik mereka pernah atau belum bertemu sebelumnya. Kualitas penerimaan yang di tawarkan kepada wanita yang mencari perawatan institusi akan sangat menentukan tingkat kepercayaan yang di berikan oleh wanita tersebut dan keluarganya kepada pemberi perawatan. Selama persalinan dan melahirkan, kesejahteraan fisik dan emosional wanita harus di kaji secara teratur, meliputi pengukuran suhu, nadi, dan tekanan darah, memeriksa asupan cairan dan keluaran urine, mengkaji nyeri dan kebutuhan akan dukungan. Pemantauan ini harus di pertahankan sampai proses kelahiran berakhir. Pengkajian kesejahteraan wanita juga di lakukan dengan memperhatikan privasi selama persalinan, menghormati orang yang di pilih untuk menyertainya, dan menghindari kehadiran orang yang tidak perlu dalam ruang bersalin. 2. Prosedur Rutin Persiapan kelahiran saat masuk rumah sakit atau pusat kesehatan sering kali meliputi beberapa prosedur ” rutin “. Seperti mengukur suhu, nadi dan tekanan darah, enema. Prosedur rutin ini tidak boleh di hilangkan meskipun hal tersebut harus di perkenalkan dan di jelaskan
  • 10. kepada wanita dan pasangannya karena untuk mencegah atau mendeteksi secara dini komplikasi yang mungkin dapat terjadi. 3. Nutrisi Nutrisi adalah subjek yang sangat penting dan pada saat yang sama sangat bervariasi. Pendekatan yang tepat tampaknya tidak menghambat keinginan wanita untuk makan dan minum selama persalinan dan melahirkan. Namun ada beberapa ibu yang menghadapi persalinan dengan ketakutan yang luar biasa. Dengan dilakukan promosi kesehatan tentang nutrisi pada ibu bersalin inilah di harapkan akan mampu mengurangi rutinitas pemenuhan nutrisi dengan ketakutan makan makanan tertentu. 4. Tempat Melahirkan Praktik persalinan dirumah yang benar memerlukan beberapa persiapan yang esensial. Penolong persalinan harus memastikan bahwa tersedia air bersih dan ruangan untuk tempat melahirkan yang hangat. Mencuci tangan harus di lakukan dengan cermat. Pakaian atau handuk hangat harus di siapkan untuk membungkus bayi agar tetap hangat. Jadi paling tidak harus ada beberapa bentuk peralatan melahirkan yang bersih sesuai rekomendasi WHO, yang bertujuan menciptakan lapangan persalinan sebersih mungkin dan memberi perawatan tali pusat yang adekuat. 5. Nyeri Persalinan Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, tetapi respon setiap wanita terhadap nyeri persalinan berbeda-beda. Ada beberapa metode non-invasif sekaligus non- farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri yang dapat digunakan selama persalinan. Banyak wanita merasa nyeri berkurang dengan mandi, sentuhan dan pijatan. Ada pula wanita yang mengatasi nyeri dengan cara relaksasi yang di lakukan secara verba, menjauhkan wanita dari nyerinya secara hipnotis, musik dan umpan balik biologic. Semua budaya mempunyai cara masing-masing untuk membantu dan memimpin persalinan. Beberapa budaya tersebut menjelaskan kebiasaannya dengan mitos dalam keluarga, bidan mencoba memberi penjelasan yang lebih masuk akal tentang sistem yang di terapkan. Ciri umum dari metode-metode ini adalah pemberian perhatian yang intens kepada wanita selama persalinan dan melahirkan. Mungkin inilah alasan mengapa begitu banyak wanita hamil merasa metode ini nyaman dan banyak membantu. Pelatihan dalam melakukan konseling atau promosi kesehatan dan keterampilan komunikasi interpersonal sangat penting untuk semua yang merawat wanita usia reproduktif (Kwast, 1995). 6. Kebersihan Di manapun proses persalinan dan melahirkan ditangani, kebersihan adalah kebutuhan yang paling penting dan utama. Sterilisasi yang biasa di gunakan di kamar operasi tidak diperlukan tetapi kuku harus pendek dan bersih serta tangan harus di cuci dengan air dan sabun secara cermat. Beberapa tindakan harus diambil selama persalinan untuk mencegah kemungkinan infeksi pada wanita dan penolong persalinan. Tindakan ini meliputi penghindaran
  • 11. kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh lain, penggunaan sarung tangan selama pemeriksaan vagina dan pelahiran bayi, serta dalam penanganan plasenta. Penting untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dengan mempertahankan teknik invasif misalnya episiotomi seminimal mungkin dan jika melakukan perawatan tambahan. DAFTAR PUSTAKA Novita, Nesi. Franciska,Y. (2011). Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/03/upaya-promosi-kesehatan.html Diposkan oleh Ayu Z. Waanapuspa di 02.40