Perbedaan karakteristik peserta didik dipengaruhi oleh faktor intern seperti kesehatan, intelegensi, dan minat serta faktor ekstern seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap kemampuan, pembawaan, dan aktivitas peserta didik.
Teks tersebut membahas mengenai perbedaan individu dalam berbagai aspek seperti fisik, kognitif, emosi, dan sosial. Beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan ini diantaranya genetik, lingkungan keluarga, dan tahap perkembangan. Guru dipersiapkan untuk menghadapi keragaman siswa dengan menyesuaikan metode mengajar seperti kelompok heterogen dan program pengayaan.
Perbedaan karakteristik peserta didik dipengaruhi oleh faktor intern seperti kesehatan, intelegensi, dan minat serta faktor ekstern seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap kemampuan, pembawaan, dan aktivitas peserta didik.
Teks tersebut membahas mengenai perbedaan individu dalam berbagai aspek seperti fisik, kognitif, emosi, dan sosial. Beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan ini diantaranya genetik, lingkungan keluarga, dan tahap perkembangan. Guru dipersiapkan untuk menghadapi keragaman siswa dengan menyesuaikan metode mengajar seperti kelompok heterogen dan program pengayaan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan minat dan kreativitas pada masa kanak-kanak. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain ciri-ciri dan faktor yang mempengaruhi minat anak, jenis-jenis minat yang berkembang, serta unsur dan faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas pada anak.
Teks tersebut membahas tentang 3 poin utama:
1. Definisi pembangunan sahsiah dan kepentingannya, termasuk ciri-ciri sahsiah unggul.
2. Proses pertumbuhan diri dan bagaimana perubahan sahsiah merupakan proses pertumbuhan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi personaliti seseorang.
1. Dokumen ini membahas tentang konsep diri remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Konsep diri terbentuk dari interaksi lingkungan dan pengalaman.
2. Konsep diri yang sehat ditandai dengan penilaian diri yang tepat, fleksibel, dan mampu mengontrol diri. Konsep diri berpengaruh besar terhadap penyesuaian sosial.
3. Orang tua dan guru dapat membentuk konsep diri positif dengan memberikan
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi identitas diri dan bagaimana ia dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti budaya, kelompok sosial, dan perbandingan sosial. Identitas diri berada dalam kontinum dan bergantung pada situasi serta persepsi orang lain. Membangun kepercayaan diri yang sehat membutuhkan penilaian diri yang jujur tanpa membandingkan diri secara berlebihan dengan orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri remaja dan upaya membentuk konsep diri yang sehat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri, dan remaja perlu memiliki konsep diri yang tepat, fleksibel, dan mampu mengontrol dirinya sendiri agar dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan sosialnya. Orang tua dan guru perlu memberikan dukungan agar membant
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL komunikasi dan konsep diriAmin Upsi
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri, penghargaan diri, dan hubungannya dengan komunikasi antarpribadi. Ia menjelaskan tiga komponen konsep diri (material, sosial, spiritual), empat posisi kehidupan, dan empat gaya komunikasi. Dokumen ini juga memberikan tips untuk meningkatkan penghargaan diri melalui percakapan positif dengan diri sendiri, visualisasi, menghindari perbandingan, dan mereframing peristiwa.
Dokumen tersebut membahasakan perbezaan individu yang dipengaruhi oleh faktor seperti temperamen, tenaga, pola persahabatan, dan lingkungan sosial. Ia juga menjelaskan teori-teori perkembangan individu seperti teori ekologi Bronfenbrenner dan teori Erikson, serta implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran guru.
Dokumen tersebut merupakan resume bimbingan dan konseling untuk anak berkebutuhan khusus yang membahas tentang pentingnya layanan bimbingan dan konseling bagi ABK agar dapat berkembang secara optimal sesuai potensi dan kemampuan mereka. Dokumen ini juga membahas mengenai hambatan-hambatan yang dimiliki ABK, kebutuhan akan bimbingan dan konseling, serta pendekatan dan tujuan dari layanan bimbingan dan konseling bag
Teks tersebut membahas tentang pengembangan kemampuan personal melalui tiga tahap, yaitu masa persiapan untuk mengenali dan melatih kemampuan yang dimiliki, masa dewasa dimana kemampuan tersebut bermanfaat, serta pentingnya memiliki pengetahuan dan kepercayaan diri yang memadai dalam mengembangkan kemampuan personal.
Dokumen tersebut membahas karakteristik umum peserta didik berdasarkan usia, gender, dan latar belakang. Karakteristik tersebut meliputi aspek fisik, intelektual, sosial, dan psikologis peserta didik pada berbagai tingkatan usia. Dokumen ini juga membandingkan perbedaan karakteristik antara peserta didik laki-laki dan perempuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Konsep diri merupakan persepsi seseorang tentang dirinya sendiri, yang terbahagi kepada konsep diri positif dan negatif. Konsep diri positif memiliki keyakinan diri yang kuat sedangkan konsep negatif lemah dan rentan. Guru memainkan peranan penting dalam membentuk konsep diri murid melalui interaksi, pengenalan bakat, dan aktiviti yang meningkatkan keyakinan diri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu perkembangan pribadi siswa dan mencapai tujuan pendidikan nasional
2. Program bimbingan dan konseling dirancang untuk membantu siswa dalam berbagai aspek perkembangan dan mengatasi masalah
3. Evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan program bimbingan dan konseling
BK karier: Perkembangan karier di SD. Sebuah laporan bab dari buku 'Career Counseling and Development in Global Economy' oleh Patricia Andersen dan Michael Vandehey (2012)
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan minat dan kreativitas pada masa kanak-kanak. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain ciri-ciri dan faktor yang mempengaruhi minat anak, jenis-jenis minat yang berkembang, serta unsur dan faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas pada anak.
Teks tersebut membahas tentang 3 poin utama:
1. Definisi pembangunan sahsiah dan kepentingannya, termasuk ciri-ciri sahsiah unggul.
2. Proses pertumbuhan diri dan bagaimana perubahan sahsiah merupakan proses pertumbuhan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi personaliti seseorang.
1. Dokumen ini membahas tentang konsep diri remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Konsep diri terbentuk dari interaksi lingkungan dan pengalaman.
2. Konsep diri yang sehat ditandai dengan penilaian diri yang tepat, fleksibel, dan mampu mengontrol diri. Konsep diri berpengaruh besar terhadap penyesuaian sosial.
3. Orang tua dan guru dapat membentuk konsep diri positif dengan memberikan
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi identitas diri dan bagaimana ia dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti budaya, kelompok sosial, dan perbandingan sosial. Identitas diri berada dalam kontinum dan bergantung pada situasi serta persepsi orang lain. Membangun kepercayaan diri yang sehat membutuhkan penilaian diri yang jujur tanpa membandingkan diri secara berlebihan dengan orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri remaja dan upaya membentuk konsep diri yang sehat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri, dan remaja perlu memiliki konsep diri yang tepat, fleksibel, dan mampu mengontrol dirinya sendiri agar dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan sosialnya. Orang tua dan guru perlu memberikan dukungan agar membant
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL komunikasi dan konsep diriAmin Upsi
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri, penghargaan diri, dan hubungannya dengan komunikasi antarpribadi. Ia menjelaskan tiga komponen konsep diri (material, sosial, spiritual), empat posisi kehidupan, dan empat gaya komunikasi. Dokumen ini juga memberikan tips untuk meningkatkan penghargaan diri melalui percakapan positif dengan diri sendiri, visualisasi, menghindari perbandingan, dan mereframing peristiwa.
Dokumen tersebut membahasakan perbezaan individu yang dipengaruhi oleh faktor seperti temperamen, tenaga, pola persahabatan, dan lingkungan sosial. Ia juga menjelaskan teori-teori perkembangan individu seperti teori ekologi Bronfenbrenner dan teori Erikson, serta implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran guru.
Dokumen tersebut merupakan resume bimbingan dan konseling untuk anak berkebutuhan khusus yang membahas tentang pentingnya layanan bimbingan dan konseling bagi ABK agar dapat berkembang secara optimal sesuai potensi dan kemampuan mereka. Dokumen ini juga membahas mengenai hambatan-hambatan yang dimiliki ABK, kebutuhan akan bimbingan dan konseling, serta pendekatan dan tujuan dari layanan bimbingan dan konseling bag
Teks tersebut membahas tentang pengembangan kemampuan personal melalui tiga tahap, yaitu masa persiapan untuk mengenali dan melatih kemampuan yang dimiliki, masa dewasa dimana kemampuan tersebut bermanfaat, serta pentingnya memiliki pengetahuan dan kepercayaan diri yang memadai dalam mengembangkan kemampuan personal.
Dokumen tersebut membahas karakteristik umum peserta didik berdasarkan usia, gender, dan latar belakang. Karakteristik tersebut meliputi aspek fisik, intelektual, sosial, dan psikologis peserta didik pada berbagai tingkatan usia. Dokumen ini juga membandingkan perbedaan karakteristik antara peserta didik laki-laki dan perempuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Konsep diri merupakan persepsi seseorang tentang dirinya sendiri, yang terbahagi kepada konsep diri positif dan negatif. Konsep diri positif memiliki keyakinan diri yang kuat sedangkan konsep negatif lemah dan rentan. Guru memainkan peranan penting dalam membentuk konsep diri murid melalui interaksi, pengenalan bakat, dan aktiviti yang meningkatkan keyakinan diri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu perkembangan pribadi siswa dan mencapai tujuan pendidikan nasional
2. Program bimbingan dan konseling dirancang untuk membantu siswa dalam berbagai aspek perkembangan dan mengatasi masalah
3. Evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan program bimbingan dan konseling
BK karier: Perkembangan karier di SD. Sebuah laporan bab dari buku 'Career Counseling and Development in Global Economy' oleh Patricia Andersen dan Michael Vandehey (2012)
Dokumen ini membahas tentang konsep diri remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa jenis konsep diri seperti konsep diri dasar, sementara, sosial, dan ideal. Konsep diri memiliki fungsi untuk memelihara konsistensi internal, menginterpretasikan pengalaman, dan menjadi kumpulan harapan. Lingkungan keluarga dan sekolah berperan besar dalam membentuk konsep diri siswa.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pentingnya memiliki kepercayaan diri yang tinggi pada diri sendiri dan bagaimana cara meningkatkan kepercayaan diri pada diri sendiri."
pentingnya seorang guru mengunakan fasilitas yang udah di buat pendahulu kita"orang yg lebih cakap" dalam mengubah ara secara instan dan bermartabat dalam menapaki masa yang mendunia tidak ada batas,etika,waktu,budaya,dan tata cara yang seremonial.selamat datang era baru yang berpondasi kepada jati diri bangsa yang bermartabat dan nasionalisme
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Konsep diri remaja dibentuk oleh interaksi dengan lingkungan dan pengalaman, serta memiliki berbagai fungsi seperti pemeliharaan konsistensi internal dan sebagai interpretasi pengalaman.
3. Konsep diri yang sehat ditandai dengan penilaian diri yang tepat, fleksibel, dan mampu mengontrol diri sendiri.
Dokumen ini membahas tentang perkembangan konsep diri remaja, termasuk definisi, jenis-jenis, fungsi, dan hubungannya dengan prestasi sekolah, karir, penyesuaian sosial, dan kenakalan remaja. Upaya orang tua dan guru untuk menciptakan lingkungan keluarga dan sekolah yang hangat dan mendukung dijelaskan sebagai kunci untuk mengembangkan konsep diri positif pada remaja.
Membangun Komunikasi Efektif dalam Mendukung Pilihan Karir AnakSeta Wicaksana
Pendampingan dalam pemilihan karir merupakan hal yang penting orang tua dapat lakukan. Oleh karena itu penting bagi orang tua mulai membangun komunikasi yang efektif di dalam keluarga, khususnya dalam membantu menemukan, mengarahkan, mendukung ketercapaian karir pada anak.
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hmsJANGAN TENGOK
Proses sosialisasi adalah proses pembelajaran berterusan untuk memahami peranan, status dan nilai dalam masyarakat melalui interaksi sosial. Ia bermula dari pemindahan norma budaya dalam keluarga dan terus berlanjutan melalui agen-agen sosialisasi seperti sekolah, rakan sebaya, media massa. Proses ini mempengaruhi pembentukan konsep diri seseorang dan bagaimana mereka berinteraksi dalam masyarakat
Dokumen tersebut membahas tentang konteks sosial dan perkembangan sosioemosional anak, mencakup teori ekologi Bronfenbrenner tentang lima sistem lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak, teori perkembangan rentang kehidupan Erikson yang menjelaskan delapan tahapan perkembangan, dampak pola asuh orang tua, peran teman sebaya dan sekolah dalam perkembangan sosial anak, serta pengaruh harga diri dan identitas
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
5. Bandura (1994 dalam Papalia, 2007):
Dengan membandingkan diri mereka dengan individu
lain yang sebaya, seorang anak dapat mengukur
kemampuan-kemampuannya secara lebih realistis
dan mendapatkan kesadaran yang lebih jelas
mengenai self-efficacy-nya
• Berbagai hubungan dengan teman sebaya :
Hubungan pertemanan (friendship)
Kelompok sosial yang lebih besar
Hubungan romantis
Peer Relationship
6. Ormrod (2007):
Peer relationship, terutama hubungan dengan teman dekat
(friendship), memberikan pengaruh dalam perkembangan
personal dan sosial anak-anak dan remaja, yaitu :
mempelajari dan melatih social skill
menawarkan dukungan sosial dan emosional
agen sosialisasi
• 3 golongan siswa dalam pergaulan :
Truly popular students
Rejected students
Neglected students
Peer Relationship
9. Tujuh Topik Motivasi Berprestasi
Motivasi ekstrinsik dan intrinsik
Atribusi
Mastery motivation
Self-efficacy
Goal setting, perencanaan, dan self
monitoring
Kecemasan
Strategi instruksional dan motivasi siswa
10. Motivasi ekstrinsik dan intrinsik
• Motivasi ekstrinsik melibatkan insentif dari luar,
seperti reward dan punishment
• Motivasi intrinsik dilandasi oleh faktor-faktor
internal seperti self-determination, rasa ingin tahu,
tantangan, dan usaha
Atribusi
Hal-hal yang diperkirakan merupakan penyebab
yang mendasari hasil yang muncul (Santrock, 2001)
Locus
Stability
Controllability
11. Mastery Motivation
Mastery vs Performance orientation
Self-efficacy
• Self-efficacy adalah kepercayaan bahwa seseorang dapat
menguasai situasi dan memberikan hasil yang positif
(Bandura, 1994, 1997, 1998, 2000 dalam Santrock, 2001).
Goal Setting, Perencanaan, dan Self-Monitoring
• Para peneliti menemukan bahwa self-efficacy dan prestasi
meningkat saat siswa menetapkan goal (tujuan) yang
spesifik, proximal, dan menantang (Bandura, 1997;
Schunk, 1997; Schunk & Ertmer, 2000 dalam Santrock,
2001)
12. Kecemasan
• Yang dimaksud dengan kecemasan adalah perasaan takut
dan khawatir yang tidak jelas dan sangat tidak
menyenangkan (Santrock, 2001)
Strategi Instruksional dan Motivasi Siswa
• Strategi mengajar yang penting adalah memonitor
pengharapan guru dan memastikan bahwa guru memiliki
pengharapan positif terhadap siswa berkemampuan
rendah.
• Kepercayaan siswa sendiri mengenai strategi
instruksional dan motivasional yang efektif juga harus
dipertimbangkan.
14. Vokasional
• Definisi Karier = serangkaian pengalaman yang
dominan dilakukan sepanjang hidup, jenjang
pekerjaan dan peran lain dalam bentuk
komitmen kerja dan pengembangan diri.
15. • Kematangan karier keputusan karier baik
• Alasan mengikuti perguruan tinggi (Wright,
1982)
Siswa SMA yg Matang Siswa SMA yg tidak Matang
Belum jelas apa yang akan
Kualifikasi profesional utk dilakukan, tetapi yakin bahwa
pekerjaan gelar akan membantu
mendapatkan pekerjaan
Betul-betul berminat pada Merasa terpaksa karena
pengetahuan terkait dituntut oleh lingkungan
Ingin menjadi mahasiswa dan
Menjadi mahasiswa untuk
sekaligus memberi waktu
menunda keputusan
untuk memikirkan masa depan
Menjadi mahasiswa untuk
menghindar dari menganggur
atau pekerjaan membosankan
16. Fase Perkembangan
Vokasional
(Sukadji, 2000)
• Fase fantasi (hingga usia 10th)
• Fase tentatif usia 11 sampai 17 tahun.
– Pada usia 11-12 tahun, pilihan dan perencanaan dilakukan
berdasarkan minat.
– Pada usia 13-14 tahun, anak mulai memilih berdasarkan
kapasitas yang dirasa ia miliki.
– Pada usia 15-16 tahun merupakan fase nilai (value).
– Selanjutnya, usia 17 tahun yang merupakan masa transisi ke
pertimbangan realitas.
• Fase realistis
– mencoba pekerjaan secara langsung / tdk langsung
17. Orientasi Masa Depan
Karier
• Gambaran seseorang tentang masa depan
• Dasar menetapkan tujuan, perencanaan,
membuat pilihan dan komitmen, serta
membantu seseorang menyelesaikan tugas
perkembangan
(Nurmi, dalam Palupi 2007)
18. Orientasi Masa Depan
Karier
Konstruk:
• Ekspektansi, harapan, dan kekhawatiran individu
• Seberapa jauh ekspektansi dan harapan diharapkan dapat
tercapai
• Pemikiran individu tentang faktor yang dapat mempengaruhi
masa depan (atribusi, kemampuan, usaha)
• Perasaan individu terhadap masa depannya (optimis, pesimis)
• Cara individu untuk mencapai tujuan
19. Orientasi Masa Depan
Karier
Faktor-faktor yg mempengaruhi:
• Faktor Individual
– Usia. Semakin bertambah usia, semakin berorientasi
pada masa depan
– Konsep diri dan penghargaan diri (self-esteem).
Konsep diri + lebih memiliki perencanaan dan evaluasi
mengenai masa depan
• Konteks Sosial
– Peran gender, SES, Interaksi Orang tua-anak
20. Faktor Pemilihan Karier
Faktor Internal
• Karakteristik Genetik
– Gender, Etnik, Fisik
• Karakteristik personal – psikologi
– Bakat, Minat, Kepribadian
• Karakteristik personal – sosiologi
– SES, gaya hidup
Faktor Eksternal
• Situasi Kerja, Situasi Sosial (prestise), Kebijakan ekonomi
21. Kompetensi Karier yang
Harus Dikembangkan di
SMA
• Pemahaman tentang pengaruh konsep diri yang positif
terhadap pengembangan karier
• Interpersonal dan social skills
• Memahami kaitan antara prestasi akademis, perencanaan,
pelatihan, dan penempatan karier
• Sikap positif terhadap belajar dan pekerjaan
• Kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan memaknai
informasi karier
Source: National Career Development Guideliness: Local Handbook for
High School (1989); dalam Isaacson 1997
22. Kompetensi Karier yang
Harus Dikembangkan di
SMA
• Kemampuan untuk menyiapkan, mencari, mendapatkan,
menjaga, dan menekuni pekerjaan
• Kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memilih
alternatif untuk tujuan pendidikan dan karier
• Pemahaman mengenai perubahan peran pada pria/wanita
dan bagaimana kaitannya dengan pemilihan karier
• Kemampuan terhadap eksplorasi karier dan perencanaan
Source: National Career Development Guideliness: Local Handbook for
High School (1989); dalam Isaacson 1997
24. • Aksi negatif (verbal maupun fisik) yang dilakukan oleh
seseorang secara sengaja dan mengakibatkan kecelakaan atau
ketidaknyamanan terhadap orang lain (Olweus, 1993).
• Bullying berulang kali, terus menerus dlm periode tertentu,
membuat korban cemas dan terintimidasi.
• Elemen bullying (Coloroso, 2003 dalam Andina, 2004):
– Adanya ketidakseimbangan kekuatan/kekuasaan,
– Adanya maksud atau tujuan untuk menyakiti orang lain,
– Adanya ancaman akan munculnya agresi kembali
DEFINISI
25. Menurut Olweus (1993):
• Bullying fisik
menonjok, memukul, mencekik, menendang,
menampar,menggigit, mencakar, serta merusak atau menghancurkan
pakaian maupun barang-barang milik korban.
• Bullying verbal
mengolok-olok orang lain, menghina, meremehan orang lain dan
juga mengkritik orang lain dengan kejam
• Relational bullying
perilaku mengucilkan orang lain merusak persahabatan,
menyebarkan gossip atau rumor, serta gesture tubuh yang
mengartikan permusuhan.
BENTUK-BENTUK
BULLYING
26. Karakteristik bullying yang dilakukan oleh anak
perempuan:
– Cenderung melakukan bullying terhadap anak perempuan
lain.
– Lebih sering bullying berkelompok dibandingkan dengan
anak laki-laki.
– Mengakibatkan luka psikologis pada korbannya
– Bertingkahlaku baik di depan orang dewasa namun sangat
kejam di kelompoknya.
– Sering memberikan komentar yang berkaitan degan
perilaku seksual dari anak perempuan lain yang tidak
disukainya.
Bullying berdasarkan
jenis kelamin
27. Karakteristik bullying yang dilakukan oleh anak
laki-laki:
– Cenderung melakukan bullying secara fisik.
– Menggunakan verbal bullying yang berkaitan
dengan orientasi seksual dan anggota keluarga,
– Cenderung melakukan bullying terhadap individu
yang lebih kecil dan lebih lemah.
– Terlibat dalam pemerasan dan pelecehan seksual.
Bullying berdasarkan
jenis kelamin
28. Referensi
Andina, Diajeng. (2004). Pemicu Perilaku Bullying pada Siswa SMA “Z”. Depok: Fakultas Psikologi UI.
Argaputri, Aida. (2005). Gambaran Self-esteem Remaja Pelaku Bullying. Depok: Fakultas Psikologi UI.
Ayuningtyas, Ambar Arum. (2005). Analisis Deskriptif Perilaku Bullying di Lingkungan Sekolah Dasar. Depok:
Fakultas Psikologi UI.
Olweus, D (1993). Bullying at school: what we know and what we can do. Oxford: Blackwell.
Ormrod, Jeanne Ellis. (2007). Educational Psychology : Developing Learners (4th ed.) . New Jersey : Prentice Hall
Palupi, Indah N. (2007). Hubungan Trait Kecemasan dan Keterlibatan dalam Organisasi Kemahasiswaan
dengan Orientasi Masa Depan Bidang Karir. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Papalia, Dianne, S. W. Olds, dan R. D. Feldman. (2007). Human Development (10th Ed). New York: McGraw Hill.
Putriani, Krisna. (2004). Pengaruh Tipe Bullying dan Gender Pelaku-Korbannya di SMA terhadap Persepsi Guru.
Depok: Fakultas Psikologi UI.
Rigby, Ken. (2008). Children and Bullying: How Parents and Educators Can Reduce Bulying at School. Oxford:
Blackwell. Pub.
Santrock, John W. (2001). Educational Psychology. Boston : McGraw-Hill
Santrock, John W. (2007). Adolescence (11th ed). Boston: McGraw Hill.