Pengertian teori belajar konstruktivistikIka Pratiwi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan dihafalkan atau ditransfer kepada siswa.
2. Tokoh-tokohnya seperti Piaget, Vigotsky, Dewey dan Von Glasersfeld menekankan peran pengalaman, interaksi sosial, dan zona perkembangan dalam membangun pengetahuan.
3.
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara konstruktivisme psikologis personal menurut Piaget dan konstruktivisme psikologis sosiokultural menurut Vygotsky. Kedua teori tersebut sepakat bahwa pengetahuan dibangun secara individual maupun sosial, namun perbedaannya terletak pada peran personal dan sosiokultural dalam proses konstruksi pengetahuan.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Teori perkembangan Kognitif Vygotsky
Teori konstruktivisme vygotsky
kelebihan dan kekurangan teori vygotsky
implikasi teori vygotsky dalam pembelajaran matematika
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaBelum Kerja
Dokumen tersebut membahas teori belajar konstruktivisme dimana para siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan. Prinsip-prinsip konstruktivisme yaitu pengetahuan dibangun oleh siswa, guru membantu menyediakan situasi belajar, dan pembelajaran berfokus pada konsep utama.
Pengertian teori belajar konstruktivistikIka Pratiwi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan dihafalkan atau ditransfer kepada siswa.
2. Tokoh-tokohnya seperti Piaget, Vigotsky, Dewey dan Von Glasersfeld menekankan peran pengalaman, interaksi sosial, dan zona perkembangan dalam membangun pengetahuan.
3.
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara konstruktivisme psikologis personal menurut Piaget dan konstruktivisme psikologis sosiokultural menurut Vygotsky. Kedua teori tersebut sepakat bahwa pengetahuan dibangun secara individual maupun sosial, namun perbedaannya terletak pada peran personal dan sosiokultural dalam proses konstruksi pengetahuan.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Teori perkembangan Kognitif Vygotsky
Teori konstruktivisme vygotsky
kelebihan dan kekurangan teori vygotsky
implikasi teori vygotsky dalam pembelajaran matematika
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaBelum Kerja
Dokumen tersebut membahas teori belajar konstruktivisme dimana para siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan. Prinsip-prinsip konstruktivisme yaitu pengetahuan dibangun oleh siswa, guru membantu menyediakan situasi belajar, dan pembelajaran berfokus pada konsep utama.
Teori konstruktivisme menekankan bahawa pelajar membina pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi sosial. Menurut Vygotsky, pembelajaran berlaku dalam Zon Pembangunan Terdekat (ZPD) di mana pelajar belajar dengan bantuan orang lain. Guru berperanan sebagai fasilitator untuk memastikan pembelajaran berlaku melalui aktiviti kolaboratif dan interaksi sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pembelajaran terjadi ketika siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri berdasarkan pengalaman. Siswa akan membangun pengetahuan baru dengan mengintegrasikan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang sudah ada. Teori ini menekankan peran siswa sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut merangkum teori konstruktivisme Vygotsky dengan menjelaskan empat pokok bahasan utamanya: budaya, bahasa, zona perkembangan proksimal, dan scaffolding. Vygotsky berpendapat bahwa interaksi sosial dan bimbingan orang dewasa memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif anak.
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi sosial.
2. Menurut teori ini, peran siswa dalam membangun pengetahuan menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran.
3. Teori ini berbeda dengan pendekatan behavioristik yang lebih menekankan stimulus dan respon.
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme) suatu Materi yang memuat cara belajar dan pembelajaran yang dikemukan oleh beberapa para ahli mengena cara belajar dan pembelajaran
Konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara individual dan sosial melalui proses asimilasi dan akomodasi. Ada dua jenis konstruktivisme yaitu personal (Piaget) dan sosiokultural (Vygotsky). Keduanya sepakat bahwa pengetahuan dibangun oleh pembelajar melalui interaksi sosial.
Teori Belajar Kognitif menurut Piaget menekankan bahwa anak membangun pengetahuan secara aktif melalui interaksi dengan lingkungan, dan mengalami serangkaian tahap perkembangan kognitif dari bayi hingga dewasa. Teori ini memberikan implikasi bahwa pembelajaran akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa dan memberikan kesempatan untuk belajar secara aktif dan berinteraksi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang teori-teori belajar kognitif yang meliputi teori Piaget tentang perkembangan kognitif anak, teori Vigotsky mengenai zona perkembangan proksimal, teori Ausubel mengenai pembelajaran bermakna, dan teori Bruner mengenai tahap-tahap belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 2 yang terdiri dari 6 anggota dan teori-teori pembelajaran kognitif seperti teori Piaget, Bruner, dan Ausubel. Teori-teori tersebut menegaskan bahwa proses kognitif dan tingkat perkembangan intelektual siswa mempengaruhi pembelajaran, serta pentingnya penemuan sendiri dan kebermaknaan bahan ajar bagi keberhasilan belajar siswa.
Dokumen tersebut merangkum teori belajar konstruktivisme, yang intinya menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman nyata dan interaksi lingkungan. Teori ini menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri, berlawanan dengan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dokumen tersebut juga membahas tokoh-tokoh seperti Piaget dan Vygotsky serta implikasi teori ini terhadap dunia p
Banding beza pemikiran vygotsky dan piaget mengenai cara kanak kanak berfikirnurul syifaa'
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membandingkan teori pembelajaran Piaget dan Vygotsky khususnya mengenai cara kanak-kanak belajar.
2. Piaget lebih menekankan proses konstruktivisme kognitif secara individu sedangkan Vygotsky menekankan pengaruh lingkungan sosial dalam perkembangan kognitif kanak-kanak.
3. Kedua-dua teori setuju bahawa kanak-
Dokumen tersebut membahas tentang teori konstruktivisme dalam pembelajaran dimana siswa diberikan peran aktif untuk membangun pengetahuan mereka sendiri berdasarkan pengalaman, serta perbandingan antara teori konstruktivisme kognitif Piaget dan sosial Vygotsky."
Dokumen tersebut membahas teori kognitif pembelajaran yang menekankan proses berfikir dan pengolahan informasi. Tokoh-tokohnya meliputi Piaget, Ausubel, Bruner, dan Lewin. Teori ini menyarankan pendekatan aktif siswa dalam belajar untuk membangun pengetahuan secara mandiri.
Teori konstruktivisme menekankan bahawa pelajar membina pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi sosial. Menurut Vygotsky, pembelajaran berlaku dalam Zon Pembangunan Terdekat (ZPD) di mana pelajar belajar dengan bantuan orang lain. Guru berperanan sebagai fasilitator untuk memastikan pembelajaran berlaku melalui aktiviti kolaboratif dan interaksi sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pembelajaran terjadi ketika siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri berdasarkan pengalaman. Siswa akan membangun pengetahuan baru dengan mengintegrasikan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang sudah ada. Teori ini menekankan peran siswa sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut merangkum teori konstruktivisme Vygotsky dengan menjelaskan empat pokok bahasan utamanya: budaya, bahasa, zona perkembangan proksimal, dan scaffolding. Vygotsky berpendapat bahwa interaksi sosial dan bimbingan orang dewasa memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif anak.
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi sosial.
2. Menurut teori ini, peran siswa dalam membangun pengetahuan menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran.
3. Teori ini berbeda dengan pendekatan behavioristik yang lebih menekankan stimulus dan respon.
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme) suatu Materi yang memuat cara belajar dan pembelajaran yang dikemukan oleh beberapa para ahli mengena cara belajar dan pembelajaran
Konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara individual dan sosial melalui proses asimilasi dan akomodasi. Ada dua jenis konstruktivisme yaitu personal (Piaget) dan sosiokultural (Vygotsky). Keduanya sepakat bahwa pengetahuan dibangun oleh pembelajar melalui interaksi sosial.
Teori Belajar Kognitif menurut Piaget menekankan bahwa anak membangun pengetahuan secara aktif melalui interaksi dengan lingkungan, dan mengalami serangkaian tahap perkembangan kognitif dari bayi hingga dewasa. Teori ini memberikan implikasi bahwa pembelajaran akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa dan memberikan kesempatan untuk belajar secara aktif dan berinteraksi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang teori-teori belajar kognitif yang meliputi teori Piaget tentang perkembangan kognitif anak, teori Vigotsky mengenai zona perkembangan proksimal, teori Ausubel mengenai pembelajaran bermakna, dan teori Bruner mengenai tahap-tahap belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 2 yang terdiri dari 6 anggota dan teori-teori pembelajaran kognitif seperti teori Piaget, Bruner, dan Ausubel. Teori-teori tersebut menegaskan bahwa proses kognitif dan tingkat perkembangan intelektual siswa mempengaruhi pembelajaran, serta pentingnya penemuan sendiri dan kebermaknaan bahan ajar bagi keberhasilan belajar siswa.
Dokumen tersebut merangkum teori belajar konstruktivisme, yang intinya menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman nyata dan interaksi lingkungan. Teori ini menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri, berlawanan dengan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dokumen tersebut juga membahas tokoh-tokoh seperti Piaget dan Vygotsky serta implikasi teori ini terhadap dunia p
Banding beza pemikiran vygotsky dan piaget mengenai cara kanak kanak berfikirnurul syifaa'
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membandingkan teori pembelajaran Piaget dan Vygotsky khususnya mengenai cara kanak-kanak belajar.
2. Piaget lebih menekankan proses konstruktivisme kognitif secara individu sedangkan Vygotsky menekankan pengaruh lingkungan sosial dalam perkembangan kognitif kanak-kanak.
3. Kedua-dua teori setuju bahawa kanak-
Dokumen tersebut membahas tentang teori konstruktivisme dalam pembelajaran dimana siswa diberikan peran aktif untuk membangun pengetahuan mereka sendiri berdasarkan pengalaman, serta perbandingan antara teori konstruktivisme kognitif Piaget dan sosial Vygotsky."
Dokumen tersebut membahas teori kognitif pembelajaran yang menekankan proses berfikir dan pengolahan informasi. Tokoh-tokohnya meliputi Piaget, Ausubel, Bruner, dan Lewin. Teori ini menyarankan pendekatan aktif siswa dalam belajar untuk membangun pengetahuan secara mandiri.
Resume perkuliahan membahas dua teori belajar yaitu teori belajar sosio-kultural dan teori belajar konstruktivisme. Teori belajar sosio-kultural menekankan pengaruh lingkungan sosial dan budaya dalam belajar seseorang, sedangkan teori belajar konstruktivisme lebih mengedepankan peran individu dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Kedua teori ini memberi sumbangan besar bagi penerapan pembelajaran aktif
PERBANDINGAN ANTARA TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET DAN LEV VYGOTSKYSanta Barbara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Teori perkembangan kognitif Piaget dan Vygotsky membahas perkembangan kognitif anak-anak dan remaja. Kedua teori ini memiliki perbedaan dalam konsep utama, penilaian tahap kognitif, peran lingkungan pembelajaran, dan penggunaan bahasa.
2) Kedua teori ini bermanfaat bagi para pendidik dalam merancang kurikulum dan memberikan kesempatan belajar mandiri
Teori perkembangan kognitif Vygotsky berfokus pada tiga faktor utama yaitu budaya, bahasa, dan zona perkembangan proksimal. Vygotsky berpendapat bahwa interaksi sosial dan budaya berperan penting dalam perkembangan kognitif anak. Ia juga menekankan hubungan antara bahasa dan pemikiran, serta pentingnya bantuan orang dewasa dalam membantu anak belajar.
Teori sosiokultural menempatkan lingkungan sosial sebagai faktor utama dalam pembentukan pengetahuan dan perkembangan kognitif seseorang. Interaksi sosial berperan sebagai mediator antara orang-orang untuk membentuk pengetahuan. Guru perlu memperhatikan zona perkembangan proksimal siswa dan memberikan bantuan sesuai kemampuan mereka untuk meningkatkan pembelajaran.
1. Teori belajar revolusi sosiokultural menekankan pengaruh lingkungan sosial dan budaya terhadap perkembangan kognitif seseorang.
2. Vygotsky mendasari teori ini dengan konsep zona perkembangan proksimal dan mediasi yang menggunakan alat semiotik seperti bahasa.
3. Teori ini berimplikasi pada pendidikan informal, nonformal, dan formal yang melibatkan lingkungan sosial dalam pembelajaran.
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdfAnisaNabilaNurSetya
Teori konstruktivisme merupakan teori yang sudah tidak asing lagi bagi dunia
pendidikan, sebelum mengetahui lebih jauh tentang teori konstruktivisme alangkah lebih baiknya
diketahui dulu konstruktivisme itu sendiri. Konstruktivisme berarti bersifat membangun. Dalam
konteks filsafat pendidikan, konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup
yang berbudaya modern. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, bahwa konstruktivisme
merupakan sebuah teori yang sifatnya membangun dari segi kemampuan, pemahaman, dalam
proses pembelajaran
memperkenalkan konsep perkalian kepada anak kelas 2 merupakan perjuangan yang sangat sulit. Ini merupakan pondasi pertama untuk menuju level berikutnya...
This document discusses methodologies for teaching the Quran. It focuses on the Ummi method, an approach that emphasizes memorization and recitation of the Quran by non-Arabic speakers in a simple and straightforward manner so that its messages can be understood. The document is the third volume in a series exploring effective ways to instruct students in learning the Quran.
This document discusses methodologies for teaching the Quran. It focuses on the Ummi method, an approach that emphasizes memorization and recitation of the Quran. The document is the second volume exploring the Ummi method of Quranic learning.
Dokumen tersebut merupakan pengantar buku kumpulan lelucon dan humor dari mantan Presiden Indonesia ke-4, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Buku ini berisi kumpulan cerita lucu dan tanggapan humoris Gus Dur selama hidupnya baik dalam kehidupan pribadi maupun ketika menjabat sebagai presiden."
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
Teori belajar kognitif
1. Teori Belajar kognitif
A. Teori Belajar Piaget
Piaget merupakan salah satu pioner konstruktivis, ia berpendapat bahwa anak
membangun sendiri pengetahuannya dari pengalamannya sendiri dengan lingkungan. Dalam
pandangan Piaget, pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian besar
bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan
lingkungannya. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan buku sebagai pemberi
informasi.
Piaget menjabarkan implikasi teori kognitif pada pendidikan yaitu
1) Memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar
kepada hasilnya. Guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga
sampai pada hasil tersebut. Pengalaman - pengalaman belajar yang sesuai
dikembangkan dengan memperhatikan tahap fungsi kognitif dan jika guru penuh
perhatian terhadap Pendekatan yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan
tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan pengalaman
yang dimaksud,
2) Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam
kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan
jadi ( ready made knowledge ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu
melalui interaksi spontan dengan lingkungan,
3) Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan.
Teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa tumbuh dan melewati urutan
perkembangan yang sama, namun pertumbungan itu berlangsung pada kecepatan
berbeda. Oleh karena itu guru harus melakukan upaya untuk mengatur aktivitas di
dalam kelas yang terdiri dari individu - individu ke dalam bentuk kelompok kelompok kecil siswa daripada aktivitas dalam bentuk klasikal,
4) Mengutamakan peran siswa untuk saling berinteraksi. Menurut Piaget, pertukaran
gagasan - gagasan tidak dapat dihindari untuk perkembangan penalaran. Walaupun
penalaran tidak dapat diajarkan secara langsung, perkembangannya dapat disimulasi.
2. B. Teori Belajar Vygostky
Tokoh kontruktivis lain adalah Vygotsky. Sumbangan penting teori Vygotsky adalah
penekanan pada hakekatnya pembelajaran sosiokultural. Inti teori Vygotsky adalah menekankan
interaksi antara aspek “internal” dan “eksternal” dari pebelajaran dan penekanannya pada
lingkungan sosial pebelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi
sosial masing - masing individu dalam konsep budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran
terjadi saat siswa bekerja menangani tugas - tugas yang belum dipelajari namun tugas- tugas itu
berada dalam “zone of proximal development” mereka. Zone of proximal development adalah
jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang ditunjukkan dalam kemampuan
pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat kemampuan perkembangan potensial yang
ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau
teman sebaya yang lebih mampu.
Teori Vygotsky yang lain adalah “scaffolding“. Scaffolding adalah memberikan kepada
seseorang anak sejumlah besar bantuan selama tahap - tahap awal pembelajaran dan kemudian
mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih
tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang
diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah ke dalam
bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri.
Vygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya yaitu
1) Menghendaki setting kelas kooperatif, sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan
saling memunculkan strategi - strategi pemecahan masalah yang efektif dalam
masing - masing zone of proximal development mereka;
2) Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran menekankan scaffolding. Jadi teori
belajar Vygotsky adalah salah satu teori belajar sosial sehingga sangat sesuai dengan
model pembelajaran kooperatif karena dalam model pembelajaran kooperatif terjadi
interaktif sosial yaitu interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan
guru dalam usaha menemukan konsep - konsep dan pemecahan masalah.
http://www.padepokan-ilmu.co.cc/2010/01/teori-belajar-kognitif.html