SlideShare a Scribd company logo
1 of 286
Eksposisi Injil Lukas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.



                                       LUKAS 1:1-4


I) Penulis Injil Lukas:

      1) Tidak ada bukti hitam di atas putih bahwa Lukas adalah penulis Injil ini. Ini berbeda
      dengan surat-surat Paulus, yang secara jelas mengatakan bahwa Paulus adalah
      penulisnya. Tetapi tradisi (cerita yang diturunkan turun temurun dari mulut ke mulut)
      mengatakan bahwa Lukas adalah penulis Injil ini. Hal-hal yang dijadikan dasar adalah:

         o   Dari Luk 1:1-4 dan Kis 1:1-2 terlihat dengan jelas bahwa Injil Lukas dan Kitab Kisah
             Para Rasul ditulis oleh orang yang sama (dan juga ditujukan kepada orang yang
             sama). Selanjutnya dari istilah ‘kami’ yang digunakan dalam Kitab Kisah Para Rasul
             (Kis 16:10 20:5 dsb), terlihat bahwa penulisnya adalah teman seperjalanan Paulus.
             Ini cocok dengan diri Lukas yang memang sering menyertai Paulus dalam
             perjalanannya.

         o   adanya istilah-istilah / bahasa kedokteran yang dipakai dalam Injil Lukas maupun
             kitab Kisah Para Rasul, dan juga fakta menunjukkan bahwa penulis Injil ini lebih teliti
             dari Matius ataupun Markus pada waktu menggambarkan suatu penyakit.

             Misalnya:

                   istilah ‘kuatlah kaki dan mata kaki orang itu’ (Kis 3:7b).



                   istilah ‘demam keras’ (Luk 4:38 bdk. Mat 8:14 Mark 1:30).



                   istilah ‘penuh kusta’ (Luk 5:12 bdk. Mat 8:2 Mark 1:40).



                   istilah ‘seorang yang mati tangan kanannya’ (Luk 6:6 bdk. Mat 12:10 Mark
                    3:1).



                   istilah putus telinga kanannya’ (Luk 22:50 bdk. Mat 26:51 Mark 14:47).

             Semua ini cocok dengan diri Lukas yang adalah seorang tabib.


      2) Lukas adalah seorang tabib (Kol 4:14).

      Paulus tidak pernah mengecam Lukas dalam hal ini, dan ini menunjukkan bahwa
      kekristenan tidak mengecam dokter ataupun obat!

      3) Lukas bukanlah orang Yahudi.
Ini terlihat dari Kol 4:10-11,14 dimana Paulus membedakan antara 3 teman Yahudinya (Kol
     4:10-11 - ‘mereka yang bersunat’) dan Lukas (Kol 4:14).

     Dengan demikian, Lukas adalah satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan Yahudi.


II) Penerima Injil Lukas: Theofilus:

     1) Dalam Kitab Suci Indonesia istilah ‘Theofilus yang mulia’ diletakkan dalam ay 1, tetapi
     sebetulnya adalah seperti dalam terjemahan Inggris, dimana istilah itu diletakkan pada akhir
     ay 3.

     2) Siapakah Theofilus itu?

     Ada penafsir yang berpendapat bahwa ‘Theofilus’ bukanlah nama seseorang, tetapi
     maksudnya adalah ‘orang-orang kristen’.

     Alasannya:

           a) Tidak mungkin Lukas menuliskan Injilnya hanya untuk satu orang saja.

           b) Theofilus berasal dari 2 kata Yunani, yaitu THEOS (= God / Allah) dan PHILIA (=
           love / kasih), sehingga ‘Theofilus’ = God-lover / God-beloved / a friend of God (=
           pecinta Allah / orang yang dicintai Allah / sahabat Allah).

     Jawaban terhadap hal ini:



           a) Pauluspun menuliskan beberapa suratnya (seperti Timotius, Titus, Filemon) hanya
           untuk satu orang saja. Karena itu apa anehnya kalau Lukas menuliskan Injilnya untuk
           satu orang saja?



           b) Kata ‘mu / engkau’ (ay 3-4) dalam bahasa Yunaninya ada dalam bentuk singular /
           tunggal. Kalau ‘Theofilus’ menunjuk pada ‘orang-orang kristen’ maka pasti Lukas
           menggunakan ‘mu / engkau’ dalam bentuk plural / jamak.



           c) Adanya sebutan ‘yang mulia’ (ay 1), tidak memungkinkan bahwa istilah ‘Theofilus’
           menunjuk kepada orang-orang kristen. Tidak ada alasan bagi Lukas untuk menyebut
           orang-orang kristen dengan sebutan ‘yang mulia’.


     3) Sebutan ‘Theofilus yang mulia’:

     Dari sebutan ‘yang mulia’ ini kita bisa menyimpulkan bahwa Theofilus adalah orang yang
     mempunyai jabatan tinggi.


           a) Ini bukanlah sesuatu yang aneh pada jaman itu, dan karena itu istilah ini tidak
           menunjukkan Lukas sebagai orang yang menjilat. Bandingkan dengan Kis 26:25
           dimana Paulus menyebut Festus dengan istilah ‘Festus yang mulia’. Ini
           menggunakan kata Yunani yang sama.



           b) Sebutan ini menunjukkan adanya sopan santun! Dan ini menunjukkan bahwa
           orang kristen harus sopan (bdk. 1Kor 13:5 - ‘tak lakukan yang tak sopan’).
Ada gereja-gereja Liberal yang mengabaikan Injil dan doktrin, tetapi hanya
           menekankan ajaran moral dan etika. Ini tentu salah. Tetapi orang kristen yang injili
           seringkali jatuh pada extrim satunya, yaitu hanya menekankan Injil dan doktrin, tetapi
           mengabaikan moral dan etika, sehingga menjadi orang yang tak tahu sopan santun.
           Ini tentu juga salah, karena akan menjadi batu sandungan bagi orang lain.


     Tetapi kalau kita melihat pada Kis 1:1, maka pada waktu Lukas menuliskan Kisah Rasul
     kepada orang yang sama, ia tidak lagi menggunakan istilah ‘yang mulia’ ini. Ada orang yang
     berkata bahwa ini disebabkan karena pada saat itu Theofilus telah bertobat dan menjadi
     orang kristen, gara-gara membaca Injil Lukas ini.



III) Alasan dan tujuan penulisan Injil Lukas:

     1) Adanya orang-orang tertentu yang menuliskan ‘Injil’.

     ‘Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah
     terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula
     adalah saksi mata dan pelayan Firman’ (ay 1-2).


           a) ‘peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita’ (ay 1).

           Kata Yunani yang oleh Kitab Suci Indonesia diterjemahkan ‘telah terjadi’,
           diterjemahkan bermacam-macam:

           NASB/RSV: accomplished (= telah terjadi).

           NIV: fulfilled (= digenapi).

           KJV: surely believed (= dipercaya dengan pasti).

           Calvin menerima terjemahan KJV dan mengatakan bahwa istilah ini menunjuk pada
           hal-hal yang diketahui dengan pasti / tanpa keraguan.

           Kata Yunaninya adalah PEPLEROPHOREMENON, suatu participle yang berasal dari
           kata dasar PLEROPHOREO, yang berasal dari 2 kata Yunani, yaitu PLERES [= full
           (= penuh / lengkap)] + PHOREO / PHERO [= to bring (= membawa)]. Jadi artinya
           adalah to bring to fulness / to fulfill (= menggenapi).

           Memang istilah ini bisa diartikan to be fully convinced (= diyakinkan sepenuhnya)
           seperti dalam Ro 14:5, tetapi itu kalau istilah ini ditujukan kepada manusia. Di sini
           istilah ini ditujukan pada peristiwa, sehingga lebih cocok diterjemahkan fulfilled (=
           digenapi).



           Hendriksen menerima terjemahan fulfilled, dan lalu berkata:

           "It is clear from Luke’s entire Gospel that he regards history not as the sum total of chance
           occurrences, or as the result of a series of fortuitous circumstances, but as the fulfilment of
           the divine plan; hence also of prophecy" (= Adalah jelas dari seluruh Injil Lukas bahwa
           ia menganggap sejarah bukan sebagai jumlah dari kejadian-kejadian yang bersifat
           kebetulan, atau sebagai hasil dari suatu seri keadaan-keadaan yang bersifat kebetulan,
           tetapi sebagai penggenapan rencana ilahi; karenanya juga penggenapan nubuat).

           Bdk. Luk 1:45,54-55,69-70 2:38 3:3-6 4:21,43 7:20 9:22,44 12:50 18:31-33 19:41-44
           24:25-28,44-49.
Hendriksen berkata lagi:

      "It is comforting to know that history - including that of our own lives - is the fulfilment of
      God’s plan. This does not cancel human responsibility" (= Adalah sesuatu yang
      menghibur kalau kita tahu bahwa sejarah - termasuk sejarah hidup kita sendiri - adalah
      penggenapan rencana Allah. Ini tidak membatalkan / membuang tanggung jawab
      manusia).

      b) Orang-orang tertentu lalu menuliskan peristiwa-peristiwa itu dan menyebarkan
      tulisan-tulisan mereka (ay 2).

            mereka ini disebut sebagai ‘saksi mata dan pelayan Firman’.



                    ‘Firman’ di sini tidak menunjuk kepada Yesus, tetapi pada Injil.



                    mereka disebut ‘saksi mata’ karena mereka menerima Firman / Injil.
                     Setelah itu mereka menjadi ‘pelayan Firman’ dimana mereka
                     memberitakan Firman / Injil itu.

                     Ini orang kristen yang benar, setelah menerima Firman / Injil lalu
                     memberitakan Firman / Injil! Bagaimana dengan saudara?

            mereka ini bukanlah Matius atau Markus, dan lebih-lebih pasti bukan
             Yohanes, yang menuliskan Injil Yohanes setelah Lukas menuliskan Injilnya.

2) Tulisan-tulisan ini bukannya tulisan yang sesat, dan karena itu Lukas tidak menyerang
orang-orang tersebut (misalnya dengan menyebut mereka nabi palsu / pengajar sesat dsb).



Tetapi rupa-rupanya tulisan-tulisan itu kurang akurat dan / atau kurang lengkap, sehingga
Lukas, yang tidak mau Injil diselewengkan sedikitpun, lalu menyelidiki dengan seksama dan
lalu membukukannya dengan teratur (ay 3).


      a) William Hendriksen:

      "The Christian religion is not a matter of ‘cunning devised myths’ (2Pet 1:16), but rests on
      solid, historical fact" [= agama kristen bukanlah persoalan ‘dongeng-dongeng yang
      direncanakan dengan licik / cerdik’ (2Pet 1:16), tetapi berlandaskan pada fakta historis
      yang kuat / kokoh].

      Bandingkan ini dengan pandangan Liberal, teori Demythologizing dari Bultmann,
      yang mengatakan bahwa ada banyak dongeng dalam Kitab Suci, seperti Kej 1-11,
      cerita-cerita tentang mujijat-mujijat dalam ke-empat Kitab Injil, dsb. Kalau memang ini
      benar, untuk apa Lukas susah-susah menyelidiki fakta sejarah yang benar dan lalu
      membukukannya?

      b) ‘Lukas menyelidiki dan lalu menuliskan’ dan ‘Lukas diilhami Roh Kudus pada
      waktu menulis’ bukanlah 2 hal yang kontradiksi.

      Banyak orang berpendapat bahwa kalau pendeta belajar buku theologia / tafsiran
      dan lalu menyusun khotbah, maka itu adalah ‘firman dari manusia’. Kalau mau yang
      dari Tuhan, maka kita hanya perlu berdoa untuk meminta pimpinan Roh Kudus.

      Tetapi ternyata disini pada waktu Lukas menulis Firman Tuhan / Kitab Suci (bukan
      sekedar khotbah!), ia menyelidikinya lebih dulu!
William Barclay:

       "No one would deny that the gospel of Luke is an inspired document; and yet Luke begins
       by affirming that it is the product of the most careful historical research. God’s inspiration
       does not come to the man who sits with folded hands and lazy mind and only waits, but to
       the man who thinks and seeks and searches" (= tidak seorangpun yang menyangkal
       bahwa Injil Lukas adalah suatu dokumen yang diilhamkan; dan sekalipun demikian
       Lukas memulainya dengan menegaskan bahwa Injil ini adalah hasil dari penyelidikan
       sejarah yang paling teliti. Pengilhaman Allah tidak datang kepada orang yang duduk
       dengan tangan dilipat dan pikiran yang malas dan hanya menunggu, tetapi kepada
       orang yang berpikir dan mencari dan menyelidiki).

       Catatan:

       Kata-kata Barclay ini tidak bisa diberlakukan secara mutlak. Tentu tidak berarti
       bahwa semua orang yang mencari dan menyelidiki lalu mendapatkan ilham. Juga
       tidak semua orang yang mendapatkan ilham mendapatkannya setelah mencari dan
       menyelidiki.



       Tetapi sekalipun demikian kita tetap bisa mendapatkan inti dari kata-kata Barclay ini,
       yaitu bahwa kalau kita ingin mendapatkan kebenaran dari Tuhan, tidak cukup bagi
       kita untuk hanya berdoa dan menunggu. Kita juga harus mau berusaha dengan
       belajar, berpikir, merenungkan Firman Tuhan dsb.

       c) ‘dengan teratur’.

       Jangan mengartikan ini sebagai ‘chronologis / sesuai dengan urut-urutan waktu’.
       Tidak ada satu buku sejarahpun yang benar-benar chronologis, karena kalau
       demikian, justru akan terjadi kekacauan. Memang secara umum, Injil Lukas ini cukup
       chronologis, tetapi tidak mutlak.



       Jadi, yang dimaksud dengan ‘dengan teratur’ di sini adalah penyusunan topik-
       topiknya.


3) Lukas lalu mengirimkan Injil Lukas ini kepada Theofilus supaya Theofilus mendapatkan
pengertian yang pasti / tepat.

Ini terlihat dari ay 4. Tetapi ay 4 dalam versi Kitab Suci Indonesia ini salah terjemahan.
Dalam ay 4 versi Kitab Suci Indonesia kelihatannya bahwa semua yang diterima oleh
Theofilus selama ini sudah benar, dan Lukas menuliskan Injilnya ini supaya Theofilus makin
yakin akan hal itu. Tetapi bandingkan dengan terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris di
bawah ini:

NIV: ‘so that you may know the certainty of the things you have been taught’ (= supaya kamu bisa
mengetahui kepastian dari hal-hal yang telah diajarkan kepadamu) - ini mirip dengan KJV.

NASB: ‘so that you may know the exact truth about the things you have been taught’ (= supaya
kamu bisa mengetahui kebenaran yang persis tentang hal-hal yang telah diajarkan kepadamu)
- ini mirip dengan RSV.


       a) ‘The things you have been taught’ (= hal-hal yang telah diajarkan kepadamu).

       Kata Yunani yang diterjemahkan ‘you have been taught’ adalah KATECHETHES,
       dari mana kata ‘Catechism’ (= katekisasi / pelajaran dasar) diturunkan. Kata Yunani itu
       juga digunakan dalam Kis 18:25 Ro 2:18 Gal 6:6a.
Katekisasi / pelajaran dasar adalah sesuatu yang penting! Lukas tidak mau
           membiarkan dasar dari Theofilus itu miring sekalipun hanya sedikit.

           b) ‘So that you may know the certainty / the exact truth’ (= supaya kamu bisa mengetahui
           kepastian / kebenaran yang persis).

           Ini menunjukkan bahwa ada hal-hal yang kurang akurat dalam pengajaran yang
           diterima oleh Theofilus selama ini, dan Lukas menuliskan Injilnya dan
           mengirimkannya kepada Theofilus untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan itu.

                  tahu tentang kebenaran adalah sesuatu yang vital! Karena itu maulah belajar
                   Firman Tuhan, datang dalam Pemahaman Alkitab, belajar makalah / cassette
                   dsb.

                  gereja membutuhkan ajaran yang sangat ketat / akurat! Karena itu maulah
                   belajar yang njlimet / sukar!

                   Jangan berkata: ‘Saya toh bukan pendeta, jadi tak perlu belajar terlalu akurat /
                   njlimet’! Ingat bahwa Theofilus juga bukan pendeta, tetapi toh Lukas
                   menganggap perlu bahwa ia mempunyai pengertian yang akurat.




                                            -AMIN-


e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com

Eksposisi Injil Lukas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.



                                     LUKAS 1:5-25


I) Zakharia dan Elisabet:

     1) Zakharia dan Elisabet hidup pada jaman Herodes (ay 5).

     Bahwa Lukas menyebut tentang Herodes (Catatan: ini adalah Herodes yang Agung),
     menunjukkan bahwa ia memperhatikan fakta sejarah! Jelas bahwa para penulis Kitab Suci
     tidak menganggap remeh fakta sejarah sehingga menuliskannya dengan sembarangan.
     Bandingkan dengan pandangan golongan Liberal yang mengatakan bahwa dalam hal
     sejarah, letak geografis dsb, Kitab Suci bisa salah. Jelas bahwa pandangan seperti ini tidak
     bisa dipertanggungjawabkan.

     2) Zakharia dan Elisabet adalah keturunan Harun, dan Zakharia adalah seorang imam (ay
     5).


           a) Perlu diketahui bahwa semua keturunan Harun yang laki-laki secara otomatis
           menjadi imam. Akibatnya, ada terlalu banyak imam, sehingga akhirnya imam-imam
           itu dibagi menjadi 24 rombongan (1Taw 24:1-18), dan tiap rombongan mencapai
           hampir 1000 imam. Pada waktu kembali dari pembuangan Babilonis, hanya 4
           rombongan imam yang tersisa (Ezra 2:36-39), tetapi 4 rombongan ini lalu dibagi lagi
           menjadi 24 rombongan dengan nama-nama yang sama.
Zakharia termasuk rombongan yang disebut Abia (ay 5).

            b) Pelayanan imam.

            Hanya 3 hari raya (Paskah, Pentakosta dan Pondok Daun) dimana semua imam
            melayani. Pada hari-hari biasa, dalam satu tahun setiap rombongan imam hanya
            melayani sebanyak 2 periode, dan masing-masing periode lamanya 1 minggu.

            Dalam ay 9 dikatakan bahwa Zakharia melakukan tugas keimaman, yaitu membakar
            ukupan dalam Bait Allah. Siapa yang mendapat kehormatan untuk melakukan tugas
            ini, ditentukan dengan undian (ay 9). Dan ini hanya bisa dialami seorang imam sekali
            dalam seumur hidupnya.

            c) Dari sini terlihat bahwa Zakharia adalah seorang yang melayani Tuhan.


      3) Zakharia dan Elisabet adalah orang yang saleh / hidup benar (ay 6).


            a) Hanya beberapa orang dalam Kitab Suci yang diberi predikat seperti ini, seperti
            Nuh (Kej 6:9), Ayub (Ayub 1:1,8 2:3), Simeon (Luk 2:25). Untuk Maria, yang oleh
            gereja Roma Katolik dianggap suci murni, Kitab Suci tidak pernah menyebutnya
            sebagai ‘saleh’, ‘benar’, apalagi ‘tidak bercela’ atau ‘suci’!

            b) Sebutan ‘benar’ dan ‘tidak bercacat’ ini tidak boleh diartikan bahwa mereka betul-
            betul suci murni. Alasannya:

                   Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, semua manusia lahir / dikandung
                    dalam dosa / mempunyai dosa asal (Ayub 25:4 Maz 51:7).



                   Ro 3:10-12,23 dan banyak ayat-ayat lain mengatakan bahwa semua manusia
                    berdosa.



                   Kitab Suci hanya mengakui adanya satu orang yang betul-betul suci yaitu
                    Yesus Kristus sendiri (2Kor 5:21 Ibr 4:15 Ibr 7:26 1Pet 2:22 1Pet 3:18 1Yoh
                    3:5). Ini dimungkinkan karena Yesus dilahirkan oleh seorang perawan yang
                    mengandung dari Roh Kudus, sehingga Ia adalah Allah dan manusia
                    sekaligus dalam satu pribadi.

            Jadi, sebutan ‘benar’ dan ‘tidak bercacat’ hanya menunjukkan bahwa Zakharia dan
            Elisabet merupakan orang-orang yang sangat saleh.


II) Problem / penderitaan mereka:

Problem / penderitaan mereka ada dalam ay 7, yaitu mereka tidak mempunyai anak.

Beberapa hal yang penting sehubungan dengan hal ini:

      1) Tidak mempunyai anak adalah sesuatu yang sangat hina pada jaman itu.

      Perhatikan bahwa dalam ay 25 hal itu disebut sebagai ‘aib’ [NIV / NASB: disgrace (= sesuatu
      yang memalukan, mencemarkan)].

      William Barclay berkata:

      "Jewish Rabbis said that 7 people were excommunicated from God and the list began, ‘A Jew who
      has no wife, or a Jew who has a wife and who has no child’" (= Rabi-rabi Yahudi mengatakan
      bahwa ada 7 orang yang dikucilkan dari Allah dan daftar itu dimulai dengan ‘seorang Yahudi
yang tidak mempunyai istri, atau seorang Yahudi yang mempunyai istri dan tidak mempunyai
     anak’).

     2) Problem mereka ini berlarut-larut sampai mereka berdua lanjut umurnya (ay 7b).



     Padahal dari kata-kata ‘doamu telah dikabulkan’ dalam ay 13, jelas bahwa mereka berdoa
     untuk hal itu. Tetapi ada penafsir yang berpendapat bahwa mereka mungkin sudah lama
     berhenti berdoa untuk hal itu, karena merasa sudah tidak mungkin mendapat anak.

     3) Mereka hidup saleh / taat, dan Zakharia adalah seorang yang melayani Tuhan, tetapi
     mereka toh mempunyai problem yaitu tidak punya anak.

     Kata ‘tetapi’ pada awal ay 7 menunjukkan suatu kontras antara ay 6 dan ay 7. Ay 6
     menunjukkan kesalehan dan ketaatan mereka, tetapi sekalipun demikian, mereka tidak
     punya anak.

     Ini menunjukkan bahwa orang yang beriman, saleh, dan melayani Tuhan, bisa saja
     mengalami problem yang berlarut-larut dan mengalami hidup yang seolah-olah tidak
     diberkati!



     Penerapan:

        o   Jangan percaya pada ajaran populer jaman sekarang yang mengatakan bahwa
            orang yang beriman dan taat hidupnya akan enak terus, penuh mujijat, kaya, dsb.



        o   Kalau hidup saudara penuh dengan penderitaan, itu tidak selalu menunjukkan bahwa
            saudara tidak beriman atau bahwa ada dosa dalam hidup saudara.

     4) Suatu hal yang indah dan harus ditiru dari mereka adalah: sekalipun mereka punya
     problem / penderitaan begitu besar dan berlarut-larut, dan sekalipun hidup mereka seolah-
     olah tidak diberkati, tetapi mereka tetap setia kepada Tuhan dalam hidup maupun
     pelayanan mereka!



     Penerapan:

     Apakah saudara hanya setia kepada Tuhan kalau ada banyak berkat Tuhan? Maukah
     saudara untuk tetap setia kepada Tuhan sekalipun segala sesuatu rasanya kacau / tidak
     beres?


III) Pernyataan Allah:

     1) Pada saat itu rombongan Abia mendapat giliran bertugas dalam Bait Suci, dan pada saat
     diundi, Zakharia mendapat kehormatan untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar
     ukupan di sana (ay 8-9).


            a) Untuk ‘Bait Suci’ digunakan kata bahasa Yunani NAOS yang menunjuk kepada
            sanctuary (Ruang Suci dan Ruang Maha Suci). Ini berbeda dengan kata Yunani
            HIERON yang juga mencakup pelataran Bait Suci.

            b) Kata ‘ukupan’ oleh KJV/RSV/NIV/NASB diterjemahkan incense (= kemenyan). Hal
            ini dilakukan di Ruang Suci 2 x / hari, yaitu pada pagi dan sore (Kel 30:7-8).
2) Pada saat itu, seorang malaikat menampakkan diri kepada Zakharia (ay 11-12).


      a) Malaikat itu bernama Gabriel (ay 19).

             ‘Gabriel’ berarti ‘man of God’ (= manusia Allah), dan ini adalah suatu kata
              bahasa Ibrani.

              Terhadap hal ini ada orang yang mengkritik / mengolok-olok: apakah di surga
              digunakan bahasa Ibrani?

              Jawabnya: pada saat Tuhan menyuruh malaikat berbicara kepada manusia,
              tentu ia menggunakan bahasa yang dimengerti manusia itu. Saat itu berbicara
              kepada Zakharia yang adalah orang Yahudi, maka tentu tidak aneh kalau ia
              memperkenalkan dirinya dalam bahasa Ibrani.

             Ay 15 menunjukkan bahwa Gabriel ini bukanlah Roh Kudus, karena kalau
              Gabriel adalah Roh Kudus, maka ia akan berkata ‘ia akan penuh denganKu’,
              bukannya ‘ia akan penuh dengan Roh Kudus’. Hal yang sama terjadi pada ay
              35.

      b) Zakharia menjadi takut pada waktu melihat malaikat (ay 12-13a).

      Ini adalah sesuatu yang lazim, dan karena itu kalau dalam Kitab Suci ada orang yang
      menjadi pucat dan bahkan rebah / pingsan karena melihat malaikat / Tuhan sendiri,
      itu tentu berbeda dengan ‘tumbang / rebah dalam Roh’ dimana orangnya tumbang /
      rebah tanpa mendapat penglihatan apa-apa!


3) Firman yang diberikan oleh malaikat (ay 13-17).


      a) Kelahiran Yohanes (Pembaptis) sebagai jawaban doa mereka (ay 13).

             Kata ‘doamu’ (ay 13) tidak menunjuk pada doa Zakharia pada saat itu, tetapi
              pada doa-doanya yang lalu pada saat ia meminta anak.

              Ini menunjukkan bahwa:

                 o   doa yang belum dijawab setelah lama sekali bukannya tidak didengar
                     atau ditolak oleh Allah. Ini mengajar kita untuk berdoa dengan tekun.

                     Penerapan: Adakah hal-hal yang dahulu saudara doakan tetapi
                     sekarang tidak lagi? Baca dan renungkan Luk 18:1-8 dan berte-kunlah
                     dalam doa.

                 o    sekalipun kelahiran Yohanes sudah ditetapkan oleh Allah, tetapi doa
                     Zakharia dan Elisabet menyebabkan terlaksananya Rencana /
                     Ketetapan Allah itu. Karena itu, adanya Rencana / Ketetapan Allah
                     tidak boleh membuat kita menjadi apatis / tidak berusaha, tidak berdoa,
                     dsb.

             Nama ‘Yohanes’ (ay 13) berarti ‘the grace of the LORD’ (= kasih karunia
              TUHAN) atau ‘Yahweh is gracious’ (= Yahweh / TUHAN itu penuh kasih
              karunia).

              Ia dinamakan begitu karena misinya adalah memberitakan kasih karunia Allah
              kepada dunia.

              Tetapi sekalipun misinya seperti itu, ia tetap merupakan seorang pengkhotbah
              yang sangat keras! Bdk. Luk 3:7-20.
Karena itu jangan sembarangan mencela pengkhotbah yang keras. Anti pada
       pengkhotbah keras sama saja dengan anti kepada Yohanes Pembaptis, rasul-
       rasul dan nabi-nabi, dan bahkan anti kepada Yesus sendiri, karena mereka
       semuanya merupakan pengkhotbah yang keras!


b) Akan ada sukacita karena kelahiran Yohanes yang akan menjadi besar di
hadapan Tuhan (ay 14-15a).



Di sini Kitab Suci menunjukkan bahwa kita seharusnya bersukacita kalau anak kita
menjadi besar di hadapan Tuhan.

Tetapi kenyataannya ada banyak orang (orang kristen sekalipun) yang bersukacita
kalau anaknya menjadi besar di hadapan manusia / dunia, misalnya kalau anaknya
menjadi orang kaya, terpandang, terkenal, berkedudukan tinggi, mempunyai gelar
yang hebat dsb.

Dan sebaliknya juga ada banyak orang (orang kristen sekalipun) yang justru sedih
kalau mempunyai anak yang menjadi seorang pelayan Tuhan / hamba Tuhan yang
baik, tetapi tidak menjadi besar di hadapan dunia!

Renungkan:

Apakah saudara berharap, berdoa dan berusaha supaya diri saudara sendiri / anak
saudara menjadi besar di hadapan Tuhan atau menjadi besar di hadapan dunia?

c) Penggambaran tentang Yohanes Pembaptis (ay 15-17):

      Ia akan besar di hadapan Tuhan (ay 15a).

      Ia tidak akan minum anggur / minuman keras (ay 15b).

       Ini menunjukkan ia adalah seorang nazir Allah (Bil 6:3).

      Ia akan penuh Roh Kudus sejak dari rahim ibunya (ay 15c).



             Ini yang menyebabkan ia bisa jadi besar dan berguna di hadapan
              Tuhan.



             ‘Penuh Roh’ sering dikontraskan dengan ‘anggur / minuman keras’
              (bdk. Kis 2:15-17 Ef 5:18).

      Ia akan berjalan mendahului Tuhan ‘dalam roh dan kuasa Elia’ (ay 17a).

       Ini tak berarti bahwa ia adalah reinkarnasi Elia (bdk. Yoh 1:21), tetapi berarti
       bahwa ia mirip dengan Elia dalam keberanian dan semangatnya (bdk. 1Raja-
       raja 18:18 dengan Mat 14:4).

      Ia membuat banyak orang bertobat (ay 16,17b) dan dengan itu ia menjadi
       orang yang menyiapkan jalan bagi Tuhan Yesus (ay 17a bdk. Luk 3:4).

       Ada 2 hal yang penting tentang pertobatan orang banyak sebagai akibat
       pelayanan Yohanes Pembaptis:

          o   ‘hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya’ (ay 17).
Ini menunjukkan bahwa pertobatan harus disertai pembaharuan /
                         perbaikan hubungan dalam rumah tangga / keluarga!

                         Tentu saja ini hanya bisa terjadi kalau kedua belah pihak yang geger itu
                         sama-sama bertobat. Damainya manusia dengan manusia
                         berhubungan erat dengan damainya manusia-manusia itu dengan
                         Allah. Kalau yang bertobat hanya satu, maka justru bisa terjadi
                         perpecahan (bdk. Mat 10:34-36).



                         Calvin berkata bahwa kalimat ‘hati bapa-bapa berbalik kepada anak-
                         anaknya’ lalu diikuti dengan ‘hati orang-orang durhaka kepada pikiran
                         orang benar’ dan ‘umat yang layak bagiNya’, dan ini menunjukkan
                         bahwa itu bukanlah damai di antara orang-orang yang diluar Tuhan.

                         Calvin lalu menambahkan:

                         "Accursed then be the peace and unity by which men agree among
                         themselves apart from God" (= terkutuklah damai dan kesatuan dengan
                         mana orang-orang menjadi akur di antara mereka sendiri terpisah dari
                         Allah).

                     o   ‘hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang benar’ (ay 17).

                         NASB: attitude (= sikap).

                         NIV/RSV/KJV: wisdom (= hikmat).

                         Kata Yunani yang dipakai adalah PHRONESEI.

                         Hendriksen menterjemahkan understanding (= pengertian), sedangkan
                         A.T. Robertson menterjemahkan practical intelligence (= pengertian
                         praktis) dan sebuah Kamus Yunani menterjemahkan way of thinking (=
                         cara berpikir).

                         Ini menunjukkan bahwa dalam pertobatan harus ada perubahan
                         pengertian / pikiran! Karena itu belajar Firman Tuhan adalah sesuatu
                         yang mutlak penting!


IV) Ketidakpercayaan dan hukuman:

     1) Ketidakpercayaan Zakharia (ay 18).

     Ay 18 menunjukkan bahwa Zakharia tidak percaya bahwa mereka yang sudah begitu tua
     bisa mempunyai anak, dan ia meminta tanda untuk itu.

     2) Hukuman Tuhan terhadap Zakharia (ay 19-20).


           a) Mengapa Zakharia dihukum, sedangkan orang-orang lain yang melakukan hal
           yang sama tidak dihukum? Contoh:

                 Maria (ay 34).



                 Abraham (Kej 15:8).



                 Gideon (Hakim-hakim 6:36-39).
   Hizkia (2Raja-raja 20:8-11).

             Jawabnya: Jelas bahwa Tuhan melihat adanya perbedaan sikap hati antara Zakharia
             dan Maria, Abraham, Gideon, dan Hizkia. Calvin berkata bahwa ini seperti
             tertawanya Abraham (Kej 17:17) yang berbeda dengan tertawanya Sara (Kej 18:12),
             dan karena itu sekalipun kedua-duanya tertawa, Sara ditegur tetapi Abraham tidak.

             b) Zakharia dihukum sehingga menjadi bisu sampai anaknya lahir (± 9 bulan).

             Dipersoalkan apakah Zakharia ini hanya bisu atau bisu tuli.

             Perlu diketahui bahwa kata KOPHOS yang diterjemahkan bisu di sini, dalam literatur
             Yunani bisa berarti bisu, tuli, atau bisu tuli (Catatan: tetapi dalam Mark 9:25
             digunakan 2 kata Yunani yang berbeda untuk bisu dan tuli).



             Dari ay 20,22,64 kelihatannya Zakharia hanya bisu, karena ditekankan bahwa ia
             tidak dapat berkata-kata. Tetapi ay 62 menunjukkan bahwa orang-orang berbicara
             kepadanya dengan isyarat, dan ini menunjukkan bahwa ia bukan hanya bisu tetapi
             bisu tuli.

             Menjadi bisu tuli selama 9 bulan tentu merupakan sesuatu yang berat, dan inilah
             hukuman Tuhan terhadap ketidak-percayaan terhadap firmanNya! Ini menunjukkan
             bahwa Tuhan sama sekali tidak memandang ringan dosa ketidak-percayaan
             terhadap FirmanNya ini

             Penerapan: Apakah saat ini saudara sedng tidak percaya pada bagian tertentu dari
             Firman Tuhan? Mungkin yang menyatakan Yesus sebagai satu-satunya jalan ke
             surga (Yoh 14:6 Kis 4:12 1Yoh 5:11-12)? Atau Firman yang menyatakan bahwa Allah
             mengatur segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang
             mengasihiNya (Ro 8:28)? Kalau ya, bertobatlah dan percayalah pada Firman Tuhan.


V) Penggenapan Firman Tuhan:

Dalam ay 24-25 terlihat bahwa Tuhan menepati Firman / janjiNya. Tuhan memang menghukum /
menghajar Zakharia karena ketidak-percayaannya, tetapi Tuhan tidak membatalkan janji / Firman /
RencanaNya tentang kelahiran Yohanes Pembaptis. Ini menyebabkan kita makin harus percaya
pada Firman / janji Tuhan! Maukah saudara?




                                             -AMIN-


e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com

Eksposisi Injil Lukas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.



                                     LUKAS 1:26-38
I) Gabriel datang kepada Maria (ay 26-28a):

     1) ‘Bulan keenam’ (ay 26).

     Maksudnya adalah bulan keenam setelah malaikat datang kepada Zakharia / bulan keenam
     setelah Elisabet mulai mengandung (bdk. ay 36b). Ini menunjukkan bahwa usia Yesus lebih
     muda sekitar 6 bulan dari Yohanes Pembaptis. Tentu saja dalam hal ini Yesus ditinjau
     sebagai manusia! Sebagai Allah Ia kekal dan lebih tua dari siapapun!

     2) ‘sebuah kota di Galilea bernama Nazaret’ (ay 26).

     Ini adalah kota / tempat yang hina (Yoh 1:46 7:41,52).

     Ditinjau dari banyak sudut, baik pemberitaan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis maupun
     kelahiran Yohanes Pembaptis kelihatannya lebih hebat / mentereng dari pada pemberitaan
     tentang kelahiran Yesus dan kelahiran Yesus. Kelahiran Yohanes Pembaptis diberitakan di
     dalam Bait Allah di Yerusalem, sedangkan kelahiran Yesus diberitakan di rumah Maria di
     Nazaret di Galilea (ay 26,28a). Kelahiran Yohanes Pembaptis diberitakan kepada seorang
     imam yaitu Zakharia, sedangkan kelahiran Yesus diberitakan kepada seorang gadis desa
     yaitu Maria. Yohanes Pembaptis dilahirkan dalam rumah / keluarga imam, sedangkan
     Yesus dilahirkan di tempat hewan / keluarga tukang kayu yang miskin (Luk 2:6-7 Mat
     13:55a). Kelahiran Yohanes Pembaptis diketahui banyak orang, sedangkan kelahiran Yesus
     hampir tidak diketahui orang (Luk 2:6-7).

     Bandingkan semua ini dengan Yes 53:2b, yang berbunyi:



     "Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun
     tidak, sehingga kita menginginkannya"

     Tetapi jelas bahwa Yesus jauh lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Ini mengajar kita untuk
     tidak menilai Yesus secara jasmani (bdk. 2Kor 5:16). Kalau saudara menilai Yesus secara
     jasmani, saudara tidak akan pernah mau datang dan percaya kepada Dia, dan itu akan
     membawa penghukuman kekal bagi saudara!



     Juga dalam menilai hal-hal lain, banyak orang menilainya secara jasmani / lahiriah,
     misalnya:

        o   dalam menilai suatu agama mereka memperhatikan berapa banyak jumlah umatnya,
            populernya agama tersebut, dsb.



        o   dalam menilai gereja mereka memperhatikan kemegahan gedungnya, banyaknya
            jemaatnya, banyaknya cabang yang dimiliki, nama / merk gereja yang ngetop, dsb.



        o   dalam menilai pendeta mereka melihat gagahnya si pendeta, gelarnya yang hebat,
            IQ tinggi yang ia miliki, sekolah yang hebat di luar negeri tempat ia mendapatkan
            pendidikan theologia, dsb.



        o   dalam menilai buku rohani mereka melihat bentuk bukunya, warna dan cetakannya
            yang menarik, dsb.
Ini semua salah, karena kita harus menilainya secara rohani! Bagaimana mutu rohaninya,
itulah yang harus dipertanyakan!



3) Maria adalah seorang perawan yang masih dalam status bertunangan dengan Yusuf (ay
27).


      a) Pandangan William Barclay tentang kelahiran Yesus dari seorang perawan (Virgin
      Birth):

      "... the Virgin Birth. The Church does not insist that we believe in this doctrine" (= ...
      kelahiran dari perawan. Gereja tidak mendesak / memaksa supaya kita percaya pada
      doktrin ini).

      Komentar saya: hanya gereja yang sesat yang tidak mendesak kepercayaan
      terhadap doktrin ini.

      Barclay lalu mengatakan bahwa ada alasan untuk menerima doktrin Virgin Birth ini
      yaitu penafsiran hurufiah dari Luk 1:26-38 dan Mat 1:18-25.

      Tetapi juga ada alasan untuk menolak doktrin Virgin Birth ini, yaitu:

            Silsilah Yesus (Mat 1:1-17 Luk 3:23-38) melalui Yusuf. Aneh kalau Yusuf
             bukanlah ayah Yesus yang sesungguhnya.

             Jawab:

             Secara hukum, Yesus adalah anak Yusuf! Karena itu tidak aneh, kalau
             silsilahNya dibuat melalui Yusuf. Disamping itu, saya berpendapat bahwa
             silsilah Yesus dalam Luk 3:23-38 adalah melalui Maria. Untuk itu lihat
             pelajaran Luk 3:23-38 di belakang.

            Maria menyebut Yusuf sebagai ayah Yesus (Luk 2:48).

             Jawab:

                 o   ayah tiri biasa disebut ayah, dan secara sah / secara hukum Yusuf
                     memang adalah ayah Yesus.



                 o   Terhadap kata-kata Maria dalam Luk 2:48 itu Yesus menjawab:

                     "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus
                     berada di dalam rumah BapaKu?" (Luk 2:49). Dengan kata lain, Ia
                     mengatakan bahwa Yusuf bukanlah bapaNya, karena Allahlah yang
                     adalah BapaNya.

            Mat 13:55 dan Yoh 6:42 mengatakan bahwa Yesus adalah anak Yusuf.

             Jawab:

             Bandingkan dengan Luk 3:23 - "menurut anggapan orang Ia adalah anak
             Yusuf". Ini jelas menunjukkan bahwa sebetulnya Yesus bukanlah anak Yusuf.

            sisa Perjanjian Baru tidak berbicara apa-apa tentang Virgin Birth.

             Jawab:

             Bahwa Perjanjian Lama, dalam Yes 7:14, menubuatkan kelahiran Yesus dari
             seorang perawan, dan Perjanjian Baru, dalam Mat 1:23, menganggap
kelahiran Yesus sebagai penggenapan nubuat itu, adalah sesuatu yang lebih
       dari cukup untuk mempertahankan doktrin kelahiran Yesus dari seorang
       perawan.


Barclay lalu berkata:



"The Jews had a saying that in the birth of every child there are three partners - the father,
the mother and the Spirit of God. They believed that no child could be born without the
Spirit. And it may well be that the New Testament stories of the birth of Jesus are lovely,
poetical ways of saying that, even if he had a human father, the Holy Spirit of God was
operative in his birth in a unique way.

In this matter we may make our own decision. It may be that we will desire to cling to the
literal doctrine of the virgin birth; it may be that we will prefer to think of it as a beautiful
way of stressing the presence of the Spirit of God in family life".

(= Orang-orang Yahudi mempunyai pepatah yang berkata bahwa dalam kelahiran dari
setiap anak ada 3 orang yang bekerja sama - sang ayah, sang ibu dan Roh Allah.
Mereka percaya bahwa tidak ada anak yang bisa dilahirkan tanpa Roh. Dan bisa saja
bahwa cerita-cerita Perjanjian Baru tentang kelahiran Yesus adalah cara yang indah
dan puitis untuk mengatakan bahwa kalaupun Yesus mempunyai ayah manusia, Roh
Kudus Allah bekerja dalam kelahiranNya dalam suatu cara yang unik.

Dalam persoalan ini kita boleh membuat keputusan kita sendiri. Bisa saja bahwa kita
mau berpegang pada doktrin hurufiah tentang kelahiran dari perawan; bisa saja bahwa
kita lebih memilih untuk menganggapnya sebagai suatu cara yang indah untuk
menekankan kehadiran dari Roh Allah dalam kehidupan keluarga).



Komentar / tanggapan saya: Luk 1:26-38 dan Mat 1:18-25 merupakan historical
narrative (= cerita sejarah), sehingga memang harus ditafsirkan secara hurufiah, dan
tidak boleh diartikan sebagai puisi!



b) Doktrin kelahiran Yesus dari seorang perawan adalah doktrin benar yang sangat
penting yang harus dipertahankan.



Perlu saudara ketahui bahwa:

      Kata Yunani yang diterjemahkan ‘perawan’ adalah PARTHENOS dan kata ini
       tidak pernah digunakan untuk menunjuk kepada perempuan yang sudah
       menikah.

       Disamping itu, kata-kata Maria dalam ay 34 yang berbunyi ‘aku belum
       bersuami’ terjemahan hurufiahnya adalah seperti yang diberikan oleh KJV,
       yaitu: ‘I know not a man’ (= aku tidak tahu / kenal laki-laki), dan ini jelas
       menunjukkan bahwa ia betul-betul masih perawan.

      Kalau Yesus tidak dilahirkan oleh seorang perawan yang mengandung dari
       Roh Kudus, tetapi dari pernikahan biasa atau dari perzinahan, maka:



              nubuat Firman Tuhan dalam Yes 7:14 tidak tergenapi.
   Ia bukanlah Allah dan manusia tetapi hanyalah manusia biasa.



                        Ia tidak bisa lahir suci. Dan kalau Ia lahir sebagai manusia berdosa,
                         maka Ia tidak bisa menebus dosa manusia.

                  Jadi terlihat bahwa ada banyak doktrin-doktrin besar / dasar kekristenan,
                  termasuk doktrin keilahian Kristus dan doktrin tentang penebusan dosa oleh
                  Kristus, yang didasarkan atas doktrin kelahiran Yesus dari seorang perawan
                  ini. Dengan demikian, kalau doktrin kelahiran dari perawan itu ditolak, itu sama
                  dengan menolak seluruh kekristenan!



                  Orang yang tidak percaya pada doktrin kelahiran Yesus dari seorang perawan,
                  pastilah bukan orang yang sungguh-sungguh beriman!


II) Dialog Gabriel dengan Maria (ay 28-38):

     1) Gabriel memberi salam kepada Maria (ay 28).


           a) Ay 28: ‘Salam, hai engkau yang dikaruniai’.

           NASB: Hail, favored one (= Salam, orang yang disayangi).

           NIV: Greetings, you who are highly favored (= Salam, engkau yang sangat disayangi).

           KJV: Hail, thou that art highly favoured (= Salam, engkau yang sangat disayangi).

           RSV: Hail, O favoured one (= Salam, hai orang yang disayangi).

           Kata Yunani yang dipakai adalah KECHARITOMENE. Perhatikan adanya kata
           CHARIS (= grace / kasih karunia), yaitu sesuatu yang ada pada Allah yang
           menyebabkan Ia memberikan karunia kepada orang yang tidak berlayak untuk
           menerimanya.

           Karena itu Calvin menafsirkan bahwa kata Yunani ini menunjuk pada undeserved
           favour of God (= kebaikan dari Allah yang tidak layak didapatkan).

           Semua ini menunjukkan bahwa Maria tidak layak menerima karunia ini dan ini jelas
           menunjukkan bahwa Maria itu bukannya suci murni tanpa dosa.

           b) Salam dari Gabriel kepada Maria ini oleh gereja Roma Katolik lalu diubah menjadi
           doa Salam Maria, yaitu suatu doa yang mereka naikkan kepada Maria.

           Calvin mengatakan bahwa ada 3 ketidakcocokan antara kata-kata Gabriel dalam ay
           28 ini dan doa Salam Maria:

                 ay 28 itu bukanlah suatu doa; tetapi Salam Maria adalah suatu doa.



                 ay 28 itu diucapkan oleh malaikat; tetapi Salam Maria dinaikkan / diucapkan
                  oleh manusia.



                 ay 28 ini diucapkan kepada Maria yang ada dalam keadaan hidup di dunia ini,
                  sedangkan doa Salam Maria dinaikkan / diucapkan kepada Maria yang sudah
                  mati.
2) Maria terkejut (ay 29) dan menjadi takut (ay 30a).

NIV/NASB: greatly troubled (= sangat bingung).

3) Gabriel memberitakan kelahiran Yesus (ay 30-33).


      a) Ay 30b: ‘engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah’.

      NIV: you have found favor with God (= NASB/KJV/RSV).

      Yunani: CHARIN  CHARIS (grace / kasih karunia).

      Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa Maria sebetulnya tidak berlayak menerima anugerah
      itu.

      b) Ay 31: bdk. Yes 7:14.

      c) Ay 32-33:

             ‘akan disebut Anak Allah’.

              Ini tak berarti bahwa sebelum jadi manusia Yesus bukanlah Anak Allah.
              Artinya: dulu Ia sudah adalah Anak Allah, lalu Ia menjadi manusia dan
              manusia akan tahu dan mengakui / menyebutNya sebagai Anak Allah.

             ‘Ia akan menjadi besar ... Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya
              tahta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan
              Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan’.



                     kata ‘mengaruniakan’ di sini sebetulnya salah terjemahan, karena
                      dalam bahasa Yunaninya tidak mengandung kata CHARIS (= grace /
                      kasih karunia). NIV/NASB menterjemahkan give (= memberikan). Yesus
                      memang bukannya tidak berlayak, tetapi sebaliknya layak menerima hal
                      itu!



                     Bahwa Yesus akan menjadi besar dan mewarisi tahta Daud,
                      merupakan penggenapan dari nubuat dalam Yes 9:5-6.



                     Dalam Perjanjian Lama dikatakan bahwa kerajaan Daud tidak akan
                      berakhir (2Sam 7:12-16).

                      Penggenapan nubuat ini ada dalam diri Yesus.


4) Ketidakpercayaan / kebingungan Maria (ay 34).

Kelihatannya reaksi Maria ini sama dengan reaksi Zakharia dalam Luk 1:18. Tetapi Maria
tidak dihukum, dan ini menunjukkan bahwa Maria mempunyai sikap hati yang berbeda.

5) Jawaban Gabriel (ay 35-37).


      a) Ay 35:

             Gabriel menjelaskan bahwa bisanya Maria yang masih perawan itu
              mengandung adalah karena Roh Kudus.
Penjelasan Gabriel memang tidak tuntas. Maria tidak harus mengerti semua,
             tetapi harus percaya dan tunduk.

             Penerapan: Dalam hidup saudara ada banyak hal yang saudara tidak bisa
             mengerti, misalnya mengapa saudara harus mengalami penderitaan ini dan
             itu. Sekalipun demikian, tetaplah percaya dan tunduk!

            Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa karena Maria mengandung karena
             Roh Kudus, maka ‘anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak
             Allah’ (ay 35b).

             NIV: ‘so the holy one to be born shall be called the Son of God’ (= maka orang
             yang kudus yang akan dilahirkan itu akan disebut Anak Allah).

             Ini menunjukkan bahwa karena Maria mengandung dari Roh Kudus, maka
             Yesus lahir kudus / suci. Ia adalah satu-satunya manusia yang lahir tanpa
             dosa asal! Kalau tidak demikian, Ia tidak bisa menjadi Penebus dosa kita!


      b) Ay 36:

      Ini suatu tanda bagi Maria. Tuhan bisa membuat Elisabet yang sudah tua dan
      mandul itu mengandung. Karena itu Tuhan juga bisa membuatnya mengandung,
      sekalipun ia masih perawan!

      Penerapan: Sesuatu yang besar yang Allah lakukan bagi orang lain, bisa
      menguatkan iman kita. Kalau Allah bisa melakukan hal yang besar bagi seseorang,
      Ia tentu juga bisa melakukannya untuk kita. Tetapi pada saat yang sama kita juga
      harus ingat bahwa kalau Allah mau melakukan sesuatu yang besar bagi seseorang,
      tidak selalu Ia mau melakukan hal yang sama bagi kita. Misalnya, Yesus membuat
      Petrus bisa berjalan di atas air, tetapi Ia tidak pernah mau mengulang hal itu
      terhadap orang lain.

      c) Ay 37: ‘Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil’.

      Lit: ‘Because with God every RHEMA will not be impossible’ (= karena bagi Allah setiap
      RHEMA tidak akan mustahil).

            Kata RHEMA bisa diterjemahkan ‘word’ (= kata / firman). Jadi maksudnya
             adalah setiap kata yang tadi Tuhan janjikan dalam ay 31-33, tidaklah mustahil
             (bdk. Ro 4:20-21).



            bisa juga bahwa sekalipun Lukas menulis dalam bahasa Yunani, ia mengikuti
             pemikiran Yahudi, dimana ‘word’ (= kata) bisa diartikan ‘thing’ (= benda /
             suatu).

             Catatan: dalam bahasa Ibrani, kata DABAR memang bisa berarti ‘word’ atau
             ‘thing’. Dengan demikian, maka kata-kata dalam ay 37 itu bisa diterjemahkan:
             ‘Because with God everything will not be impossible’ (= karena bagi Allah segala
             sesuatu tidaklah mustahil).


      Yang manapun yang benar, ini memberikan jaminan kepada Maria bahwa Allah pasti
      bisa melakukan apa yang sudah Ia firmankan, baik kepada Zakharia maupun kepada
      Maria.


6) Ketundukan Maria (ay 38).

Bagi Maria ketundukan / penyerahannya ini mempunyai resiko tinggi, yaitu:
o   kesalahpahaman Yusuf (bdk. Mat 1:18-19).



         o   kesalahpahaman, ejekan dan hinaan dari orang-orang di sekitarnya, bahkan dari
             keluarganya sendiri.



         o   kemungkinan ia akan dihukum mati berdasarkan hukum Perjanjian Lama dalam Ul
             22:20-21.

      Tetapi Maria tetap tunduk dan tidak membantah. Ini menunjukkan iman yang hebat.



      Calvin:

      "This is the real proof of faith, when we restrain our minds, and as it were, hold them captive, so
      that they dare not reply this or that to God: for boldness in disputing, on the other hand, is the
      mother of unbelief" (= Ini merupakan bukti nyata dari iman, kalau kita mengekang pikiran
      kita, dan menaklukkannya, sehingga tidak berani menjawab ini atau itu kepada Allah: karena
      keberanian dalam berbantah adalah ibu dari ketidakpercayaan).

      Penerapan:

         o   Kalau Tuhan memberikan firman yang kelihatannya tidak logis bagi saudara, maukah
             saudara percaya?



         o   Kalau Tuhan memberikan perintah yang kalau saudara taati akan memberikan resiko
             / kerugian besar bagi saudara, maukah saudara tunduk?




                                                -AMIN-


e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com

Eksposisi Injil Lukas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.



                                       LUKAS 1:39-56


Setelah mendengar berita dari malaikat, ada 2 hal yang dilakukan oleh Maria:


I) Mengunjungi Elisabet (ay 39-45):
1) Maria mengunjungi Elisabet (ay 39) untuk:


      a) Membuktikan kata-kata malaikat dalam ay 36, yang menyatakan bahwa Elisabet
      yang sudah tua dan mandul itu sedang mengandung. Maria melakukan hal ini bukan
      karena ia tidak percaya pada kata-kata malaikat dalam ay 36 itu. Ia sudah percaya,
      tetapi ia tetap melakukan semua ini untuk meneguhkan imannya.

      Penerapan:

      Membuktikan kebenaran Firman Tuhan, bisa menguatkan iman. Kita bisa melakukan
      hal itu, misalnya dengan belajar archeology, atau dengan pergi ke Israel untuk
      melihat apakah yang diceritakan dalam Kitab Suci itu sesuai dengan aslinya atau
      tidak. Sayangnya saat ini jauh lebih banyak orang yang berusaha membuktikan
      ketidakbenaran Firman Tuhan, baik secara sengaja maupun tidak.

      b) Memberitahu Elisabet tentang janji Tuhan kepadanya yang saat itu sudah mulai
      digenapi (bahwa Maria sudah mulai mengandung, secara implicit ditunjukkan oleh
      kata-kata ‘buah rahimmu’ dalam ay 42b). Dengan demikian mereka bisa merayakan
      berkat / anugerah Tuhan itu bersama-sama.

      Penerapan: maulah sharing supaya orang lain juga bisa bersukacita oleh karena
      berkat yang saudara terima.


2) Pada waktu Maria masuk ke rumah Zakharia, ia memberi salam kepada Elisabet (ay 40).
Ini menunjukkan:


      a) Maria adalah seorang yang sopan / mempunyai etika.

      b) Maria adalah orang yang rendah hati. Ia tidak ‘mabuk’ / menjadi sombong karena
      berkat Tuhan yang ia terima (sedang mengandung akan melahirkan Anak Allah /
      Mesias).

      Penerapan: Kalau saudara menerima berkat Tuhan yang meninggikan saudara
      (seperti menjadi kaya, naik pangkat, lulus dan mendapat gelar, dsb), apakah itu
      membuat saudara ‘mabuk’ / jadi sombong? Bandingkan dengan cerita tentang Petruk
      yang menjadi raja!


3) Ketika Elisabet mendengar salam dari Maria, maka ada 2 hal yang terjadi:


      a) Anak dalam kandungan Elisabet melonjak (ay 41a).

      Memang janin dalam kandungan yang berusia 6 bulan sudah banyak bergerak, tetapi
      lonjakan janin disini jelas merupakan suatu mujijat / pekerjaan Tuhan, karena
      dikatakan bahwa janin dalam kandungan Elisabet itu ‘melonjak kegirangan’ (ay 44).
      Tentu janin dalam kandungan Elisabet itu melonjak bukan karena Maria atau
      salamnya, tetapi karena janin dalam kandungan Maria.



      b) Elisabet menjadi penuh dengan Roh Kudus (ay 41b) dan lalu berseru / bernubuat
      (ay 42-45).


4) Kata-kata Elisabet (ay 42-45).


      a) ‘Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu’
      (ay 42).
   Arti dari ‘diberkatilah engkau di antara semua perempuan’ adalah: Maria
       adalah orang yang paling diberkati di antara semua perempuan.



      Dalam kalimat ini Maria didahulukan dari pada Yesus. Apakah ini
       menunjukkan bahwa Maria memang lebih diutamakan dari Yesus? Calvin
       berkata: Tidak, karena kata ‘dan’ berasal dari kata Yunani KAI yang bisa
       diterjemahkan ‘karena’. Jadi maksud seluruh kalimat ini adalah: Mary was
       blessed because of the blessedness of Jesus (= Maria diberkati karena keadaan
       diberkati dari Yesus).

b) ‘Siapakah aku ini sehingga ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab
sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam
rahimku melonjak kegirangan’ (ay 43-44).

      Ay 43 menunjukkan kerendahan hati Elisabet. Pertanyaan ‘siapakah aku ini?’
       perlu sering kita tanyakan kepada diri kita sendiri, dan kalau kita mempunyai
       jawaban yang benar terhadap pertanyaan ini, maka itu akan membuat kita
       menjadi rendah hati.



      Bahwa Maria disebut ‘ibu Tuhanku’ menunjukkan bahwa istilah ‘Bunda Allah’
       untuk Maria adalah istilah yang Alkitabiah / benar. Tetapi harus diingat bahwa
       istilah ini tidak bertujuan meninggikan / memuliakan Maria, tetapi menunjukkan
       bahwa Anak yang akan ia lahirkan betul-betul manusia dan Allah sekaligus.



      Baik Elisabet maupun janin dalam rahimnya bisa mengetahui bahwa Maria
       mengandung Anak Allah adalah karena pekerjaan Tuhan.

c) ‘Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya
dari Tuhan, akan terlaksana’ (ay 45).



Elisabet menyebut Maria berbahagia, karena Maria percaya kepada firman Tuhan.
Sebaliknya ada banyak pernderitaan yang disebabkan karena ketidak-percayaan
kepada Firman Tuhan.

d) Dari semua yang dikatakan Elisabet ini, ada hal-hal yang bisa didapatkan:

      Elisabet tidak iri hati kepada Maria tetapi bersukacita bersama-sama Maria. Ini
       sesuatu yang bagus dan harus ditiru.

      Elisabet memang menghormati Maria tetapi:



             Elisabet tidak menghormati Maria lebih dari seharusnya. Ini berbeda
              dengan penyembahan kepada Maria!



             Elisabet menghormati Maria yang masih hidup. Ini berbeda dengan
              menghormati / menyembah Maria yang sudah mati.

      Maria disebut ‘diberkati’ (ay 42) dan ‘berbahagia’ (ay 45).

       William Barclay mengatakan bahwa sekalipun Maria diberkati dan berbahagia
       karena ia dipilih oleh Allah untuk melahirkan Yesus, tetapi tak boleh dilupakan
bahwa ia juga sangat menderita karena hal itu, khususnya pada waktu melihat
                  Yesus mati disalib.

                  Barclay mengatakan:

                  "To be chosen by God so often means at one and the same time a crown of joy and a
                  cross of sorrow" (= dipilih oleh Allah sering berarti mahkota sukacita dan salib
                  kesedihan pada saat yang sama).


II) Maria menyanyi / memuji Tuhan (ay 46-55):

     1) Maria memuji Tuhan karena berkat dan kemurahan Tuhan kepadanya (ay 46-49).

           a) Maria menyebut Allah sebagai Juruselamatnya (ay 47).

           Dalam Kitab Suci sebutan Juruselamat sekalipun bisa menunjuk pada penyelamat
           secara jasmani, tetapi pada umumnya menunjuk pada penyelamat secara rohani.
           Lebih-lebih kalau bagian ini dihubungkan dengan Mat 1:21, dimana Yesus dikatakan
           akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka, maka kata ‘Juruselamat’ disini
           pasti berarti penyelamat secara rohani.

           Kalau Maria memang suci murni maka ia jelas tidak membutuhkan Juruselamat.
           Bahwa ia menyebut Allah sebagai ‘Juruselamatku’, menunjukkan bahwa ia juga
           adalah manusia berdosa.

           b) Maria mengatakan bahwa Allah telah memperhatikan ‘kerendahan hambaNya’ (ay
           48).

           Ini menunjukkan kerendahan hati Maria, dan sekaligus kesadaran Maria bahwa ia
           memang tidak berlayak karena kedudukannya yang sangat rendah di hadapan
           Tuhan.

           Calvin membandingkan ini dengan Gereja Roma Katolik yang memberikan Maria
           kedudukan begitu tinggi, bahkan lebih tinggi dari Yesus sendiri. Ini terlihat dari lagu
           mereka (yang ditujukan kepada Maria) dalam bahasa Latin Rega Patrem, jube Natum
           [= Beseech the Father, Order the Son (= mohonlah kepada Bapa, perintahlah Anak)].


     2) Maria memuji Tuhan karena perbuatan dan kuasaNya kepada semua manusia secara
     umum (ay 50-53).


           a) Ay 50:

                 ‘rahmatNya’.

                  NIV/NASB: His mercy (= belas kasihanNya).

                 Bagaimana bisa disebut mercy kalau diberikan kepada orang yang takut
                  kepadaNya. Bukankah orang-orang itu berhak menerima mercy itu karena
                  mereka takut kepadaNya? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu
                  mengingat bahwa mereka bisa takut kepada Allah juga karena pekerjaan
                  Allah.

           b) Ay 50-51: ‘congkak hatinya’ dikontraskan dengan ‘takut akan Dia’.

           c) Ay 52-53:

                 Bagian ini tidak menunjukkan bahwa Allah selalu bermusuhan dengan orang
                  tinggi / kaya dan selalu baik kepada orang rendah / miskin.
   Bagian ini juga tak boleh ditafsirkan bahwa Allah selalu menurunkan orang
                    tinggi dan meninggikan orang rendah (Presiden jadi RT, RT jadi kaisar).

                    Tetapi ini menunjukkan bahwa pergantian pemimpin bukan terjadi begitu saja,
                    tetapi semua itu ada dalam tangan Tuhan / diatur oleh Tuhan (bdk. Ro 13:1).
                    Dan Allah berkuasa untuk menurunkan orang tinggi yang jahat, dan
                    meninggikan orang rendah yang saleh. Karena itu kita harus berdoa supaya
                    Tuhan memberi pemimpin yang baik.


      3) Maria memuji Tuhan karena menggenapi janjiNya kepada Israel / Gereja (ay 54-55).

      Kata-kata ‘Ia mengingat rahmatNya’ (ay 54), menunjukkan bahwa bisa saja terjadi suatu
      keadaan dimana Allah seakan-akan lupa akan janjiNya! Tetapi sesungguhnya tentu saja Ia
      tidak lupa.


Penutup / Kesimpulan:

Maria menerima berkat Tuhan dengan menceritakan kepada orang lain (sharing), dan dengan
menyanyi memuji Tuhan. Sekalipun saudara mungkin tidak menerima berkat seperti Maria, tetapi
saudara toh mendapat banyak berkat Tuhan. Maukah saudara bersikap seperti Maria?




                                               -AMIN-


e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com

Eksposisi Injil Lukas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.



                                       Lukas 1:57-66


I) Kelahiran Yohanes Pembaptis:

      1) Elisabet melahirkan anak laki-laki (ay 57).


             a) Orang Tionghoa, apalagi yang totok, lebih senang mendapatkan anak laki-laki dari
             pada anak perempuan. Tetapi pada orang Yahudi hal ini jauh lebih extrim.

             William Barclay berkata bahwa pada itu tradisinya adalah sebagai berikut: pada saat
             bayi mau lahir, teman-teman dan para pemain musik berkumpul. Kalau lahir bayi laki-
             laki, mereka menyanyi dan main musik. Tetapi kalau lahir bayi perempuan, mereka
             pergi dengan diam-diam dan dengan menyesal.

             Barclay juga mengatakan bahwa ada pepatah yang berbunyi: "The birth of a male
             child causes universal joy, but the birth of a female child causes universal sorrow" (=
             kelahiran anak laki-laki menyebabkan sukacita universal, tetapi kelahiran anak
             perempuan menyebabkan kesedihan universal).
b) Dengan kelahiran anak laki-laki ini, tergenapilah Firman / janji Tuhan yang
           diberikan melalui malaikat kepada Zakharia dalam Luk 1:13.

           Sekalipun hal yang dijanjikan itu kelihatannya mustahil karena mereka berdua sudah
           tua dan Elisabet mandul, tetapi ternyata janji itu ter-genapi. Memang bagi Allah tidak
           ada yang mustahil ( Luk 1:37).

           Penerapan:

           Kitab Suci mengandung banyak sekali janji Tuhan bagi saudara. Adakah yang
           saudara ragukan karena rasanya tidak mungkin terjadi? Percayalah, kalau Allah
           menjanjikan, itu pasti terjadi, karena Allah tidak mungkin berdusta (Ibr 6:18).


     2) Para tetangga dan keluarga mendengar hal itu (ay 58).


           a) Mendapat anak dianggap sebagai tindakan Allah yang menunjukkan rahmat (ay
           58).

           Dalam NIV/NASB, kata ‘rahmat’ diterjemahkan ‘great mercy’ (= belas kasihan yang
           besar).

           b) Reaksi mereka adalah: bersukacita bersama-sama dengan dia (ay 58b).

                 kata ‘dia’ dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan ‘her’ (= dia perempuan),
                  dan karena itu jelas menunjuk kepada Elisabet.



                 Orang-orang ini menunjukkan reaksi yang benar dan baik terhadap berkat
                  yang diterima Elisabet. Mereka bukannya iri hati, tetapi mereka bersukacita
                  dengan orang yang bersukacita (bdk. Ro 12:15).

                  Penerapan:

                     o   bagaimana reaksi saudara kalau teman sekerja saudara dinaikkan
                         pangkat / gajinya?



                     o   bagaimana reaksi saudara kalau ada keluarga saudara yang mendapat
                         hadiah mobil dari bank?



                     o   bagaimana reaksi saudara kalau teman saudara mendapatkan seorang
                         pacar yang cantik?



                     o   dalam pelayanan, bagaimana reaksi saudara kalau orang lain diberkati
                         pelayanannya sehingga berkembang dengan baik?

                  Apakah saudara menjadi iri hati, atau saudara bersukacita dengan orang yang
                  bersukacita?


II) Pemberian nama Yohanes:
1) Pada hari kedelapan, sesuai dengan Firman Tuhan, maka Zakharia menyunatkan
anaknya (Kej 17:10-14).

Ini mengajar kita untuk tidak mengabaikan sakramen yang diperintahkan Tuhan! Bdk. Kel
4:24-26 dimana Musa hampir dibunuh Tuhan karena lalai menyunatkan anaknya.

Jaman Perjanjian Baru ini kita mempunyai 2 sakramen, yaitu:

      a) Baptisan, yang menggantikan sunat.

      Jangan melalaikan Baptisan, baik untuk diri saudara sendiri, maupun untuk anak
      saudara!

      b) Perjamuan Kudus, yang menggantikan perjamuan Paskah.

      Kecuali karena sakit, jangan sampai absen pada waktu Perjamuan Kudus.
      Sebetulnya sekalipun tidak ada Perjamuan Kudus, kita tetap hanya boleh absen
      kalau sakit, tetapi kalau ada Perjamuan Kudus hal itu lebih ditekankan lagi!


2) Pemberian nama Yohanes.


      a) Pada hari penyunatan itu juga dilakukan pemberian nama kepada anak itu (ay 59).

      Karena sukar mencari nama / kehabisan nama, maka orang Yahudi sering
      memberikan nama nenek moyang dari anak yang baru lahir itu. Untuk anak laki-laki
      pertama, biasanya diberikan nama ayahnya. Karena itulah para tetangga dan
      keluarga ingin memberikan nama ‘Zakharia’ kepada anak itu (ay 59).

      b) Tetapi Elisabet dengan tegas menolak usul itu dan berkata bahwa anak itu harus
      diberi nama Yohanes (ay 60).

      Mengapa Yohanes? Karena dalam Luk 1:13 malaikat menyampaikan Firman Tuhan
      yang memerintahkan supaya anak itu diberi nama Yohanes.

      Jadi di sini kita melihat suatu teladan yang baik dari Elisabet. Ia berani menentang
      tradisi dan usul dari banyak orang, demi ketaatannya kepada Tuhan.



      c) Para tetangga dan keluarga memprotes hal itu dengan alasan bahwa di antara
      keluarga Elisabet dan Zakharia tidak ada yang bernama Yohanes (ay 61).

      Ini adalah kritik / protes yang semata-mata didasarkan pada tradisi, dan sama sekali
      tidak punya dasar Kitab Suci! Hati-hatilah supaya saudara tidak melakukan hal
      seperti ini!

      Contoh:

            mengharuskan orang yang akan dibaptis memakai pakaian putih.



            mengharuskan pendeta memakai toga.



            mengharuskan pemberkatan nikah dilakukan di gedung gereja.

      d) Mereka lalu menanyakan kepada Zakharia apa nama yang akan diberikan kepada
      anak itu (ay 62).
Mereka bertanya kepada Zakharia dengan menggunakan isyarat (ay 62). Ini
menunjukkan bahwa Zakharia bukan sekedar bisu tetapi juga tuli.

e) Zakharia lalu menuliskan ‘Namanya adalah Yohanes’ (ay 63).

      Dalam bahasa Yunaninya, kata ‘Yohanes’ itu diletakkan di depan, sehingga
       menimbulkan penekanan. Jadi terjemahan seharusnya adalah: ‘John is his
       name’ (= Yohanes adalah namanya).



      Sama seperti Elisabet, Zakharia juga lebih mentaati Tuhan dari pada tradisi
       maupun usul / desakan orang banyak.

f) Akibat dari semua ini adalah:

      semua orang menjadi heran (ay 63b).



      Zakharia bisa berbicara kembali dan ia lalu memuji Allah (ay 64).



             Pada waktu Zakharia berdosa karena tidak percaya pada Firman / janji
              Tuhan, maka ia dihukum menjadi bisu. Sekarang pada waktu ia
              mentaati Tuhan dengan memberikan nama Yohanes kepada anaknya,
              maka hukuman itu dicabut oleh Tuhan.



             Sesuatu yang menarik ialah: setelah ia bisu selama sekitar 9 bulan,
              pada waktu ia pertama kali bisa berbicara kembali, ia langsung
              menggunakan kemampuan bicaranya itu untuk memuji Allah (ay 64b).

              Penerapan:

              Saudara yang tidak bisu / tidak pernah jadi bisu, mestinya lebih memuji
              Allah!

          o    kata ‘memuji Allah’ secara hurufiah adalah ‘blessing God’ (= memberkati
              Allah), tetapi memang tidak bisa diterjemahkan begitu karena adanya
              Ibr 7:7 yang berbunyi:

              "Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh
              yang lebih tinggi".



              Karena itu bagian ini harus diterjemahkan ‘memuji Allah’.

      Orang-orang menjadi takut (ay 65a).

       Clarke mengatakan bahwa ini adalah religious fear / reverence (= rasa takut
       yang bersifat religius / hormat).

      Orang-orang membicarakan hal itu, merenungkannya, dan bertanya-tanya:
       ‘Menjadi apakah anak ini nanti?’ (ay 65b-66).
   dari pada membicarakan gossip, mengapa kita tidak meniru orang-
                           orang ini, yaitu membicarakan perbuatan Tuhan?



                          kata ‘merenungkannya’ merupakan terjemahan yang salah.

                           Yang benar adalah ‘menaruhnya / menyimpannya di dalam hati’.


Penutup:

Dengan demikian, terlihat bahwa:

   •   hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti

          o   tidak punya anaknya Zakharia dan Elisabet sampai pada masa tuanya.



          o   mandulnya Elisabet.



          o   bisunya Zakharia.



   •   hal yang berdosa, seperti ketidak percayaan Zakharia.

   •   mujijat kelahiran Yohanes Pembaptis.

semuanya diatur dan dipakai oleh Tuhan untuk satu tujuan tertentu, yaitu supaya Yohanes
Pembaptis menjadi terkenal pada saat dilahirkan. Hal ini tentu menjadi suatu bekal yang sangat
berharga nanti pada saat dia mulai melayani.

Karena itu benarlah Ro 8:28 yang berbunyi: "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai
dengan rencana Allah".

Karena itu, apapun yang saudara alami, tetaplah percaya pada Ro 8:28.




                                              -AMIN-


e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com

Eksposisi Injil Lukas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.



                                     Lukas 1:67-80
I) Zakharia bernubuat:

     1) Zakharia penuh dengan Roh Kudus, dan ia lalu bernubuat (ay 67).

     Kalau peristiwa dalam Kis 2, dimana rasul-rasul penuh dengan Roh Kudus dan lalu
     berbahasa Roh, dianggap oleh golongan Pentakosta dan Kharismatik sebagai dasar untuk
     mengajar bahwa orang yang penuh Roh Kudus harus berbahasa Roh, maka adalah
     sesuatu yang aneh kalau ay 67 ini tidak mereka jadikan dasar untuk mengajar bahwa orang
     yang penuh Roh Kudus harus bernubuat!

     Tetapi kita tahu bahwa orang yang penuh dengan Roh Kudus memang tidak harus
     berbicara dalam bahasa Roh, ataupun bernubuat. Hal-hal itu bisa terjadi, tetapi tidak harus
     terjadi!

     2) Mulut / lidah Zakharia yang tadinya dibuat bisu oleh Tuhan sehingga tidak berguna,
     sekarang dipakai untuk bernubuat.

     Ini menunjukkan bahwa apakah kita bisa berguna untuk Tuhan atau tidak, itu tergantung
     sepenuhnya kepada Tuhan. Kita cuma harus mau menyediakan diri kita untuk dipakai oleh
     Tuhan.

     3) Bernubuat tidak identik dengan meramal masa depan.

     Bernubuat berarti berbicara sebagai mulut Allah, dimana ramalan masa depan bisa ada,
     tetapi bisa juga tidak.

     4) Orang bernubuat tidak berbicara seakan-akan Ia adalah Allah / Yesus sendiri. Perhatikan
     bahwa dalam nubuat ini Zakharia menggunakan kata ganti orang ketiga (He / Ia) untuk
     Allah.

     Kadang-kadang nubuat menggunakan kata ganti orang pertama (I / Aku), tetapi pasti ada
     kata-kata ‘Demikianlah Firman Tuhan’ seperti dalam Yer 31:1-3.

     Contoh yang salah:

        o   Ada gereja dimana seorang jemaat bernubuat dengan memanggil pendetanya: ‘Hai
            hambaKu, kemarilah’! Dan pendetanya jawab: ‘Ya Bapa’.



        o   Ada orang terkena Toronto Blessing gara-gara nonton video kebaktian Toronto
            Blessing dan lalu berkata ‘Aku Yesus’.

     Hal-hal seperti ini kalau bukan dibuat-buat oleh orangnya, pastilah merupakan nubuat dari
     setan!


II) Nubuat Zakharia:

     1) Zakharia memulai nubuatnya dengan memuji Tuhan (ay 68a).

     Dan pujian itu didasarkan atas lawatan Allah. Dalam ay 68b dikatakan bahwa lawatan Allah
     itu membawa kelepasan kepada umatNya, dan dalam ay 78b-79 menerangi / mengarahkan
     orang yang dalam gelap / bayang-bayang maut.

     Penerapan:

     Kalau Tuhan melawat umatNya pasti ada gunanya, misalnya menyelamatkan, memberi
     janji, menegur dosa, menghibur dsb. Tidak mungkin seperti dalam Toronto Blessing (atau
     lebih tepat Toronto Curse!) dimana ‘Tuhan melawat’ hanya untuk membuat orang tertawa
terbahak-bahak, nggeblak, jerking, dsb, tanpa ada gunanya, bahkan membuat orang kristen
kelihatan seperti orang gila (bdk. 1Kor 14:23).

2) Dari ay 71 kelihatannya kelepasan dalam ay 68 ini merupakan keselamatan secara
jasmani / politis, yaitu dari penjajahan Roma, tetapi sebetulnya tidak demikian.

Alasannya:



      a) Bagian pertama dari nubuat ini (ay 68-75) harus dihubungkan dengan bagian
      kedua (ay 76-79) yang jelas menunjukkan keselamatan secara rohani.

      b) Disamping itu, bagian pertama nubuat ini menghubungkan keselamatan dengan
      tanduk keselamatan dari keturunan Daud (yaitu Yesus), sehingga jelas ini tidak
      berbicara tentang keselamatan politis / jasmani, tetapi rohani.

3) Tujuan Tuhan melepaskan umatNya:


      a) Untuk menunjukkan rahmat / belas kasihanNya (ay 72a bdk. ay 78).

      b) Untuk menggenapi janjiNya kepada Abraham (ay 72b-73).

      c) Supaya umatNya bisa beribadah kepada Allah tanpa takut, dalam kebenaran dan
      kekudusan seumur hidup kita (ay 74-75).

            Beribadah kepada Allah.

             KJV/RSV/NIV/NASB: serve (= melayani).

             Kita memang diselamatkan untuk melayani (Ef 2:10 2Kor 5:15).

            Tanpa takut.

             Karena sudah bebas dari musuh / sudah selamat, maka kita tidak boleh takut
             (bdk. Maz 27:1-dst Maz 56:12 Ro 8:31-39 2Tim 1:7 1Yoh 4:17-18).

            Dalam kebenaran dan kekudusan.

             Ini perlu kita tekankan dalam hidup, study, pekerjaan, maupun pelayanan kita!

            Seumur hidup kita.

             Ini menunjukkan bahwa pelayanan dan pengudusan harus kita lakukan
             seumur hidup kita, dan tidak boleh ada saat dimana kita berhenti melayani /
             menguduskan diri! Apakah saudara adalah orang yang sudah pensiun dari
             pelayanan? Atau sudah bosan dengan usaha untuk membuang dosa tertentu
             sehingga saudara menyerah terus pada dosa tersebut? Kalau ya, bertobatlah!


4) Cara Tuhan memberi keselamatan / kelepasan adalah dengan:


      a) Menumbuhkan tanduk keselamatan (ay 69-70).

            ‘Tanduk keselamatan dalam keturunan Daud’.

             Ini jelas menunjuk kepada Yesus, bukan Yohanes Pembaptis, karena
             Yohanes Pembaptis bukan dari keturunan Daud / Yehuda, tetapi Lewi (Ingat
             Zakharia adalah seorang imam).
   Sejak jaman Perjanjian Lama, Tuhan sudah menjanjikan akan munculnya
             Mesias dari keturunan Daud (ay 70 bdk. Yer 23:5). Tetapi, sejak pembuangan
             ke Babilonia, keturunan Daud praktis hancur. Tetapi janji Allah ini tetap
             berlaku dan akhirnya tergenapi!

             Penerapan: pada saat semua harapan rasanya musnah, tetaplah percaya
             pada janji Tuhan. Tetapi awas, jangan beriman seperti orang-orang Faith
             Movement, yang tetap ‘beriman’ sekalipun tidak punya dasar Firman Tuhan
             apapun.


      b) Memberikan Surya pagi (ay 78b).

            ‘Surya pagi’ ini jelas menunjuk kepada Yesus (ay 78b bdk. Yes 9:1-2 Yes
             40:1-2 dan khususnya Mal 4:2).



            Yesus menyinari mereka yang ada dalam gelap dan dalam naungan / bayang-
             bayang maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera (ay
             79).



                   Tanpa Kristus, semua orang ada dalam gelap dan dalam bayang-
                    bayang maut!



                   Dengan Kristus atau ikut Kristus, maka kita ada di jalan damai
                    sejahtera.

Kelepasan dalam ay 68 berhubungan dengan tindakan Tuhan menum-buhkan tanduk
keselamatan dalam keturunan Daud, yang menunjuk kepada Yesus (ay 69). Demikian juga
orang bisa lepas dari kegelapan dan bayang-bayang maut dan pindah ke jalan damai
sejahtera hanyalah karena Surya pagi, yang menunjuk kepada Yesus (ay 78b-79). Semua
ini menunjukkan bahwa keselamatan yang sejati tidak bisa terlepas dari Yesus! Karena itu
renungkan: sudahkah saudara ada di dalam Yesus?



5) Fungsi Yohanes Pembaptis:


      a) Baru mulai ay 76 Zakharia berbicara tentang anaknya (Yohanes Pembaptis).

      Dari tadi ia berbicara meninggikan Tuhan, Yesus, dan Kerajaan Allah. Sekarang ia
      berbicara tentang anaknya, itupun untuk menunjukkan pelayanan Yohanes
      Pembaptis sebagai orang yang mendahului Yesus untuk menyiapkan jalan bagi
      Yesus (ay 76b).

      Sesuatu yang menarik adalah bahwa pada waktu menyebut anaknya, ia tidak
      berkata ‘anakku’ tetapi ‘anak’.

      KS Indonesia: ‘hai anakku’. Ini salah terjemahan.

      NIV: my child (= anakku). Ini juga salah.

      NASB: child (= anak).

      Ini menunjukkan ia tidak mempersoalkan anak itu sebagai anaknya, tetapi ia
      mempersoalkan bagaimana anak itu bisa berguna untuk Tuhan.
Orang yang penuh Roh Kudus tidak mempersoalkan diriku, anakku, uangku,
rumahku, mobilku dsb, tetapi akan mempersoalkan Tuhan, Kerajaan Allah, Yesus,
dsb, dan mempersoalkan bagaimana segala sesuatu bisa berguna untuk Tuhan.

b) Ay 77-78a:

      Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan bagi Yesus (ay 76b) dengan cara
       memberi pengertian tentang keselamatan (ay 77a).

       Saat itu orang Yahudi mempunyai konsep yang salah tentang:

          o     Mesias.

              Mereka percaya Mesias adalah raja duniawi yang akan melepaskan
              mereka dari penjajahan Romawi.

              Sesuatu yang aneh dan perlu direnungkan adalah: sudah tahu orang
              Yahudinya mempunyai pemikiran begitu, mengapa Tuhan memberikan
              nubuat yang seolah-olah mendukung pandangan ini (ay 71,74)? Ini
              menunjukkan bahwa Tuhan memang sering sengaja memberikan hal-
              hal yang sukar dalam Kitab Suci, sehingga orang yang tidak mau
              belajar dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan arti yang salah
              sehingga tersesat dan binasa. Bacalah Mat 13:10-17 dan 2Pet 3:16
              yang jelas mengajarkan hal ini.

              2Pet 3:16 berbunyi:



              "Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang
              perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar
              difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak
              teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri,
              sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain".

          o     keselamatan.

              Mereka percaya keselamatan karena perbuatan baik, dan keselamatan
              karena mereka bangsa pilihan.


       Tugas Yohanes Pembaptis adalah meluruskan pengertian mereka dalam hal-
       hal yang salah ini. Ini menunjukkan pentingnya pengertian. Tanpa pengertian
       yang benar tentang keselamatan, kita tidak mungkin bisa selamat.



       Penerapan:

       Orang Kharismatik sering menganggap bahwa orang Protestan, khususnya
       yang menekankan belajar Firman Tuhan, sebagai ahli-ahli Taurat. Memang
       bisa saja ada orang Protestan yang seperti ahli Taurat, yaitu kalau mereka
       cuma belajar tapi tidak melakukan. Tetapi penekanan pengetahuan / belajar
       Firman Tuhan itu sendiri adalah sesuatu yang benar!

      Keselamatan itu didapatkan melalui pengampunan dosa (ay 77b).

       Jadi, keselamatan bukan didapatkan melalui perbuatan baik, tetapi melalui
       pengampunan dosa. Bdk. Maz 32:1-2 Maz 130:3-4 Daniel 9:9. Dan tentu saja
       pengampunan dosa itu hanya kita dapatkan kalau kita percaya kepada Yesus
       (Ef 1:7 Ef 4:32 Kis 10:43).
Kalau saudara salah pengertian tentang keselamatan dalam hal ini, jangan
                    harap saudara bisa selamat!

                   Ay 78a adalah sambungan ay 77. Jadi, bisa adanya pengampunan dosa
                    disebabkan karena adanya belas kasihan Allah.




Penutup:
Maukah saudara menjadi alat Tuhan seperti Yohanes Pembaptis, yaitu dengan memberikan
pengertian yang benar tentang keselamatan kepada orang-orang di sekitar saudara?

Percuma saudara percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat / jalan ke surga kalau
kepercayaan itu tidak saudara wujudkan dengan memberitakan Yesus kepada orang lain!




                                            -AMIN-


e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com

Eksposisi Injil Lukas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.



                                      LUKAS 2:1-7


I) Sensus (ay 1-2):

      1) Sensus ini diperintahkan oleh kaisar Agustus (ay 1), dan semua penafsir berpendapat
      bahwa sensus ini dilakukan untuk kepentingan pajak.



      Dengan adanya sensus ini Yusuf dan Maria terpaksa pergi ke Betlehem (ay 3-5) sehingga
      akhirnya Yesus lahir di Betlehem (ay 6-7), menggenapi nubuat nabi Mikha dalam Mikha 5:1
      yang berbunyi:

      "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari
      padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya
      sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala".

      Tanpa ia sadari, kaisar kafir ini melakukan sesuatu yang menyebabkan tergenapinya nubuat
      Firman Tuhan. Ini bukan sekedar merupakan suatu kebetulan, tetapi Tuhan menguasai dan
      mengarahkan kaisar kafir tersebut untuk melaksanakan RencanaNya! Bandingkan dengan
      Amsal 21:1 yang berbunyi: "Hati raja seperti batang air dalam tangan TUHAN, dialirkannya
      ke mana Ia ingini"
2) William Barclay mengatakan bahwa ada actual documents (= dokumen sebenarnya) dari
     setiap sensus yang dilakukan mulai tahun 20 Masehi sampai tahun 270 Masehi, dan dari
     data-data ini terlihat bahwa sensus ini dilakukan setiap 14 tahun.

     Sensus yang paling awal yang ada dokumennya, dilakukan pada tahun 20 Masehi. Tetapi
     ini tidak mungkin menunjuk pada sensus dalam Luk 2:1-2 ini. Karena sensus itu diadakan
     setiap 14 tahun, maka sensus sebelumnya seharusnya terjadi pada tahun 6 Masehi. Tetapi
     sensus yang inipun masih kurang pagi untuk bisa dihubungkan dengan sensus dalam Luk
     2:1-2 ini. Para penafsir menganggap bahwa sensus pada tahun 6 Masehi inilah yang
     dimaksud dengan sensus dalam Kis 5:37.

     Kalau tahun 6 Masehi ini dikurangi lagi dengan 14 tahun, maka bisa didapatkan tahun 8
     Sebelum Masehi sebagai tahun pelaksanaan sensus dalam Luk 2:1-2 ini.

     Ini menimbulkan problem karena tahun 8 SM tidak cocok dengan saat kelahiran Kristus.

     Kalau Yesus lahir pada tahun 8 SM, maka itu berarti Ia memulai pelayananNya pada tahun
     22 Masehi, dan penyucian Bait Allah dalam Yoh 2 terjadi pada tahun 23 Masehi. Dalam Yoh
     2:20 dikatakan bahwa Bait Allah itu dibangun selama 46 tahun (dan saat itu belum selesai
     pembangunannya), dan ini menunjukkan bahwa Bait Allah itu mulai dibangun pada 23 SM.

     Ini tidak cocok, karena dari sejarah diketahui bahwa pembangunan Bait Allah itu dimulai
     pada tahun 19 SM (dan baru selesai secara total pada tahun 64 Masehi).

     Pemecahan problem ini:

        o   Mungkin sensus di wilayah Herodes dimulai terlambat, karena Herodes takut
            melakukannya mengingat orang Yahudi ‘alergi’ terha-dap sensus gara-gara peristiwa
            sensus dalam 2Sam 24 / 1Taw 21.



        o   Mungkin saat itu periodenya bukan 14 tahun, tetapi kurang dari itu.



II) Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem (ay 3-5):

     1) Sensus ini mengharuskan setiap orang untuk mendaftarkan diri di kotanya sendiri (ay 3).

     Yusuf adalah keturunan Daud (1:27 2:4), dan demikian juga dengan Maria (1:32,69). Yesus
     memang harus muncul / lahir dari keturunan Daud (bdk. Yes 11:1 Yer 23:5-6 Mat 1:1,6 Luk
     3:31 Ro 1:1-3 2Tim 2:8).

     Dalam 1Sam 20:6 dikatakan bahwa Betlehem adalah kota Daud.

     Karena itu Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem (ay 4-5).

     Ada beberapa hal yang bisa dipelajari tentang bagian ini:


            a) Jarak Nazaret ke Betlehem sekitar 80-90 mil. Ini jelas merupakan penderitaan,
            khususnya untuk Maria yang sudah hamil tua. Mereka berserah dan tunduk pada
            kehendak Tuhan, tetapi yang mereka dapatkan justru bukanlah jalan yang mulus
            tetapi jalan yang penuh penderitaan!



            Penerapan: kalau saudara beriman dan taat kepada Tuhan, jangan terlalu heran
            kalau jalan saudara justru menjadi sukar. Juga jangan menjadi takut, kecewa dan lalu
            meninggalkan jalan itu, karena jalan yang sempit itulah yang menuju pada kehidupan
            (bdk. Mat 7:13-14).
b) Mereka taat kepada pemerintah.

            Pengadaan sensus tidak bertentangan dengan Firman Tuhan (bdk. Bil 1:1-dst
             Bil 26:1-dst).

             Dalam 2Sam 24 / 1Taw 21 Daud melakukan sensus dan dihukum oleh Tuhan,
             karena ia melakukan sensus itu untuk memuaskan kesombongannya.

            Karena sensus itu tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, sekalipun
             sensus itu menyukarkan hidup mereka, Yusuf dan Maria tetap tunduk!

             Kita memang harus tunduk pada pemerintah, selama pemerintah tidak
             menyuruh kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Firman Tuhan
             (Ro 13:1-7 bdk. Kis 5:29).

             Penerapan: apakah saudara mau tunduk pada peraturan peme-rintah yang
             menyukarkan hidup saudara tetapi tidak bertentangan dengan Firman Tuhan?


      c) Luk 2:1-7 ini pasti terjadi setelah Mat 1:18-25, sehingga saat itu Maria sudah
      menjadi istri Yusuf. Tetapi mengapa dalam ay 5 Maria tetap disebut sebagai
      ‘tunangan Yusuf’? Rupanya karena sekalipun mereka sudah menjadi suami istri,
      mereka tidak melakukan hubungan sex (bdk. Mat 1:24-25).


2) Mengapa Maria ikut pergi ke Betlehem? Ada beberapa kemungkinan jawaban:


      a) Kebanyakan penafsir mengatakan bahwa sebetulnya hanya laki-laki (yaitu Yusuf)
      saja yang harus pergi untuk mendaftar, tetapi ada juga penafsir yang beranggapan
      bahwa laki-laki maupun perempuan harus mendaftar. Karena itulah Maria harus ikut.

      b) Maria sebetulnya tidak harus ikut, tetapi saat itu ada banyak gosip yang beredar
      tentang Maria yang terlalu cepat mengandung. Karena itu Yusuf tidak tega
      membiarkan Maria di Nazaret, dan membawanya pergi ke Betlehem.



      Ini mengajar kita bahwa di dalam menghadapi problem, suami istri perlu ada
      kesatuan dan saling mendukung!

      c) Yusuf ingin ada bersama dengan Maria pada saat Yesus lahir. Ingat bahwa Yusuf
      juga adalah orang Yahudi yang pasti menanti-nantikan kedatangan Mesias.

      d) Mereka tahu tentang nubuat dalam Mikha 5:1 yang mengatakan bahwa Mesias
      harus lahir di Betlehem, dan karena itu mereka sengaja pergi ke Betlehem supaya
      nubuat itu tergenapi.

      Calvin menolak kemungkinan ini dengan alasan: kepergian mereka ke Betlehem
      disebutkan alasannya secara explicit dalam ay 5: ‘supaya didaftarkan bersama-sama
      dengan Maria’.

      Karena itu Calvin berpendapat bahwa mereka pergi ke Betlehem bukan dengan
      tujuan supaya Kristus lahir di sana, tetapi karena tangan / pengaturan Allah
      (Providence of God) membimbing mereka seperti orang buta ke tempat dimana
      Kristus harus dilahirkan.



      Calvin lalu menambahkan:

      "Thus we see that the holy servants of God, even though they wander from their design,
      unconscious where they are going, still keep the right path, because God directs their steps"
(= Demikianlah kita lihat bahwa pelayan-pelayan yang kudus dari Allah, sekalipun
           mereka menyimpang dari rencana mereka, tidak sadar kemana mereka pergi, tetap ada
           di jalan yang benar, karena Allah mengarahkan / memimpin langkah-langkah mereka).

           Penjelasan: Yusuf dan Maria pasti sudah mempersiapkan dan merencanakan
           banyak hal tentang Yesus yang akan dilahirkan itu. Mungkin mempersiapkan
           uangnya, kamarnya, tempat tidurnya, dsb. Tetapi perintah untuk melakukan sensus
           itu kelihatannya membuyarkan segala persiapan dan rencana mereka. Tetapi toh
           semua ini ada dalam pimpinan Tuhan!

           Penerapan: kalau everything goes wrong (= segala sesuatu berjalan salah) dengan
           rencana saudara (baik rencana jasmani maupun rohani), maka itu tetap pimpinan
           Tuhan!

           Ini tentu tak berarti bahwa kita boleh sembarangan dalam memilih jalan ataupun
           terlalu mudah ‘menyerah’ pada kehendak / Rencana Allah! Kita tetap punya
           tanggung jawab untuk memilih jalan yang terbaik, dan berusaha secara maximal
           untuk mencapainya. Kalau semua itu sudah kita lakukan dan ternyata semua hancur
           berantakan, barulah kita harus berserah pada kehendak / Rencana Allah.


III) Kelahiran Yesus (ay 6-7):

     1) ’anaknya yang sulung’ (ay 7a).

     Istilah ‘anak sulung’, ditambah dengan banyak bagian Kitab Suci yang berbicara tentang
     adanya saudara-saudara Yesus (Mat 12:46,47 / Mark 3:31-32 / Luk 8:19-20 Mat 13:55-56
     Yoh 2:12 Yoh 7:3,5,10 Kis 1:14), menunjukkan bahwa Yusuf dan Maria pasti mempunyai
     anak-anak lain setelah kelahiran Yesus.

     Seorang penafsir (Pulpit Commentary) menganggap Yusuf dan Maria tidak mempunyai
     anak lain selain Yesus, dengan alasan: istilah ‘anak sulung’ bisa diartikan ‘anak tunggal’
     seperti dalam Ibr 1:6.

     Tanggapan saya:

     Dalam arti yang sebenarnya, memang Yesus adalah Anak Tunggal dari Allah (Yoh 3:16).
     Tetapi dalam Ibr 1:6 Yesus disebut sebagai Anak Allah yang sulung, itu disebabkan karena
     kita yang percaya kepada Yesus juga adalah anak-anak Allah (Yoh 1:12), sekalipun kita
     adalah ‘anak-anak adopsi’. Bandingkan ini dengan Ro 8:29 yang berbunyi: ‘supaya Ia,
     AnakNya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara’.

     Dengan demikian, istilah ‘anak sulung’ dalam Ibr 1:6 tidak bisa diartikan sebagai ‘anak
     tunggal’!

     2) ‘dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah
     penginapan’ (ay 7b).


           a) Bagi Yusuf dan Maria ini adalah sesuatu yang kelihatannya kontradiksi dengan
           Firman Tuhan.

           Katanya Maria akan melahirkan Anak Allah yang maha tinggi, lalu mengapa Anaknya
           lahir dalam palungan?

           b) Anak Allah yang mahatinggi mau lahir dalam palungan.

           Yesus mau direndahkan / menjadi miskin, supaya kita bisa ditinggikan / menjadi kaya
           (secara rohani!). Bdk. 2Kor 8:9. Istilah ‘miskin menjadi kaya’ jelas harus sdiartikan
           secara rohani. Hal ini terlihat jelas kalau saudara membaca seluruh kontex (2Kor
           8:1-9).

           Calvin:
"When he was thrown into a stable, and placed in a manger, and a lodging refused him
           among men, it was that heaven might be opened to us, not as a temporary lodging, but as
           our eternal country and inheritance, and that angels might receive us into their abode" (=
           Pada saat Ia dilemparkan ke dalam kandang, dan diletakkan dalam palungan, dan
           penginapan menolak menerimaNya di antara manusia, tujuannya adalah supaya surga
           terbuka bagi kita, bukan sebagai penginapan sementara, tetapi sebagai negeri dan
           warisan yang kekal, dan supaya malaikat-malaikat menerima kita dalam tempat tinggal
           mereka).



           c) Pemilik penginapan hanya memberikan tempat hewan karena:

                 ia tidak tahu bahwa yang akan dilahirkan oleh Maria adalah Mesias / Anak
                  Allah.



                 memang semua kamar penuh sehingga tidak ada lagi tempat untuk mereka.

           Karena itu sebetulnya ia tidak bisa terlalu disalahkan.



           Tetapi kalau sekarang saudara menolak Kristus untuk tinggal dalam hati saudara
           sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara, saudara menolak dengan suatu
           pengetahuan / kesadaran bahwa Ia adalah Anak Allah, maka penolakan saudara
           harus disalahkan!

           Karena itu, terimalah Ia sebagai Juruselamat dan Tuhan dalam hidup saudara!




                                            -AMIN-


e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com

Eksposisi Injil Lukas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.



                                     LUKAS 2:8-20


I) Pemberitaan Injil kepada para gembala (ay 8-14):

     1) Kelahiran / kedatangan Yesus ke dalam dunia ini sia-sia belaka kalau tidak ada orang
     yang tahu. Karena itu maka Allah mengutus malaikat untuk memberitakan hal itu kepada
     para gembala.

     Tetapi mengapa malaikat memberitakan hal itu hanya kepada beberapa gembala?
     Mengapa tidak kepada seluruh dunia? Jelas karena Allah menghendaki manusia, dan
     bukan malaikat, sebagai pemberita Injil. Allah menghendaki bahwa beberapa gembala yang
     sudah mendengar berita Injil itu lalu meneruskannya kepada orang lain! Perhatikan kata-
kata ‘aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa’ (ay 10). Jadi
sekalipun Injil ini pertama kali diberitakan kepada mereka, Injil itu bukan hanya untuk
mereka sendiri, tetapi untuk seluruh bangsa. Ini jelas menunjukkan bahwa mereka (dan juga
kita) harus memberitakan Injil. Apakah saudara melakukan dengan setia tugas Pemberitaan
Injil yang Yesus berikan kepada saudara?



2) Pada jaman itu gembala adalah orang rendahan / hina. Ini terlihat dari fakta bahwa pada
jaman itu mereka tidak diperbolehkan memberikan kesaksian dalam pengadilan.

Tetapi kepada mereka inilah berita Injil diberikan untuk pertama kalinya. Mengapa? Karena
Allah mau memakai orang yang rendah / bodoh sebagai alatNya untuk menghancurkan
kesombongan dunia (bdk. 1Kor 1:25 1Kor 2:4-5).

Ini mengajar kita 2 hal:


       a) Jangan hanya mau belajar dari orang yang pinter secara duniawi / jasmani, atau
       orang yang secara jasmani / duniawi kelihatan hebat / mentereng. Tuhan bisa
       memakai orang yang secara duniawi / jasmani adalah orang bodoh yang tidak
       berpendidikan untuk mengajar saudara, dan saudara harus cukup mempunyai
       kerendahan hati untuk mau diajar oleh orang seperti itu.

       Calvin:

       "If then we desire to come to Christ, let us not to be ashamed to follow those whom the
       Lord, in order to cast down the pride of the world, has taken, from among the dung of
       cattle, to be our instructors" (= Karena itu, jika kita mempunyai keinginan untuk datang
       kepada Kristus, marilah kita tidak malu untuk mengikuti mereka yang Tuhan, untuk
       menekan kesombongan dunia, telah ambil dari antara kotoran binatang, untuk menjadi
       guru-guru kita).

       b) Kalau saudara adalah orang yang bodoh / tak berpendidikan tinggi, jangan
       menjadikan itu sebagai alasan untuk tidak melayani Tuhan. Tuhan tetap mau dan
       bisa memakai saudara. Tentu saja saudara juga harus berusaha belajar Firman
       Tuhan dengan serius, supaya setidaknya saudara menjadi pandai dalam hal rohani.


3) Berita Injil dari malaikat (ay 10-12,14):


       a) Ada kesukaan besar (great joy) karena kelahiran Juruselamat (ay 10-11).

       Ini menunjukkan bahwa:

             Tanpa Juruselamat, tidak ada sukacita yang sejati.

              Calvin:

              "These words show us, first, that, until men have peace with God, and are
              reconciled to him through the grace of Christ, all the joy that they experience is
              deceitful, and of short duration" (= kata-kata ini pertama-tama menunjukkan
              bahwa sebelum manusia mempunyai damai dengan Allah, dan diperdamaikan
              denganNya melalui kasih karunia Kristus, semua sukacita yang mereka alami
              adalah bohong / palsu dan berumur pendek).



              Penerapan: apakah saudara selalu hanya mencari kesenangan duniawi,
              seperti pesta, piknik, cewek, dsb? Sermua itu hanya bisa memberi kesukaan
              yang bersifat sementara dan semu. Hanya Yesus yang bisa memberi sukacita
              yang sejati kepada saudara!
   Kita yang sudah mempunyai keselamatan dalam Yesus Kristus harus
       bersukacita. Sukacita ini harus mengatasi segala problem, penderitaan dsb.

b) Ay 12 merupakan tanda yang diberikan oleh malaikat kepada mereka. Pemberian
tanda ini tujuannya:

      supaya mereka tidak keliru mendapatkan bayi yang lain. Mungkin ada banyak
       bayi yang lahir pada saat yang bersamaan, tetapi pasti hanya ada 1 yang
       diletakkan dalam palungan.



      supaya mereka percaya bahwa bayi yang ada dalam keadaan hina itu adalah
       Kristus / Anak Allah. Perlu diingat bahwa manusia cenderung menilai secara
       lahiriah / jasmani.

c) Ay 14:

      ‘kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi’ (ay 14a).

       Tujuan akhir dari Natal bukanlah sekedar keselamatan manusia, tetapi supaya
       melalui keselamatan itu manusia lalu memuliakan Allah! Karena itu, kalau
       saudara sudah diselamatkan, saudara harus hidup untuk kemuliaan Allah.



       Penerapan: apakah saudara hidup untuk kemuliaan Allah, atau untuk
       kesenangan saudara sendiri?

      ‘damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya’.

            o   ‘damai’ bisa menunjuk pada:

                   •   damai dalam hati.




                   •   damai antara manusia dengan manusia




                   •   damai antara manusia dengan Allah.




                Calvin mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ‘damai sejahtera’ di
                sini adalah damai antara Allah dengan manusia (Catatan: tetapi perlu
                diingat bahwa damai dengan Allah ini juga menyebabkan damai dalam
                hati dan damai antara manusia dengan manusia).



                Calvin mengatakan bahwa manusia dari lahir adalah ‘children of wrath’ /
                anak-anak kemurkaan (Ef 2:3), dan hanya bisa diperdamaikan dengan
                Allah melalui Yesus Kristus.



                Renungkan: sudahkah saudara diperdamaikan dengan Allah melalui
                Kristus? Sebelum hal itu terjadi, murka Allah tetap ada di atas saudara,
dan akan menimpa saudara secara penuh pada saat saudara mati,
                          atau pada saat Yesus datang kedua-kalinya!

                      o   ‘manusia yang berkenan kepadaNya’.

                          Ini tidak berarti bahwa manusia itu hidup sedemikian rupa sehingga
                          bisa memperkenan Tuhan dan mendapatkan damai! Ini menunjukkan
                          suatu perkenan yang tergantung pada kehendak Allah yang berdaulat.
                          Hendriksen mengatakan bahwa kata-kata ini berarti: ‘whom God has
                          graciously chosen’ (= yang telah Allah pilih dengan murah hati).


II) Tanggapan dari para gembala (ay 15-20):

     1) Ay 15-16 adalah saat yang penting. Injil / Firman Tuhan sudah selesai diberitakan.
     Sekarang, bagaimana sikap / tanggapan para gembala itu? Mereka bisa saja:

        o   tidak percaya.



        o   bersikap acuh tak acuh.



        o   sekedar berkata ‘alangkah indahnya berita itu’ dan lalu tidak melakukan apa-apa!

     Bukankah banyak orang kristen yang setelah mendengar Firman Tuhan lalu mengambil
     sikap-sikap seperti ini? Tetapi bukan itu sikap / tanggapan dari para gembala. Sebaliknya:


            a) Mereka menganggap kata-kata malaikat sebagai kata-kata Tuhan (ay 15b: ‘seperti
            yang diberitahukan Tuhan kepada kita’).



            Penerapan: bagaimana kalau saudara mendengar kata-kata pendeta yang sesuai
            dengan Firman Tuhan? Apakah juga menganggap sebagai kata-kata Tuhan dan
            mentaatinya?



            b) Mereka mentaati / menanggapi berita Injil itu, dan bahkan mereka saling
            mendorong untuk mentaati / menanggapi berita Injil tersebut!

            Penerapan:

                  Kita sering taat sendiri, dan tidak mempedulikan apakah orang lain taat atau
                   tidak.



                  Kita bahkan sering saling mendorong untuk tidak taat, misalnya mengajak
                   untuk sama-sama membolos dari Kebaktian / Pemahaman Alkitab!

            c) Mereka taat secara langsung / tidak menunda.

            Ini terlihat dari kata-kata ‘cepat-cepat berangkat’ (ay 16).

            Pada waktu mendengar Firman Tuhan, sering ada api yang membara dalam diri kita
            yang mendorong kita untuk taat. Tetapi kalau kita menunda ketaatan, maka api itu
            mengecil dan akhirnya padam. Karena itu jangan menunda ketaatan.
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas
Eksposisi injil lukas

More Related Content

What's hot

Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali Alkitab
Bagaimana Belajar Alkitab?   Baca Gali AlkitabBagaimana Belajar Alkitab?   Baca Gali Alkitab
Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali AlkitabSABDA
 
Doktrin Keselamatan
Doktrin KeselamatanDoktrin Keselamatan
Doktrin KeselamatanSABDA
 
Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)
Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)
Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)Johan Setiawan
 
Mengenal Tuhan melalui Firman-Nya
Mengenal Tuhan melalui Firman-NyaMengenal Tuhan melalui Firman-Nya
Mengenal Tuhan melalui Firman-NyaJohan Setiawan
 
Pengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaPengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaKirenius Wadu
 
Hidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganHidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganJohan Setiawan
 
Homiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxHomiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxChrisRevy
 
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)Johan Setiawan
 
EBD CPAD lições bíblicas 1°trimestre 2016 lição 1 Escatologia , o estudo das ...
EBD CPAD lições bíblicas 1°trimestre 2016 lição 1 Escatologia , o estudo das ...EBD CPAD lições bíblicas 1°trimestre 2016 lição 1 Escatologia , o estudo das ...
EBD CPAD lições bíblicas 1°trimestre 2016 lição 1 Escatologia , o estudo das ...GIDEONE Moura Santos Ferreira
 
Alkitab adalah firman allah
Alkitab adalah firman allahAlkitab adalah firman allah
Alkitab adalah firman allahFred Umis
 
Misi Urban 1 - Metanarasi
Misi Urban 1 - MetanarasiMisi Urban 1 - Metanarasi
Misi Urban 1 - MetanarasiJohan Setiawan
 
Metanarasi Alkitab (Christopher Wright)
Metanarasi Alkitab (Christopher Wright)Metanarasi Alkitab (Christopher Wright)
Metanarasi Alkitab (Christopher Wright)Johan Setiawan
 

What's hot (20)

Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali Alkitab
Bagaimana Belajar Alkitab?   Baca Gali AlkitabBagaimana Belajar Alkitab?   Baca Gali Alkitab
Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali Alkitab
 
Remaja kristen pp
Remaja kristen ppRemaja kristen pp
Remaja kristen pp
 
Doktrin Keselamatan
Doktrin KeselamatanDoktrin Keselamatan
Doktrin Keselamatan
 
Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)
Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)
Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)
 
Kasih allah
Kasih allahKasih allah
Kasih allah
 
Mengenal Tuhan melalui Firman-Nya
Mengenal Tuhan melalui Firman-NyaMengenal Tuhan melalui Firman-Nya
Mengenal Tuhan melalui Firman-Nya
 
Teologia biblika
Teologia biblikaTeologia biblika
Teologia biblika
 
Paskah
PaskahPaskah
Paskah
 
Pengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaPengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah Apologetika
 
1 introdução à missiologia
1 introdução à missiologia1 introdução à missiologia
1 introdução à missiologia
 
Hidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganHidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
 
Homiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxHomiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptx
 
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)
 
EBD CPAD lições bíblicas 1°trimestre 2016 lição 1 Escatologia , o estudo das ...
EBD CPAD lições bíblicas 1°trimestre 2016 lição 1 Escatologia , o estudo das ...EBD CPAD lições bíblicas 1°trimestre 2016 lição 1 Escatologia , o estudo das ...
EBD CPAD lições bíblicas 1°trimestre 2016 lição 1 Escatologia , o estudo das ...
 
Alkitab adalah firman allah
Alkitab adalah firman allahAlkitab adalah firman allah
Alkitab adalah firman allah
 
Ibadah Paskah.pptx
Ibadah Paskah.pptxIbadah Paskah.pptx
Ibadah Paskah.pptx
 
Bíblia - introdução
Bíblia - introduçãoBíblia - introdução
Bíblia - introdução
 
Misi Urban 1 - Metanarasi
Misi Urban 1 - MetanarasiMisi Urban 1 - Metanarasi
Misi Urban 1 - Metanarasi
 
yunus
yunusyunus
yunus
 
Metanarasi Alkitab (Christopher Wright)
Metanarasi Alkitab (Christopher Wright)Metanarasi Alkitab (Christopher Wright)
Metanarasi Alkitab (Christopher Wright)
 

Similar to Eksposisi injil lukas

kanonisasi alkitab
 kanonisasi alkitab kanonisasi alkitab
kanonisasi alkitabofer5
 
Pandangan secara umum berkaitan kitab agama
Pandangan secara umum berkaitan kitab agamaPandangan secara umum berkaitan kitab agama
Pandangan secara umum berkaitan kitab agamaSitiSalmiah Suni
 
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumMemahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumalbertus purnomo
 
The Book of Matthew.pptx
The Book of Matthew.pptxThe Book of Matthew.pptx
The Book of Matthew.pptxRickyMoal
 
Karya Yesus kristus (paper)
Karya Yesus kristus (paper)Karya Yesus kristus (paper)
Karya Yesus kristus (paper)NdreeLee
 
Paper teologi pb
Paper teologi pbPaper teologi pb
Paper teologi pbhelmutmudes
 
BKSN 2012: Gagasan Pendukung
BKSN 2012: Gagasan PendukungBKSN 2012: Gagasan Pendukung
BKSN 2012: Gagasan Pendukungkarangpanas
 
Mengenal kitab suci
Mengenal kitab suciMengenal kitab suci
Mengenal kitab suciakira6384
 
Peranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan KekristenanPeranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan KekristenanAndySeubelan
 
TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG AKHIR ZAMAN
TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG AKHIR ZAMANTEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG AKHIR ZAMAN
TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG AKHIR ZAMANHarunMaxStyvenManuru
 
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Daniel Saroengoe
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan II 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan II 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan II 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan II 2020David Syahputra
 
Makalah pak hery
Makalah pak heryMakalah pak hery
Makalah pak heryMeiman Gulo
 

Similar to Eksposisi injil lukas (20)

PPPB.pptx
PPPB.pptxPPPB.pptx
PPPB.pptx
 
Unsur sejarah dalam wahyu allah
Unsur sejarah dalam wahyu allahUnsur sejarah dalam wahyu allah
Unsur sejarah dalam wahyu allah
 
kanonisasi alkitab
 kanonisasi alkitab kanonisasi alkitab
kanonisasi alkitab
 
Agama 1
Agama 1Agama 1
Agama 1
 
Pandangan secara umum berkaitan kitab agama
Pandangan secara umum berkaitan kitab agamaPandangan secara umum berkaitan kitab agama
Pandangan secara umum berkaitan kitab agama
 
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumMemahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
 
The Book of Matthew.pptx
The Book of Matthew.pptxThe Book of Matthew.pptx
The Book of Matthew.pptx
 
Karya Yesus kristus (paper)
Karya Yesus kristus (paper)Karya Yesus kristus (paper)
Karya Yesus kristus (paper)
 
Paper teologi pb
Paper teologi pbPaper teologi pb
Paper teologi pb
 
BKSN 2012: Gagasan Pendukung
BKSN 2012: Gagasan PendukungBKSN 2012: Gagasan Pendukung
BKSN 2012: Gagasan Pendukung
 
Mengenal kitab suci
Mengenal kitab suciMengenal kitab suci
Mengenal kitab suci
 
Eksposisi kitab wahyu
Eksposisi kitab wahyuEksposisi kitab wahyu
Eksposisi kitab wahyu
 
Peranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan KekristenanPeranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
 
TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG AKHIR ZAMAN
TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG AKHIR ZAMANTEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG AKHIR ZAMAN
TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG AKHIR ZAMAN
 
Ajaran dasar gbi
Ajaran dasar gbiAjaran dasar gbi
Ajaran dasar gbi
 
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan II 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan II 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan II 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan II 2020
 
Paper filipi
Paper filipiPaper filipi
Paper filipi
 
Paper filipi
Paper filipiPaper filipi
Paper filipi
 
Makalah pak hery
Makalah pak heryMakalah pak hery
Makalah pak hery
 

Eksposisi injil lukas

  • 1. Eksposisi Injil Lukas oleh: Pdt. Budi Asali MDiv. LUKAS 1:1-4 I) Penulis Injil Lukas: 1) Tidak ada bukti hitam di atas putih bahwa Lukas adalah penulis Injil ini. Ini berbeda dengan surat-surat Paulus, yang secara jelas mengatakan bahwa Paulus adalah penulisnya. Tetapi tradisi (cerita yang diturunkan turun temurun dari mulut ke mulut) mengatakan bahwa Lukas adalah penulis Injil ini. Hal-hal yang dijadikan dasar adalah: o Dari Luk 1:1-4 dan Kis 1:1-2 terlihat dengan jelas bahwa Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul ditulis oleh orang yang sama (dan juga ditujukan kepada orang yang sama). Selanjutnya dari istilah ‘kami’ yang digunakan dalam Kitab Kisah Para Rasul (Kis 16:10 20:5 dsb), terlihat bahwa penulisnya adalah teman seperjalanan Paulus. Ini cocok dengan diri Lukas yang memang sering menyertai Paulus dalam perjalanannya. o adanya istilah-istilah / bahasa kedokteran yang dipakai dalam Injil Lukas maupun kitab Kisah Para Rasul, dan juga fakta menunjukkan bahwa penulis Injil ini lebih teliti dari Matius ataupun Markus pada waktu menggambarkan suatu penyakit. Misalnya:  istilah ‘kuatlah kaki dan mata kaki orang itu’ (Kis 3:7b).  istilah ‘demam keras’ (Luk 4:38 bdk. Mat 8:14 Mark 1:30).  istilah ‘penuh kusta’ (Luk 5:12 bdk. Mat 8:2 Mark 1:40).  istilah ‘seorang yang mati tangan kanannya’ (Luk 6:6 bdk. Mat 12:10 Mark 3:1).  istilah putus telinga kanannya’ (Luk 22:50 bdk. Mat 26:51 Mark 14:47). Semua ini cocok dengan diri Lukas yang adalah seorang tabib. 2) Lukas adalah seorang tabib (Kol 4:14). Paulus tidak pernah mengecam Lukas dalam hal ini, dan ini menunjukkan bahwa kekristenan tidak mengecam dokter ataupun obat! 3) Lukas bukanlah orang Yahudi.
  • 2. Ini terlihat dari Kol 4:10-11,14 dimana Paulus membedakan antara 3 teman Yahudinya (Kol 4:10-11 - ‘mereka yang bersunat’) dan Lukas (Kol 4:14). Dengan demikian, Lukas adalah satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan Yahudi. II) Penerima Injil Lukas: Theofilus: 1) Dalam Kitab Suci Indonesia istilah ‘Theofilus yang mulia’ diletakkan dalam ay 1, tetapi sebetulnya adalah seperti dalam terjemahan Inggris, dimana istilah itu diletakkan pada akhir ay 3. 2) Siapakah Theofilus itu? Ada penafsir yang berpendapat bahwa ‘Theofilus’ bukanlah nama seseorang, tetapi maksudnya adalah ‘orang-orang kristen’. Alasannya: a) Tidak mungkin Lukas menuliskan Injilnya hanya untuk satu orang saja. b) Theofilus berasal dari 2 kata Yunani, yaitu THEOS (= God / Allah) dan PHILIA (= love / kasih), sehingga ‘Theofilus’ = God-lover / God-beloved / a friend of God (= pecinta Allah / orang yang dicintai Allah / sahabat Allah). Jawaban terhadap hal ini: a) Pauluspun menuliskan beberapa suratnya (seperti Timotius, Titus, Filemon) hanya untuk satu orang saja. Karena itu apa anehnya kalau Lukas menuliskan Injilnya untuk satu orang saja? b) Kata ‘mu / engkau’ (ay 3-4) dalam bahasa Yunaninya ada dalam bentuk singular / tunggal. Kalau ‘Theofilus’ menunjuk pada ‘orang-orang kristen’ maka pasti Lukas menggunakan ‘mu / engkau’ dalam bentuk plural / jamak. c) Adanya sebutan ‘yang mulia’ (ay 1), tidak memungkinkan bahwa istilah ‘Theofilus’ menunjuk kepada orang-orang kristen. Tidak ada alasan bagi Lukas untuk menyebut orang-orang kristen dengan sebutan ‘yang mulia’. 3) Sebutan ‘Theofilus yang mulia’: Dari sebutan ‘yang mulia’ ini kita bisa menyimpulkan bahwa Theofilus adalah orang yang mempunyai jabatan tinggi. a) Ini bukanlah sesuatu yang aneh pada jaman itu, dan karena itu istilah ini tidak menunjukkan Lukas sebagai orang yang menjilat. Bandingkan dengan Kis 26:25 dimana Paulus menyebut Festus dengan istilah ‘Festus yang mulia’. Ini menggunakan kata Yunani yang sama. b) Sebutan ini menunjukkan adanya sopan santun! Dan ini menunjukkan bahwa orang kristen harus sopan (bdk. 1Kor 13:5 - ‘tak lakukan yang tak sopan’).
  • 3. Ada gereja-gereja Liberal yang mengabaikan Injil dan doktrin, tetapi hanya menekankan ajaran moral dan etika. Ini tentu salah. Tetapi orang kristen yang injili seringkali jatuh pada extrim satunya, yaitu hanya menekankan Injil dan doktrin, tetapi mengabaikan moral dan etika, sehingga menjadi orang yang tak tahu sopan santun. Ini tentu juga salah, karena akan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Tetapi kalau kita melihat pada Kis 1:1, maka pada waktu Lukas menuliskan Kisah Rasul kepada orang yang sama, ia tidak lagi menggunakan istilah ‘yang mulia’ ini. Ada orang yang berkata bahwa ini disebabkan karena pada saat itu Theofilus telah bertobat dan menjadi orang kristen, gara-gara membaca Injil Lukas ini. III) Alasan dan tujuan penulisan Injil Lukas: 1) Adanya orang-orang tertentu yang menuliskan ‘Injil’. ‘Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman’ (ay 1-2). a) ‘peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita’ (ay 1). Kata Yunani yang oleh Kitab Suci Indonesia diterjemahkan ‘telah terjadi’, diterjemahkan bermacam-macam: NASB/RSV: accomplished (= telah terjadi). NIV: fulfilled (= digenapi). KJV: surely believed (= dipercaya dengan pasti). Calvin menerima terjemahan KJV dan mengatakan bahwa istilah ini menunjuk pada hal-hal yang diketahui dengan pasti / tanpa keraguan. Kata Yunaninya adalah PEPLEROPHOREMENON, suatu participle yang berasal dari kata dasar PLEROPHOREO, yang berasal dari 2 kata Yunani, yaitu PLERES [= full (= penuh / lengkap)] + PHOREO / PHERO [= to bring (= membawa)]. Jadi artinya adalah to bring to fulness / to fulfill (= menggenapi). Memang istilah ini bisa diartikan to be fully convinced (= diyakinkan sepenuhnya) seperti dalam Ro 14:5, tetapi itu kalau istilah ini ditujukan kepada manusia. Di sini istilah ini ditujukan pada peristiwa, sehingga lebih cocok diterjemahkan fulfilled (= digenapi). Hendriksen menerima terjemahan fulfilled, dan lalu berkata: "It is clear from Luke’s entire Gospel that he regards history not as the sum total of chance occurrences, or as the result of a series of fortuitous circumstances, but as the fulfilment of the divine plan; hence also of prophecy" (= Adalah jelas dari seluruh Injil Lukas bahwa ia menganggap sejarah bukan sebagai jumlah dari kejadian-kejadian yang bersifat kebetulan, atau sebagai hasil dari suatu seri keadaan-keadaan yang bersifat kebetulan, tetapi sebagai penggenapan rencana ilahi; karenanya juga penggenapan nubuat). Bdk. Luk 1:45,54-55,69-70 2:38 3:3-6 4:21,43 7:20 9:22,44 12:50 18:31-33 19:41-44 24:25-28,44-49.
  • 4. Hendriksen berkata lagi: "It is comforting to know that history - including that of our own lives - is the fulfilment of God’s plan. This does not cancel human responsibility" (= Adalah sesuatu yang menghibur kalau kita tahu bahwa sejarah - termasuk sejarah hidup kita sendiri - adalah penggenapan rencana Allah. Ini tidak membatalkan / membuang tanggung jawab manusia). b) Orang-orang tertentu lalu menuliskan peristiwa-peristiwa itu dan menyebarkan tulisan-tulisan mereka (ay 2).  mereka ini disebut sebagai ‘saksi mata dan pelayan Firman’.  ‘Firman’ di sini tidak menunjuk kepada Yesus, tetapi pada Injil.  mereka disebut ‘saksi mata’ karena mereka menerima Firman / Injil. Setelah itu mereka menjadi ‘pelayan Firman’ dimana mereka memberitakan Firman / Injil itu. Ini orang kristen yang benar, setelah menerima Firman / Injil lalu memberitakan Firman / Injil! Bagaimana dengan saudara?  mereka ini bukanlah Matius atau Markus, dan lebih-lebih pasti bukan Yohanes, yang menuliskan Injil Yohanes setelah Lukas menuliskan Injilnya. 2) Tulisan-tulisan ini bukannya tulisan yang sesat, dan karena itu Lukas tidak menyerang orang-orang tersebut (misalnya dengan menyebut mereka nabi palsu / pengajar sesat dsb). Tetapi rupa-rupanya tulisan-tulisan itu kurang akurat dan / atau kurang lengkap, sehingga Lukas, yang tidak mau Injil diselewengkan sedikitpun, lalu menyelidiki dengan seksama dan lalu membukukannya dengan teratur (ay 3). a) William Hendriksen: "The Christian religion is not a matter of ‘cunning devised myths’ (2Pet 1:16), but rests on solid, historical fact" [= agama kristen bukanlah persoalan ‘dongeng-dongeng yang direncanakan dengan licik / cerdik’ (2Pet 1:16), tetapi berlandaskan pada fakta historis yang kuat / kokoh]. Bandingkan ini dengan pandangan Liberal, teori Demythologizing dari Bultmann, yang mengatakan bahwa ada banyak dongeng dalam Kitab Suci, seperti Kej 1-11, cerita-cerita tentang mujijat-mujijat dalam ke-empat Kitab Injil, dsb. Kalau memang ini benar, untuk apa Lukas susah-susah menyelidiki fakta sejarah yang benar dan lalu membukukannya? b) ‘Lukas menyelidiki dan lalu menuliskan’ dan ‘Lukas diilhami Roh Kudus pada waktu menulis’ bukanlah 2 hal yang kontradiksi. Banyak orang berpendapat bahwa kalau pendeta belajar buku theologia / tafsiran dan lalu menyusun khotbah, maka itu adalah ‘firman dari manusia’. Kalau mau yang dari Tuhan, maka kita hanya perlu berdoa untuk meminta pimpinan Roh Kudus. Tetapi ternyata disini pada waktu Lukas menulis Firman Tuhan / Kitab Suci (bukan sekedar khotbah!), ia menyelidikinya lebih dulu!
  • 5. William Barclay: "No one would deny that the gospel of Luke is an inspired document; and yet Luke begins by affirming that it is the product of the most careful historical research. God’s inspiration does not come to the man who sits with folded hands and lazy mind and only waits, but to the man who thinks and seeks and searches" (= tidak seorangpun yang menyangkal bahwa Injil Lukas adalah suatu dokumen yang diilhamkan; dan sekalipun demikian Lukas memulainya dengan menegaskan bahwa Injil ini adalah hasil dari penyelidikan sejarah yang paling teliti. Pengilhaman Allah tidak datang kepada orang yang duduk dengan tangan dilipat dan pikiran yang malas dan hanya menunggu, tetapi kepada orang yang berpikir dan mencari dan menyelidiki). Catatan: Kata-kata Barclay ini tidak bisa diberlakukan secara mutlak. Tentu tidak berarti bahwa semua orang yang mencari dan menyelidiki lalu mendapatkan ilham. Juga tidak semua orang yang mendapatkan ilham mendapatkannya setelah mencari dan menyelidiki. Tetapi sekalipun demikian kita tetap bisa mendapatkan inti dari kata-kata Barclay ini, yaitu bahwa kalau kita ingin mendapatkan kebenaran dari Tuhan, tidak cukup bagi kita untuk hanya berdoa dan menunggu. Kita juga harus mau berusaha dengan belajar, berpikir, merenungkan Firman Tuhan dsb. c) ‘dengan teratur’. Jangan mengartikan ini sebagai ‘chronologis / sesuai dengan urut-urutan waktu’. Tidak ada satu buku sejarahpun yang benar-benar chronologis, karena kalau demikian, justru akan terjadi kekacauan. Memang secara umum, Injil Lukas ini cukup chronologis, tetapi tidak mutlak. Jadi, yang dimaksud dengan ‘dengan teratur’ di sini adalah penyusunan topik- topiknya. 3) Lukas lalu mengirimkan Injil Lukas ini kepada Theofilus supaya Theofilus mendapatkan pengertian yang pasti / tepat. Ini terlihat dari ay 4. Tetapi ay 4 dalam versi Kitab Suci Indonesia ini salah terjemahan. Dalam ay 4 versi Kitab Suci Indonesia kelihatannya bahwa semua yang diterima oleh Theofilus selama ini sudah benar, dan Lukas menuliskan Injilnya ini supaya Theofilus makin yakin akan hal itu. Tetapi bandingkan dengan terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris di bawah ini: NIV: ‘so that you may know the certainty of the things you have been taught’ (= supaya kamu bisa mengetahui kepastian dari hal-hal yang telah diajarkan kepadamu) - ini mirip dengan KJV. NASB: ‘so that you may know the exact truth about the things you have been taught’ (= supaya kamu bisa mengetahui kebenaran yang persis tentang hal-hal yang telah diajarkan kepadamu) - ini mirip dengan RSV. a) ‘The things you have been taught’ (= hal-hal yang telah diajarkan kepadamu). Kata Yunani yang diterjemahkan ‘you have been taught’ adalah KATECHETHES, dari mana kata ‘Catechism’ (= katekisasi / pelajaran dasar) diturunkan. Kata Yunani itu juga digunakan dalam Kis 18:25 Ro 2:18 Gal 6:6a.
  • 6. Katekisasi / pelajaran dasar adalah sesuatu yang penting! Lukas tidak mau membiarkan dasar dari Theofilus itu miring sekalipun hanya sedikit. b) ‘So that you may know the certainty / the exact truth’ (= supaya kamu bisa mengetahui kepastian / kebenaran yang persis). Ini menunjukkan bahwa ada hal-hal yang kurang akurat dalam pengajaran yang diterima oleh Theofilus selama ini, dan Lukas menuliskan Injilnya dan mengirimkannya kepada Theofilus untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan itu.  tahu tentang kebenaran adalah sesuatu yang vital! Karena itu maulah belajar Firman Tuhan, datang dalam Pemahaman Alkitab, belajar makalah / cassette dsb.  gereja membutuhkan ajaran yang sangat ketat / akurat! Karena itu maulah belajar yang njlimet / sukar! Jangan berkata: ‘Saya toh bukan pendeta, jadi tak perlu belajar terlalu akurat / njlimet’! Ingat bahwa Theofilus juga bukan pendeta, tetapi toh Lukas menganggap perlu bahwa ia mempunyai pengertian yang akurat. -AMIN- e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com Eksposisi Injil Lukas oleh: Pdt. Budi Asali MDiv. LUKAS 1:5-25 I) Zakharia dan Elisabet: 1) Zakharia dan Elisabet hidup pada jaman Herodes (ay 5). Bahwa Lukas menyebut tentang Herodes (Catatan: ini adalah Herodes yang Agung), menunjukkan bahwa ia memperhatikan fakta sejarah! Jelas bahwa para penulis Kitab Suci tidak menganggap remeh fakta sejarah sehingga menuliskannya dengan sembarangan. Bandingkan dengan pandangan golongan Liberal yang mengatakan bahwa dalam hal sejarah, letak geografis dsb, Kitab Suci bisa salah. Jelas bahwa pandangan seperti ini tidak bisa dipertanggungjawabkan. 2) Zakharia dan Elisabet adalah keturunan Harun, dan Zakharia adalah seorang imam (ay 5). a) Perlu diketahui bahwa semua keturunan Harun yang laki-laki secara otomatis menjadi imam. Akibatnya, ada terlalu banyak imam, sehingga akhirnya imam-imam itu dibagi menjadi 24 rombongan (1Taw 24:1-18), dan tiap rombongan mencapai hampir 1000 imam. Pada waktu kembali dari pembuangan Babilonis, hanya 4 rombongan imam yang tersisa (Ezra 2:36-39), tetapi 4 rombongan ini lalu dibagi lagi menjadi 24 rombongan dengan nama-nama yang sama.
  • 7. Zakharia termasuk rombongan yang disebut Abia (ay 5). b) Pelayanan imam. Hanya 3 hari raya (Paskah, Pentakosta dan Pondok Daun) dimana semua imam melayani. Pada hari-hari biasa, dalam satu tahun setiap rombongan imam hanya melayani sebanyak 2 periode, dan masing-masing periode lamanya 1 minggu. Dalam ay 9 dikatakan bahwa Zakharia melakukan tugas keimaman, yaitu membakar ukupan dalam Bait Allah. Siapa yang mendapat kehormatan untuk melakukan tugas ini, ditentukan dengan undian (ay 9). Dan ini hanya bisa dialami seorang imam sekali dalam seumur hidupnya. c) Dari sini terlihat bahwa Zakharia adalah seorang yang melayani Tuhan. 3) Zakharia dan Elisabet adalah orang yang saleh / hidup benar (ay 6). a) Hanya beberapa orang dalam Kitab Suci yang diberi predikat seperti ini, seperti Nuh (Kej 6:9), Ayub (Ayub 1:1,8 2:3), Simeon (Luk 2:25). Untuk Maria, yang oleh gereja Roma Katolik dianggap suci murni, Kitab Suci tidak pernah menyebutnya sebagai ‘saleh’, ‘benar’, apalagi ‘tidak bercela’ atau ‘suci’! b) Sebutan ‘benar’ dan ‘tidak bercacat’ ini tidak boleh diartikan bahwa mereka betul- betul suci murni. Alasannya:  Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, semua manusia lahir / dikandung dalam dosa / mempunyai dosa asal (Ayub 25:4 Maz 51:7).  Ro 3:10-12,23 dan banyak ayat-ayat lain mengatakan bahwa semua manusia berdosa.  Kitab Suci hanya mengakui adanya satu orang yang betul-betul suci yaitu Yesus Kristus sendiri (2Kor 5:21 Ibr 4:15 Ibr 7:26 1Pet 2:22 1Pet 3:18 1Yoh 3:5). Ini dimungkinkan karena Yesus dilahirkan oleh seorang perawan yang mengandung dari Roh Kudus, sehingga Ia adalah Allah dan manusia sekaligus dalam satu pribadi. Jadi, sebutan ‘benar’ dan ‘tidak bercacat’ hanya menunjukkan bahwa Zakharia dan Elisabet merupakan orang-orang yang sangat saleh. II) Problem / penderitaan mereka: Problem / penderitaan mereka ada dalam ay 7, yaitu mereka tidak mempunyai anak. Beberapa hal yang penting sehubungan dengan hal ini: 1) Tidak mempunyai anak adalah sesuatu yang sangat hina pada jaman itu. Perhatikan bahwa dalam ay 25 hal itu disebut sebagai ‘aib’ [NIV / NASB: disgrace (= sesuatu yang memalukan, mencemarkan)]. William Barclay berkata: "Jewish Rabbis said that 7 people were excommunicated from God and the list began, ‘A Jew who has no wife, or a Jew who has a wife and who has no child’" (= Rabi-rabi Yahudi mengatakan bahwa ada 7 orang yang dikucilkan dari Allah dan daftar itu dimulai dengan ‘seorang Yahudi
  • 8. yang tidak mempunyai istri, atau seorang Yahudi yang mempunyai istri dan tidak mempunyai anak’). 2) Problem mereka ini berlarut-larut sampai mereka berdua lanjut umurnya (ay 7b). Padahal dari kata-kata ‘doamu telah dikabulkan’ dalam ay 13, jelas bahwa mereka berdoa untuk hal itu. Tetapi ada penafsir yang berpendapat bahwa mereka mungkin sudah lama berhenti berdoa untuk hal itu, karena merasa sudah tidak mungkin mendapat anak. 3) Mereka hidup saleh / taat, dan Zakharia adalah seorang yang melayani Tuhan, tetapi mereka toh mempunyai problem yaitu tidak punya anak. Kata ‘tetapi’ pada awal ay 7 menunjukkan suatu kontras antara ay 6 dan ay 7. Ay 6 menunjukkan kesalehan dan ketaatan mereka, tetapi sekalipun demikian, mereka tidak punya anak. Ini menunjukkan bahwa orang yang beriman, saleh, dan melayani Tuhan, bisa saja mengalami problem yang berlarut-larut dan mengalami hidup yang seolah-olah tidak diberkati! Penerapan: o Jangan percaya pada ajaran populer jaman sekarang yang mengatakan bahwa orang yang beriman dan taat hidupnya akan enak terus, penuh mujijat, kaya, dsb. o Kalau hidup saudara penuh dengan penderitaan, itu tidak selalu menunjukkan bahwa saudara tidak beriman atau bahwa ada dosa dalam hidup saudara. 4) Suatu hal yang indah dan harus ditiru dari mereka adalah: sekalipun mereka punya problem / penderitaan begitu besar dan berlarut-larut, dan sekalipun hidup mereka seolah- olah tidak diberkati, tetapi mereka tetap setia kepada Tuhan dalam hidup maupun pelayanan mereka! Penerapan: Apakah saudara hanya setia kepada Tuhan kalau ada banyak berkat Tuhan? Maukah saudara untuk tetap setia kepada Tuhan sekalipun segala sesuatu rasanya kacau / tidak beres? III) Pernyataan Allah: 1) Pada saat itu rombongan Abia mendapat giliran bertugas dalam Bait Suci, dan pada saat diundi, Zakharia mendapat kehormatan untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di sana (ay 8-9). a) Untuk ‘Bait Suci’ digunakan kata bahasa Yunani NAOS yang menunjuk kepada sanctuary (Ruang Suci dan Ruang Maha Suci). Ini berbeda dengan kata Yunani HIERON yang juga mencakup pelataran Bait Suci. b) Kata ‘ukupan’ oleh KJV/RSV/NIV/NASB diterjemahkan incense (= kemenyan). Hal ini dilakukan di Ruang Suci 2 x / hari, yaitu pada pagi dan sore (Kel 30:7-8).
  • 9. 2) Pada saat itu, seorang malaikat menampakkan diri kepada Zakharia (ay 11-12). a) Malaikat itu bernama Gabriel (ay 19).  ‘Gabriel’ berarti ‘man of God’ (= manusia Allah), dan ini adalah suatu kata bahasa Ibrani. Terhadap hal ini ada orang yang mengkritik / mengolok-olok: apakah di surga digunakan bahasa Ibrani? Jawabnya: pada saat Tuhan menyuruh malaikat berbicara kepada manusia, tentu ia menggunakan bahasa yang dimengerti manusia itu. Saat itu berbicara kepada Zakharia yang adalah orang Yahudi, maka tentu tidak aneh kalau ia memperkenalkan dirinya dalam bahasa Ibrani.  Ay 15 menunjukkan bahwa Gabriel ini bukanlah Roh Kudus, karena kalau Gabriel adalah Roh Kudus, maka ia akan berkata ‘ia akan penuh denganKu’, bukannya ‘ia akan penuh dengan Roh Kudus’. Hal yang sama terjadi pada ay 35. b) Zakharia menjadi takut pada waktu melihat malaikat (ay 12-13a). Ini adalah sesuatu yang lazim, dan karena itu kalau dalam Kitab Suci ada orang yang menjadi pucat dan bahkan rebah / pingsan karena melihat malaikat / Tuhan sendiri, itu tentu berbeda dengan ‘tumbang / rebah dalam Roh’ dimana orangnya tumbang / rebah tanpa mendapat penglihatan apa-apa! 3) Firman yang diberikan oleh malaikat (ay 13-17). a) Kelahiran Yohanes (Pembaptis) sebagai jawaban doa mereka (ay 13).  Kata ‘doamu’ (ay 13) tidak menunjuk pada doa Zakharia pada saat itu, tetapi pada doa-doanya yang lalu pada saat ia meminta anak. Ini menunjukkan bahwa: o doa yang belum dijawab setelah lama sekali bukannya tidak didengar atau ditolak oleh Allah. Ini mengajar kita untuk berdoa dengan tekun. Penerapan: Adakah hal-hal yang dahulu saudara doakan tetapi sekarang tidak lagi? Baca dan renungkan Luk 18:1-8 dan berte-kunlah dalam doa. o sekalipun kelahiran Yohanes sudah ditetapkan oleh Allah, tetapi doa Zakharia dan Elisabet menyebabkan terlaksananya Rencana / Ketetapan Allah itu. Karena itu, adanya Rencana / Ketetapan Allah tidak boleh membuat kita menjadi apatis / tidak berusaha, tidak berdoa, dsb.  Nama ‘Yohanes’ (ay 13) berarti ‘the grace of the LORD’ (= kasih karunia TUHAN) atau ‘Yahweh is gracious’ (= Yahweh / TUHAN itu penuh kasih karunia). Ia dinamakan begitu karena misinya adalah memberitakan kasih karunia Allah kepada dunia. Tetapi sekalipun misinya seperti itu, ia tetap merupakan seorang pengkhotbah yang sangat keras! Bdk. Luk 3:7-20.
  • 10. Karena itu jangan sembarangan mencela pengkhotbah yang keras. Anti pada pengkhotbah keras sama saja dengan anti kepada Yohanes Pembaptis, rasul- rasul dan nabi-nabi, dan bahkan anti kepada Yesus sendiri, karena mereka semuanya merupakan pengkhotbah yang keras! b) Akan ada sukacita karena kelahiran Yohanes yang akan menjadi besar di hadapan Tuhan (ay 14-15a). Di sini Kitab Suci menunjukkan bahwa kita seharusnya bersukacita kalau anak kita menjadi besar di hadapan Tuhan. Tetapi kenyataannya ada banyak orang (orang kristen sekalipun) yang bersukacita kalau anaknya menjadi besar di hadapan manusia / dunia, misalnya kalau anaknya menjadi orang kaya, terpandang, terkenal, berkedudukan tinggi, mempunyai gelar yang hebat dsb. Dan sebaliknya juga ada banyak orang (orang kristen sekalipun) yang justru sedih kalau mempunyai anak yang menjadi seorang pelayan Tuhan / hamba Tuhan yang baik, tetapi tidak menjadi besar di hadapan dunia! Renungkan: Apakah saudara berharap, berdoa dan berusaha supaya diri saudara sendiri / anak saudara menjadi besar di hadapan Tuhan atau menjadi besar di hadapan dunia? c) Penggambaran tentang Yohanes Pembaptis (ay 15-17):  Ia akan besar di hadapan Tuhan (ay 15a).  Ia tidak akan minum anggur / minuman keras (ay 15b). Ini menunjukkan ia adalah seorang nazir Allah (Bil 6:3).  Ia akan penuh Roh Kudus sejak dari rahim ibunya (ay 15c).  Ini yang menyebabkan ia bisa jadi besar dan berguna di hadapan Tuhan.  ‘Penuh Roh’ sering dikontraskan dengan ‘anggur / minuman keras’ (bdk. Kis 2:15-17 Ef 5:18).  Ia akan berjalan mendahului Tuhan ‘dalam roh dan kuasa Elia’ (ay 17a). Ini tak berarti bahwa ia adalah reinkarnasi Elia (bdk. Yoh 1:21), tetapi berarti bahwa ia mirip dengan Elia dalam keberanian dan semangatnya (bdk. 1Raja- raja 18:18 dengan Mat 14:4).  Ia membuat banyak orang bertobat (ay 16,17b) dan dengan itu ia menjadi orang yang menyiapkan jalan bagi Tuhan Yesus (ay 17a bdk. Luk 3:4). Ada 2 hal yang penting tentang pertobatan orang banyak sebagai akibat pelayanan Yohanes Pembaptis: o ‘hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya’ (ay 17).
  • 11. Ini menunjukkan bahwa pertobatan harus disertai pembaharuan / perbaikan hubungan dalam rumah tangga / keluarga! Tentu saja ini hanya bisa terjadi kalau kedua belah pihak yang geger itu sama-sama bertobat. Damainya manusia dengan manusia berhubungan erat dengan damainya manusia-manusia itu dengan Allah. Kalau yang bertobat hanya satu, maka justru bisa terjadi perpecahan (bdk. Mat 10:34-36). Calvin berkata bahwa kalimat ‘hati bapa-bapa berbalik kepada anak- anaknya’ lalu diikuti dengan ‘hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang benar’ dan ‘umat yang layak bagiNya’, dan ini menunjukkan bahwa itu bukanlah damai di antara orang-orang yang diluar Tuhan. Calvin lalu menambahkan: "Accursed then be the peace and unity by which men agree among themselves apart from God" (= terkutuklah damai dan kesatuan dengan mana orang-orang menjadi akur di antara mereka sendiri terpisah dari Allah). o ‘hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang benar’ (ay 17). NASB: attitude (= sikap). NIV/RSV/KJV: wisdom (= hikmat). Kata Yunani yang dipakai adalah PHRONESEI. Hendriksen menterjemahkan understanding (= pengertian), sedangkan A.T. Robertson menterjemahkan practical intelligence (= pengertian praktis) dan sebuah Kamus Yunani menterjemahkan way of thinking (= cara berpikir). Ini menunjukkan bahwa dalam pertobatan harus ada perubahan pengertian / pikiran! Karena itu belajar Firman Tuhan adalah sesuatu yang mutlak penting! IV) Ketidakpercayaan dan hukuman: 1) Ketidakpercayaan Zakharia (ay 18). Ay 18 menunjukkan bahwa Zakharia tidak percaya bahwa mereka yang sudah begitu tua bisa mempunyai anak, dan ia meminta tanda untuk itu. 2) Hukuman Tuhan terhadap Zakharia (ay 19-20). a) Mengapa Zakharia dihukum, sedangkan orang-orang lain yang melakukan hal yang sama tidak dihukum? Contoh:  Maria (ay 34).  Abraham (Kej 15:8).  Gideon (Hakim-hakim 6:36-39).
  • 12. Hizkia (2Raja-raja 20:8-11). Jawabnya: Jelas bahwa Tuhan melihat adanya perbedaan sikap hati antara Zakharia dan Maria, Abraham, Gideon, dan Hizkia. Calvin berkata bahwa ini seperti tertawanya Abraham (Kej 17:17) yang berbeda dengan tertawanya Sara (Kej 18:12), dan karena itu sekalipun kedua-duanya tertawa, Sara ditegur tetapi Abraham tidak. b) Zakharia dihukum sehingga menjadi bisu sampai anaknya lahir (± 9 bulan). Dipersoalkan apakah Zakharia ini hanya bisu atau bisu tuli. Perlu diketahui bahwa kata KOPHOS yang diterjemahkan bisu di sini, dalam literatur Yunani bisa berarti bisu, tuli, atau bisu tuli (Catatan: tetapi dalam Mark 9:25 digunakan 2 kata Yunani yang berbeda untuk bisu dan tuli). Dari ay 20,22,64 kelihatannya Zakharia hanya bisu, karena ditekankan bahwa ia tidak dapat berkata-kata. Tetapi ay 62 menunjukkan bahwa orang-orang berbicara kepadanya dengan isyarat, dan ini menunjukkan bahwa ia bukan hanya bisu tetapi bisu tuli. Menjadi bisu tuli selama 9 bulan tentu merupakan sesuatu yang berat, dan inilah hukuman Tuhan terhadap ketidak-percayaan terhadap firmanNya! Ini menunjukkan bahwa Tuhan sama sekali tidak memandang ringan dosa ketidak-percayaan terhadap FirmanNya ini Penerapan: Apakah saat ini saudara sedng tidak percaya pada bagian tertentu dari Firman Tuhan? Mungkin yang menyatakan Yesus sebagai satu-satunya jalan ke surga (Yoh 14:6 Kis 4:12 1Yoh 5:11-12)? Atau Firman yang menyatakan bahwa Allah mengatur segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihiNya (Ro 8:28)? Kalau ya, bertobatlah dan percayalah pada Firman Tuhan. V) Penggenapan Firman Tuhan: Dalam ay 24-25 terlihat bahwa Tuhan menepati Firman / janjiNya. Tuhan memang menghukum / menghajar Zakharia karena ketidak-percayaannya, tetapi Tuhan tidak membatalkan janji / Firman / RencanaNya tentang kelahiran Yohanes Pembaptis. Ini menyebabkan kita makin harus percaya pada Firman / janji Tuhan! Maukah saudara? -AMIN- e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com Eksposisi Injil Lukas oleh: Pdt. Budi Asali MDiv. LUKAS 1:26-38
  • 13. I) Gabriel datang kepada Maria (ay 26-28a): 1) ‘Bulan keenam’ (ay 26). Maksudnya adalah bulan keenam setelah malaikat datang kepada Zakharia / bulan keenam setelah Elisabet mulai mengandung (bdk. ay 36b). Ini menunjukkan bahwa usia Yesus lebih muda sekitar 6 bulan dari Yohanes Pembaptis. Tentu saja dalam hal ini Yesus ditinjau sebagai manusia! Sebagai Allah Ia kekal dan lebih tua dari siapapun! 2) ‘sebuah kota di Galilea bernama Nazaret’ (ay 26). Ini adalah kota / tempat yang hina (Yoh 1:46 7:41,52). Ditinjau dari banyak sudut, baik pemberitaan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis maupun kelahiran Yohanes Pembaptis kelihatannya lebih hebat / mentereng dari pada pemberitaan tentang kelahiran Yesus dan kelahiran Yesus. Kelahiran Yohanes Pembaptis diberitakan di dalam Bait Allah di Yerusalem, sedangkan kelahiran Yesus diberitakan di rumah Maria di Nazaret di Galilea (ay 26,28a). Kelahiran Yohanes Pembaptis diberitakan kepada seorang imam yaitu Zakharia, sedangkan kelahiran Yesus diberitakan kepada seorang gadis desa yaitu Maria. Yohanes Pembaptis dilahirkan dalam rumah / keluarga imam, sedangkan Yesus dilahirkan di tempat hewan / keluarga tukang kayu yang miskin (Luk 2:6-7 Mat 13:55a). Kelahiran Yohanes Pembaptis diketahui banyak orang, sedangkan kelahiran Yesus hampir tidak diketahui orang (Luk 2:6-7). Bandingkan semua ini dengan Yes 53:2b, yang berbunyi: "Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya" Tetapi jelas bahwa Yesus jauh lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Ini mengajar kita untuk tidak menilai Yesus secara jasmani (bdk. 2Kor 5:16). Kalau saudara menilai Yesus secara jasmani, saudara tidak akan pernah mau datang dan percaya kepada Dia, dan itu akan membawa penghukuman kekal bagi saudara! Juga dalam menilai hal-hal lain, banyak orang menilainya secara jasmani / lahiriah, misalnya: o dalam menilai suatu agama mereka memperhatikan berapa banyak jumlah umatnya, populernya agama tersebut, dsb. o dalam menilai gereja mereka memperhatikan kemegahan gedungnya, banyaknya jemaatnya, banyaknya cabang yang dimiliki, nama / merk gereja yang ngetop, dsb. o dalam menilai pendeta mereka melihat gagahnya si pendeta, gelarnya yang hebat, IQ tinggi yang ia miliki, sekolah yang hebat di luar negeri tempat ia mendapatkan pendidikan theologia, dsb. o dalam menilai buku rohani mereka melihat bentuk bukunya, warna dan cetakannya yang menarik, dsb.
  • 14. Ini semua salah, karena kita harus menilainya secara rohani! Bagaimana mutu rohaninya, itulah yang harus dipertanyakan! 3) Maria adalah seorang perawan yang masih dalam status bertunangan dengan Yusuf (ay 27). a) Pandangan William Barclay tentang kelahiran Yesus dari seorang perawan (Virgin Birth): "... the Virgin Birth. The Church does not insist that we believe in this doctrine" (= ... kelahiran dari perawan. Gereja tidak mendesak / memaksa supaya kita percaya pada doktrin ini). Komentar saya: hanya gereja yang sesat yang tidak mendesak kepercayaan terhadap doktrin ini. Barclay lalu mengatakan bahwa ada alasan untuk menerima doktrin Virgin Birth ini yaitu penafsiran hurufiah dari Luk 1:26-38 dan Mat 1:18-25. Tetapi juga ada alasan untuk menolak doktrin Virgin Birth ini, yaitu:  Silsilah Yesus (Mat 1:1-17 Luk 3:23-38) melalui Yusuf. Aneh kalau Yusuf bukanlah ayah Yesus yang sesungguhnya. Jawab: Secara hukum, Yesus adalah anak Yusuf! Karena itu tidak aneh, kalau silsilahNya dibuat melalui Yusuf. Disamping itu, saya berpendapat bahwa silsilah Yesus dalam Luk 3:23-38 adalah melalui Maria. Untuk itu lihat pelajaran Luk 3:23-38 di belakang.  Maria menyebut Yusuf sebagai ayah Yesus (Luk 2:48). Jawab: o ayah tiri biasa disebut ayah, dan secara sah / secara hukum Yusuf memang adalah ayah Yesus. o Terhadap kata-kata Maria dalam Luk 2:48 itu Yesus menjawab: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu?" (Luk 2:49). Dengan kata lain, Ia mengatakan bahwa Yusuf bukanlah bapaNya, karena Allahlah yang adalah BapaNya.  Mat 13:55 dan Yoh 6:42 mengatakan bahwa Yesus adalah anak Yusuf. Jawab: Bandingkan dengan Luk 3:23 - "menurut anggapan orang Ia adalah anak Yusuf". Ini jelas menunjukkan bahwa sebetulnya Yesus bukanlah anak Yusuf.  sisa Perjanjian Baru tidak berbicara apa-apa tentang Virgin Birth. Jawab: Bahwa Perjanjian Lama, dalam Yes 7:14, menubuatkan kelahiran Yesus dari seorang perawan, dan Perjanjian Baru, dalam Mat 1:23, menganggap
  • 15. kelahiran Yesus sebagai penggenapan nubuat itu, adalah sesuatu yang lebih dari cukup untuk mempertahankan doktrin kelahiran Yesus dari seorang perawan. Barclay lalu berkata: "The Jews had a saying that in the birth of every child there are three partners - the father, the mother and the Spirit of God. They believed that no child could be born without the Spirit. And it may well be that the New Testament stories of the birth of Jesus are lovely, poetical ways of saying that, even if he had a human father, the Holy Spirit of God was operative in his birth in a unique way. In this matter we may make our own decision. It may be that we will desire to cling to the literal doctrine of the virgin birth; it may be that we will prefer to think of it as a beautiful way of stressing the presence of the Spirit of God in family life". (= Orang-orang Yahudi mempunyai pepatah yang berkata bahwa dalam kelahiran dari setiap anak ada 3 orang yang bekerja sama - sang ayah, sang ibu dan Roh Allah. Mereka percaya bahwa tidak ada anak yang bisa dilahirkan tanpa Roh. Dan bisa saja bahwa cerita-cerita Perjanjian Baru tentang kelahiran Yesus adalah cara yang indah dan puitis untuk mengatakan bahwa kalaupun Yesus mempunyai ayah manusia, Roh Kudus Allah bekerja dalam kelahiranNya dalam suatu cara yang unik. Dalam persoalan ini kita boleh membuat keputusan kita sendiri. Bisa saja bahwa kita mau berpegang pada doktrin hurufiah tentang kelahiran dari perawan; bisa saja bahwa kita lebih memilih untuk menganggapnya sebagai suatu cara yang indah untuk menekankan kehadiran dari Roh Allah dalam kehidupan keluarga). Komentar / tanggapan saya: Luk 1:26-38 dan Mat 1:18-25 merupakan historical narrative (= cerita sejarah), sehingga memang harus ditafsirkan secara hurufiah, dan tidak boleh diartikan sebagai puisi! b) Doktrin kelahiran Yesus dari seorang perawan adalah doktrin benar yang sangat penting yang harus dipertahankan. Perlu saudara ketahui bahwa:  Kata Yunani yang diterjemahkan ‘perawan’ adalah PARTHENOS dan kata ini tidak pernah digunakan untuk menunjuk kepada perempuan yang sudah menikah. Disamping itu, kata-kata Maria dalam ay 34 yang berbunyi ‘aku belum bersuami’ terjemahan hurufiahnya adalah seperti yang diberikan oleh KJV, yaitu: ‘I know not a man’ (= aku tidak tahu / kenal laki-laki), dan ini jelas menunjukkan bahwa ia betul-betul masih perawan.  Kalau Yesus tidak dilahirkan oleh seorang perawan yang mengandung dari Roh Kudus, tetapi dari pernikahan biasa atau dari perzinahan, maka:  nubuat Firman Tuhan dalam Yes 7:14 tidak tergenapi.
  • 16. Ia bukanlah Allah dan manusia tetapi hanyalah manusia biasa.  Ia tidak bisa lahir suci. Dan kalau Ia lahir sebagai manusia berdosa, maka Ia tidak bisa menebus dosa manusia. Jadi terlihat bahwa ada banyak doktrin-doktrin besar / dasar kekristenan, termasuk doktrin keilahian Kristus dan doktrin tentang penebusan dosa oleh Kristus, yang didasarkan atas doktrin kelahiran Yesus dari seorang perawan ini. Dengan demikian, kalau doktrin kelahiran dari perawan itu ditolak, itu sama dengan menolak seluruh kekristenan! Orang yang tidak percaya pada doktrin kelahiran Yesus dari seorang perawan, pastilah bukan orang yang sungguh-sungguh beriman! II) Dialog Gabriel dengan Maria (ay 28-38): 1) Gabriel memberi salam kepada Maria (ay 28). a) Ay 28: ‘Salam, hai engkau yang dikaruniai’. NASB: Hail, favored one (= Salam, orang yang disayangi). NIV: Greetings, you who are highly favored (= Salam, engkau yang sangat disayangi). KJV: Hail, thou that art highly favoured (= Salam, engkau yang sangat disayangi). RSV: Hail, O favoured one (= Salam, hai orang yang disayangi). Kata Yunani yang dipakai adalah KECHARITOMENE. Perhatikan adanya kata CHARIS (= grace / kasih karunia), yaitu sesuatu yang ada pada Allah yang menyebabkan Ia memberikan karunia kepada orang yang tidak berlayak untuk menerimanya. Karena itu Calvin menafsirkan bahwa kata Yunani ini menunjuk pada undeserved favour of God (= kebaikan dari Allah yang tidak layak didapatkan). Semua ini menunjukkan bahwa Maria tidak layak menerima karunia ini dan ini jelas menunjukkan bahwa Maria itu bukannya suci murni tanpa dosa. b) Salam dari Gabriel kepada Maria ini oleh gereja Roma Katolik lalu diubah menjadi doa Salam Maria, yaitu suatu doa yang mereka naikkan kepada Maria. Calvin mengatakan bahwa ada 3 ketidakcocokan antara kata-kata Gabriel dalam ay 28 ini dan doa Salam Maria:  ay 28 itu bukanlah suatu doa; tetapi Salam Maria adalah suatu doa.  ay 28 itu diucapkan oleh malaikat; tetapi Salam Maria dinaikkan / diucapkan oleh manusia.  ay 28 ini diucapkan kepada Maria yang ada dalam keadaan hidup di dunia ini, sedangkan doa Salam Maria dinaikkan / diucapkan kepada Maria yang sudah mati.
  • 17. 2) Maria terkejut (ay 29) dan menjadi takut (ay 30a). NIV/NASB: greatly troubled (= sangat bingung). 3) Gabriel memberitakan kelahiran Yesus (ay 30-33). a) Ay 30b: ‘engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah’. NIV: you have found favor with God (= NASB/KJV/RSV). Yunani: CHARIN  CHARIS (grace / kasih karunia). Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa Maria sebetulnya tidak berlayak menerima anugerah itu. b) Ay 31: bdk. Yes 7:14. c) Ay 32-33:  ‘akan disebut Anak Allah’. Ini tak berarti bahwa sebelum jadi manusia Yesus bukanlah Anak Allah. Artinya: dulu Ia sudah adalah Anak Allah, lalu Ia menjadi manusia dan manusia akan tahu dan mengakui / menyebutNya sebagai Anak Allah.  ‘Ia akan menjadi besar ... Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya tahta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan’.  kata ‘mengaruniakan’ di sini sebetulnya salah terjemahan, karena dalam bahasa Yunaninya tidak mengandung kata CHARIS (= grace / kasih karunia). NIV/NASB menterjemahkan give (= memberikan). Yesus memang bukannya tidak berlayak, tetapi sebaliknya layak menerima hal itu!  Bahwa Yesus akan menjadi besar dan mewarisi tahta Daud, merupakan penggenapan dari nubuat dalam Yes 9:5-6.  Dalam Perjanjian Lama dikatakan bahwa kerajaan Daud tidak akan berakhir (2Sam 7:12-16). Penggenapan nubuat ini ada dalam diri Yesus. 4) Ketidakpercayaan / kebingungan Maria (ay 34). Kelihatannya reaksi Maria ini sama dengan reaksi Zakharia dalam Luk 1:18. Tetapi Maria tidak dihukum, dan ini menunjukkan bahwa Maria mempunyai sikap hati yang berbeda. 5) Jawaban Gabriel (ay 35-37). a) Ay 35:  Gabriel menjelaskan bahwa bisanya Maria yang masih perawan itu mengandung adalah karena Roh Kudus.
  • 18. Penjelasan Gabriel memang tidak tuntas. Maria tidak harus mengerti semua, tetapi harus percaya dan tunduk. Penerapan: Dalam hidup saudara ada banyak hal yang saudara tidak bisa mengerti, misalnya mengapa saudara harus mengalami penderitaan ini dan itu. Sekalipun demikian, tetaplah percaya dan tunduk!  Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa karena Maria mengandung karena Roh Kudus, maka ‘anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah’ (ay 35b). NIV: ‘so the holy one to be born shall be called the Son of God’ (= maka orang yang kudus yang akan dilahirkan itu akan disebut Anak Allah). Ini menunjukkan bahwa karena Maria mengandung dari Roh Kudus, maka Yesus lahir kudus / suci. Ia adalah satu-satunya manusia yang lahir tanpa dosa asal! Kalau tidak demikian, Ia tidak bisa menjadi Penebus dosa kita! b) Ay 36: Ini suatu tanda bagi Maria. Tuhan bisa membuat Elisabet yang sudah tua dan mandul itu mengandung. Karena itu Tuhan juga bisa membuatnya mengandung, sekalipun ia masih perawan! Penerapan: Sesuatu yang besar yang Allah lakukan bagi orang lain, bisa menguatkan iman kita. Kalau Allah bisa melakukan hal yang besar bagi seseorang, Ia tentu juga bisa melakukannya untuk kita. Tetapi pada saat yang sama kita juga harus ingat bahwa kalau Allah mau melakukan sesuatu yang besar bagi seseorang, tidak selalu Ia mau melakukan hal yang sama bagi kita. Misalnya, Yesus membuat Petrus bisa berjalan di atas air, tetapi Ia tidak pernah mau mengulang hal itu terhadap orang lain. c) Ay 37: ‘Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil’. Lit: ‘Because with God every RHEMA will not be impossible’ (= karena bagi Allah setiap RHEMA tidak akan mustahil).  Kata RHEMA bisa diterjemahkan ‘word’ (= kata / firman). Jadi maksudnya adalah setiap kata yang tadi Tuhan janjikan dalam ay 31-33, tidaklah mustahil (bdk. Ro 4:20-21).  bisa juga bahwa sekalipun Lukas menulis dalam bahasa Yunani, ia mengikuti pemikiran Yahudi, dimana ‘word’ (= kata) bisa diartikan ‘thing’ (= benda / suatu). Catatan: dalam bahasa Ibrani, kata DABAR memang bisa berarti ‘word’ atau ‘thing’. Dengan demikian, maka kata-kata dalam ay 37 itu bisa diterjemahkan: ‘Because with God everything will not be impossible’ (= karena bagi Allah segala sesuatu tidaklah mustahil). Yang manapun yang benar, ini memberikan jaminan kepada Maria bahwa Allah pasti bisa melakukan apa yang sudah Ia firmankan, baik kepada Zakharia maupun kepada Maria. 6) Ketundukan Maria (ay 38). Bagi Maria ketundukan / penyerahannya ini mempunyai resiko tinggi, yaitu:
  • 19. o kesalahpahaman Yusuf (bdk. Mat 1:18-19). o kesalahpahaman, ejekan dan hinaan dari orang-orang di sekitarnya, bahkan dari keluarganya sendiri. o kemungkinan ia akan dihukum mati berdasarkan hukum Perjanjian Lama dalam Ul 22:20-21. Tetapi Maria tetap tunduk dan tidak membantah. Ini menunjukkan iman yang hebat. Calvin: "This is the real proof of faith, when we restrain our minds, and as it were, hold them captive, so that they dare not reply this or that to God: for boldness in disputing, on the other hand, is the mother of unbelief" (= Ini merupakan bukti nyata dari iman, kalau kita mengekang pikiran kita, dan menaklukkannya, sehingga tidak berani menjawab ini atau itu kepada Allah: karena keberanian dalam berbantah adalah ibu dari ketidakpercayaan). Penerapan: o Kalau Tuhan memberikan firman yang kelihatannya tidak logis bagi saudara, maukah saudara percaya? o Kalau Tuhan memberikan perintah yang kalau saudara taati akan memberikan resiko / kerugian besar bagi saudara, maukah saudara tunduk? -AMIN- e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com Eksposisi Injil Lukas oleh: Pdt. Budi Asali MDiv. LUKAS 1:39-56 Setelah mendengar berita dari malaikat, ada 2 hal yang dilakukan oleh Maria: I) Mengunjungi Elisabet (ay 39-45):
  • 20. 1) Maria mengunjungi Elisabet (ay 39) untuk: a) Membuktikan kata-kata malaikat dalam ay 36, yang menyatakan bahwa Elisabet yang sudah tua dan mandul itu sedang mengandung. Maria melakukan hal ini bukan karena ia tidak percaya pada kata-kata malaikat dalam ay 36 itu. Ia sudah percaya, tetapi ia tetap melakukan semua ini untuk meneguhkan imannya. Penerapan: Membuktikan kebenaran Firman Tuhan, bisa menguatkan iman. Kita bisa melakukan hal itu, misalnya dengan belajar archeology, atau dengan pergi ke Israel untuk melihat apakah yang diceritakan dalam Kitab Suci itu sesuai dengan aslinya atau tidak. Sayangnya saat ini jauh lebih banyak orang yang berusaha membuktikan ketidakbenaran Firman Tuhan, baik secara sengaja maupun tidak. b) Memberitahu Elisabet tentang janji Tuhan kepadanya yang saat itu sudah mulai digenapi (bahwa Maria sudah mulai mengandung, secara implicit ditunjukkan oleh kata-kata ‘buah rahimmu’ dalam ay 42b). Dengan demikian mereka bisa merayakan berkat / anugerah Tuhan itu bersama-sama. Penerapan: maulah sharing supaya orang lain juga bisa bersukacita oleh karena berkat yang saudara terima. 2) Pada waktu Maria masuk ke rumah Zakharia, ia memberi salam kepada Elisabet (ay 40). Ini menunjukkan: a) Maria adalah seorang yang sopan / mempunyai etika. b) Maria adalah orang yang rendah hati. Ia tidak ‘mabuk’ / menjadi sombong karena berkat Tuhan yang ia terima (sedang mengandung akan melahirkan Anak Allah / Mesias). Penerapan: Kalau saudara menerima berkat Tuhan yang meninggikan saudara (seperti menjadi kaya, naik pangkat, lulus dan mendapat gelar, dsb), apakah itu membuat saudara ‘mabuk’ / jadi sombong? Bandingkan dengan cerita tentang Petruk yang menjadi raja! 3) Ketika Elisabet mendengar salam dari Maria, maka ada 2 hal yang terjadi: a) Anak dalam kandungan Elisabet melonjak (ay 41a). Memang janin dalam kandungan yang berusia 6 bulan sudah banyak bergerak, tetapi lonjakan janin disini jelas merupakan suatu mujijat / pekerjaan Tuhan, karena dikatakan bahwa janin dalam kandungan Elisabet itu ‘melonjak kegirangan’ (ay 44). Tentu janin dalam kandungan Elisabet itu melonjak bukan karena Maria atau salamnya, tetapi karena janin dalam kandungan Maria. b) Elisabet menjadi penuh dengan Roh Kudus (ay 41b) dan lalu berseru / bernubuat (ay 42-45). 4) Kata-kata Elisabet (ay 42-45). a) ‘Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu’ (ay 42).
  • 21. Arti dari ‘diberkatilah engkau di antara semua perempuan’ adalah: Maria adalah orang yang paling diberkati di antara semua perempuan.  Dalam kalimat ini Maria didahulukan dari pada Yesus. Apakah ini menunjukkan bahwa Maria memang lebih diutamakan dari Yesus? Calvin berkata: Tidak, karena kata ‘dan’ berasal dari kata Yunani KAI yang bisa diterjemahkan ‘karena’. Jadi maksud seluruh kalimat ini adalah: Mary was blessed because of the blessedness of Jesus (= Maria diberkati karena keadaan diberkati dari Yesus). b) ‘Siapakah aku ini sehingga ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan’ (ay 43-44).  Ay 43 menunjukkan kerendahan hati Elisabet. Pertanyaan ‘siapakah aku ini?’ perlu sering kita tanyakan kepada diri kita sendiri, dan kalau kita mempunyai jawaban yang benar terhadap pertanyaan ini, maka itu akan membuat kita menjadi rendah hati.  Bahwa Maria disebut ‘ibu Tuhanku’ menunjukkan bahwa istilah ‘Bunda Allah’ untuk Maria adalah istilah yang Alkitabiah / benar. Tetapi harus diingat bahwa istilah ini tidak bertujuan meninggikan / memuliakan Maria, tetapi menunjukkan bahwa Anak yang akan ia lahirkan betul-betul manusia dan Allah sekaligus.  Baik Elisabet maupun janin dalam rahimnya bisa mengetahui bahwa Maria mengandung Anak Allah adalah karena pekerjaan Tuhan. c) ‘Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana’ (ay 45). Elisabet menyebut Maria berbahagia, karena Maria percaya kepada firman Tuhan. Sebaliknya ada banyak pernderitaan yang disebabkan karena ketidak-percayaan kepada Firman Tuhan. d) Dari semua yang dikatakan Elisabet ini, ada hal-hal yang bisa didapatkan:  Elisabet tidak iri hati kepada Maria tetapi bersukacita bersama-sama Maria. Ini sesuatu yang bagus dan harus ditiru.  Elisabet memang menghormati Maria tetapi:  Elisabet tidak menghormati Maria lebih dari seharusnya. Ini berbeda dengan penyembahan kepada Maria!  Elisabet menghormati Maria yang masih hidup. Ini berbeda dengan menghormati / menyembah Maria yang sudah mati.  Maria disebut ‘diberkati’ (ay 42) dan ‘berbahagia’ (ay 45). William Barclay mengatakan bahwa sekalipun Maria diberkati dan berbahagia karena ia dipilih oleh Allah untuk melahirkan Yesus, tetapi tak boleh dilupakan
  • 22. bahwa ia juga sangat menderita karena hal itu, khususnya pada waktu melihat Yesus mati disalib. Barclay mengatakan: "To be chosen by God so often means at one and the same time a crown of joy and a cross of sorrow" (= dipilih oleh Allah sering berarti mahkota sukacita dan salib kesedihan pada saat yang sama). II) Maria menyanyi / memuji Tuhan (ay 46-55): 1) Maria memuji Tuhan karena berkat dan kemurahan Tuhan kepadanya (ay 46-49). a) Maria menyebut Allah sebagai Juruselamatnya (ay 47). Dalam Kitab Suci sebutan Juruselamat sekalipun bisa menunjuk pada penyelamat secara jasmani, tetapi pada umumnya menunjuk pada penyelamat secara rohani. Lebih-lebih kalau bagian ini dihubungkan dengan Mat 1:21, dimana Yesus dikatakan akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka, maka kata ‘Juruselamat’ disini pasti berarti penyelamat secara rohani. Kalau Maria memang suci murni maka ia jelas tidak membutuhkan Juruselamat. Bahwa ia menyebut Allah sebagai ‘Juruselamatku’, menunjukkan bahwa ia juga adalah manusia berdosa. b) Maria mengatakan bahwa Allah telah memperhatikan ‘kerendahan hambaNya’ (ay 48). Ini menunjukkan kerendahan hati Maria, dan sekaligus kesadaran Maria bahwa ia memang tidak berlayak karena kedudukannya yang sangat rendah di hadapan Tuhan. Calvin membandingkan ini dengan Gereja Roma Katolik yang memberikan Maria kedudukan begitu tinggi, bahkan lebih tinggi dari Yesus sendiri. Ini terlihat dari lagu mereka (yang ditujukan kepada Maria) dalam bahasa Latin Rega Patrem, jube Natum [= Beseech the Father, Order the Son (= mohonlah kepada Bapa, perintahlah Anak)]. 2) Maria memuji Tuhan karena perbuatan dan kuasaNya kepada semua manusia secara umum (ay 50-53). a) Ay 50:  ‘rahmatNya’. NIV/NASB: His mercy (= belas kasihanNya).  Bagaimana bisa disebut mercy kalau diberikan kepada orang yang takut kepadaNya. Bukankah orang-orang itu berhak menerima mercy itu karena mereka takut kepadaNya? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu mengingat bahwa mereka bisa takut kepada Allah juga karena pekerjaan Allah. b) Ay 50-51: ‘congkak hatinya’ dikontraskan dengan ‘takut akan Dia’. c) Ay 52-53:  Bagian ini tidak menunjukkan bahwa Allah selalu bermusuhan dengan orang tinggi / kaya dan selalu baik kepada orang rendah / miskin.
  • 23. Bagian ini juga tak boleh ditafsirkan bahwa Allah selalu menurunkan orang tinggi dan meninggikan orang rendah (Presiden jadi RT, RT jadi kaisar). Tetapi ini menunjukkan bahwa pergantian pemimpin bukan terjadi begitu saja, tetapi semua itu ada dalam tangan Tuhan / diatur oleh Tuhan (bdk. Ro 13:1). Dan Allah berkuasa untuk menurunkan orang tinggi yang jahat, dan meninggikan orang rendah yang saleh. Karena itu kita harus berdoa supaya Tuhan memberi pemimpin yang baik. 3) Maria memuji Tuhan karena menggenapi janjiNya kepada Israel / Gereja (ay 54-55). Kata-kata ‘Ia mengingat rahmatNya’ (ay 54), menunjukkan bahwa bisa saja terjadi suatu keadaan dimana Allah seakan-akan lupa akan janjiNya! Tetapi sesungguhnya tentu saja Ia tidak lupa. Penutup / Kesimpulan: Maria menerima berkat Tuhan dengan menceritakan kepada orang lain (sharing), dan dengan menyanyi memuji Tuhan. Sekalipun saudara mungkin tidak menerima berkat seperti Maria, tetapi saudara toh mendapat banyak berkat Tuhan. Maukah saudara bersikap seperti Maria? -AMIN- e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com Eksposisi Injil Lukas oleh: Pdt. Budi Asali MDiv. Lukas 1:57-66 I) Kelahiran Yohanes Pembaptis: 1) Elisabet melahirkan anak laki-laki (ay 57). a) Orang Tionghoa, apalagi yang totok, lebih senang mendapatkan anak laki-laki dari pada anak perempuan. Tetapi pada orang Yahudi hal ini jauh lebih extrim. William Barclay berkata bahwa pada itu tradisinya adalah sebagai berikut: pada saat bayi mau lahir, teman-teman dan para pemain musik berkumpul. Kalau lahir bayi laki- laki, mereka menyanyi dan main musik. Tetapi kalau lahir bayi perempuan, mereka pergi dengan diam-diam dan dengan menyesal. Barclay juga mengatakan bahwa ada pepatah yang berbunyi: "The birth of a male child causes universal joy, but the birth of a female child causes universal sorrow" (= kelahiran anak laki-laki menyebabkan sukacita universal, tetapi kelahiran anak perempuan menyebabkan kesedihan universal).
  • 24. b) Dengan kelahiran anak laki-laki ini, tergenapilah Firman / janji Tuhan yang diberikan melalui malaikat kepada Zakharia dalam Luk 1:13. Sekalipun hal yang dijanjikan itu kelihatannya mustahil karena mereka berdua sudah tua dan Elisabet mandul, tetapi ternyata janji itu ter-genapi. Memang bagi Allah tidak ada yang mustahil ( Luk 1:37). Penerapan: Kitab Suci mengandung banyak sekali janji Tuhan bagi saudara. Adakah yang saudara ragukan karena rasanya tidak mungkin terjadi? Percayalah, kalau Allah menjanjikan, itu pasti terjadi, karena Allah tidak mungkin berdusta (Ibr 6:18). 2) Para tetangga dan keluarga mendengar hal itu (ay 58). a) Mendapat anak dianggap sebagai tindakan Allah yang menunjukkan rahmat (ay 58). Dalam NIV/NASB, kata ‘rahmat’ diterjemahkan ‘great mercy’ (= belas kasihan yang besar). b) Reaksi mereka adalah: bersukacita bersama-sama dengan dia (ay 58b).  kata ‘dia’ dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan ‘her’ (= dia perempuan), dan karena itu jelas menunjuk kepada Elisabet.  Orang-orang ini menunjukkan reaksi yang benar dan baik terhadap berkat yang diterima Elisabet. Mereka bukannya iri hati, tetapi mereka bersukacita dengan orang yang bersukacita (bdk. Ro 12:15). Penerapan: o bagaimana reaksi saudara kalau teman sekerja saudara dinaikkan pangkat / gajinya? o bagaimana reaksi saudara kalau ada keluarga saudara yang mendapat hadiah mobil dari bank? o bagaimana reaksi saudara kalau teman saudara mendapatkan seorang pacar yang cantik? o dalam pelayanan, bagaimana reaksi saudara kalau orang lain diberkati pelayanannya sehingga berkembang dengan baik? Apakah saudara menjadi iri hati, atau saudara bersukacita dengan orang yang bersukacita? II) Pemberian nama Yohanes:
  • 25. 1) Pada hari kedelapan, sesuai dengan Firman Tuhan, maka Zakharia menyunatkan anaknya (Kej 17:10-14). Ini mengajar kita untuk tidak mengabaikan sakramen yang diperintahkan Tuhan! Bdk. Kel 4:24-26 dimana Musa hampir dibunuh Tuhan karena lalai menyunatkan anaknya. Jaman Perjanjian Baru ini kita mempunyai 2 sakramen, yaitu: a) Baptisan, yang menggantikan sunat. Jangan melalaikan Baptisan, baik untuk diri saudara sendiri, maupun untuk anak saudara! b) Perjamuan Kudus, yang menggantikan perjamuan Paskah. Kecuali karena sakit, jangan sampai absen pada waktu Perjamuan Kudus. Sebetulnya sekalipun tidak ada Perjamuan Kudus, kita tetap hanya boleh absen kalau sakit, tetapi kalau ada Perjamuan Kudus hal itu lebih ditekankan lagi! 2) Pemberian nama Yohanes. a) Pada hari penyunatan itu juga dilakukan pemberian nama kepada anak itu (ay 59). Karena sukar mencari nama / kehabisan nama, maka orang Yahudi sering memberikan nama nenek moyang dari anak yang baru lahir itu. Untuk anak laki-laki pertama, biasanya diberikan nama ayahnya. Karena itulah para tetangga dan keluarga ingin memberikan nama ‘Zakharia’ kepada anak itu (ay 59). b) Tetapi Elisabet dengan tegas menolak usul itu dan berkata bahwa anak itu harus diberi nama Yohanes (ay 60). Mengapa Yohanes? Karena dalam Luk 1:13 malaikat menyampaikan Firman Tuhan yang memerintahkan supaya anak itu diberi nama Yohanes. Jadi di sini kita melihat suatu teladan yang baik dari Elisabet. Ia berani menentang tradisi dan usul dari banyak orang, demi ketaatannya kepada Tuhan. c) Para tetangga dan keluarga memprotes hal itu dengan alasan bahwa di antara keluarga Elisabet dan Zakharia tidak ada yang bernama Yohanes (ay 61). Ini adalah kritik / protes yang semata-mata didasarkan pada tradisi, dan sama sekali tidak punya dasar Kitab Suci! Hati-hatilah supaya saudara tidak melakukan hal seperti ini! Contoh:  mengharuskan orang yang akan dibaptis memakai pakaian putih.  mengharuskan pendeta memakai toga.  mengharuskan pemberkatan nikah dilakukan di gedung gereja. d) Mereka lalu menanyakan kepada Zakharia apa nama yang akan diberikan kepada anak itu (ay 62).
  • 26. Mereka bertanya kepada Zakharia dengan menggunakan isyarat (ay 62). Ini menunjukkan bahwa Zakharia bukan sekedar bisu tetapi juga tuli. e) Zakharia lalu menuliskan ‘Namanya adalah Yohanes’ (ay 63).  Dalam bahasa Yunaninya, kata ‘Yohanes’ itu diletakkan di depan, sehingga menimbulkan penekanan. Jadi terjemahan seharusnya adalah: ‘John is his name’ (= Yohanes adalah namanya).  Sama seperti Elisabet, Zakharia juga lebih mentaati Tuhan dari pada tradisi maupun usul / desakan orang banyak. f) Akibat dari semua ini adalah:  semua orang menjadi heran (ay 63b).  Zakharia bisa berbicara kembali dan ia lalu memuji Allah (ay 64).  Pada waktu Zakharia berdosa karena tidak percaya pada Firman / janji Tuhan, maka ia dihukum menjadi bisu. Sekarang pada waktu ia mentaati Tuhan dengan memberikan nama Yohanes kepada anaknya, maka hukuman itu dicabut oleh Tuhan.  Sesuatu yang menarik ialah: setelah ia bisu selama sekitar 9 bulan, pada waktu ia pertama kali bisa berbicara kembali, ia langsung menggunakan kemampuan bicaranya itu untuk memuji Allah (ay 64b). Penerapan: Saudara yang tidak bisu / tidak pernah jadi bisu, mestinya lebih memuji Allah! o kata ‘memuji Allah’ secara hurufiah adalah ‘blessing God’ (= memberkati Allah), tetapi memang tidak bisa diterjemahkan begitu karena adanya Ibr 7:7 yang berbunyi: "Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi". Karena itu bagian ini harus diterjemahkan ‘memuji Allah’.  Orang-orang menjadi takut (ay 65a). Clarke mengatakan bahwa ini adalah religious fear / reverence (= rasa takut yang bersifat religius / hormat).  Orang-orang membicarakan hal itu, merenungkannya, dan bertanya-tanya: ‘Menjadi apakah anak ini nanti?’ (ay 65b-66).
  • 27. dari pada membicarakan gossip, mengapa kita tidak meniru orang- orang ini, yaitu membicarakan perbuatan Tuhan?  kata ‘merenungkannya’ merupakan terjemahan yang salah. Yang benar adalah ‘menaruhnya / menyimpannya di dalam hati’. Penutup: Dengan demikian, terlihat bahwa: • hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti o tidak punya anaknya Zakharia dan Elisabet sampai pada masa tuanya. o mandulnya Elisabet. o bisunya Zakharia. • hal yang berdosa, seperti ketidak percayaan Zakharia. • mujijat kelahiran Yohanes Pembaptis. semuanya diatur dan dipakai oleh Tuhan untuk satu tujuan tertentu, yaitu supaya Yohanes Pembaptis menjadi terkenal pada saat dilahirkan. Hal ini tentu menjadi suatu bekal yang sangat berharga nanti pada saat dia mulai melayani. Karena itu benarlah Ro 8:28 yang berbunyi: "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah". Karena itu, apapun yang saudara alami, tetaplah percaya pada Ro 8:28. -AMIN- e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com Eksposisi Injil Lukas oleh: Pdt. Budi Asali MDiv. Lukas 1:67-80
  • 28. I) Zakharia bernubuat: 1) Zakharia penuh dengan Roh Kudus, dan ia lalu bernubuat (ay 67). Kalau peristiwa dalam Kis 2, dimana rasul-rasul penuh dengan Roh Kudus dan lalu berbahasa Roh, dianggap oleh golongan Pentakosta dan Kharismatik sebagai dasar untuk mengajar bahwa orang yang penuh Roh Kudus harus berbahasa Roh, maka adalah sesuatu yang aneh kalau ay 67 ini tidak mereka jadikan dasar untuk mengajar bahwa orang yang penuh Roh Kudus harus bernubuat! Tetapi kita tahu bahwa orang yang penuh dengan Roh Kudus memang tidak harus berbicara dalam bahasa Roh, ataupun bernubuat. Hal-hal itu bisa terjadi, tetapi tidak harus terjadi! 2) Mulut / lidah Zakharia yang tadinya dibuat bisu oleh Tuhan sehingga tidak berguna, sekarang dipakai untuk bernubuat. Ini menunjukkan bahwa apakah kita bisa berguna untuk Tuhan atau tidak, itu tergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Kita cuma harus mau menyediakan diri kita untuk dipakai oleh Tuhan. 3) Bernubuat tidak identik dengan meramal masa depan. Bernubuat berarti berbicara sebagai mulut Allah, dimana ramalan masa depan bisa ada, tetapi bisa juga tidak. 4) Orang bernubuat tidak berbicara seakan-akan Ia adalah Allah / Yesus sendiri. Perhatikan bahwa dalam nubuat ini Zakharia menggunakan kata ganti orang ketiga (He / Ia) untuk Allah. Kadang-kadang nubuat menggunakan kata ganti orang pertama (I / Aku), tetapi pasti ada kata-kata ‘Demikianlah Firman Tuhan’ seperti dalam Yer 31:1-3. Contoh yang salah: o Ada gereja dimana seorang jemaat bernubuat dengan memanggil pendetanya: ‘Hai hambaKu, kemarilah’! Dan pendetanya jawab: ‘Ya Bapa’. o Ada orang terkena Toronto Blessing gara-gara nonton video kebaktian Toronto Blessing dan lalu berkata ‘Aku Yesus’. Hal-hal seperti ini kalau bukan dibuat-buat oleh orangnya, pastilah merupakan nubuat dari setan! II) Nubuat Zakharia: 1) Zakharia memulai nubuatnya dengan memuji Tuhan (ay 68a). Dan pujian itu didasarkan atas lawatan Allah. Dalam ay 68b dikatakan bahwa lawatan Allah itu membawa kelepasan kepada umatNya, dan dalam ay 78b-79 menerangi / mengarahkan orang yang dalam gelap / bayang-bayang maut. Penerapan: Kalau Tuhan melawat umatNya pasti ada gunanya, misalnya menyelamatkan, memberi janji, menegur dosa, menghibur dsb. Tidak mungkin seperti dalam Toronto Blessing (atau lebih tepat Toronto Curse!) dimana ‘Tuhan melawat’ hanya untuk membuat orang tertawa
  • 29. terbahak-bahak, nggeblak, jerking, dsb, tanpa ada gunanya, bahkan membuat orang kristen kelihatan seperti orang gila (bdk. 1Kor 14:23). 2) Dari ay 71 kelihatannya kelepasan dalam ay 68 ini merupakan keselamatan secara jasmani / politis, yaitu dari penjajahan Roma, tetapi sebetulnya tidak demikian. Alasannya: a) Bagian pertama dari nubuat ini (ay 68-75) harus dihubungkan dengan bagian kedua (ay 76-79) yang jelas menunjukkan keselamatan secara rohani. b) Disamping itu, bagian pertama nubuat ini menghubungkan keselamatan dengan tanduk keselamatan dari keturunan Daud (yaitu Yesus), sehingga jelas ini tidak berbicara tentang keselamatan politis / jasmani, tetapi rohani. 3) Tujuan Tuhan melepaskan umatNya: a) Untuk menunjukkan rahmat / belas kasihanNya (ay 72a bdk. ay 78). b) Untuk menggenapi janjiNya kepada Abraham (ay 72b-73). c) Supaya umatNya bisa beribadah kepada Allah tanpa takut, dalam kebenaran dan kekudusan seumur hidup kita (ay 74-75).  Beribadah kepada Allah. KJV/RSV/NIV/NASB: serve (= melayani). Kita memang diselamatkan untuk melayani (Ef 2:10 2Kor 5:15).  Tanpa takut. Karena sudah bebas dari musuh / sudah selamat, maka kita tidak boleh takut (bdk. Maz 27:1-dst Maz 56:12 Ro 8:31-39 2Tim 1:7 1Yoh 4:17-18).  Dalam kebenaran dan kekudusan. Ini perlu kita tekankan dalam hidup, study, pekerjaan, maupun pelayanan kita!  Seumur hidup kita. Ini menunjukkan bahwa pelayanan dan pengudusan harus kita lakukan seumur hidup kita, dan tidak boleh ada saat dimana kita berhenti melayani / menguduskan diri! Apakah saudara adalah orang yang sudah pensiun dari pelayanan? Atau sudah bosan dengan usaha untuk membuang dosa tertentu sehingga saudara menyerah terus pada dosa tersebut? Kalau ya, bertobatlah! 4) Cara Tuhan memberi keselamatan / kelepasan adalah dengan: a) Menumbuhkan tanduk keselamatan (ay 69-70).  ‘Tanduk keselamatan dalam keturunan Daud’. Ini jelas menunjuk kepada Yesus, bukan Yohanes Pembaptis, karena Yohanes Pembaptis bukan dari keturunan Daud / Yehuda, tetapi Lewi (Ingat Zakharia adalah seorang imam).
  • 30. Sejak jaman Perjanjian Lama, Tuhan sudah menjanjikan akan munculnya Mesias dari keturunan Daud (ay 70 bdk. Yer 23:5). Tetapi, sejak pembuangan ke Babilonia, keturunan Daud praktis hancur. Tetapi janji Allah ini tetap berlaku dan akhirnya tergenapi! Penerapan: pada saat semua harapan rasanya musnah, tetaplah percaya pada janji Tuhan. Tetapi awas, jangan beriman seperti orang-orang Faith Movement, yang tetap ‘beriman’ sekalipun tidak punya dasar Firman Tuhan apapun. b) Memberikan Surya pagi (ay 78b).  ‘Surya pagi’ ini jelas menunjuk kepada Yesus (ay 78b bdk. Yes 9:1-2 Yes 40:1-2 dan khususnya Mal 4:2).  Yesus menyinari mereka yang ada dalam gelap dan dalam naungan / bayang- bayang maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera (ay 79).  Tanpa Kristus, semua orang ada dalam gelap dan dalam bayang- bayang maut!  Dengan Kristus atau ikut Kristus, maka kita ada di jalan damai sejahtera. Kelepasan dalam ay 68 berhubungan dengan tindakan Tuhan menum-buhkan tanduk keselamatan dalam keturunan Daud, yang menunjuk kepada Yesus (ay 69). Demikian juga orang bisa lepas dari kegelapan dan bayang-bayang maut dan pindah ke jalan damai sejahtera hanyalah karena Surya pagi, yang menunjuk kepada Yesus (ay 78b-79). Semua ini menunjukkan bahwa keselamatan yang sejati tidak bisa terlepas dari Yesus! Karena itu renungkan: sudahkah saudara ada di dalam Yesus? 5) Fungsi Yohanes Pembaptis: a) Baru mulai ay 76 Zakharia berbicara tentang anaknya (Yohanes Pembaptis). Dari tadi ia berbicara meninggikan Tuhan, Yesus, dan Kerajaan Allah. Sekarang ia berbicara tentang anaknya, itupun untuk menunjukkan pelayanan Yohanes Pembaptis sebagai orang yang mendahului Yesus untuk menyiapkan jalan bagi Yesus (ay 76b). Sesuatu yang menarik adalah bahwa pada waktu menyebut anaknya, ia tidak berkata ‘anakku’ tetapi ‘anak’. KS Indonesia: ‘hai anakku’. Ini salah terjemahan. NIV: my child (= anakku). Ini juga salah. NASB: child (= anak). Ini menunjukkan ia tidak mempersoalkan anak itu sebagai anaknya, tetapi ia mempersoalkan bagaimana anak itu bisa berguna untuk Tuhan.
  • 31. Orang yang penuh Roh Kudus tidak mempersoalkan diriku, anakku, uangku, rumahku, mobilku dsb, tetapi akan mempersoalkan Tuhan, Kerajaan Allah, Yesus, dsb, dan mempersoalkan bagaimana segala sesuatu bisa berguna untuk Tuhan. b) Ay 77-78a:  Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan bagi Yesus (ay 76b) dengan cara memberi pengertian tentang keselamatan (ay 77a). Saat itu orang Yahudi mempunyai konsep yang salah tentang: o Mesias. Mereka percaya Mesias adalah raja duniawi yang akan melepaskan mereka dari penjajahan Romawi. Sesuatu yang aneh dan perlu direnungkan adalah: sudah tahu orang Yahudinya mempunyai pemikiran begitu, mengapa Tuhan memberikan nubuat yang seolah-olah mendukung pandangan ini (ay 71,74)? Ini menunjukkan bahwa Tuhan memang sering sengaja memberikan hal- hal yang sukar dalam Kitab Suci, sehingga orang yang tidak mau belajar dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan arti yang salah sehingga tersesat dan binasa. Bacalah Mat 13:10-17 dan 2Pet 3:16 yang jelas mengajarkan hal ini. 2Pet 3:16 berbunyi: "Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain". o keselamatan. Mereka percaya keselamatan karena perbuatan baik, dan keselamatan karena mereka bangsa pilihan. Tugas Yohanes Pembaptis adalah meluruskan pengertian mereka dalam hal- hal yang salah ini. Ini menunjukkan pentingnya pengertian. Tanpa pengertian yang benar tentang keselamatan, kita tidak mungkin bisa selamat. Penerapan: Orang Kharismatik sering menganggap bahwa orang Protestan, khususnya yang menekankan belajar Firman Tuhan, sebagai ahli-ahli Taurat. Memang bisa saja ada orang Protestan yang seperti ahli Taurat, yaitu kalau mereka cuma belajar tapi tidak melakukan. Tetapi penekanan pengetahuan / belajar Firman Tuhan itu sendiri adalah sesuatu yang benar!  Keselamatan itu didapatkan melalui pengampunan dosa (ay 77b). Jadi, keselamatan bukan didapatkan melalui perbuatan baik, tetapi melalui pengampunan dosa. Bdk. Maz 32:1-2 Maz 130:3-4 Daniel 9:9. Dan tentu saja pengampunan dosa itu hanya kita dapatkan kalau kita percaya kepada Yesus (Ef 1:7 Ef 4:32 Kis 10:43).
  • 32. Kalau saudara salah pengertian tentang keselamatan dalam hal ini, jangan harap saudara bisa selamat!  Ay 78a adalah sambungan ay 77. Jadi, bisa adanya pengampunan dosa disebabkan karena adanya belas kasihan Allah. Penutup: Maukah saudara menjadi alat Tuhan seperti Yohanes Pembaptis, yaitu dengan memberikan pengertian yang benar tentang keselamatan kepada orang-orang di sekitar saudara? Percuma saudara percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat / jalan ke surga kalau kepercayaan itu tidak saudara wujudkan dengan memberitakan Yesus kepada orang lain! -AMIN- e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com Eksposisi Injil Lukas oleh: Pdt. Budi Asali MDiv. LUKAS 2:1-7 I) Sensus (ay 1-2): 1) Sensus ini diperintahkan oleh kaisar Agustus (ay 1), dan semua penafsir berpendapat bahwa sensus ini dilakukan untuk kepentingan pajak. Dengan adanya sensus ini Yusuf dan Maria terpaksa pergi ke Betlehem (ay 3-5) sehingga akhirnya Yesus lahir di Betlehem (ay 6-7), menggenapi nubuat nabi Mikha dalam Mikha 5:1 yang berbunyi: "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala". Tanpa ia sadari, kaisar kafir ini melakukan sesuatu yang menyebabkan tergenapinya nubuat Firman Tuhan. Ini bukan sekedar merupakan suatu kebetulan, tetapi Tuhan menguasai dan mengarahkan kaisar kafir tersebut untuk melaksanakan RencanaNya! Bandingkan dengan Amsal 21:1 yang berbunyi: "Hati raja seperti batang air dalam tangan TUHAN, dialirkannya ke mana Ia ingini"
  • 33. 2) William Barclay mengatakan bahwa ada actual documents (= dokumen sebenarnya) dari setiap sensus yang dilakukan mulai tahun 20 Masehi sampai tahun 270 Masehi, dan dari data-data ini terlihat bahwa sensus ini dilakukan setiap 14 tahun. Sensus yang paling awal yang ada dokumennya, dilakukan pada tahun 20 Masehi. Tetapi ini tidak mungkin menunjuk pada sensus dalam Luk 2:1-2 ini. Karena sensus itu diadakan setiap 14 tahun, maka sensus sebelumnya seharusnya terjadi pada tahun 6 Masehi. Tetapi sensus yang inipun masih kurang pagi untuk bisa dihubungkan dengan sensus dalam Luk 2:1-2 ini. Para penafsir menganggap bahwa sensus pada tahun 6 Masehi inilah yang dimaksud dengan sensus dalam Kis 5:37. Kalau tahun 6 Masehi ini dikurangi lagi dengan 14 tahun, maka bisa didapatkan tahun 8 Sebelum Masehi sebagai tahun pelaksanaan sensus dalam Luk 2:1-2 ini. Ini menimbulkan problem karena tahun 8 SM tidak cocok dengan saat kelahiran Kristus. Kalau Yesus lahir pada tahun 8 SM, maka itu berarti Ia memulai pelayananNya pada tahun 22 Masehi, dan penyucian Bait Allah dalam Yoh 2 terjadi pada tahun 23 Masehi. Dalam Yoh 2:20 dikatakan bahwa Bait Allah itu dibangun selama 46 tahun (dan saat itu belum selesai pembangunannya), dan ini menunjukkan bahwa Bait Allah itu mulai dibangun pada 23 SM. Ini tidak cocok, karena dari sejarah diketahui bahwa pembangunan Bait Allah itu dimulai pada tahun 19 SM (dan baru selesai secara total pada tahun 64 Masehi). Pemecahan problem ini: o Mungkin sensus di wilayah Herodes dimulai terlambat, karena Herodes takut melakukannya mengingat orang Yahudi ‘alergi’ terha-dap sensus gara-gara peristiwa sensus dalam 2Sam 24 / 1Taw 21. o Mungkin saat itu periodenya bukan 14 tahun, tetapi kurang dari itu. II) Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem (ay 3-5): 1) Sensus ini mengharuskan setiap orang untuk mendaftarkan diri di kotanya sendiri (ay 3). Yusuf adalah keturunan Daud (1:27 2:4), dan demikian juga dengan Maria (1:32,69). Yesus memang harus muncul / lahir dari keturunan Daud (bdk. Yes 11:1 Yer 23:5-6 Mat 1:1,6 Luk 3:31 Ro 1:1-3 2Tim 2:8). Dalam 1Sam 20:6 dikatakan bahwa Betlehem adalah kota Daud. Karena itu Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem (ay 4-5). Ada beberapa hal yang bisa dipelajari tentang bagian ini: a) Jarak Nazaret ke Betlehem sekitar 80-90 mil. Ini jelas merupakan penderitaan, khususnya untuk Maria yang sudah hamil tua. Mereka berserah dan tunduk pada kehendak Tuhan, tetapi yang mereka dapatkan justru bukanlah jalan yang mulus tetapi jalan yang penuh penderitaan! Penerapan: kalau saudara beriman dan taat kepada Tuhan, jangan terlalu heran kalau jalan saudara justru menjadi sukar. Juga jangan menjadi takut, kecewa dan lalu meninggalkan jalan itu, karena jalan yang sempit itulah yang menuju pada kehidupan (bdk. Mat 7:13-14).
  • 34. b) Mereka taat kepada pemerintah.  Pengadaan sensus tidak bertentangan dengan Firman Tuhan (bdk. Bil 1:1-dst Bil 26:1-dst). Dalam 2Sam 24 / 1Taw 21 Daud melakukan sensus dan dihukum oleh Tuhan, karena ia melakukan sensus itu untuk memuaskan kesombongannya.  Karena sensus itu tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, sekalipun sensus itu menyukarkan hidup mereka, Yusuf dan Maria tetap tunduk! Kita memang harus tunduk pada pemerintah, selama pemerintah tidak menyuruh kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Firman Tuhan (Ro 13:1-7 bdk. Kis 5:29). Penerapan: apakah saudara mau tunduk pada peraturan peme-rintah yang menyukarkan hidup saudara tetapi tidak bertentangan dengan Firman Tuhan? c) Luk 2:1-7 ini pasti terjadi setelah Mat 1:18-25, sehingga saat itu Maria sudah menjadi istri Yusuf. Tetapi mengapa dalam ay 5 Maria tetap disebut sebagai ‘tunangan Yusuf’? Rupanya karena sekalipun mereka sudah menjadi suami istri, mereka tidak melakukan hubungan sex (bdk. Mat 1:24-25). 2) Mengapa Maria ikut pergi ke Betlehem? Ada beberapa kemungkinan jawaban: a) Kebanyakan penafsir mengatakan bahwa sebetulnya hanya laki-laki (yaitu Yusuf) saja yang harus pergi untuk mendaftar, tetapi ada juga penafsir yang beranggapan bahwa laki-laki maupun perempuan harus mendaftar. Karena itulah Maria harus ikut. b) Maria sebetulnya tidak harus ikut, tetapi saat itu ada banyak gosip yang beredar tentang Maria yang terlalu cepat mengandung. Karena itu Yusuf tidak tega membiarkan Maria di Nazaret, dan membawanya pergi ke Betlehem. Ini mengajar kita bahwa di dalam menghadapi problem, suami istri perlu ada kesatuan dan saling mendukung! c) Yusuf ingin ada bersama dengan Maria pada saat Yesus lahir. Ingat bahwa Yusuf juga adalah orang Yahudi yang pasti menanti-nantikan kedatangan Mesias. d) Mereka tahu tentang nubuat dalam Mikha 5:1 yang mengatakan bahwa Mesias harus lahir di Betlehem, dan karena itu mereka sengaja pergi ke Betlehem supaya nubuat itu tergenapi. Calvin menolak kemungkinan ini dengan alasan: kepergian mereka ke Betlehem disebutkan alasannya secara explicit dalam ay 5: ‘supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria’. Karena itu Calvin berpendapat bahwa mereka pergi ke Betlehem bukan dengan tujuan supaya Kristus lahir di sana, tetapi karena tangan / pengaturan Allah (Providence of God) membimbing mereka seperti orang buta ke tempat dimana Kristus harus dilahirkan. Calvin lalu menambahkan: "Thus we see that the holy servants of God, even though they wander from their design, unconscious where they are going, still keep the right path, because God directs their steps"
  • 35. (= Demikianlah kita lihat bahwa pelayan-pelayan yang kudus dari Allah, sekalipun mereka menyimpang dari rencana mereka, tidak sadar kemana mereka pergi, tetap ada di jalan yang benar, karena Allah mengarahkan / memimpin langkah-langkah mereka). Penjelasan: Yusuf dan Maria pasti sudah mempersiapkan dan merencanakan banyak hal tentang Yesus yang akan dilahirkan itu. Mungkin mempersiapkan uangnya, kamarnya, tempat tidurnya, dsb. Tetapi perintah untuk melakukan sensus itu kelihatannya membuyarkan segala persiapan dan rencana mereka. Tetapi toh semua ini ada dalam pimpinan Tuhan! Penerapan: kalau everything goes wrong (= segala sesuatu berjalan salah) dengan rencana saudara (baik rencana jasmani maupun rohani), maka itu tetap pimpinan Tuhan! Ini tentu tak berarti bahwa kita boleh sembarangan dalam memilih jalan ataupun terlalu mudah ‘menyerah’ pada kehendak / Rencana Allah! Kita tetap punya tanggung jawab untuk memilih jalan yang terbaik, dan berusaha secara maximal untuk mencapainya. Kalau semua itu sudah kita lakukan dan ternyata semua hancur berantakan, barulah kita harus berserah pada kehendak / Rencana Allah. III) Kelahiran Yesus (ay 6-7): 1) ’anaknya yang sulung’ (ay 7a). Istilah ‘anak sulung’, ditambah dengan banyak bagian Kitab Suci yang berbicara tentang adanya saudara-saudara Yesus (Mat 12:46,47 / Mark 3:31-32 / Luk 8:19-20 Mat 13:55-56 Yoh 2:12 Yoh 7:3,5,10 Kis 1:14), menunjukkan bahwa Yusuf dan Maria pasti mempunyai anak-anak lain setelah kelahiran Yesus. Seorang penafsir (Pulpit Commentary) menganggap Yusuf dan Maria tidak mempunyai anak lain selain Yesus, dengan alasan: istilah ‘anak sulung’ bisa diartikan ‘anak tunggal’ seperti dalam Ibr 1:6. Tanggapan saya: Dalam arti yang sebenarnya, memang Yesus adalah Anak Tunggal dari Allah (Yoh 3:16). Tetapi dalam Ibr 1:6 Yesus disebut sebagai Anak Allah yang sulung, itu disebabkan karena kita yang percaya kepada Yesus juga adalah anak-anak Allah (Yoh 1:12), sekalipun kita adalah ‘anak-anak adopsi’. Bandingkan ini dengan Ro 8:29 yang berbunyi: ‘supaya Ia, AnakNya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara’. Dengan demikian, istilah ‘anak sulung’ dalam Ibr 1:6 tidak bisa diartikan sebagai ‘anak tunggal’! 2) ‘dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan’ (ay 7b). a) Bagi Yusuf dan Maria ini adalah sesuatu yang kelihatannya kontradiksi dengan Firman Tuhan. Katanya Maria akan melahirkan Anak Allah yang maha tinggi, lalu mengapa Anaknya lahir dalam palungan? b) Anak Allah yang mahatinggi mau lahir dalam palungan. Yesus mau direndahkan / menjadi miskin, supaya kita bisa ditinggikan / menjadi kaya (secara rohani!). Bdk. 2Kor 8:9. Istilah ‘miskin menjadi kaya’ jelas harus sdiartikan secara rohani. Hal ini terlihat jelas kalau saudara membaca seluruh kontex (2Kor 8:1-9). Calvin:
  • 36. "When he was thrown into a stable, and placed in a manger, and a lodging refused him among men, it was that heaven might be opened to us, not as a temporary lodging, but as our eternal country and inheritance, and that angels might receive us into their abode" (= Pada saat Ia dilemparkan ke dalam kandang, dan diletakkan dalam palungan, dan penginapan menolak menerimaNya di antara manusia, tujuannya adalah supaya surga terbuka bagi kita, bukan sebagai penginapan sementara, tetapi sebagai negeri dan warisan yang kekal, dan supaya malaikat-malaikat menerima kita dalam tempat tinggal mereka). c) Pemilik penginapan hanya memberikan tempat hewan karena:  ia tidak tahu bahwa yang akan dilahirkan oleh Maria adalah Mesias / Anak Allah.  memang semua kamar penuh sehingga tidak ada lagi tempat untuk mereka. Karena itu sebetulnya ia tidak bisa terlalu disalahkan. Tetapi kalau sekarang saudara menolak Kristus untuk tinggal dalam hati saudara sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara, saudara menolak dengan suatu pengetahuan / kesadaran bahwa Ia adalah Anak Allah, maka penolakan saudara harus disalahkan! Karena itu, terimalah Ia sebagai Juruselamat dan Tuhan dalam hidup saudara! -AMIN- e-mail us at golgotha_ministry0@yahoo.com Eksposisi Injil Lukas oleh: Pdt. Budi Asali MDiv. LUKAS 2:8-20 I) Pemberitaan Injil kepada para gembala (ay 8-14): 1) Kelahiran / kedatangan Yesus ke dalam dunia ini sia-sia belaka kalau tidak ada orang yang tahu. Karena itu maka Allah mengutus malaikat untuk memberitakan hal itu kepada para gembala. Tetapi mengapa malaikat memberitakan hal itu hanya kepada beberapa gembala? Mengapa tidak kepada seluruh dunia? Jelas karena Allah menghendaki manusia, dan bukan malaikat, sebagai pemberita Injil. Allah menghendaki bahwa beberapa gembala yang sudah mendengar berita Injil itu lalu meneruskannya kepada orang lain! Perhatikan kata-
  • 37. kata ‘aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa’ (ay 10). Jadi sekalipun Injil ini pertama kali diberitakan kepada mereka, Injil itu bukan hanya untuk mereka sendiri, tetapi untuk seluruh bangsa. Ini jelas menunjukkan bahwa mereka (dan juga kita) harus memberitakan Injil. Apakah saudara melakukan dengan setia tugas Pemberitaan Injil yang Yesus berikan kepada saudara? 2) Pada jaman itu gembala adalah orang rendahan / hina. Ini terlihat dari fakta bahwa pada jaman itu mereka tidak diperbolehkan memberikan kesaksian dalam pengadilan. Tetapi kepada mereka inilah berita Injil diberikan untuk pertama kalinya. Mengapa? Karena Allah mau memakai orang yang rendah / bodoh sebagai alatNya untuk menghancurkan kesombongan dunia (bdk. 1Kor 1:25 1Kor 2:4-5). Ini mengajar kita 2 hal: a) Jangan hanya mau belajar dari orang yang pinter secara duniawi / jasmani, atau orang yang secara jasmani / duniawi kelihatan hebat / mentereng. Tuhan bisa memakai orang yang secara duniawi / jasmani adalah orang bodoh yang tidak berpendidikan untuk mengajar saudara, dan saudara harus cukup mempunyai kerendahan hati untuk mau diajar oleh orang seperti itu. Calvin: "If then we desire to come to Christ, let us not to be ashamed to follow those whom the Lord, in order to cast down the pride of the world, has taken, from among the dung of cattle, to be our instructors" (= Karena itu, jika kita mempunyai keinginan untuk datang kepada Kristus, marilah kita tidak malu untuk mengikuti mereka yang Tuhan, untuk menekan kesombongan dunia, telah ambil dari antara kotoran binatang, untuk menjadi guru-guru kita). b) Kalau saudara adalah orang yang bodoh / tak berpendidikan tinggi, jangan menjadikan itu sebagai alasan untuk tidak melayani Tuhan. Tuhan tetap mau dan bisa memakai saudara. Tentu saja saudara juga harus berusaha belajar Firman Tuhan dengan serius, supaya setidaknya saudara menjadi pandai dalam hal rohani. 3) Berita Injil dari malaikat (ay 10-12,14): a) Ada kesukaan besar (great joy) karena kelahiran Juruselamat (ay 10-11). Ini menunjukkan bahwa:  Tanpa Juruselamat, tidak ada sukacita yang sejati. Calvin: "These words show us, first, that, until men have peace with God, and are reconciled to him through the grace of Christ, all the joy that they experience is deceitful, and of short duration" (= kata-kata ini pertama-tama menunjukkan bahwa sebelum manusia mempunyai damai dengan Allah, dan diperdamaikan denganNya melalui kasih karunia Kristus, semua sukacita yang mereka alami adalah bohong / palsu dan berumur pendek). Penerapan: apakah saudara selalu hanya mencari kesenangan duniawi, seperti pesta, piknik, cewek, dsb? Sermua itu hanya bisa memberi kesukaan yang bersifat sementara dan semu. Hanya Yesus yang bisa memberi sukacita yang sejati kepada saudara!
  • 38. Kita yang sudah mempunyai keselamatan dalam Yesus Kristus harus bersukacita. Sukacita ini harus mengatasi segala problem, penderitaan dsb. b) Ay 12 merupakan tanda yang diberikan oleh malaikat kepada mereka. Pemberian tanda ini tujuannya:  supaya mereka tidak keliru mendapatkan bayi yang lain. Mungkin ada banyak bayi yang lahir pada saat yang bersamaan, tetapi pasti hanya ada 1 yang diletakkan dalam palungan.  supaya mereka percaya bahwa bayi yang ada dalam keadaan hina itu adalah Kristus / Anak Allah. Perlu diingat bahwa manusia cenderung menilai secara lahiriah / jasmani. c) Ay 14:  ‘kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi’ (ay 14a). Tujuan akhir dari Natal bukanlah sekedar keselamatan manusia, tetapi supaya melalui keselamatan itu manusia lalu memuliakan Allah! Karena itu, kalau saudara sudah diselamatkan, saudara harus hidup untuk kemuliaan Allah. Penerapan: apakah saudara hidup untuk kemuliaan Allah, atau untuk kesenangan saudara sendiri?  ‘damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya’. o ‘damai’ bisa menunjuk pada: • damai dalam hati. • damai antara manusia dengan manusia • damai antara manusia dengan Allah. Calvin mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ‘damai sejahtera’ di sini adalah damai antara Allah dengan manusia (Catatan: tetapi perlu diingat bahwa damai dengan Allah ini juga menyebabkan damai dalam hati dan damai antara manusia dengan manusia). Calvin mengatakan bahwa manusia dari lahir adalah ‘children of wrath’ / anak-anak kemurkaan (Ef 2:3), dan hanya bisa diperdamaikan dengan Allah melalui Yesus Kristus. Renungkan: sudahkah saudara diperdamaikan dengan Allah melalui Kristus? Sebelum hal itu terjadi, murka Allah tetap ada di atas saudara,
  • 39. dan akan menimpa saudara secara penuh pada saat saudara mati, atau pada saat Yesus datang kedua-kalinya! o ‘manusia yang berkenan kepadaNya’. Ini tidak berarti bahwa manusia itu hidup sedemikian rupa sehingga bisa memperkenan Tuhan dan mendapatkan damai! Ini menunjukkan suatu perkenan yang tergantung pada kehendak Allah yang berdaulat. Hendriksen mengatakan bahwa kata-kata ini berarti: ‘whom God has graciously chosen’ (= yang telah Allah pilih dengan murah hati). II) Tanggapan dari para gembala (ay 15-20): 1) Ay 15-16 adalah saat yang penting. Injil / Firman Tuhan sudah selesai diberitakan. Sekarang, bagaimana sikap / tanggapan para gembala itu? Mereka bisa saja: o tidak percaya. o bersikap acuh tak acuh. o sekedar berkata ‘alangkah indahnya berita itu’ dan lalu tidak melakukan apa-apa! Bukankah banyak orang kristen yang setelah mendengar Firman Tuhan lalu mengambil sikap-sikap seperti ini? Tetapi bukan itu sikap / tanggapan dari para gembala. Sebaliknya: a) Mereka menganggap kata-kata malaikat sebagai kata-kata Tuhan (ay 15b: ‘seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita’). Penerapan: bagaimana kalau saudara mendengar kata-kata pendeta yang sesuai dengan Firman Tuhan? Apakah juga menganggap sebagai kata-kata Tuhan dan mentaatinya? b) Mereka mentaati / menanggapi berita Injil itu, dan bahkan mereka saling mendorong untuk mentaati / menanggapi berita Injil tersebut! Penerapan:  Kita sering taat sendiri, dan tidak mempedulikan apakah orang lain taat atau tidak.  Kita bahkan sering saling mendorong untuk tidak taat, misalnya mengajak untuk sama-sama membolos dari Kebaktian / Pemahaman Alkitab! c) Mereka taat secara langsung / tidak menunda. Ini terlihat dari kata-kata ‘cepat-cepat berangkat’ (ay 16). Pada waktu mendengar Firman Tuhan, sering ada api yang membara dalam diri kita yang mendorong kita untuk taat. Tetapi kalau kita menunda ketaatan, maka api itu mengecil dan akhirnya padam. Karena itu jangan menunda ketaatan.