Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
TeknikKomunikasiDalamTugasKejurusitaan.pdf
1. KOMUNIKASI
DALAM TUGAS KEJURUSITAAN
Oleh : Raden Ahmad Iman Abdurahman
Disajikan Dalam PJJ Juru Sita Piutang Negara
29 Februari 2024
“Hati yang bersih adalah sumber komunikasi yang paling jujur dan lurus”
p e rk ump ul anjurusi ta& pemeriksapiutangnegara
TEKNIK
2. MENU
Hari Ini
1 Kompetensi Juru Sita –
Piutang Negara
2 Teori Komunikasi
3 Teknik Komunikasi Dalam
Tugas Kejurusitaan
3. JURUSITA
Kompetensi
mengetahui
proses
pengurusan
piutang negara
pengetahuan
teknik
pelaksanaan
penyitaan
melakukan penc
egahan bepergia
n keluar wilayah
Republik
Indonesia
melaksana
kan paksa
badan
mempunyai tek
nik komunikasi
dalam tugas
kejurusitaan
Ilmu
menunjang tugas kejurusitaan pengetahuan a
ntara lain: hukum perdata, hukum kepailitan,
hukum jaminan, hukum perusahaan, hukum p
ertanahan, hukum pembuktian, integritas,
dan anti korupsi
kemampuan soft
competency-
skill negosiasi
penyampaian
surat paksa
dan teknik
pemberitahua
n surat paksa
4. KOMUNIKASI
Dalam Teori
Pengertian :
“Proses pemindahan dan pertukaran
pesan, dimana pesan ini dapat berbe
ntuk fakta, gagasan, perasaan,
data atau informasi dari seseorang ke
pada orang lain” –
Achmad S. Ruky
“Proses
yang mungkin dilakukan oleh pembawa informasi
dengan tujuan memberikan rangsangan kepada
orang lain untuk mengubah perilakunya”-
Carl I. Hovland
5. KOMUNIKASI
Dalam Teori
Elemen Komunikasi
1 Komunikator :
Penyampai pesan
2 Pesan / Stimulus :
Hal yang disampaikan oleh komunikator
3 Encoding :
Konversi pesan ke dalam symbol oleh komunikator
4 Saluran / Media :
Sarana yang digunakan komunikator untuk
menyampaikan pesan
5 Decoding :
Penafsiran pesan oleh Komunikan
6 Komunikan :
Penerima Pesan
7 Umpan Balik / Feedback
Hasil akhir dari komunikasi
7. Fungsi :
Menyampaikan informasi,
komunikasi memiliki fungsi utama untuk dapat menyampaikan
informasi. Selain informasi pribadi antar individu, komunikasi juga
dapat menyampaikan beragam informasi seperti ilmu pengetahuan,
berita bahkan pengumuman yang ditujukan kepada banyak orang
sekaligus untuk mencapai suatu kepentingan tertentu.
Mendidik,
komunikasi memiliki fungsi untuk mendidik karena sebagai
manusia komunikasi merupakan kebutuhan pokok. Namun,
manusia tidak bisa secara langsung melakukan komunikasi.
Oleh karena itu dengan melakukan komunikasi manusia
menjadi terdidik untuk menyampaikan suatu informasi dengan
cara yang benar dan baik.
8. Fungsi :
Memengaruhi,
komunikasi memeiliki fungsi untuk dapat memengaruhi
pemikiran maupun tindakan seseorang. Sehingga
muncul suatu pemikiran baru dari seorang individu.
Contohnya adalah kalimat tak kenal maka tak sayang,
yang dapat memengaruhi seseorang untuk mengenal
satu individu dengan individu lainnya dengan
berkomunikasi untuk mengetahui sosok atau sifat
individu tersebut lebih baik.
Menghibur,
selain sebagai cara untuk menyampaikan informasi,
komunikasi juga dapat menjadi alat untuk dapat menghibur
seseorang. Contohnya seperti menyampaikan simpati acara
televisi yang menghibur, maupun lirik dari lagu yang dapat
menjadi penyemangat. Nah, hal-hal menghibur tersebut
termasuk dalam bentuk komunikasi.
9. Tujuan :
Mengemukakan pendapat,
Menunjukan suatu perilaku,
Mengubah sikap,
Untuk menyampaikan suatu informasi yang mudah
dimengerti oleh individu lain. Informasi yang disampaikan
tersebut diharapkan dapat menghasilkan suatu umpan
balik yaitu berupa perubahan yang positif dari sisi penerima
informasi.
10. KOMUNIKASI
Dalam Teori
Jenis Komunikasi
Komunikasi Verbal:
Komunikasi yang
menggunakan kata-kata,
baik lisan maupun tulisan
Komunikasi Nonverbal:
Komunikasi yang menggunakan bahasa di luar
kata-kata, biasanya berbentuk isyarat atau
ekspresi wajah, gestur tubuh dsb
11. Jenis Komunikasi
Komunikasi Langsung :
Komunikasi yang terjadi
secara langsung dan tidak
dibatasi oleh jarak
Komunikasi Tidak Langsung:
Komunikasi yang terjadi secara tidak
langsung
12. Jenis Komunikasi
Komunikasi Formal :
Komunikasi yang mengikuti aturan dan
struktur yang resmi
Komunikasi Non Formal:
Komunikasi yang tidak mengikuti aturan
dan struktur resmi
14. Dengan Persepsi Sosial
mengetahui apa yang dipikirkan,
dipercaya, dirasakan, diniatkan,
dikehendaki, dan didamba orang
lain;
membaca apa yang ada di dalam diri orang
lain berdasarkan ekspresi muka, tekanan suara,
gerak-gerik tubuh, kata-kata, dan tingkahlaku
mereka;
menyesuaikan tindakan sendiri dengan
keberadaan orang lain berdasarkan
pengetahuan dan pembacaan terhadap orang
lain itu.
15. Dalam Persepsi Sosial
Dalam persepsi sosial cara orang
mengatakan sesuatu lebih penting
dari apa yang dikatakannya.
17. Elemen Tingkah Laku Non Verbal
Melibatkan tanda nonver
bal: ekspresi wajah, gerak
-
gerik, jarak fisik, pakaian,
intonasi, bau, dsb.
Membantu kita mengetah
ui suasana emosional ses
eorang, apakah ia bahagi
a, bingung atau sedih.
18. Penampilan orang memberi kesan tertentu pada pemirsanya
Orang berusaha men
dapatkan posisi dala
m dunia sosial denga
n menampilkan citra
diri tertentu kepada o
rang lain
19. Manajemen kesan:
Aktivitas yang diarahkan untuk mengendalikan informasi
dengan tujuan mempengaruhi kesan yang dibentuk oleh
pemirsa (audience).
Jika kesan tentang
diri sendiri yang d
imanajemen, diseb
ut presentasi diri (
self-presentation)
22. Tips Penting
Ketulusan dan kesungguhan juru
sita dapat dibaca oleh
para pihak.
Bangun kepercayaan diri:
•Riset
•Lakukan persiapan
•Latihan
•Bahasa tubuh
27. Komunikasi antar pribadi
secara khusus antara dua
orang yang terlibat dalam
interaksi tatap muka yang
menggunakan saluran
komunikasi verbal atau non
verbal dan memiliki akses
umpan balik secara
langsung.
(Budyatna, 2015; hal 6)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
28. Teknik Verbal dan NonVerbal
Sangat Berpengaruh Dalam
Komunikasi Interpersonal
29. Teknik Verbal
1.Bertanya: Gunakan untuk
mendorong para pihak
berfikir dan berefleksi.
2. Menggali lebih dalam
(probing), untuk
mendapatkan banyak
informasi
3. Parafrase: mengulang
kembali apa yg dikatakan
para pihak dengan kata-kata
Anda sendiri, tanpa
menghilangkan makna
aslinya
4. Menggeser perspektif:
Mendorong para pihak
untuk menggunakan
perspektif lain dari
persoalan yang ada
6. Reframing: menyatakan
ulang pernyataan negatif
tanpa mengubah maksud
dan kepentingan
30. LATIHAN
Kasus:
Anda sebagai juru sita piutang negara ditugaskan untuk menemui
debitur (penanggung utang) yang merasa telah melakukan
pembayaran utang, namun Anda tetap harus melakukan penyampaian
surat paksa dan penyitaan karena angsuran debitur ternyata belum
sesuai dengan jumlah utangnya. Debitur menolak keras karena ia
dalam kondisi mendapat musibah dan mengancam anda untuk
memviralkan kasus ini.
31. LATIHAN
Kasus:
Anda sebagai juru sita piutang negara ditugaskan untuk menemui
debitur (penanggung utang) yang merasa telah melakukan
pembayaran utang, namun Anda tetap harus melakukan penyampaian
surat paksa dan penyitaan karena angsuran debitur ternyata belum
sesuai dengan jumlah utangnya. Debitur menolak keras karena ia
dalam kondisi mendapat musibah dan mengancam anda untuk
memviralkan kasus ini.
34. 3. Buat pernyataan Parafrase (mengulang kembali apa yg dikatakan
Pihak dengan kata-kata Anda sendiri, tanpa menghilangkan makna
aslinya)
Jika pihak debitur tidak paham akan satu hal.
• “Mari kita bahas.... Jika saya memahami dengan
benar, bapak sedang membicarakan....”
Jika debitur menjelaskan beberapa hal atau membuat
beberapa poin:
• “Pertama, saya rasa saya mendengar beberapa ide
yang ingin kita bahas. Saya mendengar bapak ...
mengatakan... benarkah begitu?
• “Selanjutnya, saya rasa saya mendengar bapak...
mengatakan... Apa kita juga perlu membahas ide
tersebut?”
2/28/2024 34
35. 4. Buat kalimat yang mendorong Pihak untuk
menggunakan perspektif lain dari persoalan yang ada
Debitur selalu membahas kesalahan yang dilakukan
oleh Pihak Juru Sita .
“Menurut bapak, ada banyak kesalahan yang
dilakukan oleh saya sebagai Pihak Juru Sita terkait
permasalahan ini. Mari kita bahas, adakah hal yang
benar yang belum Bapak sebutkan?”
36. 5. Buat kalimat Reframing (menyatakan ulang pernyataan
negatif tanpa mengubah maksud dan kepentingan)
Negatif
Masalah individual
Ancaman,
menyalahkan,
serangan
Masa lalu
36
Positif
Masalah bersama
Level kepedulian
tertentu
Masa depan
Dari Ke
Tanpa mengubah niat atau maksudnya
37. Ucapan Debitur yang tak mau
membayar utang
• “Saya tidak mau membayar utang, karena anda telah menzolimi saya
yang sekarang dalam kondisi sulit, itu penghisapan namanya.”
• Bingkai ulang: “oh, jadi Bapak ingin membahas mengatur ulang
angsuran pembayaran mengacu pada kesepakatan utang piutang
dan kalau ada perubahan perlu disepakati bersama.”
• Sasaran: mengalihkan dari fokus posisi ke fokus kepentingan, fokus
negatif ke fokus positif, fokus masa lalu ke masa depan.
2/28/2024 37
39. Teknik Non Verbal
Menyimak: Menyimak
secara aktif apa yang
dikatakan, bukan siapa
yang menyatakan.
Memanfaatkan kontrol
suara untuk
membangkitkan
kepercayaan dan
keseimbangan
Kontak mata: mengamati
perilaku para pihak
Bahasa tubuh:
memanfaatkan kekuatan
bahasa tubuh yang
terbuka, positif dan
nyaman bagi para pihak
Perhatian: Perhatian
penuh terhadap pesan
verbal dan non verbal
Ekspresi Wajah: Ekspresi
wajah mediator
memberikan dampak
terhadap para pihak
Diam: Tahu bagaimana
dan kapan berhenti bicara
Busana: Berpakaian
bersih dan nyaman
Kebiasaan buruk: Aspek
lain dari bahasa tubuh
Antusiasme: Menularkan
perasaan positif
40. KOMUNIKASI ASERTIF BAGI JURU SITA
• Suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain
namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak
serta perasaan pihak lain.
• Perilaku asertif ini dapat ditunjukkan ketika kita dengan
tegas dan positif mengekspresikan diri kita.
2/28/2024 40
41. TIGA SITUASI KOMUNIKASI ASERTIF
1. Menyampaikan penolakan terhadap suatu pendapat dengan
cara yang tegas, tetapi tidak terkesan arogan dan tetap
menjaga sopan santun disertai alasan.
2. Menyatakan sikap, kesimpulan, dan keputusan yang harus
ditentukan secara tegas tanpa konfrontatif, tetapi dengan
penjelasan yang menyakinkan.
3. Meminta dukungan kerja sama serta memberikan perintah
dan instruksi untuk ditaati dan dilakukan dengan sangat jelas
dipahami bahwa hal tersebut memang penting, perlu, dan
tepat untuk dilakukan.
2/28/2024 41
44. TEKNIK NEGOSIASI
1. Negosiasi yang bertumpu pada Posisi (Positional Based
Bargaining/ PBB)
– Alot (competitive)
– Lunak (co-operative)
2. Negosiasi yang bertumpu pada kepentingan (Interest
Based Bargaining/ IBB)→ Negosiasi Berprinsip
(Principled Negotiation) atau negotiation on the merits,
yang bertumpu pada PIOC (People, Interest, Option,
Criteria)
45. ❖ Selalu dimulai dengan solusi (jalan ke
luar dari permasalahan).
❖ Para pihak saling mengusulkan solusi
dan saling menawar sampai mereka
menemukan satu titik yang dapat
diterima bagi keduanya (terjebak
pada rentang tawar menawar).
1. NEGOSIASI YANG BERTUMPU
PADA POSISI
47. ✓ Dimulai dengan mengembangkan dan
menjaga hubungan.
✓ Para pihak mendidik satu sama lain
akan kebutuhan mereka dan bersama-
sama menyelesaikan persoalan
berdasarkan pada kebutuhan-
kebutuhan/kepentingan.
2. NEGOSIASI YANG BERTUMPU
PADA KEPENTINGAN
48. Sikap/Perilaku Perunding
Bertumpu Pada Kepentingan
✓ Kue (pie) tidak terbatas
✓ Tujuannya adalah = win/win
✓ Kebutuhan dari seluruh pihak harus dibahas dalam
rangka mencapai tujuan
✓ Para perunding adalah “Penyelesai masalah” yang
Kooperatif
✓ Menjaga/membangun pola hubungan positif selama
perundingan
✓ Terdapat beberapa pilihan penyelesaian yang
memuaskan
✓ Kepercayaan diri senantiasa dijaga
50. NEGOSIASI YANG BERTUMPU PADA KEPENTINGAN
MENGGUNAKAN PIOC
➢ Pilihan terbaik antara tawar menawar posisional (bersikap keras dan
alot) adalah mengubah bentuk perundingan menjadi Negosiasi
berprinsip atau berunding tentang manfaatnya.
➢ Bertumpu pada 4 bagian utama:
1. Orang (People)
2. Kepentingan (Interest)
3. Pilihan-pilihan (Options)
4. Kriteria (Criteria)
➢ Harvard Negotiation Project, Roger Fisher, “Getting to Yes”
51. Orang
✓Pisahkan antara
orang dan masalah
✓Pusatkan pikiran
pada masalah
bukan pada mitra
runding
✓Para perunding
melihat
diri mereka
sebagai mitra kerja
yang harus
bekerja sama
untuk
menyelesaikan
masalah
Kepentingan
✓Menitikberatkan
pada:
Kepentingan/
Kebutuhan
Bukan
mempertahankan
Posisi
✓Mengapa
saya inginkan
atau tidak
inginkan
Bukan apa
yang saya
inginkan
atau tidak
inginkan
Pilihan-pilihan
✓Tidak terpaku
hanya pada satu
pemecahan masalah
✓Perbanyak
pilihan-pilihan
pemecahan
masalah
✓Hindarkan
pemikiran
bahwa
pemecahan masalah
hanya urusan
mitra runding
✓Tentukan
penyelesaian
pada pemecahan
yang memuaskan
para pihak
Kriteria
Menyepakati
Kriteria
Berdasarkan:
✓Ukuran objektif
untuk
pemecahan
masalah
✓Nilai pasar
✓Ukuran ilmiah
✓Ukuran
Profesional,
✓Praktek
dalam
masyarakat
✓Hukum
52. SOFT (LUNAK) HARD (ALOT) BERPRINSIP
Para perunding adalah
teman
Para perunding
dipandang musuh/lawan
Para perunding adalah pemecah
masalah
Tujuan akhir :
kesepakatan
Tujuan akhir:
kemenangan
Tujuan akhir: mencapai
kesepakatan yang mencerminkan
kepentingan para pihak
Memberi konsesi untuk
membina hubungan
Menuntut konsesi
sebagai prasyarat
membina hubungan
Pisahkan antara orang dengan
masalah
Lunak terhadap orang
dan masalah
Alot terhadap orang
maupun masalah
Bersikap lunak terhadap orang
dan keras terhadap permasalahan
Perbandingan Teknik Negosiasi
Lunak & Alot (Posisional), dan Berprinsip (Kepentingan)-1
53. SOFT (LUNAK) HARD (ALOT) BERPRINSIP
Percaya pada pihak lain Tidak percaya pada pihak lain Independen terhadap
praduga
Fleksibel dengan posisi
yg ditampilkan
Bertahan dengan posisi
semula
Fokus pada kepentingan dan
bukan pada posisi
Memberikan tawaran-
tawaran
Membuat ancaman Menelusuri bermacam
kepentingan yg muncul
Bersikap terbuka:
mengungkap bottom
line
Merahasiakan banyak hal:
menciptakan win lose
Mencegah win lose
Perbandingan Teknik Negosiasi
Lunak & Alot (Posisional), dan Berprinsip (Kepentingan)-2
54. SOFT (LUNAK) HARD (ALOT) BERPRINSIP
Mengalah utk
kesepakatan
Perolehan sepihak sbg
harga kesepakatan
Hasil sedapat mungkin diterima
para pihak
Mencari satu jawaban
yg menyenangkan
lawan
Mencari satu jawaban yg
harus diterima perunding
lawan
Mengembangkan pilihan terlebih
dulu sebelum memutuskan
Berkeras atas
perlunya kesepakatan
Berkeras atas posisi Bersikukuh pada kriteria obyektif
Menghindari
munculnya tekanan
Menerapkan tekanan Menggunakan argumentasi dan
alasan yg terbuka dan masuk akal
dengan mengutamakan prinsip
bukan tekanan
Perbandingan Teknik Negosiasi
Lunak & Alot (Posisional), dan Berprinsip (Kepentingan)-3
55. SIMULASI NEGOSIASI
KASUS TELUR BISNIS
• Bagi kelompok, setiap kelompok terdiri dari dua orang
• Baca kasus baik-baik: 5’
• Simulasikan kasus dengan melakukan negosiasi: 15’
• Debriefing: Hasil negosiasi