SlideShare a Scribd company logo
TEKNIK PENGAMATAN
VIRUS DAN PARASIT
KELOMPOK V
Iin Fauziah (O1A115093)
Indah Mawarni (O1A114095)
Ririn Andriani (O1A114084)
Nabila Hijaz R.A (O1A115114)
FARMASI 2015 C
UNIVERSITAS
HALU OLEO
PENDAHULUAN
Seberapa besar ukuran virus ?
Partikel virus 100 kali lebih kecil dari sel bakteri tunggal.
Sel bakteri saja sudah lebih dari 10 kali lebih kecil dari
sel manusia dan sel manusia adalah 10 kali lebih kecil
dari diameter sehelai rambut manusia.
Ukuran virus sekitar 20-300 milimikron ( 1 milimikron =
1 x 106mm.
Karena ukurannya kecil, maka virus hanya dapat
diamati dengan mikroskop elektron.
 Virus adalah organisme kecil
yang dapat menyebabkan
penyakit ringan sampai berat
pada manusia.
 Umumnya, tubuh virus dapat
dibagi menjadi bentuk helikal
(ulir) dan ikosahedral (dua
puluh bentukan segitiga).
 Virus juga dapat memiliki
bentuk berselubung dan
bentuk kompleks.
VIRUS
Parasit adalah hewan atau tumbuhan
yang hidup di dalam tubuh atau pada
tubuh organisme lain (berbeda jenis),
sehingga dapat memperoleh makanan
dari inangnya tanpa ada kompensasi
apapun. Jadi parasit itu adalah organisme
yang hidup atas jerih payah organisme
lain tanpa memberi imbalan apapun.
Berbagai jenis parasit dari jenis amoeba, protozoa, jamur, dan
lainnya bisa diperiksa di laboratorium parasitologi dengan bantuan
mikroskop. Sedangkan jenis cacing dan serangga bisa diamati secara
makroskopis.
PARASIT
TEKHNIK PENGAMATAN VIRUS
ALAT YANG DIGUNAKAN
Karena ukurannya yang sangat kecil, maka virus hanya bisa
diamati menggunakan mikroskop elektron.
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop
yang mampu untuk melakukan pembesaran
objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan
elektro statik dan elektro magnetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan
gambar serta memiliki kemampuan
pembesaran objek serta resolusi yang jauh
lebih bagus daripada mikroskop cahaya.
Virus dapat diamati dalam beberapa
media pengamatan contohnya pada
bakteri di feses. Pengamatan Virus
pada bakteri di feses dapat diamati
dengan metode plaque.
METODE PLAQUE
Plaque merupakan “jendela” pada lapisan sel inang yang
hidup menyebar pada permukaan media agar.
Plaque dapat dilihat apabila partikel virus (bakteriofage)
dicampur dengan lapisan tipis inang bakteri yang
ditumbuhakan dalam media agar.
Sel-sel yang terinfeksi menghasilkan zona jernih yang
mengindikasikan bakteri yang lisis oleh agen virus
Metode plaque digunakan untuk menghitung jumlah unit
virus
Sampel yang biasa digunakan berupa kotoran.
ALAT YANG DIGUNAKAN
Cawan petri
Cotton buds steril
Korek api
Pembakar bunsen
wrapper
Pipet ukur 1 ml
Filler
Botol steril
Drugalsky
inkubator
BAHAN
Nutrient agar
Alkohol
Sampel. misalnya
yang berasal dari 0,1
ml limbah cair
kotoran sapi, kotoran
kambing, kotoran
ayam, kotoran
kelinci, kotoran
bebek, dan air kloset.
METODE
sampel air yang diduga mengandung virus
dimasukkan ke dalam botol sampel.
3 media pertumbuhan (NA) disiapkan. Satu media NA
mengandung isolat E. Coli , satu media NA
mengandung sampel limbah cair tanpa E.Coli, dan
satu media yang mengandung campuran isolate E.
Coli dan sampel limbah cair.
Sampel diambil sebanyak 0,1 ml dengan
menggunakan pipet ukur steril dan
diinokulasikan secara aseptis pada
kedua media NA yang telah disiapkan
Sampel air diratakan dengan
menggunakan druglasky
Diinkubasi selama 2x24 jam dengan
suhu 37 derajat C.
Diamati pembentukan plaque yang terjadi, apabila
terbentuk plaque pada koloni pertumbuhan
bakteri, maka diduga terdapat virus yang
melisiskan bakteri.
6
5
1
4
3
2
TEKHNIK PENGAMATAN PARASIT
Dalam mengidentifikasi berbagai organisme
yang tergolong parasit, diantaranya protozoa darah,
protozoa usus, Cestoda, Trematoda, serta pemeriksaan
tinja untuk identifikasi parasit dan sediaan darah malaria
dapat dilakukan melalui pengamatan langsung pada
preparat parasitologi dengan bantuan mikroskop
Pemeriksaan untuk parasit dengan mikroskop di
laboratorium diagnostik rutin sebagian besar diminta
pada sampel feses.
MIKROSKOP
Mikroskop adalah alat optik
yang terdiri dari susunan
beberapa lensa pembesar yang
digunakan untuk melihat
benda, jasad
renik,mikroorganisme, atau
bagian tubuh makhluk hidup
yang berukuran sangat kecil
yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang.
Lensa objektif, berfungsi memperbesar
bayangan preparat.
Revolver atau pemutar lensa, adalah
alat yang digunakan untuk memasang
lensa objektif.
Lensa okuler, berfungsi untuk
memperbesar bayangan dari lensa
objektif..
Tubus okuler, adalah bagian yang
menghubungkan lensa okuler, revolver,
dan lensa objektif.
Kaca atau cermin, merupakan bagian
alat penerang yang berfungsi untuk
menangkap cahaya, kemudian
memantulkannya ke arah kondensor.
Diafragma, merupakan bagian yang
dapat mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk. Bagian ini dapat
menutup dan membuka.
Bagian-Bagian dan Fungsi
Mikroskop
Kondensor merupakan bagian yang
berfungsi memusatkan cahaya pada
preparat yang kita amati.
Lengan mikroskop, yang merupakan
tempat memegang mikroskop.
Meja benda, yang berfungsi sebagai
tempat untuk meletakkan
preparat yang akan diamati dengan
mikroskop.
Penjepit, berfungsi sebagai penjepit kaca
yang berisi preparat agar tidak bergeser-
geser.
Makrometer atau tombol pengatur kasar,
berfungsi menggerakkan lensa naik-turun
dengan cepat.
Mikrometer atau tombol pengatur halus,
berfungsi menggerakkan lensa naik-turun
secara perlahan-lahan.
Cara Menggunakan Mikroskop
METODE PENGAMATAN TELUR CACING PADA FESES
1. Metode Apung (Floation method)
Metode ini digunakan larutan NaCl jenuh atau larutan gula yang didasarkan atas
BD (Berat Jenis) telur sehingga telur akan mengapung dan mudah diamati. Cara
kerjanya didasarkan atas berat jenis larutan yang digunakan, sehingga telur-telur
terapung dipermukaan dan juga untuk memisahkan partikel-partikel yang besar
yang terdapat dalam tinja. Pemeriksaan ini hanya berhasil untuk telur-telur
Nematoda, Schistostoma, Dibothriosephalus, telur yang berpori-pori dari famili
Taenidae, telur-telur Achantocephala ataupun telur Ascaris yang infertil.
2. Metode Harada Mori
Metode ini digunakan untuk menentukan dan mengidentifikasi larva cacing
Ancylostoma Duodenale, Necator Americanus, Srongyloides Stercolaris dan
Trichostronngilus yang didapatkan dari feses yang diperiksa. Teknik ini
memungkinkan telur cacing dapat berkembang menjadi larva infektif pada kertas
saring basah selama kurang lebih 7 hari, kemudian larva ini akan ditemukan
didalam air yang terdapat pada ujung kantong plastik.
ALAT DAN BAHAN YANG
DIGUNAKAN PADA METODE
APUNG
1. Mikroskop
2. Objek glass
3. Cover glass
4. Beker glass
5. Lidi
6. Penyaring teh
7. Jarum ose
8. Tabung sentrifugasi
10. 10 gram tinja
11. 200 ml larutan NaCl jenuh
(33%)
ALAT DAN BAHAN YANG
DIGUNAKAN PADA METODE
HARADA MORI
1. Mikroskop
2. Objek glass
3. Cover glass
4. Beker glass
5. Tabung Reaksi
6. Rak tabung reaksi
7. Lidi
8. Penyaring teh
10. 10 gram tinja
11. 200 ml larutan Nacl jenuh
(33%)
METODE APUNG
1. 10 gr tinja atau feses diambil lalu
dicampur dengan 200 ml larutan NaCl
jenuh (33%) kemudian diaduk
sehingga larut. Bila terdapat serat –
serat selulosa disaring terlebih dahulu
dengan penyaring teh penyaring teh
dan dituangkan ke dalam tabung
sentrifugasi.
2. Tabung tersebut diputar pada alat
sentrifugasi selama 5 menit dengan
putaran 10 X tiap menit.
3. Dengan ose atau cover glass, diambil
larutan bagian permukaan dan ditaruh
pada objek, ditutup dengan
gelas penutup kemudian diperiksa
dibawah mikroskop.
METODE HARADA
MORI
1. Tabung reaksi/plastik diisi aquades
steril ± 5 ml.
2. Dengan lidi tinja dioleskan pada kertas
saring sampai mengisi sepertiga
bagian tengahnya.
3. Kemudian kertas saring dimasukkan
dalam tabung reaksi/plastik.
Caranya dilipat membujur dengan
ujung kertas menyentuh permukaan
aquades dan tinja jangan
sampai tercelup aquades lalu tutup
plastik dengan penjepit.
4. Plastik/tabung reaksi dilabeli.
5. Disimpan pada suhu kamar selama 3 –
7 hari.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatan
Efa farmasi
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
pjj_kemenkes
 
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomatIdentifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Rijal Masruri
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
titinseptyani
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiFina Fe
 
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)
nhkmh
 
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)itatriewahyuni
 
Foto hasil-pengamatan-mikdas
Foto hasil-pengamatan-mikdasFoto hasil-pengamatan-mikdas
Foto hasil-pengamatan-mikdas
Silmi Rahmani
 
Analisis dan uji mikrob dalam Bahan Pangan
Analisis dan uji mikrob dalam Bahan PanganAnalisis dan uji mikrob dalam Bahan Pangan
Analisis dan uji mikrob dalam Bahan PanganAshiraa Mouri
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermarkMaestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermark
massonie44
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Metode pengamatan serangga
Metode pengamatan seranggaMetode pengamatan serangga
Metode pengamatan serangga
ucisugiman
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
sriaminingsih1
 
Sharing divisi insect metode pengamatan dan pengumpulan serangga
Sharing divisi insect metode pengamatan dan pengumpulan seranggaSharing divisi insect metode pengamatan dan pengumpulan serangga
Sharing divisi insect metode pengamatan dan pengumpulan serangga
Gilang Putra
 

What's hot (19)

Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatan
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomatIdentifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
 
Jamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsemJamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsem
 
Pemusnahan sampel
Pemusnahan sampelPemusnahan sampel
Pemusnahan sampel
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
 
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)
 
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
 
Pretest jamur
Pretest jamurPretest jamur
Pretest jamur
 
Jamur ( kelas X )
Jamur ( kelas X )Jamur ( kelas X )
Jamur ( kelas X )
 
Foto hasil-pengamatan-mikdas
Foto hasil-pengamatan-mikdasFoto hasil-pengamatan-mikdas
Foto hasil-pengamatan-mikdas
 
Analisis dan uji mikrob dalam Bahan Pangan
Analisis dan uji mikrob dalam Bahan PanganAnalisis dan uji mikrob dalam Bahan Pangan
Analisis dan uji mikrob dalam Bahan Pangan
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermarkMaestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermark
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Metode pengamatan serangga
Metode pengamatan seranggaMetode pengamatan serangga
Metode pengamatan serangga
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
 
Sharing divisi insect metode pengamatan dan pengumpulan serangga
Sharing divisi insect metode pengamatan dan pengumpulan seranggaSharing divisi insect metode pengamatan dan pengumpulan serangga
Sharing divisi insect metode pengamatan dan pengumpulan serangga
 

Similar to Teknik Pengamatan Virus dan Parasit

Mikroskop dan se1
Mikroskop dan se1Mikroskop dan se1
Mikroskop dan se1
Operator Warnet Vast Raha
 
Mikroskop dan sel
Mikroskop dan selMikroskop dan sel
Mikroskop dan sel
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Rukmana Suharta
 
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
irmalawai
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
Tidar University
 
Ipa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdfIpa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdf
SMPK Stella Maris
 
Pengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebarPengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebar
lampung university
 
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas Hidupan
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas HidupanBab 2 Sel Sebagai Unit Asas Hidupan
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas Hidupan
Safwan Yusuf
 
Pengamatan gejala alam k elompok 2
Pengamatan gejala alam k elompok 2Pengamatan gejala alam k elompok 2
Pengamatan gejala alam k elompok 2Agustinus Wiyarno
 
Buku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiBuku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiYudi Aditya
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaFransiska Puteri
 
Unit 1
Unit 1Unit 1
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protistanailun
 
Praktikum Sel Hewan
Praktikum Sel HewanPraktikum Sel Hewan
Praktikum Sel Hewan
Budi Triyanto
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa  Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
pjj_kemenkes
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
Janex Shikamaru
 

Similar to Teknik Pengamatan Virus dan Parasit (20)

laporan biologi
laporan biologilaporan biologi
laporan biologi
 
Mikroskop dan se1
Mikroskop dan se1Mikroskop dan se1
Mikroskop dan se1
 
Mikroskop dan sel
Mikroskop dan selMikroskop dan sel
Mikroskop dan sel
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Ipa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdfIpa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdf
 
Pengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebarPengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebar
 
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas Hidupan
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas HidupanBab 2 Sel Sebagai Unit Asas Hidupan
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas Hidupan
 
Pengamatan gejala alam k elompok 2
Pengamatan gejala alam k elompok 2Pengamatan gejala alam k elompok 2
Pengamatan gejala alam k elompok 2
 
Buku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiBuku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
 
Unit 1
Unit 1Unit 1
Unit 1
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protista
 
Lap sel tumbuhan
Lap sel tumbuhanLap sel tumbuhan
Lap sel tumbuhan
 
Praktikum Sel Hewan
Praktikum Sel HewanPraktikum Sel Hewan
Praktikum Sel Hewan
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa  Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 
Pengamatan gejala alam
Pengamatan gejala alamPengamatan gejala alam
Pengamatan gejala alam
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

Teknik Pengamatan Virus dan Parasit

  • 1. TEKNIK PENGAMATAN VIRUS DAN PARASIT KELOMPOK V Iin Fauziah (O1A115093) Indah Mawarni (O1A114095) Ririn Andriani (O1A114084) Nabila Hijaz R.A (O1A115114) FARMASI 2015 C UNIVERSITAS HALU OLEO
  • 3. Seberapa besar ukuran virus ? Partikel virus 100 kali lebih kecil dari sel bakteri tunggal. Sel bakteri saja sudah lebih dari 10 kali lebih kecil dari sel manusia dan sel manusia adalah 10 kali lebih kecil dari diameter sehelai rambut manusia. Ukuran virus sekitar 20-300 milimikron ( 1 milimikron = 1 x 106mm. Karena ukurannya kecil, maka virus hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron.  Virus adalah organisme kecil yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai berat pada manusia.  Umumnya, tubuh virus dapat dibagi menjadi bentuk helikal (ulir) dan ikosahedral (dua puluh bentukan segitiga).  Virus juga dapat memiliki bentuk berselubung dan bentuk kompleks. VIRUS
  • 4. Parasit adalah hewan atau tumbuhan yang hidup di dalam tubuh atau pada tubuh organisme lain (berbeda jenis), sehingga dapat memperoleh makanan dari inangnya tanpa ada kompensasi apapun. Jadi parasit itu adalah organisme yang hidup atas jerih payah organisme lain tanpa memberi imbalan apapun. Berbagai jenis parasit dari jenis amoeba, protozoa, jamur, dan lainnya bisa diperiksa di laboratorium parasitologi dengan bantuan mikroskop. Sedangkan jenis cacing dan serangga bisa diamati secara makroskopis. PARASIT
  • 6. ALAT YANG DIGUNAKAN Karena ukurannya yang sangat kecil, maka virus hanya bisa diamati menggunakan mikroskop elektron. Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya.
  • 7. Virus dapat diamati dalam beberapa media pengamatan contohnya pada bakteri di feses. Pengamatan Virus pada bakteri di feses dapat diamati dengan metode plaque.
  • 8. METODE PLAQUE Plaque merupakan “jendela” pada lapisan sel inang yang hidup menyebar pada permukaan media agar. Plaque dapat dilihat apabila partikel virus (bakteriofage) dicampur dengan lapisan tipis inang bakteri yang ditumbuhakan dalam media agar. Sel-sel yang terinfeksi menghasilkan zona jernih yang mengindikasikan bakteri yang lisis oleh agen virus Metode plaque digunakan untuk menghitung jumlah unit virus Sampel yang biasa digunakan berupa kotoran.
  • 9. ALAT YANG DIGUNAKAN Cawan petri Cotton buds steril Korek api Pembakar bunsen wrapper Pipet ukur 1 ml Filler Botol steril Drugalsky inkubator BAHAN Nutrient agar Alkohol Sampel. misalnya yang berasal dari 0,1 ml limbah cair kotoran sapi, kotoran kambing, kotoran ayam, kotoran kelinci, kotoran bebek, dan air kloset.
  • 10. METODE sampel air yang diduga mengandung virus dimasukkan ke dalam botol sampel. 3 media pertumbuhan (NA) disiapkan. Satu media NA mengandung isolat E. Coli , satu media NA mengandung sampel limbah cair tanpa E.Coli, dan satu media yang mengandung campuran isolate E. Coli dan sampel limbah cair. Sampel diambil sebanyak 0,1 ml dengan menggunakan pipet ukur steril dan diinokulasikan secara aseptis pada kedua media NA yang telah disiapkan Sampel air diratakan dengan menggunakan druglasky Diinkubasi selama 2x24 jam dengan suhu 37 derajat C. Diamati pembentukan plaque yang terjadi, apabila terbentuk plaque pada koloni pertumbuhan bakteri, maka diduga terdapat virus yang melisiskan bakteri. 6 5 1 4 3 2
  • 12. Dalam mengidentifikasi berbagai organisme yang tergolong parasit, diantaranya protozoa darah, protozoa usus, Cestoda, Trematoda, serta pemeriksaan tinja untuk identifikasi parasit dan sediaan darah malaria dapat dilakukan melalui pengamatan langsung pada preparat parasitologi dengan bantuan mikroskop Pemeriksaan untuk parasit dengan mikroskop di laboratorium diagnostik rutin sebagian besar diminta pada sampel feses.
  • 13. MIKROSKOP Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik,mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
  • 14. Lensa objektif, berfungsi memperbesar bayangan preparat. Revolver atau pemutar lensa, adalah alat yang digunakan untuk memasang lensa objektif. Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif.. Tubus okuler, adalah bagian yang menghubungkan lensa okuler, revolver, dan lensa objektif. Kaca atau cermin, merupakan bagian alat penerang yang berfungsi untuk menangkap cahaya, kemudian memantulkannya ke arah kondensor. Diafragma, merupakan bagian yang dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Bagian ini dapat menutup dan membuka. Bagian-Bagian dan Fungsi Mikroskop
  • 15. Kondensor merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya pada preparat yang kita amati. Lengan mikroskop, yang merupakan tempat memegang mikroskop. Meja benda, yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan preparat yang akan diamati dengan mikroskop. Penjepit, berfungsi sebagai penjepit kaca yang berisi preparat agar tidak bergeser- geser. Makrometer atau tombol pengatur kasar, berfungsi menggerakkan lensa naik-turun dengan cepat. Mikrometer atau tombol pengatur halus, berfungsi menggerakkan lensa naik-turun secara perlahan-lahan.
  • 17. METODE PENGAMATAN TELUR CACING PADA FESES 1. Metode Apung (Floation method) Metode ini digunakan larutan NaCl jenuh atau larutan gula yang didasarkan atas BD (Berat Jenis) telur sehingga telur akan mengapung dan mudah diamati. Cara kerjanya didasarkan atas berat jenis larutan yang digunakan, sehingga telur-telur terapung dipermukaan dan juga untuk memisahkan partikel-partikel yang besar yang terdapat dalam tinja. Pemeriksaan ini hanya berhasil untuk telur-telur Nematoda, Schistostoma, Dibothriosephalus, telur yang berpori-pori dari famili Taenidae, telur-telur Achantocephala ataupun telur Ascaris yang infertil. 2. Metode Harada Mori Metode ini digunakan untuk menentukan dan mengidentifikasi larva cacing Ancylostoma Duodenale, Necator Americanus, Srongyloides Stercolaris dan Trichostronngilus yang didapatkan dari feses yang diperiksa. Teknik ini memungkinkan telur cacing dapat berkembang menjadi larva infektif pada kertas saring basah selama kurang lebih 7 hari, kemudian larva ini akan ditemukan didalam air yang terdapat pada ujung kantong plastik.
  • 18. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN PADA METODE APUNG 1. Mikroskop 2. Objek glass 3. Cover glass 4. Beker glass 5. Lidi 6. Penyaring teh 7. Jarum ose 8. Tabung sentrifugasi 10. 10 gram tinja 11. 200 ml larutan NaCl jenuh (33%) ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN PADA METODE HARADA MORI 1. Mikroskop 2. Objek glass 3. Cover glass 4. Beker glass 5. Tabung Reaksi 6. Rak tabung reaksi 7. Lidi 8. Penyaring teh 10. 10 gram tinja 11. 200 ml larutan Nacl jenuh (33%)
  • 19. METODE APUNG 1. 10 gr tinja atau feses diambil lalu dicampur dengan 200 ml larutan NaCl jenuh (33%) kemudian diaduk sehingga larut. Bila terdapat serat – serat selulosa disaring terlebih dahulu dengan penyaring teh penyaring teh dan dituangkan ke dalam tabung sentrifugasi. 2. Tabung tersebut diputar pada alat sentrifugasi selama 5 menit dengan putaran 10 X tiap menit. 3. Dengan ose atau cover glass, diambil larutan bagian permukaan dan ditaruh pada objek, ditutup dengan gelas penutup kemudian diperiksa dibawah mikroskop.
  • 20. METODE HARADA MORI 1. Tabung reaksi/plastik diisi aquades steril ± 5 ml. 2. Dengan lidi tinja dioleskan pada kertas saring sampai mengisi sepertiga bagian tengahnya. 3. Kemudian kertas saring dimasukkan dalam tabung reaksi/plastik. Caranya dilipat membujur dengan ujung kertas menyentuh permukaan aquades dan tinja jangan sampai tercelup aquades lalu tutup plastik dengan penjepit. 4. Plastik/tabung reaksi dilabeli. 5. Disimpan pada suhu kamar selama 3 – 7 hari.