SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Pokok Bahasan : Teknik pemecahan model programa linear (PL)
Materi : 1. Pemecahan dengan solusi grafis.
2. Pemecahan dengan Metode Simplek
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MATERI :
Pada dasarnya metode-metode yang dikembangkan untuk memecahkan model PL
ditujukan untuk mencari solusi dari beberapa alternative solusi yang dibentuk oleh
persamaan-persamaan pembatas sehingga diperoleh nilai fungsi tujuan yang optimum.
Ada dua cara yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan PL ini
yaitu :
- Dengan cara grafis
- Dengan metode simplek.
Cara grafis dapat dipergunakan apabila persoalan PL yang akan diselesaikan itu hanya
mempunyai dua buah variabel. Cara ini telah memberikan satu petunjuk penting untuk
memecahkan persoalan PL, kita hanya perlu memperhatikan titik ekstrem (titik terjauh)
pada ruang solusi atau daerah fisibel. Petunjuk ini telah menjadi kunci dalam
mengembangkan metode simplek.
Metode simplek merupakan teknik yang paling berhasil dikembangkan untuk
memecahkan persoalan PL yang mempunyai jumlah variabel keputusan dan pembatas
yang banyak. Algoritma simplek ini diterangkan dengan menggunakan logika secara
aljabar matrik, sedemikian sehingga operasi perhitungan dapat dibuat lebih efisien.
1. Pemecahan dengan solusi grafis.
Untuk mencari solusi suatu persoalan PL dengan cara grafis, berikut ini dikemukakan 2
buah contoh yaitu persoalan maksimisasi keuntungan dan minimisasi biaya.
a. Persoalan maksimisasi :
Diketahui persoalan maksimisasi keuntungan; Z = 3 X1 + 5X2
Dengan pembatas, X1 ≤ 4
2X2 ≤ 12
3 X1 + 2X2 ≤ 18
X1, X2 ≥ 0
Pertanyaan : Cari X1 dan X2 dan hitung Z optimal dengan cara grafik.
Solusi grafis :
Pada prosedur ini kita harus membuat grafik berdimensi dua dengan X1 dan X2 sebagai
sumbu-sumbunya. Pada contoh ini, sumbu absis/mendatar kita nyatakan X1 dan
sumbu ordinat/ tegak dinyatakan X2.
X1 dan X2 ini menggambarkan aktivitas atau variabel keputusan dari persoalan
Programa Linear.
Langkah pertama;
Mengindentifikasi harga-harga X1 dan X2 yang memenuhi pembatas-pembatas yang
ada dengan cara menggambarkan garis-garis yang harus membatasi daerah harga-
harga X1 dan X2 yang diperbolehkan. Adanya pembatas yang non negative X1, X2 ≥
0 akan menyebabkan ( X1, X2 ) harus berada pada sisi positif dari sumbu-sumbunya
(pada kuadran I ).
Langkah kedua;
Perhatikan bahwa dalam menggambarkan pembatas X1 ≤ 4, berarti (X1,X2 ) tidak boleh
berada disebelah kanan garis X1 = 4. Demikian pula dalam menggambarkan
pembatas 2X2 ≤ 12, berarti (X1,X2 ) tidak boleh berada di atas garis 2X2 = 12, (atau X2
= 6).
Untuk menggambarkan pembatas terakhir 3X1 + 2X2 ≤ 18 ialah dengan cara
menentukan titik (X1,X2 ) yang memenuhi garis 3X1 + 2X2 = 18. Cara untuk menentukan
garis pembatas ini adalah mencari titik yang berpotongan dengan sumbu X1 ( X1,0) dan
titik yang berpotongan dengan sumbu X2 ( 0,X2)
Titik (X1,0) berarti X2 = 0 3X1 + 2X2 = 18 3X1 + 0 = 18 X1 = 18/3 = 6
jadi titik (X1,0) = ( 6,0 )
Titik (0,X2) berarti X1 = 0 3X1 + 2X2 = 18 0 + 2X2 = 18 X2 = 18/2= 9
jadi titik (0,X2) = ( 0,9 )
Dua titik perpotongan ini (6,0) dan (0,9) dihubungkan, menggambarkan garis
pembatas 3X1 + 2X2 ≤ 18
Perlu diingat bahwa titik-titik X1 dan X2 yang memenuhi pembatas 3X1 + 2X2 ≤ 18
adalah titik-titik dibawah garis 3X1 + 2X2 = 18.
Setelah seluruh pembatas digambarkan, maka kita akan memperoleh daerah
berlakunya harga-harga (X1, X2), seperti terlihat pada gambar berikut
Arah panah pada setiap garis pembatas menunjukan arah berlakunya harga X1 dan X2
pada masing-masing pembatas.
Karena kita harus mendapatkan harga X1 dan X2 yang memenuhi seluruh pembatas
yang ada, maka akhirnya kita hanya memperhatikan bidang ABCDE yaitu bidang yang
dibatasi garis pembatas yang memenuhi syarat (fisibel) sehingga bidang ABCDE
disebut sebagai bidang atau daerah fisibel.
Daerah fisibel dalam programa linear adalah set dari seluruh titik yang memenuhi
seluruh pembatas termasuk pembatas tanda. Pada beberapa referensi lain pembatas
ini sama dengan kendala yang dihadapi pengambil keputusan dalam memilih alternatif
yang dihadapinya.
Langkah terakhir
Menentukan suatu titik pada daerah fisibel yang dapat memaksimumkan nilai fungsi
tujuan Z. Caranya adalah; dengan memilih titik-titik perpotongan pada daerah fisibel
(polygon konveks ABCDE tadi) sebagai titik-titik yang perlu dicari nilainya. Dari gambar
dapat dilihat bahwa ;
Titik A (0,0) ; B (4,0) dan E (0,6)
Titik C perpotongan dari persamaan pembatas X1 =4 dengan 3X1 +2X2 = 18
Titik D perpotongan dari persamaan pembatas 2X2 =12 dengan 3x1 +2X2 =18
Kita analisis titik C dan D,
Titik C, X1= 4, subsitusikan ke ----- 3(4) +2 X2 =18
12 + 2X2 = 18; 2X2 = 6 , X2 =3
Jadi Titik C = (4,3)
Titik D, 2X2 = 12
X2 = 6 , subsitusikan ke ------ 3X1+ 2(6) =18
3X1 + 12 = 18 3X1 = 6 , X1 = 2
Jadi Titik D = (2,6)
Melalui subsitusi nilai-nilai pada titik tersebut kedalam persamaan Z =3X1 + 5X2 ,maka
akan dapat diperoleh titik mana yang memberikan Z optimum, seperti dalam ringkasan
tabel berikut ,
Alternatif Titik X1 X2 Maks Pendptan
1 A 0 0 0
2 B 4 0 3(4) +5(0) = 12
3 C 4 3 3(4) + 5(3) =27
4 D 2 6 3(2)+5(6) =36 *
5 E 0 6 3(0) +5(6) =30
Dari tabel dapat dilihat alternative 4 (titik D) merupakan titik yang memberikan
pendapatan yang maksimum, yaitu X1 = 2, X2 = 6 dan Z yang diperoleh = 36.
b. Persoalan minimimasi
Untuk persoalan maksimisasi, solusi optimal dari persoalan program linear adalah suatu
titik pada daerah fisibel dengan nilai fungsi tujuan terbesar. Pada persoalan minimisasi,
solusi optimal adalah suatu titik pada daerah fisibel dengan nilai fungsi tujuan terkecil.
Contoh soal :
Minimumkan biaya ; Z = 5 X1 + 10 X2
Dengan pembatas, 7 X1 + 2 X2 ≥ 28
2X2 +12 X2 ≥ 24
X1, X2 ≥ 0
Pertanyaan : Cari X1 dan X2 dan hitung Z optimal dengan cara grafik.
Penyelesaian :
Langkah-langkahnya sama dengan penyelesaian masalah maksimisasi di atas, hanya
saja yang perlu diperhatikan bahwa bahwa titik-titik X1 dan X2 yang memenuhi nilai
yang fisibel adalah titik-titik di atas garis-garis pembatas tersebut. (perhatikan tanda
pembatas itu)
Arah panah ke atas pada setiap garis pembatas menunjukan arah berlakunya harga X1
dan X2 pada masing-masing pembatas.
Titik yang optimum adalah titik pada saat disubsitusikan ke fungsi Z , memberikan nilai
Z yang minimum.
Garis pembatas ; 7 X1 + 2 X2 ≥ 28, dihubungkan dari titik potong (4,0) dan (0,14)
2 X2 +12 X2 ≥ 24, dihubungkan dari titik potong (12,0) dan (0,2)
Perpotongan dua garis pembatas tersebut berada pada titik (3,6 ; 1,4)
Setelah disubsitusikan titik-titik potong itu ke fungsi Z, maka diperoleh Z minimum pada
saat X1 = 3,6 dan X2 = 1,4. Pada titik itu Z adalah 32.
Sebagai latihan, Saudara lengkapi perhitungannya dan buat grafik dari contoh ini.
Kemudian subsitusikan titik yang diperoleh ke nilai Z. Nanti saudara akan tahu mana
titik yang optimal…..!
Melengkapi hitungan ini merupakan tugas nomor.1

More Related Content

Similar to Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx

T Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdfT Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdfTOINEPAN
 
Materi program linear sederhana
Materi program linear sederhanaMateri program linear sederhana
Materi program linear sederhanaEvanAtok
 
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfModul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfwiwinastuti1
 
1. Matematika ekonomi Mr Imam awaludin
1. Matematika ekonomi Mr Imam awaludin1. Matematika ekonomi Mr Imam awaludin
1. Matematika ekonomi Mr Imam awaludinFeni_Triminarni
 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptBayu Yoga
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanAururia Begi Wiwiet Rambang
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)-Eq Wahyou-
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 

Similar to Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx (20)

T Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdfT Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdf
 
Materi program linear sederhana
Materi program linear sederhanaMateri program linear sederhana
Materi program linear sederhana
 
Materi program linear
Materi program linearMateri program linear
Materi program linear
 
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfModul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
 
1. Matematika ekonomi Mr Imam awaludin
1. Matematika ekonomi Mr Imam awaludin1. Matematika ekonomi Mr Imam awaludin
1. Matematika ekonomi Mr Imam awaludin
 
PROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.pptPROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.ppt
 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.ppt
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
PROGRAM LINIER
PROGRAM LINIERPROGRAM LINIER
PROGRAM LINIER
 
Program linier
Program linierProgram linier
Program linier
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
Program linear
Program linear Program linear
Program linear
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
Mathasm,sdcsl.pptx
Mathasm,sdcsl.pptxMathasm,sdcsl.pptx
Mathasm,sdcsl.pptx
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 

Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx

  • 1. Pokok Bahasan : Teknik pemecahan model programa linear (PL) Materi : 1. Pemecahan dengan solusi grafis. 2. Pemecahan dengan Metode Simplek -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- MATERI : Pada dasarnya metode-metode yang dikembangkan untuk memecahkan model PL ditujukan untuk mencari solusi dari beberapa alternative solusi yang dibentuk oleh persamaan-persamaan pembatas sehingga diperoleh nilai fungsi tujuan yang optimum. Ada dua cara yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan PL ini yaitu : - Dengan cara grafis - Dengan metode simplek. Cara grafis dapat dipergunakan apabila persoalan PL yang akan diselesaikan itu hanya mempunyai dua buah variabel. Cara ini telah memberikan satu petunjuk penting untuk memecahkan persoalan PL, kita hanya perlu memperhatikan titik ekstrem (titik terjauh) pada ruang solusi atau daerah fisibel. Petunjuk ini telah menjadi kunci dalam mengembangkan metode simplek. Metode simplek merupakan teknik yang paling berhasil dikembangkan untuk memecahkan persoalan PL yang mempunyai jumlah variabel keputusan dan pembatas yang banyak. Algoritma simplek ini diterangkan dengan menggunakan logika secara aljabar matrik, sedemikian sehingga operasi perhitungan dapat dibuat lebih efisien.
  • 2. 1. Pemecahan dengan solusi grafis. Untuk mencari solusi suatu persoalan PL dengan cara grafis, berikut ini dikemukakan 2 buah contoh yaitu persoalan maksimisasi keuntungan dan minimisasi biaya. a. Persoalan maksimisasi : Diketahui persoalan maksimisasi keuntungan; Z = 3 X1 + 5X2 Dengan pembatas, X1 ≤ 4 2X2 ≤ 12 3 X1 + 2X2 ≤ 18 X1, X2 ≥ 0 Pertanyaan : Cari X1 dan X2 dan hitung Z optimal dengan cara grafik. Solusi grafis : Pada prosedur ini kita harus membuat grafik berdimensi dua dengan X1 dan X2 sebagai sumbu-sumbunya. Pada contoh ini, sumbu absis/mendatar kita nyatakan X1 dan sumbu ordinat/ tegak dinyatakan X2. X1 dan X2 ini menggambarkan aktivitas atau variabel keputusan dari persoalan Programa Linear. Langkah pertama; Mengindentifikasi harga-harga X1 dan X2 yang memenuhi pembatas-pembatas yang ada dengan cara menggambarkan garis-garis yang harus membatasi daerah harga- harga X1 dan X2 yang diperbolehkan. Adanya pembatas yang non negative X1, X2 ≥ 0 akan menyebabkan ( X1, X2 ) harus berada pada sisi positif dari sumbu-sumbunya (pada kuadran I ).
  • 3. Langkah kedua; Perhatikan bahwa dalam menggambarkan pembatas X1 ≤ 4, berarti (X1,X2 ) tidak boleh berada disebelah kanan garis X1 = 4. Demikian pula dalam menggambarkan pembatas 2X2 ≤ 12, berarti (X1,X2 ) tidak boleh berada di atas garis 2X2 = 12, (atau X2 = 6). Untuk menggambarkan pembatas terakhir 3X1 + 2X2 ≤ 18 ialah dengan cara menentukan titik (X1,X2 ) yang memenuhi garis 3X1 + 2X2 = 18. Cara untuk menentukan garis pembatas ini adalah mencari titik yang berpotongan dengan sumbu X1 ( X1,0) dan titik yang berpotongan dengan sumbu X2 ( 0,X2) Titik (X1,0) berarti X2 = 0 3X1 + 2X2 = 18 3X1 + 0 = 18 X1 = 18/3 = 6 jadi titik (X1,0) = ( 6,0 ) Titik (0,X2) berarti X1 = 0 3X1 + 2X2 = 18 0 + 2X2 = 18 X2 = 18/2= 9 jadi titik (0,X2) = ( 0,9 ) Dua titik perpotongan ini (6,0) dan (0,9) dihubungkan, menggambarkan garis pembatas 3X1 + 2X2 ≤ 18 Perlu diingat bahwa titik-titik X1 dan X2 yang memenuhi pembatas 3X1 + 2X2 ≤ 18 adalah titik-titik dibawah garis 3X1 + 2X2 = 18. Setelah seluruh pembatas digambarkan, maka kita akan memperoleh daerah berlakunya harga-harga (X1, X2), seperti terlihat pada gambar berikut
  • 4. Arah panah pada setiap garis pembatas menunjukan arah berlakunya harga X1 dan X2 pada masing-masing pembatas. Karena kita harus mendapatkan harga X1 dan X2 yang memenuhi seluruh pembatas yang ada, maka akhirnya kita hanya memperhatikan bidang ABCDE yaitu bidang yang dibatasi garis pembatas yang memenuhi syarat (fisibel) sehingga bidang ABCDE disebut sebagai bidang atau daerah fisibel. Daerah fisibel dalam programa linear adalah set dari seluruh titik yang memenuhi seluruh pembatas termasuk pembatas tanda. Pada beberapa referensi lain pembatas ini sama dengan kendala yang dihadapi pengambil keputusan dalam memilih alternatif yang dihadapinya.
  • 5. Langkah terakhir Menentukan suatu titik pada daerah fisibel yang dapat memaksimumkan nilai fungsi tujuan Z. Caranya adalah; dengan memilih titik-titik perpotongan pada daerah fisibel (polygon konveks ABCDE tadi) sebagai titik-titik yang perlu dicari nilainya. Dari gambar dapat dilihat bahwa ; Titik A (0,0) ; B (4,0) dan E (0,6) Titik C perpotongan dari persamaan pembatas X1 =4 dengan 3X1 +2X2 = 18 Titik D perpotongan dari persamaan pembatas 2X2 =12 dengan 3x1 +2X2 =18 Kita analisis titik C dan D, Titik C, X1= 4, subsitusikan ke ----- 3(4) +2 X2 =18 12 + 2X2 = 18; 2X2 = 6 , X2 =3 Jadi Titik C = (4,3) Titik D, 2X2 = 12 X2 = 6 , subsitusikan ke ------ 3X1+ 2(6) =18 3X1 + 12 = 18 3X1 = 6 , X1 = 2 Jadi Titik D = (2,6) Melalui subsitusi nilai-nilai pada titik tersebut kedalam persamaan Z =3X1 + 5X2 ,maka akan dapat diperoleh titik mana yang memberikan Z optimum, seperti dalam ringkasan tabel berikut ,
  • 6. Alternatif Titik X1 X2 Maks Pendptan 1 A 0 0 0 2 B 4 0 3(4) +5(0) = 12 3 C 4 3 3(4) + 5(3) =27 4 D 2 6 3(2)+5(6) =36 * 5 E 0 6 3(0) +5(6) =30 Dari tabel dapat dilihat alternative 4 (titik D) merupakan titik yang memberikan pendapatan yang maksimum, yaitu X1 = 2, X2 = 6 dan Z yang diperoleh = 36. b. Persoalan minimimasi Untuk persoalan maksimisasi, solusi optimal dari persoalan program linear adalah suatu titik pada daerah fisibel dengan nilai fungsi tujuan terbesar. Pada persoalan minimisasi, solusi optimal adalah suatu titik pada daerah fisibel dengan nilai fungsi tujuan terkecil. Contoh soal : Minimumkan biaya ; Z = 5 X1 + 10 X2 Dengan pembatas, 7 X1 + 2 X2 ≥ 28 2X2 +12 X2 ≥ 24 X1, X2 ≥ 0 Pertanyaan : Cari X1 dan X2 dan hitung Z optimal dengan cara grafik. Penyelesaian : Langkah-langkahnya sama dengan penyelesaian masalah maksimisasi di atas, hanya saja yang perlu diperhatikan bahwa bahwa titik-titik X1 dan X2 yang memenuhi nilai yang fisibel adalah titik-titik di atas garis-garis pembatas tersebut. (perhatikan tanda pembatas itu)
  • 7. Arah panah ke atas pada setiap garis pembatas menunjukan arah berlakunya harga X1 dan X2 pada masing-masing pembatas. Titik yang optimum adalah titik pada saat disubsitusikan ke fungsi Z , memberikan nilai Z yang minimum. Garis pembatas ; 7 X1 + 2 X2 ≥ 28, dihubungkan dari titik potong (4,0) dan (0,14) 2 X2 +12 X2 ≥ 24, dihubungkan dari titik potong (12,0) dan (0,2) Perpotongan dua garis pembatas tersebut berada pada titik (3,6 ; 1,4) Setelah disubsitusikan titik-titik potong itu ke fungsi Z, maka diperoleh Z minimum pada saat X1 = 3,6 dan X2 = 1,4. Pada titik itu Z adalah 32. Sebagai latihan, Saudara lengkapi perhitungannya dan buat grafik dari contoh ini. Kemudian subsitusikan titik yang diperoleh ke nilai Z. Nanti saudara akan tahu mana titik yang optimal…..! Melengkapi hitungan ini merupakan tugas nomor.1