SlideShare a Scribd company logo
Webinar
Online Research Seminar Series
TataKelolaPerkebunanKelapaSawitMultiAras:
PerubahanEkologiKawasanDiKutaiKartanegara,
KalimantanTimur
Rizka Amalia
Dipersentasikan pada seminar online pada tanggal 23 Juli 2020
WWW.YOURCOMPANY.COM
Outline
Persentasi
Pendahuluan
Latar belakang ekonomi, sosial dan ekologi
1
Permasalahan
• Masalahan ekonomi, sosial, ekologi
• Dinamika tata kelola kelapa sawit2
Metode penelitian
• Lokasi penelitian
• Metode pengumpulan dan analisis data3
5 Penutup
Kesimpulan dan implikasi kebijakan
4 • Kegagalan tata kelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan
• Perubahan tutupan lahan akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit
Pembahasan
WWW.YOURCOMPANY.COM
Pendahuluan
5
Sawit: komoditas yang efisien
• Kelapa sawit merupakan flex crop dapat
digunakan food, feed, fuel, industrial material
(Borras 2013, Alonso-Fradejas et al. 2015)
• Sawit merupakan komoditas minyak nabati
yang lebih efisien (produktifitas tinggi dan
biaya rendah) dari pada minyak nabati lain
seperti soybean dan rapeseed (laksono et al.
2019)
Peningkatan luas KBNK
• KBNK meningkat karena
pelepasan kawasan hutan
untuk perkebunan kelapa
sawit melalui prosedur legal,
angka luasan kawasan hutan
yang telah berubah menjadi
areal perkebunan kelapa
sawit yaitu 5.418.413 ha
pada tahun 2018 (Wibowo
et al. 2019)
Sawit berperan pada ekonomi
nasional, regional dan lokal
• Nilai ekspor meningkat dari tahun 2010
sebesar 15,4 miliar USD menjadi 20,8 miliar
USD pada tahun 2017 (Maryadi et al, 2019)
• Peningkatan serapan tenaga kerja, dari tahun
2010 sejumlah 5 juta menjadi 8,4 juta orang
pada tahun 2015 (PASPI 2016)
• Peningkatan pendapatan masyarakat lokal
(Wicke et al. 2011, Irawan et al. 2013, Jelsma
et al. 2017)
Sawit: komoditas pertanian yang
banyak diusakan masyarakat lokal
• Terbentuknya beragam relasi organisasi
produksi dari ekonomi kelapa sawit
(Colchester dan Chao 2011, Ndraha et al.
2014)
• Integrasi masyarakat adat ke sektor
perkebunan kelapa sawit (Colchester dan
Chao 2011, Mardianingsih et al. 2018)
Peningkatan kesempatan perempuan
di sektor publik
• Kelapa sawit memberikan kesempatan
perempuan untuk bekerja di sektor publik
(Azzahra et al. 2017, Samosir 2017,
Purwaningsih et al. 2019)
WWW.YOURCOMPANY.COM
6
Masalah Ekonomi dan sosial
Masalah Ekologi
Masalahanyangditimbulkankelapasawit
• Persoalan perubahan lanskap ekologi yang memberikan konsekuensi pada deforestasi (Fitzherbert et al.
2008, Adams 2009, Tarigan et al. 2015, Setiawan et al. 2016, Bennett et al. 2018)  terdapat 3,4 juta Ha
kebun kelapa sawit di kawasan hutan (KEHATI 2019),
• Fragmentasi habitat (Fitzherbert et al. 2008)
• Hilangnya biodiversitas (Koh dan Wilcove 2008, Fitzherbert et al. 2008)
• Peningkatan emisi karbon (Saswattecha et al. 2017)
• Penurunan jasa lingkungan (Abram et al. 2014, Bakkegaard 2017, Fedele et al. 2017)
• Pencemaran air (Mol 2017)
• Penunggalan sumber nafkah (Yulian et al. 2017)
• Kerentanan nafkah (Amalia 2016, Azzahra et al. 2017, Mardianingsih et al. 2018)
• Pergeseran pola hidup masyarakat yang semula subsisten menjadi berorientasi pada pasar (Zunariyah
2012)
• Peningkatan ketimpangan sosial dan pendapatan (Euler et al. 2017)
• Penyebab timbulnya konflik lahan antar petani, antara petani dan masyarakat adat dengan pemegang
HGU, taman nasional dan kawasan konservasi dengan (Koczberski dan Curry 2005, Abram et al. 2017,
Wibowo et al. 2019).
• Persoalan pekerja anak dan perempuan terkait beban kerja terlampau tinggi, upah murah, dan status
hubungan kerja rentan (Sawit Watch 2018, KBS 2018)
Kemiskinan Kebakaran
lahan
Marak
pembala
kan liar
dan
usaha
perkebun
an tanpa
ijin
Kebijakan
nasional
Tahun
Masalah
• Inpres 1/
1986 PIR-
TRANS
• Kepmen
Pertanian
333/Kpts/KB
.510/6/1986
Tata Cara
Pelaksanaan
PIR-TRANS
Kepmen LH
40/MenLH/
1997
Koordinasi
Nasional
Pengenda-
lian
Kebakaran
Hutan dan
Lahan
1980an 1994-
1995 2013 2014 2015 2016 2018 2019
Permen-
tan
11/2015
ISPO
•Perpres
9/2016
Percepatan
Pelaksanaan
Kebijakan
Satu Peta
•Permen LHK
P.83/2016
Perhutanan.
Sosial
• Inpres 8/ 2018
Penundaan dan
Evaluasi
Perizinan
Perkebunan
Kelapa Sawit
• Permen LHK
Nomor
P.97/2018
tentang tukar
Menukar
Kawasan Hutan
• Permen LHK
P.17/2018
TORA
• Inpres 5/2019
Penghentian
Pemberian Izin
Baru &
Penyempur-naan
Tata Kelola Hutan
Alam Primer &
Lahan Gambut
• Inpres 6/ 2019
RANKSB
• Permen LHK
P.42/2019 TORA
• : Kepmentan
883/KPTS/SR.02
0/M/12/2019 luas
tutupan kelapa
sawit Indonesia
PP
71/2014
Perlindu-
ngan dan
Pengelola
an
Ekosistem
Gambut
UU
18/2013
Pencega-
han dan
Pembe-
rantasan
Perusa
kan
Hutan
Per-
mentan
19/
2011
ISPO
PP 4/2001
Pengendalian
Kerusakan
dan/atau
Pencemaran
LH berkaitan
dengan
kebakaran
hutan
dan/atau
lahan
Perpres
44/2020
ISPO
Isu
keberlan
jutan
sawit
Kebijakan
Internasional RSPO
RED I: target of
20% by 2020
2004 20102009
ISCC
2011 20201997
1998-
2000
Energy for
future: target
of 12% by 2010
RED I:
targetof 30%
by 2021-2030
Isu lingkungan dan
keberlanjutan kelapa sawit
Krisis moneter,
perambahan hutan,
kebakaran lahan
Kebakaran lahan
gambut
Tumpang tindih atas ruang dan
konflik tenurial, dan keefektifan
ISPO
DinamikaTataKelolaSawit
WWW.YOURCOMPANY.COM
Mengapa sistem tata kelola
kelapa sawit berkelanjutan
(Permentan 11/2015) tidak efektif
dalam mengendalikan ekspansi
kelapa sawit di kawasan hutan?
Pertanyaan
WWW.YOURCOMPANY.COM
Pendekatan
penelitian
• Kuantitatif  Survey menggunakan questioners
• Kualitatif  In-depth interview
Analisis tutupan
lahan
• Ground check  14-28 Feb 2018
• Citra Landsat 1990-2017
Companion
Modelling
• Tingkat Desa
• Tingkat Provinsi
• Tingkat Nasional
Lokasi penelitian • Desa Sabintulung,
Kecamatan Muara Kaman,
Kukar
• Desa Gunung Sari,
Kacamatan Tabang, Kukar
Jumlah responden • Pra-survey  5-11 Feb
2017
• Survey I dan wawancara
mendalam (14-28 Feb
2018) = 31 smallholders
• Survey II dan wawancara
mendalam (17-26 Feb
2019 ) = 31 smallholders
• Pra-survey  5-11 Feb
2017
• Survey I dan wawancara
mendalam (14-28 Feb
2018) = 44 smallholders
• Survey II dan wawancara
mendalam (17-26 Feb
2019)= 32 smallholders
MetodePenelitian
WWW.YOURCOMPANY.COM
Menganalisis efektifitas sistem tata kelola kelapa
sawit berkelanjutan dalam mengendalikan
ekspansi kelapa sawit
Indikator yang diukur dan diamati pada efektifitas sistem tata kelola kelapa sawit
1. Agensi (Stakeholders yang terlibat dalam sistem ekonomi kelapa sawit, Peran
stakeholders dalam sistem ekonomi kelapa sawit dan Kepentingan stakeholders
dalam sistem ekonomi kelapa sawit
2. Doxa dalam permen ISPO 2015 (kepatuhan petani pada PnC ISPO 2015 dan
kebijakan yang mendukung pada level mikro, meso dan makro)
3. Capital (pengetahuan)
4. Practice (ekspansi perkebunan kelapa sawit  perubahan tutupan lahan)
WWW.YOURCOMPANY.COM
Agensidalamarenaperkebunankelapasawit
No Agensi Peran Kepentingan Potensi merusak sistem ISPO
1 Petani • Melakukan usaha pertanian • Mendapatkan income Tinggi (afiliasi pada kelompok
Perambah hutan)
2 Perusahaan sawit
dengan kebun
• Mengekspansi kelapa sawit
• Melakukan kemitraan plasma dan non plasma
• Mendapatkan profit
• Memastikan pasokan TBS mencukupi
• Memastikan konflik teredam melalui kemitraan
Rendah
3 Perusahaan sawit
tanpa kebun
• Membeli TBS • Mendapatkan profit
• Memastikan pasokan TBS mencukupi
Tinggi (penadah TBS dari
unclear area)
4 Koperasi • Melakukan kemitraan dengan petani
• Melakukan kemitraan dengan perusahaan
kelapa sawit
• Memastikan TBS anggota koperasi terjual Sedang
5 Tengkulak • Membeli TBS
• Memberikan pinjaman untuk petani
• Mendapatkan profit Tinggi (penadah TBS dari
unclear area)
6 Pemerintah lokal • Melegitimasi pembukaan kebun • Mendapatan kepercayaan dari masyarakat Rendah
7 Pemerintah regional • Mengeksekusi peraturan ISPO di tingkat petani
dan perusahaan
• Mendapatkan citra baik pada pemerintah
nasional
Rendah
8 Pemerintah nasional • Membuat regulasi pengaturan perkebunan
kepala sawit berkelanjutan (ISPO)
• Memastikan ISPO dapat diimplementasikan
• Mendapatan kepercayaan dari masyarakat
• Mendapatkan citra baik pada di forum
internasional
Rendah
9 Bank • Memberikan pendanaan (pinjaman) pada
perusahaan dan petani
• Mendapatkan profit Rendah
WWW.YOURCOMPANY.COM
Doxayangbekerjadalamarenaperkebunankelapasawit
Aturan penyelelesaian
masalah tenurial
1. Perhutanan Sosial
2. Reforma Agraria
3. Pelepasan kawasan
4. Tukar menukar
kawasan
• Kelimpahan kebijakan di level nasional yang tidak efektif dalam menyelesaikan masalah tenurial di tingkat tapak
• Keterlambatan munculnya kebijakan regional dan ketiadaan kebijakan di tingkat lokal yang mendukung
kebijakan ISPO.
0,0
1,0
2,0
3,0
4,0
Tingkat pengetahuan
tentang sistem
sertifikasi ISPO
Tingkat pengetahuan
tentang prosedur
pengurusan sertifikat
lahan
Tingkat pengetahuan
tentang prosedur
pengurusan STDB
Tingkat pengetahuan
tentang prosedur
pengurusan SPPL
Tingkat pengetahuan
tentang Pedoman
Teknis Budidaya
Kelapa Sawit
Tingkat pengetahuan
tentang Teknis
Pengamatan dan
Pengendalian Hama
Terpadu
Desa Gunung Sari
Aktual Ideal
0,0
1,0
2,0
3,0
4,0
Tingkat pengetahuan
tentang sistem
sertifikatifikasi ISPO
Tingkat pengetahuan
tentang prosedur
pengurusan sertifikat
lahan
Tingkat pengetahuan
tentang prosedur
pengurusan STDB
Tingkat pengetahuan
tentang prosedur
pengurusan SPPL
Tingkat pengetahuan
tentang Pedoman
Teknis Budidaya
Kelapa Sawit
Tingkat pengetahuan
tentang Teknis
Pengamatan dan
Pengendalian Hama
Terpadu
Desa Sabintulung
Aktual Ideal
• Teradapat gap pengetahuan petani terkait dengan sistem sertifikasi dan norma Indonesian
Sustainable Palm Oil (ISPO) karena ketiadaan sosialisasi dan pendampingan dari pemerintah 
kapasitas pemerintah yang rendah (kurangnya finansial dan kuantitas SDM)
Capital:Pengetahuanpetanitentangnormakelapasawitberkelanjutan
WWW.YOURCOMPANY.COM
Practices:Ketundukanpetanipadanormakelapasawitberkelanjutan
Kepemilikan
legalitas lahan
(SHM)
Kepemilikan
Legalitas usaha
(STD-B)
Keikutsertaan
kelompok tani
Keikutsertaan
koperasi
Penanaman bibit
bersertifikat
Kepemilikan
legalitas lingkungan
(SPPL)
Ds. Sabintulung (n=31) 0% 0% 55% 10% 58% 0%
Ds. Gunung Sari (n=32) 0% 0% 66% 75% 63% 0%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Persentasekepatuhan
PnC
• Ketidaklengkapan ketundukan pada norma ISPO karena proses pengurusan STDB, SPPL, dan SHM
sulit dijalankan, mahal dan membutuhkan waktu yang lama
• Ketidaksesuaian norma petani dengan norma ISPO  Gap antara pertanian tradisional yang
dilakukan oleh petani dengan pertanian sesuai norma ISPO
Desa Gunung Sari Desa Sabintulung
• Ekspansi di Desa Gunung Sari terjadi secara menyebar karena derajat integrasi petani dengan perusahaan
kuat melalui kemitraan plasma dan non plasma dan institusi formal (koperasi) di dalam desa
• Ekspansi di Desa Sabintulung terjadi secara mengelompok karena derajat integrasi petani dengan
perusahaan lemah dimana kemitraan plasma dikelola secara “satu atap” serta ketiadaan institusi formal
(koperasi) di dalam desa
Practices:Ekspansiperkebunankelapasawitdanperubahantutupanlahan
• Kecepatan ekspansi di Desa Gunung Sari lebih cepat dari pada kecepatan di Desa Sabintulung karena  banyaknya
pendatang (Kecepatan ekspansi pendatang lebih tinggi dari pada penduduk asli), agensi intra dan ekstra desa
(tengkulak), afiliasi dengan kelompok perambah hutan, dan petani formal utilitarian rationality-illegal
0%
20%
40%
60%
80%
100%
1990 1995 2000 2005 2009 2016
Desa Gunung Sari
Awan Badan Air
Belukar Hutan
Lahan Terbuka Pemukiman
Perkebunan kelapa sawit
0%
20%
40%
60%
80%
100%
1990 1995 2000 2005 2009 2016
Desa Sabintulung
Badan Air Belukar
Belukar Rawa Hutan
Hutan Rawa Hutan Tanaman Industri
Ladang Lahan Terbuka
Pemukiman Rawa
Perkebunan kelapa sawit
Practices:Ekspansiperkebunankelapasawitdanperubahantatagunalahan
Defective governanceConspiracy of silence
1. Tindakan agensi yang
tidak komplit dalam
memenuhi PnC
2. Tidak ada penindakan
hukum
3. Ketidaksesuaian norma
dan nilai
4. Ketidakandalan PnC
5. Kegagalan dalam
mengelola jaringan
interorganisasi
1. Keterkaitan antar
agensi
2. Dilakukan secara
sembunyi-sembunyi
3. Dilegitimasi
4. Dibiarkan oleh Negara
tetapi tidak direstui
oleh negara
KonseptualisasiGagasan
WWW.YOURCOMPANY.COM
18
ISPO tidak efektif dalam menekan ekspansi kelapa sawit di kawasan hutan
Kesimpulan
• Agensi tidak tunduk dan berpotensi merusak sistem sertifikasi ISPO
• Capital pengetahuan tentang ISPO di level lokal terlalu minim
• Doxa berupa PnC ISPO tidakandal (tergantung pada aturan-aturan lain di lintas
lembaga) dan tidak cocok dengan norma lokal, serta kebijakan yang mendukung
ISPO di level regional yang terlambat dan di level lokal terjadi kekosongan
• ISPO tidak mampu menghabituasi/membuat tunduk agensi pada norma
keberlanjutan praktik ketidakteraturan dalam ekspansi perkebunan kelapa
sawit
WWW.YOURCOMPANY.COM
19
2
4
1
3
Program Klinik ISPO
Kurangnya pengetahuan dan ketundukan
petani pada PnC ISPO, dapat
ditingkatkan melalui pendampingan di
tingkat lokal melalui klinik ISPO yang
tersedia di tiap-tiap desa sentra kebun
kelapa sawit
Implikasi
Kebijakan
Mewujudkan Reforma Agraria
Insentif harga perlu diberlakukan untuk
kelapa sawit yang sudah tersertifikasi
agar ISPO tidak hanya menjadi beban
tambahan. Selain itu, penegakan hukum
yang tegas perlu diberlakukan agar
praktik-praktik ekspansi melalui jalur-
jalur illegal tidak dilakukan kembali
Sinkronisasi kebijakan
nasional, regional dan lokal
Kebijakan-kebijakan terkait perkebunan
kelapa sawit di level regional dan lokal
yang kontra produktif dengan ISPO,
harus segera dihapuskan dan segera
dibuat kebijakan regional dan lokal
untuk mendukung implementasi ISPO
Penegakan reward dan
punishment
Masalah tenurial di tingkat lokal
mendesak diselesaikan, tanpa legalitas
lahan maka petani tidak akan bisa
memproses syarat pra kondisi ISPO
lainnya (STDB dan SPPL)
5
Sistem sertifikasi pada
tata rantai
Tengkulak dan koperasi menjadi unit
usaha yang harus disertifikasi
TERIMA KASIH
WWW.YOURCOMPANY.COM
Rizka Amalia
PENDIDIKAN
1. S3 di Institut Pertanian Bogor: Program Studi Sosiologi Pedesaan
2. S2 di Institut Pertanian Bogor: Program Studi Pengelolaan SDA dan Lingkungan
3. S1 di Institut Pertanian Bogor: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
PUBLIKASI TERBARU
• Bioenergy Policy: The Biodiesel Sustainability Dilemma in Indonesia (2020)
http://www.iieta.org/journals/ijsdp/paper/10.18280/ijsdp.150414
• Perubahan Tutupan Lahan Akibat Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit: Dampak Sosial, Ekonomi dan Ekologi (2019)
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/22511/pdf
• Strategi Adaptasi Sosial Ekonomi dan Ekologi Rumahtangga Petani di Daerah Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit:
Studi Kasus di Dua Desa di Kalimantan Tengah (2018)
https://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/download/23226/15169
amalrizka@apps.ipb.ac.id

More Related Content

What's hot

Rencana usaha budidaya sengon
Rencana usaha budidaya sengonRencana usaha budidaya sengon
Rencana usaha budidaya sengon
Surya Atmaja
 
Proposal 5 pilar_kelayakan_green_property
Proposal 5 pilar_kelayakan_green_propertyProposal 5 pilar_kelayakan_green_property
Proposal 5 pilar_kelayakan_green_property
anom monalope
 
Bisnis Green Warrior
Bisnis Green WarriorBisnis Green Warrior
Bisnis Green Warrior
Green Warrior
 
Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangirwandeni
 
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...
CIFOR-ICRAF
 
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International Stage
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International StageDeveloping Sustainable Indonesian Palm Oil for the International Stage
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International Stage
Sinar Mas Agribusiness and Food
 
Greenwarriorindonesia
Greenwarriorindonesia Greenwarriorindonesia
Greenwarriorindonesia
zhakim farsi
 
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...
CIFOR-ICRAF
 
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantara
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media NusantaraProposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantara
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantara
anom monalope
 
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
ELSAM
 

What's hot (11)

Rencana usaha budidaya sengon
Rencana usaha budidaya sengonRencana usaha budidaya sengon
Rencana usaha budidaya sengon
 
Proposal 5 pilar_kelayakan_green_property
Proposal 5 pilar_kelayakan_green_propertyProposal 5 pilar_kelayakan_green_property
Proposal 5 pilar_kelayakan_green_property
 
Bisnis Green Warrior
Bisnis Green WarriorBisnis Green Warrior
Bisnis Green Warrior
 
Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapang
 
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...
 
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International Stage
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International StageDeveloping Sustainable Indonesian Palm Oil for the International Stage
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International Stage
 
Greenwarriorindonesia
Greenwarriorindonesia Greenwarriorindonesia
Greenwarriorindonesia
 
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...
 
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantara
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media NusantaraProposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantara
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantara
 
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
 
Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018
 

Similar to Tata kelola perkebunan kelapa sawit multi aras: Perubahan ekologi kawasan di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdfPT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdf
SubditSumberdayaPend
 
Pengembangan Business Case Pekebun Sawit Swadaya Berkelanjutan di Kotawaringi...
Pengembangan Business Case Pekebun Sawit Swadaya Berkelanjutan di Kotawaringi...Pengembangan Business Case Pekebun Sawit Swadaya Berkelanjutan di Kotawaringi...
Pengembangan Business Case Pekebun Sawit Swadaya Berkelanjutan di Kotawaringi...
CIFOR-ICRAF
 
Lokakarya Konflik SDA.ppt
Lokakarya Konflik SDA.pptLokakarya Konflik SDA.ppt
Lokakarya Konflik SDA.ppt
yulius45
 
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat BumiGerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
gsbindonesia
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate) Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Togar Simatupang
 
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar DialogSains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Indonesia Climate Change Center
 
Paper Concept Jeda Tebang Hutan
Paper Concept   Jeda Tebang HutanPaper Concept   Jeda Tebang Hutan
Paper Concept Jeda Tebang HutanPeople Power
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaHeri Saputra
 
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan panganKeynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
Zain Corps
 
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptxGANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
LanlanBoystoyz1
 
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan PertanianAnalisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Ujang Apriansyah
 
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energi
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energiIndustri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energi
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energiFawwaz Amirullah Shidiq
 
Presentasi renja 2015 pada forgab skpd 5 maret2014
Presentasi renja 2015 pada forgab skpd   5 maret2014Presentasi renja 2015 pada forgab skpd   5 maret2014
Presentasi renja 2015 pada forgab skpd 5 maret2014Ariston Pamungkas
 
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN
 
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Panji Kharisma Jaya
 
Praktek_Langsung_Menanam_Hidroponik.pdf
Praktek_Langsung_Menanam_Hidroponik.pdfPraktek_Langsung_Menanam_Hidroponik.pdf
Praktek_Langsung_Menanam_Hidroponik.pdf
VeraPerwita
 

Similar to Tata kelola perkebunan kelapa sawit multi aras: Perubahan ekologi kawasan di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (20)

PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdfPT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdf
 
Pengembangan Business Case Pekebun Sawit Swadaya Berkelanjutan di Kotawaringi...
Pengembangan Business Case Pekebun Sawit Swadaya Berkelanjutan di Kotawaringi...Pengembangan Business Case Pekebun Sawit Swadaya Berkelanjutan di Kotawaringi...
Pengembangan Business Case Pekebun Sawit Swadaya Berkelanjutan di Kotawaringi...
 
Lokakarya Konflik SDA.ppt
Lokakarya Konflik SDA.pptLokakarya Konflik SDA.ppt
Lokakarya Konflik SDA.ppt
 
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat BumiGerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate) Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
 
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar DialogSains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
 
Paper Concept Jeda Tebang Hutan
Paper Concept   Jeda Tebang HutanPaper Concept   Jeda Tebang Hutan
Paper Concept Jeda Tebang Hutan
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di Indonesia
 
Dampak konversi htn
Dampak konversi htnDampak konversi htn
Dampak konversi htn
 
Baja tani
Baja taniBaja tani
Baja tani
 
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan panganKeynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
 
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptxGANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
 
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan PertanianAnalisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
 
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energi
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energiIndustri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energi
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energi
 
Presentasi renja 2015 pada forgab skpd 5 maret2014
Presentasi renja 2015 pada forgab skpd   5 maret2014Presentasi renja 2015 pada forgab skpd   5 maret2014
Presentasi renja 2015 pada forgab skpd 5 maret2014
 
Baja tani
Baja taniBaja tani
Baja tani
 
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
 
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
 
Praktek_Langsung_Menanam_Hidroponik.pdf
Praktek_Langsung_Menanam_Hidroponik.pdfPraktek_Langsung_Menanam_Hidroponik.pdf
Praktek_Langsung_Menanam_Hidroponik.pdf
 

More from CIFOR-ICRAF

Mejorando la estimación de emisiones GEI conversión bosque degradado a planta...
Mejorando la estimación de emisiones GEI conversión bosque degradado a planta...Mejorando la estimación de emisiones GEI conversión bosque degradado a planta...
Mejorando la estimación de emisiones GEI conversión bosque degradado a planta...
CIFOR-ICRAF
 
Lecciones para el monitoreo transparente Experiencias de la Amazonía peruana
Lecciones para el monitoreo transparente Experiencias de la Amazonía peruanaLecciones para el monitoreo transparente Experiencias de la Amazonía peruana
Lecciones para el monitoreo transparente Experiencias de la Amazonía peruana
CIFOR-ICRAF
 
Inclusión y transparencia como clave del éxito para el mecanismo de transfere...
Inclusión y transparencia como clave del éxito para el mecanismo de transfere...Inclusión y transparencia como clave del éxito para el mecanismo de transfere...
Inclusión y transparencia como clave del éxito para el mecanismo de transfere...
CIFOR-ICRAF
 
Contexto de TransMoni
Contexto de TransMoniContexto de TransMoni
Contexto de TransMoni
CIFOR-ICRAF
 
Avances de Perú con relación al marco de transparencia del Acuerdo de París
Avances de Perú con relación al marco de transparencia del Acuerdo de ParísAvances de Perú con relación al marco de transparencia del Acuerdo de París
Avances de Perú con relación al marco de transparencia del Acuerdo de París
CIFOR-ICRAF
 
Alert-driven Community-based Forest monitoring: A case of the Peruvian Amazon
Alert-driven Community-based Forest monitoring: A case of the Peruvian AmazonAlert-driven Community-based Forest monitoring: A case of the Peruvian Amazon
Alert-driven Community-based Forest monitoring: A case of the Peruvian Amazon
CIFOR-ICRAF
 
Land tenure and forest landscape restoration in Cameroon and Madagascar
Land tenure and forest landscape  restoration in Cameroon and  MadagascarLand tenure and forest landscape  restoration in Cameroon and  Madagascar
Land tenure and forest landscape restoration in Cameroon and Madagascar
CIFOR-ICRAF
 
ReSI-NoC - Strategie de mise en oeuvre.pdf
ReSI-NoC - Strategie de mise en oeuvre.pdfReSI-NoC - Strategie de mise en oeuvre.pdf
ReSI-NoC - Strategie de mise en oeuvre.pdf
CIFOR-ICRAF
 
ReSI-NoC: Introduction au contexte du projet
ReSI-NoC: Introduction au contexte du projetReSI-NoC: Introduction au contexte du projet
ReSI-NoC: Introduction au contexte du projet
CIFOR-ICRAF
 
Renforcer les Systèmes d’Innovations agrosylvopastorales économiquement renta...
Renforcer les Systèmes d’Innovations agrosylvopastorales économiquement renta...Renforcer les Systèmes d’Innovations agrosylvopastorales économiquement renta...
Renforcer les Systèmes d’Innovations agrosylvopastorales économiquement renta...
CIFOR-ICRAF
 
Introductions aux termes clés du projet ReSi-NoC - Approche Innovations
Introductions aux termes clés du projet ReSi-NoC - Approche InnovationsIntroductions aux termes clés du projet ReSi-NoC - Approche Innovations
Introductions aux termes clés du projet ReSi-NoC - Approche Innovations
CIFOR-ICRAF
 
Introducing Blue Carbon Deck seeking for actionable partnerships
Introducing Blue Carbon Deck seeking for actionable partnershipsIntroducing Blue Carbon Deck seeking for actionable partnerships
Introducing Blue Carbon Deck seeking for actionable partnerships
CIFOR-ICRAF
 
A Wide Range of Eco System Services with Mangroves
A Wide Range of Eco System Services with MangrovesA Wide Range of Eco System Services with Mangroves
A Wide Range of Eco System Services with Mangroves
CIFOR-ICRAF
 
Data analysis and findings
Data analysis and findingsData analysis and findings
Data analysis and findings
CIFOR-ICRAF
 
Peat land Restoration Project in HLG Londerang
Peat land Restoration Project in HLG LonderangPeat land Restoration Project in HLG Londerang
Peat land Restoration Project in HLG Londerang
CIFOR-ICRAF
 
Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART): A participatory action ...
Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART): A participatory action ...Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART): A participatory action ...
Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART): A participatory action ...
CIFOR-ICRAF
 
Coastal and mangrove vulnerability assessment In the Northern Coast of Java, ...
Coastal and mangrove vulnerability assessment In the Northern Coast of Java, ...Coastal and mangrove vulnerability assessment In the Northern Coast of Java, ...
Coastal and mangrove vulnerability assessment In the Northern Coast of Java, ...
CIFOR-ICRAF
 
Carbon Stock Assessment in Banten Province and Demak, Central Java, Indonesia
Carbon Stock Assessment in Banten Province and Demak, Central Java, IndonesiaCarbon Stock Assessment in Banten Province and Demak, Central Java, Indonesia
Carbon Stock Assessment in Banten Province and Demak, Central Java, Indonesia
CIFOR-ICRAF
 
Cooperative Mangrove Project: Introduction, Scope, and Perspectives
Cooperative Mangrove Project: Introduction, Scope, and PerspectivesCooperative Mangrove Project: Introduction, Scope, and Perspectives
Cooperative Mangrove Project: Introduction, Scope, and Perspectives
CIFOR-ICRAF
 
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
CIFOR-ICRAF
 

More from CIFOR-ICRAF (20)

Mejorando la estimación de emisiones GEI conversión bosque degradado a planta...
Mejorando la estimación de emisiones GEI conversión bosque degradado a planta...Mejorando la estimación de emisiones GEI conversión bosque degradado a planta...
Mejorando la estimación de emisiones GEI conversión bosque degradado a planta...
 
Lecciones para el monitoreo transparente Experiencias de la Amazonía peruana
Lecciones para el monitoreo transparente Experiencias de la Amazonía peruanaLecciones para el monitoreo transparente Experiencias de la Amazonía peruana
Lecciones para el monitoreo transparente Experiencias de la Amazonía peruana
 
Inclusión y transparencia como clave del éxito para el mecanismo de transfere...
Inclusión y transparencia como clave del éxito para el mecanismo de transfere...Inclusión y transparencia como clave del éxito para el mecanismo de transfere...
Inclusión y transparencia como clave del éxito para el mecanismo de transfere...
 
Contexto de TransMoni
Contexto de TransMoniContexto de TransMoni
Contexto de TransMoni
 
Avances de Perú con relación al marco de transparencia del Acuerdo de París
Avances de Perú con relación al marco de transparencia del Acuerdo de ParísAvances de Perú con relación al marco de transparencia del Acuerdo de París
Avances de Perú con relación al marco de transparencia del Acuerdo de París
 
Alert-driven Community-based Forest monitoring: A case of the Peruvian Amazon
Alert-driven Community-based Forest monitoring: A case of the Peruvian AmazonAlert-driven Community-based Forest monitoring: A case of the Peruvian Amazon
Alert-driven Community-based Forest monitoring: A case of the Peruvian Amazon
 
Land tenure and forest landscape restoration in Cameroon and Madagascar
Land tenure and forest landscape  restoration in Cameroon and  MadagascarLand tenure and forest landscape  restoration in Cameroon and  Madagascar
Land tenure and forest landscape restoration in Cameroon and Madagascar
 
ReSI-NoC - Strategie de mise en oeuvre.pdf
ReSI-NoC - Strategie de mise en oeuvre.pdfReSI-NoC - Strategie de mise en oeuvre.pdf
ReSI-NoC - Strategie de mise en oeuvre.pdf
 
ReSI-NoC: Introduction au contexte du projet
ReSI-NoC: Introduction au contexte du projetReSI-NoC: Introduction au contexte du projet
ReSI-NoC: Introduction au contexte du projet
 
Renforcer les Systèmes d’Innovations agrosylvopastorales économiquement renta...
Renforcer les Systèmes d’Innovations agrosylvopastorales économiquement renta...Renforcer les Systèmes d’Innovations agrosylvopastorales économiquement renta...
Renforcer les Systèmes d’Innovations agrosylvopastorales économiquement renta...
 
Introductions aux termes clés du projet ReSi-NoC - Approche Innovations
Introductions aux termes clés du projet ReSi-NoC - Approche InnovationsIntroductions aux termes clés du projet ReSi-NoC - Approche Innovations
Introductions aux termes clés du projet ReSi-NoC - Approche Innovations
 
Introducing Blue Carbon Deck seeking for actionable partnerships
Introducing Blue Carbon Deck seeking for actionable partnershipsIntroducing Blue Carbon Deck seeking for actionable partnerships
Introducing Blue Carbon Deck seeking for actionable partnerships
 
A Wide Range of Eco System Services with Mangroves
A Wide Range of Eco System Services with MangrovesA Wide Range of Eco System Services with Mangroves
A Wide Range of Eco System Services with Mangroves
 
Data analysis and findings
Data analysis and findingsData analysis and findings
Data analysis and findings
 
Peat land Restoration Project in HLG Londerang
Peat land Restoration Project in HLG LonderangPeat land Restoration Project in HLG Londerang
Peat land Restoration Project in HLG Londerang
 
Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART): A participatory action ...
Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART): A participatory action ...Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART): A participatory action ...
Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART): A participatory action ...
 
Coastal and mangrove vulnerability assessment In the Northern Coast of Java, ...
Coastal and mangrove vulnerability assessment In the Northern Coast of Java, ...Coastal and mangrove vulnerability assessment In the Northern Coast of Java, ...
Coastal and mangrove vulnerability assessment In the Northern Coast of Java, ...
 
Carbon Stock Assessment in Banten Province and Demak, Central Java, Indonesia
Carbon Stock Assessment in Banten Province and Demak, Central Java, IndonesiaCarbon Stock Assessment in Banten Province and Demak, Central Java, Indonesia
Carbon Stock Assessment in Banten Province and Demak, Central Java, Indonesia
 
Cooperative Mangrove Project: Introduction, Scope, and Perspectives
Cooperative Mangrove Project: Introduction, Scope, and PerspectivesCooperative Mangrove Project: Introduction, Scope, and Perspectives
Cooperative Mangrove Project: Introduction, Scope, and Perspectives
 
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
 

Recently uploaded

KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
muhammadnoorhasby04
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
ssuserb357a32
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
AzisRois1
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
d1051231041
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Erma753811
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
YUZANAPRATIWI
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
LukmanulHakim572233
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
BrigittaBelva
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 

Recently uploaded (12)

KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
 

Tata kelola perkebunan kelapa sawit multi aras: Perubahan ekologi kawasan di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

  • 2.
  • 4. WWW.YOURCOMPANY.COM Outline Persentasi Pendahuluan Latar belakang ekonomi, sosial dan ekologi 1 Permasalahan • Masalahan ekonomi, sosial, ekologi • Dinamika tata kelola kelapa sawit2 Metode penelitian • Lokasi penelitian • Metode pengumpulan dan analisis data3 5 Penutup Kesimpulan dan implikasi kebijakan 4 • Kegagalan tata kelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan • Perubahan tutupan lahan akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit Pembahasan
  • 5. WWW.YOURCOMPANY.COM Pendahuluan 5 Sawit: komoditas yang efisien • Kelapa sawit merupakan flex crop dapat digunakan food, feed, fuel, industrial material (Borras 2013, Alonso-Fradejas et al. 2015) • Sawit merupakan komoditas minyak nabati yang lebih efisien (produktifitas tinggi dan biaya rendah) dari pada minyak nabati lain seperti soybean dan rapeseed (laksono et al. 2019) Peningkatan luas KBNK • KBNK meningkat karena pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan kelapa sawit melalui prosedur legal, angka luasan kawasan hutan yang telah berubah menjadi areal perkebunan kelapa sawit yaitu 5.418.413 ha pada tahun 2018 (Wibowo et al. 2019) Sawit berperan pada ekonomi nasional, regional dan lokal • Nilai ekspor meningkat dari tahun 2010 sebesar 15,4 miliar USD menjadi 20,8 miliar USD pada tahun 2017 (Maryadi et al, 2019) • Peningkatan serapan tenaga kerja, dari tahun 2010 sejumlah 5 juta menjadi 8,4 juta orang pada tahun 2015 (PASPI 2016) • Peningkatan pendapatan masyarakat lokal (Wicke et al. 2011, Irawan et al. 2013, Jelsma et al. 2017) Sawit: komoditas pertanian yang banyak diusakan masyarakat lokal • Terbentuknya beragam relasi organisasi produksi dari ekonomi kelapa sawit (Colchester dan Chao 2011, Ndraha et al. 2014) • Integrasi masyarakat adat ke sektor perkebunan kelapa sawit (Colchester dan Chao 2011, Mardianingsih et al. 2018) Peningkatan kesempatan perempuan di sektor publik • Kelapa sawit memberikan kesempatan perempuan untuk bekerja di sektor publik (Azzahra et al. 2017, Samosir 2017, Purwaningsih et al. 2019)
  • 6. WWW.YOURCOMPANY.COM 6 Masalah Ekonomi dan sosial Masalah Ekologi Masalahanyangditimbulkankelapasawit • Persoalan perubahan lanskap ekologi yang memberikan konsekuensi pada deforestasi (Fitzherbert et al. 2008, Adams 2009, Tarigan et al. 2015, Setiawan et al. 2016, Bennett et al. 2018)  terdapat 3,4 juta Ha kebun kelapa sawit di kawasan hutan (KEHATI 2019), • Fragmentasi habitat (Fitzherbert et al. 2008) • Hilangnya biodiversitas (Koh dan Wilcove 2008, Fitzherbert et al. 2008) • Peningkatan emisi karbon (Saswattecha et al. 2017) • Penurunan jasa lingkungan (Abram et al. 2014, Bakkegaard 2017, Fedele et al. 2017) • Pencemaran air (Mol 2017) • Penunggalan sumber nafkah (Yulian et al. 2017) • Kerentanan nafkah (Amalia 2016, Azzahra et al. 2017, Mardianingsih et al. 2018) • Pergeseran pola hidup masyarakat yang semula subsisten menjadi berorientasi pada pasar (Zunariyah 2012) • Peningkatan ketimpangan sosial dan pendapatan (Euler et al. 2017) • Penyebab timbulnya konflik lahan antar petani, antara petani dan masyarakat adat dengan pemegang HGU, taman nasional dan kawasan konservasi dengan (Koczberski dan Curry 2005, Abram et al. 2017, Wibowo et al. 2019). • Persoalan pekerja anak dan perempuan terkait beban kerja terlampau tinggi, upah murah, dan status hubungan kerja rentan (Sawit Watch 2018, KBS 2018)
  • 7. Kemiskinan Kebakaran lahan Marak pembala kan liar dan usaha perkebun an tanpa ijin Kebijakan nasional Tahun Masalah • Inpres 1/ 1986 PIR- TRANS • Kepmen Pertanian 333/Kpts/KB .510/6/1986 Tata Cara Pelaksanaan PIR-TRANS Kepmen LH 40/MenLH/ 1997 Koordinasi Nasional Pengenda- lian Kebakaran Hutan dan Lahan 1980an 1994- 1995 2013 2014 2015 2016 2018 2019 Permen- tan 11/2015 ISPO •Perpres 9/2016 Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta •Permen LHK P.83/2016 Perhutanan. Sosial • Inpres 8/ 2018 Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit • Permen LHK Nomor P.97/2018 tentang tukar Menukar Kawasan Hutan • Permen LHK P.17/2018 TORA • Inpres 5/2019 Penghentian Pemberian Izin Baru & Penyempur-naan Tata Kelola Hutan Alam Primer & Lahan Gambut • Inpres 6/ 2019 RANKSB • Permen LHK P.42/2019 TORA • : Kepmentan 883/KPTS/SR.02 0/M/12/2019 luas tutupan kelapa sawit Indonesia PP 71/2014 Perlindu- ngan dan Pengelola an Ekosistem Gambut UU 18/2013 Pencega- han dan Pembe- rantasan Perusa kan Hutan Per- mentan 19/ 2011 ISPO PP 4/2001 Pengendalian Kerusakan dan/atau Pencemaran LH berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan Perpres 44/2020 ISPO Isu keberlan jutan sawit Kebijakan Internasional RSPO RED I: target of 20% by 2020 2004 20102009 ISCC 2011 20201997 1998- 2000 Energy for future: target of 12% by 2010 RED I: targetof 30% by 2021-2030 Isu lingkungan dan keberlanjutan kelapa sawit Krisis moneter, perambahan hutan, kebakaran lahan Kebakaran lahan gambut Tumpang tindih atas ruang dan konflik tenurial, dan keefektifan ISPO DinamikaTataKelolaSawit
  • 8. WWW.YOURCOMPANY.COM Mengapa sistem tata kelola kelapa sawit berkelanjutan (Permentan 11/2015) tidak efektif dalam mengendalikan ekspansi kelapa sawit di kawasan hutan? Pertanyaan
  • 9. WWW.YOURCOMPANY.COM Pendekatan penelitian • Kuantitatif  Survey menggunakan questioners • Kualitatif  In-depth interview Analisis tutupan lahan • Ground check  14-28 Feb 2018 • Citra Landsat 1990-2017 Companion Modelling • Tingkat Desa • Tingkat Provinsi • Tingkat Nasional Lokasi penelitian • Desa Sabintulung, Kecamatan Muara Kaman, Kukar • Desa Gunung Sari, Kacamatan Tabang, Kukar Jumlah responden • Pra-survey  5-11 Feb 2017 • Survey I dan wawancara mendalam (14-28 Feb 2018) = 31 smallholders • Survey II dan wawancara mendalam (17-26 Feb 2019 ) = 31 smallholders • Pra-survey  5-11 Feb 2017 • Survey I dan wawancara mendalam (14-28 Feb 2018) = 44 smallholders • Survey II dan wawancara mendalam (17-26 Feb 2019)= 32 smallholders MetodePenelitian
  • 10. WWW.YOURCOMPANY.COM Menganalisis efektifitas sistem tata kelola kelapa sawit berkelanjutan dalam mengendalikan ekspansi kelapa sawit Indikator yang diukur dan diamati pada efektifitas sistem tata kelola kelapa sawit 1. Agensi (Stakeholders yang terlibat dalam sistem ekonomi kelapa sawit, Peran stakeholders dalam sistem ekonomi kelapa sawit dan Kepentingan stakeholders dalam sistem ekonomi kelapa sawit 2. Doxa dalam permen ISPO 2015 (kepatuhan petani pada PnC ISPO 2015 dan kebijakan yang mendukung pada level mikro, meso dan makro) 3. Capital (pengetahuan) 4. Practice (ekspansi perkebunan kelapa sawit  perubahan tutupan lahan)
  • 11. WWW.YOURCOMPANY.COM Agensidalamarenaperkebunankelapasawit No Agensi Peran Kepentingan Potensi merusak sistem ISPO 1 Petani • Melakukan usaha pertanian • Mendapatkan income Tinggi (afiliasi pada kelompok Perambah hutan) 2 Perusahaan sawit dengan kebun • Mengekspansi kelapa sawit • Melakukan kemitraan plasma dan non plasma • Mendapatkan profit • Memastikan pasokan TBS mencukupi • Memastikan konflik teredam melalui kemitraan Rendah 3 Perusahaan sawit tanpa kebun • Membeli TBS • Mendapatkan profit • Memastikan pasokan TBS mencukupi Tinggi (penadah TBS dari unclear area) 4 Koperasi • Melakukan kemitraan dengan petani • Melakukan kemitraan dengan perusahaan kelapa sawit • Memastikan TBS anggota koperasi terjual Sedang 5 Tengkulak • Membeli TBS • Memberikan pinjaman untuk petani • Mendapatkan profit Tinggi (penadah TBS dari unclear area) 6 Pemerintah lokal • Melegitimasi pembukaan kebun • Mendapatan kepercayaan dari masyarakat Rendah 7 Pemerintah regional • Mengeksekusi peraturan ISPO di tingkat petani dan perusahaan • Mendapatkan citra baik pada pemerintah nasional Rendah 8 Pemerintah nasional • Membuat regulasi pengaturan perkebunan kepala sawit berkelanjutan (ISPO) • Memastikan ISPO dapat diimplementasikan • Mendapatan kepercayaan dari masyarakat • Mendapatkan citra baik pada di forum internasional Rendah 9 Bank • Memberikan pendanaan (pinjaman) pada perusahaan dan petani • Mendapatkan profit Rendah
  • 12. WWW.YOURCOMPANY.COM Doxayangbekerjadalamarenaperkebunankelapasawit Aturan penyelelesaian masalah tenurial 1. Perhutanan Sosial 2. Reforma Agraria 3. Pelepasan kawasan 4. Tukar menukar kawasan • Kelimpahan kebijakan di level nasional yang tidak efektif dalam menyelesaikan masalah tenurial di tingkat tapak • Keterlambatan munculnya kebijakan regional dan ketiadaan kebijakan di tingkat lokal yang mendukung kebijakan ISPO.
  • 13. 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 Tingkat pengetahuan tentang sistem sertifikasi ISPO Tingkat pengetahuan tentang prosedur pengurusan sertifikat lahan Tingkat pengetahuan tentang prosedur pengurusan STDB Tingkat pengetahuan tentang prosedur pengurusan SPPL Tingkat pengetahuan tentang Pedoman Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkat pengetahuan tentang Teknis Pengamatan dan Pengendalian Hama Terpadu Desa Gunung Sari Aktual Ideal 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 Tingkat pengetahuan tentang sistem sertifikatifikasi ISPO Tingkat pengetahuan tentang prosedur pengurusan sertifikat lahan Tingkat pengetahuan tentang prosedur pengurusan STDB Tingkat pengetahuan tentang prosedur pengurusan SPPL Tingkat pengetahuan tentang Pedoman Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkat pengetahuan tentang Teknis Pengamatan dan Pengendalian Hama Terpadu Desa Sabintulung Aktual Ideal • Teradapat gap pengetahuan petani terkait dengan sistem sertifikasi dan norma Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) karena ketiadaan sosialisasi dan pendampingan dari pemerintah  kapasitas pemerintah yang rendah (kurangnya finansial dan kuantitas SDM) Capital:Pengetahuanpetanitentangnormakelapasawitberkelanjutan
  • 14. WWW.YOURCOMPANY.COM Practices:Ketundukanpetanipadanormakelapasawitberkelanjutan Kepemilikan legalitas lahan (SHM) Kepemilikan Legalitas usaha (STD-B) Keikutsertaan kelompok tani Keikutsertaan koperasi Penanaman bibit bersertifikat Kepemilikan legalitas lingkungan (SPPL) Ds. Sabintulung (n=31) 0% 0% 55% 10% 58% 0% Ds. Gunung Sari (n=32) 0% 0% 66% 75% 63% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Persentasekepatuhan PnC • Ketidaklengkapan ketundukan pada norma ISPO karena proses pengurusan STDB, SPPL, dan SHM sulit dijalankan, mahal dan membutuhkan waktu yang lama • Ketidaksesuaian norma petani dengan norma ISPO  Gap antara pertanian tradisional yang dilakukan oleh petani dengan pertanian sesuai norma ISPO
  • 15. Desa Gunung Sari Desa Sabintulung • Ekspansi di Desa Gunung Sari terjadi secara menyebar karena derajat integrasi petani dengan perusahaan kuat melalui kemitraan plasma dan non plasma dan institusi formal (koperasi) di dalam desa • Ekspansi di Desa Sabintulung terjadi secara mengelompok karena derajat integrasi petani dengan perusahaan lemah dimana kemitraan plasma dikelola secara “satu atap” serta ketiadaan institusi formal (koperasi) di dalam desa Practices:Ekspansiperkebunankelapasawitdanperubahantutupanlahan
  • 16. • Kecepatan ekspansi di Desa Gunung Sari lebih cepat dari pada kecepatan di Desa Sabintulung karena  banyaknya pendatang (Kecepatan ekspansi pendatang lebih tinggi dari pada penduduk asli), agensi intra dan ekstra desa (tengkulak), afiliasi dengan kelompok perambah hutan, dan petani formal utilitarian rationality-illegal 0% 20% 40% 60% 80% 100% 1990 1995 2000 2005 2009 2016 Desa Gunung Sari Awan Badan Air Belukar Hutan Lahan Terbuka Pemukiman Perkebunan kelapa sawit 0% 20% 40% 60% 80% 100% 1990 1995 2000 2005 2009 2016 Desa Sabintulung Badan Air Belukar Belukar Rawa Hutan Hutan Rawa Hutan Tanaman Industri Ladang Lahan Terbuka Pemukiman Rawa Perkebunan kelapa sawit Practices:Ekspansiperkebunankelapasawitdanperubahantatagunalahan
  • 17. Defective governanceConspiracy of silence 1. Tindakan agensi yang tidak komplit dalam memenuhi PnC 2. Tidak ada penindakan hukum 3. Ketidaksesuaian norma dan nilai 4. Ketidakandalan PnC 5. Kegagalan dalam mengelola jaringan interorganisasi 1. Keterkaitan antar agensi 2. Dilakukan secara sembunyi-sembunyi 3. Dilegitimasi 4. Dibiarkan oleh Negara tetapi tidak direstui oleh negara KonseptualisasiGagasan
  • 18. WWW.YOURCOMPANY.COM 18 ISPO tidak efektif dalam menekan ekspansi kelapa sawit di kawasan hutan Kesimpulan • Agensi tidak tunduk dan berpotensi merusak sistem sertifikasi ISPO • Capital pengetahuan tentang ISPO di level lokal terlalu minim • Doxa berupa PnC ISPO tidakandal (tergantung pada aturan-aturan lain di lintas lembaga) dan tidak cocok dengan norma lokal, serta kebijakan yang mendukung ISPO di level regional yang terlambat dan di level lokal terjadi kekosongan • ISPO tidak mampu menghabituasi/membuat tunduk agensi pada norma keberlanjutan praktik ketidakteraturan dalam ekspansi perkebunan kelapa sawit
  • 19. WWW.YOURCOMPANY.COM 19 2 4 1 3 Program Klinik ISPO Kurangnya pengetahuan dan ketundukan petani pada PnC ISPO, dapat ditingkatkan melalui pendampingan di tingkat lokal melalui klinik ISPO yang tersedia di tiap-tiap desa sentra kebun kelapa sawit Implikasi Kebijakan Mewujudkan Reforma Agraria Insentif harga perlu diberlakukan untuk kelapa sawit yang sudah tersertifikasi agar ISPO tidak hanya menjadi beban tambahan. Selain itu, penegakan hukum yang tegas perlu diberlakukan agar praktik-praktik ekspansi melalui jalur- jalur illegal tidak dilakukan kembali Sinkronisasi kebijakan nasional, regional dan lokal Kebijakan-kebijakan terkait perkebunan kelapa sawit di level regional dan lokal yang kontra produktif dengan ISPO, harus segera dihapuskan dan segera dibuat kebijakan regional dan lokal untuk mendukung implementasi ISPO Penegakan reward dan punishment Masalah tenurial di tingkat lokal mendesak diselesaikan, tanpa legalitas lahan maka petani tidak akan bisa memproses syarat pra kondisi ISPO lainnya (STDB dan SPPL) 5 Sistem sertifikasi pada tata rantai Tengkulak dan koperasi menjadi unit usaha yang harus disertifikasi
  • 21. WWW.YOURCOMPANY.COM Rizka Amalia PENDIDIKAN 1. S3 di Institut Pertanian Bogor: Program Studi Sosiologi Pedesaan 2. S2 di Institut Pertanian Bogor: Program Studi Pengelolaan SDA dan Lingkungan 3. S1 di Institut Pertanian Bogor: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat PUBLIKASI TERBARU • Bioenergy Policy: The Biodiesel Sustainability Dilemma in Indonesia (2020) http://www.iieta.org/journals/ijsdp/paper/10.18280/ijsdp.150414 • Perubahan Tutupan Lahan Akibat Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit: Dampak Sosial, Ekonomi dan Ekologi (2019) https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/22511/pdf • Strategi Adaptasi Sosial Ekonomi dan Ekologi Rumahtangga Petani di Daerah Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit: Studi Kasus di Dua Desa di Kalimantan Tengah (2018) https://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/download/23226/15169 amalrizka@apps.ipb.ac.id