Pulau Muna terkenal dengan budayanya, termasuk tari tradisional seperti Tari Pari, Tari Kamba Wuna, dan Tari Linda. Tari Linda ditarikan oleh enam hingga delapan penari wanita muda yang memakai pakaian adat dan hiasan kepala tradisional selama upacara adat pemingitan anak gadis. Gerakan tari ini melambangkan kedewasaan dan pernikahan. Tari ini masih lestari hingga kini dan sering ditampilkan untuk menyamb
1. Pulau Muna adalah salah satu pulau di SULTRA yang terkenal dengan jatinya. Kabupaten
Muna adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia, dengan
Ibu kota di Raha. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.887 km² dan berpenduduk sebanyak
304.753 jiwa (2005).
Seperti kebanyakan daerah lainnya, pulau muna memiliki kesenian tradisional, makanan &
minuman serta tempat berwisata.
Tari Pari, tari Kamba Wuna dan tari Linda adalah beberapa tari tradisional yang ada di Muna.
Tari Pari dan Tari Kamba Wuna
Tari Pari ini di ciptakan oleh seorang Raja di Pulau Muna. Raja ini dipercaya pernah
menangkap dan memperistri seorang dari tujuh bidadari kayangan yang turun mandi di
sebuah sungai di pulau ini. Kisah tersebut diapresiasikan dalam gerak dan musik dari tarian
ini.
sedangkan tari Kamba Wuna adalah bahasa Muna yang artinya kembang Muna. Tarian ini
khusus digelar untuk penjeputan tamu penting dan wisatawan. Tariannya dilakukan secara
missal oleh para gadis Muna dengan gerakan lemah gemulai mengikuti irama gendang
pogada yang berirama keras. Gerakannya cepat sebagai luapan hasrat untuk membangkitkan
semangat dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada para tamu dan wisatawan.
Tari Linda
> Tarian ini merupakan peragaan dari upacara adat karia yakni upacara pingitan gadis-gadis
menjelang dewasa dan memasuki bahtera rumah tangga. Uniknya Tarian ini, ditengah
lingkaran di pertunjukan seni beladiri Balaba atau sejenis silat tradisional. Para pesilat saling
menunjukkan ketangkasan dan keahliannya, mereka memukul dengan keras dan menendang
dengan kekuatan, membentuk gerakan indah bermakna kejantanan yang mempesona. Jika
anda penasaran datanglah ke Pulau Muna yang terkenal pula dengan pesona sejarahnya
Hingga sekarang tarian ini tetap lestari dan kini umumnya disuguhkan kepada para tamu
maupun wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Tenggara khususnya di Pulau Muna.
Berikut
ini
sedikit
penjelasan
tentang
tari
Linda:
Menurut Etimologi penamaan Linda berasal dari bahasa Daerah Muna yang berarti menari
berkeliling, laksana burung yang terbang, berkeliling dengan sayap yang terkembang indah.
2. Tarian ini adalah salah satu tarian rakyat di daerah muna yang telah lama berkembang di
tengah-tengah masyarakat seiring dengan pertumbuhan tradisi adat di daerah itu. Tarian
Linda lahir di tengah-tengah masyarakat muna di sekitar abad ke-16,yakni di masa
pemerintahan Laposasu (kobang kuduno).
tarian ini di ciptakan sebagai suatu perwujudan tradisi masyarakat di daerah muna dalam hal
pemingitan anak-anak mereka di kala memasuki alam ke dewasaan. Pertumbuhan tarian
tersebut kemudian meluas sampai kedaearah buton,sehingga sekarang ini telah menjadi tarian
tradisional yang sangat popular di kea daerah tersebut. Pelakunya terdiri dari wanita yang
jumlahnya terbatas sampai enam atau delapan orang saja.pakaian mereka terdiri dari baju
kombo yang bahannya terdiri dari kain polos.leher dan pinggir bawah dibis dengan warnah
merah.seluruh pakain ini di hiasi dengan manik-manik yang tebuat dari perunggu.sarungnya
di buat empat lapis.dimana lapisan yang paling dalam berwarna merah,kemudian menyusul
warna hijau,putih,dan paling luar berwarna hitam. Kepala mereka dihiasi dengan beberapa
hiasan seperti tiga buah panto(gelang kepala)di pasang pada bagian atas dari pada konde
penari yang telah di lingkar dengan bandol konde dari kain berwarna merah yang di hiasi
pula dengan picing dan manik-manik pada bagian belakang kepala di pasang kabunsale yang
berwarna merah.mereka juga memakai kalung leher dan beberapa gelang di kedua tangan
mereka.
Pakaian ini khusus di gunakan pada saat seorang gadis keluar dari pingitan (kagombo) untuk
melaksanakan tari Linda. cara memakainya yaitu penari-penari keluar dari dua penjuru
dengan gaya lego (berlengang)setelah menghadapi penonton,mulailah gerakan pertama.kedua
tangan mengambil selendang yang melilit di leher dan di bawa ke sebelah kiri,laksana orang
yang sedang memetik sesuatu bersamaan dengan gerak kaki yang di gesekan ke kiri sambil
mengayunkan kaki kanan ke arah kanan dengan perhitungan tiga dan di balas dengan kaki
kiri dengan perhitungan empat.selanjutnya kedua tangan di bawa ke sebelah kanan seperti
orang yang sedang memetik sesuatu secara bersamaan dengan gerak kaki kiri ke samping kiri
dengan perhitungan satu di balas dengan kaki kanan pada perhitungan tiga dan di balas lagi
dengan kaki kanan dalam perhitungan empat.
Beberapa fariasi terjadi pada saat pertukaran tempat,mempermainkan selendang dan
sebagainya.keseluruhan gerakan dalam tari ini terdiri dari empat belas macam gerakan.pada
gerakan penutup,kedua tangan di bawa ke sebelah kiri,seperti orang yang sedang memetik
buah.kaki kiri di gerakan ke kiri,kaki kanan di ayunkan ke kanan,dengan perhitungan satu di
3. balas dengan kiri pada perhitungan dua,kemudian di ganti dengan kaki kanan dalam hitungan
tiga dan seterusnya sampai mencapai perhitungan empat. Akhirnya kedua tangan melepaskan
lilitan selendang dan di sandang ke bahu sebelah kanan.tangan kiri memengang sarung (binibini) tangan kanan berlengang ( lego-lego ) pengiring dari tarian ini adalah alat musik
gendang,gong,dan dengu-dengu.dengan cara di tabu di pukul.
Dahulunya sebelum alat-alat musik tersebut di kenal oleh masyarakat,orang-orang sering
menggunakan mata tou,dengan nama musik mata tou. Tarian Linda berfungsi sebagai tarian
adat dari daerah kabupaten muna yang selalu di laksanakan dalam upacara karia,oleh gadisgadis remaja yang di upacarakan.pemain tari Linda berjumlah 6 orang putri,sedang di
lagukan laggu kadandio syair lagu berbunyi :
YO
LAKADANDIO
DANDIO
LAKADANDIO
LADADIMAKA
RIMANA
LAKADANDIO
KAMBOI
NGKUKU
NERURU
RONDANO
SILONO
UE
MATA
NEFOPATI LOSUA
Sumber:
http://wisata-muna.blogspot.com/2010/05/tari-linda.html.
http://indonesialife.info/kolom2/wforum.cgi?no=1165&reno=1164&oya=1156&mode=msgview&page=0
http://www.wikipedia.com