Ebook Perilaku Konsumen ini merupakan sebuah ebook yang berguna bagi kalian para mahasiswa ekonomi yang terjun di bidang pemasaran. Karena dengan mempelajari ebook perilaku konsumen ini, kalian akan mengetahui perilaku apa saja bisa menarik minat konsumen untuk membeli, mengulang kegiatan pembelian tersebut dan masih banyak lagi. Bagi kalian yang bukan mahasiswa ekonomipun dipersilahkan untuk mendownload ebook ini sebagai bahan pembelajaran kalian dan informasi baru.
Original file name: _PERLINDUNGAN KONSUMEN2.ppt
Field of Study : Accounting, Management
Subject : Hukum Bisnis II
Author : Nurti Widayati, SH., MH.
Filetype : ppt
Ebook Perilaku Konsumen ini merupakan sebuah ebook yang berguna bagi kalian para mahasiswa ekonomi yang terjun di bidang pemasaran. Karena dengan mempelajari ebook perilaku konsumen ini, kalian akan mengetahui perilaku apa saja bisa menarik minat konsumen untuk membeli, mengulang kegiatan pembelian tersebut dan masih banyak lagi. Bagi kalian yang bukan mahasiswa ekonomipun dipersilahkan untuk mendownload ebook ini sebagai bahan pembelajaran kalian dan informasi baru.
Original file name: _PERLINDUNGAN KONSUMEN2.ppt
Field of Study : Accounting, Management
Subject : Hukum Bisnis II
Author : Nurti Widayati, SH., MH.
Filetype : ppt
Halo semuanya, selamat datang. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Consumerology dan Ethics. Semoga bermanfaat yaa,.
Mohon maaf jika ada kesalahan kata. Karena saya sendiri pun masih dalam proses belajar, jika ada koreksi atau masukan dari teman-teman mohon jika berkenan tinggalkan di dalam komentar dibawah ini. Terima kasih.
Berdasarkan kenyataan yang tidak dibantahkan bahwa bisnis merasuki seluruh kehidupan semua manusia, maka dari perspektif etis, bisnis diharapkan dan dituntut untuk menawarkan sesuatu yang berguna bagi manusia dan tidak sekedar menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi memperoleh keuntungan. Kondisi konsumen yang banyak dirugikan memerlukan peningkatan upaya untuk melindunginya, sehingga hak-haknya dapat ditegakkan. Namun di sisi lain, perlindungan tersebut harus juga melindungi eksistensi produsen yang sangat esensial dalam perekonomian negara. Oleh karena itu, diperlukan perundang-undangan yang dapat melindungi kedua belah pihak.
Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian untuk memberikan perlindungan hukum kepada konsumen. Pengertian konsumen sendiri adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Hak konsumen yang diabaikan oleh pelaku usaha perlu dicermati secara seksama. Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, banyak bermunculan berbagai macam produk barang/pelayanan jasa yang dipasarkan kepada konsumen di tanah air, baik melalui promosi, iklan, maupun penawaran barang secara langsung. Jika tidak berhati-hati dalam memilih produk barang/jasa yang diinginkan, konsumen hanya akan menjadi objek eksploitas dari pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab. Tanpa disadari, konsumen menerima begitu saja barang/jasa yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, masalah perlindungan konsumen perlu diperhatikan.
2. Memahami Konsumen dan Praktik Bisnis Yang
Merugikan
Konsumen
Produk
Produsen *
* Merencanakan strategi pemasaran produk dengan
komunikasi yang baik
3. Memanipulasi perilaku konsumen
PENIPUAN
* penyetoran uang muka perumahan lalu
pengembang menghilang dengan membawa uang
tersebut.
SOLUSI
Mencari informasi mengenai status
pengembang dan bangunan
4. Kepentingan Produsen & Konsumen
• Kepentingan konsumen
kebutuhan & keinginan BERBEDA dalam
mengkonsumsi produk/jasa.
• Kepentingan produsen
• memperoleh KEUNTUNGAN besar.
PASAR
tempat transaksi produk / jasa antara penjual dan
pembeli.
5. Konsep kebutuhan menurut Abraham H. Maslow
~manusia mengorganisasikan kebutuhannya
sedemikian rupa sehingga terdapat prioritas dan hierarki
kepentingan~
6. 5 Peringkat Kebutuhan Manusia
Fisiologis
=> dasar-dasar kelangsungan
hidup, makanan, minuman, dll.
Keamanan
=> berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik.
Interaksi Manusia
=> cinta, dicintai dan mencintai.
Afiliasi
=> kebutuhan untuk diterima oleh orang lain dan
menjadi orang yang penting bagi orang lain.
Aktualisasi Diri
=> Kebutuhan untuk mengembangkan kebebasan
dalam ekspresi diri.
7. * Indikator yang penting bagi kesejahteraan konsumen
Teori ekonomi klasik => hubungan pengeluaran
untuk makanan-minuman dengan kesejahteraan
konsumen
PENDAPATAN makin maka proporsinya untuk
MAKANAN-MINUMAN makin
Badan Pusat Statistik (2009) => 50% Pengeluaran
konsumen rumah tangga adalah untuk makanan-
minuman.
8. Praktik-Praktik Penjualan Makanan yang
Merugikan Konsumen
Kuatnya posisi PRODUSEN dan
lemahnya posisi KONSUMEN
Garman (1991) menyebutkan beberapa praktik penjualan yang
merugikan :
Penempatan produk mentah dan
Manipulasi harga
rusak
Promosi pengurangan harga yang
Manipulasi timbangan
tidak benar
Biaya kemasan Pemberian harga yang ganjil
Shortweighting and Slackfilling Tanpa tanggal kadaluwarsa
9. • Shortweihgting
Berat makanan yang sebenarnya adalah lebih kecil dan
berat dari yang tertera pada label kemasan.
• Slackfilling
Suatu impresi yang diberikan oleh kemasan yang seolah-
olah produk yang terisi penuh, padahal kenyataannya
tidak penuh, yaitu terdapatnya ruang kosong yang tidak
berguna dalam kemasan
10. Konsumen dan Keamanan Makanan
Kasus-kasus akibat konsumsi makanan yang bermasalah:
1. Keracunan makanan jajanan sekolah (54 murid SD di
Bekasi, November 1988).
2. Kemasan pisang sale yang mengandung insektisida
(Dewi Mulyani, 1984).
3. Keracunan mi instan ( Sumsel, April 1994).
Akibatnya...
Tidak amannya risiko makanan, bukan saja bagi
fisiknya melainkan dari segi keyakinan konsumen,
khususnya yang beragama islam.
12. Kualitas
Makanan
Pusat perhatian yang sangat penting
bagi konsumen di masa yang akan
datang
Konsumen memerlukan bimbingan dan perlindungan dari
semua pihak dalam penyajian makanan, terutama dari
pemerintah dan pihak legislatif.
13. Konsumen dan Industri Makanan dan Minuman
MAKANAN merupakan masukan yang penting untuk
membangun fisik yang sehat. Selain itu, fungsi makanan
antara lain :
1. Agar mempunyai nalar yang baik
2. Agar mempunyai moral yang baik
3. Agar mempunyai jiwa yang kokoh
KONSUMEN TERBESAR MAKANAN
=> balita, anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua.
Oleh karena itu, seiring pendidikan yang
dan selera yang pula maka kualitas makanan akan
semakin BESAR
14. Dampak perkembangan teknologi pengolahan pangan :
Positif
•Peningkatan pengawasan mutu
•Perbaikan sanitasi
•Standardisasi pengepakan
•Labeling dan grading
Negatif
Semakin tumbuhnya kekhawatiran, semakin tinggi
risiko tidak aman bagi makanan yang dikonsumsi.
Zat-zat kimia merupakan zat-zat yang ditambahkan
pada proses pengolahan makanan yang tidak bisa
dihindari oleh industri makanan. Karena untuk
kepentingan pengawetan, keindahan, kelembutan
dan kelezatan.
15. Penggunaan pestisida dan pupuk untuk meningkatkan
produksi pangan
Semakin tinggi risiko
terdapat residu pestisida dan pupuk
Berakibat buruk pada kesehatan
Mutu dan keamanan makanan sesuai dengan
peraturan, membuat konsumen harus
menanggung harga yang lebih tiinggi atau
bingung menghadapi pilihan yang semakin
banyak.
16. Masalah Kualitas Makanan di Indonesia
James E. Post (1982) menguraikan dua masalah
konsumen yang terdapat di negara-negara berkembang,
1. Beredarnya produk-produk makanan impor secara
bebas yang sudah dilarang diperjual belikan.
2. Strategi pemasaran yang dipaksa dan dibujuk melalui
berbagai iklan dan kemudahan peraturan pemasaran
produk tersebut.
Produk makanan tersebut belum tentu cocok bagi
kondisi sosial ekonomi negara-negara berkembang.
Masih ada produsen yang menggunakan zat
pewarna tekstil pada produk-produk makanan
17. Undang-Undang dan Peraturan yang
Melindungi Kepentingan Konsumen
• Oktober 1988 heboh makanan tercampur lemak babi
(Dr. Tri Susanto, staf pengajar Teknologi Pangan Univ
Brawijaya).
• Majalah Tempo (19 Nov 1988) melaporkan bahwa
penjualan produk yang terkontaminasi zat-zat yang
diharamkan oleh umat Islam mengalami penurunan.
• Misalnya : Indomie turun 20%-30%, Kecap ABC turun 40%-
50%, Kecap Bango turun 20% dan Nestle mampu terjual
hanya 24% dari normal.
• Oleh karena itu, produsen harus mempertimbangkan hak-
hak konsumen dan melakukan kebijaksanaan
produksinya, Serta pemerintah harus lebih memahami hak
konsumen dalam menyusun kebijkasanaan dan peraturan-
peraturan bagi industri makanan.
18. Perlindungan Konsumen Dalam Hukum Positif
di Indonesia
• UU No.8 Tahun 1999 Perlindungan Konsumen.
• UU dan Peraturan yang memuat materi Perlindungan
Konsumen :
1. Obat-obatan dan bahan berbahaya.
2. Alat-alat elektronik
3. Kendaraan bermotor.
4. Industri.
5. Pengawasan mutu barang.
6. Lingkungan hidup.
7. Undang-undang pangan.
8. Peraturan periklanan.
19. Hak-Hak Konsumen
( UU Perlindungan Konsumen No.8 Tahun 1999)
Bab III Hak dan Kewajiban, bagian pertama, pasal 4
Hak Konsumen adalah :
• Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa.
• Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan
barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
• Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.
• Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang
dan/atau jasa yang digunakan.
• Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
20. • Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
• Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur
serta tidak diskriminatif.
• Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau
penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima
tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya.
• Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan lainnya.
21. Hak untuk memperoleh keamanan
Resolusi PBB No.39/248 Tahun 1985 mengemukakan
beberapa hak konsumen:
1. Perlindungan konsumen dari bahaya-bahaya terhadap
kesehatan dan keamanannya.
2. Promosi dan perlindungan kepentingan sosial ekonomi
konsumen.
3. Tersedianya informasi yang memadai bagi konsumen
untuk memberikan kemampuan untuk melakukan pilihan
yang tepat.
4. Pendidikan konsumen.
5. Tersedianya ganti rugi bagi konsumen.
6. Kebebasan untuk membentuk organisasi konsumen.
22. Hak konsumen pertama The right to be safety
Berhak untuk memperoleh keamanan dari berbagai produk dan
jasa yang dikonsumsinya.
Hak universal yang dimiliki oleh konsumen.
Hak untuk memperoleh informasi
The right to be informed Berhak untuk memperoleh
informasi yang benar untuk membantu
pengambilan keputusan sehingga
mengurangi risiko dan biaya yang
ditanggung.
Hak untuk didengarkan
The right to be heard
konsumen memerlukan perlindungan yang lebih kongkret dari
pemerintah dan badan legislatif terhadap produk-produk makanan
yang tidak bermutu dan membahayakan.
23. Hak untuk memilih
The right to be choose Berhak untuk melakukan
pilihan terhadap produk yang
dikonsumsinya.
* Jenis pasar yang dihadapi konsumen menentukan apakah
konsumen memiliki pilihan atau tidak.
Pasar Perusahaan
Sempurna Monopoli
Konsumen Konsumen tidak memiliki pilihan
memiliki banyak
alternatif pilihan Risiko yang merugikan :
(pasar produk menghadapi kenaikan harga dan
pertanian) memperoleh produk atau jasa yang
tidak sesuai kualitasnya
25. • BPOM (2006) melaporkan temuan berbahaya pada produk
pangan seperti Formalin, Boraks, Rhodamin B dan Methanyl
Yellow
• Periode 2002-2005, BPOM melakukan uji Formalin &
pemantauannya terhadap sampel makanan ( mi basah, tahu
dan ikan)
• Hasil : kandungan Formalin terbesar produk dari Sulawesi
Utara (34%) disusul oleh DKI Jakarta (21%)
26. • YLKI & Laboratorium Gizi dan Makanan IPB (2005)
melakukan penelitian kandungan Boraks pada bakso
(15 buah).
• Sampel berasal dari beberapa pasar tradisional ( Tebet,
Keramat Jati dan Pasar Jumat) dan beberapa gerobak
bakso serta swalayan modern.
• Hasil : 14 (93%) dari 15 sampel bakso ditemukan
mengandung Boraks.
• Hanya satu bakso merek Chami Bakso Sapi, produksi
Kemfoods Jakarta yang tidak mengandung Boraks.
27. • Dhamyati (2003) melakukan penelitian isi surat pembaca
yang termuat dalam Kompas dan analisis keluhan produk
jasa (Januari-Desember 2002).
• Terdapat 1513 surat yang berisi
keluhan, saran, pendapat, kritik dan tanggapan.
• Hasil : keluhan menempati urutan pertama (35%).
sebesar 20% surat keluhan berkaitan dengan
pelayanan perbankan dan asuransi.
sebesar 14% berisi keluhan mengenai transportasi.
• YLKI (2005) melaporkan mengenai keluhan konsumen
terhadap komoditas, yakni bank (44%), PAM (10%), listrik
(8%) dan telepon (7%).