1. Konsep eksistensialisme dikembangkan oleh Martin Heidegger dan berfokus pada eksistensi individu.
2. Eksistensialisme berawal dari pertanyaan Soren Kierkegaard tentang bagaimana menjadi diri sendiri secara autentik.
3. Pendekatan pembelajaran eksistensialisme menekankan dialog antara guru dan siswa serta memberi kebebasan pada siswa.
Pp mat 3 b 10_hubungan eksistensialisme dengan pendidikan_rahmah salsabilaRahmah Salsabila
Eksistensialisme berhubungan erat dengan pendidikan karena keduanya membahas masalah manusia, kehidupan, dan hubungan antarmanusia. Filsafat eksistensialisme menekankan individu sebagai pusat pendidikan dan memberi kebebasan kepada siswa untuk menemukan makna hidupnya. Guru berperan sebagai fasilitator dialog untuk membimbing siswa secara individual dalam merealisasikan diri. Metode utama eksistensialisme
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
1. Dokumen tersebut membahas teori belajar humanistik dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini mementingkan tujuan memanusiakan manusia melalui aktualisasi diri, pemahaman diri, dan realisasi diri siswa.
2. Beberapa tokoh seperti Kolb, Honey dan Mumford, serta Habermas membahas tahapan dan jenis belajar manusia berdasarkan pandangan humanistik. Kolb membagi belajar menjadi 4 tahap
Teks tersebut membahas tentang teori pembelajaran humanisme dan konstruktivisme. Ia menjelaskan pengertian, prinsip, tokoh, dan aplikasi dari kedua teori tersebut serta kelebihan dan kekurangan masing-masing teori.
Pp mat 3 b 10_hubungan eksistensialisme dengan pendidikan_rahmah salsabilaRahmah Salsabila
Eksistensialisme berhubungan erat dengan pendidikan karena keduanya membahas masalah manusia, kehidupan, dan hubungan antarmanusia. Filsafat eksistensialisme menekankan individu sebagai pusat pendidikan dan memberi kebebasan kepada siswa untuk menemukan makna hidupnya. Guru berperan sebagai fasilitator dialog untuk membimbing siswa secara individual dalam merealisasikan diri. Metode utama eksistensialisme
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
1. Dokumen tersebut membahas teori belajar humanistik dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini mementingkan tujuan memanusiakan manusia melalui aktualisasi diri, pemahaman diri, dan realisasi diri siswa.
2. Beberapa tokoh seperti Kolb, Honey dan Mumford, serta Habermas membahas tahapan dan jenis belajar manusia berdasarkan pandangan humanistik. Kolb membagi belajar menjadi 4 tahap
Teks tersebut membahas tentang teori pembelajaran humanisme dan konstruktivisme. Ia menjelaskan pengertian, prinsip, tokoh, dan aplikasi dari kedua teori tersebut serta kelebihan dan kekurangan masing-masing teori.
Teori belajar humanisme menekankan pada pembangunan potensi manusia secara utuh. Tokoh-tokohnya seperti Maslow dan Rogers menyatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah aktualisasi diri siswa dengan memberikan arti bagi kehidupan mereka. Guru dituntut untuk menciptakan kondisi yang mendukung melalui empati dan penghargaan.
Makalah ini membahas teori belajar humanistik yang menekankan pada proses belajar yang bermakna bagi siswa dan membantu siswa mengembangkan potensi dirinya. Teori ini menganggap guru sebagai fasilitator yang mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses belajar.
PPT FILSAFAT ILMU PASCASARJANA
teori pokok tentang humanisme, sejarah humanisme, dan peran humanisme terhadap pendidikan , serta kurikulum yang diterpanm
Makalah ini membahas teori belajar humanistik dengan menjelaskan definisi, konsep dasar, dan implementasinya dalam pembelajaran. Teori ini menekankan pada pembangunan potensi peserta didik untuk mengenal diri sendiri, dengan guru sebagai fasilitator dan peserta didik sebagai pelaku utama belajar. Prinsipnya adalah membantu peserta didik belajar secara alami dan bermakna melalui partisipasi aktif serta pengembangan ke
Teori pembelajaran humanistik menekankan pentingnya melibatkan aspek kognitif dan afektif peserta didik dalam proses belajar. Teori ini menganggap guru sebagai fasilitator yang mendukung aktualisasi diri peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya. Pembelajaran yang bermakna terjadi bila melibatkan pikiran dan perasaan peserta didik.
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeErik Kuswanto
artikel ini berisi tentang ulasan teori pembelajaran humannisme dan kontruktivisme serta gambaran kelas humanisme dan kontruktivisme, peran siswa dan guru dalam kelas, dan lain lain.
psikologi Pendidikan -Teori humanistikAnita Rahman
Teori humanistik berfokus pada proses belajar daripada hasil belajar, dengan tujuan membantu siswa mengaktualisasikan potensi diri secara mandiri. Tokoh-tokohnya seperti Maslow dan Rogers menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan dasar dan menghargai diri sendiri dalam belajar. Kelebihannya memberi pengalaman yang berarti bagi siswa, tetapi juga memiliki keterbatasan dalam penerapan praktis.
Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, bukan hanya ditransfer dari guru ke siswa. Guru perlu memfasilitasi proses konstruksi pengetahuan siswa dengan memberikan pengalaman belajar yang relevan dan mendorong berpikir kritis.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck, an online tool for making slideshows. It encourages the reader to get started making their own Haiku Deck presentation and sharing it on SlideShare. In just one sentence, it pitches the idea of using Haiku Deck to easily create engaging slideshow presentations.
POWER POINT Eksistensialisme Eksistensi dalam Penerapan PembelajaranlilisHidayat
1. Konsep eksistensialisme dikembangkan oleh Martin Heidegger dan berfokus pada eksistensi individu.
2. Eksistensialisme berawal dari pertanyaan Soren Kierkegaard tentang bagaimana menjadi diri sendiri secara autentik.
3. Pendekatan pembelajaran eksistensialisme menekankan dialog antara guru dan siswa agar siswa dapat berpikir secara kritis.
Teori belajar humanisme menekankan pada pembangunan potensi manusia secara utuh. Tokoh-tokohnya seperti Maslow dan Rogers menyatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah aktualisasi diri siswa dengan memberikan arti bagi kehidupan mereka. Guru dituntut untuk menciptakan kondisi yang mendukung melalui empati dan penghargaan.
Makalah ini membahas teori belajar humanistik yang menekankan pada proses belajar yang bermakna bagi siswa dan membantu siswa mengembangkan potensi dirinya. Teori ini menganggap guru sebagai fasilitator yang mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses belajar.
PPT FILSAFAT ILMU PASCASARJANA
teori pokok tentang humanisme, sejarah humanisme, dan peran humanisme terhadap pendidikan , serta kurikulum yang diterpanm
Makalah ini membahas teori belajar humanistik dengan menjelaskan definisi, konsep dasar, dan implementasinya dalam pembelajaran. Teori ini menekankan pada pembangunan potensi peserta didik untuk mengenal diri sendiri, dengan guru sebagai fasilitator dan peserta didik sebagai pelaku utama belajar. Prinsipnya adalah membantu peserta didik belajar secara alami dan bermakna melalui partisipasi aktif serta pengembangan ke
Teori pembelajaran humanistik menekankan pentingnya melibatkan aspek kognitif dan afektif peserta didik dalam proses belajar. Teori ini menganggap guru sebagai fasilitator yang mendukung aktualisasi diri peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya. Pembelajaran yang bermakna terjadi bila melibatkan pikiran dan perasaan peserta didik.
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeErik Kuswanto
artikel ini berisi tentang ulasan teori pembelajaran humannisme dan kontruktivisme serta gambaran kelas humanisme dan kontruktivisme, peran siswa dan guru dalam kelas, dan lain lain.
psikologi Pendidikan -Teori humanistikAnita Rahman
Teori humanistik berfokus pada proses belajar daripada hasil belajar, dengan tujuan membantu siswa mengaktualisasikan potensi diri secara mandiri. Tokoh-tokohnya seperti Maslow dan Rogers menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan dasar dan menghargai diri sendiri dalam belajar. Kelebihannya memberi pengalaman yang berarti bagi siswa, tetapi juga memiliki keterbatasan dalam penerapan praktis.
Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, bukan hanya ditransfer dari guru ke siswa. Guru perlu memfasilitasi proses konstruksi pengetahuan siswa dengan memberikan pengalaman belajar yang relevan dan mendorong berpikir kritis.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck, an online tool for making slideshows. It encourages the reader to get started making their own Haiku Deck presentation and sharing it on SlideShare. In just one sentence, it pitches the idea of using Haiku Deck to easily create engaging slideshow presentations.
POWER POINT Eksistensialisme Eksistensi dalam Penerapan PembelajaranlilisHidayat
1. Konsep eksistensialisme dikembangkan oleh Martin Heidegger dan berfokus pada eksistensi individu.
2. Eksistensialisme berawal dari pertanyaan Soren Kierkegaard tentang bagaimana menjadi diri sendiri secara autentik.
3. Pendekatan pembelajaran eksistensialisme menekankan dialog antara guru dan siswa agar siswa dapat berpikir secara kritis.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitian. Tinjauan pustaka penting untuk membatasi ruang lingkup masalah, menentukan variabel penelitian, dan mengetahui temuan penelitian sebelumnya. Hasil tinjauan pustaka kemudian digunakan untuk menyusun kerangka teori yang menjelaskan hubungan antar variabel penelitian.
This document contains the resume of Nandkishor Prasad. It includes his contact information, career objective, academic and technical qualifications, computer skills, professional training experience, work experience in various companies as a senior service engineer, quality assurance engineer, production engineer and service engineer. It also includes his personal details like father's name, date of birth, marital status, expected salary and notice period. The resume aims to showcase Nandkishor Prasad's qualifications and experience in the field of electronics, electrical and communication engineering.
This document is a resume for Ashikur Rahman. It summarizes his educational and professional background, skills, and personal details. Rahman is currently a final year student studying Computer Science and Engineering at Khulna University in Bangladesh, where he maintains a GPA of 2.73. His programming skills include languages like C, Java, C#, HTML, CSS, and databases like MySQL. He has worked as a Junior System Analyst at Khulna City Corporation. Additional details provided include his address, nationality, marital status, and references.
Anubhav Srivastava is seeking a challenging position in maintenance, production, manufacturing or design with a reputable organization. He has a Bachelor's degree in Mechanical Engineering from Rajiv Gandhi Technical University. He has over 1 year of experience as a Graduate Engineer Trainee at Minda Furukawa Electric Pvt. Ltd., where he is responsible for production, quality control, and process improvement initiatives. His technical skills include CAD software, programming, and knowledge of quality standards like ISO/TS16949.
1. Dokumen tersebut membahas siklus menstruasi normal dan siklus ovarium yang terdiri dari tiga fase yaitu fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal. Pada fase folikuler terjadi pertumbuhan dan pematangan folikel secara berurutan hingga terbentuk satu folikel dominan.
2. Fase ovulasi dimulai dengan lonjakan hormon LH yang memicu pelepasan ovum dari folikel.
3. Siklus ini dip
Tulisan ini membahas pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan yang sejalan dengan pendekatan konstruktivisme. Ki Hadjar menekankan pentingnya peran siswa dalam proses belajar dan mengajar serta melibatkan keluarga sebagai bagian penting dalam pendidikan. Pemikirannya ini sesuai dengan konsep konstruktivisme bahwa pengetahuan dibangun secara mandiri melalui pengalaman.
Filsafat humanisme berkembang dari pemikiran filsafat klasik Cina dan Yunani. Berkembang dalam 3 tahap yaitu Renaissance abad 16, masa Pencerahan abad 18, dan humanisme kontemporer abad 20. Tokoh-tokohnya antara lain Jean Jacques Rousseau dan Abraham Maslow. Tujuannya adalah menanamkan manusia sebagai manusia yang memiliki kemampuan sendiri melalui realitas.
Created by Cakguru.com
Daftar isi.
- Pengertian teori belajar sosial
- Tokoh teori belajar sosial
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar sosial
- Penerapannya dalam pendidikan
- Pengertian teori belajar Humanistik
- Tokoh teori humanistik
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Dedi Yulianto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, bukan hanya diterima secara pasif.
2. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa membangun pengetahuan baru melalui pengalaman belajar.
3. Desain pembelajaran konstruktivis memberi kebebasan kepada siswa untuk belaj
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniAwal Akbar Jamaluddin
Makalah ini membahas penerapan model pembelajaran berdasarkan teori kontruktivisme dalam pendidikan jasmani. Teori kontruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan hanya dipindahkan dari guru ke siswa. Makalah ini menjelaskan teori kontruktivisme, model-modelnya seperti pembelajaran sosial dan zona perkembangan proksimal, serta pener
Idealisme dalam pendidikan bertujuan membentuk karakter manusia yang mulia dan memiliki kehidupan rohani yang tinggi. Kurikulum idealisme lebih fokus pada pengalaman daripada pengajaran tekstual untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman siswa. Guru diharapkan menjadi teladan yang membimbing siswa untuk mengembangkan potensi terbaiknya.
Teori belajar humanistik menekankan pada pembangunan potensi positif siswa untuk mengenal diri mereka sendiri dan lingkungan melalui proses belajar. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan potensi diri secara mandiri. Tujuan akhir teori ini adalah membantu siswa mencapai aktualisasi diri secara optimal.
Aliran filsafat pendidikan progresivisme memandang bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan sendiri serta memiliki potensi untuk belajar secara mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang memotivasi siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya melalui metode aktif seperti belajar mandiri, penelitian ilmiah, dan pemerintahan siswa. Tujuan pendidikan adalah membantu perkembangan peserta didik se
1. Illich dan Freire mengkritik sistem pendidikan tradisional dan menginginkan reformasi sosial melalui revolusi budaya dan regenerasi masyarakat. Freire menekankan pembebasan kelompok tertindas.
1. Illich dan Freire mengkritik sistem pendidikan tradisional dan menginginkan reformasi sosial melalui revolusi budaya dan regenerasi masyarakat.
2. Teori-teori pendidikan humanistik seperti Rogers, Maslow, dan Freire menekankan pada pendidikan yang terpusat pada individu, pengembangan diri, dan pemberdayaan mereka yang tertindas.
3. Konsep eksistensialisme dikembangkan oleh ahli filsafat asal Jerman, Martin Heidegger
(1889-1976), merupakan bagian filsafat dan akar metodologinya berasal dari metodologi
fenomenologi yang dikembangkan oleh hussel (1859 – 1938).
Kemunculan eksistensialisme berawal dari ahli filsafat Soren Kierkegaard dan Nietzche.
Soren Kierkegaard ingin menjawab pertanyaan “bagaimanakah aku menjadi seorang diri
?”, dasar pertanyaan tersebut mengemukakan bahwa kebenaran itu tidak berada pada
suatu system yang umum tetapi berada dalam eksistensi individu yang konkret.
Pandangan tersebut tentunya bukan suatu yang muncul dengan sendirinya, melainkan
sesuatu yang lahir ketika dunia mengalami krisis eksistensial, ketika manusia melupakan
sifat individualisnya. Kierkegaard berusaha untuk menemukan jawaban untuk pertanyaan
tersebut manusia (aku) bisa menjadi individu yang autentik jika memiliki gairah,
keterlibatan, dan komitmen pribadi dalam kehidupan.
4. Pengkajian filosofis terhadap pendidikan mutlak diperlukan karena membantu dalam
memberikan informasi tentang hakekat peserta didik sebagai dirinya sendiri baik secara
horisontal maupun secara vertikal. Disisi lain, kajian filosofis memberikan informasi yang
berkaitan dengan pengetahuan, sumber pengetahuan, nilai dan Seperti bagaimanakah
pengetahuan itu diperoleh, bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut.
Pendidikan disisi lain tidak bisa melepaskan tujuan untuk membentuk peserta didik yang
memiliki nilai-nilai mulai spritual, agama, kepribadian dan kecerdasan. Pendidikan kita
tidak sekedar menempatkan siswa sebagai alat produksi. Peserta didik harus dipandang
sebagai sumber daya yang utuh. Pendidikan tidak boleh terjebak pada teori-teori neoklasik,
suatu teori yang menempatkan manusia sebagai alat-alat produksi, dimana penguasaan
IPTEK bertujuan menupang kekuasaan dan kepentingan kapitalis. pendidikan tidak
memiliki basis pengembangan budaya yang jelas.
5. Menurut Kneller (1971), konsep belajar mengajar eksistensialisme dapat
diaplikasikan dari pandangan Martin Buber tentang “dialog”. Dialog
merupakan percakapan antara pribadi dengan pribadi, dimana setiap pribadi
merupakan subjek bagi yang lainnya. Menurut Buber kebanyakan proses
pendidikan merupakan paksaan. Anak dipaksa menyerah kepada kehendak
guru, atau pada pengetahuan yang tidak fpeksibel, dimna guru menjadi
penguasanya. Selanjutnya, buber mengemukakan bahwa, guru hendaknya
tidak boleh disamakan dengan seorang instruktur. Jika guru disamakan
dengan instruktur maka ia hanya akan merupakan perantara yang sederhana
antara materi pelajaran dan siswa. Seandainya ia hanya dianggap sebagai alat
untuk mentransfer pengetahuan, dan siswa akan menjadi hasil dari transfer
tersebut. Pengetahuan akan menguasai manusia, sehingga manusia akan
menjadi alat dan produk dri pengetahuan tersebut.
6. Guru harus memberikan kebebasan kepada siswa memilih dan memberi
mereka pengalaman-pengalaman yang akan membantu mereka menemukan
makna dari kehidupan mereka. Pendekatan ini berlawanan dengan keyakinan
banyak orang, tidak berarti bahwa para siswa boleh melakukan apa saja yang
mereka suka. Guru hendaknya memberi semangat kepada siswa untuk
memikirkan dirinya dalam suatu dialog. Guru menyatakan tentang ide-ide
yang dimiliki siswa, dan mengajukan ide-ide lain, kemudian membimbing
siswa untuk memilih alternative-alternatif, sehingga siswa akan melihat
bahwa kebenaran tidak terjadi pada manusia melainkan dipilih oleh manusia.
Lebih dari itu, siswa harus menjadi factor dalam suatu drama belajar, bukan
penonton. Siswa harus belajar keras seperti gurunya. Guru harus mampu
membimbing dan mengarahkan siswa dengan seksama sehingga siswa
mampu berpikir relative dengan melalui pertanyaan-pertanyaan. Dalam arti,
guru tidak mengarahkan dan tidak member instruksi. Guru hadir dalam kelas
dengan wawasan yang luas agar betul-betul menghasilkan diskusi tentang
mata pelajaran.
7. Peran guru dalam hal ini dapat
digambarkan ketika guru menyajikan
sejumlah teori sosial terhadap siswa-
siswanya. Dalam hal ini isi pelajaran
adalah sosiologi. Para siswa akan
merasa kebingungan jika sajian-sajian
teori itu tidak tepat sasaran dan tidak
sesuai dengan situasi sosial lingkungan
sekitarnya. Mereka harus berpikir dua
kali untuk mengasosiasikan teori
dengan kenyataan hidupnya dan
selanjutnya mencerna teori sajian guru.
8. Tiga masalah pokok yang melatarbelakangi keengganan
siswa untuk mempelajari sosiologi
1. masalah teknik pembelajaran yang tidak membutuhkan
motivasi siswa. Seharusnya proses pembelajaran itu dapat
memacu keingintahuan siswa untuk membedah masalah-
masalah seputar lingkungan sosialnya sekaligus dapat
membentuk opini pribadi terhadap masalah-masalah
tersebut. Disini, mereka bukan lagi dianggap kertas kosong
atau pribadi yang menerima secara pasif, pribadi yang tidak
mengetahui apa-apa, melainkan pribadi yang telah
berinteraksi dengan lingkungan dan berhak untuk
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri
9. 2. Eksistensi guru bukan sebagai fasilitator yang
membelajarkan siswa, melainkan pribadi yang mengajar
atau menggurui siswa. Kalau hal ini menjadi prioritas
dengan pembelajaran, maka kesan negatif yang bisa
mematikan kreatifitas siswa pun timbul. Peran aktif siswa
dalam mengeksplorasi dan mengkonstruksi pengetahuannya
sangat diutamakan. Guru hanya memfasilitasi siswa guna
mengikuti pola-pola kognitif dan memperlihatkan konsep
pengetahuannya itu dapat berlaku benar untuk setiap
keadaan.
3. Penyampaian pesan pembelajaran dengan media yang
kurang interaktif dan atraktif. Yang diharapkan dari siwa
adalah menyenangi pelajaran, merasa membutuhkan ilmu
itu serta dapat melaksanakan pesan pembelajaran. Siswa
dapat menterjemahkan isi pesan itu kedalam ranah-ranah
kognitif karena dari situlah sumber kompetensi baginya dan
haluan evaluasi bagi guru siswa dapat memilih keahlian
afektif dan psikomotorik yang bisa diukur.
10. Kebebasan bukan tujuan atau suatu cita-cita dalam dirinya sendiri,
melainkan merupakan suatu potensi untuk suatu tindakan. Siswa
memiliki kebebasan untuk memilih, namun menentukan pilihan-pilihan
di antara pilihan-pilihan yang terbaik adalah yang paling sukar. Berbuat
akan menghasilkan akibat, dimana siswa harus menerima akibat-akibat
tersebut sebagai pilihannya. Kebebasan tidak pernah selesai, karena
setiap akibat akan melahirkan kebutuhan untuk pilihan berikutnya.
Tindakan moral mungkin dilakukan untuk moral itu sendiri, dan
mungkin juga untuk suatu tujuan. Seseorang harus berkemampuan
untuk menciptakan tujuannya sendiri. Apabila siswa mengambil tujuan
individu atau kelompok, maka ia harus menjadikan tujuan-tujuan
tersebut sebagai miliknya, sebagai tujuan sendiri, yang harus ia capai
dalam setiap situasi. Jadi, tujuan diperoleh dalam situasi