SlideShare a Scribd company logo
1. HAK MILIK Hak Milik adalah hak turun
temurun, terkuat dan terpenuh
yang dapat dipunyai orang atas
tanah dengan memperhatikan
fungsi sosial tanah. Turun temurun
artinya Hak Milik atas tanah dapat
berlangsung terus selama
pemiliknya masih hidup dan bila
pemiliknya meninggal dunia, maka
Hak Miliknya dapat dilanjutkan
oleh ahli warisnya sepanjang
memenuhi syarat sebagai subyek
Hak Milik. Terkuat artinya Hak
Milik atas tanah lebih kuat
dibandingkan hak atas tanah yang
lain, tidak mempunyai batas waktu
tertentu, mudah dipertahankan dari
gangguan pihak lain, dan tidak
mudah hapus. Terpenuh artinya
Hak Milik atas tanah memberi
wewenang kepada pemiliknya
paling luas bila dibandingkan
dengan hak atas tanah yang lain,
dapat menjadi induk bagi hak atas
tanah yang lain, tidak berinduk
pada hak atas tanah yang lain, dan
penggunaan tanahnya lebih luas
bila dibandingkan dengan hak atas
tanah yang lain.
Pasal 16 ayat
(1) huruf a,
20 s/d 27, 50
ayat (1), 56
UUPA.
Terjadinya Hak Milik. Hak
Milik atas tanah dapat
terjadi melalui 3 cara
sebagai mana disebutkan
dalam Pasal 22 UUPA,
yaitu:
1. Hak Mik atas tanah yang
terjadi Menurut Hukum
Adat;
- Terjadi karena Pembukaan
tanah (pembukaan hutan).
- Terjadi karena timbulnya
Lidah Tanah.
2. Hak Milik Atas tanah
tertajdi karena Penetapan
Pemerintah;
- Pemberian hak baru
(melalui permohonan)
- Peningkatan hak
3. Hak Milik atas tanah
terjadi karena Undang-
undang;
- Ketentuan Konversi Pasal
I, II. VI
Sifat dan ciri-ciri Hak
Milik.
1. Tergolong hak yang
wajib didaftarkan
menurut PP No. 24/1997.
2. Dapat diwariskan.
3. Dapat dialihkan ,
seperti jual beli, hibah,
tukar-menukar, lelang,
penyertaan modal.
4. Turun temurun
5. Dapat dilepaskan untuk
kepentingan sosial.
6. Dapat dijadikan induk
hak lain.
7. Dapat dijadikan
jamnina hutang dengan
dibebani Hak
Tanggungan.
Hapusnya Hak Milik. Pasal 27
UUPA menetapkan faktor-faktor
penyebab hapusnya Hak Milik
atas tanah dan tanahnya jatuh
kepada negara, yaitu;
1. Karena Pencabutan Hak
berdasarkan Pasal 18 UUPA.
2. Dilepaskan secara suka rela
oleh pemiliknya.
3. Dicabut untuk kepentinga
umum.
4. Tanahnya ditelantarkan.
5. Karena subyek haknya tidak
memenuhi syarat sebagai sunyek
hak milik atas tanah.
6. Karena peralihan hak yang
mengakibatkantanahnya
berpindah kepada pihak lain yang
tidak memenuhi syarat sebagai
subyek Hak Milik atas tanah.
7. Tanahnya musnah, misalnya
terjadi bencana alam.
Subyek Hak Milik. Yang
dapat mempunyai tanah
Hak Milik menurut
UUPA dan peraturan
pelaksanaanya, adalah:
1. Perseorangan.
WNI, baik pria maupun
wanita, tidak
berwarganegaraan
rangkap (lihat Pasal 9, 20
(1) UUPA)
2. Badan-badan hukum
tertentu.
Badan-badan hukum
yang dapat mempunyai
Hak Milik atas tanah,
yaitu bank-bank yang
didirikan oleh negara,
koperasi pertanian, badan
keagamaan dan badan
sosial (lihat Pasal 21 (2)
UUPA, PP No.38/1963
tentang Penunjukan
Badan-badan Hukum
yang Dapat Mempunyai
Hak Atas Tanah, Permen
Agraria/Kepala BPN No.
9/1999 tentang Tata Cara
Pemberian dan
Pembatalan Hak Atas
Tanah Negara dan Hak
Pengelolaan).
2. HAK GUNA
USAHA
HGU adalah hak untuk
mengusahakan tanah yang dikuasai
langsung oleh negara dalam jangka
waktu tertentu guna kegiatan usaha
pertanian, perkebunan, perikanan,
atau peternakan (lihat Pasal 28
ayat (1), PP No.40/1996).
Ketentuan
umum.
Ketentuan
Hak Guna
Usaha
(HGU)
disebutkan
dalam Pasal
16 ayat (1)
huruf b, 28
s/d 34, 50
ayat (2)
UUPA, Pasal
2 s/d 18 PP
No. 40/1996
tentang
Asal dan terjadinya HGU.
Asal HGU adalah tanah
negara. Kalau asal tanah
HGU berupa tanah hak,
maka tanah hak tersebut
harus dilakukan pelepasan
ata penyerahan hak ole4h
pemegang hak dengan
pemberian ganti kerugian
oleh calon pemegang hak
HGU. Terjadinya HGU
dapat melalui penetapan
pemerintah (pemberian hak)
dan ketentuan Undang-
undang (ketentuan konversi
hak erpacht).
Sifat dan ciri-ciri HGU.
1. Tergolong hak yang
wajib didaftarkan
menurut PP No. 24/1997.
2. Dapat diwariskan.
3. Dapat dialihkan ,
seperti jual beli, hibah,
tukar-menukar, lelang,
penyertaan modal.
4. Dapat dilepaskan untuk
kepentingan sosial.
5. Dapat dijadikan
jaminan hutang dengan
dibebani Hak
Tanggungan.
6. Haknya mempunyai
Hapusnya HGU (lihat Pasal 34
UUPA dan Pasal 17 PP No.
40/1996);
1. Jangka waktunya berakhir.
2. Dihentikan sebelum jangka
waktunya berakhir karena sesuatu
syarat yang tidak dipenuhi.
3. Dilepaskan secara suka rela
oleh pemegang haknya.
4. Dicabut untuk kepentingan
umum.
5. Ditelantarkan.
6. Tanahnya musnah.
7. Pemegang HGU tidak
memenuhi syarat sebagai subyek
pemegang HGU.
Subyek HGU. Yang
dapat mempunyai HGU
menurut Pasal 30 UUPA
Jo. Pasal 2 PP No.
40/1996, adalah:
1. Warga Negara
Indonesia.
2. Badan Hukum yang
didirkan menurut hukum
Indonesia dan
berkedudukan di
Indonesia
NO. NAMA HAK PENGERTIAN
DASAR
HUKUM
MUNCULNYA SIFAT DAN CIRI HAK
HAPUS ATAU
BERAKHIRNYA
SUBJEK HAK
NO. NAMA HAK PENGERTIAN
DASAR
HUKUM
MUNCULNYA SIFAT DAN CIRI HAK
HAPUS ATAU
BERAKHIRNYA
SUBJEK HAK

More Related Content

What's hot

Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
Rahmanzie Share
 
Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Niko Utomo
 
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.doc
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.docmakalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.doc
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.docadi setyawan
 
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanahHak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanahrahmat_tiflen
 
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppthak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.pptadi setyawan
 
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiJual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiSumardi Arahbani
 
Pasal 51 is dicabut karena di dalam pasal tersebut terdapat ketentuan yang be...
Pasal 51 is dicabut karena di dalam pasal tersebut terdapat ketentuan yang be...Pasal 51 is dicabut karena di dalam pasal tersebut terdapat ketentuan yang be...
Pasal 51 is dicabut karena di dalam pasal tersebut terdapat ketentuan yang be...Reki Rek
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupadedihartono
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
I Made Dermawan SH MKn
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
Annisa Fitria SH MH M.kn
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Rizki Gumilar
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
guesta96a7f81
 
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahPolitik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahAtiek Hafifah
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Pp 36 2005 pengadaan tanah
Pp 36 2005 pengadaan tanahPp 36 2005 pengadaan tanah
Pp 36 2005 pengadaan tanah
Mardwi Rahdriawan
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Leks&Co
 
Agraria fh uaj
Agraria fh uajAgraria fh uaj
Agraria fh uajHana Bell
 
LAND LAW - LPS Lesen Pendudukan Sementara
LAND LAW - LPS Lesen Pendudukan SementaraLAND LAW - LPS Lesen Pendudukan Sementara
LAND LAW - LPS Lesen Pendudukan Sementara
AmirulAfiq30
 

What's hot (20)

Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
 
Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996
 
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.doc
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.docmakalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.doc
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.doc
 
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanahHak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
 
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppthak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
 
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiJual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
 
Pasal 51 is dicabut karena di dalam pasal tersebut terdapat ketentuan yang be...
Pasal 51 is dicabut karena di dalam pasal tersebut terdapat ketentuan yang be...Pasal 51 is dicabut karena di dalam pasal tersebut terdapat ketentuan yang be...
Pasal 51 is dicabut karena di dalam pasal tersebut terdapat ketentuan yang be...
 
Politik Agraria - F
Politik Agraria - FPolitik Agraria - F
Politik Agraria - F
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
 
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahPolitik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Uu No5 1960pokok Pokokagraria
Uu No5 1960pokok PokokagrariaUu No5 1960pokok Pokokagraria
Uu No5 1960pokok Pokokagraria
 
Pp 36 2005 pengadaan tanah
Pp 36 2005 pengadaan tanahPp 36 2005 pengadaan tanah
Pp 36 2005 pengadaan tanah
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Agraria fh uaj
Agraria fh uajAgraria fh uaj
Agraria fh uaj
 
LAND LAW - LPS Lesen Pendudukan Sementara
LAND LAW - LPS Lesen Pendudukan SementaraLAND LAW - LPS Lesen Pendudukan Sementara
LAND LAW - LPS Lesen Pendudukan Sementara
 

Similar to T2 agraria

HUKUM_AGRARIA EDIT.pptx
HUKUM_AGRARIA EDIT.pptxHUKUM_AGRARIA EDIT.pptx
HUKUM_AGRARIA EDIT.pptx
wirapamungkas
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptx
AdeFitri22
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
sitirahmadalimunte
 
HAK MILIK dalam UU AGRARIA DI INDONESIA
HAK MILIK dalam UU AGRARIA DI INDONESIAHAK MILIK dalam UU AGRARIA DI INDONESIA
HAK MILIK dalam UU AGRARIA DI INDONESIA
fajararyanto4
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggungan
Nakano
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganNakano
 
Hak atas tanah
Hak atas tanahHak atas tanah
Hak atas tanahSyaifOer
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
vinnalusianaSHMkn
 
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptxPenguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
SMPranata
 
Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah
Samsul La Dunga
 
3.-Hak-hak-Atas-Tanah hak penguasaan atas tanah yang berisikan serangkaian we...
3.-Hak-hak-Atas-Tanah hak penguasaan atas tanah yang berisikan serangkaian we...3.-Hak-hak-Atas-Tanah hak penguasaan atas tanah yang berisikan serangkaian we...
3.-Hak-hak-Atas-Tanah hak penguasaan atas tanah yang berisikan serangkaian we...
AntisNida1
 
Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahsesukakita
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
Listiana Nurwati
 
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
fadli32787
 
Hukum pertanahan indonesia
Hukum pertanahan indonesiaHukum pertanahan indonesia
Hukum pertanahan indonesia
Taufik Rahman
 
Konversi Hak Atas Tanah Kel 4.pptx
Konversi Hak Atas Tanah Kel 4.pptxKonversi Hak Atas Tanah Kel 4.pptx
Konversi Hak Atas Tanah Kel 4.pptx
DewiAngelCaroline210
 
HUKUM TANAH ADAT.pptx
HUKUM TANAH ADAT.pptxHUKUM TANAH ADAT.pptx
HUKUM TANAH ADAT.pptx
DAHLAN SITOHANG S.Pd., M.H
 
Hukum Agraria Pasca Kolonial SIp.pptx
Hukum Agraria Pasca Kolonial SIp.pptxHukum Agraria Pasca Kolonial SIp.pptx
Hukum Agraria Pasca Kolonial SIp.pptx
ary-red78
 

Similar to T2 agraria (20)

HUKUM_AGRARIA EDIT.pptx
HUKUM_AGRARIA EDIT.pptxHUKUM_AGRARIA EDIT.pptx
HUKUM_AGRARIA EDIT.pptx
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptx
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
 
HAK MILIK dalam UU AGRARIA DI INDONESIA
HAK MILIK dalam UU AGRARIA DI INDONESIAHAK MILIK dalam UU AGRARIA DI INDONESIA
HAK MILIK dalam UU AGRARIA DI INDONESIA
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggungan
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggungan
 
Hak atas tanah
Hak atas tanahHak atas tanah
Hak atas tanah
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
 
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptxPenguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
 
Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah
 
3.-Hak-hak-Atas-Tanah hak penguasaan atas tanah yang berisikan serangkaian we...
3.-Hak-hak-Atas-Tanah hak penguasaan atas tanah yang berisikan serangkaian we...3.-Hak-hak-Atas-Tanah hak penguasaan atas tanah yang berisikan serangkaian we...
3.-Hak-hak-Atas-Tanah hak penguasaan atas tanah yang berisikan serangkaian we...
 
Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanah
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
 
Hukum pertanahan indonesia
Hukum pertanahan indonesiaHukum pertanahan indonesia
Hukum pertanahan indonesia
 
Sengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adatSengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adat
 
Konversi Hak Atas Tanah Kel 4.pptx
Konversi Hak Atas Tanah Kel 4.pptxKonversi Hak Atas Tanah Kel 4.pptx
Konversi Hak Atas Tanah Kel 4.pptx
 
HUKUM TANAH ADAT.pptx
HUKUM TANAH ADAT.pptxHUKUM TANAH ADAT.pptx
HUKUM TANAH ADAT.pptx
 
Edit hukum adat
Edit hukum adatEdit hukum adat
Edit hukum adat
 
Hukum Agraria Pasca Kolonial SIp.pptx
Hukum Agraria Pasca Kolonial SIp.pptxHukum Agraria Pasca Kolonial SIp.pptx
Hukum Agraria Pasca Kolonial SIp.pptx
 

More from Intan Ayu Yulia Rahmawati

More from Intan Ayu Yulia Rahmawati (6)

Trikameralisme dpd ex ofacio
Trikameralisme dpd ex ofacioTrikameralisme dpd ex ofacio
Trikameralisme dpd ex ofacio
 
Tata urut perundang
Tata urut perundangTata urut perundang
Tata urut perundang
 
Subyek hukum internasional
Subyek hukum internasionalSubyek hukum internasional
Subyek hukum internasional
 
Sejarah hukum internasional
Sejarah hukum internasionalSejarah hukum internasional
Sejarah hukum internasional
 
Hubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hnHubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hn
 
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undang
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undangWewenang mahkamah konstitusi menguji undang
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undang
 

T2 agraria

  • 1. 1. HAK MILIK Hak Milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah dengan memperhatikan fungsi sosial tanah. Turun temurun artinya Hak Milik atas tanah dapat berlangsung terus selama pemiliknya masih hidup dan bila pemiliknya meninggal dunia, maka Hak Miliknya dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya sepanjang memenuhi syarat sebagai subyek Hak Milik. Terkuat artinya Hak Milik atas tanah lebih kuat dibandingkan hak atas tanah yang lain, tidak mempunyai batas waktu tertentu, mudah dipertahankan dari gangguan pihak lain, dan tidak mudah hapus. Terpenuh artinya Hak Milik atas tanah memberi wewenang kepada pemiliknya paling luas bila dibandingkan dengan hak atas tanah yang lain, dapat menjadi induk bagi hak atas tanah yang lain, tidak berinduk pada hak atas tanah yang lain, dan penggunaan tanahnya lebih luas bila dibandingkan dengan hak atas tanah yang lain. Pasal 16 ayat (1) huruf a, 20 s/d 27, 50 ayat (1), 56 UUPA. Terjadinya Hak Milik. Hak Milik atas tanah dapat terjadi melalui 3 cara sebagai mana disebutkan dalam Pasal 22 UUPA, yaitu: 1. Hak Mik atas tanah yang terjadi Menurut Hukum Adat; - Terjadi karena Pembukaan tanah (pembukaan hutan). - Terjadi karena timbulnya Lidah Tanah. 2. Hak Milik Atas tanah tertajdi karena Penetapan Pemerintah; - Pemberian hak baru (melalui permohonan) - Peningkatan hak 3. Hak Milik atas tanah terjadi karena Undang- undang; - Ketentuan Konversi Pasal I, II. VI Sifat dan ciri-ciri Hak Milik. 1. Tergolong hak yang wajib didaftarkan menurut PP No. 24/1997. 2. Dapat diwariskan. 3. Dapat dialihkan , seperti jual beli, hibah, tukar-menukar, lelang, penyertaan modal. 4. Turun temurun 5. Dapat dilepaskan untuk kepentingan sosial. 6. Dapat dijadikan induk hak lain. 7. Dapat dijadikan jamnina hutang dengan dibebani Hak Tanggungan. Hapusnya Hak Milik. Pasal 27 UUPA menetapkan faktor-faktor penyebab hapusnya Hak Milik atas tanah dan tanahnya jatuh kepada negara, yaitu; 1. Karena Pencabutan Hak berdasarkan Pasal 18 UUPA. 2. Dilepaskan secara suka rela oleh pemiliknya. 3. Dicabut untuk kepentinga umum. 4. Tanahnya ditelantarkan. 5. Karena subyek haknya tidak memenuhi syarat sebagai sunyek hak milik atas tanah. 6. Karena peralihan hak yang mengakibatkantanahnya berpindah kepada pihak lain yang tidak memenuhi syarat sebagai subyek Hak Milik atas tanah. 7. Tanahnya musnah, misalnya terjadi bencana alam. Subyek Hak Milik. Yang dapat mempunyai tanah Hak Milik menurut UUPA dan peraturan pelaksanaanya, adalah: 1. Perseorangan. WNI, baik pria maupun wanita, tidak berwarganegaraan rangkap (lihat Pasal 9, 20 (1) UUPA) 2. Badan-badan hukum tertentu. Badan-badan hukum yang dapat mempunyai Hak Milik atas tanah, yaitu bank-bank yang didirikan oleh negara, koperasi pertanian, badan keagamaan dan badan sosial (lihat Pasal 21 (2) UUPA, PP No.38/1963 tentang Penunjukan Badan-badan Hukum yang Dapat Mempunyai Hak Atas Tanah, Permen Agraria/Kepala BPN No. 9/1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan). 2. HAK GUNA USAHA HGU adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara dalam jangka waktu tertentu guna kegiatan usaha pertanian, perkebunan, perikanan, atau peternakan (lihat Pasal 28 ayat (1), PP No.40/1996). Ketentuan umum. Ketentuan Hak Guna Usaha (HGU) disebutkan dalam Pasal 16 ayat (1) huruf b, 28 s/d 34, 50 ayat (2) UUPA, Pasal 2 s/d 18 PP No. 40/1996 tentang Asal dan terjadinya HGU. Asal HGU adalah tanah negara. Kalau asal tanah HGU berupa tanah hak, maka tanah hak tersebut harus dilakukan pelepasan ata penyerahan hak ole4h pemegang hak dengan pemberian ganti kerugian oleh calon pemegang hak HGU. Terjadinya HGU dapat melalui penetapan pemerintah (pemberian hak) dan ketentuan Undang- undang (ketentuan konversi hak erpacht). Sifat dan ciri-ciri HGU. 1. Tergolong hak yang wajib didaftarkan menurut PP No. 24/1997. 2. Dapat diwariskan. 3. Dapat dialihkan , seperti jual beli, hibah, tukar-menukar, lelang, penyertaan modal. 4. Dapat dilepaskan untuk kepentingan sosial. 5. Dapat dijadikan jaminan hutang dengan dibebani Hak Tanggungan. 6. Haknya mempunyai Hapusnya HGU (lihat Pasal 34 UUPA dan Pasal 17 PP No. 40/1996); 1. Jangka waktunya berakhir. 2. Dihentikan sebelum jangka waktunya berakhir karena sesuatu syarat yang tidak dipenuhi. 3. Dilepaskan secara suka rela oleh pemegang haknya. 4. Dicabut untuk kepentingan umum. 5. Ditelantarkan. 6. Tanahnya musnah. 7. Pemegang HGU tidak memenuhi syarat sebagai subyek pemegang HGU. Subyek HGU. Yang dapat mempunyai HGU menurut Pasal 30 UUPA Jo. Pasal 2 PP No. 40/1996, adalah: 1. Warga Negara Indonesia. 2. Badan Hukum yang didirkan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia NO. NAMA HAK PENGERTIAN DASAR HUKUM MUNCULNYA SIFAT DAN CIRI HAK HAPUS ATAU BERAKHIRNYA SUBJEK HAK
  • 2. NO. NAMA HAK PENGERTIAN DASAR HUKUM MUNCULNYA SIFAT DAN CIRI HAK HAPUS ATAU BERAKHIRNYA SUBJEK HAK