SlideShare a Scribd company logo
SUSTAINABLE URBANIZATION
Oleh :
Atina Ilma (3612100018)
Nuri Iswoyo Ramadhani (3612100046)
Urbanisasi
UN Habitat: Urbanisasi adalah perpindah manusia dari daerah perdesaan (rural)
menuju kawasan perkotaan dengan pertumbuhan populasinya sama dengan
migrasinya.
Urbanisasi adalah proses dinamis yang melibatkan beragam tingkat dan biasanya
dirumuskan melalui indeks urbanisasi.
Proses Urbanisasi
Menurut Northam (1975), proses
urbanisasi digambarkan dalam
kurva S yang terdiri dari:
1. Tingkat inisiasi: Rasio tingkat
penduduk perkotaan
mencapai 30%
2. Tingkat akselerasi: Diawali
oleh laju percepatan populasi
penduduk
3. Tingkat terminal: Rasio
populasi penduduk perkotaan
mencapai >70%
Proses Urbanisasi
 Concentrade urbanization: pertumbuhan sangat besar dikarenakan
pertumbuhan industri pada tingkat inisiasi.
 Suburbanisasi merupakan pertumbuhan populasi pada kawasan pinggiran
akibat perembetan perkotaan.
 Counter urbanization: terjadi akibat perpindahan dikarenakan faktor yang
kompleks.
 Reurbanization: imigrasi yang disebabkan alasan tertentu, misalnya kebijakan
pemerintah.
Dampak
Urbanisasi mempunyai banyak keuntungan,
antara lain peningkatan keragaman, efisiensi
pasar, pekerjaan, pendidikan dan kesehatan.
Peningkatan polusi air dan
udara, berkurangnya luas lahan
budidaya akibat adanya urban
sprawl, perubahan iklim global.
Mengancam keberlangsungan
sustainable development!
+ -
Urban Sustainibility
Perkotaan berkelanjutan dapat disebut sebagai
ukuran untuk menilai tingkat keberlanjutan suatu
kawasan perkotaan. Namun, ukuran urban
sustainibility (Ms) biasanya digunakan sebagai
tingkat nilai untuk menunjukkan keberlanjutan
suatu kawasan perkotaan pada waktu tertentu.
Model Penghitungan Urban Sustainibility
 OECD Model: menilai efek aktivitas manusia terhadap kualitas lingkungan,
sumberdaya alam, dan tanggapan masyarakat terhadap perubahan
lingkungan.
 Pentagon Model: 5 faktor utama untuk mengimplementasi energi terbarukan
untuk mendapatkan urban sustainability, yaitu hardware, software, finware,
orgware, dan ecoware.
 Quantifiable City Model menjelaskan urban sustainibility melalui 6 perspektif
yaitu lingkungan fisik, sumber daya, kesehatan, keamanan, infrastruktur dan
jasa, serta pengembangan masyarakat.
 MCDA: menilai keberlanjutan kawasan tertentu.
Sustainable Urbanization
Proses urbanisasi yang memenuhi prinsip pembangunan
berkelanjutan.
Proses urbanisasi berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai
proses dinamis yang menyebabkan perubahan pada tingkat
keberlanjutan tertentu.
Hubungan Urbanisasi dengan Sustainable
Urbanization
Ekono
mi
Urbanisasi merupakan salah satu
motor utama dalam peningkatan
ekonomi perkotaan. Menurut Berry,
terdapat hubungan dekat antara
PDRB per kapita dengan urbanisasi.
Sosial
Terdapat hubungan yang cukup positif
antara urbanisasi dengan aspek sosial,
antara lain mobilisasi, literasi,
partisipasi politik, pendidikan,
pendapatan, dan kesehatan. Namun,
hal ini menjadi buruk ketika
urbanisasi terjadi melebihi daya
dukung suatu kawasan perkotaan.
Lingkungan
Kualitas ekologis dapat meningkat ketika
urbanisasi mencapai tahap tingkat
Inisiasi, akibat keuntungan dari
aglomerasi perkotaan. Namun, kualitas
lingkungan dapat menurun ketika
pertumbuhan perkotaan terjadi dengan
cepat dan tanpa intervensi,
menyebabkan kualitas perkotaan
menurun.
Evaluasi Sustainable Urbanization
Mengukur tingkat urbanisasi
(Mr)
Mengukur urban sustainibility
(Ms)
Evaluasi performa
sustainability urbanization
Tingkat urbanisasi didefinisikan sebagai indeks urbanisasi. Indeks ini
dihitung berdasarkan rasio jumlah penduduk di area perkotaan dengan
jumlah populasi di wilayah studi.
Dalam pengukuran perubahan populasi signifikan dalam periode waktu
tertentu dapat menggunakan rumus:
Mengukur indeks urbanisasi
(Mr)
Mengukur urban sustainibility
(Ms)
Mengukur indeks Ms yang paling efektif adalah dengan menggunakan
indikator. Indikator dapat menunjukkan informasi relevan yang efektif
dalam memfasilitasi komunikasi diantara stakeholders.
Untuk mengetahui perubahan urban sustainability dalam interval waktu
tertentu, maka dapat menggunakan rumus:
Untuk mengevaluasi performa
sustainaility urbanization harus
dilakukan pengumpulan
perubahan indeks urbanisai dan
perubahan urban sustainibility.
Dalam tahapan ini, diketahui
terdapat 4 kuadran skenario
yang dapat terjadi.
Evaluasi performa sustainability
urbanization
 Sustainable urbanization (VMr > 0 dan VMs > 0)
Proses urbanisasi diindikasikan mencapai keberlanjutan sehingga dapat disebut
sustainable urbanization
 Sustainable counter-urbanization (VMr < 0 dan VMs > 0)
Terjadi pada kawasan yang problem aspek sosial dan lingkungannya berkurang
akibat pertumbuhan penduduk berkurang atau terjadi perpindahan penduduk.
 Unsustainable counter urbanization (VMr < 0 dan VMs < 0)
Terjadi pada kawasan dengan daya dukung yang telah rusak dan tidak dipulihkan
 Unsustainable urbanization (VMr > 0 dan VMs < 0)
Menunjukkan bahwa terjadi penyimbangan praktik pembangunan berkelanjutan
dan juga terjadi urbanisasi yang tidak berkelanjutan
Penerapan Model dalam Evaluasi
Sustainable Urbanization
Van Dijk dan Zhang (2005)
4 Kota di China
 Qinhuangdao (Qi) di provinsi Hebei
 Maanshan (Ma) di provinsi Anhui
 Taizhou (Ta) di provinsi Zhejiang
 Wuhai (Wu) di daerah otonomi Mongolia dalam
Urban
Sustainability (MS)
Urbanization rate
(MR)
PARAMETER
Studi Kasus
Kinerja berkelanjutan
tertinggi
• esu > 0 berarti
VMr > 0 dan VMs > 0 Kuadran I
VMr < 0 dan VMs < 0 Kuadran III
• esu < 0 berarti
VMr < 0 dan VMs > 0 Kuadran II
VMr > 0 dan VMs < 0 Kuadran IV
KESIMPULAN
Sustainable urbanization penting untuk mengevaluasi proses dari urbanisasi itu
sendiri apakah konsisten dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Dimana model untuk mengevaluasi sustainable urbanization dilakukan untuk
membantu memahami seberapa efektifkah proses urbanisasi yang terjadi
berdasarkan metode yang telah ditetapkan sebagai pedoman. Model tersebut
dilihat berdasarkan 2 parameter yakni Urbanization rate (MR) dan Urban
Sustainability (MS) serta the Suntainable Urbanization elasticity coefficient (esu).
Hasil evaluasi yang ada dapat memberikan data untuk mengidentifikasi penyebab
praktik yang buruk, dan dengan demikian, kebijakan yang tepat dapat diterapkan
untuk memandu proses urbanisasi menuju keberlanjutan yang lebih baik.

More Related Content

What's hot

Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
AbuAnshori
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Arif Usman
 
Endapan emas orogenik
Endapan emas orogenikEndapan emas orogenik
Endapan emas orogenik
Xtivanus Fransiskus
 
Demografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukanDemografi dan atau kependudukan
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
fahmi fadilla
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel)
 
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah SintesaAglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
bramantiyo marjuki
 
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Kuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesiaKuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesia
Jihan Aulia Fairuzzahra
 
Sumber Data Demografi by Amelia Suhandri
Sumber Data Demografi by Amelia SuhandriSumber Data Demografi by Amelia Suhandri
Sumber Data Demografi by Amelia Suhandri
State University of Padang
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologi
Dimaz Gunawan
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
Tutus Kusuma
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Yogan Daru Prabowo
 
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lereng
andini rambe
 
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Armstrong Sompotan
 
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranProposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
LeonardoSitorus
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
yulika usman
 
Teori lokasi
Teori lokasiTeori lokasi
Teori lokasi
Theresia Nelie
 
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriProfil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Latifah Tio
 

What's hot (20)

Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
 
Endapan emas orogenik
Endapan emas orogenikEndapan emas orogenik
Endapan emas orogenik
 
Demografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukanDemografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukan
 
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah SintesaAglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
 
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
 
Kuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesiaKuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesia
 
Sumber Data Demografi by Amelia Suhandri
Sumber Data Demografi by Amelia SuhandriSumber Data Demografi by Amelia Suhandri
Sumber Data Demografi by Amelia Suhandri
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologi
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lereng
 
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
 
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranProposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Teori lokasi
Teori lokasiTeori lokasi
Teori lokasi
 
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriProfil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
 

Similar to Sustainable urbanization

Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
Siti Sahati
 
Makalah urbanisasi
Makalah urbanisasiMakalah urbanisasi
Makalah urbanisasi
Agunk Wihikan
 
urban policy in Indonesia
urban policy in Indonesiaurban policy in Indonesia
urban policy in Indonesia
elkana.catur
 
Makalah new urbanism
Makalah new urbanismMakalah new urbanism
Makalah new urbanism
Yohanes Sudiantha
 
Bab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaBab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaLatifah Tio
 
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
V_NoN
 
Tugas urbanisasi
Tugas urbanisasiTugas urbanisasi
Tugas urbanisasi
Rani-0707
 
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptxPERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
Arifin Abidin
 
Pengaruh urbanisasi
Pengaruh urbanisasiPengaruh urbanisasi
Pengaruh urbanisasi
zansuck
 
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutanMp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
April185704
 
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasiFaktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasiSthefanie Parera
 
Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di IndonesiaPengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Instansi
 
Manajemen-Perkotaan-Pertemuan-Kuliah.ppt
Manajemen-Perkotaan-Pertemuan-Kuliah.pptManajemen-Perkotaan-Pertemuan-Kuliah.ppt
Manajemen-Perkotaan-Pertemuan-Kuliah.ppt
ssuser8b16741
 
Ipbk
IpbkIpbk
Ipbk
IpbkIpbk
Materi pak darrundono kampung masa depan
Materi pak darrundono   kampung masa depanMateri pak darrundono   kampung masa depan
Materi pak darrundono kampung masa depan
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Sally Indah N
 
Urbanisasi
UrbanisasiUrbanisasi
Urbanisasi
Mukhrizal Effendi
 

Similar to Sustainable urbanization (18)

Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Makalah urbanisasi
Makalah urbanisasiMakalah urbanisasi
Makalah urbanisasi
 
urban policy in Indonesia
urban policy in Indonesiaurban policy in Indonesia
urban policy in Indonesia
 
Makalah new urbanism
Makalah new urbanismMakalah new urbanism
Makalah new urbanism
 
Bab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaBab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang Kota
 
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
 
Tugas urbanisasi
Tugas urbanisasiTugas urbanisasi
Tugas urbanisasi
 
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptxPERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
 
Pengaruh urbanisasi
Pengaruh urbanisasiPengaruh urbanisasi
Pengaruh urbanisasi
 
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutanMp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
 
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasiFaktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
 
Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di IndonesiaPengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia
 
Manajemen-Perkotaan-Pertemuan-Kuliah.ppt
Manajemen-Perkotaan-Pertemuan-Kuliah.pptManajemen-Perkotaan-Pertemuan-Kuliah.ppt
Manajemen-Perkotaan-Pertemuan-Kuliah.ppt
 
Ipbk
IpbkIpbk
Ipbk
 
Ipbk
IpbkIpbk
Ipbk
 
Materi pak darrundono kampung masa depan
Materi pak darrundono   kampung masa depanMateri pak darrundono   kampung masa depan
Materi pak darrundono kampung masa depan
 
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
 
Urbanisasi
UrbanisasiUrbanisasi
Urbanisasi
 

Recently uploaded

ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Sustainable urbanization

  • 1. SUSTAINABLE URBANIZATION Oleh : Atina Ilma (3612100018) Nuri Iswoyo Ramadhani (3612100046)
  • 2. Urbanisasi UN Habitat: Urbanisasi adalah perpindah manusia dari daerah perdesaan (rural) menuju kawasan perkotaan dengan pertumbuhan populasinya sama dengan migrasinya. Urbanisasi adalah proses dinamis yang melibatkan beragam tingkat dan biasanya dirumuskan melalui indeks urbanisasi.
  • 3. Proses Urbanisasi Menurut Northam (1975), proses urbanisasi digambarkan dalam kurva S yang terdiri dari: 1. Tingkat inisiasi: Rasio tingkat penduduk perkotaan mencapai 30% 2. Tingkat akselerasi: Diawali oleh laju percepatan populasi penduduk 3. Tingkat terminal: Rasio populasi penduduk perkotaan mencapai >70%
  • 4. Proses Urbanisasi  Concentrade urbanization: pertumbuhan sangat besar dikarenakan pertumbuhan industri pada tingkat inisiasi.  Suburbanisasi merupakan pertumbuhan populasi pada kawasan pinggiran akibat perembetan perkotaan.  Counter urbanization: terjadi akibat perpindahan dikarenakan faktor yang kompleks.  Reurbanization: imigrasi yang disebabkan alasan tertentu, misalnya kebijakan pemerintah.
  • 5. Dampak Urbanisasi mempunyai banyak keuntungan, antara lain peningkatan keragaman, efisiensi pasar, pekerjaan, pendidikan dan kesehatan. Peningkatan polusi air dan udara, berkurangnya luas lahan budidaya akibat adanya urban sprawl, perubahan iklim global. Mengancam keberlangsungan sustainable development! + -
  • 6. Urban Sustainibility Perkotaan berkelanjutan dapat disebut sebagai ukuran untuk menilai tingkat keberlanjutan suatu kawasan perkotaan. Namun, ukuran urban sustainibility (Ms) biasanya digunakan sebagai tingkat nilai untuk menunjukkan keberlanjutan suatu kawasan perkotaan pada waktu tertentu.
  • 7. Model Penghitungan Urban Sustainibility  OECD Model: menilai efek aktivitas manusia terhadap kualitas lingkungan, sumberdaya alam, dan tanggapan masyarakat terhadap perubahan lingkungan.  Pentagon Model: 5 faktor utama untuk mengimplementasi energi terbarukan untuk mendapatkan urban sustainability, yaitu hardware, software, finware, orgware, dan ecoware.  Quantifiable City Model menjelaskan urban sustainibility melalui 6 perspektif yaitu lingkungan fisik, sumber daya, kesehatan, keamanan, infrastruktur dan jasa, serta pengembangan masyarakat.  MCDA: menilai keberlanjutan kawasan tertentu.
  • 8. Sustainable Urbanization Proses urbanisasi yang memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan. Proses urbanisasi berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai proses dinamis yang menyebabkan perubahan pada tingkat keberlanjutan tertentu.
  • 9. Hubungan Urbanisasi dengan Sustainable Urbanization Ekono mi Urbanisasi merupakan salah satu motor utama dalam peningkatan ekonomi perkotaan. Menurut Berry, terdapat hubungan dekat antara PDRB per kapita dengan urbanisasi. Sosial Terdapat hubungan yang cukup positif antara urbanisasi dengan aspek sosial, antara lain mobilisasi, literasi, partisipasi politik, pendidikan, pendapatan, dan kesehatan. Namun, hal ini menjadi buruk ketika urbanisasi terjadi melebihi daya dukung suatu kawasan perkotaan. Lingkungan Kualitas ekologis dapat meningkat ketika urbanisasi mencapai tahap tingkat Inisiasi, akibat keuntungan dari aglomerasi perkotaan. Namun, kualitas lingkungan dapat menurun ketika pertumbuhan perkotaan terjadi dengan cepat dan tanpa intervensi, menyebabkan kualitas perkotaan menurun.
  • 10. Evaluasi Sustainable Urbanization Mengukur tingkat urbanisasi (Mr) Mengukur urban sustainibility (Ms) Evaluasi performa sustainability urbanization
  • 11. Tingkat urbanisasi didefinisikan sebagai indeks urbanisasi. Indeks ini dihitung berdasarkan rasio jumlah penduduk di area perkotaan dengan jumlah populasi di wilayah studi. Dalam pengukuran perubahan populasi signifikan dalam periode waktu tertentu dapat menggunakan rumus: Mengukur indeks urbanisasi (Mr)
  • 12. Mengukur urban sustainibility (Ms) Mengukur indeks Ms yang paling efektif adalah dengan menggunakan indikator. Indikator dapat menunjukkan informasi relevan yang efektif dalam memfasilitasi komunikasi diantara stakeholders. Untuk mengetahui perubahan urban sustainability dalam interval waktu tertentu, maka dapat menggunakan rumus:
  • 13. Untuk mengevaluasi performa sustainaility urbanization harus dilakukan pengumpulan perubahan indeks urbanisai dan perubahan urban sustainibility. Dalam tahapan ini, diketahui terdapat 4 kuadran skenario yang dapat terjadi. Evaluasi performa sustainability urbanization
  • 14.  Sustainable urbanization (VMr > 0 dan VMs > 0) Proses urbanisasi diindikasikan mencapai keberlanjutan sehingga dapat disebut sustainable urbanization  Sustainable counter-urbanization (VMr < 0 dan VMs > 0) Terjadi pada kawasan yang problem aspek sosial dan lingkungannya berkurang akibat pertumbuhan penduduk berkurang atau terjadi perpindahan penduduk.  Unsustainable counter urbanization (VMr < 0 dan VMs < 0) Terjadi pada kawasan dengan daya dukung yang telah rusak dan tidak dipulihkan  Unsustainable urbanization (VMr > 0 dan VMs < 0) Menunjukkan bahwa terjadi penyimbangan praktik pembangunan berkelanjutan dan juga terjadi urbanisasi yang tidak berkelanjutan
  • 15. Penerapan Model dalam Evaluasi Sustainable Urbanization Van Dijk dan Zhang (2005) 4 Kota di China  Qinhuangdao (Qi) di provinsi Hebei  Maanshan (Ma) di provinsi Anhui  Taizhou (Ta) di provinsi Zhejiang  Wuhai (Wu) di daerah otonomi Mongolia dalam Urban Sustainability (MS) Urbanization rate (MR) PARAMETER
  • 16. Studi Kasus Kinerja berkelanjutan tertinggi • esu > 0 berarti VMr > 0 dan VMs > 0 Kuadran I VMr < 0 dan VMs < 0 Kuadran III • esu < 0 berarti VMr < 0 dan VMs > 0 Kuadran II VMr > 0 dan VMs < 0 Kuadran IV
  • 17. KESIMPULAN Sustainable urbanization penting untuk mengevaluasi proses dari urbanisasi itu sendiri apakah konsisten dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dimana model untuk mengevaluasi sustainable urbanization dilakukan untuk membantu memahami seberapa efektifkah proses urbanisasi yang terjadi berdasarkan metode yang telah ditetapkan sebagai pedoman. Model tersebut dilihat berdasarkan 2 parameter yakni Urbanization rate (MR) dan Urban Sustainability (MS) serta the Suntainable Urbanization elasticity coefficient (esu). Hasil evaluasi yang ada dapat memberikan data untuk mengidentifikasi penyebab praktik yang buruk, dan dengan demikian, kebijakan yang tepat dapat diterapkan untuk memandu proses urbanisasi menuju keberlanjutan yang lebih baik.