SlideShare a Scribd company logo
SURVEILENS PPI
Oleh
Kuraesin SKep, Ners, CVRN
Pelatihan IPCN 18 – 24 Mei 2014
PENDAHULUAN
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya merupakan suatu upaya kegiatan
untuk meminimalkan atau mencegah
terjadinya infeksi pada pasien, petugas
pengunjung dan masyarakat sekitar rumah
sakit.
Salah satu program dari pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI) adalah surveilans
infeksi
Kegiatan surveilans Infeksi di Indonesia harus
dilaksanakan sesuai dengan pedoman
surveilans infeksi rumah sakit yang diterbitkan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2011.
Jenis/Metode Surveilans infeksi rumah sakit
dapat direncanakan, dilaksanakan sesuai
kebutuhan dan kondisi masing masing rumah
sakit itu sendiri.
CDC 2009
PROGRAM PPI
RSJPDHK
Kewaspadaan
Isolasi
SURVEILENS
PENDIDIKAN
DAN
LATIHAN
KEBIJAKAN
PENGGUNAAN
ANTIMIKROBA
PENCEGAHAN
INFEKSI
PENGERTIAN
Surveilans infeksi rumah sakit adalah suatu proses yang
dinamis, sistematis, terus menerus dalam
pengumpulan, identifikasi, analisis dan interpretasi
data kesehatan yang penting pada suatu populasi
spesifik dan didiseminasikan secara berkala kepada
pihak pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam
perencanaan, penerapan, serta evaluasi suatu
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan
( Pedoman Surveilans Kemkes 2011)
TUJUAN
 Memperoleh data dasar
 Kewaspadaan dini KLB
 Menilai standard mutu pelayanan
 Sebagai sarana mengidentifikasi
malpraktek
 Menilai keberhasilan suatu program PPI
 Meyakinkan para klinisi
 Sebagai suatu tolok ukur akreditasi
METODE SURVEILANS
1.Hospital wide, traditional surveillance
2. Periodic Surveillance
3. Prevalence Surveillance
4. Target Surveillance
5. Outbreak threshold
6. Surveilans Hasil (Outcome Surveillance)
7. Surveilans Selama Perawatan
8. Surveilans Paska Rawat
( Post Discharge Surveillance)
SURVEILANS HASIL
(OUTCOME SURVEILLANCE)
 Pada umumnya yang dipantau adalah kejadian
infeksi luka operasi (ILO), infeksi saluran kemih
(ISK), infeksi aliran darah primer ( IADP) dan
ventilator associated Pneumonia ( VAP).
 Sering memerlukan dukungan laboratorium
microbiologi.
 Lebih efektif jika tindakan invasive sering
dilakukan.
HOSPITAL WIDE, TRADITIONAL
SURVEILLANCE
• Paling komprehensif, terus menerus dan
prospektif, pada semua pasien infeksi
RS
• Mahal dan memerlukan banyak waktu
• Metode pertama yang dikeluarkan CDC
PERIODIC SURVEILLANCE
• Surveillance hanya selama interval waktu
spesifik, satu bulan dalam satu kwartal,pada
satu atau beberapa unit kemudian pindah ke
unit lain.
•Sering dilaksanakan dengan metode target
surveillance sepanjang waktu tertentu
PREVALENCE SURVEILLANCE
• Survei infeksi aktif, termasuk infeksi lama dan
baru selama periode waktu tertentu
• Jumlah total infeksi aktif dibagi jumlah pasien
yang ada selama survei
• Prevalensi survei biasanya lebih tinggi
dari insiden rate infeksi baru dan lama dihitung
TARGET SURVEILLANCE
• Banyak pendekatan kepada Target surveillance
• Fokus kepada critical care unit, Operasi
kardiotorasik, transplantasi, Hemodialisis,
bakterimia, infeksi luka operasi, Ventilator
Associated Pneumonia
• Untuk membatasi skope survei, dapat
mengumpulkan data populasi pasien yang masuk
OUTBREAK THRESHOLD
Survei dilakukan ketika terjadi
» Out break
» Peningkatan hasil kultur positif
» Isolasi meningkat
SURVEILANS SELAMA PERAWATAN
Surveilans yang dilakukan hanya selama
masa perawatan saja.
Paling mudah dilakukan tetapi hanya
mencerminkan infeksi rumah sakit yang
timbul dalam waktu relative singkat.
SURVEILANS PASKA RAWAT
( POST DISCHARGE SURVEILLANCE)
Surveilans yang dilakukan sesudah pasien keluar dari
rumah sakit.
Memerlukan follow up yang ketat dari pasien baik
melalui pemeriksaan langsung waktu pasien datang
control atau berkunjung kerumah pasien dan secara
tidak langsung yaitu melalui kontak telepon.
LANGKAH LANGKAH
SURVEILENS
PLANING SURVEILENS
• Masukan dalam program PPI
• Membuat pedoman surveilens
• Membuat SPO Surveilens
• Menyiapkan formulir surveilens
serta juknis pengisian
SURVEILENS TARGET AKTIF
• Mengkaji Populasi
• Mengumpulkan data Melakukan survei
ke ruangan
• Melihat data dalam formulir yang berada di
dalam status pasien, flowsheet dan kondisi
pasien
• Mencatat dalam formulir yang tersedia
• Merekap setiap hasil kedalam formulir
bulanan dan computer
BEST PRACTICES FOR SURVEILLANCE
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
Step 1:Assess Population
Siapa yang masuk program
surveilans
Semua pasien?
Sekelompok pasien?
Pasien resiko tinggi?
Surveillance
planning
Step 2: Select the outcome or
process for surveillance
Kejadian yang paling sering
terjadi
Dampak biaya
Diagnosis yang paling sering
Surveillance
planning
BEST PRACTICES FOR EILLANCE
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
Surveillance
planning
BEST PRACTICES FOR EILLANCE
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
 Semua unsur-unsur data harus di
definisikan dengan jelas, termasuk
outcome/process, populasi yang
beresiko, faktor-faktor resiko.
 Definisi valid akan mendapatkan data
konsisten, akurat.
 Definisi dapat disesuaikan menurut
CDC,WHO, Kemkes
Pengumpulan data oleh orang yang
kompeten, berpengalaman, berkualitas
profesional ( IPCN)
Pilih metode dan sumber yang tepat
Data demografi, ‘faktor resiko,
penggunaan antibiotika, hasil kultur,LOS
Dapat dilakukan secara
concurrently/prospective dan atau
retrospective tergantung pada sumber –
sumber yang ada
Metode observasi langsung: Gold Standard
Data
Collection
BEST PRACTICES FOR EILLANCE
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
ANALISA
• Melakukan cek ulang apakah data sudah valid
• Menjumlahkan lama hari pemakaian alat dari
semua jenis alat yang tercatat dalam formulir
tersebut untuk menentukan denominator
• Menjumlahkan semua kasus infeksi sesuai
jenisnya untuk menentukan numerator
• Merekapitulasi jenis kuman yang ada pada pasien
yang dilakukan pemeriksaan kultur sesuai jenis
spesimen dan masing – masing ruangan
ANALISA
• Dilakukan penghitungan sesuai rumus untuk
menentukan insiden rate
• Mambuat tabel / grafik dari data yang didapatkan
• Membandingkan dengan data bulan sebelumnya
dan data CDC
• Membuat dugaan faktor - faktor kemungkinan
kejadian infeksi ( dilihat secara intrinsik dan
ekstrinsik)
6.Menghitung dan menganalisa data infeksi
• Insiden Rate ISK
Jumlah ISK
----------------------------------------------------------X 1000
Jumlah hari pemakaian kateter urine menetap dalam
kurun waktu tertentu
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang kateter
urine menetap 20 orang, total hari pemakaian kateter
urine 80 hari.Jumlah pasien ISK dua orang, maka rate
ISK adalah 2/80 X 1000 = 25 ‰
• Insiden Rate VAP
Jumlah VAP
-------------------------------------------------- X 1000
Jumlah hari pemakaian Ventilasi Mekanik dalam kurun
waktu tertentu
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang ventilasi
mekanik lima orang, total hari pemakaian kateter vena
sentral 20 hari.Jumlah pasien VAP dua orang, maka
insiden rate VAP adalah 2/20 X 1000 = 100 ‰
• Insiden Rate IADP
Jumlah IADP
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian kateter vena sentral dalam
kurun waktu tertentu
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang
kateter vena central 10 orang, total hari pemakaian
kateter vena sentral 40 hari.Jumlah pasien IADP dua
orang, maka insiden rate IADP adalah 2/40 X 1000 =
50 ‰
• Insiden Rate Plebitis
Jumlah Plebitis
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian intra vena perifer dalam kurun
waktu tertentu
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang intra vena
perifer 50 orang, total hari pemakaian kateter vena perifer
200 hari.Jumlah pasien Plebitis 10 orang, maka insiden
rate Plebitis adalah 10/200 X 1000 = 50 ‰
Insiden Rate ILO
Jumlah ILO
----------------------------------------- X 100
Jumlah kasus operasi dalam kurun waktu
tertentu
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah kasus
operasi SC 20 orang, terjadi ILO dua orang,
maka insiden rate infeksi adalah
2/20 X 100 = 10 %
• Laporan dibuat secara periodik,
tergantung institusi bisa setiap
bulan, triwulan, tahunan.
• Laporan dilengkapi dengan
rekomendasi tindak lanjut bagi
pihak terkait dengan peningkatan
infeksi.
• Melakukan evaluasi dari tindak
lanjut pada bulan berikutnya
HASIL SURVEILENS PPI
DI RSJPDHK
Data infeksi rumah sakit periode 2001-2010 di RSJPDHK
0
10
20
30
40
50
60
70
`10
`01 `02 `03 `04 `05 `06 `07 `08 `09
Tahun
per
1000
hari
rawat/pemakaian
alat
IADP
ISK
HAP
VAP
Plebitis
Dekubitus
Analisa :
• Grafik diatas menunjukan Insiden rate infeksi aliran darah
(IAD) di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
Kita sebesar 5.5 ‰ (persribu hari pemakaian alat) atau 0.6%
mengalami penurunan sebesar 25% dari target program tahun
2013 yaitu sebesar 20% ( insiden rate IAD tahun 2012 sebesar
7.9 ‰ atau 0.8 % ). Sedangkan sebagai pembanding data HAIs
dari NHSN ( National Healthcare worker Safety Network) tahun
2010 sebesar 14%
• Kemungkinana factor penyebab tingginya angka kejadian infeksi
aliran darah antara lain masih kurangnya kepatuhan terhadap
penerapan bundles central line. Kondisi pasien itu sendiri
dimana kebanyakan pasien yang dilakukan pemasangan kateter
vena sentral adalah pasien yang mengalami multi organ failure.
Kejadian infeksi aliran darah pada pasien paska operasi yaitu
pada pasien yang mengalami komplikasi sehingga perawatan di
ruang ICU makin lama dan memerlukan kateter central vena
untuk pemberian terapi atau pemantauan cairan.
Data ISK periode 2001-2010 diRSJPDHK
6.5
5.4
3.2
4.4 4.3
2.5 2.7
3.5
3
1.5
0
1
2
3
4
5
6
7
`01 `02 `03 `04 `05 `06 `07 `08 `09 `10
Tahun
Per
1000
hari
pemakaian
kateter
urine
ISK
Data VAP periode 2005-2010
61.4
42
38
52.2
30
19.5
0
10
20
30
40
50
60
70
`05 `06 `07 `08 `09 `10
Tahun
Per
1000
hari
pemakaian
Ventilasi
Mekanik
VAP
Data Plebitis periode 2005-2010 diRSJPDHK
0.6
4.7 5.1
8.7
7.4
4
0
2
4
6
8
10
`05 `06 `07 `08 `09 `10
Tahun
Per
1000
hari
pemakaian
kateter
vena
perifer
Plebitis
Data Dekubitus periode 2001-2010 diRSJPDHK
6.6
5.5
7
7.8
5
4.2
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
`05 `06 `07 `08 `09 `10
Tahun
per
1000
hari
tirah
baring
Series1
JENIS KUMAN TERBANYAK DI ICU DEWASA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2013
Kesimpulan
 Kegiatan surveilens merupakan salah satu
program PPI yang sangat penting dan
luas yang harus dilaksanakan dalam PPI
 Kegiatan surveilens akan dapat
menurunkan HAIs
surveilans_ppi.pdf

More Related Content

Similar to surveilans_ppi.pdf

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Kanaidi ken
 
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxLaporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
PuskemasPanunggangan
 
03 MI 1 PB-3 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi (1).ppt
03 MI 1 PB-3  Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi (1).ppt03 MI 1 PB-3  Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi (1).ppt
03 MI 1 PB-3 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi (1).ppt
ribe20101
 
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptxKOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
Zhillu
 
Tutorial ppi hand_hygiene
Tutorial ppi hand_hygieneTutorial ppi hand_hygiene
Tutorial ppi hand_hygiene
Housten de Costa
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedah
fitrielita1
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedah
fitrielita1
 
Persiapan dan Penyusunan Mikroplaning Imunisasi PCV_IR.pptx
Persiapan dan Penyusunan Mikroplaning Imunisasi PCV_IR.pptxPersiapan dan Penyusunan Mikroplaning Imunisasi PCV_IR.pptx
Persiapan dan Penyusunan Mikroplaning Imunisasi PCV_IR.pptx
ekarizkyutami1
 
7. PLAN INM PKM.pdf
7. PLAN INM PKM.pdf7. PLAN INM PKM.pdf
7. PLAN INM PKM.pdf
puskesmasgondosari2
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
komitemutu5
 
7. PLAN INM PKM.pptx
7. PLAN INM PKM.pptx7. PLAN INM PKM.pptx
7. PLAN INM PKM.pptx
RAHMA674539
 
AUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptx
AUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptxAUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptx
AUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptx
AlmunawarArt
 
7. Plan_INM di Puskesmas.pdf
7. Plan_INM di Puskesmas.pdf7. Plan_INM di Puskesmas.pdf
7. Plan_INM di Puskesmas.pdf
RidwanMeito
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrs
khusnuleza
 
sosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxsosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptx
Trisy SY
 
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
anis1110121
 
2. Edit 250716 OVERVIEW PPI.pptx
2. Edit 250716 OVERVIEW PPI.pptx2. Edit 250716 OVERVIEW PPI.pptx
2. Edit 250716 OVERVIEW PPI.pptx
DepartemenKeperawata1
 
APLIKASI BUNDLE IADP.ppt
APLIKASI BUNDLE IADP.pptAPLIKASI BUNDLE IADP.ppt
APLIKASI BUNDLE IADP.ppt
ssuser2a502f
 

Similar to surveilans_ppi.pdf (20)

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
 
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxLaporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
 
03 MI 1 PB-3 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi (1).ppt
03 MI 1 PB-3  Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi (1).ppt03 MI 1 PB-3  Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi (1).ppt
03 MI 1 PB-3 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi (1).ppt
 
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptxKOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
 
Tutorial ppi hand_hygiene
Tutorial ppi hand_hygieneTutorial ppi hand_hygiene
Tutorial ppi hand_hygiene
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedah
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedah
 
Persiapan dan Penyusunan Mikroplaning Imunisasi PCV_IR.pptx
Persiapan dan Penyusunan Mikroplaning Imunisasi PCV_IR.pptxPersiapan dan Penyusunan Mikroplaning Imunisasi PCV_IR.pptx
Persiapan dan Penyusunan Mikroplaning Imunisasi PCV_IR.pptx
 
PLAN INM PKM.pptx
PLAN INM PKM.pptxPLAN INM PKM.pptx
PLAN INM PKM.pptx
 
7. PLAN INM PKM.pdf
7. PLAN INM PKM.pdf7. PLAN INM PKM.pdf
7. PLAN INM PKM.pdf
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
 
7. PLAN INM PKM.pptx
7. PLAN INM PKM.pptx7. PLAN INM PKM.pptx
7. PLAN INM PKM.pptx
 
AUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptx
AUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptxAUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptx
AUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptx
 
7. Plan_INM di Puskesmas.pdf
7. Plan_INM di Puskesmas.pdf7. Plan_INM di Puskesmas.pdf
7. Plan_INM di Puskesmas.pdf
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrs
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
sosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxsosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptx
 
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
 
2. Edit 250716 OVERVIEW PPI.pptx
2. Edit 250716 OVERVIEW PPI.pptx2. Edit 250716 OVERVIEW PPI.pptx
2. Edit 250716 OVERVIEW PPI.pptx
 
APLIKASI BUNDLE IADP.ppt
APLIKASI BUNDLE IADP.pptAPLIKASI BUNDLE IADP.ppt
APLIKASI BUNDLE IADP.ppt
 

Recently uploaded

Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 

Recently uploaded (20)

Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 

surveilans_ppi.pdf

  • 1. SURVEILENS PPI Oleh Kuraesin SKep, Ners, CVRN Pelatihan IPCN 18 – 24 Mei 2014
  • 2. PENDAHULUAN Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit. Salah satu program dari pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) adalah surveilans infeksi
  • 3. Kegiatan surveilans Infeksi di Indonesia harus dilaksanakan sesuai dengan pedoman surveilans infeksi rumah sakit yang diterbitkan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011. Jenis/Metode Surveilans infeksi rumah sakit dapat direncanakan, dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kondisi masing masing rumah sakit itu sendiri.
  • 6. PENGERTIAN Surveilans infeksi rumah sakit adalah suatu proses yang dinamis, sistematis, terus menerus dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan interpretasi data kesehatan yang penting pada suatu populasi spesifik dan didiseminasikan secara berkala kepada pihak pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaan, penerapan, serta evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan ( Pedoman Surveilans Kemkes 2011)
  • 7. TUJUAN  Memperoleh data dasar  Kewaspadaan dini KLB  Menilai standard mutu pelayanan  Sebagai sarana mengidentifikasi malpraktek  Menilai keberhasilan suatu program PPI  Meyakinkan para klinisi  Sebagai suatu tolok ukur akreditasi
  • 8. METODE SURVEILANS 1.Hospital wide, traditional surveillance 2. Periodic Surveillance 3. Prevalence Surveillance 4. Target Surveillance 5. Outbreak threshold 6. Surveilans Hasil (Outcome Surveillance) 7. Surveilans Selama Perawatan 8. Surveilans Paska Rawat ( Post Discharge Surveillance)
  • 9. SURVEILANS HASIL (OUTCOME SURVEILLANCE)  Pada umumnya yang dipantau adalah kejadian infeksi luka operasi (ILO), infeksi saluran kemih (ISK), infeksi aliran darah primer ( IADP) dan ventilator associated Pneumonia ( VAP).  Sering memerlukan dukungan laboratorium microbiologi.  Lebih efektif jika tindakan invasive sering dilakukan.
  • 10. HOSPITAL WIDE, TRADITIONAL SURVEILLANCE • Paling komprehensif, terus menerus dan prospektif, pada semua pasien infeksi RS • Mahal dan memerlukan banyak waktu • Metode pertama yang dikeluarkan CDC
  • 11. PERIODIC SURVEILLANCE • Surveillance hanya selama interval waktu spesifik, satu bulan dalam satu kwartal,pada satu atau beberapa unit kemudian pindah ke unit lain. •Sering dilaksanakan dengan metode target surveillance sepanjang waktu tertentu
  • 12. PREVALENCE SURVEILLANCE • Survei infeksi aktif, termasuk infeksi lama dan baru selama periode waktu tertentu • Jumlah total infeksi aktif dibagi jumlah pasien yang ada selama survei • Prevalensi survei biasanya lebih tinggi dari insiden rate infeksi baru dan lama dihitung
  • 13. TARGET SURVEILLANCE • Banyak pendekatan kepada Target surveillance • Fokus kepada critical care unit, Operasi kardiotorasik, transplantasi, Hemodialisis, bakterimia, infeksi luka operasi, Ventilator Associated Pneumonia • Untuk membatasi skope survei, dapat mengumpulkan data populasi pasien yang masuk
  • 14. OUTBREAK THRESHOLD Survei dilakukan ketika terjadi » Out break » Peningkatan hasil kultur positif » Isolasi meningkat
  • 15. SURVEILANS SELAMA PERAWATAN Surveilans yang dilakukan hanya selama masa perawatan saja. Paling mudah dilakukan tetapi hanya mencerminkan infeksi rumah sakit yang timbul dalam waktu relative singkat.
  • 16. SURVEILANS PASKA RAWAT ( POST DISCHARGE SURVEILLANCE) Surveilans yang dilakukan sesudah pasien keluar dari rumah sakit. Memerlukan follow up yang ketat dari pasien baik melalui pemeriksaan langsung waktu pasien datang control atau berkunjung kerumah pasien dan secara tidak langsung yaitu melalui kontak telepon.
  • 18.
  • 19. PLANING SURVEILENS • Masukan dalam program PPI • Membuat pedoman surveilens • Membuat SPO Surveilens • Menyiapkan formulir surveilens serta juknis pengisian
  • 20. SURVEILENS TARGET AKTIF • Mengkaji Populasi • Mengumpulkan data Melakukan survei ke ruangan • Melihat data dalam formulir yang berada di dalam status pasien, flowsheet dan kondisi pasien • Mencatat dalam formulir yang tersedia • Merekap setiap hasil kedalam formulir bulanan dan computer
  • 21. BEST PRACTICES FOR SURVEILLANCE HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS Step 1:Assess Population Siapa yang masuk program surveilans Semua pasien? Sekelompok pasien? Pasien resiko tinggi? Surveillance planning
  • 22. Step 2: Select the outcome or process for surveillance Kejadian yang paling sering terjadi Dampak biaya Diagnosis yang paling sering Surveillance planning BEST PRACTICES FOR EILLANCE HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
  • 23. Surveillance planning BEST PRACTICES FOR EILLANCE HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS  Semua unsur-unsur data harus di definisikan dengan jelas, termasuk outcome/process, populasi yang beresiko, faktor-faktor resiko.  Definisi valid akan mendapatkan data konsisten, akurat.  Definisi dapat disesuaikan menurut CDC,WHO, Kemkes
  • 24. Pengumpulan data oleh orang yang kompeten, berpengalaman, berkualitas profesional ( IPCN) Pilih metode dan sumber yang tepat Data demografi, ‘faktor resiko, penggunaan antibiotika, hasil kultur,LOS Dapat dilakukan secara concurrently/prospective dan atau retrospective tergantung pada sumber – sumber yang ada Metode observasi langsung: Gold Standard Data Collection BEST PRACTICES FOR EILLANCE HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
  • 25. ANALISA • Melakukan cek ulang apakah data sudah valid • Menjumlahkan lama hari pemakaian alat dari semua jenis alat yang tercatat dalam formulir tersebut untuk menentukan denominator • Menjumlahkan semua kasus infeksi sesuai jenisnya untuk menentukan numerator • Merekapitulasi jenis kuman yang ada pada pasien yang dilakukan pemeriksaan kultur sesuai jenis spesimen dan masing – masing ruangan
  • 26. ANALISA • Dilakukan penghitungan sesuai rumus untuk menentukan insiden rate • Mambuat tabel / grafik dari data yang didapatkan • Membandingkan dengan data bulan sebelumnya dan data CDC • Membuat dugaan faktor - faktor kemungkinan kejadian infeksi ( dilihat secara intrinsik dan ekstrinsik)
  • 27. 6.Menghitung dan menganalisa data infeksi • Insiden Rate ISK Jumlah ISK ----------------------------------------------------------X 1000 Jumlah hari pemakaian kateter urine menetap dalam kurun waktu tertentu Contoh: Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang kateter urine menetap 20 orang, total hari pemakaian kateter urine 80 hari.Jumlah pasien ISK dua orang, maka rate ISK adalah 2/80 X 1000 = 25 ‰
  • 28. • Insiden Rate VAP Jumlah VAP -------------------------------------------------- X 1000 Jumlah hari pemakaian Ventilasi Mekanik dalam kurun waktu tertentu Contoh: Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang ventilasi mekanik lima orang, total hari pemakaian kateter vena sentral 20 hari.Jumlah pasien VAP dua orang, maka insiden rate VAP adalah 2/20 X 1000 = 100 ‰
  • 29. • Insiden Rate IADP Jumlah IADP ------------------------------------ X 1000 Jumlah hari pemakaian kateter vena sentral dalam kurun waktu tertentu Contoh: Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang kateter vena central 10 orang, total hari pemakaian kateter vena sentral 40 hari.Jumlah pasien IADP dua orang, maka insiden rate IADP adalah 2/40 X 1000 = 50 ‰
  • 30. • Insiden Rate Plebitis Jumlah Plebitis ------------------------------------ X 1000 Jumlah hari pemakaian intra vena perifer dalam kurun waktu tertentu Contoh: Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang intra vena perifer 50 orang, total hari pemakaian kateter vena perifer 200 hari.Jumlah pasien Plebitis 10 orang, maka insiden rate Plebitis adalah 10/200 X 1000 = 50 ‰
  • 31. Insiden Rate ILO Jumlah ILO ----------------------------------------- X 100 Jumlah kasus operasi dalam kurun waktu tertentu Contoh: Pada bulan Juli 2009 jumlah kasus operasi SC 20 orang, terjadi ILO dua orang, maka insiden rate infeksi adalah 2/20 X 100 = 10 %
  • 32. • Laporan dibuat secara periodik, tergantung institusi bisa setiap bulan, triwulan, tahunan. • Laporan dilengkapi dengan rekomendasi tindak lanjut bagi pihak terkait dengan peningkatan infeksi. • Melakukan evaluasi dari tindak lanjut pada bulan berikutnya
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 39. Data infeksi rumah sakit periode 2001-2010 di RSJPDHK 0 10 20 30 40 50 60 70 `10 `01 `02 `03 `04 `05 `06 `07 `08 `09 Tahun per 1000 hari rawat/pemakaian alat IADP ISK HAP VAP Plebitis Dekubitus
  • 40.
  • 41. Analisa : • Grafik diatas menunjukan Insiden rate infeksi aliran darah (IAD) di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita sebesar 5.5 ‰ (persribu hari pemakaian alat) atau 0.6% mengalami penurunan sebesar 25% dari target program tahun 2013 yaitu sebesar 20% ( insiden rate IAD tahun 2012 sebesar 7.9 ‰ atau 0.8 % ). Sedangkan sebagai pembanding data HAIs dari NHSN ( National Healthcare worker Safety Network) tahun 2010 sebesar 14% • Kemungkinana factor penyebab tingginya angka kejadian infeksi aliran darah antara lain masih kurangnya kepatuhan terhadap penerapan bundles central line. Kondisi pasien itu sendiri dimana kebanyakan pasien yang dilakukan pemasangan kateter vena sentral adalah pasien yang mengalami multi organ failure. Kejadian infeksi aliran darah pada pasien paska operasi yaitu pada pasien yang mengalami komplikasi sehingga perawatan di ruang ICU makin lama dan memerlukan kateter central vena untuk pemberian terapi atau pemantauan cairan.
  • 42. Data ISK periode 2001-2010 diRSJPDHK 6.5 5.4 3.2 4.4 4.3 2.5 2.7 3.5 3 1.5 0 1 2 3 4 5 6 7 `01 `02 `03 `04 `05 `06 `07 `08 `09 `10 Tahun Per 1000 hari pemakaian kateter urine ISK
  • 43. Data VAP periode 2005-2010 61.4 42 38 52.2 30 19.5 0 10 20 30 40 50 60 70 `05 `06 `07 `08 `09 `10 Tahun Per 1000 hari pemakaian Ventilasi Mekanik VAP
  • 44. Data Plebitis periode 2005-2010 diRSJPDHK 0.6 4.7 5.1 8.7 7.4 4 0 2 4 6 8 10 `05 `06 `07 `08 `09 `10 Tahun Per 1000 hari pemakaian kateter vena perifer Plebitis
  • 45. Data Dekubitus periode 2001-2010 diRSJPDHK 6.6 5.5 7 7.8 5 4.2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 `05 `06 `07 `08 `09 `10 Tahun per 1000 hari tirah baring Series1
  • 46. JENIS KUMAN TERBANYAK DI ICU DEWASA PERIODE JANUARI – DESEMBER 2013
  • 47. Kesimpulan  Kegiatan surveilens merupakan salah satu program PPI yang sangat penting dan luas yang harus dilaksanakan dalam PPI  Kegiatan surveilens akan dapat menurunkan HAIs