2. Sasaran Kaderisasi :
Mendapatkan Pemahaman keagamaan yang
moderat
Mendapatkan pemahaman tentang cinta tanah air
Memiliki komitmen berkontribusi di lingkungan
sekolah atau Masyarakat
Memiliki keterampilan bekerja sama dalam tim
Bekerjasama dalam organisasi
3. Indikator Capaian :
Mampu mengambil hikmah masa lalu
Poin Pembahasan :
Surat As-Syams ( 15 ayat ), Mengambil pelajaran
masa lalu :
1. Manusia bebas memilih antara jalan fujur dan
takwa
2. Kisah kaum Tsamud
4. Arahan buat Pembina
Setiap pembahasan materi, pembina mengarahkan pada fokus tema,
berarti pembina menyiapkan diri untuk membaca dan memahami
materi secara utuh terlebih dahulu.
Ilustrasi di setiap tema diarahkan pada internalisasi indiktor capaian
dengan bahasa dan gaya sesuai usianya.
Fokus internalisasi indikator capaian selalu diarahkan pada sasaran
kaderisasi seperti pentinganya mengikuti pembinaan, pentingnya
selalu besama orang baik
Titik tekan internalisasi indikator capaian selalu diarahakan pada
sasaran kaderisasi disesuaikan dengan kondisi dan konten materi
Setiap pembina dianjurkan mencari informasi terkait kegiatan sekolah
atau, Masyarakat atau komunitas sebagai bahan ilustrasi dalam
internalisasi pencapian sasaran kaderisasi
5.
6. Terjemahannya :
1. Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari,
2. demi bulan apabila mengiringinya,
3. demi siang apabila menampakkannya,
4. demi malam apabila menutupinya (gelap gulita),
5. demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan),
6. demi bumi serta penghamparannya,
7. demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya,
7. 8. maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan
ketakwaannya,
9. sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),
10. dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.
11. (Kaum) samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka
melampaui batas (zalim),
12. ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
13. lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, "(Biarkanlah)
unta betina dari Allah ini dengan minumannya."
14. Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya,
karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu
diratakan-Nya (dengan tanah),
15. dan Dia tidak takut terhadap akibatnya
8. Surat Asy Syams termasuk surat Makkiyyah
(diturunkan kepada Nabi Nabi Saw. sebelum
hijrah ke Madinah
Terdiri dari 15 ayat, surat yang ke 91 setelah
surat Al Balad.
Menjelaskan tentang Pelajaran dari kaum tsamud
dan dua jalan yang bebas dipilih oleh manusia
9. Pelajaran yang bisa diambil :
1. Manusia diilhami jalan yang baik dan yang buruk
(QS. Asy Syams 1 – 6)
a. Allah bersumpah dengan mahluk ciptaan-Nya
b. Allah telah mengilhamkan kepada jiwa dua jalan, yaitu
jalan kejahatan (fujur) dan jalan ketaqwaan.
Menurut tafsir Imam Ibnu Katsir bahwa Allah Swt. telah
menciptakan setiap jiwa dengan sempurna dan tegak di atas
fithrah yang lurus sebagaimana Firman Allah dalam surat Ar
Ruum ayat 30.
10. Surat Ar-Rum Ayat 30
َف يِتهال ِ ه
َّللا َتَرْطِف ۚ اًفيِنَح ِينِلدِل َكَهْج َو ْمِقَأَف
ِقَْلخِل َليِدْبَت َ
َل ۚ اَهْيَلَع َ
اسهنال َرَط
َذ ۚ ِ ه
َّللا
َكِل
َونُمَلْعَي َ
َل ِ
اسهنال َرَثْكَأ هنِكَل َو ُمِيَقْال ُينِالد
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui
11. hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abi Hurairah R.A.:
وسلم عليه هللا صلى ِهللا ُل ْوُس َر َلاَق
:
َهُي ُها َوَبَأَف ِةَرْطِفْال ىَلَع ُدَلوُي ٍدوُل ْوَم ُّلُك
ِهِناَس ِجَمُي ْوَأ ِهِنا َر ِ
َصنُي ْوَأ ِهِناَدِو
.
“Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua
orang tuanyalah yang membuatnya menjadi orang Yahudi, orang Nasrani ataupun
orang Majusi”
Bro/Sis …agar kita selalu berada di jalan ketakwan berarti harus menjaga fithrah kita
dengan senantiasa memelihara hati, lisan dan perbuatan kita. Jaga pergaulan dari
teman –teman yang bisa menjerumuskan kita.
Pada surat Asy Syam ayat 9-10 Allah memberitahukan kepada kita semua yang artinya
:
“sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang
yang mengotorinya.”
Dengan demikian orang yang beruntung adalah orang yang menjauhkan dari dosa,
sedangkan orang yang merugi adalah yang mengotori jiwanya, mendekatkan diri
dengan perbuatan maksiat
12. 2. PELAJARAN DARI KAUM TSAMUD
a. Di ayat yang ke 11 – 15 kaum tsamud telah mendustakan
Nabi Saleh, dengan kemaksiatan yang melampaui batas
karena menyembelih Unta yang dilarang oleh nabinya.
b. Karena pelanggaran tersebut kaum Tsamud
mendapatkan azab dengan dimusnahkan oleh Allahrata
dengan tanah tanpa tersisa satupun.
13. Kesimpulan :
1. Allah mengilhami kepada manusia dua jalan, yaitu jalan
buruk (fujur) dan taqwa
2. Kita sebagai generasi muda yang ingin tetap selamat tentu
akan melilih jalan yang taqwa dengan cara menjaukan diri
kita dari penyebab kemaksiatan.
3. Kita jangan sampai seperti kaum Tsamud yang
dimusnahkan oleh Allah karena melanggar larangan
Nabinya.
4. Jadikan pengalaman buruk baik diri kita ataupun orang lain
sebagai Pelajaran berharga untuk diri kita
SEMANGAT BERTAHAN DALAM KEBAIKAN YA BRO/SIS …….