Dokumen tersebut membahas tentang genetika, rekayasa genetika seperti kloning, inseminasi buatan, dan bayi tabung, serta dampaknya terhadap kehidupan. Juga membahas tentang sistem imun tubuh yang terdiri atas sistem imun alami dan didapat untuk melawan patogen.
Materi "KLONING" - Biologi - Kelompok 6 - Kelas XII MIPA 1 ( SMA NEGERI 1 SOE ) AskalirEduardo
Kloning adalah membuat individu baru yang identik secara genetik. Kloning hewan melibatkan reproduksi seluruh organisme dari sel yang diambil dari organisme induk sehingga menghasilkan keturunan yang secara genetik sama. Ada dua proses kloning hewan, yaitu transplantasi embrio dan transfer nukleus. Kloning memiliki dampak positif seperti melestarikan spesies langka dan menghasilkan sel untuk pengobatan, namun juga beris
Bayi tabung atau dalam bahasa kedokteran disebut In Vitro Fertilization (IVF) adalah suatu upaya memperoleh kehamilan dengan jalan mempertemukan sel sperma dan sel telur dalam suatu wadah khusus. Pada kondisi normal, pertemuan ini berlangsung di dalam saluran tuba. Pembuahan sel telur (ovum) yang dilakukan di luar tubuh calon ibu. Awalnya tekhnik reproduksi ini ditunjukkan untuk pasangan infertile, yang mengalami kerusakan saluran telur. Namun saat ini indikasinya telah diperluas, antara lain jika calon ibu mempunyai lender mulut rahim yang abnormal, mutu calon ayah kurang baik, adanya antibody pada atau terhadap sperma, tidah kunjung hamil walaupun endometriosis telah diobati, serta pada gangguan kesuburan yang tidak diketahui penyebabnya maka program bayi tabung ini bias dilakukan.
Teks tersebut membahas tentang latar belakang dan tujuan penelitian mengenai hukum bayi tabung menurut Islam. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan bahwa banyak pasangan yang mengalami kesulitan reproduksi, dan bahwa teknologi bayi tabung dapat menjadi solusi, namun perlu dipahami hukumnya dalam pandangan Islam."
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMJM Networks
Dokumen tersebut membahas tentang relayasa genetika (bayi tabung) dan sistem imun. Secara ringkas, dibahas sejarah bayi tabung sejak tahun 1978 beserta prosesnya, kasus-kasus bayi tabung di berbagai negara termasuk Indonesia, serta penjelasan singkat tentang sistem imun tubuh untuk melindungi dari patogen luar.
Dokumen tersebut membahas tentang genetika, rekayasa genetika seperti kloning, inseminasi buatan, dan bayi tabung, serta dampaknya terhadap kehidupan. Juga membahas tentang sistem imun tubuh yang terdiri atas sistem imun alami dan didapat untuk melawan patogen.
Materi "KLONING" - Biologi - Kelompok 6 - Kelas XII MIPA 1 ( SMA NEGERI 1 SOE ) AskalirEduardo
Kloning adalah membuat individu baru yang identik secara genetik. Kloning hewan melibatkan reproduksi seluruh organisme dari sel yang diambil dari organisme induk sehingga menghasilkan keturunan yang secara genetik sama. Ada dua proses kloning hewan, yaitu transplantasi embrio dan transfer nukleus. Kloning memiliki dampak positif seperti melestarikan spesies langka dan menghasilkan sel untuk pengobatan, namun juga beris
Bayi tabung atau dalam bahasa kedokteran disebut In Vitro Fertilization (IVF) adalah suatu upaya memperoleh kehamilan dengan jalan mempertemukan sel sperma dan sel telur dalam suatu wadah khusus. Pada kondisi normal, pertemuan ini berlangsung di dalam saluran tuba. Pembuahan sel telur (ovum) yang dilakukan di luar tubuh calon ibu. Awalnya tekhnik reproduksi ini ditunjukkan untuk pasangan infertile, yang mengalami kerusakan saluran telur. Namun saat ini indikasinya telah diperluas, antara lain jika calon ibu mempunyai lender mulut rahim yang abnormal, mutu calon ayah kurang baik, adanya antibody pada atau terhadap sperma, tidah kunjung hamil walaupun endometriosis telah diobati, serta pada gangguan kesuburan yang tidak diketahui penyebabnya maka program bayi tabung ini bias dilakukan.
Teks tersebut membahas tentang latar belakang dan tujuan penelitian mengenai hukum bayi tabung menurut Islam. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan bahwa banyak pasangan yang mengalami kesulitan reproduksi, dan bahwa teknologi bayi tabung dapat menjadi solusi, namun perlu dipahami hukumnya dalam pandangan Islam."
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMJM Networks
Dokumen tersebut membahas tentang relayasa genetika (bayi tabung) dan sistem imun. Secara ringkas, dibahas sejarah bayi tabung sejak tahun 1978 beserta prosesnya, kasus-kasus bayi tabung di berbagai negara termasuk Indonesia, serta penjelasan singkat tentang sistem imun tubuh untuk melindungi dari patogen luar.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknologi reproduksi pada manusia, mulai dari bayi tabung, kloning, inseminasi intra sitoplasmik sperma (ICSI), tubektomi, vasektomi, alat kontrasepsi seperti IUD, kondom, diafragma, suntikan, susuk, dan pil kontrasepsi. Teknologi-teknologi tersebut digunakan untuk membantu proses reproduksi manusia maupun mencegah kehamilan.
Seminar membahaskan perspektif Islam terhadap penyewaan rahim. Ia mengkaji manfaat dan mudarat amalan ini, etika dalam sains perubatan Islam, dan pandangan ulama' tentang statusnya (haram atau boleh diterima dalam keadaan tertentu). Kebanyakan ulama' menganggap amalan ini haram kerana mudaratnya lebih besar daripada manfaat, dan ia bertentangan dengan etika Islam serta maqasid syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan prosedur bayi tabung. Secara singkat, bayi tabung adalah metode bantuan reproduksi dengan mengambil sel telur wanita dan melakukan pembuahan secara in vitro dengan sperma pria, sebelum ditanamkan kembali ke rahim untuk mengandung. Prosedur bayi tabung meliputi stimulasi sel telur, pengambilan sel telur dan sperma, pembuahan in vitro, dan transplantasi embrio ke rahim.
Teks tersebut membahas pandangan agama terhadap inseminasi buatan, dimana Islam bersikap netral tetapi mengharamkan jika menggunakan donor sperma atau ovum. Kristen dan Katolik menolak karena dianggap tidak bermoral dan melanggar harkat manusia. Secara umum, agama-agama mengizinkan jika menggunakan sperma suami untuk membantu pasangan mandul memiliki keturunan.
Makalah ini membahas tentang embriologi manusia menurut ayat-ayat Al-Quran. Ayat-ayat tersebut menjelaskan proses penciptaan manusia mulai dari tanah, nutfah, 'alaqah, mudghah, tulang dan daging. Penjelasan tersebut sesuai dengan penemuan ilmu pengetahuan modern mengenai perkembangan janin manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang infertilitas pasangan dan teknik-teknik reproduksi bantuan. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain definisi infertilitas primer dan sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan pasangan, pemeriksaan yang dilakukan untuk suami dan istri seperti analisis sperma dan pemeriksaan hormonal, serta teknik-teknik reproduksi bantuan seperti inseminasi intrauterin dan fertilisasi in vitro.
Fortofolio 1 Prinsip dasar PerkembanganIvho Mamonto
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan hewan, meliputi:
1) Pertumbuhan dan perkembangan embrionik, mulai dari pembuahan hingga organogenesis.
2) Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik, termasuk metamorfosis pada serangga.
3) Teori-teori pertumbuhan seperti preformasi dan epigenesis.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, teori, dan sejarah embriologi. Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dari zigot hingga janin. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan perkembangan embrio seperti teori epigenesis, preformasi, rekapitulasi, pangenesis, germ plasm, dan germ layer. Dokumen juga menjelaskan tahap-tahap perkembangan embrio yakni morula, blastula, gastr
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu inseminasi buatan, bayi tabung, dan kloning. Inseminasi buatan dan bayi tabung diijinkan dalam Islam asalkan menggunakan sel telur dan sperma pasangan suami istri yang sah. Kloning manusia dilarang karena akan menghilangkan keanekaragaman genetik dan nasab keturunan.
Bab 4 dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan gamet jantan (sperma) dan betina (ovum) pada manusia, jenis-jenis pembiakan, dan perbandingan antara oogenesis dan spermatogenesis. Juga dibahas proses pembuahan yang meliputi pembentukan zigot dari penyatuan nukleus sperma dan ovum, serta perkembangannya hingga penanaman.
Proses bayi tabung memiliki dampak positif dengan membantu pasangan subur namun juga risiko kesehatan. Hukum Islam hanya mengizinkan bayi tabung dengan sel sperma dan ovum suami istri tanpa donor atau ibu pengganti. Pemerintah perlu aturan yang melindungi martabat reproduksi manusia.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknologi reproduksi pada manusia, mulai dari bayi tabung, kloning, inseminasi intra sitoplasmik sperma (ICSI), tubektomi, vasektomi, alat kontrasepsi seperti IUD, kondom, diafragma, suntikan, susuk, dan pil kontrasepsi. Teknologi-teknologi tersebut digunakan untuk membantu proses reproduksi manusia maupun mencegah kehamilan.
Seminar membahaskan perspektif Islam terhadap penyewaan rahim. Ia mengkaji manfaat dan mudarat amalan ini, etika dalam sains perubatan Islam, dan pandangan ulama' tentang statusnya (haram atau boleh diterima dalam keadaan tertentu). Kebanyakan ulama' menganggap amalan ini haram kerana mudaratnya lebih besar daripada manfaat, dan ia bertentangan dengan etika Islam serta maqasid syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan prosedur bayi tabung. Secara singkat, bayi tabung adalah metode bantuan reproduksi dengan mengambil sel telur wanita dan melakukan pembuahan secara in vitro dengan sperma pria, sebelum ditanamkan kembali ke rahim untuk mengandung. Prosedur bayi tabung meliputi stimulasi sel telur, pengambilan sel telur dan sperma, pembuahan in vitro, dan transplantasi embrio ke rahim.
Teks tersebut membahas pandangan agama terhadap inseminasi buatan, dimana Islam bersikap netral tetapi mengharamkan jika menggunakan donor sperma atau ovum. Kristen dan Katolik menolak karena dianggap tidak bermoral dan melanggar harkat manusia. Secara umum, agama-agama mengizinkan jika menggunakan sperma suami untuk membantu pasangan mandul memiliki keturunan.
Makalah ini membahas tentang embriologi manusia menurut ayat-ayat Al-Quran. Ayat-ayat tersebut menjelaskan proses penciptaan manusia mulai dari tanah, nutfah, 'alaqah, mudghah, tulang dan daging. Penjelasan tersebut sesuai dengan penemuan ilmu pengetahuan modern mengenai perkembangan janin manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang infertilitas pasangan dan teknik-teknik reproduksi bantuan. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain definisi infertilitas primer dan sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan pasangan, pemeriksaan yang dilakukan untuk suami dan istri seperti analisis sperma dan pemeriksaan hormonal, serta teknik-teknik reproduksi bantuan seperti inseminasi intrauterin dan fertilisasi in vitro.
Fortofolio 1 Prinsip dasar PerkembanganIvho Mamonto
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan hewan, meliputi:
1) Pertumbuhan dan perkembangan embrionik, mulai dari pembuahan hingga organogenesis.
2) Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik, termasuk metamorfosis pada serangga.
3) Teori-teori pertumbuhan seperti preformasi dan epigenesis.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, teori, dan sejarah embriologi. Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dari zigot hingga janin. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan perkembangan embrio seperti teori epigenesis, preformasi, rekapitulasi, pangenesis, germ plasm, dan germ layer. Dokumen juga menjelaskan tahap-tahap perkembangan embrio yakni morula, blastula, gastr
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu inseminasi buatan, bayi tabung, dan kloning. Inseminasi buatan dan bayi tabung diijinkan dalam Islam asalkan menggunakan sel telur dan sperma pasangan suami istri yang sah. Kloning manusia dilarang karena akan menghilangkan keanekaragaman genetik dan nasab keturunan.
Bab 4 dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan gamet jantan (sperma) dan betina (ovum) pada manusia, jenis-jenis pembiakan, dan perbandingan antara oogenesis dan spermatogenesis. Juga dibahas proses pembuahan yang meliputi pembentukan zigot dari penyatuan nukleus sperma dan ovum, serta perkembangannya hingga penanaman.
Proses bayi tabung memiliki dampak positif dengan membantu pasangan subur namun juga risiko kesehatan. Hukum Islam hanya mengizinkan bayi tabung dengan sel sperma dan ovum suami istri tanpa donor atau ibu pengganti. Pemerintah perlu aturan yang melindungi martabat reproduksi manusia.
Dokumen tersebut membahas hukum inseminasi buatan dan bayi tabung dalam Islam. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa inseminasi buatan dengan sperma atau ovum suami istri diijinkan asalkan pasangan tersebut membutuhkannya, sedangkan inseminasi dengan donor dilarang karena bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Dokumen tersebut membahas hukum Islam terkait inseminasi buatan, bayi tabung, dan kloning menurut para ulama. Secara ringkas, inseminasi buatan dan bayi tabung dihalalkan asalkan menggunakan sel telur dan sperma dari suami istri yang sah, sedangkan kloning manusia diharamkan karena berpotensi menghilangkan keanekaragaman dan nasab.
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docxRoniIrawan15
Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh wanita. Teknik ini pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1978. Pandangan agama terhadap bayi tabung bervariasi, tetapi secara umum diperbolehkan jika menggunakan sel telur dan sperma pasangan suami istri, sedangkan menggunakan donor diharamkan karena dapat menimbulkan persoalan nasab dan hukum waris.
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungWarung Bidan
Makalah ini membahas pandangan agama terhadap bayi tabung. Secara umum membahas pengertian bayi tabung, cara pandang Islam yang membolehkan bayi tabung dengan sel sperma dan ovum pasangan suami istri sendiri namun melarangnya dengan donor, serta proses inseminasi buatan.
Bayi tabung atau pembuahan in vitro (Bahasa Inggris: In Vitro Fertilisation) adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita.
Bayi pertama hasil IVF adalah, Louise Joy Brown yang dilahirkan di Inggris pada pukul 11.47 tanggal 25 Juli tahun 1978 di Oldham General Hospital melalui operasi Caesar yang telah direncanakan. Louise Joy Brown lahir dengan berat 2,608 kg.
Dokumen tersebut membahas mengenai proses bayi tabung uji atau IVF, yang merupakan teknologi bantuan reproduksi untuk membantu pasangan yang mengalami masalah kesuburan. Prosesnya melibatkan persenyawaan ovum dan sperma di luar tubuh, sebelum embrio dipindahkan ke rahim. Dokumen juga membahas tentang sejarah, metode, indikasi, komplikasi, tingkat keberhasilan, dan pandangan Islam terhadap IVF.
Teks tersebut membahas tentang latar belakang dan tujuan penelitian mengenai hukum bayi tabung menurut Islam. Secara singkat, teks tersebut membahas tentang kesulitan reproduksi pasangan, kemajuan teknologi kedokteran untuk mengatasi hal tersebut, serta upaya untuk memahami hukum Islam mengenai bayi tabung."
Dokumen tersebut membahas tentang bayi tabung dari perspektif hukum Islam. Ia menjelaskan pengertian dan proses bayi tabung, peluang dan risikonya, serta hukum bayi tabung menurut pandangan ulama Islam. Secara ringkas, bayi tabung diijinkan apabila menggunakan sel telur dan sperma suami istri, namun dilarang menggunakan donor. Hukum ini didasarkan pada dalil-dalil Alquran dan hadis."
Sistem reproduksi manusia terdiri dari organ reproduksi pria dan wanita. Organ pria meliputi testis, skrotum, epididimis, vasa deferensia, kelenjar prostat, kantong semen dan penis. Organ wanita meliputi vulva, vagina, serviks, rahim, ovarium dan oviduk. Proses reproduksi dimulai dari pembentukan gamet melalui spermatogenesis dan oogenesis, kemudian terjadi pembuahan apabila sperma bertemu telur. Embrio akan tumbuh di ra
Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7Vindie Findianti
saya hanya share pengetahuan yang saya ketahui lewat makalah ini, jadi apabila kritik yang membangun sangat saya harapkan untuk menyempurnakan ilmu yang saya pelajari.
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka mengenai air sungai, mutu air sungai, pencemaran air sungai, dan tahapan proses pengolahan air sungai. Topik utama yang dibahas meliputi definisi air sungai, parameter mutu air sungai secara fisik dan kimia, sumber pencemaran air sungai, serta tahapan proses pengolahan air yang meliputi screening, sedimentasi, klarifikasi, filtrasi, dan penampungan air bersih.
Kumpulan dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian, proses pengolahan, dan teknologi sumber daya air. Dokumen-dokumen tersebut mencakup topik seperti metode pengendalian proses koagulasi, teknik penyediaan air bersih, arti penting kalibrasi dalam pengukuran analitik, serta efektivitas biji kelor sebagai koagulan limbah cair rumah sakit.
1. Nama : Yuana Findianti
NIM : 09630031
Penerapan Teknologi Bayi Tabung
Menurut Syariat Islam
Istilah bayi tabung yang dikenal oleh masyarakat pada umumnya, di dunia
kedokteran dikenal dengan istilah fertilisasi in vitro. Fertilisasi in vitro adalah pembuahan
sel telur oleh spermatozoa di luar tubuh. Pada fertilisasi in vitro, sel telur matang yang
dihasilkan oleh sistem reproduksi
istri akan dipertemukan dengan
spermatozoa suami dalam suatu wadah
berisi cairan khusus di laboratorium.
Cairan yang digunakan untuk
merendam serupa dengan cairan yang
terdapat pada tuba faloppi wanita.
Dengan tujuan untuk membuat suasana
pertemuan antara sel telur matang dan speermatozoa senormal mungkin. Dengan
demikian, keaktifan gerak spermatozoa dan kondisi optimal sel telur dapat terjaga.
Teknologi ini digunakan untuk membantu proses reproduksi, yaitu dengan
mengatur terjadinya fertilisasi sel telur oleh spermatozoa di luar tubuh. Teknologi
bantuan reproduksi yang sering digunakan adalah fertilisasi in vitro (bayi tabung).
Adapun proses-proses utama dalam fertilisasi in vitro adalah:
a) Tahap awal dari proses fertilisasi in vitro adalah menyiapkan sel telur dan
spermatozoa untuk tahap fertilisasi di laboratorium. Hal tersebut dimulai dengan
pemberian obat-obat perangsang produksi dan pematangan sel telur wanita serta
pengambilan sperma pria.
2. b) Saat sel telur wanita telah matang, dilakukan pengambilan oleh dokter ahli kesuburan
untuk selanjutnya akan ditempatkan pada sebuah tabung khusus yang steril. Di
isolasi spermatozoa dari sperma pria menghasilkan spermatozoa yang terpisah dari
bahan-bahan yang lain.
c) Tahap berikutnya adalah proses fertilisasi sel telur oleh spermatozoa dalam sebuah
cawan khusus di laboratorim. Embrio yang dihasilkan akan ditumbuhkan hingga
cukup usia pada umumnya 2 sampai 3 hari.
d) Embrio yang telah siap ditanamkan kembali ke dalam rahim ibu oleh dokter embrio
tersebut diharapkan terus tumbuh dan berkembang hingga menjadi bayi yang pada
akhirnya dilahirkan oleh sang ibu.
Inseminasi adalah suatu teknik untuk membantu spermatozoa pria sampai pada
tempat untuk membuahi sel telur wanita dalam organ organ reproduksi wanita. Pada
inseminasi,, terdapat beberapa tahapan penting yang baik untuk diketahui oleh setiap
pasangan yang akan menjalani teknik tersebut. Tahapan penting tersebut antara lain:
1. Pengumpulan sperma pria.
2. Pemisahan spermatozoa dari bahan-bahan lain yang terkandung dalan sperma
(isolasi).
3. Penempatan spermatozoa pada zat tertentu yang dapat menjaga kelansungan
hidup spermatozoa sementara di luar tubuh pria.
4. Penyuntikan spermatozoa ke dalam rahim wanita
Tujuan dari proses inseminasi adalah menghantarkan spermatozoa lebih dekat
pada tempat terjadinya pertemuan dengan sel telur wanita. Dari tujuan tersebut, dapat
dipahami bhawa keberhasilan inseminasi pada pasangan suami istri inferil tetap
ditentukan oleh kemampuan gerak spermatozoa suami dan kesehatan sistem organ
reproduksi sang istri
Simpulan dari hal yang telah disebutkan sebelumnya adalah teknik tersebut
dipertimbangkan dokter apabila pria masih memilliki spermatozoa yang mampu bergerak
secara aktif, tetapi karena sesuatu hal tidak dapat menembus lendir serviks dan menuju ke
tempat pembuahan sel telur wanita.
3. Pada umumnya , penerapan teknik inseminasi intrauterin juga dibarengi dengan
pemberian obat-obat kesuburan bagi wanita yang akan menjalani penyuntikan
spermatozoa. Obat kesuburan yang biasanya adalah GnRH dan Klomifen sitrat. Tujuan
pemberian obat kesuburan pada wanita adalah agar wanita yang akan menerima suntikan
spermatozoa benar-benar dalam kondisi optimal untuk terjadi kehamilan.
Masalah inseminasi buatan ini menurut pandangan Islam termasuk masalah
kontemporer ijtihadiah, karena tidak terdapat hukumnya seara spesifik di dalam Al-
Qur’an dan As-Sunnah bahkan dalam kajian fiqih klasik sekalipun. Karena itu, kalau
masalah ini hendak dikaji menurut Hukum Islam, maka harus dikaji dengan memakai
metode ijtihad yang lazimnya dipakai oleh para ahli ijtihad (mujtahidin), agar dapat
ditemukan hukumnya yang sesuai dengan prinsip dan jiwa Al-Qur’an dan As-Sunnah
yang merupakan sumber pokok hukum Islam. Namun, kajian masalah inseminasi buatan
ini seyogyanya menggunakan pendekatan multi disipliner oleh para ulama dan
cendikiawan muslim dari berbagai disiplin ilmu yang relevan, agar dapat diperoleh
kesimpulan hukum yang benar-benar proporsional dan mendasar. Misalnya ahli
kedokteran, peternakan, biologi, hukum, agama dan etika.
Dengan demikian, mengenai hukum inseminasi buatan dan bayi tabung pada
manusia harus diklasifikasikan persoalannya secara jelas. Bila dilakukan dengan sperma
atau ovum suami isteri sendiri, baik dengan cara mengambil sperma suami kemudian
disuntikkan ke dalam vagina, tuba palupi atau uterus isteri, maupun dengan cara
pembuahannya di luar rahim, kemudian buahnya (vertilized ovum) ditanam di dalam
rahim istri; maka hal ini dibolehkan, asal keadaan suami isteri tersebut benar-benar
memerlukan inseminasi buatan untuk membantu pasangan suami isteri tersebut
memperoleh keturunan. Hal ini sesuai dengan kaidah ‘al hajatu tanzilu manzilah al
dharurat’ (hajat atau kebutuhan yang sangat mendesak diperlakukan seperti keadaan
darurat).
Sebaliknya, kalau inseminasi buatan itu dilakukan dengan bantuan donor sperma
dan ovum, maka diharamkan dan hukumnya sama dengan zina. Sebagai akibat
hukumnya, anak hasil inseminasi itu tidak sah dan nasabnya hanya berhubungan dengan
ibu yang melahirkannya. Menurut hemat penulis, dalil-dalil syar’i yang dapat dijadikan
landasan menetapkan hukum haram inseminasi buatan dengan donor ialah:
4. Pertama; firman Allah SWT dalam surat al-Isra:70 dan At-Tin:4. Kedua ayat
tersebut menunjukkan bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang
mempunyai kelebihan/keistimewaan sehingga melebihi makhluk-makhluk Tuhan lainnya.
Dan Tuhan sendiri berkenan memuliakan manusia, maka sudah seharusnya manusia bisa
menghormati martabatnya sendiri serta menghormati martabat sesama manusia. Dalam
hal ini inseminasi buatan dengan donor itu pada hakikatnya dapat merendahkan harkat
manusia sejajar dengan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang diinseminasi.
Kedua; hadits Nabi Saw yang mengatakan, “Tidak halal bagi seseorang yang
beriman kepada Allah dan Hari Akhir menyiramkan airnya (sperma) pada tanaman
orang lain (istri orang lain).” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan dipandang Shahih oleh Ibnu
Hibban). Hadits ini juga dapat dijadikan dalil untuk mengharamkan inseminasi buatan
pada manusia dengan donor sperma dan/atau ovum,
Dalil lain untuk syarat kehalalan inseminasi buatan bagi manusia harus berasal
dari sperma dan ovum pasangan yang sah menurut syariah adalah kaidah hukum fiqih
yang mengatakan “dar’ul mafsadah muqaddam ‘ala jalbil mashlahah” (menghindari
mafsadah atau mudharat) harus didahulukan daripada mencari atau menarik
maslahah/kebaikan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa inseminasi buatan pada manusia dengan donor
sperma dan/atau ovum lebih banyak mendatangkan mudharat daripada maslahah.
Maslahah yang dibawa inseminasi buatan ialah membantu suami-isteri yang mandul, baik
keduanya maupun salah satunya, untuk mendapatkan keturunan atau yang mengalami
gangguan pembuahan normal. Namun mudharat dan mafsadahnya jauh lebih besar,
antara lain berupa:
1. Percampuran nasab, padahal Islam sangat menjada kesucian/kehormatan kelamin
dan kemurnian nasab, karena nasab itu ada kaitannya dengan kemahraman dan
kewarisan.
2. Bertentangan dengan sunnatullah atau hukum alam.
3. Inseminasi pada hakikatnya sama dengan prostitusi, karena terjadi percampuran
sperma pria dengan ovum wanita tanpa perkawinan yang sah.
4. Kehadiran anak hasil inseminasi bisa menjadi sumber konflik dalam rumah
5. tangga.
5. Anak hasil inseminasi lebih banyak unsur negatifnya daripada anak adopsi.
6. Bayi tabung lahir tanpa melalui proses kasih sayang yang alami, terutama bagi
bayi tabung lewat ibu titipan yang menyerahkan bayinya kepada pasangan suami-
isteri yang punya benihnya sesuai dengan kontrak, tidak terjalin hubungan
keibuan secara alami. (QS. Luqman:14 dan Al-Ahqaf:14).
Proses seperti ini merupakan upaya medis untuk mengatasi kesulitan yang ada,
dan hukumnya boleh (ja’iz) menurut syara’. Sebab upaya tersebut adalah upaya untuk
mewujudkan apa yang disunnahkan oleh Islam, yaitu kelahiran dan berbanyak anak, yang
merupakan salah satu tujuan dasar dari suatu pernikahan. Diriwayatkan dari Anas RA
bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“Menikahlah kalian dengan perempuan yang penyayang dan subur (peranak),
sebab sesungguhnya aku akan berbangga di hadapan para nabi dengan banyaknya
jumlah kalian pada Hari Kiamat nanti.” (HR. Ahmad)
Dengan demikian jika upaya pengobatan untuk mengusahakan pembuahan dan
kelahiran alami telah dilakukan dan ternyata tidak berhasil, maka dimungkinkan untuk
mengusahakan terjadinya pembuahan di luar tempatnya yang alami. Kemudian sel telur
yang telah terbuahi oleh sel sperma suami dikembalikan ke tempatnya yang alami di
dalam rahim isteri agar terjadi kehamilan alami. Proses ini dibolehkan oleh Islam, sebab
berobat hukumnya sunnah (mandub) dan di samping itu proses tersebut akan dapat
mewujudkan apa yang disunnahkan oleh Islam, yaitu terjadinya kelahiran dan berbanyak
anak.
Pada dasarnya, upaya untuk mengusahakan terjadinya pembuahan yang tidak
alami tersebut hendaknya tidak ditempuh, kecuali setelah tidak mungkin lagi
mengusahakan terjadinya pembuahan alami dalam rahim isteri, antara sel sperma suami
dengan sel telur isterinya.
Hukumnya haram bila sel telur istri yang telah terbuahi diletakkan dalam rahim
perempuan lain yang bukan isteri, atau apa yang disebut sebagai “ibu pengganti”
(surrogate mother). Begitu pula haram hukumnya bila proses dalam pembuahan buatan
tersebut terjadi antara sel sperma suami dengan sel telur bukan isteri, meskipun sel telur
6. yang telah dibuahi nantinya diletakkan dalam rahim isteri. Demikian pula haram
hukumnya bila proses pembuahan tersebut terjadi antara sel sperma bukan suami dengan
sel telur isteri, meskipun sel telur yang telah dibuahi nantinya diletakkan dalam rahim
isteri.
Ketiga bentuk proses di atas tidak dibenarkan oleh hukum Islam, sebab akan
menimbulkan pencampuradukan dan penghilangan nasab, yang telah diharamkan oleh
ajaran Islam.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa dia telah mendengar Rasulullah SAW
bersabda ketika turun ayat li’an : “Siapa saja perempuan yang memasukkan kepada
suatu kaum nasab (seseorang) yang bukan dari kalangan kaum itu, maka dia tidak akan
mendapat apa pun dari Allah dan Allah tidak akan pernah memasukkannya ke dalam
surga. Dan siapa saja laki-laki yang mengingkari anaknya sendiri padahal dia melihat
(kemiripan)nya, maka Allah akan tertutup darinya dan Allah akan membeberkan
perbuatannya itu di hadapan orang-orang yang terdahulu dan kemudian (pada Hari
Kiamat nanti).” (HR. Ad Darimi)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah
bersabda : “Siapa saja yang menghubungkan nasab kepada orang yang bukan ayahnya,
atau (seorang budak) bertuan (loyal/taat) kepada selain tuannya, maka dia akan
mendapat laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh manusia.” (HR. Ibnu Majah)
Ketiga bentuk proses di atas mirip dengan kehamilan dan kelahiran melalui
perzinaan, hanya saja di dalam prosesnya tidak terjadi penetrasi penis ke dalam vagina.
Oleh karena itu laki-laki dan perempuan yang menjalani proses tersebut tidak dijatuhi
sanksi bagi pezina (hadduz zina), akan tetapi dijatuhi sanksi berupa ta’zir*, yang
besarnya diserahkan kepada kebijaksaan hakim (qadli).
7. DAFTAR PUSTAKA
Akhyar, M. Salman.2004. Biologi. Jakarta: Grafindo Media Pratama
An-Nawawi. 2000. Menyelami Makna Pesan-pesan Rasulullah.Yogyakarta: Mitra
Pustaka
Djuwantono, tono, dkk. 2008 Memahami Infertilitas. Bandung: Refika Aditama
Maryanti, Dwi, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Mulia Medika
Zaini, Syahminan. 1980. Mengenal Manusia Lewat Al-Qur’an. Surabaya: PT Bina Ilmu