Dokumen ini membahas strategi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan barat sebelum dan sesudah abad ke-20. Sebelum abad ke-20, perlawanan bersifat lokal dan tidak terkoordinasi dengan baik, sehingga mudah diredam penjajah. Bangsa Indonesia kemudian menyadari perlu strategi baru yang lebih terorganisasi guna melawan penjajah yang terorganisasi.
Jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara (Indonesia). Dalam perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara penghasil.
Negara Indonesia adalah negara penghasil rempah-rempah yang terkenal, jadi tidak heran kalau pada jaman dahulu banyak bangsa-bangsa eropa yang menjajah negara Indonesia dan ingin menguasainya, salah satunya adalah bangsa inggris. Bangsa Inggris melakukan penjelajahan samudera ke dunia timur untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah, dan akhirnya mereka mendarat di negara indonesia.
Jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara (Indonesia). Dalam perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara penghasil.
Negara Indonesia adalah negara penghasil rempah-rempah yang terkenal, jadi tidak heran kalau pada jaman dahulu banyak bangsa-bangsa eropa yang menjajah negara Indonesia dan ingin menguasainya, salah satunya adalah bangsa inggris. Bangsa Inggris melakukan penjelajahan samudera ke dunia timur untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah, dan akhirnya mereka mendarat di negara indonesia.
Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
PERKEMBANGAN KOLONIAL INGGRIS DI INDONESIA
SEJARAH - MIPA KELAS XI SEMESTER 1
Untuk Full Support animasi menggunakan Microsoft Office 2016 Terbaru
Spoiler :
Youtube - https://youtu.be/vHt9qefmdHY
(Download untuk hasil beranimasi dan lebih bagus)
FULL ANIMATED
Font :https://www.fontsquirrel.com/fonts/arcon
Pertentangan Raja Melawan Penguasa Pesisir, Konfrontasi Mataram Melawan voc, ...Dikki Wahyu Afandi E.D
Â
kejahatan dan kerakusah VOc menimbulkan banyak masa baru dan melahirkan banyak hatters, khususnya banyak kerajaan Islam yang merasa dirugikan karen politik adu domba yang mereka lakukan serta terjadi banyak perlawanan setelahnya
Berisikan perlawanan yang terjadi saat masa penjajahan Belanda, antara lain:
* Perlawanan Kerajaan Siak Sri Indrapura
* Perlawanan orang tionghoa
* Tondano 2
* Perlawanan Pattimura
* Perang Padri
lihat juga: https://www.youtube.com/channel/UCIdrehXHuOV1dmrtVcx9tpQ
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Â
Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sejarah kelompok 4
1. Nama Anggota :
1. Afrisca Rahmawati (05)
2. Bagas Mahmudi (10)
3. Dika Aliffah (15)
4. Galuh Tiara Islami (19)
5. Nanda Pandya D. (25)
6. Siti Sutantri (31)
7. Taufiq Khaerudin (32)
2. A. Perlawanan Fisik Bangsa Indonesia terhadap
Penjajahan Bangsa Eropa.
1. Perlawanan terhadap portugis
a. Perlawanan Rakyat Demak terhadap Portugis.
Pada tahun 1513 Demak melakukan penyerangan
terhadap Portugis di Malaka dengan bantuan Kerajaan
Aceh. Penyerangan dipimpin oleh Adipati Unus yang
terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. Pada
masa pemerintahan Adipati Unus, Demak melakukan
blokade pengiriman beras ke Malaka sehingga Portugis
kekurangan makanan.
3. Upaya Demak untuk mengusir Portugis diwujudkan dengan
ditaklukkannya Kerajaan Pajajaran oleh Fatahillah pada
tahun 1527.Ketika orang-orang Portugis mendatangi
Sunda Kelapa (sekarang Jakarta), terjadilah perang antara
Kerajaan Demak yang dipimpin Fatahillah dan tentara
Portugis. Portugis pun berhasil dipukuk mundur. Kemudian
Pelabuhan Sunda Kelapa diganti namanya menjadi
Jayakarta yang berarti kejayaan yang sempurna oleh
Fatahillah.
4. b. Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Portugis
Portugis mulai mengusik kekuasaan Kerajaan Aceh
Darussalam saat berada di Malaka. Portugis berusaha
menguasai Kerajaan Aceh Darussalam yang menjadi pusat
perdagangan baru setelah jatuhnya Malaka. Pada tahun
1513, Aceh bersama Demak melancarkan serangan ke
Malaka, tapi gagal. Portugis pun sama juga gagal
melancarkan serangan ke Aceh. Aceh meminta bantuan
persenjataan, militer, dan ahli perang dari Turki. Dan
bantuan dipenuhi oleh Turki pada tahun 1567. Setelah
bantuan dari Turki datang, pada tahun 1568 Aceh bersama
Turki menyerang Portugis di Malaka. Portugis terpaksa
bertahan mati-matian dalam menghadapi serangan
tersebut di Benteng A Famassa. Namun, Portugis dapat
menggagalkan serangan dari Aceh.
c. Perlawanan Rakyat Ternate terhadap Portugis
5. 2. Perlawanan terhadap VOC-Hindia Belanda
a. Perlawanan terhadap VOC
b. Perlawanan terhadap Pemerintahan Hindia Belanda
3. Perlawanan terhadap Inggris
a. Perlawanan Kraton Yogyakarta terhadap Penjajahan Bangsa
Inggris
Pada saat Inggris berkuasa menggantikan Belanda di
Jawa, yang mengisi kekuasaan di pusat adalah Raffles,
sedangkan Karesidenan Yogyakarta adalah John Crawfurd. Saat
itu, Karesidenan Yogyakarta dipimpin oleh Sultan
Hamengkubuwana II atau Sultan Sepuh. Sultan HB II terkenal
keras dan sangat menentang pemerintah kolonial sehingga
membuat orang Eropa (Inggris) terganggu. Sikap kerasnya
tersebut terlihat ketika Raffles untu pertama kali datang ke
Yogyakarta pada bulan Desember 1811. Saat itu, Sultan HB II
berani bertengkar dengan Raffles. Selanjutnya, juga terjadi pada
awal Januari 1812. Dalam pertemuan ini ada insiden kecil yang
terjadi ketika tempat duduk Raffles di Keraton Yogyakarta dibuat
lebih rendah dari Sultan HB II. Insiden ini pun berhasil diatasi.
6. • Sultan HB II tidak puas dengan hasil pertemuannya dengan
Raffles. Sultan HB II semakin kecewa dengan pemerintah
Inggris. Secara diam-diam, Sunan Pakubuwana IV (Sultan PB
IV) mengutus Tumenggung Ronowijoyo untuk menghadap
Sultan HB II dengan membawa surat. Dalam surat itu, Sunan
PB IV mengusulkan kerja sama untuk melawan Inggris dan
bila berhasil akan membagi 2 wilayah yang telah dirampas
oleh orang Eropa. Sultan HB II menyetujui hal itu dan
mengirimkan Tumenggung Sumodiningrat. Kesepakatan
tercapai pada awal Mei 1812 di Klaten antara Ronowijoyo dan
Sumodiningrat.
7. • Tanpa sepengetahuan Sultan HB II, Sunan PB IV
mengutus Patih Cokronegoro untuk menemui putra
mahkota Yogyakarta. Cokronegoro menyampaikan
bahwa Sunan PB IV menghendaki putra mahkota Surojo
naik tahta dan bersedia membantunya. Sunan PB IV
menawarkan untuk kerja sama melawan Inggris dan
ketika Inggris berhasil diusir dari Jawa, wilayah Jawa
akan dibagi 2 antara Surakarta dan Yogyakarta. Rencana
ini pun tercium oleh John Crawfurd yang segera
mengirimkan berita itu pada Raffles. Setelah mendengar
berita tersebut, Raffles memerintahkan Mayor Jenderal
Gillespie untuk berangkat ke Yogyakarta dan menyerbu
Keraton Yogyakarta.
8. • Pada tanggal 19-20 Juni 1812, Inggris menyerbu Keraton
Yogyakarta. Dalam pertempuran 2 hari, Inggris berkekuatan
1000 serdadu berseragam merah. Jumlah itu masih ditambah
500 prajurit Leguin Pangeran Prangwedono dari
Mangkunegaran, Surakarta. Sultan HB II yang menghadapi
Inggris tidak mendapat bantuan dari Surakarta seperti yang
tertulis dalam surat rahasia bahwa Surakarta akan membantu
Yogyakarta dalam melakukan perlawanan terhadap Inggris.
Perang ini diakhiri dengan menyerahnya Sultan HB II dan
dimulainya penjarahan besar-besaran harta, pusaka, dan
pustaka Keraton Yogyakarta. Setelah itu, Raffles
memerintahkan penangkapan Sultan HB II. Sultan HB II
dibawa ke Batavia dan menunggu pengadilan disana. Sultan
HB II dijatuhi hukuman pembuangan ke Pulau Penang pada
awal Juli 1812. PB IV pun dirampas sebagian wilayahnya.
9. b. Perlawanan Rakyat Palembang terhadap Penjajahan
Bangsa Inggris
• Raffles mengirim 3 orang utusan yang dipimpin oleh
Richard Philips ke Palembang untuk mengambil alih
kantor sekaligus benteng Belanda di Palembang dan
meminta hak kuasa sultan atas tambang timah di Pulau
Bangka. Sultan Mahmud Badaruddin II menolak
permintaan itu dengan merujuk pada surat Raffles
sebelumnya bahwa kalau Belanda berhasil diusir,
Palembang akan menjadi kesultanan yang merdeka.
10. • Raffles pun kaget luar biasa setelah mengetahui bahwa
dengan cerdas Sultan Mahmud Badaruddin II menjadikan isi
suratnya dahulu sebagai legitimasi untuk melepaskan diri dari
kekuasaan Inggris.
• Raffles pun memilih untuk mengkhianati janjinya tersebut. Ia
mengirim ekspedisi perang di tahun 1812 yang dipimpin Mayor
Jenderal Robert Gillespie. Ekspedisi pun sampai dalam waktu
1 bulan di Sungai Musi. Sultan Mahmud Badaruddin II juga
sudah bersiap-siap menghadapi gempuran tersebut.
11. • Kesultanan Palembang akhirnya jatuh ke tangan Inggris hanya
dalam waktu 1 minggu karena pertahanan di Pulau Borang sudah
jebol tanpa perlawanan yang berarti. Ternyata adik sultan yang
bernama Pangeran Adipati Ahmad Najamuddin telah menjadi
komandan yang pengecut bagi pasukannya di pulau yang
strategis itu. Mengetahui hal itu, Sultan Mahmud Bdaruddin II
segera meninggalkan keraton Palembang dengan membawa
seluruh tanda kebesaran kesultanan lalu mempersiapkan
perlawanan gerilya terhadap Inggris.
• Tanggal 26 April 1812, bendera Inggris sudah berkibar di atas
benteng Palembang. Dan tanggal 14 Mei 1812, Najamuddin
diangkat oleh Robert Gillespie atas nama Inggris untuk
menggantikan kakanya sebagai Sultan Palembang. Tambang
timah di Pulau Bangka dan Belitung akhirnya diserahkan oleh
sultan boneka ini kepada Inggris. Robert Gillespie ditarik pulang
ke Batavia karena keberhasilannya dan digantikan oleh Kapten R.
Mearers menjadi Residen Palembang. Pertengahan Agustus
1812, Mearers memimpin pasukannya untuk menyerang Sultan
Mahmud Badaruddin II di Buaya Langu, hulu Sungai Musi.
Mearers mengalami luka parah dalam pertempuran ini yang
akhirnya meninggal di rumah sakit di Muntok.
12. • Mearers digantikan oleh Mayor William Robinson.
Tampaknya ia tidak cocok dengan Sultan Najamuddin yang
dinilai menjadi sultan yang lemah dan tidak dihargai oleh
rakyat. Robinson tidak setuju dengan keputusan Raffles
yang mengangkat sultan tersebut, dan juga ia tidak suka
dengan kebiasaan Raffles yang suka mengumbar janji, juga
pembiaran yang dilakukan Raffles pada peristiwa
pembantain paukan Belanda. Atas inisiatifnya sendiri,
Robinson mengirim seorang perwira didampingi
penerjemah untuk bernegosiasi dengan Sultan Mahmud
Badaruddin II, namun gagal.
• Pada tangal 19 Juni 1813, Robinson datang sendiri untuk
menemui Sultan Mahmud Badaruddin II di Muara Rawas.
Misi yang dilaksanakan Robinson pun berhasil. Sultan
Mahmud Badaruddin II mau kembali ke Palembang untuk
menggantikan adiknya. Akhirnya, tanggal 13 Juli 1813,
Sultan Mahmud Badaruddin II kembali ke istananya
(keraton besar) di Palembang, sementara adiknya
13. • Raffles sangat tersinggung dengan keputusan Robinson
karena tidak meminta pendapatnya dulu. Akhirnya,
perjanjian Robinson dengan Sultan Mahmud Badaruddin
II dibatalkan sepihak. Robinson pun dipecat dan
ditangkap dengan alasan menerima suap dari Sultan
Mahmud Badaruddin II. Tanggal 4 Agustus 1813, armada
Inggris dipimpin Mayor W. Colebrooke tiba di Palembang
untuk menurunkan Sultan Mahmud Badaruddin II dari
tahtanya kembali untuk digantikan oleh Sultan
Najamuddin. Uang yang dikatakan uang suap untuk
Robinson dikembalikan pihak Inggris ke Sultan Mahmud
Badaruddin II lengkap dengan bunganya. Dan tanggal 21
Agustus 1813, Sultan Najamuddin kembali menduduki
tahtanya di keraton besar.
14. B. Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan
Penjajahan Barat sebelum dan sesudah abad ke-20
• Pada abad ke-16 bangsa Eropa berlayar ke wilayah Timur,
diantaranya Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Tujuan
mereka adalah mencari rempah-rempah dan juga
menyebarkan agama kristen. Setelah sampai Nusantara
keserakahan mereka timbul, yang awalnya hanya ingin
berdagang tiba-tiba mereka ingin menguasai Nusantara.
Keinginan mereka itulah yang melatarbelakangi bangsa
Indonesia melakukan perjuangan.
1. Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan
Penjajahan Barat sebelum abad ke-20
• Sebelum tahun 1908, banyak bangsa lain yang ingin
menjajah dan menguasai Indonesia. Banyak yang memeras,
menyiksa dan merebut hak-hak rakyat Nusantara.
Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah hampir
dilakukan diseluruh wilayah, terutama di daerah yang
menjadi pusat kekuasaan penjajah.
15. Perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah VOC
menggunakan senjata dimulai pada abad ke-17, dimana perlawanan
tersebut dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram, Sultan
Hasanuddin dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan, Sultan Ageng
Tirtayasa, Sultan Iskandar Muda dari Aceh, Untung Surapati,
Trunajaya, dan Ibnu Iskandar dari Minangkabau.
Sedangkan yang berjuang pada abad ke-19 antara lain :
a. Thomas Matulesy ata Pattimura dari Maluku (1817)
b. Pangeran Diponegoro, Sentot Prawirodirjo, Kyai Mojo, dan
Pangeran Mangkubumi di Jawa (1825-1830)
c. Tuanku Imam Bonjoldari Minangkabau Sumatera Barat (1822-
1837)
d. Sultan Mahmud Badaruddin II dari Palembang (1817)
e. Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayat dari Kalimantan
(1859-1862)
f. I Gusti Kentut Jelantik dari Bali (1846-1849)
g. Anak Agung Made dari Lombok (1895)
h. Teuku Umar, Panglima Polim, Teuku Cik Di Tiro, dan Cut Nyak
Dien dari Aceh (1873-1904)
i. Si Singamangaraja XII dari Batak (1878-1907)
16. Berbagai perlawanan rakyat Indonesia yang terjadi
pada sebelum abad ke-20 seperti perlawanan Diponegoro,
Imam Bonjol, Sultan Agung serta perlawanan-perlawanan
rakyat lainnya masih dalam batas-batas wilayah yang
sempit dan parsial. Akibatnya perlawanan-perlawanan
tersebut dapat diredam oleh kekuatan penjajah yang sudah
menguasai secara nasional di Indonesia.
Kegagalan perjuangan dengan kekerasan senjata
oleh para pahlawan baik ketika melawan Portugis,
Belanda, maupun Inggris karena bangsa Indonesia
mempunyai beberapa kelemahan, sebagai berikut:
a. Perjuangan bersifat lokal / kedaerahan
b. Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara
sporadis dan tidak dalam waktu yang bersamaan
17. c. Perjuangan pada umunya dipimpin oleh pemimpin yang
kharismatik
d. Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908
dilakukan dengan kekerasan senjata
e. Para pejuang mudah diadu domba sehingga sering
terjadi perselisihan antar pemimpin di Indonesia
Bangsa Indonesia sadar bahwa penjajah yang
terorganisasi dengan baik tidak mungkin dapat dikalahkan
oleh perjuangan yang bersifat lokal dan tidak terorganisasi,
oleh karena itu strategi perjuangan baru lebih diorganisasi
dengan baik agar setelah abad ke-20 menggunakan strategi
yang baru dan bisa mengalahkan penjajah.
18. 2. Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan
Penjajahan Barat sesudah abad ke-20
Perjuangan bangsa Indonesia setelah abad ke-20
merupakan perjuangan yang sudah menunjukkan karakter
yang bersifat nasional. Perjuangan nasional juga dikenal
dengan istilah Pergerakan Nasional.
Tak hanya bersifat nasional, tapi bersifat perjuangan
diplomasi dan organisasi. Corak perlawanan berubah dari pola
perjuangan fisik (memakai senjata) menjadi non fisik
(diplomasi dan organisasi). Berubahnya corak perlawanan
terhadap penjajah pada masa pergerakan nasional terwujud
berkat meningkatnya pendidikan di masa itu yang kemudian
melahirkan kelompok baru, yaitu kaum intelektual atau
golongan terpelajar.