3. A. Gambaran Sekilas Umat Islam
Istana Al-Hambra dengan gaya arsitekturnya yang indah
adalah peninggalan Islam di kota Granada, Spanyol. Semangat
jihad umat Islam yang begitu tinggi sehingga 200 ribu pasukan
Romawi tidak mampu mengalahkan pasukan Islam yang
dipimpin oleh Khalid bin Walid dengan jumlah 5.000 orang.
Jumlah yang sedikit tidak memadamkan api semangat umat
Islam dalam berjihad. Menggunakan strategi Thariq bin Ziyad,
tentara Islam mampu mengatasi pasukan Romawi. Mereka
mundur ketakutan menghadapi umat Islam.
4. 1. Gambaran Kelemahan Dunia Islam
Jatuhnya Bagdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa
Mongol bukan saja mengakhiri
sistem kekhalifahan Abbasiyah, tetapi juga merupakan
masa awal dari kemunduran politik
dan peradaban Islam. Hal tersebut karena Bagdad sebagai
pusat kebudayaan dan peradaban
Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu
pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumi
hanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh
Hulagu Khan.
B. Kebudayaan Islam Sebelum masa
Kerasulan Nabi Muhammad saw.
5. Akibat dari serangan bangsa Mongol tersebut, situasi sosial,
politik, ekonomi dan kebudayaan mengalami masa-masa
kemunduran pula. Akibat dari serangan bangsa Mongol
tersebut, situasi sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan
mengalami masa-masa kemunduran pula. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa kelemahan dunia Islam terletak dalam
bidangbidang politik, ilmu pengetahuan, teknologi dan tidak
adanya simbol pemersatu dunia Islam. Kelemahan ini
dimanfaatkan oleh negara-negara barat untuk menjajah
negara-negara timur yang mayoritas penduduknya beragama
Islam. Keadaan seperti ini baru dapat teratasi menjelang abad
ke-20 M dengan munculnya kekuatan baru dalam dunia Islam.
6. 2. Keadaan Sosial Ekonomi dan Kebudayaan
Pada awal kebangkitannya, Eropa menghadapi tantangan yang
sangat berat. Setelah Christoper Columbus menemukan benua
Amerika tahun 1492 M dan Vasco da
Gama menemukan jalan ke timur melalui Tanjung Harapan
tahun 1498 M benua Amerika dan kepulauan Hindia segera
jatuh ke bawah kekuasaan bangsa-bangsa Barat. Dua
penemuan itu sungguh tak terkirakan nilainya, bangsa Barat
menjadi maju dalam dunia perdagangan, karena tidak
tergantung lagi kepada jalur lama yang dikuasai umat Islam.
Dengan demikian, bangsa Eropa menjadi penguasa lautan dan
bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan ke
seluruh dunia, tanpa mendapat hambatan berarti dari lawan-
lawan mereka.
7. C. Motivasi dan Dampak Penjajahan
Bangsa Barat terhadap Negara Islam
1. Motivasi Penjajah Bangsa Barat terhadap Negara Islam
Kelemahan dan kemunduran negara Islam dimanfaatkan oleh bangsa-
bangsa Barat
untuk bangkit dan bergerak menuju ke arah negara-negara Islam
serta menguasai dan menjajahnya. Motivasi mereka datang ke
negara-negara Islam adalah motivasi ekonomi, politik dan agama.
Penjajahan bangsa Barat yang dipelopori oleh bangsa Spanyol dan
Portugis mempunyai tujuan yang hampir sama, yaitu Gold, yaitu
semangat untuk mencari keuntungan besar, Glory, yaitu semangat
untuk mencapai kejayaan dalam bidang kekuasaan, dan Gospel, yaitu
semangat menyebarkan agama Kristen di masyarakat yang terjajah.
8. 2. Wilayah Islam yang Dijajah dan Perilaku Mereka terhadap
Wilayah Islam
Di antara negara-negara atau wilayah Islam yang jatuh ke tangan
penjajah bangsa Barat adalah
a. Kerajaan Islam Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 M
b. Nusantara (Indonesia) jatuh ke tangan Belanda tahun 1596 M
c. Mesir jatuh ke tangan Napoleon Bonaparte, Prancis tahun 1789–
1802 M
d. Oman dan Qatar jatuh ke tangan Inggris tahun 1802 M
e. Aljazair jatuh ke tangan Prancis tahun 1830–1857 M
f. Kaukasia jatuh ke tangan Rusia tahun 1834–1859 M
g. Aden jatuh ke tangan Inggris 1839 M
h. Kerajaan Mughal di India dikuasai Inggris tahun 1857 M
9. 3. Dampak Penjajahan Bangsa Barat dibidang Politik
dan Ekonomi
Keberadaan penjajah bangsa Barat di wilayah-wilayah Islam,
berakibat negatif dan
menimbulkan bahaya serius bagi bangsa terjajah, seperti
bahaya dalam bidang politik, ekonomi dan akhlak. Untuk
mengatasi hal itu, umat Islam harus saling tolong-menolong
dan membantu sesama, dengan tanpa dilatar belakangi oleh
kepentingan pribadi atau golongan. Umat Islam harus terbebas
dari segala bentuk penindasan dan ketergantungan dengan
bangsa-bangsa bekas penjajahnya.
10. D. Penyebab Mundurnya Umat Islam
1. Umat Islam sudah tidak
menerapkan ajaran Islam
yang termuat dalam Al-
Qur’an dan Hadits.
2. Umat Islam tidak mau
bersatu dan terpecah belah.
Padahal umat Islam
diperintahkan untuk bersatu.
3. Saat ini kebanyakan umat
Islam lebih mementingkan
kehidupan dunia dan
melupakan akhirat.
4. Hilangnya semangat Jihad.
5. Tidak mandiri di bidang
ekonomi.
6. Kemunduran umat Islam
adalah karena tidak bisa
menentukan prioritas
(tertib/urutan kepentingan)
bersama yang harus
dikerjakan bersama.
7. Mundurnya umat Islam
karena umat Islam gagal
menemukan hal yang
bermanfaat.
11. E. Ibrah dari Imperialisme Barat
1. Kita harus dapat menata
perekonomian bangsa
dengan kuat. Perekonomian
merupakan salah satu sendi
yang dapat mengukuhkan
kehidupan bangsa. Kondisi
perekonomian yang rapuh
akan menimbulkan
penderitaan bagi rakyatnya
dan imperialisme akan
mudah menjajah bangsa
kita.
2. Kita harus menjaga dan
melestarikan kebudayaan
Islam yang merupakan
warisan peradaban dari
masa lalu. Andalusia telah
memberikan hadiah besar
untuk kita yang berupa
peradaban Islam yang
gemilang. Pada saat kita
meninggalkan peradaban itu,
kaum imperialisme akan
merebutnya lalu menukarnya
dengan kebudayaan mereka.
3. Kita harus membendung
segala bentuk imperialisme
dan mempertahankan tanah
air kita.
12. F. Pembaruan di Dunia Islam Modern
Di antara yang mendorong timbulnya pembaruan dan modernisasi Islam adalah:
a. Keyakinan (tauhid) yang dianut kaum
muslimin pada saat itu yang bercampur
dengan kebiasaan yang dipengaruhi
oleh kelompok-kelompok, pemujaan
terhadap orang-orang suci dan hal lain
yang membawa kepada takhayul,
bid’ah dan khurafat. Ajaran seperti
inilah yang menyebabkan kemunduran
Islam. Sementara di dunia Barat,
kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang mendukung kemajuan
negara semakin berkembang.
b. Sifat jumud membuat umat Islam
berhenti berpikir dan berusaha. Oleh
karena itu selama umat Islam masih
bersifat jumud dan tidak mau berpikir
untuk berijtihad, maka mereka tidak
mungkin mengalami kemajuan.
c. Umat Islam terpecah belah, umat Islam
tidak akan mengalami kemajuan
apabila tidak adanya persatuan dan
kesatuan yang diikat oleh tali ukhuwah
ajaran Islam. Oleh karena itu, muncul
suatu gerakan pembaruan yang
memberikan inspirasi umat Islam untuk
bersatu dan melawan imperialisme
barat.
d. Hasil dari kontak yang terjadi antara
dunia Islam dan Barat. Dengan adanya
kontakini mereka sadar bahwa mereka
mengalami kemunduran dibandingkan
dengan barat.
13. G. Tahapan Pembaruan Islam
1. Gerakan Pramodernis
Model gerakan ini timbul sebagai reaksi atas merosotnya moralitas
kaum muslim.
Saat itu masyarakat Islam diliputi oleh kebekuan pemikiran karena
terperangkap dalam pola tradisi yang sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan zaman. Ciri pertama yang menandai gerakan yang
bercorak revivalisme pramodernis ini adalah perhatian yang lebih
mendalam dan saksama untuk melakukan perubahan secara
mendasar guna mengatasi kemunduran moral dan sosial masyarakat
Islam. Perubahan ini tentu saja menuntut adanya dasar-dasar yang
kuat, baik dari segi argumentasi maupun budaya. Dasar yang
kemudian menjadi slogan gerakan yaitu “kembali kepada Al-Qur’an
dan Sunnah Nabi saw.”
14. 2. Modernisme Klasik
Di sini pembaruan Islam diwujudkan dalam bentuk
memperbaharui lembaga-lembaga pendidikan. Pilihan ini
tampaknya didasari argumentasi bahwa lembaga pendidikan
merupakan media yang paling efektif untuk menyosialisasikan
gagasan-gagasan baru. Pada tahap ini juga populer ungkapan
yang mengatakan bahwa Barat maju karena mengambil
kekayaan yang dipancarkan oleh Al-Qur’an, sedangkan kaum
muslim mundur karena meninggalkan ajaran-ajarannya
sendiri.
15. 3. Gerakan Pascamodernis
Pada tahap itu kombinasi-kombinasi tertentu antara Islam dan
Barat masih dicobakan. Bahkan ide-ide Barat, terutama di
bidang sosial politik, sistem politik, maupun ekonomi, dikemas
dengan istilah-istilah Islam. Gerakan-gerakan sosial dan politik
yang merupakan tema utama dari tahap ini mulai format dalam
bentuk dan cara yang lebih terorganisir.